You are on page 1of 10

PENGARUH PEMBERIAN HORMON GIBERELIN TERHADAP

CABAI MERAH DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA

Laela Nur Azizah (036115083)

Marina Dwi Astuti (036115076)

Shanianova Tamara (036115058)

Tisti Tsaqifah (036115079)

Raden eka Indra (036115084)

Sahrudin (036115061)
Latar Belakang
Cabai merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang
banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki
harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan
yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam
mengendalikan penyakit kanker.
KAJIAN TEORI
Peningkatan pertumbuhan tanaman cabai diketahui karena adanya koordinasi dari auksin,
sitokinin, dan giberelin yang seimbang pada sistem pertumbuhan tanaman. Salah satu zat
pengatur tumbuh yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi pada tanaman cabai
adalah giberelin. Adanya giberelin mampu mempengaruhi sifat genetik dan proses fisiologi
yang terdapat dalam tumbuhan, seperti pembungaan, partenokarpi, dan mobilisasi
karbohidrat selama masa perkecambahan berlangsung. Semua organ tanaman pada
dasarnya mengandung berbagai macam GA pada tingkatan yang berbeda-beda. Hormon ini
dapat ditemukan pada bagian buah, biji, tunas, daun muda, dan ujung akar (Gardner et al.,
2008).
Tujuan

Mempelajari pengaruh zat pengatur


tumbuh dengan uji hayati
Tempat dan waktu
Praktikum uji hayati zat pengatur tumbuh (ZPT) di lakukan di
jalan tegalega kostan Pak Kumis, sejak tanggal 01 Desember
2017 hingga 31 Desember 2017

Alat dan bahan

ALAT BAHAN
Langkah Kerja
Rendam benih cabai
dengan menggunakan
air hangat selama 2 jam

Pengukuran dilakukan 4 tanaman cabai merah


setiap 10 hari meliputi dengan tiap polybag
panjang batang, dan berisi 5 benih cabai
jumlah daun. merah

Setelah semua
berkecambah, kemudian
Beri perlakuan hormon dipilih bibit yang paling
giberelin baik pertumbuhannya
yang akan dijadikan
sampel yang akan diamati.
HASIL
Perlakuan Waktu Panjang Jumlah 8

batang(cm) daun
7
10 hari 1,5 2
0 ppm 20 hari 2,6 2 6

30 hari 6,1 4 5

10 hari 1,4 2 0 ppm

4 20 ppm
20 ppm 20 hari 4,1 3 40 ppm

30 hari 6,8 5 3
60 ppm

10 hari 1,5 2
2
40 ppm 20 hari 5 4
30 hari 7,2 4 1

10 hari 1,7 2
0
60 ppm 20 hari 4,9 4 10 hari 20 hari 30 hari

30 hari 6,9 5
PEMBAHASAN
Berdasarkan uraian tersebut maka diketahui pertumbuhan tinngi yang paling
baik pada perlakuan hormon giberelin 40 ppm (H3) dengan tinngi akhir 7,2 cm
dan pertumbuhan daun yang paling baik pada perlakuan hormon giberelin 60
ppm yaitu dengan jumlah daun sebanyak 5. Dari Hasil di atas menunjukkan
tanaman yang mengalami pertumbuhan paling baik yaitu pada perlakuan
hormon giberelin 40 ppm menunjukan tinggi (cm), pada hari ke 10 (1,5)
dengan jumlah daun 2, pada hari ke 20 (5) dengan jumlah daun 4 , pada hari
ke 30 (7,2 ) degan jumlah daun 4, dan tanaman terlihat segar dengan daun
berwarna hijau
Simpulan
Adanya pengaruh hormon giberelin terhadap pertumbuhan
cabai merah (Capsicum annum L) dan pada hormon
giberelin 60 ppm memberikan pertumbuhan dan produksi
tanaman cabai merah (Capsicum annum L) yang paling baik.
Lampiran

You might also like