Professional Documents
Culture Documents
Natrium Thiosulfat
(Sodium
Thiosulfate)
Na2S2O3
KALIUM IODIDA/POTASSIUM IODIDE
(KI)
Accident
Metode Hazard Penanganan
Release
Penomoran Identification Pertama
Measures
Handling Protective
Toxicology Disposal
and Storage Equipment
Other
Information
NATRIUM THIOSULFAT/SODIUM THIOSULFATE
(Na2S2O3)
Accident
Metode Hazard Penanganan
Release
Penomoran Identification Pertama
Measures
Handling Protective
Toxicology Disposal
and Storage Equipment
Other
Information
Kalium Iodida
KI
METODE PENOMORAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
(HAZARD IDENTIFICATION)
POTENSI KESEHATAN AKUT POTENSI KESEHATAN KRONIS
• Jika terkena mata menyebabkan • Efek karsinogenik (kanker) = tidak ada
iritasi • Efek mutagenik (mutasi gen) =
berpengaruh pada sel somatik mamalia
• Jika terkena kulit menyebabkan • Efek teratogenik (cacat) = tidak ada
iritasi
• Toksisitas pengembangan = sistem
• Jika tertelan berbahaya reproduksi yang diklasifikasikan
toksin/betina, toksin pengembangan. Zat
itu mungkin beracun bagi tiroid, paparan
berulang atau berkepanjangan pada zat
tersebut.
Kalium Iodida
PENANGANAN PERTAMA KI
(TOXICOLOGY INFORMATION)
1. Rute masuk bahan = terhirup dan tertelan
4. Efek toksin lain pada manusia = sedikit berbahaya jika terkena kulit menyebabkan iritasi, terhirup, dan tertelan
5. Ucapan toksisitas pada hewan = dosis sedikit : LDL (tikus), lewat lisan : dosis 1862 mg/kg LDL (kelinci), lewat lisan : dosis 916 mg/kg
6. Efek ucapan kronis ke manusia = efek merugikan reproduktif dan kelahiran cacat pada data hewan, dapat mempengaruhi genetik di data hewan
7. Efek ucapan toksik lainnya ke manusia = Efek kesehatan kulit dan mata adalah iritasi, jika tertelan menyebabkan irsitasi pada membran lendir, Dapat
menyebabkan edema paru dan pembengkakan amandel. Tertelan: Menyebabkan gangguan saluran gastrointestinal dengan mual, muntah dan diare.
Dapat mempengaruhi perilaku (mengantuk, kelemahan otot), respirasi (dyspnea). Seringkali jenis penyakit hipersensitivitas seperti demam, artralgia,
pembesaran kelenjar getah bening, dan eosinofilia dapat muncul. Purpura thrombocytopenic trombotik, dan periarteritis nodosa fatal yang dikaitkan
dengan hipersensitivitas terhadap iodida telah dijelaskan. Efek Kesehatan Potensial Kronik: Dapat menyebabkan iodisme yang ditandai dengan air liur,
nasal discharge, bersin, konjungtivitis, demam, sakit kepala, radang tenggorokan, bronkitis, stomatits, parotitis, anemia, dan ruam kulit. Menelan kronis juga
dapat mempengaruhi metabolisme (anoreksia), dan kelenjar tiroid (hipotiroidisme, gondok). Selanjutnya, konsumsi iodida kronis (pada hewan) selama
kehamilan telah mengakibatkan kematian janin, gondok parah dan penampilan kretinoid pada bayi baru lahir.
Kalium Iodida
KI
PEMBUANGAN (DISPOSAL)
• Pembuangan limbah :
Limbah harus dibuang sesuai dengan peraturan kontrol lingkungan federal,
negara bagian dan lokal.
Kalium Iodida
KI
ALAT PENCEGAHAN
(PROTECTIVE EQUIPMENT)
• Sarung tangan
• Jas laboratorium
• Respirator debu (pastikan untuk menggunakan yang disetujui/bersertifikat
atau setara)
• Pakai respirator yang sesuai saat ventilasi tidak memadai.
• Kacamata pengaman
Kalium Iodida
KI
INFORMASI LAIN
(OTHER INFORMATION)
TIDAK TERSEDIA
NATRIUM
THIOSULFAT/SODIUM Na2S2O3
THIOSULFAT
METODE PENOMORAN
(TOXICOLOGY INFORMATION)
PEMBUANGAN (DISPOSAL)
ALAT PENCEGAHAN
(PROTECTIVE EQUIPMENT)
• Sarung tangan
• Jas laboratorium
• Respirator debu (pastikan untuk menggunakan yang disetujui/bersertifikat
atau setara)
• Pakai respirator yang sesuai saat ventilasi tidak memadai.
• Kacamata pengaman
NATRIUM
THIOSULFAT/SODIUM Na2S2O3
THIOSULFAT
INFORMASI LAIN
(OTHER INFORMATION)
TIDAK TERSEDIA
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA