Professional Documents
Culture Documents
( ABS )
CREATED BY
GROUP 1
Angga Ervandiyanto M. Aqil Albieruni Gilang Krisna Wardana Bima Anggita Tama
sistem ABS :
b) Penguncian roda belakang dapat dicegah
pada saat terjadi pengereman mendadak
sehingga terhindar dari bagian belakang
kendaraan memutar dan steering terjaga
tetap lurus.
apabila saat ABS roda belakang bekerja di permukaan jalan yang licin,
maka independent control pada roda belakang mengatur agar gaya
pengereman roda2 belakang tidak merata sehingga mobil mengalami
yawing. Untuk menhindari gerakan yawing ini dan untuk menjaga agar
mobil tetap aman saat ABS bekerja di berbagai kondisi jalan, maka
tekanan rem roda belakang diatur berdasarkan kecenderungan roda
mana yang mengalami lock-up. Konsep pengaturan ini dikenal dengan
‘Select-low control’.
3. 3-Sensor 3-Channel
Berfungsi mengolah data dari sensor roda dan mengendalikan tekanan minyak rem pada
silinder roda melalui actuator, fungsi fail safe mengembalikan system pengereman bila
terjadi kegagalan pada system ABS, fungsi self diagnostic mengdiagnosa kegagalan sistem.
Pengaturan ini diatur oleh pomoa motor yang berputar mengatur besar-kecilnya tekanan
fluida yang dibutuhkan.
ABS control modul juga berfungsi sebagai :
1. Fungsi Self Diagnosis, adalah fungsi untuk mendiagnosa sistem dan komponen rem
pada berbagai kondisi dan hasilnya diinformasikan dalam DTC dengan penyalaan
lampu peringatan ABS.
2. Fungsi Fail-Safe, adalah fungsi keamanan dimana jika terjadi masalah pada fungsi
ABS, maka sistem ABS akan off dan sistem rem akan kembali pada sistem rem
konvensional (tanpa ABS).
3. Sirkuit Pembentuk Gelombang, merubah sinyal output dari wheel speed sensor
berupa gelombang sinus (analog) yang frekuensinya berubah-ubah berdasarkan
perubahan kecepatan roda menjadi sinyal pulsa (digital) sehingga dapat diproses oleh
micro komputer.
4. Micro Computer Unit (MCU), mendeteksi kecepatan roda, percepatan atau perlambatan kecepatan roda dan
kecepatan kendaraan sesuai dengan sinyal digital yang dikirim dari sirkuit pembentuk gelombang
5. Sirkuit Solenoid Control, sirkuit ini menggunakan power transistor dan mengontrol arus yang mengalir ke solenoid
valve didalam hidrolik unit.
6 Sirkuit Fail- safe, sirkuit ini memonitor kerja dari sensor, solenoid dan ABS control modul. Bila terdapat unit atau sistem
yang tidak berfungsi sirkuit akan menghentikan kerja dari semua solenoid dan motor, dan sistem rem akan berfungsi
secara konvensional, lampu peringatan ABS pada panel instrumen akan menyala.
2. Wheel Speed Sensor dan Rotor
1. Sensor Kecepatan
Sensor ini berfungsi untuk membaca kecepatan putaran roda, terdapat
di setiap roda atapun di diferensial (tergantung dari pabrik).
2. Katup Pengereman
Di setiap jalur minyak rem terdapat katup, dan katup ini dikendalikan
oleh komputer / kontroler ABS. Secara umum, katup rem memiliki tiga
posisi yang berbeda.
3. Pompa
Fungsi dari pompa ini adalah mengembalikan tekanan pada jalur pengereman yang
dilepaskan oleh katup ke rem.
4. Kontroler / Komputer
Fungsi dari alat ini adalah otak yang mengendalikan katup dan mengolah data dari sensor
kecepatan.
Diagram kerja ABS:
2. Beberapa fungsi komponen hidrolik:
1. Solenoid Valve, mengatur tekanan minyak rem di caliper dengan mengatur posisi anchor.
2. Pompa, menurunkan tekanan minyak rem caliper dengan mengalirkan minyak rem ke
accumulator.
3. Accumulator, mensuplai minyak rem tekanan tinggi ke caliper bila diperlukan.
4. Resevoir Tank, tempat penyimpanan minyak rem sementara untuk menurunkan minyak
rem dalam caliper secara perlahan.
5. Feeling Valve, mencegah tekanan accumulator berbalik ke master silinder sehingga rem
tidak menyentak.
6. By Pass Check Valve, sebagai jalur kembali minyak rem dari caliper ke master silinder saat
rem dilepas.
7. Relief Valve, sebagai pecegah kelebihan tekanan dari accumulator yang dapat
menyebabkan rem menyentak.
Cara kerja rem ABS
“ Rem Dilepas
“
TERIMA KASIH