You are on page 1of 24

ANTI LOCK BRAKE SYSTEM

( ABS )

CREATED BY
GROUP 1

MATA KULIAH : KEMUDI, REM DAN SUSPENSI (KRS)


ANGGOTA KELOMPOK 1

Angga Ervandiyanto M. Aqil Albieruni Gilang Krisna Wardana Bima Anggita Tama

NIM.15509134020 NIM.16509134011 NIM.16509134017 NIM.16509134025


Pengertian
ABS
Antilock Brake System (ABS) adalah
sistem rem yang mengontrol tekanan
minyak rem dari master silinder ke
setiap silinder roda/caliper agar tidak
terjadi penguncian saat pengereman
berlangsung. Lebih khusus lagi ABS
merupakan sistem rem yang dapat
memberikan kontrol yang cukup pada
tekanan minyak rem agar selalu pada
angka slip optimum antara roda dan
permukaan jalan, sehingga kendaraan
dapat berhenti dengan baik dan cepat.
FUNGSI ABS :

1. Mobil tetap stabil.


2. Arah kemudi stabil (Vehicle Stability).
3. Mengerem lebih cepat (jarak
pengereman lebih dekat, kecuali jalan
tanah, bersalju).
4. Penguasaan kontrol kendaraan menjadi
maksimal (tinggat kestabilan).
a) Penguncian roda depan dapat dicegah pada

Keuntungan saat terjadi pengereman secara mendadak,


sehingga pengendalian tetap stabil.

sistem ABS :
b) Penguncian roda belakang dapat dicegah
pada saat terjadi pengereman mendadak
sehingga terhindar dari bagian belakang
kendaraan memutar dan steering terjaga
tetap lurus.

c) Electronik control mengatur pengereman


yang optimum, sehingga dapat memper-
pendek jarak pengereman.
Kerugian
a. Lebih mahal dari pada yang non ABS.
sistem ABS :

b. Konstruksinya lebih rumit dari pada yang


non ABS.

c. Kurang optimal kerjanya saat berada di


jalanan bergelombang, berlumpur dan
berpasir.
Jenis – Jenis Rem ABS :
1. 4-Sensor 4-Channel

Jenis ABS ini mempunyai empat wheel sensor


dan 4 hydraulic control channel dan masing-
masing mengontrol secara tersendiri. Sistem ini
mempunyai tingkat keamanan dan jarak
pemberhentian yang lebih pendek di berbagai
macam kondisi jalan. Namun apabila permukaan
jalannya licin, besar gaya rem antara kanan dan
kiri yang tidak rata akan mengakibatkan terjadi
gerakan Yawing pada bodi kendaraan sehingga
bisa mengurangi kestabilan. Karena itulah,
kebanyakan mobil yang dilengkapi dengan tipe 4
channel ABS memasukkan satu select low logic
pada roda belakang agar mobil tetap stabil, di
berbagai macam kondisi jalan.
2. 4-Sensor 3-Channel

apabila saat ABS roda belakang bekerja di permukaan jalan yang licin,
maka independent control pada roda belakang mengatur agar gaya
pengereman roda2 belakang tidak merata sehingga mobil mengalami
yawing. Untuk menhindari gerakan yawing ini dan untuk menjaga agar
mobil tetap aman saat ABS bekerja di berbagai kondisi jalan, maka
tekanan rem roda belakang diatur berdasarkan kecenderungan roda
mana yang mengalami lock-up. Konsep pengaturan ini dikenal dengan
‘Select-low control’.
3. 3-Sensor 3-Channel

Mobil yang dilengkapi dengan H-bake


line system mempunyai sistem kontrol
ABS jenis ini. 2 channel untuk roda depan
dan satunya lagi untuk roda belakang.
Roda belakang dikontrol bersama dengan
select low control logic. Untuk X-brake
line system, diperlukan 2 channels (2
brake port di dalam unit ABS) untuk
mengatur roda belakang dikarenakan
masing-masing roda belakang
mempunyai jalur rem yang berbeda.
4. 1-Sensor 1-Channel

Dipakai Untuk mobil yang dilengkapi


dengan H-bake line system, hanya untuk
mengontrol tekanan roda belakang. Pada
rear diffirential dipasang satu wheel
speed sensor yang berfungsi untuk
mendeteksi kecepan roda. Cara kerjanya
adalah saat dilaukan pengeraman
mendadak roda depan akan terkunci,
sehingga kestabilan kemudi mobil akan
hilang dan jarak henti pada permukaan
jalan yang mempunyai daya gesek
rendah (low) juga akan bertambah jauh.
Sistem ini hanya akan membantu untuk
penghentian lurus.
Komponen Sistem Kontrol ABS

1. ABS Control Modul & Hydraulic Unit

Berfungsi mengolah data dari sensor roda dan mengendalikan tekanan minyak rem pada
silinder roda melalui actuator, fungsi fail safe mengembalikan system pengereman bila
terjadi kegagalan pada system ABS, fungsi self diagnostic mengdiagnosa kegagalan sistem.
Pengaturan ini diatur oleh pomoa motor yang berputar mengatur besar-kecilnya tekanan
fluida yang dibutuhkan.
ABS control modul juga berfungsi sebagai :
1. Fungsi Self Diagnosis, adalah fungsi untuk mendiagnosa sistem dan komponen rem
pada berbagai kondisi dan hasilnya diinformasikan dalam DTC dengan penyalaan
lampu peringatan ABS.
2. Fungsi Fail-Safe, adalah fungsi keamanan dimana jika terjadi masalah pada fungsi
ABS, maka sistem ABS akan off dan sistem rem akan kembali pada sistem rem
konvensional (tanpa ABS).
3. Sirkuit Pembentuk Gelombang, merubah sinyal output dari wheel speed sensor
berupa gelombang sinus (analog) yang frekuensinya berubah-ubah berdasarkan
perubahan kecepatan roda menjadi sinyal pulsa (digital) sehingga dapat diproses oleh
micro komputer.
4. Micro Computer Unit (MCU), mendeteksi kecepatan roda, percepatan atau perlambatan kecepatan roda dan
kecepatan kendaraan sesuai dengan sinyal digital yang dikirim dari sirkuit pembentuk gelombang
5. Sirkuit Solenoid Control, sirkuit ini menggunakan power transistor dan mengontrol arus yang mengalir ke solenoid
valve didalam hidrolik unit.
6 Sirkuit Fail- safe, sirkuit ini memonitor kerja dari sensor, solenoid dan ABS control modul. Bila terdapat unit atau sistem
yang tidak berfungsi sirkuit akan menghentikan kerja dari semua solenoid dan motor, dan sistem rem akan berfungsi
secara konvensional, lampu peringatan ABS pada panel instrumen akan menyala.
2. Wheel Speed Sensor dan Rotor

Berfungsi mendeteksi kecepatan putaran masing-masing


roda melalui sensor dan roda gigi (rotor) yang terpasang
ada roda sebagai sumber input sistem. Sehingga didapat
masukan putaran masing-masing roda jika terdapat slip
atau perbedaan putaran antara masing-masing roda, dari
inputan ini ECU akan memberikan sinyal masukan untuk
control modul hidrolik yang selanjutnya akan dikirimkan
tekanan fluida (tinggi-rendahnya tekanan) pada masing-
masing jalur sistem pengereman untuk mencegah
terjadinya slip.
3. Hidrolik unit (actuator)

Hidrolik unit terdiri dari solenoid valve,


pompa, reservoir, accumulator. Solenoid valve mengubah
posisi anchor berdasarkan output dari ABS control modul.
Fungsi keempat komponen Actuator

1. Sensor Kecepatan
Sensor ini berfungsi untuk membaca kecepatan putaran roda, terdapat
di setiap roda atapun di diferensial (tergantung dari pabrik).
2. Katup Pengereman
Di setiap jalur minyak rem terdapat katup, dan katup ini dikendalikan
oleh komputer / kontroler ABS. Secara umum, katup rem memiliki tiga
posisi yang berbeda.

3. Pompa
Fungsi dari pompa ini adalah mengembalikan tekanan pada jalur pengereman yang
dilepaskan oleh katup ke rem.
4. Kontroler / Komputer
Fungsi dari alat ini adalah otak yang mengendalikan katup dan mengolah data dari sensor
kecepatan.
Diagram kerja ABS:
2. Beberapa fungsi komponen hidrolik:

1. Solenoid Valve, mengatur tekanan minyak rem di caliper dengan mengatur posisi anchor.
2. Pompa, menurunkan tekanan minyak rem caliper dengan mengalirkan minyak rem ke
accumulator.
3. Accumulator, mensuplai minyak rem tekanan tinggi ke caliper bila diperlukan.
4. Resevoir Tank, tempat penyimpanan minyak rem sementara untuk menurunkan minyak
rem dalam caliper secara perlahan.
5. Feeling Valve, mencegah tekanan accumulator berbalik ke master silinder sehingga rem
tidak menyentak.
6. By Pass Check Valve, sebagai jalur kembali minyak rem dari caliper ke master silinder saat
rem dilepas.
7. Relief Valve, sebagai pecegah kelebihan tekanan dari accumulator yang dapat
menyebabkan rem menyentak.
Cara kerja rem ABS

“ Rem Bekerja Normal (ABS Tidak Berfungsi)



Cara kerja rem ABS

“ Rem Bekerja Normal (ABS Tidak Berfungsi)



Cara kerja rem ABS

“ ABS Bekerja (Tekanan Menurun / Roda Slip Secara


Cepat) “
Cara kerja rem ABS

“ ABS Bekerja (Tekanan Meningkat / Roda Slip Sesaat)



Cara kerja rem ABS

“ Rem Dilepas

TERIMA KASIH

You might also like