Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Sejarah sistem rem TCS (Traction Control System)?
2. Pengertian pada sistem rem TCS (Traction Control System)?
3. Komponen-komponen dan fungsi pada sistem rem TCS (Traction Control System)?
4. Klasifikasi sistem rem TCS (Traction Control System)?
5. Bagaimanakah cara kerja rem TCS (Traction Control System)?
D. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan tentang :
1. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah rem TCS (Traction Control System).
2. Mahasisiwa dapat mengetahui pengertian tentang sistem rem TCS (Traction Control System).
3. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen pada sistem rem TCS (Traction Control
System).
4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis sistem rem TCS (Traction Control System).
5. Mahasisiwa dapa mengetahui cara kerja dari sistem rem TCS (Traction Control System).
BAB II
DASAR TEORI
wheelspin sering terjadi di mobil balap F1. Hal ini disebabkan karena bobot mobil F1
yang ringan (tidak lebih dari 700 kg) tetapi mempunyai tenaga yang besar (sekitar 700
HP).Jadi agar tidak terjadi wheelspin digunakanlah traction control.
System kontrol traksi (TCS), juga dikenal sebagai anti-slip regulasi (ASR). Biasanya
digunakan sebagai fungsi sekunder pada anti-lock braking system (ABS) pada kendaraan
bermotor.
Intervensi (bantuan) terdiri dari satu atau lebih dari berikut ini:
a. Mengurangi atau menekan percikan urutan ke satu atau lebih silinder
b. Mengurangi pasokan bahan bakar ke satu atau lebih silinder
c. Rem gaya yang diterapkan pada satu atau lebih roda
d. Tutup throttle, jika kendaraan ini dilengkapi dengan drive by wire throttle
e. Dalam turbo-charged kendaraan, sebuah solenoida dapat meningkatkan kontrol
digerakkan untuk mengurangi dan karena itu meningkatkan tenaga mesin.
Biasanya, sistem kontrol traksi berbagi aktuator elektro-hidrolik rem (tapi tidak menggunakan
master silinder konvensional dan servo), dan sensor kecepatan roda dengan sistem anti-lock
braking system.
Mobil yang digunakan dalam lomba F1 adalah mobil-mobil dengan paket dukungan
mesin yang sangat bertenaga, karena putaran mesin yang digunakan untuk mesin F1 bisa
mencapai 20K rpm atau setara dengan putaran mesin JET pada pesawat Boeing.
Kita dapat menganalisa bahwa dengan rpm yang sedemikian besar, torsi yang dihasilkan
oleh mesin untuk menyalurkan power ke roda belakang (wheel-base via gearbox) tentu akan
sangat besar. Hal ini menyebabkan pada saat torsi maksimum terjadi, pembalap membuka
throtle max (menginjak pedal gas secara maksimal), putaran mesin tidak bisa direspon dengan
baik oleh roda belakang, akibatnya terjadi Slip-Spin pada roda belakang (selisih putaran antara
roda depan dengan roda belakang). Slip-spin yang berlebihan ini akan berdampak pada tidak
optimumnya daya dorong roda terhadap paket mobil, sehingga akselerasi mobil terhambat.
Para engineer dari berbagai vendor telah menemukan piranti lunak yang didesain berbasis
teknologi komputer yang dapat mereduksi perbedaan putaran slip-spin sedemikian rupa
sehingga pada saat terjadi slip-spin pada roda belakang, processor akan memerintahkan sistem
untuk mengurangi torsi ke wheel-base gearbox, biasanya komparasi slip-spin antara roda
belakang-depan dapat di-adjust hingga 100%-103% sesuai kebiasaan pembalap/pengendara.
Dengan demikian slip-spin yang biasanya terjadi pada saat start, tikungan dan area bumpi dapat
diminimalkan dengan kinerja traction-control yang baik.
D. Cara Kerja Sistem Rem TCS (Traction Control System)
Kontrol traksi bekerja dalam tiga tahapan yaitu sensing (pengukuran), processing
(perhitungan dan analysis data), dan actuating (pengaturan).
a. sensing dikerjakan oleh sensor-sensor yang mengukur kecepatan roda belakang, roda
depan, dan laju mobil.
b. processing dikerjakan oleh komputer mobil yang terintegrasi dalam ECU (electronik
control unit).
c. Actuating melakukan pengaturan untuk mengurangi tenaga mesin yang tersalur ke roda
belakang.
Meskipun ada tiga tahapan tetapi proses tersebut terjadi dengan sangat cepat.
pada tahap processing dan analysis data, juga bisa terjadi perbedaan untuk setiap
Pengembang dari system ini. misalnya algoritma yang digunakan untuk memproses dan
menganalisa data. demikian juga pada tahap actuating (pengaturan). ada perbedaan yang
digunakan oleh setiap perusahaan untuk mengurangi power mesin, misalnya dengan
menghentikan sementara pengapian pada bebeberapa silinder, ada juga yang mengatur aliran
bahan bakar ke silinder, pengaturan waktu buka tutup katup, atau kombinasi dari beberapa cara
tersebut.
Sebenarnya wheelspin tersebut juga bisa dihindari tanpa traksi kontrol. Pengendara bisa
merasakan gejalan wheelspin dan segera mengurangi power mesin dengan mengurangi tekanan
pada pedal gas misalnya. tetapi hal itu kurang efektif dan tentu saja traksi kontrol mempunyai
kemampuan yang lebih cepat.
Kerja TCS
Untuk 4WD SM BTCS, semua roda adalah roda penggerak. Sehingga kecenderungan
terjadinya spinning pada beberapa roda, masih dapat berada dalam kontrol BTCS. 1) Frekwensi
pengaturan : 7milidetik
2) Tahapan TCS control
ƒ_Phase0: diluar BTCS
ƒ_Phase1: tekanan naik
ƒ_Phase2: tekanan tertahan
ƒ_Phase3: tekanan dilepas
ƒ_Phase4: tekanan ditahan
ƒ_Phase5: tekanan naik
3) Faktor pengaturan : Kecepatan roda, akselerasi & deselerasi roda, Selip
4) Dasar BTCS control Contoh dasar pengaturan akan ditampilkan pada halamam berikutnya.
Phase0 - Phase1 : saat kecenderungan roda mengalami spining terdeteksi.
Phase1 - Phase2 : saat roda yang mengalami spining dikurangi.
Phase2 - Phase3 : saat deselerasi roda dibawah ambang batas selanjutnya roda yang
mengalami spining dikurangi dibawah ambang batas selip.
Phase3 - Phase4: saat kecepatan roda berada dalam ambang batas selip.
Phase4 – Phase5: ketika akselerasi melebihi ambang batas dan wheel spin melebihi ambang
batas selip.
Prosedur tersebut diulangi kembali untuk mengatur roda dan ambang batas selip diperbaharui
sesuai dengan level low-Mu level agar didapat akselerasi secara maksimal.
.
Gambar 9. Rangkaian Lampu Peringatan XD
Pada mobil
kontrol traksi secara umum telah menjadi fitur keselamatan dalam mobil kelas
premium serta mobil kelas menengah keatas, yang dinyatakan perlu throttle input
sensitif mencegah roda berputar ketika didorong percepatan, terutama pada kondisi
basah, kondisi dingin atau bersalju. Dalam beberapa tahun terakhir, sistem kontrol
traksi telah banyak di kembangkan pada mobil pribadi, minivan, dan truk ringan.
Traksi kontrol untuk produksi sepeda motor pertama kali tersedia pada Honda
ST1100 pada tahun 1992. Pada tahun 2009, kontrol traksi merupakan pilihan untuk
beberapa model yang ditawarkan oleh BMW dan Ducati , dan pada tahun 2010
Kawasaki Concours 14 (1400GTR) sudah mengadaptasi system ini.
Kerja dari kontrol traksi ini dapat dijelaskan melalui ilustrasi gambar dibawah ini:
ABS/ TRAC ECU mengaktifkan solenoida dari aktuator dan motor pompa yang
menerapkan tekanan hidrolik ke rem pada roda yang dikemudikan.
ECM memonitor posisi gigi sensor dan mengabaikan injeksi bahan bakar hingga
maksimum lima silinder untuk membatasi torsi mesin.
ECM melarang pergeseran dari
Lampu Indikator pergeseran menyala untuk memberitahukan pengemudi dari operasi
TRAC dan sebuah sinyal dikirimkan ke ECM.
TRAC Aktuator
Komponen ini memiliki duabelas pasang solenoid yang mengontrol hydraulic pressure
(tekanan hidrolik) pada busur/jangka lengkung system pengereman. Untuk komponen
tambahan, terdapat dua pompa yang dikontrol oleh sebuah motor, dua reservoir, dan dua buah
klep regulator
Selama mode operasi normal, ketika system TRAC tidak di aktifkan, semua
actuator dalam kondisi OFF. Dalam mode ini, system pengereman hanya seperti
layaknya system tanpa TRAC (control traksi).
Saat terjadi akselerasi kendaraan secara tiba-tiba, atau saat kendaraan berada pada
permukaan yang tidak rata, maka kemudi akan memulai mengaktifkan TRAC ECU
(control traksi). Hal ini dikarenakan actuator akan berada pada pressure increase mode
(Mode Penambahan Tekanan)
Gambar 14. ABS dan TRAC Aktuator pada mode penambahan tekanan
c. Pressure Reduction Mode
Keadaan ini terjadi ketika tekanan fluida pada silinder kemudi direduksi
Gambar 15. ABS dan TRAC Aktuator pada Pressure Reduction Mode
BAB III
PEMBAHASAN
Sistem rem TCS (Traction control System) pada mobil Nissan Navara ini menggunakan
sistem sensor kecepatan sehingga sistem rem TCS (Traction Control System) lebih efisien
daripada sistem rem konfesional. Sisitem rem TCS sangat berpengaruh dalam pengereman
pada saat akselerasi disaat kecepatan tinggi ataupun jalan yang licin, menjadikan mobil bisa
seimbang dan tidak mengalami slip.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penulisan makalah ini dapat ditarik kesimpulannya diantaranya :
1. Traction control adalah sistem keamanan pada kendaraan yang fungsinya mencegah
terjadinya slip pada roda ketika sedang berakselerasi.
2. FTCS keluaran terakhir memakai kombinasi ETCS dan BTCS.
a. ETCS: Engine torque control
- Direct control type : Throttle valve control
- Indirect control type : Ignition timing control, Fuel injection control
Dipakai pada hampir semua kendaraan dikarenakan harganya yang lebih murah
(hanya diperlukan jalur komunikasi antara TCSCM dan ECM)
b. BTCS: Brake pressure control : Mengatur setiap roda penggerak secara tersendiri
c. FTCS: ETCS + BTCS\
3. Akselerasi kendaraan pada permukaan jalan yang daya geseknya rendah seperti jalan
bersalju atau licin, akan tergantung dari gaya gesek antara permukaan jalan dengan
ban.
BTCS mengatur tekanan rem berdasarkan rasio selip dan kecenderungan akselerasi
roda sangat sensitif terhadap jenis ban yang yang dipakai dan permukaan jalan dilalui seperti
tampak pada gambar dibawah.
B. Saran
Saran yang dapat ditawarkan oleh penulis sehubungan dengan judul yang diangkat dalam
makalah ini adalah :
1. Bagi para mahasiswa teknik otomotif maupun mekanik mobil agar dapat memehami lebih
dalam lagi tentang sistem rem TCS (Traction Control System).
2. Bagi pecinta dan kalangan intelektual bidang Otomotif agar dapat menyempurnakan
model untuk sistem rem TCS (Traction Control System) lebih sempurna dan meningkatnya
factor keamanan pengendara.
DAFTAR PUSTAKA
ABS/TCS/ESP Training Guide : Hyundai Mobil Indonesia
http://a5-bigblog.blogspot.co.id/2015/04/sejarah-singkat-rem-abs.html
http://makalahku17.blogspot.co.id/2016/11/makalah-tentang-anti-lock-brake-system.html
https://www.citraasribuana.com/index.php/berita/knowledge/item/255-mengenal-teknologi-
abs-ebd.html
https://www.iwanbanaran.com/2011/02/14/kita-bahas-sejarah-abs-antilock-brake-system-
yuk/
https://kupdf.com/queue/makalah-casis-sistem-rem-
abs_58d22951dc0d601509c34678_pdf?queue_id=-
1&x=1522738457&z=MzYuODIuMTAyLjQy
https://ariakhabunhasan354.wordpress.com/2013/10/07/makalah-abs-antolock-breaking-
system/
https://dokumensaya.com/embed/materi-makalah-
abs_589bae8c6454a7b957b1e8d4.html?sp=0
https://djejenzaenudin.files.wordpress.com/2009/10/step-2-chassis-abs_tcs_esp.pdf
http://www.academia.edu/25708255/Bahan_Ajar_Sistem_Rem_ABS