Professional Documents
Culture Documents
Neoplasia: Wien Wiratmoko, DR, Sppa
Neoplasia: Wien Wiratmoko, DR, Sppa
1
2
45 COAS MHS MALAHAYATI ANGKATAN I KBK JUNI 2012
RSUD TASIKMALAYA JAWA BARAT 3
Pendahuluan
Th. 2000 → 10 juta kasus baru, 6 juta death.
Kanker --- penyebab kematian no. 2 di AS
(setelah penyakit kardiovaskular).
Bisa sembuh ? → Kemajuan secara dramatik pd
respon Tx → 5 years survival rate berbagai tipe
malignansi tu. Leukemia & Limfoma maligna
Pokok bahasan kuliah :
~ biologi dasar dari neoplasma
~ perbedaan jinak-ganas
~ dasar molekular terjadinya neoplasma
~ respons terhadap tumor
~ gambaran klinis neoplasia
4
Pokok bahasan kuliah:
1. Definisi
2. Tata Nama & Klasifikasi
3. Karakteristik Neoplasma Jinak & Ganas
4. Epidemiology
5. Karsinogenesis : Dasar Molekuler
Pembentukan Kanker
6. Penyebab Kanker (Carcinogen)
7. Pertahanan Tubuh Terhadap Tumor (Tumor
Immunity)
8. Gambaran Klinik Neoplasia
5
Neoplasm is an abnormal mass of tissue as a
result of neoplasia
6
Neoplasia literally means "new growth."
A neoplasm, as defined by Willis, is "an
abnormal mass of tissue the growth of which
exceeds and is uncoordinated with that of the
normal tissues and persists in the same
excessive manner after the cessation of the
stimuli which evoked the change."
Fundamental to the origin of all neoplasms are
heritable (genetic) changes that allow excessive
and unregulated proliferation that is independent
of physiologic growth-regulatory stimuli.
7
1. Definisi
Tumor → setiap pembengkakan
Neoplasia adalah process of new growth (adj)
Tumor dalam arti Neoplasma “New growth” (noun)
Willis (oncologist): massa jaringan yang abnormal,
tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi dengan
jaringan normal dan tumbuh terus meskipun
stimulus yang menimbulkannya telah hilang.
Oncology is study of tumors or neoplasms
Dasar pertumbuhan neoplasma adalah perubahan
genetik yang diikuti proliferasi sel yang terus
menerus & hilangnya kontrol pertumbuhan normal
menjadi autonom (independent of physiologic
growth stimuli)
8
Skema
dasar molekuler
terjadinya kanker:
9
Sifat neoplasma:
Parasit
Autonom
Clonal: seluruh populasi sel dalam tumor berasal dari
sel tunggal (single cell) yang telah mengalami
perubahan genetik.
Tumor (arti sebenarnya): semua tonjolan
abnormal pada tubuh. Pada awalnya istilah
tumor ini diterapkan pada pembengkakan
(swelling) akibat inflammasi.
“Kanker” (cancer) → public
terminologi umum untuk semua tumor ganas
diambil dari bahasa Latin: kepiting (crab)
10
Kanker – “crab” / kepiting
11
2. Tata Nama & Klasifikasi
Berdasarkan perilaku klinis, neoplasma dibagi:
Jinak(benign)
Ganas (malignant)
12
Benign Malinant
1. Pertumbuhan lambat cepat
2. Mitosis sedikit banyak
3. Diferensiasi bagus Variatif, > jelek
4. Inti > N (uniform) Pleomorfic
5. Invasi Tidak ada ada
6. Metastase Tidak pernah sering
7. Border/ batas berkapsul irreguler
8. Nekrosis jarang sering
9. Ulcus jarang sering
10.Pertumbuhan eksopitik endopitik
13
Komponen Dasar Tumor ( Parenkim & stroma)
14
Klasifikasi berdasarkan :
Sifat Biologik
Jinak : lambat, berkapsul, tidak infiltratif, anak sebar (-)
Ganas : cepat, infiltratif, anak sebar (+) → kematian.
Intermediate : jinak tetapi destruktif / ganas tetapi metastase
lambat.
Asal sel / jaringan
Sel totipoten : sel dapat berdifferensiasi kedalam tiap
jenis sel tubuh → tumor sel germinaln : Seminoma /
Dysgerminoma, Yolk sac tumor, Teratoma.
Sel embryonal pluripoten: membentuk berbagai jenis struktur
alat tubuh. Contoh : Nefroblastoma, Retinoblastoma.
Sel berdifferensiasi
Tumor jaringan epitelial
15
Klasifikasi lain:
Simple neoplasma
Terdiri dari satu tipe sel
Contoh: fibroma, fibrosarcoma, adenoma, adenocarcinoma,
squamous cell carcinoma.
Mixed neoplasma (neoplasma campur)
Terdiri dari > 1 tipe sel yang berasal dari 1 germ cell layer
Contoh:
jinak: Benign mixed tumor dari kelenjar liur, fibroadenoma
mamma.
Ganas: Wilms’ tumor (nefroblastoma).
Compound neoplasma (neoplasma gabungan)
Terdiri dari > 1 tipe sel yang berasal dari > 1 germ layer
Contoh: Teratoma.
16
Neoplasma simpel:
(A) Fibroma (B) Fibrosarcoma
17
Neoplasma simpel:
(A) Adenoma thyroid. (B) Adenoca. colon
18
Neoplasma campuran (mixed neoplasma) jinak:
Benign Mixed Tumor kelenjar liur (Pleomorphic Adenoma)
19
Compound neoplasma (neoplasma gabungan)
Teratoma
20
Tata nama tumor jinak
Secara umum dengan menambah akhiran
“oma” pada sel asal tumor.
Mesenkimal tumor:
Fibrosit ---------------------- Fibroma
Lipid -------------------------- Lipoma
Osteosit --------------------- Osteoma
Chondrosit ----------------- Chondroma
Otot polos ------------------ Leiomyoma
Otot bergaris -------------- Rhabdomyoma
pembuluh darah ---------- Hemangioma, dst.
21
Tumor Epitelial → tata nama lebih kompleks
Berdasarkan sel asal
Adrenocortical adenoma, bronchial adenoma
Arsitektur mikroskopis
Adenoma ginjal
Papilloma : squamous cell papilloma, transisional cell papilloma
Bentuk makroskopis
Papilloma: membentuk tonjolan seperti jari pada epitel
permukaan
Cystadenoma: membentuk massa kistik
Papillary cystadenoma: membentuk papil & menonjol dalam kista
Polyp: membentuk tonjolan diatas permukaan mukosa dan
menonjol ke dalam lumen (lambung/usus)
Pengecualian:
neoplasma jinak sel epitel plasenta disebut Mola Hidatidosa
22
A)-Adenoma thyroid
B)-Polyp colon 23
A)-cystadenoma ovarii, unilokulare
26
Tumor ganas epitelial; akhiran “carcinoma”
Contoh :
Adenoma → adenocarcinoma
Squamous cell papilloma → squamous cell carcinoma
Cystadenoma → cystadenocarcinoma
Pengecualian :
Hepatoma = hepatocellular carcinoma
Basalioma = basal cell carcinoma
seminoma = carcinoma dari testicular epithelium
Choriocarcinoma = neoplasma ganas dari epitel
plasenta (bentuk ganas dari Mola Hidatidosa)
Melanoma = tumor ganas sel melanosit (jinak: nevus)
27
A)-papillary cystadenoma ovarii
29
3. Karakteristik Neoplasma Jinak
& Ganas
Neoplasma dapat dibedakan menjadi
jinak / ganas, berdasarkan:
a. Differensiasi & anaplasia
b. Kecepatan pertumbuhan (rate of growth)
c. Invasi lokal (local invasion)
d. Metastasis (anak sebar)
30
3.a Differensiasi & anaplasia
Differensiasi : derajat kemiripan sel neoplastik (sel
parenkim tumor) dengan sel normal. Makin mirip
– makin baik differensiasinya.
Well differentiated
Moderately differentiated
Poorly differentiated
Undifferentiated
32
Adenoma Thyroid tersusun dari folikel thyroid seperti normal
33
A)-Squamous cell ca. well differentiated
B)-Undifferentiated ca.
34
A)-Polyp Colon
B)- Adenocarcinoma colon
35
3a. Anaplasia
Anaplasia, secara literal berarti “ to form
backward ”, menunjukkan dedifferensiasi
(pertumbuhan ke arah tingkatan lebih
rendah) atau hilangnya differensiasi
struktural & fungsional suatu sel normal.
Anaplasia --- hallmark of malignant
transformation (petanda tumor ganas).
36
Ciri-ciri morfologik sel anaplastik
Pleomorfik Inti : ukuran & bentuk bervariasi
(variation in size & shape). Sel bisa berukuran
>> besar atau << kecil.
37
Morfologiinti sel tidak normal (abnormal
nuclear morphology)
Inti sel hiperkromatik (karena DNA >>)
Rasio inti : sitoplasma (N/C ratio) (hampr 1:1)
(normalnya N/C ratio 1:4 atau 1:6)
Butiran kromatin kasar
39
Hilangnya polaritas:
gangguan orientasi
susunan sel dalam
jaringan.
Lain-lain:
Adanya tumor giant
cell, berbeda
dengan sel datia
Langhans atau
foreign body giant
cell.
Area necrosis luas
40
Sebelum meninggalkan tentang Anaplasia ada
terminologi lain yaitu
DYSPLASIA
Artinya: disordered growth.
Terutama pada sel epitelial, ditandai oleh hilangnya
uniformitas individual sel & hilangnya orientasi arsitektur
normal sel dalam jaringan.
Morfologi:
Pleomorfisme (+), Inti hiperkromatik (+), Mitosis
meningkat
Derajat dysplasia
Displasia ringan (mild dysplasia)
42
3.b Kecepatan pertumbuhan
(rate of growth)
Secara umum:
Kebanyakan tumor jinak: tumbuh lambat.
tergantung hormon & supply darah (nutrisi)
contoh: leiomyoma uterus akan tumbuh cepat jika
estrogen >> (kehamilan)
Kebanyakan tumor ganas: tumbuh cepat.
Rate of growth tumor tergantung dari :
Doubling time of tumor cells
Growth fraction (fraksi sel tumor yg berada dlm
replicative pool)
Keseimbangan antara cell production & cell loss
43
90 hr tanpa
memperhitungkan
periode laten
dengan siklus
sel per 3 hari
44
Fraksi pertumbuhan sel tumor makin aktif sel
makin baik responnya thd chemotherapi
(Ca colon, breast → Low, Limfoma → High)
Perhitungan mulai terdeteksi → fatal → 2 – 3 bln
Fakta doubling time bervariasi sangat luas mulai
< 1 bln (cancer pd anak) s/d > 1 thn (salivary gld)
Secara umum, kecepatan pertumbuhan tumor
berhubungan dengan derajat differensiasinya –
kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat
daripada tumor jinak
45
Skema pertumbuhan tumor
46
3.c Invasi lokal (local invasion)
Tumor jinak
Tumbuh lokal & tidak mempunyai kemampuan untuk
menginfiltrasi, menginvasi jaringan sekitarnya.
Berbatas jelas dengan jaringan sekitar, mempunyai
kapsul (simpai) ataupun pseudocapsul (simpai
semu).
Tidak metastasis (tidak beranak sebar)
Pengecualian: hemangioma (tumor jinak pembuluh
darah) – tidak berkapsul & tumbuh seperti infiltratif
dalam jaringan.
47
Leiomyoma uteri
48
a A)-Adenoma thyroid
B)-Fibroadenoma
mamma
49
Fibroadenoma mamma
50
Hemangioma: tumor jinak pembuluh darah, tidak berkapsul
51
Tumor ganas:
Tumbuh progresif, invasi & infiltrasi ke
jaringan sekitarnya.
Batas tidak jelas & tidak berkapsul
pengecualian: tumor ganas yang tumbuhnya
lambat bisa terlihat berbatas jelas pada
makroskopis, namun secara mikroskopis
akan terlihat pertumbuhan yang infiltratif ke
jaringan sekitar.
52
53
Follicular ca. thyroid
54
Ca.mamma: tumbuh invasif dalam lemak mamma.
55
Beberapa kanker dapat tumbuh dari suatu lesi
preinvasif, disebut sebagai Carcinoma insitu.
Biasanya terjadi pada cervix, kulit, mamma.
Ca insitu menunjukkan gambaran sel ganas tetapi
tidak menginvasi membran basal (basal membrane
intak).
56
3.d Metastasis
Adalah anak sebar ke jaringan yang jauh dari
tumor asal.
Merupakan petanda keganasan yang paling
kuat diantara tanda lain:
Tumor jinak --- tidak metastasis
Tumor ganas --- metasatasis
Metastasis:
Percontinuatum – lewat rongga
Limfogen
Hematogen
57
Metastasis per continuatum:
Lewat rongga tubuh (body cavity)
Contoh: Ca ovarium --- ke peritoneum
Ca colon --- ke cavum peritoneum
Ca paru --- ke cavum pleura
58
Metastasis secara Limfogen:
Terutama pada carcinoma
Pola penyebaran metastasis kelenjar limfe mengikuti
rute normal dari lymphatic dranage.
contoh: Ca mamma - metastasis KGB axilla
Ca paru – metastasis ke KGB hilus
Ca nasofaring – metastasis KGB colli
Skip metastases: KGB lokal bisa terlewati metastasis
tumor --- sel tumor metastasis ke KGB berikutnya.
Penyebab: venous-lymphatic anastomose atau
saluran limfe yang mengalami obliterasi.
Pembesaran KGB di sekitar tumor:
Metastasistumor
Perubahan reaktif dari KGB (sinus histiocytosis)
59
Metastasis adenocarcinoma pada KGB
60
Metastasis squamous cell
carcinoma pada KGB
61
Metastases secara hematogen
Terutama pada sarcoma
Dapat juga terjadi pada carcinoma
Renal cell ca --- vena renalis
Penetrasi ke vena > arteri, karena arteri
memiliki dinding > tebal – lebih tahan.
Invasi pada vena --- sel tumor mengikuti
aliran vena --- metastasis sering terjadi
pada paru & hepar.
62
Hepar yang mengandung metastasis kanker
63
Metastasis – proses yang
kompleks:
Invasi ke matrix extracellular
Disseminasi vaskular & homing
sel tumor.
Metastasis – secara umum
mengikuti aliraran darah / limfe
Namun, beberapa tumor tidak
mengikuti aturan ini.
Sel tumor mempunyai
”kesukaan” untuk metastasis
ke organ tertentu – disebut
Homing of Tumor Cells
64
65
Perbandingan antara tumor jinak & ganas
(contoh: leiomyoma >< leiomyosarcoma)
66
67
4. Epidemiology
68
4.1 Insidens Kanker
69
70
4.2 Faktor geografik & lingkungan
Faktor geografik & lingkungan merupakan salah
satu faktor penting dalam terjadinya kanker.
Perbedaan geografik kanker
Ca mamma > sering di AS & Eropa daripada di
Jepang
Ca lambung 7x lebih banyak di Jepang
daripada di AS
Ca Liver – sering di Afrika
Ca nasofaring – sering di Cina
71
Faktor Lingkungan
Merokok --- Ca. paru
Sirih --- Ca bibir / rongga mulut
Kawin muda ---- Ca. cervix
Makanan ikan asap / asin – Ca. Nasofaring
Konsumsi alkohol --- Ca liver
Diet >>lemak --- Ca. colon, Ca. mamma
72
4.3 Umur (age)
Secara umum, frekuensi kanker meningkat
dengan meningkatnya umur, terkait dengan
akumulasi mutasi somatik & penurunan sistem
imun.
Kebanyakan kematian akibat kanker terjadi
antara umur 55-75 tahun.
Pada anak-anak dibawah usia 15 tahun ---
kanker menyebabkan kematian sekitar 10% dari
seluruh total kematian pada anak.
Kanker penyebab kematian pada anak yang
tersering adalah: leukemia, tumor CNS, limfoma,
soft tissue sarcoma, & bone sarcoma.
73
4.4 Herediter
Faktor herediter juga
berperan dalam terjadinya
kanker.
Inheredited Cancer
Syndromes:
Mutasi pada single gene
meningkatkan resiko
terjadinya tumor
Contoh: Retinoblastoma,
Familial adenomatous
polyposis,
Multiple Endocrine
Neoplasia (MEN) syndr.,
Neurofibromatosis tipe 1& 2
74
Familial Cancers:
Contoh: Ca colon, Ca mamma, Ca ovarium.
Ciri khas: tumor terjadi pada usia > muda,
tumor terjadi pada 2/ > hubungan keluarga,
tumor bilateral / multiple.
Autosomal Recessive Syndromes of
Defective DNA Repair:
Contoh:Xeroderma pigmentosusm– terjadi
gagngguan DNA repair – Ca kulit.
75
4.5 Kelainan Preneoplastik yang didapat
(acqiured preneoplastic disorders)
Beberapa keadaan klinis diketahui merupakan
faktor predisposisi terjadinya kanker --- disebut
preneoplastic disorders.
Replikasi regenerasi sel yang persisten
Cirhosis liver --- hepatocellular ca.
77
5. Karsinogenesis: Dasar
Molekular Pembentukan Kanker
Oncogen: gen yang produknya berkaitan
dengan terjadinya transformasi neoplastik
(genes that promotes autonomous cell growth in
cancer cells)
Prinsip fundamental:
Dasar karsinogenesis adalah adanya kerusakan
genetik nonlethal pada sel. Kerusakan genetik ini
dapat karena pengaruh lingkungan atau herediter.
Tumor merupakan hasil dari proliferasi klonal suatu
single cell yang telah mengalami kerusakan genetik.
78
Ada 3 golongan gen pengatur pertumbuhan :
Pencetus pertumbuhan --- protooncogen
(protoncogen mengalami mutasi menjadi oncogenes)
Penghambat pertumbuhan --- tumor supressor genes
/ antioncogenes
Gen pengatur apoptosis
Ketiga golongan gen ini merupakan target utama
kerusakan genetik.
Selain ke-3 gen diatas, terdapat gen lain yang
juga penting yaitu: gen yang mengatur
perbaikan kerusakan DNA (DNA repair genes).
Kerusakan pada DNA repair genes --- mutasi
gen tidak dapat diperbaiki --- transformasi
neoplastik.
Karsinogenesis merupakan multistep process
pada level phenotype maupun genetik.
79
Skema
dasar molekuler
terjadinya kanker:
80
6. Penyebab Kanker (Carcinogen)
3 golongan karsinogen:
Bahan kimia
Radiasi
Agen biologik
Virus
Mikroba lain.
81
6.1 Karsinogen Kimia
Karsinogen kimia sangat beragam, termasuk
bahan kimia natural maupun synthetic.
Karsinogen kimia dapat secara langsung (direct)
menyebabkan kanker.
Kebanyakan karsinogen kimia bersifat tidak
langsung (indirect) --- disebut procarcinogens
--- perlu perubahan metabolik untuk menjadi
bahan aktif (ultimate carcionogens) ---
menyebabkan kanker
Beberapa karsinogen kimia dapat bekerja sama
dengan karsinogen lain dalam menimbulkan
kanker. 82
Direct-acting agents
Tidak membutuhkan perubahan metabolik.
Golongan alkylating: Obat2 Kemoterapi
(cyclophosphamide, chlorambucil, dll)
Golongan acylating: dimethylcarbamyl chloride.
Indirect acting agents (procarcinogens)
Membutuhkan perubahan metabolik sebelum menjadi
aktif
Hydrocarbon polycyclic aromatic (HPA):
dimetabolisir oleh p450-dependent-oxydase menjadi
gugus elektrofil yang bereaksi dg. asam nukleat DNA
--- mutasi.
Gol. Aromatic amines, zat pewarna azo:
dimetabolisir dihepar menjadi 1-hydroxy 2-naftylamin
dan dihidrolisis di buli2 --- menyebabkan kanker buli2.
83
Karsinogenesis kimia memerlukan 2 tahap :
Tahap inisiasi dan tahap promosi.
Tahap inisiasi :
perubahan metabolik menjadi gugus yang
bereaksi dengan DNA --- pecah, mutasi–
tetap.
Tahap promosi :
promotor merangsang proliferasi klonal sel
yang telah diinisiasi dan mengubah cara
diferensiasi serta maturasi ---- sel permanent.
84
Skema chemical
carcionogenesis:
85
6.2 Karsinogen Radiasi
Sumber radiasi:
Sinar ultra-violet (matahari)
Sinar X
nuklear
Sinar UV: dapat menyebab kanker kulit (melanoma,
basalioma, squamous cell ca). Efek sinar UV pada sel:
Inaktifasi enzim, perubahan protein
Induksi mutasi
Sinar UV --- pembentukan pyrimidine dimer pada DNA --
- kerusakan DNA --- gangguan DNA repair --- kanker.
Nuklear (Hiroshima & Nagasaki): menyebabkan leukemi.
Mekanisme: radiasi – kerusakan makromolekul/ interaksi
cairan sel --- radikal bebas --- perubahan ikatan2 kimia --
- inaktifasi enzym, perubahan protein, fragmentasi
kromosom/ translokasi/ point mutasi. 86
6.3 Karsinogen Agen Biologik
Virus oncogenic:
RNA virus
DNA virus
Virus RNA
Human T-cell Leukemia Virus Type 1 – menyebabkan
T cell leukemia / lymphoma.
mekanisme: infeksi HTLV-1--- stimulasi proliferasi sel
limfosit T--- mutasi --- proliferasi klonal sel T.
87
Virus DNA:
Human Papilloma Virus (HPV)
Tipe 1,2,4,7 – menyebabkan squamous papilloma (warts).
Tipe 6,11 – menyebabkan genital warts
Tipe 16, 18, 31 – menyebabkan ca. cervix
Epstein-Barr Virus (EBV)
menyebabkan: limfoma Burkit, Hodgkin’s disesase,
carcinoma nasofaring.
Hepatitis B Virus (HBV)
Menyebabkan Hepatocellular carcinoma
Human Herpes Virus 8 (HHV-8)
menyebabkan Kaposi sarcoma
Mekanisme karsinogenesis virus DNA :
Integrasi DNA virus ke dalam sel host
88
Skema
karsinogenesis virus
DNA
(contoh: EBV ---
limfoma Burkit)
- didahului oleh
integrasi virus pada
sel host
- mutasi
- pertumbuhan
neoplastik
89
Helicobacter Pylori (HP)
Bukan virus, tetapi suatu bakteri.
Menyebabkan infeksi lambung & ulkus
lambung (peptic ulcer)
Berhubungan dengan terjadi ca. lambung &
limfoma lambung.
Mekanisme:
Infeksi HP --- gatritis kronis --- gastric atrophy ---
intestinal metaplasia --- dysplasia --- ca. lambung.
Infeksi HP --- gastritis kronis --- proliferasi folikel
limfoid pada mukosa --- proliferasi sel limfosit B ---
limfoma lambung.
90
7. Pertahanan Tubuh Terhadap
Tumor (tumor immunity)
Malignant transformation --- terjadi perubahan
genetik sel sehingga menghasilkan perubahan
ekspresi protein – dikenal sebagai non self oleh
sistem imun.
Immune surveilance: fungsi normal sistem imun
untuk mengenali dan mendestruksi suatu sel
tumor yang bersifat non self.
Kanker terjadi karena immune surveilance tidak
sempurna.
91
7.1 Tumor Antigens
Tumor-specific antigen
Tampak pada sel tumor, tidak didapatkan pada sel
normal.
Contoh:
MAGE-1 : melanoma, ca.paru, ca.liver, ca.lambung, ca.
esofagus
Tumor-associated antigen
Terdapat pada sel tumor dan beberapa sel normal.
Contoh:
Prostatic Spesific Antigen (PSA): tampak pada sel epitel
prostat jinak & ganas
CD 10: tampak pada sel limfosit B normal & neoplastik.
92
7.2 Antitumor Effector Mechanisms
Pertahanan tubuh
terhadap tumor:
Sel T sitotoksik
Natural Killer (NK)
cell
Makrofag
Sistem imun
humoral
93
Antitumor Effector Mechanisms
(Respon Imun thd Tumor)
Respon seluler lebih penting →sel T CD8+
(CTLs) killing sel tumor
Tubuh juga membentuk Ab thd Ag tumor
(ternyata mampu killing langsung or
bantuan komplemen, ADCC)
Antibodi lebih berperan pd tumor bebas
bukan pd tumpr solid/ padat
Kompleks imun juga ditemukan → peran
blm jelas
94
Sel yang berperan destruksi tumor :
1. Cytotoxic T Lymfosit (CTLs) bial aktif
tersensitisasi berperan protektif → EBV
2. Natural Killer Cells (NK-T cells) mrp lini
pertama meskipun pd sel tumor yg
nonimunogenik
3. Makrofag Cells melalui aktivasi komplemen or
induksi CTLs
Mekanisme Humoral :
1. Lisis oleh Ab dan Komplemen
2. Opsonisasi via Ab dan Komplemen
3. Hilangnya kemampuan adhesi oleh Ab
95
Sel T sitotoksik (cytotoxic T lymphocytes)
Berperan terutama pada virus-associated tumor, seperti Burkit
limfoma (EBV), squamous cell ca cervix (HPV).
Natural Killer cells
NK cells adalah limfosit yang mampu menghancurkan sel tumor
tanpa didahului oleh sensitisasi
Merupakan pertahanan pertama tubuh terhadap sel tumor
Dapat memicu terjadinya antibody-dependent cellular
cytotoxicity.
Macrophages
Makrofag yang teraktivasi akan menunjukkan sitotoksisitas
selektif terhadap sel tumor.
Mekanisme: melalui produksi metabolit oksigen reaktif atau
melalui sekresi tumor necrosis factor (TNF).
Humoral mechanism
Aktifasi complememnt
Induksi antibody-dependent cytotoxicity oleh NK cells.
96
8. Gambaran Klinik Neoplasia
8.1 Efek tumor pada host
Kanker lebih mengancam jiwa pasien daripada
tumor jinak, namun baik tumor ganas maupun
jinak keduanya dapat menyebabkan morbiditas
& mortalitas, dikarenakan lokasinya & gangguan
pada organ sekitar, efek pada aktifitas
fungsional (seperti sintesis hormon), &
perdarahan serta sekunder infeksi.
Kanker juga dapat menyebabkan cachexia &
sindroma paraneoplastik.
97
Efek lokal
Adenoma hipofise kecil (dia.1cm) --- dapat
menyebabkan kompresi & merusak kelenjar
lain sekitarnya --- terjadi hypopituitary.
Tumor hipofise --- mendesak chiasma
opticum --- visus menurun
Leiomyoma pada dinding a.renalis ---
menyebabkan renal ischemia--- hipertensi
Carcinoma pada common bile duct, diameter
kecil --- menyebabkan obstruksi bilier
Ameloblastoma --- menyebabkan destruksi
tulang
Tumor ganas: infiltratif --- nekrosis &
perdarahan --- anemia & infkesi.
98
Efek Metabolik
Adenoma / carcinoma dari ß cells of the
islets of the pancreas --- hyperinsulinisme
Adenoma / carcinoma pada korteks adrenal --
- kortikosteroid >> --- retensi Na, hipertensi,
hipokalemia.
Tumor parathyroid --- PTH >> ---
parathyroidisme.
Cancer cachexia: suatu keadaan pada
penderita kanker (advance / stadium
lanjut) dimana terjadi penurunan berat
badan, anorexia dan anemia, akibat
kelainan metabolisme.
99
Sindroma paraneoplastik
Adalah kompleks gejala (selain cachexia) yang terjadi
pada penderita kanker dan tidak dapat dijelaskan
dengan mudah oleh penyebaran tumor setempat
maupun jauh, atau oleh pelepasan hormon yang
berasal dari sel tumor.
Terjadi pada 10-15 % penderita kanker
Penting untuk diketahui karena:
Dapat merupakan manifestasi klinis pertama dari suatu
occult neoplasm
Dapat menyebaban masalah klinis yang lethal.
Contoh:
Bronchogenic Ca. --- Cushing Sindroma (ACTH)
Hepatoma --- Hipoglikemia (Insulin)
Ca. gaster --- Serotonin, bradikinin (Carcinoid syndrome)
Renal Ca. ---- Polycythemia (Eritropoitin)
Ca. prostat --- Hipertiroid (TSH)
100
8.2 Grading & Staging kanker
Grading
Derajat keganasan tumor
Dilhat secara mikroskopis, berdasarkan
Differensiasi sel
Jumlah mitosis
104
Imunohistokimia (immunohistochemistry)
Adalah suatu metode dimana antibodi (Ab)
digunakan sebagai probe untuk mendeteksi
antigen (Ag) dalam potongan jaringan
Berguna untuk:
Menentukan jenis kanker, contoh: untuk
membedakan undifferentiated carcioma dengan
limfoma – digunakan antibodi cytokeratin.
Menentukan asal (origin) tumor dari suatu lesi
metastatik, contoh: PSA (Prostatic Spesific
Antigen) positif pada suatu tumor metastatik
menunjukkan bahwa tumor primer berasal dari
prostat.
Menentukan prognosis dan terapi, contoh:
pemeriksaan hormonal receptors (ER/PR) & HER-
2 pada ca. mamma. 105
Flow cytometry
Terutama digunakan pada kasus leukemia &
limfoma
Berguna untuk mengetahui DNA content
(ploidy) dari sel tumor --- menentukan
prognosis
106
8.3.2 Pemeriksaan Biokimia
(biochemical assays)
Menentukan kadar enzim, hormon dan petanda
tumor dalam darah.
Tidak dapat digunakan untuk menegakkan
diagnosis kanker
Berguna untuk:
Deteksi dini (menemukan kasus). Contoh: level PSA
dalam darah tinggi --- curiga ca. prostat.
Menilai efektifitas terapi. Contoh: level CEA tinggi
setelah operasi ca. colon --- curiga terjadi
kekambuhan / metastasis.
107
8.3.3 Diagnosis Molekular
108
TERIMAKASIH
&
SELAMAT BELAJAR
109