You are on page 1of 6

Reducing the burden of diarrhea among children under five years old: lessons learned from oral rehydration

therapy corner program


implementation in Northern Nigeria
(Mengurangi sakit diare pada anak dibawah 5 tahun : pelajaran yang dapat dipetik dari penerapan program
terapi hidrasi oral)

dari

Journal of Health, Population and Nutrition


Penulis Zulfiya Charyeva1, Molly Cannon, Olugbenga Oguntunde, Aminu Magashi Garba, William Sambisa,
Amos Paul Bassi, Mohammed Auwal Ibrahim, Saba’atu Elizabeth Danladi and Nurudeen Lawal
dirilis tahun 2015

Melisa
1713211011
Abstract
Background: In Nigeria, diarrhea remains one of the leading causes of death among children under five years old. Oral
Rehydration Therapy (ORT) corners were introduced to health facilities in Bauchi and Sokoto states to serve as points of treatment
for sick children and equip caregivers with necessary skills in case management of diarrhea and diarrhea prevention.
Objectives: The operations research study examined the effect of facility-based ORT corners on caregivers’ knowledge and skills
in management of simple and moderate diarrhea at home, as well as caregivers’ and service providers’ perceived facilitators and
barriers to utilization and delivering of ORT corner services. It also examined whether ORT activities were conducted according to
the established protocols.
Methods: This quantitative study relied on multiple sources of information to provide a complete picture of the current status of
ORT corner services, namely surveys with ORT corner providers (N = 21), health facility providers (N = 23) and caregivers (N =
229), as well as a review of service statistics and health facility observations. Frequency distribution and binary analysis were
conducted.
Results: The study revealed that ORT corner users were more knowledgeable in diarrhea prevention and management and
demonstrated better skills for managing diarrhea at home than ORT corner non-users. However, the percentage of knowledgeable
ORT users is not optimal, and providers need to continue to work toward improving such knowledge.
ORT corner providers identified a lack of supplies as the major barrier for providing services. Furthermore, the study revealed a
lack of information, education and communication materials, supportive supervision, and protocols and guidelines for delivering
ORT corner services, as well as inadequate documentation of services provided at ORT corners.
Recommendations: Recommendations for ORT corners program planners and implementers include ensuring all ORT corners have
oral rehydration salt (ORS) packages and salt, sugar, and zinc tablets in stock, a secured commodity supply chain to avoid
stockouts, and adequate policies and procedures in place.
Metode Quantitative study

Waktu Penelitian Maret 2010 dan Agustus 2011

Tempat Penelitian Bauchi dan Sokoto, Nigeria

Sampel Ibu berusia 20-39 tahun

Teknik Pengambilan Sampel Simple Random Sampling

Analisis Sampel survei dengan penyedia sudut


ORT (N = 21), penyedia fasilitas
kesehatan (N = 23) dan
pengasuh (N = 229),
Jurnal ini menbahas tentang pengenalan Terapi Rehidrasi Oral (ORT) di Bauchi dan Sokoto untuk
mengurangi dan mencegah masalah diare. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh yang dirasakan ibu-ibu
didaerah tersebut terhadap pengelolaan diare sederhana dan sedang dirumah, Serta hambatan yang dirasakan
oleh ibu-ibu terhadap ORT tersebut. Apakan kegiatan ORT sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Peserta studi ialah Semua pengasuh pengguna ORT sudut adalah ibu dari anak-anak mereka. Rata-rata,
responden memiliki empat anak.
Mayoritas responden berada dalam kisaran usia 20-39. Lebih dari sembilan puluh persen responden menikah
dan Muslim. Responden berasal dari latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berbeda, dan lebih dari
setengahnya tidak memiliki pendidikan formal dan bekerja sebagai pedagang kecil.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sudut ORT memainkan peran
penting dalam manajemen diare, ini menunjukkan bahwa pengguna sudut
ORT lebih mengetahui tentang jumlah cairan dan makanan yang diberikan
kepada anak yang sakit, persiapan ORS dan SSS, tanda-tanda bahaya
kapan harus mengunjungi penyedia layanan , dan cara-cara untuk mencegah
diare dari sudut ORT yang bukan pengguna.

65% dari pengguna sudut ORT dalam sampel kami,melaporkan


bahwa lebih banyak cairan yang diberikan untuk anak terkena sedangkan
10% untuk pengasuh secara nasional, dilaporkan oleh DHS 2013 [8].

Selanjutnya, pengguna sudut ORT menunjukkan memiliki keterampilan untuk


mengelola diare di rumah.
Sebagai contoh, di antara pengguna sudut ORT yang melaporkan anak mereka mengalami
diare sejak kunjungan terakhir mereka ke sebuah ORT, mayoritas memberikan ORS dan SSS (masing-
masing 49 % dan 36 %), dan hanya 15 % membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan
.
Namun, meskipun pengguna sudut ORT memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang pesan
pencegahan diare utama dan tanda-tanda bahaya kapan harus kunjungi penyedia layanan segera
daripada bukan pengguna, persentase pengguna ORT yang berpengetahuan masih relatif rendah.

Pojok ORT dan penyedia fasilitas kesehatan di kedua negara perlu berbuat lebih banyak untuk
meningkatkan pengetahuan tersebut. Ini juga menekankan perlunya lebih banyak pendidikan kesehatan
berbasis masyarakat tentang penyakit diare.
Studi ini juga mengidentifikasi hambatan untuk mencari perawatan medis yang dapat diatasi melalui
pendidikan dan peningkatan kesadaran

You might also like