You are on page 1of 34

1

PRIME EMERGENCY
UNIT

Dr Mohammad Adib Khumaidi, SpOT

Disampaikan pada MEDIKA Anniversary Ke-42


Jakarta, 29 April 2017
Dr Moh Adib Khumaidi, SpOT
• Lamongan , 28 Juni 1974 • Ketua Bidang Penanggulangan
• Dokter Umum , Lulus FK UNAIR bencana PB IDI 2003-2006
tahun 1999 • Ketua Pelaksana Harian Tim
• Spesialis Orthopaedi dan Penanggulangan Bencana Tsunami
Traumatologi FKUI Tahun 2011 AcehPB IDI tahun 2005
• Executive Officer Brigade Siaga • Ketua I PP Perhimpunan Dokter
Bencana DEPKES RI tahun 2001- Emergensi Indonesia (PDEI) 2011
2003 – 2014
• Tim Bencana Gempa Bam di Iran • Ketua Pusdalin/ Portal P2KB PB
tahun 2004 IDI 2006 – 2009
• Ketua Bidang Organisasi PB IDI
2012- 2015
• Ketua Umum PP PDEI 2015 –
2018
• Sekjend PB IDI 2015 - 2018
5

Struktur Design IGD

• Dibuat berdasarkan zona – 3 zona.


• Sensasi psikologis – kode warna.
• Menggunakan “parvlov Dog” – sistem
alarm.
• Bersahabat – Asthma bay.
• Smart buiding.
TATA RUANG UGD
7
8

Fase triage

Triage yang proaktif & maju ke


depan. Triage primer – terletak di
luar IGD.
Statis (konter) triage primer.
Triage sekunder.
9

TRIAGE PROCESS

Proactive Triage Static Triage


10

TRIAGE PRIMER

Merupakan proses :
Tanya – jawab yg ringkas.
Eyeballing  triage  “eagle  eye”.
Tanpa pemeriksaan.
Penilaian dan keputusan yg cepat.
Tanpa dokumentasi.
11

TRIAGE SEKUNDER

Merupakan proses pemeriksaan :


tanda vital.
pemeriksaan fisik sederhana.
pertolongan pertama.
ECG.
GDA
Laborat dasar.
Re – triage.
12

STRUCTURAL DESIGN
Secondary Triage
13 CONCEPTUAL FRAMEWORK
OF TRIAGE & RECEPTION OF PTS IN ED
LOOKS
OK
Secondary
TRIAGE
PATIENT

NURSE
P1 TRIAGE

PTS PRIMARY SEVERE CHECK: P1


TRIAGE ILL
ARRIVE PR
BP
RR P2
TEMP
ECG
RELATIVES
By paramedics P3

WAITING
WAITING ROOM IN FRONT
REGISTRATION
OUTSIDE ED OF P3
ROOM
14

P1 & P2
Resuscitation Area (P1):
Life Threatening Patients
Resuscitation equipments

Critical Area (P2):


Urgent urgent
Oxigen, circulation, & drugs equipments
Minor OT
15

P1 Procedure
CALL RESUSCITATION DECIDE
DOCTOR TEAM

P1 NURSE
WHAT INVESTIGATION NEED
FURTHER PLAN FBC, CARDIAC ENZYME
ECG, X-RAY ETC

ADMIT

ROI/
OT WARD
ICU
16

RED ZONE

Pasien dgn kondisi mengancam nyawa,


memerlukan evaluasi dan intervensi segera
Pasien dibawa ke Ruang Resusitasi
Waktu tunggu nol
• Perdarahan berat
• asfiksia, cervikal, cedera pada maxilla
• Trauma kepala dgn koma dan proses shock yg cepat
• Fr. Terbuka & Fr. Compound
• Luka bakar > 30 % / Extensive burn
• Crush injury
Triage 20
• Shock tipe apapun
17
CRITICAL CARE ZONE

GOLF SWING ERGONOMICS


ENVIRONMENT
18
RESUSCITATION BAY FLOOR PLAN

IMMOBILIZATION
SUCTION MONITORING
SYSTEM
INTUBATION
DRUGS
DOCTOR 1
NURSE 1 DEFIB

DOCTOR 2
NURSE 2 DOCTOR 3
NURSE 3

PROCEDURE
TROLLEYS
TEAM LEADER
19

RED ZONE
20

P2 Procedure
EXAMINE

DECIDE
WHAT INVESTIGATED NEED
FBC, CARDIAC ENZYME
CALL DOCTOR
ECG, X-RAY ETC

FURTHER PLAN
P2 NURSE

ADMIT
PASIEN DISCHARGE BE
INTERACTION WITH

ARRANGE FOR MEDICAL


RELATIVES
FOLLOW UP ADVICE
ROI/
OT WARD
ICU
21

YELLOW ZONE

Pasien dgn penyakit yg akut


Mungkin membutuhkan trolley, kursi
roda atau jalan kaki
Waktu tunggu 15 menit
Area Critical care

• Trauma thorax Non asfiksia


• Fr. Tertutup pada tulang panjang
• Luka bakar terbatas ( < 30 % dari TBW )
• Cedera pada bagian / jaringan lunak
22

YELLOW ZONE
Standard Operating Procedure Of
23

P3 Pts
CHIEF COMPLAIN
NURSE P3 CALL DOCTOR

WHAT INVESTIGATION NEED,


IF ANY
DECIDE (FBC, CXR, ECG, ETC).

FURTHER PLAN CARE OF MINOR TRAUMA

DISCHARGE
INTERACTION WITH

UP TRIAGE

PATIENT RELATIVES MEDICAL ARRANGE FOR


ADVICE FOLLOW UP
24

GREEN ZONE

  Pasien yg biasanya  Minor injuries


dapat berjalan dgn masalah  Seluruh kasus - kasus
medis yang minimal ambulant / jalan
  Luka lama
  Kondisi yang timbul
sudah lama
  Area Ambulatory /
Ruang P 3
  Waktu tunggu 30 menit
25

NON KRITIS /GREEN ZONE


26

ALUR IGD

RESPONSE TIME
TRIAGE
Pasien Datang FURTHER
MANAGEMENT
Managemen IGD
Admission /
Discharge/
Observe / OT
RUJUKAN
KEGAWATDARURATAN
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Koordinasi Lintas Unit

10
9 RSU 1

8
2
RS RUJUKAN
7
3

Tim Gerak Cepat 6 4


Tim Tindak
Lanjut 5
Pusat Gugus
Puskesmas
Pustu / Polindes
Pustu / Polindes
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Kesiapan Sarana Transportasi
Masyarakat

Mobil umum
Sepeda Motor
Pustu / Polindes

Kapal / perahu motor umum


Puskesmas Mobil Ambulance / Umum

Ambulance / Mobil umum


Kapal perahu motor umum
Pusat Gugus
Ambulance
Perahu motor / kapal umum
Helikopter

RS Tim gerak cepat


RUJUKAN Tim Tindak lanjut
30

VIDEO KASUS DI IGD


Kasus
1. Di tengah jalan, seorang pria tidak sadarkan
diri, setelah dilakukan LLF didapatkan suara
gurgling.. Tidak terdapat hematoma di daerah
cervical, tidak didapatkan perdarahan dari
telinga maupun hidung. Apa yang dilakukan?
Kasus
2. Seorang pria dibawa ke UGD, krn di tengah
jalan tidak sadarkan diri akibat kecelakaan,
terdapat trauma maksilofasial, setelah dilakukan
LLF didapatkan suara snoring.. Tidak terdapat
hematoma di daerah cervical, tidak didapatkan
perdarahan dari telinga maupun hidung (gidung
tidak ada edema, deviasi, perdarahan dan
lainnya). Apa yang dilakukan?.
Kasus
3. Seorang pria dibawa ke ugd, telah dipasang
guedel (OPA) dan diberikan oksigen 3 L sejak
1/2 jam yang lalu, penderita tidak sadarkan diri,
dan ditemukan di tengah jalan akibat kecelakaan,
setelah dinilai saturasinya mencapai 68%.. Tidak
terdapat hematoma di daerah cervical, tidak
didapatkan perdarahan dari telinga maupun
hidung. Apa yang dilakukan?
Kasus
4. Seorang pria dibawa ke UGD, telah dipasang guedel
(OPA) dan diberikan oksigen 3 L sejak 1/2 jam yang lalu,
penderita tidak sadarkan diri, dan ditemukan di tengah
jalan akibat kecelakaan, setelah dinilai saturasinya
mencapai 78%.. Dokter UGD selanjutnya merencanakan
pemasangan ETT, tetapi tidak dapat dilakukan krn terdapat
edema laring, tidak terdapat hematoma di daerah cervical,
tidak didapatkan perdarahan dari telinga maupun hidung.
Apa yang dilakukan, sementara saturasi makin menurun?

You might also like