You are on page 1of 53

PENILAIAN OTENTIK

Penilaian Otentik…
menilai kemampuan siswa apa
adanya sesuai dengan apa
yang dilakukan siswa,
sehingga proses
pembelajaran yang
dilaksanakan adalah
pembelajaran aktif dan inovatif
serta berpusat pada siswa
(student center)
Definisi Penilaian Otentik
(Authentic Assessment)

Penilaian otentik adalah proses


pengumpulan informasi oleh guru
tentang perkembangan dan
pencapaian pembelajaran yang
dilakukan siswa melalui berbagai
teknik yang mampu mengungkapkan,
membuktikan atau menunjukkan
secara tepat bahwa tujuan
pembelajaran dan kompetensi telah
benar-benar dikuasai dan dicapai
(Abdul Majid,2006: 186).
• Penilaian otentik adalah
kegiatan menilai apa yang
seharusnya dinilai.
Penilaian otentik
merupakan prosedur
penilaian pada
pembelajaran yang
berbasis kontekstual

(Nurhadi, Yasin dan Senduk ,


2004:52).
• Penilaian otentik merupakan:

“a form of assessment in
which students are asked to
perform real-world tasks that
demonstrate meaningful
application of essential
knowledge and skill

(Jon Mueller, 2006:1)


• “Authentic assessment is
engaging and worthy problems or
questions of importance in which
students must use knowledge to
fashion performances effectively.
The tasks are either replicas of or
analogous to the kind of problems
faced by adult citizens and
consumers or professionals in the
field”

(Grant Wiggins, 1989:70)


Authentic Assessment:

• demonstrate specific skills and


competencies, that is, to apply the
skills and knowledge they have
mastered
(Richard J. Stiggins, 2007).
• “ authentic assessment is an
accurate evaluation what students
have learned, because it assess
their collection abilities. Authentic
assessment present students with
real-world challenges that requires
them to apply their relevant skills
and knowledge
(Funderstanding, 2006).
• Authentic Assessment is:

“to demonstrate skills and concept what the


students have learned. It evaluate students
abilities in real-world context, students learn how
to apply their skills to authentic tasks and project.
Encourage rote learning and passive test taking
focus on analysis skills, ability to integrate what
they have learned: creativity, ability to work
collaboratively, written and oral expression skills.
It values the learning process as much as the
finished product”

(Pearson Educational Development Group, 2006).


• Prinsip Penilaian Otentik …

Proses penilaian harus merupakan


bagian yang tak terpisahkan dari
proses pembelajaran, bukan bagian
terpisah dari proses pembelajaran
( a part of, not apart from instruction).
Prinsip Penilaian Otentik…

Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata


(real world problems),
bukan
masalah dunia sekolah
(school workkind of problems).
Prinsip Penilaian Otentik…

Penilaian harus menggunakan


berbagai ukuran, metode, dan kriteria
yang sesuai dengan karakteristik dan
esensi pengalaman belajar.
Penilaian harus bersifat utuh yang
mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran
( kognitif, afektif dan sensori motorik).

1
Prinsip Penilaian Otentik…
• Penilaian yang dilakukan harus mengukur
semua aspek pembelajaran; proses, kinerja,
dan produk.
• Dilaksanakan selama dan sesudah proses
pembelajaran berlangsung.
• menggunakan berbagai cara dan sumber
• Tes hanya merupakan salah satu alat
pengumpul data penilaian.
• Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa
harus mencerminkan bagian-bagian kehidupan
siswa yang nyata setiap hari, mereka harus
dapat menceritakan pengalaman atau kegiatan
yang mereka lakukan setiap hari (involves
real-world experience).
Prinsip Penilaian Otentik…
• Penilaian harus menekankan pada kedalaman
pengetahuan dan keahlian siswa, bukan keluasannya
(kuantitas).
• Memperkenankan mengakses informasi (allowes
access to information.
• Mendorong pemanfaatan berbagai sumber belajar,
seperti computer, nara sumber dan lainnya.
• Menanamkan usaha dan latihan-latihan (effort and
practice).
• Mencakup penilaian diri (self assessment) dan refleksi
(reflection).
• Mampu mengidentifikasi kekuatan yang
memungkinkan siswa untuk menunjukkan apa yang
dapat mereka lakukan.
• Membuat kriteria penilaian yang lebih jelas bagi siswa.
Tujuan Penilaian Otentik

• Menilai kemampuan individual


melalui tugas tertentu

• Menentukan kebutuhan
pembelajaran

• Membantu dan mendorong


siswa
Tujuan…
• Memebantu dan mendorong guru
untuk mengajar yang lebih baik

• Menentukan strategi pembelajaran

• Akuntabilitas lembaga

• Meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Keadilan (fairness) dalam penilaian
tidak akan terjadi jika penilaian
relatif seragam (uniform), di luar diri
(impersonal) dan mutlak (absolute).
Tetapi
Keadilan dalam penilaian akan
terjadi bila bersifat personal
(personalized), alami (natural) dan
fleksible( flexible), dan jika
penilaian dapat dilakukan sesuai
dengan kemampuan dan fungsi
khusus, berdasarkan tingkat
kesulitan. Ranah
Manfaat
 1.Perubahan peran siswa:
o aktif dalam serangkaian penilaian kegiatan

o alat penilaian ini dapat diadaptasi untuk bekerja


sama dengan siswa yang beragam dalam hal
kemampuan, gaya belajar dan latar belakang yang
berbeda

o (to pose questions), (judgement), (reconsider


problems), ( investigates possibilities).
Manfaat
 2. Perubahan peran Guru:

o Tes: guru menjadi pusat dalam kelas (teacher-


centered classroom),
o Penilaian otentik peran siswa dalam kelas sangat
diharapkan (student-centered classroom)
o Peran utama guru dalam kelas adalah membantu
siswa untuk bertanggung jawab terhadap
pembelajaran dan mengadakan penilaian terhadap
diri sendiri.
Manfaat
2.Perubahan peran Guru:

o mampu memberikan informasi


yang dibutuhkan baik untuk
memantau kemajuan siswa
maupun untuk mengevaluasi
strategi pengajaran.
Manfaat

3. Perubahan peran Orang tua:

o Sebagai tenaga relawan


(volunteers) menjadi pengamat
dan evaluator pada berbagai
penilaian
Komponen
Pelaksanaan Penilaian Otentik

• Standar (standards)
Penilaian yang baik diawali dengan
standar yang jelas, yaitu pernyataan
tentang apa yang kita inginkan dari diri
siswa untuk diketahui dan dilakukannya,
serta apa sesungguhnya yang akan kita
nilai?

SK,KD
Komponen…
Tugas-tugas (tasks)
Penilaian otentik sering disebut
dengan “tugas-tugas (tasks)”
karena penilaian tersebut berisi
tugas-tugas yang menyangkut
tentang aplikasi dari dunia nyata
yang kita harapkan untuk
ditampilkan oleh siswa.
Komponen…
Rubrik (Rubric) Pengendali mutu untuk
mencapai tujuan
Guru mengembangkan rubrik dengan
skala nilai/skor (scoring scales), karena
penilaian yang berdasarkan pada hasil
performansi tidak dapat dilakukan dengan
tes tertulis atau mesin.

Objectivitas
Komponen…
Rubrik penskoran menggambarkan tingkat
performansi siswa (levels of students
performance ) sesuai dengan standar
kemampuan yang diharapkan, kemudian
menempatkan hasil pekerjaan tersebut ke
dalam skala (scale)yang telah disusun
sebelumnya.
Contoh Rubrik
Point/ Karakteristik/Aspek/Komponen
Skor
0 Gagal mencapai kesimpulan
1 Dapat menarik kesimpulan tetapi tidak
didukung oleh data
2 Dapat menarik kesimpulan dan didukung oleh
data, tetapi gagal menunjukkan bukti-bukti
yang mengarah pada kesimpulan
3 Dapat menarik kesimpulan yang didukung oleh
data dan memberikan bukti-bukti yang
mendukung untuk kesimpulan.
Komponen…
Bukti (Evidence)
Hasil pekerjaan siswa atau pengamatan guru
(evidences from product of student’s work and
teacher observations) merupakan rekaman
kemampuan siswa yang dapat dilihat, diamati
maupun dievaluasi.
Bukti dapat berupa produk pekerjaan siswa atau
rekaman guru dalam bentuk lembar catatan hasil
pengamatan (observations).
Bukti yang akurat sangat tergantung pada
kejelasan dalam menyusun rubrik maupun
instrument pengamatan.
Macam-macam Penilaian Otentik
1.Sikap atau Perilaku
Data diperoleh melalui:
Pengamatan dan
Menerima informasi verbal

Manfaat :
mengetahui faktor-faktor psikologis
siswa yang mempengaruhi
pembelajaran, memperoleh masukan
atau umpan balik bagi peningkatan
profesionalisme guru, perbaikan proses
pembelajaran dan pembinaan sikap
siswa.
Macam-macam …
obyek-obyek :
Alat: Mata pelajaran
skala sikap, Guru mata pelajaan Proses
catatan anekdot, pembelajaran
buku harian, Materi pelajaran
penilaian diri, Nilai-nilai tertentu yang ingin
kuesioner, ditanamkan dalam diri siswa
pengamatan. melalui materi tertentu.

Penilaian sikap dapat dilakukan


dengan cara observasi perilaku

Kompetensi afektif lintas kurikulum (Tola, 2006).


2. Kriteria Kinerja ( performance )

• situasi dimana siswa diminta untuk mendemonstrasikan


pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang
mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam
konteks tugas-tugas

• tugas singkat (short assessment tasks), tugas-tugas yang


mengacu pada suatu peristiwa (event tastks), dan tugas-
tugas dalam jangka panjang (long-term extended tasks ).

• pertanyaan terbuka (open-ended questions) atau disebut juga


jawaban bebas (free-response questions ).

• permainan (game), bermain peran (role play), demonstrasi


(demonstration), oleh raga (do exercise), bermain musik,
bernyayi, pantomin, menari, berpusi, berpidato, bercerita,
debat, mewawancara, memelihara tanaman.
3. Penilaian Diri (Self Assessment)
penilaian yang dilakukan sendiri oleh guru atau siswa yang
bersangkutan untuk kepentingan pengelolaan kegiatan
belajar mengajar di tingkat kelas.

Penerapan konsep penilaian diri adalah penilaian berbasis


kelas atau Classroom Based Assessment.

Hasil penilaian diri merupakan masukan bagi guru di kelas


dan bagi pimpinan sekolah untuk meningkatkan kinerja
semua staf dan guru-guru di sekolah di masa datang.
4. Proyek (Project)
Konsep Penilaian Proyek
• Proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu.
• Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian,
hingga penyajian data.
• Dalam pelaksanaannya, proyek bersumber pada data
primer/sekunder, evaluasi hasil, dan kerjasama
dengan pihak lain.
• Proyek merupakan suatu sarana yang penting untuk
menilai kemampuan umum dalam semua bidang.
• Proyek juga akan memberikan informasi tentang
pemahaman dan pengetahuan siswa pada
pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan
siswa untuk mengkomunikasikan informasi.
Proyek (Project)…
Konteks dan Tujuan Penilaian Proyek
• Menekankan penilaian proyek pada proses dan
menggunakannya sebagai sarana untuk
mengembangkan dan memonitor keterampilan siswa
dalam merencanakan, menyelidiki, dan menganalisis
proyek.
• Dalam konteks ini, siswa dapat memberikan
pengalaman dan pengetahuan pada suatu topik,
memformulasikan pertanyaan, dan menyelidiki topik
tersebut melalui bacaan, dan wawancara.
• Kegiatan tsb. kemudian dapat digunakan untuk
menilai kemampuan siswa dalam hal bekerja secara
independen atau kelompok.
• Guru juga dapat menggunakan produk suatu proyek
untuk menilai kemampuan siswa dalam
mengkomunikasikan temuan-temuan dengan bentuk
yang tepat dan dalam hal mempresentasikan hasil
melalui display visual dan laporan tertulis.
5. Hasil Kerja/Produk (Product)
• Penilaian hasil kerja siswa merupakan
penilaian terhadap keterampilan siswa dalam
membuat suatu produk benda tertentu dan
kualitas produk tersebut. Terdapat dua
tahapan penilaian yaitu: Pertama, penilaian
tentang pemilihan dan cara penggunaan alat
serta prosedur kerja siswa. Kedua, penilaian
tentang kualitas teknis maupun estetik hasil
karya/kerja siswa.
Hasil Kerja/Produk (Product)…
• Hasil kerja dapat berupa produk kerja siswa
seperti patung, maket/model, kerajinan,
gambar/lukisan, naskah: pidato, presentasi,
cerita, drama. Kartu ucapan, surat, resep
masakan. Bahan-bahan bisa saja terbuat dari
kain, kertas, metal, kayu, plastik, keramik, dan
hasil karya seni seperti lukisan, gambar, dan
patung.
6. Penilaian Portofolio (Portfolio)
Portofolio merupakan suatu
rekaman atas proses belajar
peserta didik, apa yang telah
dipelajari dan bagaimana dia
melalui fase belajarnya,
bagaimana dia berfikir,
menganalisis, mensintesis,
menghasilkan, mengkreasi, dan
bagaimana dia berinteraksi secara
intelektual, emosional dan sosial
dengan yang lainnya.
Grace (dalam Tola, 2005:8)
1
Penilaian Portofolio (Portfolio) …
Portofolio merupakan kumpulan
yang penuh warna atas hasil kerja
seseorang yang menunjukkan
pemikiran, minat, hasil kerja, serta
tujuan dalam berbagai kawasan
yang berbeda-beda. Portofolio
membantu peserta didik melihat
bagaimana mereka berfikir,
merasa, bekerja, serta perubahan
dari waktu ke waktu.

Hill (dalam Tola,2005:8)

1
Penilaian Portofolio (Portfolio) …
Portofolio adalah kumpulan
pekerjaan siswa yang
menunjukkan usaha
perkembangan dan kecakapan
mereka dalam satu bidang atau
lebih. Kumpulan tersebut harus
mencakup partisipasi siswa
dalam seleksi isi, kriteria
penilaian, dan bukti refleksi diri.
Rusoni (20002)

1
Penilaian Portofolio (Portfolio) …
portofolio adalah suatu kumpulan bahan
memberi informasi bagi suatu penilaian
kinerja yang obyektif. Dalam dunia
pendidikan terutama di sekolah, bahan-
bahan yang dimaksud menjadi ukuran
kinerja siswa, seberapa baik tugas-tugas
yang diberikan kepada siswa telah
dilaksanakan sesuai dengan tujuan
pengajaran yang ada dalam kurikulum,
atau sesuai dengan persyaratan kualitas
yang ditentukan.

Depdiknas(2002:79)
1
Penilaian Portofolio (Portfolio)…
“a Portfolio is a container
hold evidence of an individual’s skills,
ideas, interests and accomplishments.
It can be a basic as a folder stuffed
with selected papers, as fancy as
decorated notebooks showing polish
writing samples, or as high tech as a
lasser disk with sored images of
student’s accomplishments”.

Hart (1994:24)

1
Tujuan Penilaian Portofolio
• Menghargai perkembangan
yang dialami siswa

• Mendokumentasikan proses
pembelajaran yang berlangsung

• Memberi perhatian pada


prestasi kerja siswa yang terbaik

• Merefleksikan kesanggupan
mengambil resiko dan
melakukan eksperimentasi
6
Tujuan … • Meningkatkan efektifitas proses
pengajaran

• Bertukar informasi dengan


orangtua/wali siswa dan guru lain.

• Membina dan mempercepat


pertumbuhan konsep diri positif pada
siswa

• Meningkatkan kemampuan melakukan


refleksi diri dan membantu siswa dalam
merumuskan tujuan.
6
Berdasarkan tujuan, portofolio akan
mampu melayani untuk:

• Memperlihatkan
pengembangan
pemikiran atau
pemahaman peserta
didik pada periode waktu
tertentu
Berdasarkan tujuan, portofolio akan
mampu melayani untuk:

• Menunjukkan suatu pemahaman dari


banyak konsep, topik dan isu yang
diberikan (misalnya, portofolio
meliputi beberapa paper pendek,
uraian singkat dari aspek topik atau
seri pernyataan isu).
Berdasarkan tujuan…

• Mendokumenkan kegiatan selama periode


waktu yang tertentu dan merangkum arti dari
kegiatan tersebut (misalnya, portofolio meliputi
hasil kegiatan selama intensif atau riset proyek
dengan menyesuaikan kategori yang ada.
Portofolio meliputi suatu catatan harian (diary),
jurnal atau waktu mendokumentasi
pengalaman, atau personal narrative
rangkuman pengalaman).
Berdasarkan tujuan…

• Mendemonstrasikan kemampuan untuk


menampilkan dalam suatu variasi arena atau
konteks tempat tertentu, seperti kelas, panitia
dan assosiasi professi. (misalnya, portofolio
meliputi rencana pelajaran, vidiotape dari
episode pengajaran, hasil-hasil dari kerja
panitia, peresentasi yang diberikan pada
konferensi professional, rangkuman kerja yang
dilengkapi pada kepentingan assosiasi
professi).
Berdasarkan tujuan…

• Mendemonstrasikankan kemampuan
untuk mengintegrasikan teori dan
praktek. (misalnya, portofolio guru yang
meliputi aktifitas belajar peserta didik
tentang rasional penjelasan teori belajar;
dan portofolio mengandung serangkaian
pertanyaan penelitian yang dilengkapi
dengan penjelasan tentang
penggabungan konteks dan praktek).
Berdasarkan tujuan…

• Merefleksikan nilai-nilai individu,


pandangan dunia atau orientasi pilosofi.
(misalnya, portofolio megandung isu
kontroversial, penjelasan dari nilai
keputusan professional, dan pernyataan
dari personal filosofi).

• Dunia sekolah dan dunia kerja


Prinsip Penilaian Portofolio
• Saling percaya (mutual trust)
antara guru dan siswa

• Kerahasiaan bersama
(confidentiality)
antara guru dan siswa

• Milik bersama (join ownership)


antar siswa dan guru

• Kepuasan (satisfaction)

• Kesesuaian (relevance)

2
Pedoman
.
Implementasi Portofolio

•Koleksi (collection), artinya peserta didik


menyimpan dan mengumpulkan hasil kerja,

•Seleksi (selection), artinya peserta didik


menyeleksi artifak-artifak yang sesuai
dengan judul portofolio bersama dengan
guru atau orang lain,

•Refleksi (reflection), artinya peserta didik


melakukan refleksi setiap artifak untuk
menghasilkan artifak baru, dan

•koneksi (connection), artinya peserta didik


menguatkan hubungan antara artifak agar
lebih sinergis dan berarti.
7 Langkah Ketika Siswa
. Mengkreasi Portofolio

1) clarify teaching responsibilities


2) select items for the portfolio
3) prepare statements on each item
4) arrange the items in order
5) compile the supporting data
6) incorporate the portfolio into
curriculum vitae, dan
7) physical presentation
considerations.
Sistematika Folder Portofolio
.
•ringkasan folder (portfolio) 30%
•daftar isi 5%
•langkah/jadwal kegiatan 5%
•kumpulan informasi/data (artikel,
bacaan, 20%
• foto/grafik, hasil wawancara/diskusi,
rekaman)5.
• ringkasan masing-masing
informasi/data no. 4 20%
•referensi (sumber informasi/data) 5%
•presentase 5%
•pertunjukan 10%
Contoh Penilaian Otentik

You might also like