HUKUM INTERNASIONAL

Oleh:
Dr. Anang Setiyawan
Anang.setiyawan.sh@gmail.com
 ISTILAH

• International Law
• Law of Nations • Private International
• Inter State Law Law
• Public International Law

Transnational Law
 ISTILAH

• Malcom N. Shaw menyatakan bahwa “international law itself

is divided into conflict of laws (or private international law as
its is sometimes called) and public international law (usually
just termed international law). The former deals with those
cases, within particular legal system, in which elements intrude
raising questions as to the application of foreign law or the
role of foreign courts… by contrast public international law is
not simply an adjunct of a legal order, but a separate system
altogether”.
 ISTILAH
• Sunaryati Hartono menggunakan istilah Hukum Transnasional
• Phillip C. Jessup menyatakan bahwa
– “I shall use, instead of “international law”, the term “transnational law” to include
all law which regulates actions or event that transcend national frontier. Both
public and private international laws are included, as are other rules which do not
wholly fit in to such standard category”,
– “transnational law…includes both civil and criminal aspects, it includes what we
know as public and private. There is no inherent reason why a judicial tribunal,
whether national or international, should not be authorized to choose from all
these bodies of law the rule considered to be most in conformity with reason and
justice for the solution of any particular controversies”.
 PENGERTIAN

• Jl. Brierly : “as the body of rules and principles of

action which are binding upon civilized states to
their relations with one another”
 PENGERTIAN

• J.G. Starke “as that body of law which is composed for its
greater part of the principles and rules of conduct which states
feel themselves bound to observe, and therefore do commonly
observe in their relations which each other and which includes
also:
– the rules of law relating the functioning of international institutions or
organization, their relations within each other, and their relations with
states, individual and
– Certain rules of law relating to individuals and non states entities so far,
as the rights or duty of such individuals and non-state entities are the
concern of the international community
 SIFAT & WUJUD HI

• Bersifat koordinatif / Persamaan kedudukan/

Sederajat
• Tidak ada badan supranasional
• Wujud HI :
– Bilateral
– Trilateral (opt)
– Regional
– Multilateral
 HI sebagai Hukum / Moral?

• Austin :
– Badan Legislatif
– Aturan dapat dipaksakan
• Oppenheim
– Aturan hukum
– Adanya masyarakat
– Jaminan pelaksanaan dari luar
• Dixon
– Praktik negara
 HUKUM DAN MORAL

• Menurut Austin “ • Menurut Kelsen “…international

law based upon law is a true law because, broadly
speaking, it provide sanction, such
the notion of a as the adoption of reprisal, war
sovereign issuing and the use of force generally, and
a command make the employment of these
backed by a sanction lawful as a counter
measure against a legal wrong,
sanction or but unlawful in all other cases.”
punishment”
 KELEMAHAN HI

…..in comparison with national law, International

Law may be regarded as weak law, not because of
its binding quality but because of its less
organized approach to the problem of
adjudication and enforcement….. (Dixon)
 KEKUATAN MENGIKAT HI
• Aliran hukum alam
– berasal dari alam yg dturunkan melalui rasio/akal
– HI adalah bagian dari hukum alam yang diterapkan pada
masyarakat bangsa2
– Abstrak & tidak menjawab inti pertanyaan
• Aliran hukum positif
– Kekuatan mengikat HI adl kehendak negara
– Tdk smua HI mengikat karena kehendak negara tp kbiasaan n
prinsip hukum umum
• Aliran sosiologis
– Bangsa2 sbg mahluk sosial sll berinteraksi utk mmenuhi kebutuhan
 HI Regional & HI Khusus
• HI Regional :
– Terbatas pada lingkungan berlakunya
– Tumbuh melalui proses hukum kebiasaan
– Contoh :
• HI Amerika Latin,
• Konsep landas kontinen,
• Konservasi kekayaan hayati laut
 HI Regional & HI Khusus
• HI Khusus :
– Kaidah kompleks yang khusus berlaku bagi negara tertentu
– Diatur dalam konvensi multilateral
– Tidak terbatas pada region tertentu
– Contoh:
• Konvensi Eropa tentang HAM
 KONSEP HI & HD
• Hukum Internasional : suatu masyarakat internasional
yang terdiri dari sejumlah negara berdaulat dan
merdeka & sederajat, tidak berada dalam kekuasaan
yang lain
• Hukum Dunia :
– Dipengaruhi oleh konsep HTN
– Tertib hukum subordinasi
 KONSEP HI & HD
• Hukum Internasional : suatu masyarakat internasional
yang terdiri dari sejumlah negara berdaulat dan
merdeka & sederajat, tidak berada dalam kekuasaan
yang lain
• Hukum Dunia :
– Dipengaruhi oleh konsep HTN
– Tertib hukum subordinasi
 HUKUM TRANSNASIONAL

• Diperkenalkan Myres Mc. Dougal, dipopulerkan oleh Phillip C.

Jessup dalam buku berjudul Transnational Law. Jessup
menyatakan bahwa “I shall use, instead of “international law”,
the term “transnational law” to include all law which regulates
actions or event that transcend national frontier. Both public
and private international laws are included, as are other rules
which do not wholly fit in to such standard category”,
• di Indonesia dipopulerkan oleh Sunaryati Hartono.
 DASAR MENGIKAT HI
HUKUM ALAM

KEHENDAK NEGARA

MAHZAB WINA

TEORI
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE

POLICY ORIENTED

MAHZAB SEJARAH
 TEORI HUKUM ALAM

• Penganut : Spaniards Vitoria, Suares, Gentili, Zouche.

• Definisi Hukum Alam menurut John Finnis “…is that it provide
a name for the point of intersection between law and morals.
Its main claim, put simply, is that what naturally is, and ought
to be”.
 Sekulerisasi Hukum Alam

• Menurut Cicero “…true law is

• Menurut Grotius “…
right reason in agreement with
that the law of nature
nature, it is of universal
would be the same
application, unchanging and
even if God did not
everlasting.. It is a sin to alter thus
exist..”
law, nor is it allowable to attempt
to repeal any part of it and it is
impossible to abolish it entirely …
(God) is the author of this law, its
promulgator, and its enforcing
judge..
 TEORI KEHENDAK NEGARA

• Disebut juga teori positivis / voluntaris

• Bahwa HI mengikat atas kehendak negara itu sendiri untuk
tunduk kepada Hukum Internasional
• Menurut Anziloti bahwa
kekuatan mengikatnya
hukum internasional dapat
ditemukan pada satu
prinsip/ norma tertinggi
yaitu prinsip pacta sunt
servanda.
• Menurut Triepel bahwa hukum
internasional mengikat bukan
karena kehendak negara satu
persatu, namun karena adanya
kehendak bersama yang lebih
tinggi dari kehendak masing-
masing negara untuk terikat
pada HI
 MAHZAB WIENA

• Bahwa Kekuatan mengikat hukum internasional didasarkan

pada kaidah yang lebih tinggi dan demikian seterusnya sampai
dengan puncak piramida tertinggi yang disebut dengan
grundnorm.

Pacta sunt
servanda
Grundnorm

Kaidah C

Kaidah B

Kaidah A
 SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE

• Bahwa hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan

hukum yang hidup di dalam masyarakat.
• Menitikberatkan pada living law yang ada di masyarakat.
• Hubungan hukum dan sosial “every rule of positive
internationa law thus presents two essential aspects for critical
examination on different planes; the degree in which format
expression compared with the practice of states.. Any study of
the action of power on international law therefore demands
knowledge of all the social realities” (de vissher)
 POLICY ORIENTED

• Bahwa hukum merupakan sarana untuk menggerakkan

masyarakat kearah tujuan yang telah ditentukan.
• Menekankan pada proses pembentukan HI dan penguasa serta
pengawas bersatu untuk menerapkannya.
• “…that international law be regarded not a mere rules but as a
whole process of authoritative decision in the world arena, a
process in which authority and control are appropriately
conjoined and which include, along with an inherited body of
flexible prescription explicitly related to community and a whole
arsenal of methods and techniques by which policy is projected
and implemented
 MAHZAB SEJARAH

• Bahwa hukum tidak dibuat, tapi tumbuh dan berkembang

dalam masyarakat. Setiap bangsa memiliki volkgeist yang
berbeda menurut tempat dan zaman.

• Rech wird nicht

• Uber Die
gemacht, er ist und
Notwendigkeit
wird mit de volke

• Adanya kaitan
antara jiwa suatu
bangsa dan hukum
 HUBUNGAN HI & HN

Hubungan Hukum Internasional

& Hukum Nasional

Aliran Aliran
Monisme Dualisme
 PANDANGAN TERHADAP HI

Voluntarisme Objektivisme

Dualisme Monisme

Primat Hukum Primat Hukum

Nasional Internasional
 ALIRAN DUALISME
• Jerman & Italia
• Triepel & Anzilotti
• Hukum Internasional bersumber pada kemauan negara
& Hukum Internasional dan Hukum Nasional
merupakan perangkat hukum yg terpisah
 CATATAN

• Tidak memiliki hub subordinasi diantara keduanya

• Mengutamakan HN daripada HI
• Memiliki sumber hukum yang berbeda
• Memiliki subjek hukumnya
• Memiliki perbedaan dalam stukturnya
• HN tetap efektif meskipun bertentangan dengan HI
 ALIRAN MONISME
• Hukum Internasional & Hukum Nasional merupakan
sistem hukum yang saling terkait & mengatur
kehidupan manusia
• Hubungan kedua hukum tersebut memunculkan
persoalan hirarki
• Pengutamaan hukum berdasarkan preferensi /
kepentingan negara
 PRIMAT HUKUM NASIONAL

• Bahwa tidak ada satu organisasi diatas negara yang

mengatur negara di dunia
• Dasar Hukum Internasional yang mengatur hubungan
internasional terletak pada kewenangan negara untuk
mengadakan perjanjian internasional
 CATATAN

• Paham ini memandang hukum hanya sebagai hukum

tertulis
• Paham ini merupakan penyangkalan terhadap adanya
HI yg mengikat negara karena terikatnya HI tergantung
pada HN itu sendiri
 PRIMAT HUKUM INTERNASIONAL

• Hukum nasional bersumber pada Hukum Internasional

yang menurut pandangannya merupakan suatu
perangkat hukum yang lebih tinggi
 PENERAPAN HI DALAM HN

PENERAPAN HI KEDALAM HN

TEORI INKOPORASI TEORI TRANSFORMASI TEORI DELEGASI

 TEORI INKOPORASI

• HI dapat diterapkan dalam HN secara otomatis tanpa adopsi

khusus
• Doktrin di Inggris “international law is the law of the land”
• Austria “the generally recognized rules of international law
are held to be complement parts of the federal law”
• Korea “the duty ratified and published treaties and the
generally recognized rules of international law shall be valid
as a binding constituent part of the law of Korea...”
 PRAKTEK TEORI INKOPORASI

• Inggris “international law is the law of the land”

• Austria “the generally recognized rules of international law

are held to be complement parts of the federal law”

• Korea “the duty ratified and published treaties and the

generally recognized rules of international law shall be valid
as a binding constituent part of the law of Korea...”
 TEORI TRANSFORMASI
• HI tidak akan berlaku sebelum konsep, kaidah dan
prinsip hukumnya menjadi bagian dari prinsip / kaidah
hukum nasional.
• Contoh :
– Deklarasi Stockholm 1972 -> UU No. 4 Tahun 1982
– Deklarasi Rio 1992 -> UU No. 23 Tahun 1997
 TEORI DELEGASI
• Aturan konstitusional Hukum Internasional
mendelegasikan kepada masing konstitusi Negara,
untuk menentukan:
– kapan ketentuan Perjanjian Internasional berlaku dalam
Hukum Nasional;
– cara bagaimana ketentuan Perjanjian Internasional dijadikan
Hukum Nasional.