Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
Agustina A.Md TW., M Pd
1. Teori pengondisian
Salah satu teori menyebutkan bahwa kelainan ini
terjadi sebagai respon dalam kondisi ekstrem
terhadap sesuatu yang dipengaruhi faktor budaya.
Pengaruh budaya disinyalir mampu memengaruhi
tingkat keparahan. Muncul istilah latah gaul
sebagai akibat dari pengaruh odalam pergaulan.
Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
menentukan penyebab spesifik dari gangguan ini.
Agustina A.Md TW., M Pd 22
2. Teori kecemasan
Pada beberapa kasus, orang yang lebih muda
cenderung mengalami latah yang lebih sering dan
parah. Bahkan, banyak kasus menunjukkan
intensitas, tingkat keparahan akan berkurang seiring
dengan pertambahan usia. Intensitas respon juga
bisa dipengaruhi oleh kondisi fisik seseorang seperti
kelelahan, stres, atau dalam kondisi emosi yang
tidak stabil. Hal ini menjelaskan kenapa latah lebih
banyak terjadi pada orang dengan status ekonomi
menengah kebawah, status perkawinan tertentu,
dan tingkat pendidikan tertentu.
Agustina A.Md TW., M Pd 23
3. Faktor genetik
Teori lain menyebutkan bahwa kondisi ini
diakibatkan oleh gangguan neurologis somatik.
Gangguan somatik disebabkan oleh mutasi gen yang
terjadi setelah pembuahan dan tidak diwariskan dari
orang tua atau diteruskan ke anak-anak.
Namun, sejauh ini belum ada penelitian dan
penjelasan medis yang mendukung penyebab dari
gangguan ini. Akan tetapi, kondisi ini sering kali
dikaitkan dengan kelainan neuropsikiatrik. Hal ini
dikarenakan terkejutnya orang latah dianggap
berlebihan dan tidak sewajarnya.
Agustina A.Md TW., M Pd 24
4. Teori pemberontakan
Latah diperkirakan muncul karena adanya perilaku
seseorang yang ingin mengekspresikan
aggresinya, atau kemarahannya pada orang lain
yang mendominasi dalam kehidupannya
atau didalam masyarakat. Selain karena penyebab
di atas latah juga biasanya
dipicu karena adanya perasaan takut yang
dirasakan sangat kuat oleh seseorang. Akibat dari
merasa terlalu didominasi, tertekan, takut,
muncul sikap memberontak terhadap situasi ini.
Terapi wicara
Terapi untuk penderita latah, diadaptasi dari penanganan untuk
penderita klatering. Dimana tujuan penanganannya adalah
meningkatkan atensi dan konsentrasi pasien, agar dapat lebih fokus
kepada bicaranya, sehingga tidak mudah untuk terstimulus oleh
lingkungan atau sesuatu yang dapat mengalihkan atensinya. Latihan
yang dapat diaplikasikan pada penderita klater, misalnya : rhythmical
tapping, reading backward, counting and counting backward.
Agustina A.Md TW., M Pd 38
Referensi
Buku :
Corey, Gerald. Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Refika Aditama. Bandung. 2007.
JURNAL SAINS DAN PRAKTIK PSIKOLOGI Magister Psikologi UMM, ISSN: 2303-2936 Volume I (2), 153 – 166
Yap, P.M. 1952. The Latah Reaction: Its Pathodynamics and Nosological Position. Journal of Mental Science.
XCVIII, 1952.
Winzeler, Robert L. Latah in Southeast Asia: The History and Ethnography of a Culture-bound Syndrome,
Cambridge University Press, 1995.
Website :
https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/cluttering
https://www.asha.org/PRPSpecificTopic.aspx?folderid=8589