Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
dr. Benny Marinduk Silaen, Sp. S
Disusun oleh :
Khemal mubaraq (2008320012)
Budi subhana maulana ibrahim (2008320017)
Raychan fahira (2008320016)
Sabrina budiarti (2008320024)
Cut nyak nahda (2008320025)
Conclusion: The recovery rate showed that LLLT is a safe, reliable and
proper alternative approach for the treatment of facial nerve palsy,
especially in the presence of underlying conditions such as diabetes
mellitus.
Abstrak
Fokus utama dalam jurnal ini yaitu untuk mengetahui efektivitas atau
tingkat pemulihan pada terapi laser tingkat rendah untuk pengobatan
bell’s palsy pada kondisi diabetes mellitus
3.2 Gaya dan Sistematika Penulisan
Sistematika di susun dengan rapi. Komponen jurnal ini terdiri dari
abstrak, pendahuluan, metode, pembahasan(hasil) dan diskusi. Tata
bahasa dalam literatur cukup mudah dipahami dan sesuai dengan
kaidah bahasa.
3.3 Penulis
Afiliasi penulis:
• Dawood Aghamohamdi
• Solmaz Fakhari
• Mehdi Farhoudi
• Haleh Farzin
3.4 Judul
“The Efficacy of Low- Lever Laser Therapy in the Treatment of Bell’s
Palsy in Diabetic Patients”
3.5 Abstrak
Abstrak dalam jurnal ini mencakup tujuan, metode, hasil dan
kesimpulan. Abstrak dalam penelitian ini cukup representatif dan
mewakili konten dari jurnal tersebut. Hal ini memudahkan pembaca
konten jurnal tersebut.
3.6 Masalah dan Tujuan
Pada jurnal ini terdapat poin khusus untuk rumusan masalah yang terdiri
atas 2 pertanyaan penelitian, yaitu:
Apakah ada penurunan bell’s palsy pada skala grading house- brackmann
sebelum dan sesudah LLLT pada bulan ketiga ?
Apakah temuan studi NCV sebelum dan sesudah perawatan dengan LLLT pada
bulan pertama dan ketiga ?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi lebih efektif dan terapi yang
aman untuk pengobatan Bell’s palsy.
3.7 Hipotesa
Jurnal ini tidak mencantumkan hipotesa
Atas dasar temuan, tidak ada kasus yang terlibat tingkat II kelumpuhan saraf wajah.
Tiga kasus (16,7%) dipengaruhi oleh tingkat IV dari Bell's palsy dan 12 kasus
memiliki tingkat V dari Bell's palsy. Setelah 12 sesi LLLT, kami melakukan
observasi bahwa pasien ini memiliki kontraindikasi pengobatan dengan
kortikosteroid. Skala penilaian House-Brackmann ditingkatkan menjadi grade I (18
kasus), grade II (6 kasus), dan grade IV (6 kasus)
• Apakah temuan studi NCV sebelum dan sesudah perawatan dengan LLLT pada
bulan pertama dan ketiga ?
Pada studi (NCV) menunjukkan bahwa 6 pasien memiliki fungsi gangguan berat
dan 18 kasus memiliki satu kasus sedang. Dua puluh satu kasus menunjukkan tidak
unit motorik potensial sukarela, 6 kasus memiliki satu unit potensial motorik
sukarela, dan 3 pasien memiliki apola interferensi berkurang. Kami menindaklanjuti
semua pasien dengan EMG dan NCS setelah 3 bulan. Akhirnya, kami mengamati
bahwa 18 (60%) pasien mengalami pemulihan. Ada hubungan yang signifikan
secara statistik antara terapi laser dan pola pemulihan di EMG ( nilai P<0,001).
Diskusi
kelas yang lebih tinggi dari Bell ' s palsy, yang dikonfirmasi oleh hasil
EMG dan NCV. Setelah LLLT, kami mengamati bahwa 6 kasus sembuh
total dan 4 pasien mengalami gejala sisa ringan setelah perawatan tersebut
sebagai asimetri wajah ringan dan alis terkulai ringan. Pada masa tindak
lanjut setelah 3 bulan, kami tidak dapat menemukan gejala kambuh dan 6
2 minggu dan 2 sampai Indikasi 3 minggu 88%, 83%, dan 61% selesai pemulihan
sebagai berikut: hipertensi dan DM. 26 Sham survei terkontrol dan studi tambahan
Bukti tidak cukup untuk menentukan efek teknologi pada hasil kesehatan. Dalam
minggu LLLT.
Literatur/ Tinjauan Pustaka
Penulisan jurnal ini menggunakan literatur yang ada pada temuan
penelitian sebelumnya. Semua artikel yang digunakan dalam
penulisan jurnal ini dapat diakui keabsahannya.
BAB 4
CHECKLIS TELAAH KRITIS ARTIKEL PROGNOSIS