You are on page 1of 27

SISTEM

EKSKRES
I
MANUSI
A
BAGIAN 2

Penyusun:
Tim Biologi RBD
SISTEM
BAGIAN 2 EKSKRE
SI
MANUSI
A
GANGGUAN FUNGSI
Disusun oleh Tim Litbang Biologi RBD
YANG DAPAT TERJADI
PADA SISTEM EKSKRESI
Penyaji : MANUSIA
MENYAJIKAN HASIL
ANALISIS PENGARUH POLA
HIDUP TERHADAP
KELAINAN PADA STRUKTUR
DAN FUNGSI ORGAN YANG
MEYEBABKAN GANGGUAN
PADA SISTEM EKSKRESI
GANGGUAN FUNGSI YANG DAPAT TERJADI PADA SISTEM
EKSKRESI MANUSIA

GANGGUAN
PADA GINJAL
NEFRITI
1 S

Nefritis atau radang nefron


dapat disebabkan oleh infeksi
bakteri Streptococcus sp.
Bakteri ini dapat masuk melalui
saluran pernapasan, kemudian
beredar dalam peredaran
darah, selanjutnya menginfeksi
ginjal. Gejala nefritis
diantaranya hematuria
(terdapat darah dalam urine),
dan edema (pengumpulan air
terutama pada kaki).
2 GLUKOSURIA

Glukosuria merupakan suatu


kondisi dimana glukosa
terdapat dalam urine. Kondisi
ini salah satunya disebabkan
oleh kadar glukosa yang tinggi
dalam darah. Penderita
diabetes melitus memiliki
peluang lebih besar mengalami
glukosuria. Kandungan glukosa
dalam urine seseorang dapat
diketahui dengan melakukan
uji Benedict. Apabila hasil uji
mengandung endapan
berwarna merah bata, maka
individu tersebut positif
glukosuria.
3 ALBUMINURIA

Albuminuria adalah penyakit yang


disebabkan oleh ginjal tidak dapat
melakukan
proses penyaringan, khusus
penyaringan protein. Protein
(albumin) yang tidak dapat
disaring oleh glomerulus kemudian
keluar bersama urine. Untuk
mengetahui
kandungan protein dalam urine,
dapat dilakukan dengan melakukan
uji Biuret. Hasil
uji Biuret positif akan menghasilkan
warna ungu.
4 DIABETES MELLITUS
Diabetes melitus atau sering disebut
dengan kencing manis, terdiri dari dua
jenis, yaitu:

1. Diabetes melitus tipe 1, ditandai oleh


kurangnya sekresi insulin akibat sel
beta pankreas tidak memproduksi
atau sangat sedikit memproduksi
insulin.
2. Diabetes melitus tipe 2, ditandai
dengan sekresi insulin mungkin
normal atau bahkan meningkat,
tetapi terjadi penurunan kepekaan
sel target insulin, seperti otot lurik
dan sel hati. Hal tersebut dipengaruhi
oleh berbagai faktor genetik dan gaya Insulin merupakan hormon yang disekresikan oleh sel beta pankreas,
hidup. yang berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi glikogen
(menurunkan kadar glukosa darah).
5 DIABETES INSIPIDUS

Penyakit yang disebabkan oleh


kurangnya sekresi hormon ADH
atau vasopressin dari hipofisis
posterior. ADH merupakan hormon
yang berperan untuk penyerapan
air di dalam tubulus ginjal,
sehingga air kembali lagi ke
pembuluh darah. Penderita
diabetes insipidus ditandai dengan
produksi urine dalam jumlah
banyak dan encer, bahkan bisa
mencapai hingga 20 liter per hari.
POLIURIA
6 Poliuria merupkan kondisi peningkatan frekuensi
pembuangan urine karena produksi urine
meningkat. Pada umumnya poliuria dapat
disebabkan oleh diabetes insipidus, polidipsia
(rasa haus yang tidak berkesudahan), dan
konsumsi makanan, minuman atau obat yang
bersifat diuretik (mempercepat pembentukan ANURIA
urine).
8 (GAGAL
OLIGOURIA GINJAL)
7 Gagal ginjal merupakan keadaan ginjal
Oligouria merupakan kondisi produksi urine yang gagal memproduksi urine. Salah satu
sedikit. Hal demikian salah satunya dapat tanda gagal ginjal adalah tidak
diakibatkan oleh kurangnya konsumsi air minum diproduksi urine dalam waktu 24 jam.
dan produksi keringat yang banyak. Gagal ginjal terkadang membutuhkan
proses cuci darah (hemodialisa).
9 UREMIA
Uremia merupakan keadaan dimana kadar
urea dalam darah meningkat akibat
kegagalan fungsi ginjal dalam membuang
urea keluar tubuh.

10 BATU GINJAL
Batu ginjal merupakan kondisi terbentuknya
endapan/kristal garam pada rongga ginjal
(pelvis), ureter, atau kandung kemih.
Penyebab batu ginjal adalah kurang
konsumsi air minum dan banyak
mengonsumi makanan yang mengandung
garam dan mineral. Saat kondisi parah, batu
ginjal dapat menyebabkan pengeluaran
urine terganggu diantarnya timbul rasa sakit
dan urine mengandung darah.
GANGGUAN FUNGSI YANG DAPAT TERJADI PADA SISTEM EKSKRESI MANUSIA

GANGGUAN
PADA PARU-PARU
1 Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan paru-
paru dimana alveolus biasanya
terinfeksi oleh cairan dan eritrosit
berlebihan. Infeksi disebarkan oleh
bakteri dari satu alveolus ke alveolus
lain hingga dapat meluas ke seluruh
lobus bahkan seluruh paru-paru.
Umumnya disebabkan oleh bakteri
streptokokus (Streptococcus),
Diplococcus pneumoniae, dan
bakteri Mycoplasma pneumoniae.
2
GANGGUAN FUNGSI YANG DAPAT TERJADI PADA SISTEM EKSKRESI MANUSIA

GANGGUAN
PADA HATI
1 HEPATITIS
Hepatitis merupakan kondisi dimana hati mengalami
peradangan akibat infeksi virus hepatitis. Salah satu gejala
hepatitis adalah kulit yang menjadi warna kekuningan.
2 SIROSIS

Sirosis adalah berubahnya sel-sel hati


menjadi jaringan ikat fibrosa, sehingga
sel-sel hati kehilangan fungsinya. Sirosis
dapat disebabkan oleh hepatitis dan
konsumsi minuman keras.
GANGGUAN
PADA KULIT
1 VITILIGO

Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan terbentuknya


bercakbercak putih pada kulit yang dapat terjadi pada segala
usia, tapi umumnya sebelum pengidap berusia 20 tahun.
Bercak putih terbentuk akibat ganggua pembentukan melanin
yang berperanuntuk pigmentasi kulit.
2 KANKER KULIT

Kanker kulit adalah jenis kanker yang


tumbuh di jaringan kulit. Kondisi ini
ditandai dengan perubahan pada kulit,
seperti munculnya benjolan, bercak, atau
tahi lalat dengan bentuk dan ukuran yang
tidak normal. Kanker kulit diduga kuat
disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet
dari matahari. Sinar UV ini dapat
menyebabkan rusaknya sel pada kulit,
hingga menimbulkan kanker kulit.
3 DERMATITIS

Dermatitis atau sering disebut dengan


eksem adalah penyakit peradangan kulit.
Penyakit tersebut dapat menyerang bayi,
anak-anak, dan dewasa. Penderita
dermatitis akan mengalami reaksi radang
berupa kelainan kulit berciri merah di
atas kulit, dan berbentuk gelembung.
Kemudian, penebalan kulit kering terjadi.
Rasanya gatal dan perih pada beberapa
bagian yang luka. Penyebab dermatitis
kontak akibat alergi dengan bahan yang
menempel pada kulit, semisal logam,
karet, kimia, semen, kosmetik, dan
detergen. Selain itu dapat dipengaruhi
juga oleh faktor genetik.
ANHIDROSI HIPERHIDROS
4 JERAWAT 5 6 IS
S
Anhidrosis adalah kondisi kulit Hiperhidrosis merupakan kondisi
Jerawat adalah masalah kulit
tidak dapat memproduksi produksi keringat yang berlebih
yang terjadi ketika folikel
keringat. Anhidrosis dapat yang disebabkan
rambut atau tempat
disebabkan oleh luka bakar, oleh berbagai faktor, diantaranya
tumbuhnya rambut
penyakit, pengaruh obat, atau penyakit dan faktor psikis.
tersumbat oleh minyak dan
sel kulit mati. Kondisi ini kerusakan pada kelenjar
umumnya ditandai dengan keringat.
munculnya bintik-bintik pada
beberapa bagian tubuh,
seperti wajah, leher,
punggung, dan dada.
7 KADAS/KURAP

Kurap atau yang juga disebut dengan kadas


adalah penyakit kulit akibat infeksi jamur yang
menyerang permukaan teratas kulit. Kadas
yang punya nama lain tinea corporis adalah
penyakit yang ditandai dengan rua m merah
pada kulit. Biasanya ruam kurap membentuk
pola seperti cincin yang dikelilingi dengan
pinggiran bersisik yang sedikit
terangkat.
MENYAJIKAN HASIL ANALISIS PENGARUH POLA HIDUP TERHADAP KELAINAN
PADA STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN YANG MEYEBABKAN GANGGUAN PADA
SISTEM EKSKRESI
Penyakit ginjal kronis (CKD)
berhubungan erat/dapat dipicu oleh
pola hidup yang tidak sehat, seperti
merokok, meminum heavy alkohol,
oebsitas, kurangnya aktivitas dan pola
makan yang tidak sehat (Nagasawa et
al., 2012 and Yu et al., 2012).

Nagasawa Y., Yamamoto R., Rakugi H., Isaka Y. (2012).


Cigarette smoking and chronic kidney
diseases. Hypertens Reseach. 35:261-265.
Yu W., Luying S., Haiyan W., Xiaomei L.. (2012).
Importance and benefits of dietary sodium
restriction in the management of chronic
kidney disease patients: experience from a
single Chinese center. Int Urol Nephro.
44:549-556
1 INDEKS MASA TUBUH (IMT)

Ritz E., and Koleganova N. (2009). Obesity and Chronic Kidney


Disease. Sciendirect, elsavier. Semin Nephrol. 29: 504-51

OBESITAS DAN PENYAKIT GINJAL KRONIS


(CKD) (Ritz dan Koleganova, 2009)

LEMAK VISCERAL

ADIPONEKTIN LEPTININ RESISTIN


MENURUN MENINGKAT
OBESITAS
INSULIN RESISTEN,
INFLAMASI, DISLIPIDEMIA

GLOMELULAR HYPERFILTRATION,
ALBUMINARIA, GLOMERULOSCLEROSIS,
CKD
2 POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK

Michishita et al. (2017) mengatakan bahwa kurangnya aktivitas fisik


berkategori sedang, makan malam terlalu larut, dan mengudap sesaat
sebelum tidur merupakan contoh kecil dari pola hidup yang dapat
meningkatkan resiko penyakit ginjal kronis (CKD).

Michishita R., Matsuda T., Kawakami S., Tanaka S., Kiyonaga A., Tanaka H., Morito
N., Higaki Y. (2017). The association between changes in lifestyle behaviors
and the incidence of chronic kidney disease (CKD) in middle-aged and older
men . Sciendirect, elsavier . Journal of Epidemiology. Doi:
http://dx.doi.org/10.1016/j.je.2016.08.013
TERIMA KASIH - HATUR NUHUN
SALAM YES I CAN

You might also like