Professional Documents
Culture Documents
Kuliah I 2016
Kuliah I 2016
Oleh :
Poedji Hastutiek
AGUS SUNARSO
Muhammad Yunus
(2)
vektor
BIOLOGIS
Cyclodevelopmental
MEKANIK Cyclopropagative
Propagative
Cyclopropagative
Telur bersih
Nimpa Mengisap patogen
INOKULASI
Tabanus sp.
Pinjal
Kontaminasi tinja
Triatoma sp.
Termakan bersama
inang antara
Oribated mite
INANG
DIPTERA :
Fam : Ceratopogonidae
Genus : Culicoides sp.
SIFAT HAYATI :
* Nocturnal, jantan & betina penghisap darah
* Inang : Unggas dan ternak
* Kepentingan : - Iritasi & vektor penyakit
- Vektor biologis Leucocytozoonosis
- Blue tongue, cacing Nematoda
Bovine epemeral fever dan Akabane.
* Spesies penting : C. arakawai, C. huffi, C. guttifer
** Pengendalian : - Sulit - Net halus + repellen
- Larvasida - Light trap
** Pengambilan dan Pengiriman :
- Light trap & Aspirator
- Identifikasi : + pengawet
- Isolasi : tanpa pengawet
Siklus Hidup Leucocytozoon simondi
DIPTERA
Fam : Culicidae
Anophelinae dan Culicinae
Cacing : Enterobius vermicularis, Ascaris lumbricoides, Ancylostoma, Necator sp., Taenia sp.,
Dipylidium caninum, Trichuris trichiura, Habronema muscae, Toxocara canis dan
Strongyloides stercoralis.
,
Bakteri : H. pylori, Y.pseudotuberculosis Campylobacter sp., E. coli H7, E. coli O157, Acinetobacter sp,
Cirtobacter freundii, Enterobacter aerogenes, Enterobacter agglomerans, Hafnia alvei,
Klebsiella pneumoniae, Morganella morganii, Proteus vulgaris, Pseudomonas sp, Salmonella sp.,
Listeria sp., Shigella sp., Vibrio cholera, Staphylococcus aureus dan Mycobacterium leprae.
Virus : Virus penyebab poliomielitis, hepatitis, trakhoma, coxsackie, infeksi ECHO virus dan Aujeszky’s disease
(pseudorabies).
Famili : Muscidae
Spesies : Stomoxys calcitrans
SIFAT HAYATI :
* Jantan dan betina penghisap darah
* Meletakkan telur pada feses campur manure
* Inang : ternak, reptil, burung dan manusia
* Waktu aktif : pagi hari
* Kepentingan : - Iritasi, anemia,
- vektor mekanis penyakit Surra, Antrax dan Fowl pox
Mal de Caderas,
- ISA : H. majus
* Pengendalian : - Sanitasi kandang
- Spraying dan Dipping
DIPTERA
Famili : Muscidae
Spesies : H. irritans exigua
SIFAT HAYATI
* Jantan dan betina penghisap darah
* Meletakkan telur pada feses segar
* Inang : ternak, anjing dan manusia
* Predileksi : sekitar tanduk
* Kepentingan :
- Iritasi, penurunan Berat badan dan produksi susu,
- Stefanofilaria stilesi, vektor mekanis penyakit Surra
Pengendalian :
- Sanitasi kandang
- Ear tags
- Spraying & dipping
- Back rubber
- Kontrol biologi
Hydrotaea irritans pada tanduk kambing
MYIASIS – TRAUMATIKA
MYIASIS :
Infestasi larva lalat pada jaringan hidup manusia dan hewan bertulang
belakang; larva akan tumbuh dan berkembang dalam jangka waktu
tertentu dengan memakan jaringan hidup. cairan tubuh, atau makanan
yang telah tercerna.
Chrysomya bezziana
Cochliomyia hominivorax
Wohlfahrtia magnifica
Lucilia cuprina
DISTRIBUSI LALAT MYIASIS
Wohlfahrtia
magnifica
Chrysomya bezziana
Cochliomyia hominivorax
Lucilia cuprina
PETA PENYEBARAN MYIASIS
DI INDONESIA
Kalimantan Sulawesi
Papua Barat
Sumatra
Java Madura
Sumbawa
Lombok
Sumba
West Timor
Myiasis pada ternak Myiasis pada manusia Myiasis pada ternak dan manusia
• Myasis cutaneus
• Myasis intestinal
• Myasis insidental
MYASIS CUTANEUS
telur
luka
Lalat sekunder larva
Lalat tertier
PENYEBAB MYIASIS
DI INDONESIA
(Chrysomya bezziana)
L1 L2
TELUR
2 hari
L3
IMAGO
2 hari
7 hari PUPA
Koleksi : Martin Hall
PATOGENESIS MYIASIS
1 2
3 4
PATOGENESIS MYIASIS
Telur C. bezziana
(Wardhana, 2011a)
STUDI MORFOLOGI LARVA
Anatomi larva instar III (L3) Chrysomya bezziana
Cephalic Spine
lobes band
C
Comments :
A. 1st Instar larva C. 3rd Instar larva
B B. 2nd Instar larva (Koleksi : M. Hall)
Myasis pada manusia oleh lalat Dermatobia hominis
Dermatobia hominis
KASUS MYIASIS PADA MANUSIA
DI INDONESIA
Gejala klinis:
- Hewan menundukkan kepala
- Menggigit bagian luka, digosokkan pada benda keras, luka bagian
belakang hewan berputar
- Luka kotor bercampur tanah, permukaan kering, tepi basah, bila
dikuakkan
bintik hitam (stigma larva)
3. Gastrophilus haemorrhoidales
Telur bulu pendek dekat mulut/bibir
larva menembus epidesmis bibir menuju bagian pylorus
duodenum dan rectum.
Patogenesis :
- Gangguan akibat migrasi di lidah dan penyumbatan saluran
pencernaan
Gejala klinis :
Umum : * Gangguan ketenangan
* Iritasi mukosa bibir dan lidah
* Radang lokal dan penebalan
* Penyumbatan saluran pencernaan
Lalat 2 : * Iritasi intermandibularis
* Mengganggukkan kepala
Lalat 3 : * Iritasi bibir
* Menempelkan moncong
Pengobatan : - Cukur bulu
- Ovisida (Carbolic sol. 2 %)
- Larvasida (CCL4,
Carbon sulfida 8-18 ml p.o)
- Neguvon 1,5g/50 kg BB
(dalam pakan)
Siklus Hidup Gastrophilus intestinalis
Terima Kasih