You are on page 1of 6

KELOMPOK 2

TEMA : BULLYING
KELAS : X-B
1.MUHAMMAD ABY ALFAREZA
2.RAMADHAN ARDIARMANA
3.MUHAMMAD SALMAN
4.NADIA MEYLANA PUTRI
5.ELSA FRISKA SISILIA
6.WAFIQ ANDRIANI
PENGERTIAN BULLYING
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenppa)
RI menjelaskan bullying atau penindasan/perundungan merupakan segala
bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu
atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain,
dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.Kasus
bullying yang kerap terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia memang kian
memprihatinkan. Hasil kajian Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah
Karakter tahun 2014 menyebutkan, hampir setiap sekolah di Indonesia ada
kasus bullying, meski hanya penindasan verbal dan psikologis/mental.
1. Anak dengan Kontrol Diri RendahPelaku bullying bisa hadir karena kontrol diri
yang rendah. Mereka mungkin sebelumnya menjadi korban kekerasan, lalu
menganggap dirinya selalu terancam dan biasanya bertindak menyerang sebelum
diserang.Pelaku bullying jelas tidak memiliki perasaan dan tanggung jawab terhadap
tindakan yang telah dilakukan. Pembully selalu ingin mengontrol, mendominasi, dan
tidak menghargai orang lain. Mereka melakukan bullying sebagai bentuk balas
dendam.
2. Faktor KeluargaKehidupan keluarga yang tidak harmonis juga bisa menjadi
penyebab muncul pelaku bullying. Orang tua yang sering bertengkar dan melakukan
tindakan agresif biasanya mendorong anak melakukan bullying. Orang tua seperti ini
juga tidak mampu memberikan pengasuhan yang baik.
3. Ada SupporterTeman sebaya yang menjadi supporter atau penonton membuat
pelaku bullying makin menjadi-jadi. Secara tidak langsung, kehadiran suporter
membantu pembully memperoleh dukungan kuasa, popularitas, dan status
4. Kebijakan SekolahKebijakan sekolah mempengaruhi aktivitas, tingkah laku, serta
interaksi pelajar di sekolah. Rasa aman dan dihargai merupakan dasar pencapaian
akademik yang tinggi di sekolah. Jika tidak terpenuhi, pelajar bakal bertindak
semena-mena.Mereka akan berusaha mengontrol lingkungan dengan melakukan
bullying. Jadi, manajemen dan pengawasan disiplin sekolah yang lemah
mengakibatkan munculnya bullying di sekolah.
5. Media MassaTidak sepenuhnya media massa menyajikan konten yang mendidik
dan sesuai untuk umur anak. Banyak tontonan kekerasan yang muncul di media
massa membuat anak terdorong untuk mencontoh dan melakukan hal serupa di
sekolah. Peran orang tua di sini juga dibutuhkan untuk mengontrol konsumsi dan
tontonan anak agar tak muncul bibit-bibit pembully
CARA MENGATASI BULLYING
1.Pencegahan Melalui Anak Pencegahan melalui anak bisa dilakukan dengan cara
memberi pengetahuan tentang apa itu bullying dan pastikan anak mampu melawan
tindakan bullying jika terjadi kepadanya.Selain itu, edukasi anak agar bisa
memberikan bantuan ketika melihat tindakan bullying terjadi. Misalnya dengan
melerai/mendamaikan, mendukung korban agar kembali percaya diri, hingga
melaporkan tindakan bullying kepada pihak sekolah, orang tua, dan tokoh
masyarakat.
2. Pencegahan Melalui Keluarga Orang tua perlu meningkatkan ketahanan keluarga,
menerapkan hidup harmonis, dan memperkuat pola pengasuhan anak. Lakukan
dengan cara tanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak, memupuk rasa percaya diri
hingga keberanian anak, mengajarkan etika, hingga mendampingi konsumsi internet
dan bahan bacaan anak.
4. Kebijakan SekolahKebijakan sekolah mempengaruhi aktivitas, tingkah laku, serta
interaksi pelajar di sekolah. Rasa aman dan dihargai merupakan dasar pencapaian
akademik yang tinggi di sekolah. Jika tidak terpenuhi, pelajar bakal bertindak
semena-mena.Mereka akan berusaha mengontrol lingkungan dengan melakukan
bullying. Jadi, manajemen dan pengawasan disiplin sekolah yang lemah
mengakibatkan munculnya bullying di sekolah.
5. Media MassaTidak sepenuhnya media massa menyajikan konten yang mendidik
dan sesuai untuk umur anak. Banyak tontonan kekerasan yang muncul di media
massa membuat anak terdorong untuk mencontoh dan melakukan hal serupa di
sekolah. Peran orang tua di sini juga dibutuhkan untuk mengontrol konsumsi dan
tontonan anak agar tak muncul bibit-bibit pembully.

You might also like