Professional Documents
Culture Documents
Progresif Muscle Relaxation (PMR)
Progresif Muscle Relaxation (PMR)
termasuk tangan dan lengan dominan dan bukan lengan dominan, bisep dominan dan non
dominan, dahi, pipi atasdan hidung, pipi bawah dan rahang, leher dan tenggorokan. Dada
dengan bahu dan punggung atas, perut, paha dominan dan non dominan, betis dominan dan
non dominan dan kaki dominan dan non dominan (Berstein & Borkovec, 1973 dalam
Kwekkeboom & Gretarsdottir, 2006 ; Conrad & Roth, 2007; Supriati, 2010, Alini, 2012).
laju
laju
metabolisme
pernapasan
tubuh
mengurangi
komsumsi ketegangan
oksigen otot
tubuh
Tujuan
Jacobson (1938, dalam Synder & Lindquist, 2002; Conrad & Roth, 2007)
PMR merupakan teknik manajemen
stress dan ansietas telah digunakan
pada berbagai tatanan pada berbagai
populasi dan telah dibuktikan menjadi
terapi yang efektif untuk digunakan
perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan ansietas.
Strategi Pelaksanaan Progressive
Muscle Relaxion
ADA 3 SESI
Mengidentifikasi
Evaluasi
ketegangan otot-
Pelaksanaan Terapi Kemampuan Klien
otot tubuh
PMR Melakukan Latihan
tertentu yang
Relaksasi Progresif
dirasakan
Strategi Pelaksanaan Progressive
Muscle Relaxion
SESI 1
Mengidentifikasi ketegangan otot-otot tubuh tertentu yang dirasakan
01
Tujuan :
02 03 04 05
Setting Tempat Langkah-langkang
klien Alat Metode Diskusi
Pertemuan dilakukan
mampuMengidentifikasi Alat tulis Tanya jawab
di ruangan yang
ketegangan pada otot-otot Buku kerja, buku
telah disiapkan
tubuh tertentu yang raport
Suasana ruangan
dirasakan Mengetahui Format evaluasi dan
tenang dan nyaman
pengertian dan tujuan dokumentasi sesi
Klien duduk
terapi PMR satu
berhadapan dengan
terapis
LANGKAH LANGKAH
SESI 1
Persiapan
Membuat kontrak awal dengan klien bahwa terapi
akan dilaksanakan secara individu dalam empat sesi.
Waktu pelaksanaan setiap sesi selama 30-45 menit.
Jika klien berhasil melewati masing-masing sesi
sesuai kriteria maka klien akan melanjutkan ke sesi
berikutnya, jika tidak klien akan mengulang sesi
tersebut. Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan.
Fase orientasi
Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Memperkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai
papan nama) Menanyakan nama dan panggilan klien
Evaluasi/ validasi
Menanyakan bagaimana perasaan klien saat ini
Kontrak
Menjelaskan kegiatan terapi PMR pada klien yang akan
dilaksanakan dalam tiga sesi dan menyepakati jadwal
pertemuan.
Menjelaskan tujuan sesi pertama yaitu klien mampu
mengidentifikasi ketegangan pada otot-otot tubuh tertentu yang
dirasakan dan mengetahui tujuan terapi PMR
Menjelaskan aturan dalam pelaksanaan terapi PMR yaitu : lama
kegiatan kira-kira 30- 45 menit yang diikuti klien dari awal
hingga akhir
Fase kerja
Meminta klien untuk memperkenalkan diri
Identifikasikan bersama klien ketegangan pada otot-otot tubuh
tertentu yang dirasakan dan tujuan dari pemberian terapi.
Memberrikan pujian atas partisipasi klien dalam mengidentifikasikan
ketegangan otot- otot tubuh tertentu yang dirasakan
Terapis memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang telah
dilakukan terkait ketegangan otot-otot tubuh tertentu yang dirasakan
FASE TERMINASI
Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi
PMR sesi satu Mengevaluasi kemampuan klien dalam
mengungkapkan rasa ketidaknyaman pada kelompok otot
tertentunyang dirasakan
Terapis memberikan reinforcement positif kepada klien
Dokumentasian
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien. Apabila
klien dinilai mampu mengikuti terapi PMR sesi pertama
maka catatan terapis adalah klien mampu
memperkenalkan diri, memperkenalkan diri,
mengidentifikasikan ketegangan otot-otot tubuh yang
dirasakan, menyebutkan tujuan dari PMR
Pelaksanaan Terapi PMR
Tujuan
Klien mampu melakukan tehnik relaksasi dengan mengencangkan dan mengendorkan
otot mata, mulut, tengkuk, bahu, tangan, punggung, perut, bokong dan kaki.
Klien mampu merasakan perubahan sebelum otot‐otot dikencangkan dan setelah
otot- otot dikencangkan
Klien mampu melakukan tehnik relaksasi untuk menurunkan gejala ansietas dan
meningkatkan kemampuan relaksasi
Media / Alat
Alat tulis
Buku Kerja
Format evaluasi proses Format dokumentasi perawat
Langkah Kegiatan Metode
Diskusi dan tanya jawab
Curah pendapat
Persiapan
Mengingatkan kontrak waktu dan tempat dengan klien sesuai
dengan kesepakatan, satu jam sebelum sesi kedua dari terapi PMR dilaksanakan.
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Fase orientasi
Salam terapeutik :
1) Salam dari terapis kepada klien
3) Menjelaskan tujuan pertemuan kedua yaitu klien mampu melakukan tehnik relaksasi dengan mengencangkan
dan mengendorkan otot mata, mulut, tengkuk, bahu, tangan, punggung, perut, bokong dan kaki, mampu
merasakan perubahan sebelum otot‐otot dikencangkan dan setelah otot- otot dikencangkan.
4) Menjelaskan aturan main dalam pelaksanaa terapi PMR, yaitu lama kegiatan 30- 45 menit dan klien mengikuti
wajib kegiatan dari awal sampai akhir.
1. Minta klien untuk melepaskan kacamata dan
jam tangan serta melonggarkan ikat pinggang
(jika klien menggunakan ikat pinggang)
FASE KERJA 2. Atur posisi klien pada tempat duduk atau
ditempat tidur yang nyaman
Gerakan 8: Gerakan ketujuh ditujukan untuk melatih otot tangan yang dilakukan
dengan cara menggenggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan. Selanjutnya
pasien diminta membuat kepalan ini semakin kuat sambil merasakan sensasi
ketegangan yang terjadi. Pada saat kepalan dilepaskan, pasien dipandu
untukmerasakan rileks selama 10 detik. Gerakan pada tangan kiri dilakukan dua kali
sehingga pasien dapat membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan
rileks yang dialami. Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kanan
LANJUTAN
Gerakan 9: Gerakan kesembilan adalah gerakan untuk melatih otot tangan bagian
belakang. Gerakan ini dilakukan dengan cara menekuk kedua pergelangan tangan ke
belakang secara perlahan hingga otot‐otot tangan bagian belakang dan lengan bawah
menegang, jari‐jari menghadap ke langit‐langit. Lemaskan atau turunkan kedua tangan
secara perlahan hingga 10 detik. Lakukan kembali sekali.
LANJUTAN
Gerakan 10: Gerakan kesepuluh adalah untuk melatih otot‐otot lengan atau
biseps. Otot biseps adalah otot besar yang terdapat di bagian atas pangkal
lengan. Gerakan ini diawali dengan menggenggam kedua tangan sehingga
menjadi kepalan kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga
otot‐otot lengan bagian dalam menegang. Lemaskan atau turunkan kedua
tangan secara perlahan hingga 10 detik lakukan kembali sekali lagi
LANJUTAN
Gerakan 12: Gerakan dua belas bertujuan untuk melatih otot‐otot perut.
Gerakan ini dilakukan dengan cara menarik perut kearah dalam atau
mengempiskan sekuat‐kuatnya. Tahan selama 10 detik hingga perut terasa
kencang dan tegang. Lemaskan perut secara perlahan hingga 10 detik, lakukan
kembali sekali lagi.
LANJUTAN
Gerakan 13: Gerakan tigabelas ditujukan untuk otot‐otot betis. Gerakan ini
dilakukan dengan cara menarik kedua telapak kaki kearah dalam sekuat‐
kuatnya dan kedua tangan berusaha menggapai ibu jari hingga terasa tegang
di kedua betis selama 10 detik. Lemaskan kedua kaki secara perlahan hingga
10 detik, lakukan kembali sekali lagi
Fase terminasi Evaluasi
Menanyakan perasaan klien setelah
melakukan latihan relaksasi otot