Professional Documents
Culture Documents
V Adi Mulyanto
STIKes Panti Rapih
•DISTRIBUTION : • PUMPING : OXYGEN and
OXYGEN, NUTRIENT, NUTRIEN to whole organ
WATER, ELEKTROLIT, HEART
MUSCLE and tissues
VITAMIN, HORMON,
MEDICINES etc, etc.
to the organ and tissues.
•CARRYING and
•TRANSPORTING : Carbon
dioxyde; metabolism • CARRYING MATERIAL-
production, metabolism
residual BLOOD NUTRIENT to the body
- CONTRIBUTOR : immune sys & “GARBAGES” from
- TERMOREGULATION the body to out side .
Control & Coordination :
AUTONOMIC NERVOUS
HEART
SYSTEM
As a PUMP: pumping the ELECTRICAL HEART MUSCLE
blood CONDUCTION SYST.: (MYOCARDIUM) :
to whole body to maintain the heart rate need OXYGEN and other
Blood vessels : limited and rhythm “food”
capacity for the activity
KELAINAN JANTUNG AKTIFITAS FISIK GEJALA / SIMPTOM
KELAINAN SISTEMIK
( DM; hypertensi; Renal Failure;
dll )
KELAINAN JANTUNG
CONGESTIVE / CHRONIC
• Increased exertion
• Emotion
• Salt in diet
• Noncompliance
etc.
NON-PHARMACOTHERAPY PHARMACOTHERAPY
TREATMENT STRATEGY OF
CHRONIC HEART FAILURE :
• P wave
• Depolarization of both atria;
• Relationship between P and QRS helps distinguish
various cardiac arrhythmias
• Shape and duration of P may indicate atrial
enlargement
•QRS complex:
• Represents ventricular depolarization
• Larger than P wave because of greater muscle
mass of ventricles
• Normal duration = 0.08-0.12 seconds
• Its duration, amplitude, and morphology are
useful in diagnosing cardiac arrhythmias,
ventricular hypertrophy, MI, electrolyte
derangement, etc.
• Q wave greater than 1/3 the height of the R wave,
greater than 0.04 sec are abnormal and may
represent MI
• PR interval:
• From onset of P wave to onset of QRS
• Normal duration = 0.12-2.0 sec (120-200 ms) (3-
4 horizontal boxes)
• Represents atria to ventricular conduction time
(through His bundle)
• Prolonged PR interval may indicate a 1st degree
heart block
T wave:
• Represents repolarization or recovery of ventricles
• Interval from beginning of QRS to apex of T is referred to as
the absolute refractory period
ST segment:
• Connects the QRS complex and T wave
• Duration of 0.08-0.12 sec (80-120 msec
QT Interval
• Measured from beginning of QRS to the end of the T wave
• Normal QT is usually about 0.40 sec
• QT interval varies based on heart rate
ECG INTERPRETATION
• RATE
• RHYTHM
• AXIS
• HIPERTROPHIC SIGNS
• MYOCARDIAL INFARCTION
• ARRHYTHMIA
ARHYTHMIC CORDIS :
malfunction of the electrical impuls conduction in the heart.
• ARITMIA CORDIS :
• DECREASING THE HEART RATE 🡪 SINUS BRADYCARDIA
• INCREASE THE HEART RATE 🡪 SINUS or VENTRICULAR TACHYCARDIA ATRIAL or
VENTRICULAR PREMATURE DEPOLARIZATION; ATRIAL FLUTTER)
• INCOORDINATION / AUTONOM OF THE IMPULS CONDUCTION (ATRIAL FIBRILLATION;
MULTIFOCAL ATRIAL TACHYCARDIA; VENTRICULAR FIBRILLATION)
• NEW PATHWAY OF THE ELECTRICAL CONDUCTION (A – V REENTRY; W-P-W / Wolff-
Parkinson-White SYNDROME)
• Aritmia adalah setiap irama yang bukan irama sinus normal dengan
konduksi AV yang normal.
• ‘Disritmia’ suatu istilah yang lebih cocok dipakai untuk irama jantung
abnormal.
GEJALA
• Aritmia - penting sebagai DD/: Palpitasi, sinkope, near syncope atau
nyeri dada.
• Bisa timbul gejala racing, skipping atau palpitasi, bisa juga
lightheadedness, sesak nafas, fatigue atau asimptomatik.
• Kebanyakan aritmia - asimptomatik.
• Aritmia mengganggu cardiac output – me↓ perfusi arteri koroner dan
me↑ kebutuhan oksigen miokard.
• Bisa sampai tidak ada cardiac output sehingga memerlukan CPR.
• Penanganan di ICU – artmia diklasifikasikan menjadi shockable and
non-shockable
• Jika dicurigai ada aritmia, direkomendasikan ≥1 test untuk
mendiagnosis yaitu :
• Electrocardiogram EKG),
• Holter monitor,
• Event monitor,
• Exercise stress test,
• Tilt table test, atau
• Electrophysiology (EP) study.
• >>> Paling sering dipakai : EKG.
• Jika tidak diterapi – aliran darah ↓↓↓ – merusak jantung, otak dll.
• Idealnya, ditolong di tempat yang ada akses ke monitor EKG, Oksigen,
AED.
• Aritmia akut akan memerlukan intervensi urgent termasuk resusitasi
PENYEBAB
• Kondisi jantung yang menyebabkan aritmia al :
1. Suplai darah yang tidak adekuat. Mengubah kemampuan jaringan jantung –
termasuk sel-sel yang menghantarkan impuls listrik – sehingga tidak
berfungsi semestinya.
2. Kerusakan / kematian jaringan jantung. Mengganggu arah impuls listrik
menyebar di jantung.
ARRHYTHMIC CLASSIFICATION
ARITMIA CORDIS from ATRIUM :
🡪 SINUS BRADYCARDIA
🡪 SINUS TACHYCARDIA
🡪 MULTIFOCAL ATRIAL TACHYCARDIA
🡪 PREMATURE ATRIAL DEPOLARIZATION (PAT)
🡪 ATRIAL FLUTTER
🡪 ATRIAL FIBRILLATION
• ATHEROSCLEROTIC ANGINA
Type of ANGINA = CLASSIC ANGINA
= ANGINA OF EFFORT
• VASOSPASTIC ANGINA
= REST ANGINA
= VARIANT ANGINA
= PRINZMETAL’S ANGINA
• Nyeri dengan gambaran di bawah ini bukan karakteristik iskemia
miokard (nyeri dada nonkardiak) :
1. Nyeri pleuritik (nyeri tajam yang berhubungan dengan respirasi atau batuk)
2. Nyeri abdomen tengah atau bawah
3. Nyeri dada yang dapat ditunjuk dengan satu jari, terutama di daerah apeks
ventrikel kiri atau pertemuan kostokondral.
4. Nyeri dada yang diakibatkan oleh gerakan tubuh atau palpasi
5. Nyeri dada dengan durasi beberapa detik
6. Nyeri dada yang menjalar ke ekstremitas bawah
• Kemungkinan SKA adalah dengan gejala dan tanda:
• Nyeri dada yang sesuai dengan kriteria angina ekuivalen atau tidak seluruhnya
tipikal pada saat evaluasi di ruang gawat-darurat.
• EKG normal atau nondiagnostik, dan
• Marka jantung normal
• Definitif SKA adalah dengan gejala dan tanda:
• Angina tipikal.
• EKG dengan gambaran elevasi yang diagnostik untuk STEMI, depresi ST atau
inversi T yang diagnostik sebagai keadaan iskemia miokard, atau LBBB
baru/persangkaan baru.
• Peningkatan marka jantung
ANGINA PEKTORIS TIDAK STABIL DAN
INFARK MIOKARD NON ST ELEVASI
• Diagnosis angina pektoris tidak stabil (APTS/UAP) dan infark miokard
non ST elevasi (NSTEMI) ditegakkan atas dasar keluhan angina tipikal
yang dapat disertai dengan perubahan EKG spesifik, dengan atau
tanpa peningkatan marka jantung.
• Jika marka jantung meningkat, diagnosis mengarah NSTEMI; jika tidak
meningkat, diagnosis mengarah UAP.
Presentasi Klinik
• Presentasi klinik NSTEMI dan UAP pada umumnya berupa:
• Angina tipikal yang persisten selama lebih dari 20 menit. Dialami oleh
sebagian besar pasien (80%)
• Angina awitan baru (de novo) kelas III klasifikasi The Canadian Cardiovascular
Society. Terdapat pada 20% pasien.
• Angina stabil yang mengalami destabilisasi (angina progresif atau kresendo):
menjadi makin sering, lebih lama, atau menjadi makin berat; minimal kelas III
klasifikasi CCS.
• Angina pascainfark-miokard: angina yang terjadi dalam 2 minggu setelah
infark miokard
• EKG yang mungkin dijumpai pada pasien NSTEMI dan UAP antara lain:
• Depresi segmen ST dan/atau inversi gelombang T; dapat disertai dengan
elevasi segmen ST yang tidak persisten (< 20 menit)
• Gelombang Q yang menetap
• Nondiagnostik
• Normal
• Perlu diingat bahwa selain akibat STEMI dan NSTEMI, peningkatan
kadar troponin juga dapat terjadi akibat:
• Takiaritmia atau bradiaritmia berat
• Miokarditis
• Dissecting aneurysm
• Emboli paru
• Gangguan ginjal akut atau kronik
• Stroke atau perdarahan subarakhnoid
• Penyakit kritis, terutama pada sepsis
Tingkat peluang SKA segmen ST non elevasi
(dikutip dari Anderson JL, et al. J Am Coll Cardiol 2007;50:e1-157)
+ + + +
AGGRESIVE REVASCULARIZATION :
PHARMACOTHERAPY PTCA or CABG
Drugs used in angina
pectoris
Nitrates Calsium Blockers Beta blockers
Short Long
Intermediate
duration duration
INFARK MIOKARD
DENGAN ELEVASI
SEGMEN ST
• Karakteristik utama Sindrom Koroner Akut Segmen ST Elevasi adalah
angina tipikal dan perubahan EKG dengan gambaran elevasi yang
diagnostik untuk STEMI.
• Sebagian besar pasien STEMI akan mengalami peningkatan marka
jantung, sehingga berlanjut menjadi infark miokard dengan elevasi
segmen ST (ST-Elevation Myocardial Infarction, STEMI).
• Oleh karena itu pasien dengan EKG yang diagnostik untuk STEMI
dapat segera mendapat terapi reperfusi sebelum hasil pemeriksaan
marka jantung tersedia.
Penting
• Waktu dari kontak medis pertama hingga perekaman EKG pertama
≤10 menit
• Waktu dari kontak medis pertama hingga pemberian terapi reperfusi:
• Untuk fibrinolisis ≤30 menit
• Untuk IKP primer ≤90 menit (≤60 menit apabila pasien datang dengan awitan
kurang dari 120 menit atau langsung dibawa ke rumah sakit yang mampu
melakukan IKP)
MANAGEMENT IMA dengan elevasi segmen ST
AGGRESIVE REVASCULARIZATION :
PHARMACOTHERAPY PTCA or CABG
Gambaran EKG
Stemi Inferior