You are on page 1of 26

KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Oleh:
Anissa Amalia Mulya, M.Akt

Chapter
2-1
Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan manfaat dari kerangka kerja konseptual.

2. Menjelaskan upaya-upaya untuk membangun kerangka kerja


konseptual.
3. Memahami tujuan pelaporan keuangan.
4. Mengidentifikasi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi.

5. Mendefinisikan unsur-unsur dasar laporan keuangan.

6. Menjelaskan asumsi-asumsi dasar akuntansi.


7. Menjelaskan aplikasi dari prinsip-prinsip dasar akuntansi.
8. Menjelaskan dampak kendala terhadap pelaporan informasi
akuntansi.
Chapter
2-2
Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan
Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual merupakan konsep-konsep
yang menjadi dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan untuk tujuan umum.

Tujuan Kerangka Konseptual


Penyusun standar akuntansi keuangan dalam
pelaksanaan tugasnya.

Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi


masalah akuntansi yang belum diatur dalam
standar akuntansi keuangan.
Chapter
2-3
Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan
Laporan Keuangan

Tujuan Kerangka Konseptual

Auditor dalam memberikan pendapat mengenai


apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan
Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum.

Para Pemakai dalam menafsirkan informasi yang


disajikan dalam laporan keuangan.

Chapter
2-4
Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan
Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual menurut PSAK

Terdiri Dari:
1. Pengguna laporan keuangan
2. Tujuan laporan keuangan
3. Asumsi dasar
4. Karakteristik kualitatif
5. Konsep pengakuan dan pengukuran unsur
laporan keuangan
6. Konsep pemeliharaan modal
Chapter
2-5
Gambar: Kerangka Konseptual menurut IFRS

Chapter
2-6
Pengguna dan Tujuan Laporan Keuangan

PENGGUNA
Pengguna laporan keuangan meliputi investor, calon
investor, pemberi pinjaman, karyawan, pemasok, kreditur
lainnya, pelanggan, pemerintah, lembaga, dan masyarakat.

TUJUAN
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan yang
bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Chapter
2-7
ASUMSI

Asumsi dalam penyusunan laporan keuangan


digunakan sebagai konsep dasar yang melandasi
penyusunan laporan keuangan.
•Basis Akrual, berdasarkan konsep akrual pengaruh
transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadinya.
•Kelangsungan Usaha, mengasumsikan bahwa entitas
akan melanjutkan usahanya di masa depan.

Chapter
2-8
KARAKTERISTIK KUALITATIF

Laporan keuangan berisikan informasi keuangan yang


pada hakikatnya adalah informasi kuantitatif. Agar
informasi tersebut berguna bagi pemakai informasi
tersebut harus memenuhi karakteristik kualitatif agar
informasi kuantitatif dalam laporan keuangan dapat
memenuhi kebutuhan pemakai.

Chapter
2-9
KARAKTERISTIK KUALITATIF

Menurut PSAK, terdapat empat karakteristik kualitatif


pokok, yaitu:
•Dapat dipahami
•Relevan
•Keandalan
•Dapat dibandingkan

Chapter
2-10
KARAKTERISTIK KUALITATIF

Dapat Dipahami
Untuk dapat dipahami, para pemakai laporan keuangan
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang
aktivitas ekonomi, bisnis, akuntansi, serta kemampuan
untuk mempelajari informasi.

• Dapat Dibandingkan
Untuk tujuan perbandingan antarperiode dan dengan entitas
lain, maka pengukuran dan penyajian dari transaksi dan
peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara
konsisten. Hal ini memerlukan konsistensi kebijakan
Chapter akuntansi.
2-11
KARAKTERISTIK KUALITATIF

Relevan
Relevan berhubungan dengan kegunaan informasi tersebut
dalam pengambilan keputusan. Informasi dikatakan relevan
jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi.
•Materialitas

relevansi informasi berhubungan dengan


materialitas. Informasi dipandang material, jika kelalaian
untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat
informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi.

Chapter
2-12
KARAKTERISTIK KUALITATIF

Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian
yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat
diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau
jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan
atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

Chapter
2-13
KARAKTERISTIK KUALITATIF

Keandalan
• Penyajian jujur
agar dapat diandalkan informasi harus menyajikan
dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya
yang seharusnya disajikan.
• Substansi mengungguli bentuk
Transaksi dan peristiwa lain seharusnya disajikan sesuai
dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya
bentuk hukumnya.

Chapter
2-14
KARAKTERISTIK KUALITATIF

Keandalan
• Netralitas
Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai
serta tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan
pihak tertentu.
• Pertimbangan sehat
Pertimbangan yang sehat mengandung unsur kehati-
hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak
dinyatakan terlalu tinggi dan liabilitas atau beban.

Chapter
2-15
KARAKTERISTIK KUALITATIF

Keandalan
• Kelengkapan
Agar dapat diandalkan informasi dalam laporan keuangan
harus lengkap dalam batasan materialitas dan
mempertimbangkan biaya penyusunan.
• Penyajian Wajar
Laporan keuangan harus menggambarkan atau
menyajikan dengan wajar, posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu entitas.

Chapter
2-16
KARAKTERISTIK KUALITATIF

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal


• Tepat Waktu
informasi yang disajikan terlambat akan menyebabkan
informasi tersebut kehilangan relevansinya.
• Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses
pertimbangan yang substansial. Manfaat yang dihasilkan
informasi harus melebihi biaya penyusunannya.

Chapter
2-17
KARAKTERISTIK KUALITATIF

Keseimbangan di Antara Karakteristik Kualitatif

Tujuannya secara umum adalah untuk mencapai suatu


keseimbangan yang tapat di antara berbagai
karakteristik untuk memenuhi tujuan laporan
keuangan.

Chapter
2-18
UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Posisi Keuangan
• Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan
akan diperoleh entitas.
• Liabilitas merupakan utang entitas masa kini yang
timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
• Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah
Chapter
dikurangi semua liabilitas
2-19
UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Kinerja
• Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi
selama satu periode akuntansi dalam bentuk
pemasukan atau penambahan aset atau penurunan
liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama
suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar
atau berkurangnya aset atau terjadinya liabilitas yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Chapter
2-20
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

Pengakuan (recognition) merupakan proses penentuan


apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur dinyatakan
pada laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi
komprehensif.

Pengakuan menentukan waktu atau saat suatu pos akan


disajikan sehingga membawa konsekuensi pencatatan atas
transaksi tersebut harus dilakukan.

Chapter
2-21
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan


harus diakui jika:
1.Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang
berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke
dalam entitas lain.
2.Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal.

Suatu pos yang memiliki karakteristik unsur tapi tidak dapat


memenuhi kriteria pengakuan tetap perlu diungkapkan
dalam catatan, materi penjelasan atau skedul tambahan.

Chapter
2-22
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk


unsur laporan keuangan yang disajikan dalam laporan
posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif.

Beberapa dasar pengukuran:


1.Biaya historis (historical cost) adalah biaya perolehan
pada tanggal transaksi.
2.Biaya kini (current cost) adalah biaya yang seharusnya
diperoleh saat ini atau pada saat pengukuran.

Chapter
2-23
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Beberapa dasar pengukuran:


3.Nilai realisasi/ penyelesaian (realizable/ settlement value)
adalah nilai yang diperoleh dengan menjual aset dalam
pelepasan normal (orderly disposal).
4.Nilai kini (present value) adalah arus kas masuk neto di
masa depan yang didiskontokan ke biaya kini dari pos yang
diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan
usaha normal.

Chapter
2-24
Konsep Pemeliharaan Modal

Konsep modal keuangan dianut entitas dalam penyusunan


laporan keuangan.

Dua Konsep Pemeliharaan Modal:


1.Pemeliharaan Modal Keuangan
Modal adalah aset neto atau ekuitas entitas yaitu
uang atau daya beli yang diinvestasikan. Menurut konsep
ini, laba hanya dihasilkan jika jumlah finansial (uang) dari
aset neto pada akhir periode melebihi jumlah finansial
(uang) dari aset netto awa periode.
Chapter
2-25
Konsep Pemeliharaan Modal

Dua Konsep Pemeliharaan Modal:


2.Pemeliharaan Modal Fisik
Modal dipandang sebagai kapasitas produktif suatu
entitas yang didasarkan pada hasil output per hari atau
kemampuan untuk berproduksi. Menurut konsep ini, laba
hanya diperoleh jika kapasitas produktif fisik (kemampuan
usaha) pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik
pada awal periode.

Chapter
2-26

You might also like