Professional Documents
Culture Documents
PEMBANGUNAN APRON
BANDARA ST. THAHA JAMBI
KICK OF MEETING
17 Desember 2013
JAMBI
1. Pekerjaan Persiapan
Meliputi : ● Clearing Grubbing
: ● Sripping
: ● Pengukuran
: ● Direksi Keet dan Los Kerja
2. Pekerjaan Konstruksi Apron
Luasan : 43.098 M2
Meliputi : ● Timbunan Tanah Pilihan
: ● Geotextile Wofen, Type TS.30
: ● Sub Base Coarse t = 15 cm Min CBR = 40%
: ● Cement Treated Base Course t= 15 cm Min CBR 80%
: ● Wiremesh M8-150 mm
: ● Beton K-400 t= 35 cm
5. Pekerjaan Drainase
a. Box Culvert (Uk. 1,00 x 1,50 M) : Beton K-400
b. Wing Wall : Beton K-400
c. Trapezoisal Channel : Pasangan Batukali
6. Pekerjaan Airfield Lighting System
1. Apron Flood Light (ALI)
2. Spoot Number Light/Parking Stand (SNL)
3. Apron Edge Light (AEL)
4. Taxiway Edge Light (TXE)
5. Taxiway Guidance Sign (TGS)
6. Grounding AEL, TXE, TGS, RGL
7. Airfield Lighting Control & Monitoring System
8. CCR
9. Factory Acceptance/Test/Training/Commisioning
7. Pekerjaan Marka dan Rambu
1. Pembuatan Pola Marka
2. Marka Apron
3. Marka Security Line
4. Rambu Petunjuk
5. Marka Taxi Line
QC SHEO
SUPRA YUDI CHANDRA
ASS.EQUIPMENT
Note : WIDYO SUPRAPTO
SHEO : Safety, Health and Environmental Officer
GSP : General Superintendent
QC : Quality Control
SEM : Site Engineer Manager
SAM : Site Administration Manager
3 2 4
5
1
6
Keterangan
1. Area Cliring & Grubbing
2. Kantor Kerja & Los Kerja
3. Terminal Utama
4. Terminal VIP
5. Area Bacthing Plan dan Stock Yard
6. Jalan Kerja
3
2
4
5
1 6
68350
7000 2000
4350 20000 5000 4000 2000 24000 5000
24000
10000 10000
SALURAN KEL ILI NG BANGUNAN
SECURITY
PARKIR RODA 2 RUANG MAKAN B ERSAMA
4000
GUDANG TERBUKA GUDANG TERTUTUP ELV. -0.20
SALURAN KEL ILI NG BANG UNAN
8000
ELV. -0.15 E LV . -0.20
T EMPAT BERWUDHU
EXISTING VIP
ACCES ROAD
MUSHALLA
EL V. ±0. 00
PARKIR RODA 4
RUANG PELAKSANA
6000
SALURANKELILING BANGUNAN
RUANG PIU
PAPANTULIS
R UANG RAP AT BERSAMA
ELV. -0.20
SHEO
EL V. ±0.00
20954
E LV. ±0.00
EL V. ±0.00
N aik
EL V. - 0.10
LOKASI PABRIKASI
ELV. -0.10
25954
EL V. -0.15
SALURAN KELILING
ELV. - 0.30 B ANG UNAN
4889
ELV. -0.50
E LV . -0.40
LANTAI DASAR
5000
5000
5000
23350 6000 67350
96700
68350
7000 2000
4350 20000 5000 4000 2000 24000 24000 5000
10000 10000
SALURAN KELILING B ANGUNAN
SECURITY
4000
GUDANG TERBUKA GUDANG TERTUTUP ELV. -0.20
SALURAN K ELILING B ANGUNAN
8000
ELV. -0.15 E LV. -0.20
TEMP AT BERWUDHU
EXISTING VIP
ACCES ROAD
M USHALLA
ELV. ±0.00
PARKIR RODA 4
RUANG PELAKSANA
6000
SALURANKELILINGBANGUNAN
RUANGPIU
PAPANTULIS
RUANG RAPAT B ERSAMA
ELV. -0.20
SHEO
E LV. ± 0.0 0
20954
E LV. ±0.00
ELV. ±0.00
Naik
ELV. -0.10
LOKASI PABRIKASI
E LV. -0.10
25954
E LV. -0.15
SALURAN KELILING
ELV. -0.30 BANGUNAN
4889
E LV. -0.50
E LV. -0.40
LANTAI DASAR
5000
5000
5000
23350 6000 67350
96700
ARSIP
DRAFTER QC LOGISTIK
PM
ADMINISTRASI
RUANG PIU
ARSIP
6000
MEJA RAPAT KECIL
ARSIP
ARSIP
ARSIP
SAM STRUKTUR ENGINEER
TURUN
TERAS ATAS
R AILING
KAYU
12000 12000
24000
12000 12000
3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
M USHALLA
E LV. ±0.00
RUANG PELAKSANA
ELV. -0.20
SHEO
ELV. ±0.00
EL V. ±0.00
ELV . ±0.00
Naik
E LV. -0.10
ELV. -0.10
E LV. -0.15
ELV. -0.50
E LV. -0.40
LANTAI DASAR
Taxiway B
Kantor Administrasi Jalan Eksisting ATC Tower Lama Ruang Genset (Eksisting)
(Eksisting)
RUNWAY EKSISTING
Zone 1 Zone 2
Zone 3
Box Culvert Trapezoisal Channel (pasangan batukali) Box Culvert
RUNWAY EKSISTING
Adanya saluran air yang sudah terbentuk dan didalam Gambar Rencana Apron Tidak Ada Perencanaan Saluran diperlukan
perencanaan Dinding Penahan Tanah Atau Saluran Gorong-Gorong
RUNWAY
EKSISTING
ELEVASI – (6-8)M
PT. PP ( Persero) Tbk
Construction & Investment 15
USULAN
ALT.1 ALT.2
PROTEKSI MEMAKAI SHEET PILE BETON PEKERJAAN SALURAN TERTUTUP
1 23-Dec-13 s/d 29-Dec-13 0.0897 0.0897 26 16-Jun-14 s/d 22-Jun-14 1.1651 18.9743 55 05-Jan-15 s/d 11-Jan-15 2.3153 70.9536
2013
2 30-Dec-13 s/d 05-Jan-14 0.0897 0.1795 27 23-Jun-14 s/d 29-Jun-14 1.0622 20.0365 56 12-Jan-15 s/d 18-Jan-15 2.3623 73.3159
3 06-Jan-14 s/d 12-Jan-14 0.0897 0.2692 28 30-Jun-14 s/d 06-Jul-14 1.1038 21.1403 57 19-Jan-15 s/d 25-Jan-15 1.4709 74.7869
4 13-Jan-14 s/d 19-Jan-14 0.1422 0.4114 29 07-Jul-14 s/d 13-Jul-14 1.4106 22.5509 58 26-Jan-15 s/d 01-Feb-15 2.0539 76.8408
5 20-Jan-14 s/d 26-Jan-14 0.3555 0.7669 30 14-Jul-14 s/d 20-Jul-14 1.3525 23.9034 59 02-Feb-15 s/d 08-Feb-15 2.2415 79.0822
6 27-Jan-14 s/d 02-Feb-14 0.5636 1.3306 31 21-Jul-14 s/d 27-Jul-14 1.3525 25.2559 60 09-Feb-15 s/d 15-Feb-15 2.2415 81.3237
7 03-Feb-14 s/d 09-Feb-14 0.6923 2.0229 32 28-Jul-14 s/d 03-Aug-14 - 25.2559 61 16-Feb-15 s/d 22-Feb-15 1.6585 82.9822
8 10-Feb-14 s/d 16-Feb-14 0.6923 2.7151 33 04-Aug-14 s/d 10-Aug-14 - 25.2559 62 23-Feb-15 s/d 01-Mar-15 2.2415 85.2236
9 17-Feb-14 s/d 23-Feb-14 0.6923 3.4074 34 11-Aug-14 s/d 17-Aug-14 2.0883 27.3442 63 02-Mar-15 s/d 08-Mar-15 2.1156 87.3393
10 24-Feb-14 s/d 02-Mar-14 0.6831 4.0905 35 18-Aug-14 s/d 24-Aug-14 2.0883 29.4325 64 09-Mar-15 s/d 15-Mar-15 2.1156 89.4549
2
11 03-Mar-14 s/d 09-Mar-14 0.6391 4.7296 36 25-Aug-14 s/d 31-Aug-14 1.9858 31.4183 65 16-Mar-15 s/d 22-Mar-15 1.3458 90.8007
0
12 10-Mar-14 s/d 16-Mar-14 0.6391 5.3686 37 01-Sep-14 s/d 07-Sep-14 1.9858 33.4042 66 23-Mar-15 s/d 29-Mar-15 1.3458 92.1466
2 1
0
13 17-Mar-14 s/d 23-Mar-14 0.6391 6.0077 38 08-Sep-14 s/d 14-Sep-14 2.0822 35.4863 5 67 30-Mar-15 s/d 05-Apr-15 1.3458 93.4924
2
14 24-Mar-14 s/d 30-Mar-14 0.6391 6.6467 39 15-Sep-14 s/d 21-Sep-14 2.8916 38.3780 68 06-Apr-15 s/d 12-Apr-15 1.5281 95.0205
1 0
4 15 31-Mar-14 s/d 06-Apr-14 0.7512 7.3979
1 40 22-Sep-14 s/d 28-Sep-14 1.6629 40.0409 69 13-Apr-15 s/d 19-Apr-15 0.7613 95.7818
16 07-Apr-14 s/d 13-Apr-14 1.0500 8.4479 4 41 29-Sep-14 s/d 05-Oct-14 2.4171 42.4580 70 20-Apr-15 s/d 26-Apr-15 0.7852 96.5670
17 14-Apr-14 s/d 20-Apr-14 0.9842 9.4321 42 06-Oct-14 s/d 12-Oct-14 1.8278 44.2859 71 27-Apr-15 s/d 03-May-15 0.7852 97.3522
18 21-Apr-14 s/d 27-Apr-14 1.1900 10.6221 43 13-Oct-14 s/d 19-Oct-14 2.3820 46.6678 72 04-May-15 s/d 10-May-15 0.7852 98.1374
19 28-Apr-14 s/d 04-May-14 1.1595 11.7816 44 20-Oct-14 s/d 26-Oct-14 2.0944 48.7622 73 11-May-15 s/d 17-May-15 0.4614 98.5989
20 05-May-14 s/d 11-May-14 1.0101 12.7916 45 27-Oct-14 s/d 02-Nov-14 1.9686 50.7308 74 18-May-15 s/d 24-May-15 0.4614 99.0603
21 12-May-14 s/d 18-May-14 0.9031 13.6947 46 03-Nov-14 s/d 09-Nov-14 2.1238 52.8546 75 25-May-15 s/d 31-May-15 0.4451 99.5053
22 19-May-14 s/d 25-May-14 1.0169 14.7117 47 10-Nov-14 s/d 16-Nov-14 2.1265 54.9810 76 01-Jun-15 s/d 07-Jun-15 0.2473 99.7527
23 26-May-14 s/d 01-Jun-14 0.9996 15.7112 48 17-Nov-14 s/d 23-Nov-14 2.1265 57.1075 77 08-Jun-15 s/d 14-Jun-15 0.2473 100.0000
24 02-Jun-14 s/d 08-Jun-14 0.9841 16.6953 49 24-Nov-14 s/d 30-Nov-14 2.0656 59.1731
25 09-Jun-14 s/d 15-Jun-14 1.1139 17.8092 50 01-Dec-14 s/d 07-Dec-14 1.9358 61.1089
e. Pekerjaan Tanah 10 10
f. Pekerja 10 10 20
PEMBANGUNAN APRON
BANDARA ST. THAHA JAMBI
VII). METODE
PEKERJAAN
SIPIL
JAMBI
Konsultan Pengawas.
2. Menyiapkan dokumen-dokumen sesuai dengan persyaratan yang diperlukan baik Bulanan
untuk Serah Terima Pertama maupun Serah Terima Kedua Pekerjaan.
1.6. Kebersihan
• Selama pelaksanaan pekerjaan selalu menjaga kebersihan lokasi, dan setiap selesai pekerjaan segera melakukan pembersihan
lokasi dari sisa sisa material yang tidak terpakai sehingga tidak menyebabkan ketidaknyamanan pengunjung bandara.
Terminal Baru
Badan Pemadam
Meteorologi Kebakaran
Area Konstruksi Apron dan Taxiway
Apron
Taxiway
B
ATC Tower Lama Ruang Genset
RUNWAY EKSISTING
13
pemotongan pohon dan tanaman dengan menggunakan tenaga pekerja dan alat potong. Hasil pemotongan dibuang ke lokasi
yang telah disetujui oleh Direksi dengan menggunakan truck.
Grubbing Clearing
Hasil pemotongan
pohon & semak
dikumpulkan
Arah alat
Pekerjaan clearing grubbing dimulai dari arah kanan dimana lokasi tersebut yang nantinya menjadi jalan kerja menuju
ke lokasi fasilitas sementara.
4. Pek. Stripping
Mulai
Ada
Pengecekan Utilitas & Pengamanan/Pemindahan
Jaringan Eksisting & Proteksi
Tidak Ada
Pengupasan lapisan
sesuai dengan yang disayaratkan
Selesai
Pek. Stripping
1. Pertama dilakukan survey lokasi/pengukuran , dan menentukan elevasi sesuai dengan gambar rencana, dan dimarking dengan pola grid
per 20m.
Guidance Pack Of the
Works
2. Dilakukan pengecekan utilitas / jaringan yg berada di daerah pekerjaan apabila ada maka akan dilakukan proteksi . Setelah itu dengan seizin
direksi pekerjaan dolaksanakan pekerjaan stripping. Pekerjaaan stripping menggunakan bulldozer, dengan kedalaman rata rata ±30 cm
untuk membuang lapisan tanah atas dan sampah sampah
Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk mengetahui batas-
batas dan elevasi rencana penggalian dengan memasang patok – patok yang ditandai dengan cat
FASILITAS SEMENTARA:
1. Gudang Tertutup. 8. Parkir roda dua.
2. Mushola. 9. Pintu Pagar Besar dan Kecil.
3. Toilet / T Wudhu. 10. Pos Satpam.
4. Kantor Kontraktor. 11. Logo K3.
5. Kantor Direksi / R Makan. 12. Gudang Terbuka.
6. Parkir Mobil.
7. R Genset.
Pembuatan pagar proyek dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi merupakan suatu
keharusan. Hal tersebut, untuk menjamin keamanan kerja dalam lingkungan proyek.
Karena fungsinya sebagai pengaman, maka pagar dibuat kokoh dan tidak mudah roboh.
Di samping itu, untuk keserasian dengan lingkungan sekitarnya, maka pagar proyek
harus dicat dan diberi dekorasi secukupnya, sehingga terlihat lebih asri.
Konstruksi pagar proyek dibuat dengan menggunakan dinding seng dan didukung oleh
tiang-tiang besi atau kayu dan diikat dengan baut pengikat pada jarak tertentu. Sehingga,
konstruksinya kuat sebagai pengaman proyek yang sedang dikerjakan. Pagar proyek ini
ditempatkan pada sisi yang membutuhkan. Apabila dalam suatu proyek telah ada
bangunan existing yang dianggap dapat berfungsi sebagai pagar proyek dimana dinilai
cukup kuat, maka pada area sisi tersebut tidak perlu dipasang pagar proyek. Pada kondisi
tertentu saat site survey, pihak pemilik sudah memasang pagar proyek. Pada kondisi ini
maka pagar proyek oleh kontraktor sudah tidak perlu dipasang lagi, kecuali apabila
Ilustrasi Pagar Proyek ditemukan beberapa bagian dari pagar existing yang dianggap rusak dan perlu diganti.
Pintu gerbang terbuat dari pintu dengan standar dari PT.PP ( Persero ), Tbk .Gerbang
terbuat dari rangka baja yang dengan mudah dipasang dan dibongkar, dengan cover dari
material logam dengan penampilan standar dari PT.PP ( Persero ),Tbk
Seluruh staf inti proyek tersebut beserta staf lainnya sesuai dengan usulan di dalam Struktur Organisasi Kerja, akan
dimobilisasikan ke lokasi proyek dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah MulaiKerja (SPMK).
Sedangkan mobilisasi tenaga kerja akan disesuaikan dengan kebutuhan yang tercantum pada Rencana Kerja/Schedule.
Pekerjaan Mobilisasi meliputi :
1. Personil.
2. Peralatan.
3. Tenaga Kerja.
Demobilisasi lapangan pada akhir kontrak meliputi kegiatan pembongkaran semua instalasi (direksi keet dsb) dan
demobilisasi peralatan yang sudah tidak digunakan, serta pemulihan lokasi pekerjaan seperti kondisi semula. Pekerjaan ini
dilaksanakan secara bertahap, peralatan yang sudah tidak dibutuhkan dalam pelaksanaan akan segera dikembalikan ke pool
dengan persetujuan Direksi/Pimpro.
Jalan
Kerja
LOKASI KERJA
13
Jalan eksisting yang digunakan sebagai lintasan kenderaan dalam pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan selalu dipelihara,
dan apabila terjadi kerusakan karenanya maka akan dilakukan perbaikan.
Langkah langkah penanganan pemeliharaan jalan eksisting yang dijadikan lintasan kendaraan pada pelaksanaan pekerjaan
ini adalah :
1. Melihat dan melakukan pengamatan terhadap kondisi jalan dengan memperhatikan daya dukung jalan tersebut sehingga
dapat disesuaikan dengan kapasitas muatan kenderaan yang akan melintas di atasnya. Apabila perlu akan dilakukan
perkuatan supaya jalan dapat dilalui.
2. Segera memperbaiki kerusakan yang terjadi sehingga kerusakan tidak menjadi lebih parah dengan selalu berkordinasi dengan pihak
bandara, (melakukan perbaikan setempat-setempat).
3. Kondisi jalan akan dikembalikan pada kondisi semula apabila pelaksanaan pekerjaan selesai dilaksankan.
Mulai Mulai
Persiapan Persiapan
Cek Lokasi/ No
Perijinan Cek Lokasi/ No
Ada Instalasi Proteksi
Perijinan
Ok
Pelaksanaan
Ok
Mulai Pelaksanaan
Contoh kasus 2
Wiremesh M8
SURVEY DAN PENGUKURAN
CTBC t=15 cm TOTAL STATION/THEODOLIT/WATERPASS
Dowel/tiebar dia. 30 mm
GALIAN TANAH =< 2 M (SESUAI ELEVASI)
Sub base course t=15 cm EXCAVATOR/DOZER/DUMP TRUK
Tanah timbunan
GEOTEX WOVEN TS30 - TIMBUNAN TANAH (PILIHAN)
Sealant 10 mm DUMP TRUK/GREADER/EXCAVATOR
Geotextile woven TS30
SUB GRADE PREPARATION - CBR 7 %
Rumput GREADER/VIBRO ROLLER/WATER TANK
Mulai
Persiapan
LOKASI KERJA
Pengecekan no
Utilitas
ok
Penggalian
13
no
Cek Elevasi
Lokasi Pekerjaan Konstruksi Apron
ok
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan. Pemadatan
1. Persiapan (pengukuran, Pembuatan gambar kerja, Perijinan, Pembersihan lokasi).
2. Pengecekan lokasi dari jaringan utilitas yang ada. Selesai
3. Penggalian dan hasil galian dibawa ke lokasi penimbunan dengan dump truck.
4. Galian yang sudah mencapai elevasi rencana kemudian dipadatkan dengan alat vibro compactor.
5. Jika sudah padat maka dilakukan test kepadatan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dengan alat sand cone atau
CBR lapangan
Timbunan
STOCK MATERIAL GEOTEXTILE & QUALITY CHECK Bahu Apron
Tanah
EXISTING
SESUDAH SEBELUM
Geotextile
PEMASANGAN GEOTEXTILE
PENYAMBUNGAN GEOTEXTILE
no
Cek Elevasi
20 cm
20 cm
ok 20 cm
Lapis berikutnya
no
Test Kepadatan
ok
Selesai
2. Survey elevasi
Pengukuran ketebalan menggunakan Pasak
( 0, 30 cm, 60 cm, 90 cm)
Persiapan untuk
Lokasi Rigid Pavement
& Lembaran Plastik
Curing
Joint Sealant
Selesai
Steel
Form
Finishing
Rail
4. INSTALLING DOWELL BAR. 5. INSTALLING DOWELL BAR 6. RPREPARATION FOR TRANSVERSAL DOWELL
Dowell
Bar
Dump
Truck
11. PLACING CONCRETE STEP 1PLACING CONCRETE 12. PLACING CONCRETE STEP 1PLACING CONCRETE
10. PLACING CONCRETE STEP 1 STEP 1 WITH EXCAVATOR LONG ARM. STEP 1 WITH EXCAVATOR LONG ARM.
16. PLACING CONCRETE STEP 2. 17. INSTALLING TRANVERSAL DOWELL 18. INSTALLING WIRE MESH
Wire
Mesh
19. FINISHING CONCRETE WITH CONCRETE FINISHER. 20. FINISHING CONCRETE WITH CONCRETE FINISHER 21. FINISHERFINISHING BY MANUAL.
23. INSTALLING ROOF PROTECTOR. 24. CURING WITH SPRAY. 25. CURING
26. DISMATLING FORM. 27. CUTTING CONCRETE & CURING. CUTTING CONCRETE & CURING.
TES CBR
Mulai
Persiapan
LOKASI KERJA
Pengecekan no
Utilitas
ok
Penggalian
13
no
Cek Elevasi
Lokasi Pekerjaan Konstruksi Exit Taxiway
ok
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan. Pemadatan
1. Persiapan (pengukuran, Pembuatan gambar kerja, Perijinan, Pembersihan lokasi).
2. Pengecekan lokasi dari jaringan utilitas yang ada. Selesai
3. Penggalian dan hasil galian dibawa ke lokasi penimbunan dengan dump truck.
4. Galian yang sudah mencapai elevasi rencana kemudian dipadatkan dengan alat vibro compactor.
5. Jika sudah padat maka dilakukan test kepadatan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dengan alat sand cone atau
CBR lapangan
PEMASANGAN GEOTEXTILE
PENYAMBUNGAN GEOTEXTILE
no
Cek Elevasi
20 cm
20 cm
ok 20 cm
Lapis berikutnya
no
Test Kepadatan
ok
Selesai
Marking
1. Survey dan marking lokasi Pelebaran Landasan 3. Buang galian ke luar lokasi mengunakan DT.
2. Gali lokasi pelebaran sedalam 200 CM mengunakan 4. Penggelaran geotextile
alat excavator dan dumptruck. 5. Pekerjaan timbunan (subgrade) dipadatkan dengan
menggunakan alat Vibroroller dengan CBR > 6 %.
6. Isi dan hampar material sub base ratakan dengan alat 7. Padatkan dengan menggunakan Vibro Roller lapis perlapis
greader. Tebal lapisan sub base 50 cm. dengan tebal 20cm/lapis. CBR > 40%.
8. Ulangi proses ini untuk material Base course tebal 25 cm
CBR 80 % (pemadatan perlapis tiap 15 cm)
8. Isi dan hampar material cement CTB ratakan dan campur 9. Padatkan dengan CTB menggunakan Vibro Roller atau hand
material dengan menggunakan alat greader. stemper (jika diperlukan) dengan CBR > 80%.
INOVA
10. Bersihkan permukaan lapis CTB dari debu dan kotoran 11. Lapis resap pengikat / prime coat disemprotkan secara
mengunakan compressor. merata kepermukaan menggunakan Asphalt Sprayer
12. Asphalt tread base (AC) dikirim dari AMP menggunakan 15. Untuk pemadatan selanjutnya menggunakan Pneumatic
Dump Truck ke Asphalt Finisher. Tyre Roller dan pemadatan akhir dengan Tandem Roller .
13. Kemudian diratakan dengan Asphalt Finisher Tebal aspal concrete 7 cm padat.
14. Pemadatan pertama menggunakan Tandem Roller
INOVA
16. Bersihkan permukaan lapis aspal dari debu dan kotoran 17. Lapis resap Tack coat disemprotkan secara merata
mengunakan compressor. kepermukaan menggunakan Asphalt Sprayer
18. Asphalt dikirim dari AMP menggunakan Dump Truck ke 21. Untuk pemadatan selanjutnya menggunakan Pneumatic
Asphalt Finisher. Tyre Roller dan pemadatan akhir dengan Tandem Roller .
19. Kemudian diratakan dengan Asphalt Finisher Tebal aspal concrete 5 cm padat.
20. Pemadatan pertama menggunakan Tandem Roller
INOVA
22. Bersihkan permukaan lapis aspal dari debu dan kotoran 23. Lapis resap Tack coat disemprotkan secara merata
mengunakan compressor. kepermukaan menggunakan Asphalt Sprayer
24. Asphalt dikirim dari AMP menggunakan Dump Truck ke 27. Untuk pemadatan selanjutnya menggunakan Pneumatic
Asphalt Finisher. Tyre Roller dan pemadatan akhir dengan Tandem Roller .
25. Kemudian diratakan dengan Asphalt Finisher Tebal aspal concrete 5 cm padat.
26. Pemadatan pertama menggunakan Tandem Roller
TES CBR
1. Melakukan pengukuran permukaan apron dan 1. Produksi Hot Mix di AMP dengan suhu Hot Mix keluar
memberi tanda center line dan batas lebar dari AMP 140° - 160° C
kanan / kiri lokasi yang akan diaspal 2. Penghamparan Hot Mix pada suhu 120° - 150° C
2. Membersihkan permukaan concrete treated menggunakan Asphalt Finisher, memanjang per
base course dengan Air Compressor segmen (optimal width)
3. Penyiraman lapis Prime Coat dengan aplikasi 3. Pemadatan pertama pada suhu 135° - 115° C (aspal
1.80 – 2.00 kg/m2 dengan Asphalt Spayer pen. 80) dengan Tandem Roller 8 – 10 ton, cara
secara merata. pemadatan dr bagian pinggir terlebih dahulu,
selanjutnya ke bagian tengah dengan kecepatan 3,2
LAPIS PEREKAT (TACKCOAT) – 5,6 km/jam, untuk sambungan/ joint pemadatan
dimulai dr tengah (sambungan) selanjutnya ke
4. Melakukan pengukuran permukaan apron dan pinggir
memberi tanda center line dan batas lebar 4. Pemadatan kedua 115° - 90° C menggunakan Tire
kanan / kiri lokasi yang akan diaspal Roller dengan kecepatan 4 – 6,4 km/jam.
5. Membersihkan permukaan aspal yang ada 5. Pemadatan ketiga > 85° C mengunakan Tandem
dengan Air Compressor Roller dengan kecepatan 3,2 – 4,8 km/jam
6. Penyiraman lapis Tack Coat dengan aplikasi 6. Pekerjaan Test Core Drill dilaksanakan untuk
1.30 – 1.50 kg/m2 dengan Asphalt Spayer mengetahui ketebalan terpasang dan dilaksanakan
secara merata. setiap jarak 200 meter zig zag sebanyak 2 sample
OK
NO
NO
UJI
BAHAN TRIAL MIX
DASAR
OK
OK LAPORAN
NO
PENGUJIAN
ASPAL /
AGREGAT NO
& PROSES MIX
DESAIN
PELAKSAN
AAN
OK OK
SELESAI
1. AGREGAT 2. ASPHALT
Los Angeles abrasion test Penetrasi
Gradasi Ductility
MULAI
Beton K400 t= 25 cm
Wiremesh M8 SURVEY DAN PENGUKURAN
TOTAL STATION/THEODOLIT/WATERPASS
CTBC t=15 cm
Dowel/tiebar dia. 25 mm GALIAN TANAH =< 2 M (SESUAI ELEVASI)
Sub base course t=15 cm
EXCAVATOR/DOZER/DUMP TRUK
CURING/CUTTING/SEALANT
CUTTING CONCRETE
KONSTRUKSI JALAN GSE LUAS +/- 7.150 M2
SELESAI
3. Penggalian dan hasil galian dibawa ke lokasi penimbunan dengan dump truck. Pengecekan no
Utilitas
4. Galian yang sudah mencapai elevasi rencana kemudian dipadatkan dengan alat vibro
ok
compactor. Penggalian
5. Jika sudah padat maka dilakukan test kepadatan sesuai dengan spesifikasi yang telah
no
ditentukan dengan alat sand cone atau CBR lapangan Cek Elevasi
ok
Pemadatan
Selesai
PEMASANGAN GEOTEXTILE
PENYAMBUNGAN GEOTEXTILE
no
Cek Elevasi
20 cm
20 cm
ok 20 cm
Lapis berikutnya
no
Test Kepadatan
ok
Selesai
2. Survey elevasi
Pengukuran ketebalan menggunakan Pasak
( 0, 30 cm, 60 cm, 90 cm)
Persiapan untuk
Lokasi Rigid Pavement
& Lembaran Plastik
Curing
Joint Sealant
Selesai
Steel
Form
Finishing
Rail
4. INSTALLING DOWELL BAR. 5. INSTALLING DOWELL BAR 6. RPREPARATION FOR TRANSVERSAL DOWELL
Dowell
Bar
Dump
Truck
11. PLACING CONCRETE STEP 1PLACING CONCRETE 12. PLACING CONCRETE STEP 1PLACING CONCRETE
10. PLACING CONCRETE STEP 1 STEP 1 WITH EXCAVATOR LONG ARM. STEP 1 WITH EXCAVATOR LONG ARM.
16. PLACING CONCRETE STEP 2. 17. INSTALLING TRANVERSAL DOWELL 18. INSTALLING WIRE MESH
Wire
Mesh
19. FINISHING CONCRETE WITH CONCRETE FINISHER. 20. FINISHING CONCRETE WITH CONCRETE FINISHER 21. FINISHERFINISHING BY MANUAL.
23. INSTALLING ROOF PROTECTOR. 24. CURING WITH SPRAY. 25. CURING
26. DISMATLING FORM. 27. CUTTING CONCRETE & CURING. CUTTING CONCRETE & CURING.
TES CBR
Bekisting luar
Mulai Pembesian
Bekisting luar
Pre-loading
Pengecoran
Pembesian bag. luar Bekisting
Saluran Pengelak
Pembesian bag. dalam Pembesian
Galian
Pengecoran
Begisting dalam
Lantai Kerja
Backfill
Selesai
Tahapan Pelaksanaan
Tahapan Pelaksanaan
Tahapan Pelaksanaan
Penimbunan Kembali
Selesai.
Mulai
Persiapan/
Pengukuran
Penggalian dgn
Alat
Check no
Elevasi
ok
Pengecoran lean
concrete
Pembuatan Mal
Perataan dengan
Manpower
Pengecoran dengan
Concrete Class A
Sistem papan catur
Lean Concrete T=50 mm
Granular T=200 mm
Selesai
PEKERJAAN RAMBU
a Type, lokasi dan penempatan rambu sesuai dengan gambar atau
instruksi konsultan pengawas. Penentuan lokasi harus disaksikan
oleh konsultan pengawas.
b Kecuali untuk pipa, mur, baut atau pelengkap lainnya yang
umumnya sudah digalvanisasi, semua material baja yang
digunakan untuk tiang dan kerangka pembuatan rambu
digalvanisasi setelah seluruh pekerjaan pabrikasi (pemotongan.
Pembuatan lubang baut, las dll) sesuai dilakukan.
c Seluruh pekerjaan pabrikasi panel rambu yang meliputi
pemotongan, pembuatan lubang baut dan sebagainya
harus dilakukan sebelum permukaan panel dibersihkan dan
diproses dengan amorphous chromate conversion
PEKERJAAN MARKA
coating atau dengan cara lain sesuai dengan petunjuk dan
rekomendasi pabrik reflective sheeting yang akan digunakan.
PEMBANGUNAN APRON
BANDARA ST. THAHA JAMBI
VIII). METODE
PEKERJAAN
ELEKTRIKAL
JAMBI
Mulai
No
Pekerjaan • Local
Pengetesan • Remote
Ok
Selesai
1. 2. Pekerjaan Persiapan
2. INSTALASI KABEL POWER, KABEL KONTROL DAN LAMPU APRON FLOOD LIGHT
Setelah panel terpasang di atas pondasi dilakukan instalasi kabel Power dan control serta lampu Aron Flood Light. Dalam
instalasi Kabel power perlu di perhatikan kerapihan dan kekuatan koneksi antara kabel power dengan terminal MCCB di
dalam Panel. Dalam instalasi kabel control Profibus harus di perhatikan warna kabel jangan sampai terbalik, beg it u juga
untuk kabel control Fiber Optic. Ketika melaksanakan instalasi Armature lampu Apron perlu di perhatikan seting
pengelompokan jenis lampunya harus sesuai dengan konfigurasi yang ada pada shop drawing. Pemasangan kabel ke
lampu dilaksanakan setelah kabel di test.
4. Pemasangan Motor.
Dudukan motor dan gear box dipasang terlebih dahulu ke dalam tiang HMP dengan system baut.
Kemudian dilakukan pemasangan gear box pada dudukannya dengan system baut.
6. Mendirikan Tiang.
Tiang sebelum didirikan dicek terlebih dahulu perlengkapan accesoriesnyadengan pasti tidak ada yang
ketinggalan.
Kemudian mobil Crane Tadano 25 ton didekatkan pada pondasi, tiang diikatdengan sabuk sling 3A dari
Base Plate.
Tiang diangkat perlahan-lahan setelah posisi tegak dan dimasukkan ke angkur yang sudah ada di pondasi
7. Pemasangan Lampu.
Pemasangan staper dahulu pada tiang HMP, untuk menahan ring lampu tersebut, dengan ketinggian 1,5 Mtr.
Ring dudukan lampu diturunkan dengan motor yang sudah ada di dalam tiang HMP.
Setelah ring dudukan lampu sudah berada pada staper tersebut, kemudian dilakukan pemasangan lampu dan
instalasinya.
Setelah dilakukan pemasangan lampu berikut instalasi dengan baik, diteruskan menaikkan kembali ring
lampu ke semula diatas dan terkunci.
8. Penangkal Petir.
Penangkal petir harus terpasangan/terikat kokoh sebelum tiang didirikan.
Langkah pekerjaan penangkal petir:
a. Menentukan titik posisi penempatan grounding, Untuk menentukan lokasi pemasangan grounding
menggunakan alat ukur Meteran. Lokasinya adalah berada di samping pondasi tiang Apron Flood Light
berjarak 2 meter terhadap as tiang sesuai dengan gambar kerja.
b. Setting material grounding, Kabel BC 50 Sqmm di masukkan ke dalam pipa gaivanis, dan salah satu
ujungnya di koneksikan (di las) dengan splitzen, kemudian splitzen di koneksikan dengan pipa gaivanis
dengan menggunakan reducer/ shock drat, strap koneksi harus dipastikan benar-benar kuat, agar tidak
terlepas pada waktu ditanam.
c. Penancapan grounding, Peralatan yang di pakai adalah 1 set peralatan untuk membuat Sumur Bor.
Pertama-tama buat lubang pada lokasi grounding dengan menggunakan peralatan Sumur Bor dengan
kedaiaman 12 meter, kemudian masukkan rangkaian Pipa Gaivanis + Splitzen + BC 50 Sqmm dalam
lubang tersebut.
d. Pengukuran resistan grounding, Setelah rangkaian Pipa Gaivanis + Splitzen + BC 50 Sqmm
dimasukkan dalam lubang sumur tersebut, kemudian dilakukan pengukuran Resistansi dengan
menggunakan Eart Tester, hasil pengukuran tidak boleh >5 Ohm.
e. Pembuatan bak kontrol, Bak kontrol dibuat dengan pondasi susunan batubata berukuran 40x40x40
Cm lengkap dengan tutup bak kontrol dan di dalamnya dilengkapi dengan Busbar tembaga sebagai
terminal koneksi kabel BC 50 Sqmm.
f. Inter koneksi dengan penangkal petir tiang apron flood light, Kabel NYA 50 Sqmm yang
terhubung dengan splizen penangkal petir tiang Apron Flood Light di koneksikan dengan grounding
melalui Busbar yang berada dalam bak kontrol.
Penangkal Petir
Grounding
1. LOCAL TEST
Setelah semua kabel Power terinstal dan semua jaringan kabel control tersambung dilakukan test seperti
test kontinuitas dengan menggunakan multitester dan pengukuran tahanan isolasi kabel Power dengan
menggunakan peralatan Megger 500V. Local test dilakukan pada tiap-tiap panel Apon Flood Light dengan
memberikan Power supply Listrik kemudian kita hidupkan masing-masing Lampu dengan meng On kan
secara fokal dari masing-masing Panel Apron Flood Light pada masing-masing Tiang.
2. REMOTE TEST
Setelah dilakukan Local Test seperti tersebut di atas kita lakukan langkah berikutnya yaitu Remote Test
secara system dengan menggunakan Remote Control Desk dari ruangan AMC
Mulai
No
Pekerjaan • Local
Pengetesan • Remote
Ok
Selesai
Menarik kabel 0.6/1 kv NYY 1,5 sg-3 c cable didalam pipa PVC dia 75 mm,termasuk barecopper wire dia 50
mm,hazard warning tape,excavation,backfill ,handhole dan flexible pipe.
Memasang lampu Spot Number jenis Flourencent 2 x 36 Watt,menggunakan trafo 150 watt dengan rangkaian
ballast 36wx2 diletakkan didalam box sopt Number,sebagaimana gambar 01- ELK SNL.
1. LOCAL TEST
Setelah semua kabel Power terinstal dan semua jaringan kabel control tersambung dilakukan test seperti
test kontinuitas dengan menggunakan multitester dan pengukuran tahanan isolasi kabel Power dengan
menggunakan peralatan Megger 500V.
2. REMOTE TEST
Setelah dilakukan Local Test seperti tersebut di atas kita lakukan langkah berikutnya yaitu Remote Test
secara system dengan menggunakan Remote Control Desk dari ruangan AMC
Mulai
NO
Pekerjaan • Local
Pengetesan • Remote
OK
Selesai
2. INSTALASI TRANSFORMER 15 W, SECONDARY CONNECTOR KIT, KABEL NYYHY 2X4 SQMM DAN KABEL
GROUNDING 6 SQMM
Transformer 15W di pasang didalam bak trafo, bagian Primary di koneksikan dengan kabel FL2XCY 1X6 Sqmm pada
bagian Secondary dikoneksikan dengan kabel NYYHY 2X4 Sqmm yang kedua ujungnya sudah dipasang secondary
connector kit, pada bagian grounding dikoneksikan dengan BC 16 Sqmm dan Kabel Grounding 6 Sqmm.
4. INSTALASI CCR
Peralatan CCR 15 KVA diletakkan didalam gedung CCR, instalasi kabel power NYYHY 4x16 Sqmm dilakukan pada peralatan CCR 15 KVA
dan Panel Distribusi sebagai input power supply. Pada bagian terminal output peralatan di hubungkan dengan kabel FL2XCY 1X6 Sqmm
dari circuit taxiway di lapangan.
1. LOCAL TEST
Sebelum kita melakukan testing operasional, harus dilaksanakan local test terlebih dahulu pada jalur circuit Taxiway
Edge Light dan local test pada peralatan CCR 15KVA. Untuk local test jalur circuit Taxiway Edge dilaksanakan dengan
cara tes kontinuitas dengan menggunakan alat multitester untuk memastikan seluruh koneksi kabel yang tergelar di
lapangan dalam kondisi baik. Dan untuk mengukur tahanan isolasi kabel FL2XCY 1X6 Sqmm dengan menggunakan
peralatan Megger 5000 V untuk memastikan seluruh kabel yang tergelar di lapangan dalam kondisi baik (min. 50 MQ).
Untuk local test pada peralatan CCR dilakukan dengan cara mengoperasikan peralatan CCR secara local tanpa
dihubungkan dengan beban selama 15 menit sambil memperhatikan parameter-parameter yang ditampilkan di layar.
Setelah 15 menit, peralatan CCR 15 KVA kita matikan kembali. Kita sambungkan kedua ujung kabel FL2XCY 1X6 Sqmm
circuit Taxiway Edge pada terminal output CCR 15 KVA. Setelah beban tersambung, kita lakukan test local CCR 15 KVA
dengan beban circuit Taxiway Edge Light. Saat melakukan local test menggunakan beban, hams diperhatikan parameter-
parameter yang ditampilkan di monitor dan juga kita check dilapangan untuk memastikan semua lampu Taxiway Edge
dalam circuit tersebut menyala sempurna.
2. REMOTE TEST
Remote test dilaksanakan secara system dengan menggunakan Remote Control Desk dari Gedung ATC Tower. Remote
Test ini bisa dilaksanakan apabiia seluruh jaringan control system AFL sudah terinstal dan terintegrasi dengan semua
peralatan AFL.
Mulai
NO
Pekerjaan • Local
Pengetesan • Remote
OK
Selesai
2. INSTALASI TRANSFORMER 15 W, SECONDARY CONNECTOR KIT, KABEL NYYHY 2X4 SQMM DAN KABEL
GROUNDING 6 SQMM
Transformer 15W di pasang didalam bak trafo, bagian Primary di koneksikan dengan kabel FL2XCY 1X6 Sqmm pada
bagian Secondary dikoneksikan dengan kabel NYYHY 2X4 Sqmm yang kedua ujungnya sudah dipasang secondary
connector kit, pada bagian grounding dikoneksikan dengan BC 16 Sqmm dan Kabel Grounding 6 Sqmm.
4. INSTALASI CCR
Peralatan CCR 15 KVA diletakkan didalam gedung CCR, instalasi kabel power NYYHY 4x16 Sqmm dilakukan pada peralatan CCR 15 KVA
dan Panel Distribusi sebagai input power supply. Pada bagian terminal output peralatan di hubungkan dengan kabel FL2XCY 1X6 Sqmm
dari circuit taxiway di lapangan.
1. LOCAL TEST
Sebelum kita melakukan testing operasional, harus dilaksanakan local test terlebih dahulu pada jalur circuit Taxiway
Edge Light dan local test pada peralatan CCR 15KVA. Untuk local test jalur circuit Taxiway Edge dilaksanakan dengan
cara tes kontinuitas dengan menggunakan alat multitester untuk memastikan seluruh koneksi kabel yang tergelar di
lapangan dalam kondisi baik. Dan untuk mengukur tahanan isolasi kabel FL2XCY 1X6 Sqmm dengan menggunakan
peralatan Megger 5000 V untuk memastikan seluruh kabel yang tergelar di lapangan dalam kondisi baik (min. 50 MQ).
Untuk local test pada peralatan CCR dilakukan dengan cara mengoperasikan peralatan CCR secara local tanpa
dihubungkan dengan beban selama 15 menit sambil memperhatikan parameter-parameter yang ditampilkan di layar.
Setelah 15 menit, peralatan CCR 15 KVA kita matikan kembali. Kita sambungkan kedua ujung kabel FL2XCY 1X6 Sqmm
circuit Taxiway Edge pada terminal output CCR 15 KVA. Setelah beban tersambung, kita lakukan test local CCR 15 KVA
dengan beban circuit Taxiway Edge Light. Saat melakukan local test menggunakan beban, hams diperhatikan parameter-
parameter yang ditampilkan di monitor dan juga kita check dilapangan untuk memastikan semua lampu Taxiway Edge
dalam circuit tersebut menyala sempurna.
2. REMOTE TEST
Remote test dilaksanakan secara system dengan menggunakan Remote Control Desk dari Gedung ATC Tower. Remote
Test ini bisa dilaksanakan apabiia seluruh jaringan control system AFL sudah terinstal dan terintegrasi dengan semua
peralatan AFL.
Mulai
NO
Pekerjaan • Local
Pengetesan • Remote
OK
Selesai
2. INSTALASI TRANSFORMER
Transformer di pasang pada setiap bak trafo sesuai dengan kebutuhan daya pada masing-masing TGS tersebut.
Kedua ujung primery transformer di koneksikan dengan kedua ujung kabel FL2XCY 1X6 Sqmm sedangkan pada
bagian secondary transformer di koneksikan pada terminal di dalam box TGS.
4. INSTALASI KABEL
Seteiah Box TGS terpasang di atas pondasi dilakukan penyambungan kabel secondary dengan Tranformer memakai Kabel NYYHY 2x4
mm2. Bagian grounding transformer dan grounding TGS dikoneksikan dengan kabel BC 16 Sqmm dengan menggunakan kabel
Grounding 6 Sqmm.
1. LOCAL TEST
Setelah semua TGS terinstal barulah dilakukan local test seperti tes kontinuitas dengan
menggunakan multitester dan pengukuran tahanan isolasi kabel FL2XCY 1X6 Sqmm dengan
menggunakan peralatan Megger 5000 V. Setelah semua dianggap baik barulah dilakukan test
menggunakan power dari CCR 7,5KVA dengan Circuit Taxiway.
2. REMOTE TEST
Remote test dilaksanakan secara system dengan menggunakan Remote Control Desk dari Gedung
ATC Tower. Remote Test ini bisa dilaksanakan apabila seluruh jaringan control system AFL sudah
terinstal dan terintegrasi dengan semua peralatan AFL.
Mulai
NO
Pekerjaan • Local
Pengetesan • Remote
OK
Selesai
1. PEKERJAAN PENGUKURAN
Pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan pengukuran , penetuan titik titik lampu dan
pemasangan bowplank sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan sipil meliputi pekerjaan galian, dan pembuatan pondasi dudukan lampu sesuai
gambar kerja.
Mulai
• Survey Lokasi
Pekerjaan
• Pek. Galian
Persiapan
• Persiapan Alat Kerja
Pekerjaan • Penggalian
Sipil • Pembuatan Bak Kontrol
NO
Pekerjaan • Local
Pengetesan • Remote
OK
Selesai
Melaksanakan pekerjaan pengadaan ,pemasangan gelar dan tarik serta instalasi grounding system AFL
yang terdiri dari:
A. BC 50 sepanjang 1483 meter
B. BC 16 Sqmm Sepanjang 304 meter
C. Eart Rod Sebanyak 7 pcs
LOCAL TEST
Setelah semua TGS terinstal barulah dilakukan local test seperti tes kontinuitas dengan menggunakan multitester dan pengukuran
tahanan isolasi kabel FL2XCY 1X6 Sqmm dengan menggunakan peralatan Megger 5000 V. Setelah semua dianggap baik barulah
dilakukan test menggunakan power dari CCR 7,5KVA dengan Circuit Taxiway.
REMOTE TEST
Remote test dilaksanakan secara system dengan menggunakan Remote Control Desk dari Gedung ATC Tower. Remote Test ini bisa
dilaksanakan apabila seluruh jaringan control system AFL sudah terinstal dan terintegrasi dengan semua peralatan AFL.
Langkah – Langkah :
A. Pemeriksaan/Test dilakukan sesuai dengan prosedure.
B. Pelaksanaan Test dan Commissioning dilakukan oleh tenaga ahli dibantu oleh teknisi senior, disaksikan oleh pejabat yang
terkait
C. Seluruh kegiatan ini akan dilampirkan dalam berita acara dan dokumentasi.
PEMBANGUNAN APRON
BANDARA ST. THAHA JAMBI
JAMBI
POLICY TARGET
• ZERO ACCIDENT
• WAJIB HELM & ALAT SAFETY
LAINNYA
• MATERIAL DITUMPUK RAPI
PROGRAM SAFETY
DAN HOUSE KEEPING
KECELAKAAN : TARGET ZERO ACCIDENT SAFETY MEETING : MEETING YANG DILAKSANAKAN HARI KAMIS
JAM 11.00 – 12.00 WIB UNTUK MEMBAHAS
MASALAH YANG MUNGKIN TERJADI DAN
TINDAKAN PENCEGAHANNYA SERTA
MELAPORKAN KECELAKAAN YANG TERJADI
SAFETY PATROL : PATROLI RUTIN YANG DILAKUKAN SETIAP HARI
DAN LANGKAH-LANGKAH PERBAIKANNYA.
DAN SETIAP WAKTU
TRAINING : TRAINING K3 KEPADA KARYAWAN, MANDOR,
TUJUANNYA UNTUK MEMONITOR KEGIATAN
SUBKONTRAKTOR TENTANG DASAR-DASAR
PEKERJAAN DI LAPANGAN K3, P3K DAN CARA PEMADAMAN API. (SP,
Extern)
FORM NO : K3 - 01
PT. PP ( Persero) Tbk
IDENTIFIKASI MASALAH SAFETY EDISI REVISI TANGGAL
Construction & Investment DAN PENCEGAHANNYA 1 30-10-2004
FORM K3 - 01
NOMOR : HARI/TGL :
PROYEK : BANDAR UDARA MEDAN BARU HAL :
142
CONTOH LAPORAN INSPEKSI K3
FORM NO : K3 - 02
PT. PP ( Persero) Tbk EDISI REVISI TANGGAL
FORM K3 - 02
NOMOR : HARI / TGL. :
HAL : /
PROYEK : BANDAR UDARA MEDAN BARU JAM :
Perusahaan
Paraf
Nama
Jabatan
143
CONTOH LAPORAN HARIAN
TENAGA KERJA, STAFF PP, JAM KERJA JUMLAH JAM Kecelakaan Kerja
NO SUBKONTRAKTOR, MANDOR
JUMLAH KERJA
SIB LK - K3 S P K3 INFORMASI HARIAN SAFETY
08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 01 02 03 04 05 06 07 08 LR LB M
jam bh bh bh Org Org Org
144
CONTOH LAPORAN BULANAN FORM NO : K3 - 08
EDISI REVISI TANGGAL
PT. PP ( Persero) Tbk
Construction & Investment
LAPORAN BULANAN 1 30-10-2004
FORM K3 - 08
NOMOR : LAPORAN BULAN :
PROYEK : BANDAR UDARA MEDAN BARU LAPORAN KE :
CATATAN : Laporan Bulanan ini dikirimkan kepada ASOP II, paling lambat tanggal 3 setiap bulannya
145
SAFETY AND HOUSEKEEPING SCHEDULE
- ORANG KENA STROOM - PASANG ISOLASI DISETIAP SAMBUNGAN JIKA ADA ORANG YANG MENGALAMI
- PASANG STOP KONTAK DILUAR PANEL KECELAKAAN :
- JANGAN MENYAMBUNG ARUS LANGSUNG
DARI PANEL - ORANG TERDEKAT SEGERA MELAPOR -
- PERIKSA ALAT KERJA SEBELUM DIGUNAKAN KAN KE SAFETY / SATPAM
- PASANG INSTALASI KABEL DENGAN RAPIH - MATIKAN SUMBER LISTRIK DENGAN - PERALATAN
DAN HINDARKAN DARI AIR CARA MENURUNKAN MCB DIPANEL - GSP
- PAKAI ALAT PELINDUNG DIRI ( KE POSISI OFF ) - SP
- PASANG RAMBU-RAMBU PERINGATAN - SATPAM MENUTUP DAN MENGAMAN - SUBKON /
KAN LOKASI KEJADIAN MANDOR
- SAFETY MENENTUKAN KONDISI
KORBAN DAN MENGAMBIL TINDAKAN
- KABEL TERBAKAR - LOKASI KABEL HARUS TERLINDUNG P3K ATAU RUMAH SAKIT DLL.
- PEMAKAIAN AGAR TIDAK MELEBIHI
KAPASITAS
PEKERJAAN STRUKTUR
- ORANG JATUH - PAKAI SABUK PENGAMAN JIKA ADA ORANG YANG MENGALAMI
- PASANG RAILING KECELAKAAN :
- PASANG TANGGA SEMENTARA UNTUK
JALAN KERJA DAN PASTIKAN AMAN - ORANG TERDEKAT SEGERA MELAPOR -
( PASANG RAILING DLL ) KAN KE SAFETY / SATPAM
- SATPAM MENUTUP DAN MENGAMAN
KAN LOKASI KEJADIAN
- ORANG KEJATUHAN BENDA - PAKAI HELM - SAFETY MENENTUKAN KONDISI
- PASANG JARING PENGAMAN KORBAN DAN MENGAMBIL TINDAKAN - SOM
- PASANG RAMBU PERINGATAN P3K ATAU RUMAH SAKIT DLL. - GSP
- BEBASKAN AREA KERJA - SP
- SUBKON /
MANDOR
SELESAI
SELESAI
JUMLAH 0 0 0 0 0 0
Hari/Tgl. : (1) BAGIAN TUBUH YANG CIDERA : (2) JENIS CIDERA : (3) PERAWATAN : (4) KONDISI KORBAN :
Dilaporkan Oleh, A. Kepala G. Tangan / jari tangan A. Luka tusuk F. Keseleo P3K = Safety LR = Luka ringan
Safety Officer B. Mata H. Kaki / jari kaki B. Luka robek G. Retak tulang RS = Rumah Sakit LB = Luka berat
C. Muka / wajah I. Organ tubuh bagian - C. Luka memar / dalam H. Patah tulang M = Meninggal dunia
D. Telinga dalam. D. Luka bakar I. …...……....…
E. Leher J . ……...……………… E. Luka terputus / terpotong
F. Badan
Nama & Tandatangan KETERANGAN : Item 1 dan 2 diisi dengan Huruf yang sesuai dengan keadaan korban
CATATAN :
PERHITUNGAN KEHILANGAN JAM KERJA ( LOST TIME HOUR ) SEBAGAI BERIKUT : 3. Jika korban mengalami cidera dan memerlukan perawatan lebih dari 2 x 24 jam, maka Kehilangan Jam Kerja dihitung untuk masa perawatan
1. Kehilangan jam kerja dihitung per orang, korban kecelakaan. yang melebihi 2 x 24 jam. contoh
( : Jika perawatan 3 hari,maka Kehilangan Jam Kerja dihitung untuk 1 hari kerja = 1 x 8 jam = 8 jam )
150
Implementasi K3L Lapangan:
1. Rambu dan Slogan K3L
2. Tempat sampah (Organik, Non Organik, Padat B3, Cair B3)
3. Bak Pengelolaan Lumpur
4. Pengujian & Pengukuran ( Emisi, Kebisingan getaran dll)
5. Penempatan BBM
6. Kalibrasi Alat Ukur
7. Simulasi Tanggap Darurat
8. MSDS
9. Dokumen AMDAL
Penempatan BBM Pengujian Air Buangan
BENDERA
ROMPI
ROMPI
PEMBANGUNAN APRON
BANDARA ST. THAHA JAMBI
XI). GREEN
CONTRACTOR
JAMBI
GREEN CONSTRUCTION
PT.PP ( PERSERO).Tbk
IMPLEMENTASI PENCANANGAN PT.PP SEBAGAI GREEN CONTRACTOR, TIDAK HANYA TERFOKUS PADA PROSES
KONSTRUKSI YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN. KAMI BEKERJASAMA DENGAN KONSULTAN BERPENGALAMAN
DALAM BIDANG PERENCANAAN YANG AKAN MEMBERIKAN ADVICE TERHADAP SEMUA KONSTRUKSI YANG KAMI
BANGUN UNTUK DIOPTIMALKAN (RETROFIT).
PROSES RETROFITING YANG DILAKUKAN, TANPA MERUBAH PRINSIP-PRINSIP DASAR DESIGN ARSITEKTUR
YANG ADA.
HAL INI SEBAGAI NILAI TAMBAH BAGI STAKE HOLDER, UNTUK DAPAT MEMPERTIMBANGKAN PEMBANGUNAN
GEDUNG YANG SAVING ENERGY & BERWAWASAN LINGKUNGAN, SEHINGGA DAPAT MENURUNKAN BIAYA
TERUTAMA PADA MASA PENGOPERASIAN GEDUNG.
KONSEP RETROFIT YANG KAMI TINJAU BERORIENTASI KEPADA TEKNIK “PASSIVE DESIGN” DENGAN GUIDE
LINE SEBAGAI BERIKUT :
1. Orientasi, yaitu arah hadap bangunan terutama terhadap bukaan atau jendela yang terkena sinar matahari dan yang
tidak.
2. Bentuk bangunan (building form), yaitu bentuk dasar bangunan berkaitan dengan orientasi terhadap arah memanjang
bangunan.
3. Kulit bangunan, yaitu pemilihan jenis penutup/kulit bangunan bagian luar. Hal ini terkait dengan pemilihan jenis
material dan sistem bukaan.
4. Daylighting, yaitu pemanfaatan cahaya matahari pada siang hari untuk menerangi ruangan dalam bangunan sehingga
tidak perlu menghidupkan lampu listrik.
5. Pengaturan lighting, yaitu kontrol kuat cahaya dan dimming dengan sensor otomatis sehingga tidak selalu
menghidupkan semua lampu.
6. Pengaturan HVAC, hal ini terkait dengan zoning ruang karena perbedaan beban pendinginan akibat pergerakan
matahari setiap harinya, disamping pemilihan jenis system HVAC yang digunakan.
Pekerjaan Energi
Tanah & Proyek &
Galian Sekitar
Pengujian
Dukungan SDM Kesesuaian
KonstruksiBeretika
168
CONTOH PENERAPAN GREEN KONSTRUKSI
Cek ulang Pekerjaan Transport Pengoperasian
Rencana & Tanah & Material Peralatan
Hitungan Galian
Pengurangan penggunaan
air tanah & membatasi run-
off
Kurangi volume
kendaraan dan
penghamburan CO2
CO2
169
Proyek
PEMBANGUNAN APRON
BANDARA ST. THAHA JAMBI
SELESAI
TERIMAKASIH
JAMBI