You are on page 1of 26

DESAIN AKSI SOSIAL KESENIAN

Training Aktor Teater Se-Jakarta Timur 25-27 Juli 2022


Ikatan Teater Jaktim (Ikatamor) – Sudin Pendidikan dan
Kebudayaan Jaktim

Ibrahim Z. Fahmy Badoh (Direktur NaraIntegrita)


IBRAHIM Z. (FAHMY) BADOH, ST, MKOM.
• Education:
• Magister Program (S2) Political Communication, Paramadina University Jakarta 2017.
• Graduated (S1) Mechanical Engineering, Gadjah Mada University Yogyakarta, 2001.
• Work Experiences:
• 2019-Recently,Director of Nara Integrita, Consultant of Organization Development, Strategic Planning,
Integrity and Anti-Corruption System, Monitoring and Evaluation.
• 2014 – 2019, Program Officer of The Asia Foundation Indonesia
• 2013 – 2014, Program Director, Transparency International Indonesia
• 2011-2012 Program Manager, TIRI-Integrity Work (USAID Siap II – Program)
• 2011, Program Manager, MSI SIAP I – USAID Program
• 2008 – 2010, Vice Coordinator, Indonesia Corruption Watch (ICW)
• Assistancies:
• Lead of NGO’s Expert Team for “revisi UU Politik”, collaborated with DRSP-USAID, 2006
• Evaluator, Strategic Plan and Program Designer of Independent Budget Commission Program, 2010
• Evaluator of Transparency International, Danida GGAC Program, 2011
• Coordinator of Research and Initiation of Local Integrity System with Transparency Internasional, KPK and
Bappenas in East Kalimantan and 8 districts (2012)
• Develop Measurement of Integrity System Assessment with DKPP and Bawaslu of Indonesia (2011)
• Design and Implementing Corporate integrity mechanism with National Electricity SOE (PLN), member of
national integrity team, 2013.
PROSES KREATIF SENI PERTUNJUKAN

Mengenal Konteks Mengenal Audiens Pembentukan Penentuan Lakon Mencari Sumber Latihan Rutin
(Market/public) Text/narasi Daya Pendukung

• Masalah • Analisis Lakon • Membuat TOR • Menjaga Spirit


• Kebutuhan • Latar budaya • Menentukan Tema dan narasi • Penentuan Pemain Pertunjukan. • Menjaga Stamina
• Tantangan • Latas sosial- turunannya • Peresapan Peran • Pembuatan proposal • Modifikasi/Improvisasi
• Tuntutan politik • Bentuk/jenis pementasan • Tekstur – balancing pertunjukan/ Program.
• ideologi • Ruang pementasan • Alur – Plot • Menjual Ide pertunjukan
• Trend – perilaku, • Spirit pementasan • Latar  artistik, blocking, • Menangkap Peluang Kerja
dsb. • Warna/Gaya Pementasan musik sama (Kolaborasi).
• Public engagement (pelibatan • penokohan • Promosi/publikasi
publik) • Penyesuaian Lakon
Watna/Gaya Pementasan
CONTOH KOLABORASI LEWAT AKSI KESENIAN

• PENTAS RUANG PUBLIK TENTANG INKLUSI SOSIAL "ASTUNGKARA” - HTTPS://


WWW.NARAINTEGRITA.ORG/2021/03/PENTAS-RUANG-PUBLIK-TENTANG-INKLU
SI.HTML

• KAMPANYE INTEGRITAS DAN ETIKA PENYELENGGARA PEMILU BERSAMA


DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU (DKPP) - HTTPS://
WWW.NARAINTEGRITA.ORG/2021/03/KAMPANYE-INTEGRITAS-DAN-ETIKA.HTM
L

• PERTUNJUKAN LENONG UNTUK SOSIALISASI MOBILE JKN YANG PARTISIPATIF


DI 10 KELURAHAN DI KOTA DEPOK - HTTPS://
WWW.NARAINTEGRITA.ORG/2021/03/PERTUNJUKAN-LENONG-UNTUK-SOSIALI
SASI.HTML
APA ITU ANALISIS SOSIAL
(ANSOS)?
• Analisis = Mengetahui, memahami,
mengurai sebab akibat, peta aktor,
stuktur politik-ekonomi,
aturan/kebijakan, budaya,).
• Sosial = Masyarakat atau kelompok
orang, wilayah, interaksi, strata,
perilaku, sejarah, ideologi)
KENAPA KITA PERLU ANSOS?

• Untuk membantu mengenal masalah di sekitar kita secara objektif, tidak berdasar asumsi,
pengandaian, berita burung ato cerita yang dilebih lebihkan, atau cerita palsu (Hoax).
• Untuk mengurai masalah utama dan masalah turunan dari suatu konteks sosial yang
bersifat struktural.
• Untuk lebih mengenal kebutuhan penguatan “komunitas korban” baik dari sisi materil
maupun im-materil.
• Untuk meletakan posisi kita secara tepat sebagai aktor kebudayaan dalam konteks
permasalahan (positioning).
• Untuk merumuskan pesan komunikasi kebudayaan dan pembelaan apa yang paling tepat
terhadap kondisi sosial yang ada.
KEBUDAYAAN DAN GERAKAN
KEBUDAYAAN
• Dasar hukum:
• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan
• Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan
Daerah dan Strategi Kebudayaan.
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan
Strategi Kebudayaan
• Beberapa pengertian:
• Kebudayaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan hasil karya masyarakat.
• Sumber Daya Manusia Kebudayaan adalah orang yang bergiat, bekerja, dan/atau berkarya dalam
bidang yang berkaitan dengan Objek Pemajuan Kebudayaan.
• Strategi Kebudayaan adalah dokumen tentang arah Pemajuan Kebudayaan yang berlandaskan pada
potensi, situasi, dan kondisi Kebudayaan Indonesia untuk mewujudkan tujuan nasional.
• Lembaga Kebudayaan adalah lembaga yang berperan dalam Pemajuan Kebudayaan.
OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN
1. Tradisi Lisan: Tradisi Lisan adalah tuturan yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat, seperti sejarah lisan,
dongeng, rapalan, pantun, cerita rakyat, atau ekspresi lisan lainnya. Contoh cerita rakyat antara lain Malin Kundang dari Sumatera
Barat, Tangkuban Perahu dari Jawa Barat, dan Legenda Si Kembar Sawerigading dan Tenriyabeng dari Sulawesi Barat.
2. Manuskrip: Manuskrip adalah naskah beserta segala informasi yang terkandung di dalamnya, yang memiliki nilai budaya dan
sejarah, seperti serat, babad, kitab, dan catatan lokal lainnya. Contoh babad antara lain Babad Tanah Jawi yang menceritakan
cikal-bakal kerajaan-kerajaan di Jawa beserta mitosnya. Contoh serat antara lain Serat Dewabuda, yang merupakan naskah agama
yang menyebutkan hal-hal yang khas ajaran Buddha.
3. Adat Istiadat: Adat Istiadat adalah kebiasaan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat
secara terus-menerus dan diwariskan pada generasi berikutnya, antara lain, tata kelola lingkungan dan tata cara penyelesaian
sengketa.
4. Permainan Rakyat: Permainan Rakyat adalah berbagai permainan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan kelompok
masyarakat yang bertujuan untuk menghibur diri. Contoh permainan rakyat antara lain permainan kelereng, congklak, gasing, dan
gobak sodor.
5. Olahraga Tradisional: Olahraga Tradisional adalah berbagai aktivitas fisik dan/atau mental yang bertujuan untuk menyehatkan
diri dan meningkatkan daya tahan tubuh, didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus
menerus, dan diwariskan lintas generasi. Contoh olahraga tradisional antara lain bela diri, pasola, lompat batu, dan debus.
OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN
6. Pengetahuan Tradisional: Pengetahuan Tradisional adalah seluruh ide dan gagasan dalam masyarakat yang mengandung nilai-nilai setempat
sebagai hasil pengalaman nyata dalam berinteraksi dengan lingkungan, dikembangkan secara terus menerus dan diwariskan lintas generasi.
Pengetahuan tradisional antara lain kerajinan, busana, metode penyehatan, jamu, makanan dan minuman lokal, serta pengetahuan dan kebiasaan
perilaku mengenai alam dan semesta.
7. Teknologi Tradisional: Teknologi Tradisional adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang atau cara yang diperlukan bagi
kelangsungan atau kenyamanan hidup manusia dalam bentuk produk, kemahiran, dan keterampilan masyarakat sebagai hasil pengalaman nyata
dalam berinteraksi dengan lingkungan, dan dikembangkan secara terus menerus serta diwariskan lintas generasi. Contoh teknologi tradisional
adalah proses membajak sawah dengan menggunakan tenaga kerbau, atau menumbuk padi dengan menggunakan lesung.
8.  Seni: Seni adalah ekspresi artistik individu, kolektif, atau komunal, yang berbasis warisan budaya maupun berbasis kreativitas penciptaan baru
yang terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan dan/atau medium. Seni terdiri atas seni pertunjukan, seni rupa, seni sastra, film, dan seni media.
Seni pertunjukan antara lain seni tari, seni teater atau seni musik. Contoh seni sastra yaitu lukisan, patung, atau keramik.
9. Bahasa: Bahasa adalah sarana komunikasi antarmanusia, baik berbentuk lisan, tulisan, maupun isyarat, misalnya bahasa Indonesia dan bahasa
daerah. Di Indonesia terdapat sekitar 700 bahasa daerah yang tersebar di berbagai pulau, dari ujung Sumatra hingga Papua. Bahkan, dalam satu
provinsi bisa terdapat berbeda-beda bahasa daerah. Misalnya di Provinsi Aceh terdapat bahasa Aceh dan bahasa Gayo.
10. Ritus: Ritus adalah tata cara pelaksanaan upacara atau kegiatan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat
secara terusmenerus dan diwariskan pada generasi berikutnya, antara lain, berbagai perayaan, peringatan kelahiran, upacara perkawinan,
upacara kematian, dan ritual kepercayaan beserta perlengkapannya
TEORI PERLAWANAN KEBUDAYAAN
• James C. Scott; perlawanan diwujudkan dalam dua bentuk yaitu (1) perlawanan terbuka (public transcript) (2) perlawanan
tertutup (hidden transcript).
• Antonio Gramscy; cultural hegemony is the dominance of a culturally diverse society by the ruling class who manipulate the
culture of that society—the beliefs and explanations, perceptions, values, and mores—so that the worldview of the ruling
class becomes the accepted cultural norm.
• Theodore Adorno; Dialectic of Enlightenment yang diterbitkan pada tahun 1947, Adorno dan Horkheimer menyatakan
bahwa usaha untuk mencapai nalar pencerahan dan kebebasan ternyata berdampak pada munculnya bentuk baru irasionalitas
dan represi. Pencerahan, yang pada mulanya ditujukan untuk mengamankan kebebasan dari ketakutan dan otoritas manusia,
berubah menjadi beberapa bentuk dominasi politik, sosial, dan budaya dimana manusia kehilangan individualitas dan
masyarakat kehilangan makna kemanusiaan.
• Jurgen Habermas (Critical theory); kepentingan teknis—seperti dalam ilmu alam—dan praktis—seperti dalam ilmu budaya
—seharusnya berada dibawah kepentingan emansipatoris. Dengan demikian, yang harus dilakukan ilmuwan sosial adalah,
pertama, memahami situasi subjektif yang terdistorsi secara ideologis dari individu atau kelompok; kedua, memahami
kekuatan-kekuatan yang menyebabkan situasi tersebut; dan ketiga, menunjukkan bahwa kekuatan-kekuatan ini bisa diatasi
melalui kesadaran individu atau kelompok yang teropresi tentang kekuatan-kekuatan itu.
PENDEKATAN ANSOS
• Terdapat 3 pendekatan Ansos;
1) Riset akademik; menguji atau mencari teori baru tentang masyarakat  update/pendalaman,
membangun perspektif baru untuk pemahaman kondisi di suatu kurun ruang – waktu tertentu.
2) Assessment/Survey; mencari data persepsi atau pengalaman responden dari masyarakat
(kerangka sample) di suatu waktu tertentu (terikat waktu).
3) Pendampingan (pastoral); live in, pendalaman data dari berbagai sumber, praksis (sesuai
pengalaman lapangan), riset aksi (partisipasi warga terdampak), penggunaan tools/alat RRA
(rapid rural appraisal) dan PRA(participatory rural appraisal), kajian kritis kebijakan, aktor,
relasi formal dan informal, bertujuan advocacy.
TUJUAN ANSOS
• Mendapatkan data valid dan actual tentang perkembangan masalah
structural dan dampaknya bagi masyarakat untuk kepentingan perubahan
structural (ekonomi-politik-kebijakan) dalam jangka menengah dan
Panjang dengan pelibatan aktor-aktor kunci dari kelompok paling
terdampak di masyarakat dan juga pelibatan stakeholder (pihak terkait
dan berkepentingan).
LANGKAH-LANGKAH ANSOS
1. Pengenalan dan Pemahaman Masalah dari Akar (radix, radikal; problem tree).
2. Pemetaan Aktor; Kewenangan, dukungan/keberpihakan, pengaruh
3. Objective Tree
4. Strategy Analysis
5. Langkah Pembelaan (Advokasi)
ANALISA MASALAH
• Yang biasa digunakan adalah Pendekatan Analisis Pohon Masalah (Problem Tree).
• Pendekatan Pohon Masalah menggunakan 3 langkah Utama:
• Identifikasi
• Hubungan Sebab-Akibat
• Pengelompokan
• Dari Pohon Masalah ditentukan Focal Problem (atau dapat juga disebut problem
utama atau problem Akar) dan dampak Utama.
Problem Tree
EFFECT

CAUSE
Problem Tree: Contoh: Layanan pendidikan buruk

Focal Problem
Kualitas pendidikan
buruk

Kualitas Tenaga Pengajar Jumlah Tenaga Pengajar Effects


Sarana pendidikan buruk
Rendah Kurang

Buku Ajar Langka dan Tingkat pendidikan Tidak adanya pendidikan Causes
Mahal rendah guru

Honorer, tidak Gaji dan tunjangan


Ruang Kelas tidak layak
bersertifikat rendah

Perpusatakaan, Lab tidak Kurangnya sarana Kurangnya lulusan


memadai pelatihan profesi guru

Tidak adanya assessment Underline


Tidak adanya standar Tidak adanya standar
kelayakan sarana Constraints
kualitas tenaga pengajar jumlah pengajar dan
pendidikan
jumlah siswa

Tidak adanya sistem


pengawasan kualitas Tidak adanya kebijakan Alokasi anggaran tidak memadai
pendidikan payung terkait standar mendukung peningkatan kualitas
kualitas pendidikan pendidikan
ANALISIS STAKEHOLDER (PEMANGKU KEPENTINGAN)

• Definisi: harus jelas, siapa pemangku dan siapa yang terdampak atas kebijakan.
• Identifikasi stakeholders utama (di setiap level)
• Mencari tahu (assessment) apa peran (roles), kepentingan (interests), dan pengaruh
(power), serta kapasitas untuk terlibat (capacity to participate).
• Identifikasi penentang dan pendukung (cooperation or conflict) di antara stakeholders.
• Mengaitkan data analisis dengan desain strategi intervensi dalam aktifitas program.
• Beberapa metode/tools: Venn Diagram, CLIP, spyder diagram, dll..
MATRIX STAKEHOLDER
Stakeholders Dampak yang Kewenangan Pendorong / Pengaruh / peran Hubungan Intervensi
dihasilkan/ (Power) Penekan yang dapat diberikan dengan yang perlu
dirasakan dari (Influence) stakeholder kita
masalah lainnya lakukan
ANALISIS TUJUAN (POHON TUJUAN)

• Transformasi dari Pohon Masalah (problem tree) ke pohon tujuan (objectives tree).
• Caranya: Mengubah bahasa masalah (negatif) menjadi bahasa kondisi yang diharapkan
(positif).
• Puncak Pohon adalah “buah menggantung” yang menjadi tujuan (objective) dari
proyek.
• Selanjutnya, level di bawahnya menjadi rumusan capaian untuk setiap tahapan proses
(aktivitas  output  Outcomes).
Problem Tree  objective tree

Goals
Kualitas pendidikan
meningkat

Sarana pendidikan Kualitas Tenaga Pengajar Jumlah Tenaga Pengajar Outcomes


membaik meningkat bertambah

Buku Ajar tersedia dan Adanya fasilitas Output


Tingkat pendidikan tinggi
murah pendidikan guru

Gaji dan tunjangan


Ruang Kelas layak tetap, bersertifikat
meningkat

Perpusatakaan, Lab Adanya sarana/program Bertambahnya lulusan


memadai pelatihan profesi guru

adanya assessment adanya standar jumlah Underline


adanya standar kualitas
kelayakan sarana pengajar dan jumlah Constraints
tenaga pengajar
pendidikan siswa

adanya sistem adanya kebijakan payung


pengawasan kualitas Alokasi anggaran memadai mendukung
terkait standar kualitas
pendidikan peningkatan kualitas pendidikan
pendidikan
MEMILIH STRATEGI (STRATEGY ANALYSIS)
• Kriteria memilih:
1. RELEVANCE: sesuai dengan kebutuhan stakeholders
2. EFFECTIVENESS: Mendukung pencapaian target program di setiap level.
3. EFFICIENCY: Tidak boros dan tidak melakukan kegiatan yang tidak perlu,
“nggak nyambung” atau menyulitkan.
4. CONSISTENT: Sesuai dengan masalah dan rekomendasi kebijakan
5. SUSTAINABILITY: Mendukung tindak lanjut jangka panjang
6. ASSUMPTIONS and RISKS: Mempertimbangkan peluang dan ancaman yang
bersifat struktural dan kultural.
LANGKAH ADVOKASI
KEBUDAYAAN
1. Menyusun Kajian/Analisis kebijakan
2. Pengorganisasian korban dan stakeholder pendukung (kunjungan lapangan)
3. Menyusun Bahan Narasi Kebudayaan yang informatif dan komunikatif
4. Pelibatan (engagement).
5. Melahirkan vocal point dari unsur korban
6. Pelibatan stakeholder
7. Mengawal perubahan (menciptakan simbol-simbol keteladanan dan nilai-nilai perlawanan di
tingkat komunitas).
8. Menciptakan “intelektual organik” untuk mengawal perubahan jangka Panjang
9. Transfer pengetahuan.
PERUBAHAN
PARADIGMA
LANGKAH PERUBAHAN SOSIAL
TUGAS KELOMPOK
• Peserta dibagi 3 kelompok.
• Contoh Kasus dari link Youtube:
1. Masalah Sanitasi(Kelompok 1) https://www.youtube.com/watch?v=21rU8AqlgV4
2. Masalah Tawuran (Kelompok 2)https://www.youtube.com/watch?v=-wYC08J80VM
3. Masalah Narkoba https://www.youtube.com/watch?v=Ohr3-Gj0LG8

Tugas masing-masing kelompok (waktu 60 menit):


4. Membuat Pohon Masalah
5. Matrix stakehorlder
6. Membuat Langkah2 Advokasi

You might also like