You are on page 1of 40

NATURAL GAS

INDUSTRY
KELOMPOK 1
I Made Arimbawa (06) Bimo Bayu Aji (16)
Kiki Kurnia S. A (37) Sinta Dewi (41)
Yakub Hendrikson M (47) Theressa Julieta (52)
Irene Tiarasari (60) Evi Nadilah G (66)
Dewi Anggraeni M (73)
01 Latar Belakang

02 Tinjauan Pustaka
TOPIK
03 Metodologi

04 Pembahasan

05 Kesimpulan
1

Latar Belakang
Latar Belakang Characteristics of natural gas in the pure
state include colorless, formless and
odorless. In addition, natural gas is capable
of producing clean combustion and also
Natural gas is a mixture composed of produces almost no emissions that can
hydrocarbon gases (CnH2n + 2) where they damage the environment.
are flammable and the main composition of
natural gas itself consists of methane (CH4) The main contaminants (impurities) of a gas
which is a hydrocarbon molecule with the are usually a mixture of organosulfur and
shortest and lightest chain. hydrogen sulfide which must be separated.
Gas with a significant amount of sulfur
impurity is called sour gas and is often
Products from natural gas used are LPG (Liquid referred to as "acid gas."
Petroleum Gas), CNG (Compressed Natural Gas), LNG
(Liquid Natural Gas) and CBM (Coal Bed Methane)
which are non-conventional sources that are being
developed in Indonesia. Indonesia has very large natural
gas reserves and is spread in various regions such as Arun
(Nangroe Aceh Darussalam), Natuna Island, Bontang
(East Kalimantan), and Tangguh (West Irian Jaya)
2

Tinjauan Pustaka
1. Sejarah Gas Alam dan Potensinya
• Natural gas was not initially recognized as an energy source but was considered a nuisance because it
was often discovered during the process of digging wells for water or salt water in the late 1800s.
Natural gas then became known in the American continent at the beginning of the 20th century when it
was used as a substitute for "coal gas" (gas produced from coal heating) to fuel heating systems.

• The use of natural gas in Indonesia itself began in 1974 in Cirebon by the National Gas Company (PGN)
as a substitute for "coal gas" for the household, commercial and industrial sectors.

• In Indonesia, there are already many natural gas transmission and distribution pipelines built by
PERTAMINA, KKKS, PGN and the private sector. However, the development of natural gas pipelines in
Indonesia is now a peace meal, meaning that the natural gas pipeline network will be built after the
discovery of new natural gas reserves and the existing gas consumers.
Place Your Picture Here And Send To Back

Image of Oil and Gas Resource Reserves


Place Your Picture Here And Send To Back

Location of the Natural Gas Processing Industry


Place Your Picture Here And Send To Back

Chart of Indonesian Gas Production 2010-2014


2. Natural Gas
• Gas can be defined as fluid, generally with a low density and thickness, does not have a certain volume,
but instead fills any container in which it is stored. Natural gas is gas that most of its origin or source is
obtained directly from the bowels of the earth (from the ground or from oil and gas wells) or from
nature, and is called Natural Gases

• Natural gas can be divided into two types :


1. Wet Natural Gas
Natural gas in which still contains C3H8 (Propane), C4H10 (Butane) and C5H12 (Pentana) or
heavier.
2. Dry Natural Gas
Natural gas that has been separated from C3H8 (Propane), C4H10 (Butane), and C5H12 (Pentane),
leaving only CH4 (Methane) and C2H6 (Ethane) alone, called Dry Natural Gas
The Product Of Natural Gas

1 2 3 4
LPG CNG LNG CBM

Liquid Petroleum Compressed Liquid Natural Coal Bed


Gas Natural Gas Gas Methane

refined and separated compressed natural liquefied natural gas is is an unconventional


natural gas from gas without going cooled at temperatures source that is being
petroleum. LPG is through the distillation around -160oC and at developed in Indonesia.
known as a fuel for process and stored in a atmospheric pressure
cooking purposes metal tube
3. Natural Gas Composition
• The composition of natural gas in terms of carbon molecular compounds is the number of C atom
bonds and the content of other compounds that accompany it. Then the composition of natural gas
can be divided into two parts :

1. Content Of Carbon Molecular Compounds


Natural gas consists of hydrocarbon gases such as methane, ethane, propane, butane, and small
amounts of heavier hydrocarbons.

2. Other Compounds
Other gases such as carbon dioxide, hydrogen sulfide, nitrogen oxides, mercaptans, water vapor and
some traces of organic and inorganic compounds are also present in natural gas.
4. Pengaruh zat pengotor didalam gas alam

1. Asam Sulfida 3. Uap Air (H2O)


(H2S)
Senyawa belerang sebagai gas H2S dapat Berpotensi terbentuknya hidrat. Hidrat
menyebabkan : adalah suatu kristal yang terbentuk
a) Pencemaran karena berbau tidak enak. antara molekul-molekul air dengan
b) Korosif pada peralatan-peralatan molekul-molekul hidrokarbon ringan
proses. (metana, etana, dan propana) di dalam
gas bumi/alam.

2. Karbon Dioksida (CO2) 4. Mercury (Hg)


Kandungan CO2 di dalam gas alam dapat merusak peralatan-
dapat menyebabkan kebuntuan pada peralatan yang terbuat dari
sistem perpipaan, karena bersama aluminium khususnya alat
H2S, CO2 dapat mendorong pendingin utama pada unit
pembentukan hidrat apabila gas alam pencairan gas alam.
tersebut mengalami pendinginan
5. Floating Storage
Regasification Unit (FSRU)

FSRU adalah floating unit untuk LNG yang


digunakan tidak hanya sebagai alternative teknis dari
LNG terminal yang telah ada selama ini, tetapi dari
sudut pandang lain, unit ini dapat memberikan
Your Picture Here
alternative solusi lain dalam hal keekonomian.

FSRU pada dasarnya dirancang sebagai fasilitas


apung dan desain prosedurnya tidak jauh berbeda
dengan onshore terminal, sehingga dari konsep
desain FPSO banyak yang dapat diadopsi untuk hal
ini, tetapi ada beberapa kasus peralatan yang ada di
LNG terminal onshore tidak bisa diaplikasikan pada
FSRU, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
lingkungan

Dengan adanya LNG terminal, maka pasokan LNG


yang diperlukan dapat diperoleh dengan dari
Lokasi FSRU Lampung berbagai sumber baik dari dalam negeri maupun luar
negeri. Indonesia sebagai Negara kepulauan telah
merancang untuk mengembangkan Floating Storage
Regasification Unit untuk mengatasi kelangkaan gas
di beberapa wilayah di Indonesia
6. Pengangkutan Gas Alam dalam Bentuk
Compressed Natural Gas (CNG)

Gas Alam yang terkompresi (Compressed


Natural Gas, disingkat CNG) adalah alternatif
bahan bakar selain bensin dan solar, CNG dibuat
dengan kompresi gas metana (CH4) yang ditekan Place Your Picture Here

sampai dengan tekanan 250 bar, kemudian


disimpan dan didistribusikan dengan truk tangki
jenis skid tube.

Gambar Skid tube CNG yang diangkut dengan truk dan kapal
7. Cluster LNG Storage Tank

Spesifikasi Produk

• Cluster LNG Storage Tank adalah sebuah tangki


penyimpanan LNG dimana biasanya kondisi tekanan
Place Your Picture Here
operasinya adalah sekitar 20 bar.

• Volume gas alam dapat dikecilkan hingga 600 kali


dengan cara merubah fasa gas alam menjadi cair.
Hal ini dapat dicapai dengan mendinginkan hingga
temperatur cryogenic (temperatur dibawah -
150oC) menjadi LNG (Liquified Natural Gas)
ataupun meningkatkan tekanan menjadi LPG
3

Metodologi
Diagram Alir Proses
Pengolahan Gas Alam

Pengolahan gas alam diperlukan untuk mendapatkan spesifikasi gas alam sesuai
dengan persyaratan produk yang baku, melindungi peralatan pengolahan gas
alam serta memastikan gas buang dari pengolahan gas alam tidak merusak
lingkungan.
Proses Pemisahan Dari Gas Pengotor Atau
Purifikasi

Pemisahan Fasa Cair Dari


Gas Umpan
01
Pemisahan Air Dari Gas
Alam
03
Sulfur Recovery
02 Pemisahan Gas Asam Dari
Gas Alam

05
04 Pemisahan Pengotor Lainnya
Apabila Ada
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penentuan
Teknologi Pengolahan Yang Akan Diaplikasikan
Dalam Suatu Pabrik

Komposisi Gas Pengotor

01
Skema Proses

03 Produk yang diinginkan Produk


akhir dari pengolahan gas alam
Keekonomisan, Nilai
02 tergantung pada lokasi pengguna
dan jenis penggunaanya
ekonomi suatu
pengolahan gas alam 05
04 Utilitas
4

Pembahasan
Jenis – Jenis Pengolahan Gas Bumi

01 Amine Gas Treating


Proses Amine Gas Treating
merupakan proses pemurnian
03 Proses Pemisahan Kandungan
terhadap gas bumi/gas alam,
Mercury Dari Dalam Gas Alam
dengan menggunakan metode Pada proses pemisahan kandungan
proses, yaitu proses absorbsi. mercury (Hg) dari dalam gas alam,
prosesnya disebut Mercury Removal
02 Proses Pengeringan Gas Process (Hg Removal). Peralatan yang
dipergunakan berupa vessel yang di
Adanya air bebas ini dapat berakibat :
dalamnya diisi dengan karbon aktif yang
1. Berpotensi terbentuk hidrat di
mengandung sulfur
sistem perpipaan dimana gas bumi
dialirkan.
2. Bila suhunya minus, maka akan
terbentuk kristal es
1. Amine Gas Treating
• Penggolongan Cairan • Peralatan yang
1. Penyerap
Non Regenerative Absorbent Dipergunakan untuk Proses
Merupakan absorbent yang tidak dapat Absorbsi
1. Kolom absorber
diregenerasi. Tempat terjadinya penyerapan
Contoh : Larutan NaOH untuk menyerap gas kandungan impurities di dalam gas
H2S. alam oleh cairan penyerap

2. Regenerative Absorbent 2. Kolom Regenerator atau Aktivator


Adalah absorbent yang dapat diregenerasi, sehingga Kolom Regenerator atau kolom aktivator
dapat dipergunakan lagi sebagai penyerap dipergunakan untuk mengaktifkan kembali zat
(absorbent). penyerap yang sudah jenuh dengan impurities
Contoh : Larutan alkohol amine untuk menterap berupa CO2 dan H2S di dalam kolom absorber
impurities CO2 dan H2S di dalam gas (Kontaktor).
bumi/gas alam
1. Amine Gas Treating
• Uraian Proses
Proses Pemisahan CO2 dan H2S dari Gas Keterangan Gambar :
Alam dengan Larutan Amine 1. Sour Gas : Gas alam yang kandungan CO2 dan
H2S masih tinggi
2. Purified Gas : Gas alam yang telah bebas dari
kandungan CO2 dan H2S
3. Lean Amine Solution : Larutan Alkanol Amine yang masih
murni
4. Rich Amine Solution : Larutan Alkanol Amine yang telah
menyerap CO2 dan H2O
5. Larutan Alkanol Amine : MEA (Mono Ethanol Amine), DEA
(Diethanol Amine), TEA
(Triethanol Amine)
6. Acid Gas : Gas yang kandungannya terdiri dari
CO2 dan H2S (Gas yang bersifat
asam)
1. Amine Gas Treating
• Kondisi Operasi pada Kolom • Variabel Operasi pada Proses Pemisahan
CO2 dan H2S dengan Larutan Alkanol
1. Pada Kolom Absorber
Amine
Kondisi Operasi : Suhu absorbsi
maksimum 100oF, minimum = 50oF. 1. Suhu larutan alkanol amine yang
Bila diatas maksimum, maka masuk ke kolom absorber
kehilangan karena penguapan (Vapor
loss) larutan Alkanol Amin terlalu besar. 2. Konsentrasi Larutan Alkanol Amine
3. Jumlah (banyaknya) larutan Alkanol
2. Pada Kolom Regenerator
Amine yang disirkulasikan
Kondisi Operasi : Suhu steam pemanas
maksimum 180oC. Bila diatas maksimum, 4. Keberhasilan Regenerasi larutan
larutan Alkohol Amine akan terurai. Suhu Alkanol Amine
regenerasi = 9095oC
2. Pengeringan Gas
• Pengertian Hidrat 2
Hidrat adalah suatu kristal yang
terbentuk antara molekul-molekul air Jika suhu gas lebih rendah daripada pembentukan
dengan molekul-molekul gas hidrat, maka molekul air tersebut akan bergabung
hidrokarbon ringan (Metana, Etana, dengan molekul hidrogen ringan sehingga terbentuk
Propana, dan Butana) di dalam gas kristal hidrat.
bumi (Gas Alam). 3
• Mekanisme Pembentukan Hidrat
1 Kristal hidrat akan berkembang dengan cepat
dam akan menghambat laju alir gas di dalam
Gas mengalir dalam pipa dan mengenai pipa
pendinginan sehingga terbentuk air 4
bebas. Dimana air bebas tersebut ikut
mengalir bersama gas. Pada kondisi ekstrim, hidrat dapat membuat
buntu pipa
2. Pengeringan Gas
• Faktor – faktor utama • Pencegahan
pembentukan hidrat pembentukan hidrat
1. Terbentuknya air bebas di 1. Dengan menginjeksikan bahan
dalam sistem perpipaan. kimia yakni methanol atau glycol.
2. Suhu operasi gas dalam pipa dimana 2. Dengan menggunakan
gas dialirkan berada pada suhu proses gas dehidrasi
pembentukan hidrat atau lebih rendah.
2. Pengeringan Gas

• Proses Gas Dehidrasi

1. Tujuan Proses 2. Jenis – jenis dehidrasi


memisahkan uap air yang terkandung di a) Proses absorsi dengan zat cair (glycol
dalam gas bumi/gas alam. gas dehydration)
b) Proses absorbsi dengan zat padat
c) Proses pendinginan (Refrigerasi)
Jenis-jenis Dehidrasi
1. Proses Absorbsi Dengan Zat Cair
• Peralatan yang digunakan
1. Kolom Kontraktor
2. Kolom Regenerator
• Diagram Alir Proses Glycol Gas
Dehydratio
Tray Glycol yang mengandung sedikit uap air (lean Glycol) masuk
kontaktor dari bagian atas kolom, dan gas umpan (wet gas) masuk
kontaktor dari bagian bawah kolom. Di dalam tray inilah terjadi
kontak antara gas yang menuju keatas dan cairan Glycol yang
mengalir kebawah. Glycol yang keluar dari bagian bawah kolom
kontaktor ini relatif banyak mengandung uap air, yang disebut wet
glycol (Rich Glycol). Proses absorbsi di kolom kontaktor akan
berjalan secara efektif apabila suhu glycol yang masuk kontaktor
relatif rendah.
Jenis-jenis Dehidrasi
2. Proses Penyerapan dengan Menggunakan Zat Padat
Adalah proses penyerapan uap air di dalam gas alam dengan menggunakan zat padat berupa buturan-butiran yang disebut
solid desiccant. Proses dehidrasi dengan menggunakan solid dessiccant, prosesnya dinamakan proses adsorbsi, dan zat
penyerapnya disebut adsorbent.

• Mekanisme Adsorbsi
Di dalam kolom adsorber, solid desiccant terbagi
menjadi 3 (tiga) daerah (Zone).
1. Saturation Zone
2. Mass Transfer Zone
3. Aktive Zone
• Regenerasi Adsorbent
Proses dan regenerasi adsorbent
Untuk regenerasi adsorbent yang sering digunakan adalah
dengan cara pemanasan. Cara pemanasan langsung dikontakkan
ke susunan solid dessicant (timbunan adsorbent di dalam
kolom) dengan menggunakan fluida panas yang suhunya 200-
300oC. Pada suhu tersebut, kandungan air di dalam solid
dessicant akan terlepas dan menguap ikut bersama fluida panas
tersebut. Pada saat proses regenerasi, kolom adsorber dalam
keadaan berhenti (tidak dioperasikan untuk proses dehidrasi)
dan dialihkan ke kolom adsorber lain yang sudah siap
dioperasikan, sehingga proses dehidrasi dapat berjalan secara
kontinyu
Keterangan :
Value 1 : Wet feed gas inlet (Gas Umpan Masuk)
Value 2 : Fluida Panas + Uap Air Keluar
Value 3 : Dry Gas Outlet (Gas Bebas Air Keluar)
Value 4 : Fluida Panas Masuk
• Proses dan regenerasi adsorbent

Diagram Alir Proses Adsorbsi dengan


Menggunakan Solid Desiccant
1. Gas umpan masuk melalui valve no 1 (valve no 2 ditutup)
dan masuk kedalam kolom kontaktor menembus lapisan solid
dessicant sehingga kandungan uap air dalam gas akan terserap
2. Gas tersebut keluar melewati valve no 3 (valve no 4 ditutup).
Begitu seterusnya, sampai pada suatu saat kondisi solid
dessicant sudah jenuh dengan air, sehingga harus diregenerasi.
3. Saat regenerasi adsorbent, aliran gas umpan ditutup dengan
menutup valve no1 dan value no 3, sehingga proses dehidrasi
pada kolom ini berhenti
3. Proses Pemisahan Kandungan Mercury
• Uraian Proses • Diagram Alir Proses Mercury
1. Gas umpan yang yang telah bersih dari uap air ini
kemudian dialirkan masuk kedalam alat penyerap
mercury (Mercury Removal Vessel).
2. Kandungan mercury yang terkandung di dalam gas
umpan akan diserap oleh karbon aktif yang
mengandung sulfur.
3. Setelah gas umpan melewati proses mercury removal,
gas alam kemudian masuk ke tahap proses
selanjutnya
• Tujuan Penghilangan Kandungan
Mercury di dalam Gas
Untuk mencegah kerusakan peralatanperalatan yang
terbuat dari bahan aluminium, khususnya alat pendingin
utama (Main Heat Exchanger) pada proses pencairan gas
alam
Proses Pembuatan Gas Alam Cair
• Tujuan Pencairan Gas Alam • Unit Proses Pembuatan Gas
1. Gas alam dicairkan agar dapat dipisahkan dari Alam Cair (LNG)
komponen komponennya
2. Untuk Memudahkan dalam Handling (jarak antara 1. Tahap-Tahap dalam Proses Pembuatan Gas Alam
produsen gas dengan pembeli) Cair (LNG)
3. Sifat-Sifat Hidrokarbon Ringan yang Terkait dengan a) Proses Penyerapan CO2 dan H2S
Proses Pencairan
b) Proses Penghilangan Uap Air dan Air Raksa
• Metode Pencairan Gas (mercury)
1. Didinginkan pada tekanan atsmosfer c) Proses Penghilangan/Pemisahan Hidrokarbon
2. Ditekan pada suhu atsmosfer Berat
Contoh : d) Proses Pendinginan atau Refrigerasi
a) Titik embun C1 (Metana) pada tekanan atmosfer = -
e) Proses Pencairan
162˚C
b) Titik embun C2 (Etana) pada tekanan atmosferis = -
89˚C
Uraian Singkat Proses Pembuatan LNG
1. Gas alam sebelum dicairkan menjadi LNG terlebih dahulu dibersihkan dari senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki seperti CO2, H2S, H2O, Hg dan hidrokarbon berat (C5H12+), yang gunanya untuk mencegah hal-hal
yang dapat mengganggu proses pencairan pada suhu yang sangat rendah.
2. Selanjutnya dialirkan ke Unit Pencairan Gas (NGL) Plant pada tekanan sekitar 600 psig
3. Gas umpan (gas alam) ini dilewatkan dalam sebuah kolom yang dinamakan CO2 & H2S Absorber, dimana
kandungan CO2 & H2S akan diserap dari dalam gas umpan dengan memakai larutan Alkanol Amine yaitu MEA
(Mono Ethanol Amine).
4. Larutan MEA yang telah menyerap CO2 & H2S selanjutnya diaktifkan kembali atau diregenerasi untuk
melepaskan CO2 & H2S dengan cara pemanasan (Stripping).
5. Kemudian dialirkan kembali ke Kolom Absorber untuk menyerap CO2 & H2S yang lain dari dalam gas umpan.
Demikian operasi ini berlangsung secara terus menerus.
6. Gas umpan yang telah bersih dari kandungan CO2 & H2S selanjutnya dilewatkan melalui Unit Pengering (Drier)
untuk menyerap kandungan uap air.
7. Gas regenerasi yang telah mengandung uap air ini setelah dibuang/dipisahkan airnya dengan menggunakan alat
pendingin Condensor, kemudian dikembalikan ke aliran gas umpan yang akan masuk ke Unit Pengering.
8. Selanjutnya gas alam yang telah bersih dari uap air dialirkan melalui alat penyerap mercury/air raksa (Mercury
Removal Vessel).
Uraian Singkat Proses Pembuatan LNG
9. Gas alam (gas umpan) yang keluar dari Mercury Removal Unit kemudian dilewatkan melalui alat
pendingin/Evaporator untuk didinginkan sampai pada suhu sekitar -27˚C agar dapat dipisahkan dari kandungan
hidrokarbon beratnya.
10. Pemisahan hidrokarbon berat dilakukan di dalam Scrub Column Unit, dimana fraksi ringan keluar dari bagian atas
(top) Scrub Column, kemudian didinginkan di dalam alat pendingin/Evaporator sampai suhu sekitar -34˚C, lalu
dialirkan ke alat pendingin utama (pendingin lanjut) untuk proses pencairan.
11. Komponen-komponen yang dihasilkan terutama propana dan butana sebagian dicampurkan ke aliran gas yang
masuk ke alat pendingin utama (Main Heat Exchanger) untuk dicairkan bersama-sama dengan aliran gas umpan.
12. Fraksi hidrokarbon paling berat (C5+) dari hasil akhir fraksinasi dikirimkan ke tangki penampung sementara,
untuk selanjutnya dikirim kembali ke lapangan untuk dipakai sebagai bahan pencampur crude oil, atau dipakai
sebagai komponen MOGAS (campuran bahan bakar bensin).
13. Aliran gas umpan yang telah didinginkan oleh sistem refrigerasi dengan media pendingin propana kemudian di
dalam Main Heat Exchanger (Main HE) didinginkan lebih lanjut dan dicairkan menjadi LNG dengan pertolongan
Sistem Refrigerasi dengan media MCR (Multi Component Refrigerant).
14. Selanjutnya LNG yang dihasilkan dari Main Heat Exchanger ditampung di dalam tangki penampung sementara
(Drum/Vessel), yang akhirnya dipompakan ke tangki timbun, menunggu saatnya didistribusikan/ dikapalkan
untuk diexport
Uraian Proses Pembuatan LNG di Pabrik Cluster LNG

Secara garis besar proses di pabrik cluster LNG ini terdiri


dari 4 unit yaitu :
1. Unit yang pertama adalah unit dehydration yang berfungsi untuk menghilangkan kadar H2O pada feed gas, agar
tidak terjadi pembekuan H2O selama proses pendinginan. Pada unit dehydration ini dipilih proses adsorption
dengan adsorbent molecular sieve 3A. Proses adsorption dipilih pada unit dehydration dikarenakan dengan proses
ini H2O dapat hilang hingga batas max yakni kurang dari 1 ppm.
2. Unit yang kedua adalah unit acid gas removal yang berfungsi untuk menghilangkan CO2 dan H2S menggunakan
Pressure Swing Adsorption. Metode pressure swing adsorption ini cocok untuk pabrik dengan kapasitas kecil,
allowable untuk kadar H2S yang tinggi dan dapat mengikat CO2 dan H2S juga.
3. Unit yang ketiga adalah fractionation unit yang berfungsi untuk memisahkan fraksi ringan dengan fraksi berat dari
gas alam berdasarkan titik didih komponennya yaitu LNG dan LPG.
4. Unit yang terakhir adalah unit liquefaction yang berfungsi untuk mencairkan LNG sehingga mencapai temperatur
-161oC. Proses yang digunakan adalah expander cycle dengan refrigerant nitrogen.
Gambar Flowsheet Proses Dari Pabrik

• Proses Pabrik Cluster LNG • Proses Flow Diagram


Kesimpulan
• Gas alam mentah mengandung sejumlah karbon dioksida, hidrogen
sulfida, dan uap air yang bervariasi.

• Proses pengolahan gas alam menjadi LNG/LPG bertujuan untuk


memudahkan dalam penyimpanan dan transportasi.

• Hasil pengolahan gas alam mentah dapat berupa gas alam kondensat,
sulfur, etana, dan gas alam cair (NGL) meliputi propana, butana, dan
C5+
• Produk gas alam berupa LNG (Liquefied Natural Gas), LPG
(Liquefied Petroleum Gas), dan lain sebagainya seperti CNG
(Compressed Natural Gas), HSD, MFO, dan IFO.

• Sistem transportasi gas alam meliputi transportasi melalui pipa salur,


transportasi dalam bentuk LNG (Liquefied Natural Gas) dengan kapal
tanker LNG untuk pengangkutan jarak jauh, dan transportasi dalam
bentuk CNG (Compressed Natural Gas), di daratan dengan road tanker
sedangkan di laut dengan kapal tanker CNG, untuk pengangkutan jarak
dekat dan menengah
Thank You

You might also like