Professional Documents
Culture Documents
Pendidikan merupakan suatu pegajaran yang diajarkan oleh guru kepada siswa dengan tujuan untuk
mengembangkan kemampuan yang ada pada diri siswa supaya memiliki kepribadian spiritual, dan kecerdasan yang
baik, lewat proses belajar yang baik dan teratur.
Namun, pada kenyatannya problematika pembelajaran di Indonesia saat ini muncul dari akibat wabah
penyakit pandemik corona (Covid-19), bermula dari akhir bulan Januari 2020 penyakit tersebut muncul dari Wuhan,
Cina. Pada sektor pendidikan terdampak akibat penyebaran virus corona yang terjadi sangat cepat di berbagai negara
lain.
Akibat virus corona banyak kegiatan yang harus terhenti dan dialihkan dengan cara WFH (Work From
Home), begitu juga dengan kegiatan dibidang pendidikan . seluruh kegiatan di sektor pendidikan dliburkan. Hal ini
dampak dari kebijakan pemerintah.
Menurut Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, 1994, Hal 128, “Efektivitas” berasal dar kata
“ejek” yang artinya pengaruh yang ditimbulkan oleh sebab, akibat/dampak. Efektif yang artinya berhasil, sedangkan
efektivitas menurut bahasa ketetapan gunaan, hasil guna, menunjang tujuan.
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
1. Apakah pembelajaran
daring efektif dalam
kegiatan pembelajaran 1. Untuk mengetahui apakah
bahasa Indonesia di kelas pembelajaran daring efektif dalam
VII UPTD SMPN 17 pembelajaran bahasa indonesia di kelas
MARUSU? VII UPTD SMPN 17 MARUSU.Untuk
2. Bagaimana mengetahui hasil mengetahui hasil belajar siswa bahasa
belajar siswa dengan metode Indonesia di kelas VII UPTD SMPN 17
pembelajaran daring bahasa MARUSU.
Indonesia di kelas VII UPTD
SMPN 17 MARUSU
MANFAAT PENELITIAN
01 Manfaat teoritis
02 Manfaat Praktis
1. Pagi Siswa
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
4. Bagi Peneliti
Tinjauan Pustaka
1. Efektivitas
2. Pembelajaran
3. Pembelajaran Daring
4. pembelajaran Daring
Kerangka Pikir
Jenis dan Desain Penelitian
Jenis Penelitian
Desain Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian Variabel Penelitian dan
- SMPN 17 Marusu Subjek Penelitian saya siswa
kelas VII Deifinisi Operasional
- Bulan Juni s/d Agustus Penelitian
Varian 43,250
Median 56,00
Range 56
Standar Deviasi
Varian
17,027
289,917
03
(Sumber: Analisis data SPSS, 2021)
Data hasil belajar pre-test dan post-test disajikan pada tabel berikut ini
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil pre-tes dan post-tes
Jumlah Sampel 25 25
Nilai Terendah 76 20
Median
90,00 56,00
Range
24 56
Standar Deviasi
6,576 17,027
Varian
43,250 289,917
(Sumber: Analisis data SPSS, 2021)
C. Uji Persyaratan Analisis Data
1. Uji Normalitas
Adapun hipotesis uji normalitas dalam
penelitian adalah:
H0 : Sampel berasal dari populasi yang Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pre-test dan Post-Test
berdistribusi normal Shapiro-Wilk
Kesimpula
H1 : Sampel berasal dari populasi yang Nilai
Statictic Df Sig n
tidak berdistribusi normal
Data dikatakan berdistribusi normal ,953 ,289
atau H0 diterima jika nilai sig pada uji Pre-Test ,929
25 ,082
Normal
Shapiro-Wilk lebih dari alfa yang telah
ditentukan, Post-Test 25 Normal2021)
(Sumber: Analisis data SPSS,
yaitu apabila nilai p < a = 0,5.
Adapun data hasil pengujian normalitas
disajikan pada tabel 4.4 dibawah ini.
nalisis data SPSS, 2021)
2. Uji Hipotesis
a. Uji N-gain
Tabel 4.5 Perhitungan N-gain
N Mean Std. Deviation Std. Error Mead
Dalam peroses pembelajaran perlu ada kreatif seorang guru agar suasana kelas dapat lebih hidup dan
tidak membosankan. Sehingga siswa dapat menerima materi dengan baik yang kemudian dapat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Salah satu kreatifitas seorang guru adalahketepatan dalam
memilih pembelajaran daring. Pembelajaran daring ini merupakan salah satu pembelajaran yang tidak
efektif untuk digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
Sebelum pembelajaran daring ini dapat dilihat nilai tes awal / pre-test nilai terendah adalah 76 kemudian
nilai menurun pada tes akhir / post-tets sehingga nilai terendah menurun menjadi 20, dan nilai tertinggi
pada pre-test adalah 100 menurun pada post-tes 76, kemudian nilai rata-rata siswa pada pre-test adalah
89,00 kemudian menurun menjadi 53,40 pada post- test. Namun berdasarkan hasil perhitungan
menggunakan N-Gain yang ditunjukkan pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata N-gain
sebesar 36,600 atau 36,60%. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring
tidak efektif untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia kelas VII SMPN 17 Marusu.
Hasil penelitian kali ini menunjukkan nilai rata-rata gain mencapai 36,600 dengan kriteria tidak efektif dan
nilai dari hasil analisis perhitungan N-gain dengan membandingkan ttabel dengan thitung. Maka diperoleh ttabel <
thitung karena dimana 1,71088 ˃ 11,127 kemudian disimpulkan bahwa H 0 diterima dan H1 ditolak.
No Nama Pretest Postest
1 Siswa 01 80 61
2 Siswa 02 100 70
3 Siswa 03 90 70
4 Siswa 04 85 62
5 Siswa 05 84 28
6 Siswa 06 76 56
7 Siswa 07 95 66
8 Siswa 08 90 48
9 Siswa 09 85 30
10 Siswa 10 80 60
11 Siswa 11 96 66
12 Siswa 12 90 55
13 Siswa 13 85 48
14 Siswa 14 86 30
15 Siswa 15 90 50
16 Siswa 16 88 61
17 Siswa 17 100 76
18 Siswa 18 90 76
19 Siswa 19 80 30
20 Siswa 20 95 32
21 Siswa 21 90 20
22 Siswa 22 100 35
23 Siswa 23 95 75
24 Siswa 24 90 60
25 Siswa 25 85 45
Kesimpulan dan Saran
>kesimpulan
1. Gambaran hasil belajar Bahasa Indonesia menggunakan pembelajaran
daring berada pada kategori menurun. Dimana seluruh siswa tidak
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal <75.
2. Pembelajaran daring tidak efektif terhadap hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa pokok bahasan Teks Deskripsi.
> saran
1. Diharapkan pembelajaran daring ini dapat diterapkan di sekolah
khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, namun juga bisa
dipterapkan dimata pelajaran lain seperti biologi, dll
2. Diharapkan bagi calo n peneliti berikutnya yang menerapkan
pembelajaran yang lain agar hasilnya lebih maksimal.
SEKIAN DAN TERIMAKSIH