Professional Documents
Culture Documents
Product Life Cycle
Product Life Cycle
LIFE
CYCLE
Adhimas Kunto Haryo Seto (23061020023)
Viqi Al Wahyuddin (23061020001)
PENGERTIAN
Teori Industrial Product Life Cycle (PLC) atau
Siklus Hidup Produk Industri adalah model yang
menggambarkan perjalanan hidup suatu produk
industri, mulai dari pengenalannya ke pasar
hingga penarikannya dari pasar.
Konsep PLC dipopulerkan pertama kali oleh
Theodero Levitt dalam sebuah artikelnya di
Harvard Business Review. Konsep ini didasarkan
pada asumsi bahwa penjualan total dan
profitabilitas sebuah produk berfluktuasi
mengikuti pola-pola tertentu selama hidupnya
KONSEP PRODUCT LIFE
CYCLE
Source : Yamit Zulianti, Manajemen Kulaitas Produk dan Jasa (Yogyakarta: Ekonosia, 2001),
SIFAT-SIFAT PLC
Sejarah penjualannya
Kehidupan produk
mengikuti kurva “S” hingga
dapat diperpanjang
penjualan pada akhirnya
dengan inovasi dan
menurun.
repositioning.
Suatu produk Titik infleksi dalam sejarah penjualan Rata-rata laba per
memiliki menunjukkan tahap- tahap yang unit naik, kemudian
kehidupan dikenal sebagai perkenalan, turun dalam siklus
terbatas pertumbuhan, kematangan kehidupan
(kedewasaan) dan penurunan.
Identifying PLC Stages
Source : Prof Sneh Harshinder Sharma : Product Life-Cycle Management : Concept and Stages
(2023)
TAHAPAN PLC
Pengenalan (Introduction), Pada tahap ini,
produk baru diluncurkan ke pasar. Penjualan
dan keuntungan masih rendah karena
konsumen belum mengenal produk tersebut.
Biaya promosi dan iklan tinggi untuk
meningkatkan kesadaran konsumen
• Kualitas produk: Produk berkualitas tinggi memiliki • Persaingan: Persaingan yang ketat dapat memperpendek
umur yang lebih panjang. umur produk.
• Inovasi: Produk yang terus berinovasi dapat • Perubahan teknologi: Perkembangan teknologi dapat
memperpanjang umurnya. membuat produk menjadi usang dan memperpendek
• Branding: Merek yang kuat dapat meningkatkan loyalitas umurnya.
konsumen dan memperpanjang umur produk. • Perubahan selera konsumen: Selera konsumen yang
• Strategi pemasaran: Strategi yang tepat dapat berubah dapat membuat produk menjadi kurang diminati
meningkatkan penjualan dan memperpanjang umur dan memperpendek umurnya.
produk. • Kondisi ekonomi: Kondisi ekonomi yang buruk dapat
• Harga: Harga yang kompetitif dapat menarik konsumen menurunkan daya beli konsumen dan memperpendek umur
dan memperpanjang umur produk produk.
• Faktor sosial dan budaya: Faktor sosial dan budaya dapat
memengaruhi permintaan produk dan umurnya
Membantu perusahaan untuk menyesuaikan strategi mereka Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi peluang dan
untuk setiap tahap siklus hidup ancaman di pasar
Elapsed Time
Konsep Dasar Elapse Time
1.Pengertian Elapse Time: Merujuk pada total waktu
yang terpakai untuk menyelesaikan suatu proses atau
kegiatan. Dalam konteks produksi, ini termasuk waktu
untuk persiapan, pemrosesan, pengecekan, dan
pengiriman produk.
2.Pentingnya Elapse Time: Mengurangi elapse time
dapat meningkatkan throughput (jumlah produksi per
satuan waktu) dan mengurangi lead time (waktu antara
pemesanan hingga pengiriman produk), yang secara
langsung berdampak positif pada kepuasan pelanggan
dan efisiensi biaya.
3.Analisis Elapse Time: Melibatkan pemetaan proses
(process mapping) dan analisis waktu (time study) untuk
mengidentifikasi aktivitas non-nilai tambah yang dapat
dikurangi atau dieliminasi.
Liker, J.K. (2004). The Toyota Way: 14 Management Principles from the World's Greatest
Manufacturer. McGraw-Hill Education.
APLIKASI ELAPSE TIME
Liker, J.K. (2004). The Toyota Way: 14 Management Principles from the World's Greatest Manufacturer. McGraw-Hill
Education.
STUDI KASUS
Setelah Perang Dunia II, Eiji Toyoda dan Taiichi Ohno di Toyota Motor Company mengembangkan
Sistem Produksi Toyota (TPS), yang membawa kebangkitan ekonomi Jepang karena perusahaan
lain di Jepang juga mengadopsi sistem yang efisien ini. TPS, yang berbeda dengan produksi
kerajinan dan massal, bertujuan untuk kualitas produk, pengurangan biaya, dan lead time yang
lebih singkat dengan menghilangkan pemborosan, berdasarkan prinsip just-in-time dan jidoka.
Awalnya hanya sedikit yang menerapkan di Jepang, penyebarannya secara global sedang
mentransformasi industri di seluruh dunia, memengaruhi pilihan konsumen, etos kerja, keuntungan
perusahaan, dan ekonomi nasional. Keberhasilan sistem ini berasal dari peningkatan berkelanjutan
dan standardisasi, yang dipelopori oleh Ohno pasca Perang Dunia II.
Kesimpulannya, Kecepatan adalah kunci. Semakin cepat sebuah bisnis merespon pelanggannya,
semakin menguntungkan usahanya. TPS dan elemen-elemennya, seperti sistem "Kanban" dan
"Jidoka", telah membantu Toyota tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di tengah
ketidakpastian dan bencana yang bisa terjadi kapan saja karena kondisi geologis di Jepang .
PT. Automotif Sejahtera berencana untuk menerapkan beberapa perbaikan berdasarkan prinsip TPS
untuk mengurangi elapsed time.
1. Berapa total elapsed time untuk produksi 100 unit komponen X sebelum perbaikan?
2. Jika PT. Automotif Sejahtera berhasil mengurangi waktu persiapan mesin menjadi 30 menit dan
waktu tunggu antar proses menjadi 5 menit per unit dengan menerapkan prinsip TPS, berapa
total elapsed time setelah perbaikan?
3. Berapa persentase pengurangan total elapsed time sebagai hasil dari perbaikan tersebut?
JAWABAN