You are on page 1of 45

1

BAHAN AJAR

MATA KULIAH
STRUKTUR BETON PRATEKAN
STATIS TERTENTU
Jilid II
Oleh :
Ir. H. Armeyn Syam, MT

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
Mei 2013
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

KATA PENGANTAR
Sesuai dengan usulan bahan ajar terseleksi yang direncanakan oleh Institut
Teknologi Padang pada semester ganjil 2013/2014 yang paling lambat 23 Agustus
2013 tersebut baru dapat di selesaikan dimana bahan ajar yang dibutuhkan dalam
kuliah Struktur Beton Pratekan.
Bahan ajar ini terdiri dari 2 {dua} jilid. Pada jilid 2 ini dibahas konstruksi beton
pratekan statis tertentu.
Kepada para mahasiswa yang membaca / mamakai bahan ajar ini semoga
dapat belajar lebih banyak lagi karena ini merupakan dasar-dasar struktur Beton
Pratekan. Bahan ajar ini merupakan kesimpulan dari beberapa textbook dan
peraturan peraturan, dan kami harapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa,
dengan buku buku lain diharapkan pelaksanaan struktur beton pratekan sudah mulai
populer di alam pembangunan Indonesia
Kritik dan saran diharapkan untuk lebih baiknya tulisan ini agar dapat menjadi
buku seperti mana yang diharapkan atas perhatiannya diucapkan terima kasih dan
semoga bermanfaat.
Selamat belajar
Padang, 23 Agustus 2013
Penulis

Ir. H. Armeyn Syam, MT

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

: .

:
.

: ,
.


,
.
.


.
, ,
.
, .

, .

, ,

, = 0,40

, = 0,33

, = 0,53

, = 0

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner


.
4

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

faafbk +
Ya
Mmin
Garisberat

Yb

As

fbcfbk

facfbk

Ya

Mmak

Garisberat

Yb

As

fbafbk

i,

ii,

iii,

iii,

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

, ,
,
.
,

, , , ,

,
.
,

. ,

. ,
,
.
,
, .


1 =
2 = 2
= . 2



= . + (1)
= /

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

.
3 :
1. .
2.
.
( ).
3. 2 (
),

.
,



.
.

. 1
18,6
( ) = 1,5 /
= 0,85 425
:
120

:
2
= 5040
4
= 5856000

20

100

24
20

= 1160 = =
= 40,5
= 59,5

60

Berat sendiri = 2,5 x 0,504 t/m = 1,26 t/m


2
= = 1/8 1,26 13,6 = 53,7 = 5370000
(+) = 1/8 1,5 18,62 = 65 = 6500000
10 ( )
= 49,5
= 5370000
= 11870000 + (+)
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

i,

Pt
Ab

49,540,5
1160

49,559,5
1160

0,73

3,54

y
I

5370000

40,5
5856000

37,1

M min

y
I

5370000

59,5
5856000

54,5

M mak

y
I

11870000

y
I

11870000

11 kg/cm2

0,53 425 = 11

fb 170 kg/cm2

0,40 425 = 170

M min

M mak

140 /

40,5
5856000

82,0

59,5
5856000

120,5

0,33 425 = 140

0
:
i,

iii,

Pt
0,73 37,1
5040

11

Pt
5,54 54,5
5040

170

Pt
Ab

Pt
Ab

0,85

Pt
0,73
5040

0,85

Pt
3,54
5040

82

140

120,5

332000

319500

470000

201900

= 201900 = 201,9

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

120

:
2
= 5040
4
= 5856000

20

100

20

= 1160 = =

24

= 40,5
= 59,5

60


, = 201,9
175 :
= 0,65 17500 = 11360 /

= /

= 201900 / 11360 = 17,75

2. .
1 , 2 , 3 4 :

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

10

1
1/Pt

= /

= = /

1 :

,
,

1/Pt

280
3

2
139
88
412

= /= 19,4

= = /= 28,6
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

11

( )

,
.
.
2

=
.
= +
:

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

12

11 ; 5 , ,
6 , , , , dan w

, 2

,
,

( 0,10 0,14 ;untuk
tampangT antara0,08 0,10

; [
= 1 ; 1,2
1,6 ; = 0,6 0,9

= 4

,
/,

.

, makin kecil Pt
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

13

10 .
.
> 100 ; / = 0,10
60 < < 100 ; 0,10 < / < 0,15

2.
,
,

= 1

= /

= 1 ; = 0,5
= .. ( 1+ ) + / ( 12 )

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

14

;
; ; (
)

Mmin

R
8. w

8. M
. A . l

R. A . d
8. w
M

.
.
.

. .

3. .

, 375, 1,6 / , = 0,80

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

15

= 1,6 /
10
0,5

0,1.

= 0,0275
= 0,40

0,1.

0,2

; = 0,00
; = 0,33


= 0,5 ; = 0,40 ; = 0,10
3
= 2500 / =
= 0,80
= 0,9091 ; = 0,19643

0,5 .

= 1,23 ; = 0,2715
= 0,11893 ~ 0,12
2
= 2 000 000 ; = 85

R. A . d
8. w

R. A . d
8. w

1
8w

5333
6400d

R. A . d

= 0,10

0,834. d

= 0,19643 ( 0,476 10 . ) = 0,0935 1,9643 .


1
8w
1

0,0421 1,9643 = 0,834

0,0935
1

1,9643. d

.
1

0,4275.0,12

= 66,5 ; = 33,25 ; = 41

= 13,3 ; . = 6,65
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

16

3

, 375, 2,0 / , = 0,85
= 2,0 /
20

0,12.

= 0,0275
= 0,40

0,5
0,12.

0,5 .

; = 0,00
; = 0,33


= 0,5 ; = 0,40 ; = 0,10
3
= 2500 / =
= 0,85
= 1 ; = 0,19643
2

= 1,23 ; = 0,2715
= 0,11893 ~ 0,12
2
= 2 000 000 ; = 2976

46,8
14,04
117

14,04

23,4

46,8

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

17

5.5


, .
,
.

.
= /

= /


, ,
,

.

,
.
i. Tampang dengan lentur ektrim
ap

ap

_
P.e

ap

ap

Ya

Garisberat
P

As

Yb
+
AkibatP

Keadaana

Keadaanb

Keadaanc

fbafbk

AkibatP
Keadaand

AkibatMin AkibatMmak
Keadaane

Keadaanf

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

18


+ + :

cf

af

+ + + :

af

cf

Peninjauan tampang yang sama tetapi memikul lentur yang lebih kecil dari M min,
akan memberikan tegangan pada tepi atas penampang dalam keadaan tertarik. Hal ini
terjadi disebabkan tegangan tegangan pada tepi atas dan bawah penampang. ( lihat
diagram e untuk keadaan i ) akan menjadi lebih kecil dari pada untuk kondisi
perencanaan semula. Dalam hal ini penampang pada tepi atasnya tidak lagi dalam
keadaan aman disebabkan pengaruh gaya pratekan sudah lebih besar dari pada
pengaruh beban

BAGAIMANAKAH CARA UNTUK MENGHADAPINYA



,

;
, .

.

.
.
(

(
).

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

19




(
/ ) ,

.
.

/
..



;,
.
( ) ( ),
...


.
.

5.6. , .
,

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

20

..

k
r
e

i
y

M
P

i
y

I
A
e

M
P


,
,


,
,
.
Pada perencanaan yang exact untuk tampang extrim daerah amannya merupakan
satu titik, atau pada tempat ini batas atas dan batas bawah berimpit.

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

21

Contoh 1

, 375, 2,0 / ,
= 0,82
= 2,0 /
20
46,4

= 0,886 /
375
175
= 3545 2
2 = 1440 2
= 205
= 250
= 60,1
= 55,9
= 25,8
= 24

15,1
116

23,2

15,1
56,6

M min = Momen akibat berat sendiri = 1/8 qbs l2


M mak = Momen akibat berat sendiri + beban tetap + beban bergerak

.
1
2
3
4
5
6
7
8

( )
3
6
8
10
12
14
17
29

( )
21,72
35,46
40,15
41,40
39,20
33,40
27,8
5,77

( )
73,41
129,40
137,00
143,40
137,20
120,00
61,50
1,77

( )
35,8
58,7
66,8
70,0
67,0
58,5
30,0
8,64

( )
10,6
17,3
19,6
20,2
19,2
16,8
13,6
2,82

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

22

= 205
= 250
= 0,65
= 0,55
A

250000
0,6517500

21,9cm

205000
0,5517500

21,3cm
2

21,9 .

46,4
15,1
Ya=60,1
ka=
cgc

kb=
Yb=55,9
23,2
15,1
56,6

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

23

Bagian keenam.
Perencanaan penampang komposit beton pratekan statis tertentu berdasarkan tegangan
kerja
Penampang komposit penampang konstruksi yang terdiri dari dua elemen atau bahan
yang berbeda dan bekerja sebagai satu kesatuan untuk memikul sebagian atau
seluruhnya beban.

, ,
( ) (
). ( /,
) ,
/ .

, ,
,
,
.

(
),
.
, /
.

( ).
6.1 ,

.
.


.

.
:
=
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

24

Seperempat bentang gelagar



( 12 )

TampangAsli

Tampangsesudahtransformasi

1 ,
,

=
=
=
=
= 14500
: =

6.2.
:


Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

25

a
Mq l

P
i. Beratsendirigelagar+gayapratekan

a
Mq l + Mqg

P
ii. Berat sendiri gelagar + Gaya pratekan + beban mati total

al
ac

Mw

bc
iii. Beban gerak saja
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

26



+ + .


( )

( )
(
=
:

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

27

Persamaan menjadi :

. .

. .

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

28

.......................... 6.6


. . .

. .

biasanya

cukup kecil dan dapat diabaikan , persamaan 6. 10a menjadi

Dari rumus rumus diatas penyelesaian / perencanaan yang exact praktis tidak dapat
dilaksanakan karena persamaan persamaan tersebut terlalu rumit. Dari 6.5 , 6.6 , 6.9 ,
dan 6.10 didapat

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

29

6.3.1 Prosedur Perencanaan


i. Taksir proporsi penampang gelagar, tegangan-tegangan rencana pada awal transfer
dan tetapkan salah satu ukuran penampang b atau d
ii. Dengan memasukkan ketentuan-ketentuan yang didapat pada i. kedalam persamaan
6.11. didapat persamaan pangkat dua untuk dengan demikian ukuran-ukuran
penampang bisa diperoleh.
iii. Periksa eksentrisitas gaya pratekan yang mungkin dicapai. Usahakan memakai d
yang minimal.
iv. Kontrole tegangan-tegangan yang terjadi dengan memakai persamaan 6.1 , 6.2 , 6,3 ,
6,4 dan 6.5 ,
6.4 Contoh.
Diminta merencanakan penampang gelagar sistem komposit dengan lantai setebal 20
cm. lebar 150 cm, beton lantai K225 , beton gelagar K375, dengan panjang bentang 20 meter
beban gerak 2 t/m , effisiensi n = 0,85
Lantai g2 = 0,2 x 1,5 x 2,4 = 0,72 t/m
Mg2 = 0,125 x 0,72 x 202 = 36 tm
Mq = 0,00 tm
Mw = 0,125 x 2 x 400 = 100 tm
Coba Ditaksir d = 150 cm.
Didapat :

R2 = 0

Dengan mengambil t = 0,12 ; k = 2,0 ; b = 0,40 b

,
,

,
,

,
,

; Ab = 99,6 b

masukkan ke dalam persamaan 6.11


Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

30

,
,

. ,

. ,

. ,

2,33
A

,
b = 12,9 cm

hasil yang didapat ini terlalu sempit, kabel tidak dapat berjalan didalam badan gelagar.
Jadi taksir ukuran penampang dirobah
B = 0,6 b

t = 0,14

; k = 2,0

d = 130 cm ;

didapat

= 4,875

,
Ab = 110,8 b

= 0,753

= 0,11

Persamaan 6.11 menghasilkan


,

1,6225
A

,
b = 16,7 cm

harga b masih belum memenuhi syarat


ambil tampang T dimana nilai
k = 2,0 ; d = 130 cm ;

b = b ; t = 0,16 ;
dan

= 4,875 ; R1 = 2,775 ; R2 = 0,0


K = 0,775

Ab = 1,160 b. 130 = 151 b

dan = 0,094

Nilai nilai ini di subsitusikan ke persamaan 6.11


0,680

,
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

31

1,47
A

b = 13,5 cm

masih terlalu sempit


coba

d = 100 cm ;

t = 0,20 ;

k = 2,00

,
R1 = 2,775 ; R2 = 0,0

.
.

dan = 0,0925

Ab = 120 b
,

Persamaan 6.11 menghasilkan


,
,

. ,

. ,

. ,

,
,

0,704

1,056
A

b = 23,7 cm

. ,
,

Pt = 120 . 23,7 . 375 . 0,2146 = 229000 kg = 229 ton


150

20
23,7

80

20
47,4

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

32

. ,

. ,

= 4,66 ( 0,0396 + 0,334) = 0,482


,
,

,
Ambil d = 10 cm

dalam hal ini at < a

,
,
,

,
,

. ,
,

,
,

0,49 at + 0,373 = 0,40 0,0275 at


at = 0,0215 < 0,0275
m = 0,217
Pt = 120 . 23,7 . 375. 0,217 = 232000 kg = 232 ton
Kontrol tegangan :
,

. ,
. ,
. ,
. ,
. ,
. ,

,
,
,

,
. ,
,
. ,
,

. ,
. ,

,
. ,

,
,

,
,

. ,

. ,

. ,

,
. ,

,
. ,

0,33

Tegangan pada tepi atas penampang


,

,
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

33

,
,

. ,

0,33

Bagian ke tujuh
Bagian ke Tujuh : Contoh-contoh perencanaan Konstruksi Beton Pratekan
Statis tertentu berdasarkan tegangan kerja
Akan direncanakan jembatan beton pratekan dengan bentang 20 meter lebar trotoar
bersih masing masing 1 meter. Lebar jalur lalu lintas 6,50 meter ( untuk dua jalur )
untuk perencanaan ini diambil ketetapan ketetapan sebagai berikut :
1. Peninggian trotoar (kerb) dari beton cor setebal 20 cm.
2. Berat Sandaran 100 kg/m
3. Beban gerak pada trotoar 500 kg/m2 , pada pembebanan penuh diambil 60%
4. Beban lalu lintas :
Muatan garis p =

t/m melintang jembatan

W = 12/2,75 ( 2 . 2,75 + . 1 ) = 26,182 ton


Muatan terbagi rata :
2,2
5,5
2,75

1

2

20
50

4,87

5. Koefisien kejut :
1

20
70

1,2857

6. Untuk penyederhanaan contoh, gaya-gaya horizontal yang bekerja pada sandaran


dan kerb serta gelagar pengkaku ( diafragma ) dianggap tidak ada.

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

34

Beban-beban :
Beban garis ditinjau terhadap panjang jembatan menjadi beban terpusat sebesar
W = 1,2857 x 26,182 = 33,65 ton
Beban terbagi rata : w = 1,2857 x 4,87 + 0,6 x 2 x 0,5 = 6,775 t/m
Beban mati :
Sandaran
Kerb

2 x 100

= 200 kg/m

0,2 x 2 x 2200 x 1,25 = 1100 kg/m

Aspal

6,5 x 0,05 x 2000 = 650 kg/m


----------------------------

q = 1950 kg/m
untuk selanjutnya satuan yang dipakai adalah kg cm
W = 33650 kg
w = 67,75 kg/cm
q = 19,5 kg/cm
7.1 Direncanakan jembatan tipe gelagar kotak atau box girder
100 cm

650 cm

20 cm
td
650 cm
25 65
30

108

30

108

30

108

b = 900 cm ; kb = 720 ; b' = 6 x 30 ; k = 0,80

ditetapkan t = 0,20

dari tabel Ab = 0,480 b d = 0,480 900 d = 432 d

0,512
0,448

1,140
2,140

1,140

0,129

Momen akibat berat sendiri = M min=Mg = 0,125 0,0025 432 d(2000)2 = 540000d kgcm
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

35

M L = 0,125 (19,50) + 67,75 (2000)2 + 0,25 33650 2000 = 60450000 kg cm.

60450000
540000

112

Tentukan d = 10 cm

10

1,140
1 1,140

10

425
0,0254000000

2680000
0,6517500

236

2250000
0,5517500

235

0,533

10

0,0425

Dipakai As = 236 cm2


a1 = 0,209 (1,41 -1) 0,151

= -0,065

0,0275

c1 = 0,209 (1,61 1) 0,172

= 0,373

0,40

c1 = -0,072 + 0,393

= 0,321

0,22

af = -0,458 + 0,452

= -0,006

0,00

Trase kabel :
ka = 16,95 cm

kb = 19,31 cm

ya = 32,7 cm

yb = 36,3 cm

ca = 43,6

cb = 16,8 cm

Ya=32,7

Ya=32,7
ka=16,95

ca=43,6

kb=19,31
cb=16,8
Yb=36,3
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

36

Direncanakan berdasarkan batas atas.


Cf = 0,33

af = 0,00
1

1
1

Untuk perencanaan batas atas dipakai rumus ii maka

0,129
0,33
0,84

20,129

1

0,84
1

112

0,129
1,14
2,14

540000

112 3,5
.

0,242

0,242

0,533

4,78 3,5

1,14.0,33
0,84.2,14

0,242

2 34,5- 2410 = 0

392

0,209

0,533

0,775

10

10

d = 69,5 cm

= 0,39 ;

10

4,78

392

4,78 3,5

0,84 432. 425.

1
0,34

1,14

= 2,975 ; R = 1,6

70
m = 0,209 ;

= 1,14 ;

= 0,129

Pt = 0,209 332 70 425 = 2680000 kg = 2680 ton


Pf = 0,84 2680 = 2250 ton

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

37

7.2 Jembatan yang sama direncanakan dengan memakai kabel lurus


Mutu beton K 375 ; Baja QP175

= 0,85

Untuk mendapatkan kabel yang lurus dilakukan dengan melengkungkan tepi bawah
jembatan, penampang dititik titik tumpuan lebih tinggi dari pada ditengah bentang.
Perbedaan tinngi penampang diatur sedemikian rupa sehingga batas bawah daerah aman
dititik tumpuan berada dibawah batas atas daerah aman untuk tampang dengan momen
maksimum
d
da

Rencana penampang srupa dengan contoh 7.1. da =


Momen akibat beban mati :
1
1,08
8

4. 10

5
2000.1,44.1000
32

9 5

. 10

Momen akibat beban hidup : ML = 60450000 kg cm.


60450000
90000 5
8

671,67
5
. 1666,7

d-d
.d

1
1

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

38

Ditetapkan cf = 0,33

af = 0,00

0,533

1,14.0,33
0,85.2,14

0,207

rencanakan d = 10 cm
0,242

1
0,85.
1

671,67

5
0,85.0,207
5

. 432 . 375

0,242

90000 5
432.375.
671,67

0,242

0,318

0,242

Untuk ekonomis penampang dipakai persamaan :


0,467

0,129.2,24

6,345

13,45

0,533

671,67

13,45

1,345

10

0,077

0,169

3,18

d2 38,7 d 2675 = 0 maka persamaan ini dapat diselesaikan dengan diperoleh:


d = 74,65 cm

maka diambil d = 75 cm

= 1,345 0,18 = 1,165


= 0,533 0,133 = 0,42
R = 1,456

= 2,74

m = 0,207

Pt = 0,207 . 432 . 375 . 75 = 2510000 kg = 2510 ton


As = 222 cm2

Kontrole tegangan.
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

39

0,207

0,42
0,129.2,14

1
8.2,74.0,129.2,14

at = 0,207 ( 1,535 -1 ) 0,1655 = - 0,055 0,0275


ct = 0,207 ( 1,14 . 1,535 + 1) 1,14 . 0,1655 = 0,385 0,40
cf = -0,85 . 0,1108 + 2,456 . 0,1655 = 0,312 0,33
af = -0,85 . 0,5700 + 2,456 . 0,1855 = - 0,030 0,00
d d = 75 10 = 65 cm
untuk tampang A ( diatas perletakan )
da = 1,165 . 75 = 87,5 cm
ya + kb = ( 0,467 + 0,276 ) 87,5 = 65 cm = d d

kabel lurus dapat dilaksanakan.

Kern atas

Kern bawah

d-d
Batas atas

Kabel

da

Batas bawah

7.3 Jembatan Kantilever

Akan direncanakan jembatan kantilever, bentang antara dua perletakan 30 meter,


konsul kiri dan kanan masing-masing 5 meter. Ketentuan lain serupa dengan contoh 7.1
Koefisien

kejut

dimana L = 30 meter
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

40

20
50

1,25

30

W = 1,25 . 26,182 ton = 32750 kg


w = 1,25 . 4,8 + 0,6 =
q =

66 kg/cm
19,5 kg/cm

penampang direncanakan serupa dengan contoh 7.1 dengan peninggian penampang diatas
perletakan, tepi bawah gelagar melengkung menurut kelengkungan parabola.

500

500

500

500

d
.d

t = 0,20

Ab = 432d

= 1,14

= 0,129

K375

QP175

= 0,85

berat diafragma diabaikan.

Didapat : Mtin = ( 5 + ) 1,8 . 105 d 51,15 . 105 kgcm


M tL = 1,23375 . 108 kgcm
Main = - ( 5 + ) 2,25 . 104 d kgcm
MaL = -2,7065.107 kgcm
d = 10 cm.
Perencanaan geometris : ea + d 10 = ( kb + ya )
Mmax/Pt + d 10 = 0,743 d

10

0,743

0,743
1

10

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

41

10

0,775

10

0,775

0,125 5
5

5
5

. ,
,

2706,5
11826

150,36
657,5

Batas tegangan cf = 0,33

2,25
18

054

0,96

1,29
12,9

375.54

12,9

. 1

. 10
511,410

1233,75
1,8
51,15

2706,5
5
2,25

0,3335
0,72 5

1,25

3680

5
,

0,15

0,24

7,68

0,129
1,14.0,3
0,85

0,25

1
2.0,129.
0,207
,

8.0,129.2,025
0,85 1,878
5
1,8
511,5

1233,75

2,025
18

10

0,743
1 10
0,775 10

af = 0,00

0,207

. ,

0,533

1
0,533
8
,

10
,

..

Dari ketiga persamaan (1), (2) dan (3) bisa diselesaikan untuk mendapatkan harga-harga
, d dan c1 . Penyelesaian secara simultan tidak sesuai untuk menyelesaikannya. Untuk
ini dilakukkan secara pendekatan numerik dimulai dari persamaan (2) dengan menaksir
harga sebaiknya diambil harga untuk pendekatan pertama lebih besar dari harga
yang mungkin terjadi karena dengan mengecilnya harga , d akan mengecil pula. Dari
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

42

(2) selanjutnya masukkan ke persamaan (3) didapat harga d. Selanjutnya harga d yang
didapat dimasukkan ke persamaan (1) untuk mendapatkan kembali harga . Demikian
dilakukkan berulang-ulang.
Ditaksir

= 2,0

C1 = ( 5,04 d + 3690 ) d-2


d = 117 cm
kembali ke persamaan (1) didapat

= 1,88

kemudian masukkan ke persamaan (2)

0,72 5

2 117

3680

4,24

3680

Dengan persamaan (3) d = 115,6 cm maka diambil d = 116 cm


Control tegangan-tegangan.
Pt = 0,207 . 375 . 432 . 116 = 3880000 kg
Mtin = 1,387 . 108 kgcm.
Mtl = 1,23375 108 kgcm.
Mmin = -1,792 . 107 kgcm.
Mal = -2,7065 . 107 kgcm.
Tampang T :

m = 0,207
Rt = 0,89

= 1,14

= 0,129

= 1,965
0,207

0,42
0,129.2,14

= 0,447
1

1
8.2,74.0,129.2,14

at = 0,207 ( 1,62 -1 ) 0,23


= 0,128 0,23
= - 0,102 < 0,0275

Ct = 0,207 ( 1,14 + 1 ) 1,14 . 0,23


Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

43

Ct = 0,59 . 0,262 = 0,328 < 0,4


Cf = -0,85. 0,128 + 1,89 . 0,23
Cf = -0,109 + 0,435 = 0,386 < 0,33
af = -0,85. 0,59 + 1,89 . 0,263
af = -0,5 + 0,496 = - 0,004 < 0,00
Tampang A :

= 0,878

m = 0,1108
RA = 1,506

= 0,109

= 52,75

0,1108

0,42
0,129.2,14

= 0,00232
1

1
8.2,74.0,129.2,14

at = 0,1108 ( 0,0096 -1 ) 0,00976


at = -0,11 0,00976 = - 0,112 0,40 < - 0,112 < 0,0275
ct = 0,102 < 0,40
cf = 0,118 < 0,33
af = -0,0737 < 0,00
500

500

500

500

d
.d
Catatan : Kabel a
untuk memikul
kantilever supaya
direncanakan

100
20
0,2 d
0,6 d
0,2 d
108

65
25

30

108
30

30

Potongan melintang
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner

44

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

45

Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT


Bridge Enginner

You might also like