Professional Documents
Culture Documents
BAHAN AJAR
MATA KULIAH
STRUKTUR BETON PRATEKAN
STATIS TERTENTU
Jilid II
Oleh :
Ir. H. Armeyn Syam, MT
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan usulan bahan ajar terseleksi yang direncanakan oleh Institut
Teknologi Padang pada semester ganjil 2013/2014 yang paling lambat 23 Agustus
2013 tersebut baru dapat di selesaikan dimana bahan ajar yang dibutuhkan dalam
kuliah Struktur Beton Pratekan.
Bahan ajar ini terdiri dari 2 {dua} jilid. Pada jilid 2 ini dibahas konstruksi beton
pratekan statis tertentu.
Kepada para mahasiswa yang membaca / mamakai bahan ajar ini semoga
dapat belajar lebih banyak lagi karena ini merupakan dasar-dasar struktur Beton
Pratekan. Bahan ajar ini merupakan kesimpulan dari beberapa textbook dan
peraturan peraturan, dan kami harapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa,
dengan buku buku lain diharapkan pelaksanaan struktur beton pratekan sudah mulai
populer di alam pembangunan Indonesia
Kritik dan saran diharapkan untuk lebih baiknya tulisan ini agar dapat menjadi
buku seperti mana yang diharapkan atas perhatiannya diucapkan terima kasih dan
semoga bermanfaat.
Selamat belajar
Padang, 23 Agustus 2013
Penulis
: .
:
.
: ,
.
,
.
.
.
, ,
.
, .
, .
, ,
, = 0,40
, = 0,33
, = 0,53
, = 0
.
4
faafbk +
Ya
Mmin
Garisberat
Yb
As
fbcfbk
facfbk
Ya
Mmak
Garisberat
Yb
As
fbafbk
i,
ii,
iii,
iii,
, ,
,
.
,
, , , ,
,
.
,
. ,
. ,
,
.
,
, .
1 =
2 = 2
= . 2
= . + (1)
= /
.
3 :
1. .
2.
.
( ).
3. 2 (
),
.
,
.
.
. 1
18,6
( ) = 1,5 /
= 0,85 425
:
120
:
2
= 5040
4
= 5856000
20
100
24
20
= 1160 = =
= 40,5
= 59,5
60
i,
Pt
Ab
49,540,5
1160
49,559,5
1160
0,73
3,54
y
I
5370000
40,5
5856000
37,1
M min
y
I
5370000
59,5
5856000
54,5
M mak
y
I
11870000
y
I
11870000
11 kg/cm2
0,53 425 = 11
fb 170 kg/cm2
M min
M mak
140 /
40,5
5856000
82,0
59,5
5856000
120,5
0
:
i,
iii,
Pt
0,73 37,1
5040
11
Pt
5,54 54,5
5040
170
Pt
Ab
Pt
Ab
0,85
Pt
0,73
5040
0,85
Pt
3,54
5040
82
140
120,5
332000
319500
470000
201900
= 201900 = 201,9
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
120
:
2
= 5040
4
= 5856000
20
100
20
= 1160 = =
24
= 40,5
= 59,5
60
, = 201,9
175 :
= 0,65 17500 = 11360 /
= /
2. .
1 , 2 , 3 4 :
10
1
1/Pt
= /
= = /
1 :
,
,
1/Pt
280
3
2
139
88
412
= /= 19,4
= = /= 28,6
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
11
( )
,
.
.
2
=
.
= +
:
12
11 ; 5 , ,
6 , , , , dan w
, 2
,
,
( 0,10 0,14 ;untuk
tampangT antara0,08 0,10
; [
= 1 ; 1,2
1,6 ; = 0,6 0,9
= 4
,
/,
.
, makin kecil Pt
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
13
10 .
.
> 100 ; / = 0,10
60 < < 100 ; 0,10 < / < 0,15
2.
,
,
= 1
= /
= 1 ; = 0,5
= .. ( 1+ ) + / ( 12 )
14
;
; ; (
)
Mmin
R
8. w
8. M
. A . l
R. A . d
8. w
M
.
.
.
. .
3. .
, 375, 1,6 / , = 0,80
15
= 1,6 /
10
0,5
0,1.
= 0,0275
= 0,40
0,1.
0,2
; = 0,00
; = 0,33
= 0,5 ; = 0,40 ; = 0,10
3
= 2500 / =
= 0,80
= 0,9091 ; = 0,19643
0,5 .
= 1,23 ; = 0,2715
= 0,11893 ~ 0,12
2
= 2 000 000 ; = 85
R. A . d
8. w
R. A . d
8. w
1
8w
5333
6400d
R. A . d
= 0,10
0,834. d
0,0935
1
1,9643. d
.
1
0,4275.0,12
= 66,5 ; = 33,25 ; = 41
= 13,3 ; . = 6,65
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
16
3
, 375, 2,0 / , = 0,85
= 2,0 /
20
0,12.
= 0,0275
= 0,40
0,5
0,12.
0,5 .
; = 0,00
; = 0,33
= 0,5 ; = 0,40 ; = 0,10
3
= 2500 / =
= 0,85
= 1 ; = 0,19643
2
= 1,23 ; = 0,2715
= 0,11893 ~ 0,12
2
= 2 000 000 ; = 2976
46,8
14,04
117
14,04
23,4
46,8
17
5.5
, .
,
.
.
= /
= /
, ,
,
.
,
.
i. Tampang dengan lentur ektrim
ap
ap
_
P.e
ap
ap
Ya
Garisberat
P
As
Yb
+
AkibatP
Keadaana
Keadaanb
Keadaanc
fbafbk
AkibatP
Keadaand
AkibatMin AkibatMmak
Keadaane
Keadaanf
18
+ + :
cf
af
+ + + :
af
cf
Peninjauan tampang yang sama tetapi memikul lentur yang lebih kecil dari M min,
akan memberikan tegangan pada tepi atas penampang dalam keadaan tertarik. Hal ini
terjadi disebabkan tegangan tegangan pada tepi atas dan bawah penampang. ( lihat
diagram e untuk keadaan i ) akan menjadi lebih kecil dari pada untuk kondisi
perencanaan semula. Dalam hal ini penampang pada tepi atasnya tidak lagi dalam
keadaan aman disebabkan pengaruh gaya pratekan sudah lebih besar dari pada
pengaruh beban
19
(
/ ) ,
.
.
/
..
;,
.
( ) ( ),
...
.
.
5.6. , .
,
20
..
k
r
e
i
y
M
P
i
y
I
A
e
M
P
,
,
,
,
.
Pada perencanaan yang exact untuk tampang extrim daerah amannya merupakan
satu titik, atau pada tempat ini batas atas dan batas bawah berimpit.
21
Contoh 1
, 375, 2,0 / ,
= 0,82
= 2,0 /
20
46,4
= 0,886 /
375
175
= 3545 2
2 = 1440 2
= 205
= 250
= 60,1
= 55,9
= 25,8
= 24
15,1
116
23,2
15,1
56,6
.
1
2
3
4
5
6
7
8
( )
3
6
8
10
12
14
17
29
( )
21,72
35,46
40,15
41,40
39,20
33,40
27,8
5,77
( )
73,41
129,40
137,00
143,40
137,20
120,00
61,50
1,77
( )
35,8
58,7
66,8
70,0
67,0
58,5
30,0
8,64
( )
10,6
17,3
19,6
20,2
19,2
16,8
13,6
2,82
22
= 205
= 250
= 0,65
= 0,55
A
250000
0,6517500
21,9cm
205000
0,5517500
21,3cm
2
21,9 .
46,4
15,1
Ya=60,1
ka=
cgc
kb=
Yb=55,9
23,2
15,1
56,6
23
Bagian keenam.
Perencanaan penampang komposit beton pratekan statis tertentu berdasarkan tegangan
kerja
Penampang komposit penampang konstruksi yang terdiri dari dua elemen atau bahan
yang berbeda dan bekerja sebagai satu kesatuan untuk memikul sebagian atau
seluruhnya beban.
, ,
( ) (
). ( /,
) ,
/ .
, ,
,
,
.
(
),
.
, /
.
( ).
6.1 ,
.
.
.
.
:
=
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
24
TampangAsli
Tampangsesudahtransformasi
1 ,
,
=
=
=
=
= 14500
: =
6.2.
:
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
25
a
Mq l
P
i. Beratsendirigelagar+gayapratekan
a
Mq l + Mqg
P
ii. Berat sendiri gelagar + Gaya pratekan + beban mati total
al
ac
Mw
bc
iii. Beban gerak saja
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
26
+ + .
( )
( )
(
=
:
27
Persamaan menjadi :
. .
. .
28
.......................... 6.6
. . .
. .
biasanya
Dari rumus rumus diatas penyelesaian / perencanaan yang exact praktis tidak dapat
dilaksanakan karena persamaan persamaan tersebut terlalu rumit. Dari 6.5 , 6.6 , 6.9 ,
dan 6.10 didapat
29
R2 = 0
,
,
,
,
,
,
; Ab = 99,6 b
30
,
,
. ,
. ,
. ,
2,33
A
,
b = 12,9 cm
hasil yang didapat ini terlalu sempit, kabel tidak dapat berjalan didalam badan gelagar.
Jadi taksir ukuran penampang dirobah
B = 0,6 b
t = 0,14
; k = 2,0
d = 130 cm ;
didapat
= 4,875
,
Ab = 110,8 b
= 0,753
= 0,11
1,6225
A
,
b = 16,7 cm
b = b ; t = 0,16 ;
dan
dan = 0,094
,
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
31
1,47
A
b = 13,5 cm
d = 100 cm ;
t = 0,20 ;
k = 2,00
,
R1 = 2,775 ; R2 = 0,0
.
.
dan = 0,0925
Ab = 120 b
,
. ,
. ,
. ,
,
,
0,704
1,056
A
b = 23,7 cm
. ,
,
20
23,7
80
20
47,4
32
. ,
. ,
,
Ambil d = 10 cm
,
,
,
,
,
. ,
,
,
,
. ,
. ,
. ,
. ,
. ,
. ,
,
,
,
,
. ,
,
. ,
,
. ,
. ,
,
. ,
,
,
,
,
. ,
. ,
. ,
,
. ,
,
. ,
0,33
,
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
33
,
,
. ,
0,33
Bagian ke tujuh
Bagian ke Tujuh : Contoh-contoh perencanaan Konstruksi Beton Pratekan
Statis tertentu berdasarkan tegangan kerja
Akan direncanakan jembatan beton pratekan dengan bentang 20 meter lebar trotoar
bersih masing masing 1 meter. Lebar jalur lalu lintas 6,50 meter ( untuk dua jalur )
untuk perencanaan ini diambil ketetapan ketetapan sebagai berikut :
1. Peninggian trotoar (kerb) dari beton cor setebal 20 cm.
2. Berat Sandaran 100 kg/m
3. Beban gerak pada trotoar 500 kg/m2 , pada pembebanan penuh diambil 60%
4. Beban lalu lintas :
Muatan garis p =
1
2
20
50
4,87
5. Koefisien kejut :
1
20
70
1,2857
34
Beban-beban :
Beban garis ditinjau terhadap panjang jembatan menjadi beban terpusat sebesar
W = 1,2857 x 26,182 = 33,65 ton
Beban terbagi rata : w = 1,2857 x 4,87 + 0,6 x 2 x 0,5 = 6,775 t/m
Beban mati :
Sandaran
Kerb
2 x 100
= 200 kg/m
Aspal
q = 1950 kg/m
untuk selanjutnya satuan yang dipakai adalah kg cm
W = 33650 kg
w = 67,75 kg/cm
q = 19,5 kg/cm
7.1 Direncanakan jembatan tipe gelagar kotak atau box girder
100 cm
650 cm
20 cm
td
650 cm
25 65
30
108
30
108
30
108
ditetapkan t = 0,20
0,512
0,448
1,140
2,140
1,140
0,129
Momen akibat berat sendiri = M min=Mg = 0,125 0,0025 432 d(2000)2 = 540000d kgcm
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
35
60450000
540000
112
Tentukan d = 10 cm
10
1,140
1 1,140
10
425
0,0254000000
2680000
0,6517500
236
2250000
0,5517500
235
0,533
10
0,0425
= -0,065
0,0275
= 0,373
0,40
c1 = -0,072 + 0,393
= 0,321
0,22
af = -0,458 + 0,452
= -0,006
0,00
Trase kabel :
ka = 16,95 cm
kb = 19,31 cm
ya = 32,7 cm
yb = 36,3 cm
ca = 43,6
cb = 16,8 cm
Ya=32,7
Ya=32,7
ka=16,95
ca=43,6
kb=19,31
cb=16,8
Yb=36,3
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
36
af = 0,00
1
1
1
0,129
0,33
0,84
20,129
1
0,84
1
112
0,129
1,14
2,14
540000
112 3,5
.
0,242
0,242
0,533
4,78 3,5
1,14.0,33
0,84.2,14
0,242
2 34,5- 2410 = 0
392
0,209
0,533
0,775
10
10
d = 69,5 cm
= 0,39 ;
10
4,78
392
4,78 3,5
1
0,34
1,14
= 2,975 ; R = 1,6
70
m = 0,209 ;
= 1,14 ;
= 0,129
37
= 0,85
Untuk mendapatkan kabel yang lurus dilakukan dengan melengkungkan tepi bawah
jembatan, penampang dititik titik tumpuan lebih tinggi dari pada ditengah bentang.
Perbedaan tinngi penampang diatur sedemikian rupa sehingga batas bawah daerah aman
dititik tumpuan berada dibawah batas atas daerah aman untuk tampang dengan momen
maksimum
d
da
4. 10
5
2000.1,44.1000
32
9 5
. 10
671,67
5
. 1666,7
d-d
.d
1
1
38
Ditetapkan cf = 0,33
af = 0,00
0,533
1,14.0,33
0,85.2,14
0,207
rencanakan d = 10 cm
0,242
1
0,85.
1
671,67
5
0,85.0,207
5
. 432 . 375
0,242
90000 5
432.375.
671,67
0,242
0,318
0,242
0,129.2,24
6,345
13,45
0,533
671,67
13,45
1,345
10
0,077
0,169
3,18
maka diambil d = 75 cm
= 2,74
m = 0,207
Kontrole tegangan.
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
39
0,207
0,42
0,129.2,14
1
8.2,74.0,129.2,14
Kern atas
Kern bawah
d-d
Batas atas
Kabel
da
Batas bawah
kejut
dimana L = 30 meter
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
40
20
50
1,25
30
66 kg/cm
19,5 kg/cm
penampang direncanakan serupa dengan contoh 7.1 dengan peninggian penampang diatas
perletakan, tepi bawah gelagar melengkung menurut kelengkungan parabola.
500
500
500
500
d
.d
t = 0,20
Ab = 432d
= 1,14
= 0,129
K375
QP175
= 0,85
10
0,743
0,743
1
10
41
10
0,775
10
0,775
0,125 5
5
5
5
. ,
,
2706,5
11826
150,36
657,5
2,25
18
054
0,96
1,29
12,9
375.54
12,9
. 1
. 10
511,410
1233,75
1,8
51,15
2706,5
5
2,25
0,3335
0,72 5
1,25
3680
5
,
0,15
0,24
7,68
0,129
1,14.0,3
0,85
0,25
1
2.0,129.
0,207
,
8.0,129.2,025
0,85 1,878
5
1,8
511,5
1233,75
2,025
18
10
0,743
1 10
0,775 10
af = 0,00
0,207
. ,
0,533
1
0,533
8
,
10
,
..
Dari ketiga persamaan (1), (2) dan (3) bisa diselesaikan untuk mendapatkan harga-harga
, d dan c1 . Penyelesaian secara simultan tidak sesuai untuk menyelesaikannya. Untuk
ini dilakukkan secara pendekatan numerik dimulai dari persamaan (2) dengan menaksir
harga sebaiknya diambil harga untuk pendekatan pertama lebih besar dari harga
yang mungkin terjadi karena dengan mengecilnya harga , d akan mengecil pula. Dari
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
42
(2) selanjutnya masukkan ke persamaan (3) didapat harga d. Selanjutnya harga d yang
didapat dimasukkan ke persamaan (1) untuk mendapatkan kembali harga . Demikian
dilakukkan berulang-ulang.
Ditaksir
= 2,0
= 1,88
0,72 5
2 117
3680
4,24
3680
m = 0,207
Rt = 0,89
= 1,14
= 0,129
= 1,965
0,207
0,42
0,129.2,14
= 0,447
1
1
8.2,74.0,129.2,14
43
= 0,878
m = 0,1108
RA = 1,506
= 0,109
= 52,75
0,1108
0,42
0,129.2,14
= 0,00232
1
1
8.2,74.0,129.2,14
500
500
500
d
.d
Catatan : Kabel a
untuk memikul
kantilever supaya
direncanakan
100
20
0,2 d
0,6 d
0,2 d
108
65
25
30
108
30
30
Potongan melintang
Ir. H.Armeyn Syamsuddin, MT
Bridge Enginner
44
45