You are on page 1of 11

1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN


DENGANPERMAINAN KARTU HURUF UNTUK ANAK USIA
5-6 TAHUN DI TK NURUL ULUM DESA KUMBARA UTAMA
KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK
Mukaromah1, Drs. H.Zulkifli. N, M.Pd2, Devi Risma, M.Si, Psi3
Email :mukaromah.tk.nu@gmail.com
telp.081977616506

Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293


Progam Studi PG PAUD Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
Abstrak :The background of this research is in kindergarten Nurul Ulum Kumbara
Utama Village in beginning reading, the child already knows the letters but have difficulty
in arranging the letters into words, as a way to know the letters that are less precise.
During this time in kindergarten Nurul Ulum Kumbara Utama Village only use letter
recognition method with blackboard so that no child's interest in reading the introduction
and the beginning teacher is also an obstacle for not getting maximum results. The number
of students who only know the letters as memorizing and following the sequence of letters.
However, if the letter were randomized then the child would be difficult to name a
designated letter. This study was conducted in April-May 2014, with the number of students
25 children comprising 12 male students and 13 female students. The stages of the research
are: 1) Planning, 2) Implementation, 3) observations, 4) design. The result showed that the
method can increase the font card games beginning reading skills of children5-6 years old
in Kindergarten Nurul Ulum Kumbara Utama VillageKerinci Kanan District Siak District.
Increasing children's reading of 29.1% beginning in cycle I. And the second cycle increase
by 87%.
Keyword :beginning reading skills, games, card case

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN


DENGANPERMAINAN KARTU HURUF UNTUK ANAK USIA
5-6 TAHUN DI TK NURUL ULUM DESA KUMBARA UTAMA
KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK
Mukaromah1, Drs. H.Zulkifli. N, M.Pd2, Devi Risma, M.Si, Psi3
Email :mukaromah.tk.nu@gmail.com
telp.081977616506

Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293


Progam Studi PG PAUD Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Abstrak : Latar belakang penelitian ini adalah di Taman Kanak-kanak Nurul Ulum
Desa Kumbara Utama dalam membaca permulaan, anak sudah mengenal huruf tapi
mengalami kesulitan dalam merangkai huruf menjadi kata, karena cara mengenal huruf
yang kurang tepat. Selama ini di TK Nurul Ulum Desa Kumbara Utama hanya
menggunakan metode pengenalan huruf dengan papan tulis sehingga tidak ada ketertarikan
pada anak dalam pengenalan membaca permulaan dan juga menjadi kendala guru karena
belum memperoleh hasil yang maksimal. Banyaknya siswa yang hanya mengetahui huruf
karena menghafal dan mengikuti urutan huruf. Namun apabila huruf tersebut diacak maka
anak akan kesulitan untuk menyebutkan huruf yang ditunjuk. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan April-Mei 2014 dengan jumlah siswa 25 orang anak yang terdiri dari 12 orang
laki-laki dan 13 orang perempuan. Adapun tahapan penelitian adalah : 1) Perencanaan, 2)
Pelaksanaan, 3) Pengamatan, 4) Perancangan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
dengan menggunakan metode permainan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-kanak Nurul Ulum Desa
Kumbara Utama Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak. Peningkatan membaca
permulaan anak sebesar 29,1% pada siklus I. Dan pada siklus II peningkatannya sebesar
87%.
Kata Kunci : Kemampuan membaca permulaan, permainan, kartu huruf

PENDAHULUAN
Undang Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut (pasal 1, butir 14) (Rita Kurnia, 2010). Maka guru dituntut untuk
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran anak, baik untuk kemampuan membaca,
menulis, menghitung, menggambar, dan berbahasa.
Sebagian anak terkadang jenuh dengan proses belajar yang hanya menggunakan
metode-metode lama. Maka para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang
dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.Guru sekurang-kurangnya dapat
menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja, tetapi
merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan (Hamalik
dalam Azhar Arsyad, 2013).
Mengingat kemampuan membaca adalah dasar bagi anak untuk menguasai berbagai
bidang kehidupan ini, seperti yang dielaskan oleh Lerner jika anak pada usia sekolah
permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak
kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi di kelas berikutnya (Lerner, 2002). Oleh
karena itu, anak harus belajar membaca agar ia dapat membaca untuk belajar.
Berdasarkan hasil pengamatan di TK Nurul Ulum Desa Kumbara Utama terdapat
beberapa gejala, diantaranya: 1)Sebagian besar anak belum bisa mengenal huruf A-Z, 2)
Sebagian kecil anak belum bisa membedakan antara huruf B dan D, 3) Sebagian besar anak
belum mengenal huruf vokal dan konsonan, 4) Anak belum bisa membaca nama sendiri.
Dari gejala-gejala tersebut, perlu ditemukan metode yang dapat membantu
menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu metode yang tepat untuk meningkatkan
kemampuan membaca permulaan pada anak adalah dengan permainan kartu huruf, karena
dengan metode ini anak dapat memahami, meghubungkan, dan mengutarakan
pengetahuannya dalam bentuk bahasa yang ekspresif, semua ini akan menentukan
perkembangan bahasanya, terutama kemampuan membaca permulaan. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judulMeningkatkan Kemampuan
Membaca Permulaan dengan Permainan Kartu Huruf untuk Anak Usia 5-6 Tahun di
TK Nurul Ulum Desa Kumbara Utama Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk melihat lebih
lanjut tentang kemampuan membaca permulaan di TK Nurul Ulum Desa Kumbara Utama
Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak dan menuangkannya ke dalam suatu penelitian
ilmiah yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan dengan Permainan
Kartu Huruf untuk Anak Usia 5-6 Tahun di Tk Nurul Ulum Desa Kumbara Utama
Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan membaca
permulaan anak usia 5-6 tahun di TK Nurul Ulum Desa Kumbara Utama Kecamatan
Kerinci Kanan Kabupaten Siak, apakah dengan permainan kartu huruf dapat meningkatkan

kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun di TK Nurul Ulum Desa Kumbara
Utama Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak, bagaimana cara guru menggunakan
permainan kartu huruf TK Nurul Ulum Desa Kumbara Utama Kecamatan Kerinci Kanan
Kabupaten Siak.
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui peningkatan
kemampuan membaca permulaan melalui permainan kartu huruf pada anak usia 5-6 tahun
di TK Nurul Ulum Desa Kumbara Utama Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak,
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca permulaan pada anak usia 5-6 tahun
di TK Nurul Ulum Desa Kumbara Utama Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak,
Untuk mengetahui kemampuan membaca permulaan anak pada tahap permulaan
pendidikannya, Untuk mengetahui cara guru menggunakan permainan kartu huruf di TK
Nurul Ulum Desa Kumbara Utama Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak.
Tujuan Membaca
1. Salah satu tujuan membaca ialah untuk mendapatkan informasi.
2. Ada orang-orang tertentu yang membaca dengan tujuan agar citra dirinya meningkat.
3. Ada kalanya orang membaca untuk melepaskan diri dari kenyataan, misalnya pada saat
ia merasa jenuh, sedih, bahkan putus asa.
4. Mungkin juga orang membaca untuk tujuan rekreatif, untuk mendapatkan kesenangan
atau hiburan, seperti halnya menonton film atau bertamasya.
5. Kemungkinan lain, orang membaca tanpa tujuan apa-apa, hanya karena iseng, tidak tau
apa yang akan dilakukan, jadi hanya sekedar untuk mengisi waktu.
6. Tujuan membaca yang tinggi ialah mencari nilai-nilai keindahan atau pengalaman
estetis dan nilai-nilai kehidupan lainnya.
Tahap Perkembangan Membaca
Kemampuan membaca pada anak berkembang dalam beberapa tahap. Menurut
Cochrane Efal sebagai mana dikutip Brewer (1992) (Rita, 2009), perkembangn dasar
kemampuan membaca pada anak usia (4-6 tahun) berlangsung dalam 5 tahap, yakni : 1)
Tahap fantasi (Megical Strage), 2) Tahap pembentukan konsep diri (Self Concept Strage),
3) Tahap gemar membaca (brigging-reading strage), 4) Tahap pengenalan bacaan (sakeoff-reader strage), dan 5) Tahap membaca lancar (independent reader strage).
Pengertian Bermain
Bermain dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan demi kesenangan dan
tanpa mempertimbangkan hasil akhir.Kegiatan tersebut dilakukan secara suka rela, tanpa
paksaan atau tekanan dari pihak luar (Hurlock, 1997) (Rita, 2011).Sementara bagi guru,
suatu kegiatan dapat dikatakan bermain apabila mengandung unsur eksplorasi,
eksperimentasi dan penemuan.Bagaimana menyajikan pembelajaran yang bersifat sukarela,
tanpa evaluasi benar-salah, tanpa usaha besar (setidaknya dalam kacamata anak), dengan
sedikit perintah dari guru memungkinkan aktivitas fisik, dan apabila pilihan untuk
berhenti.Ini berarti, perlu diciptakan permainan yang bermuatan akademis tetapi tetap
memenuhi kriteria bermain dalam persepsi anak.

Manfaat Bermain
1. Bermain Memicu Kreatifitas
2. Bermain Bermanfaat mencerdaskan Otak
3. Bermian bermanfaat menanggulangi konflik
4. Bermain bermanfaat untuk melatih empati
5. Bermian bermanfaat mengasah pancaindra
6. Bermian sebagia media terapi (pengobatan)
7. Bermain itu melakukan penemuan
Permainan Kartu Huruf
Permainan ini pada dasarnya adalah permainan dengan kartu-kartu huruf yang
dimainkan dengan cara membentuk kata. Yang dimaksud kartu huruf adalah kartu yang
terbuat dari kertas karton yang dilapisi kertas origami warna-warni yang dipotong-potong
dalam bentuk lingkaran yang bertuliskan huruf-huruf vocal dan konsonan.
Selanjutnya kartu-kartu yang telah bertuliskan huruf-huruf tersebut, disusun hingga
membentuk kata BAJU, BUKU, BOLA, DADU, DASI dan DUKU yang kemudian
ditempelkan pada tiga buah karton hitam yang telah diberi gambar BAJU, BUKU, BOLA,
DADU, DASI dan DUKU dengan menggunakandouble tipuntuk memudahkan anak
menempelkan pada posisinya. (Lilis madyawati, 2012).
Permainan ini dimainkan dalam ruangan kelas, yang dimainkan oleh 3 kelompok
yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang anak.Permianan ini diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan membaca dengan mengenal huruf, disamping kemampuan
daya fikir, melatih kerjasama kelompok, melatih kecepatan dan ketepatan kerja serta
melatih ketrampilan motorik kasar anak.
Pembelajaran membaca huruf, biasanya membosankan bagi anak, lebih-lebih bagi
anak yang sering mengalami kegagalan.Maka untuk menjaga agar hal ini tidak terjadi,
dibuatlah permainan seperti yang peneliti buat ini agar anak merasa rileks dan tidak
bosan.Metode permainan kartu huruf ini adalah permainan membetuk kata.
Prosedur permainan kartu huruf menurut Lilis Madyawati (2012) adalah sebagai
berikut :
1. Lakukan pemanasan
2. Buatlah 3 kelompok masing-masing terdiri dari empat anak
3. Tiga kelompok tersebut berlomba merangkaikan huruf menjadi kata. Tiap kelompok
mendapatkan kartu huruf yang membentuk kata, masing-masing BAJU, BUKU, BOLA,
DADU, DASI dan DUKU
4. Buat tiga garis memanjang yang sama, tiap kelompok satu garis. Satu anak berada
dipangkal garis, satu anak lagi berada di ujung garis. Dua anak lainnya berada di antara
garis pangal dan ujung (ditengah garis)
5. Empat kartu huruf tadi diletakkan di garis pangkal. Satu persatu diambil oleh anak yang
berada di garis pangkal dan diberikan ke pada anak didepannya sambil berjalan dengan
satu kaki/engklek, anak yang menerima kartu tadi diberikan lagi pada anak didepannya,
begitu seterusnya sampai kartu huruf habis.
6. Anak yang di ujung garis bertanggung jawab menempelkan kartu huruf menjadi kata
7. Akhiri permainan dengan pendinginan.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan adalah
meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak usia 4-5 tahun melalui permainan
kartu huruf.
Menurut Zainal (2009) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
oleg guru dikelas melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sehingga
hasil belajar anak meningkat.
Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak TK Nurul Ulum Desa Kumbara
Utama pada Kelompok B, berjumlah 25 orang. Yang dilaksanakan pada bulan April-Mei
2014.Teknik olah data yang digunakan adalah observasi.Berdasarkan hasil pengolahan data
dan hasil pengamatan dari kemampuan membaca permulaan anak mengalami peningkatan
setiap siklusnya. Pada data awal diperoleh nilai 28,64% dengan kriteria kurang. Setelah
dilakukan perbaikan pada siklus I diperoleh nilai sebesar 35,5% dengan kriteria kurang,
pada siklus II diperoleh nilai sebesar 66,4% dengan kriteria baik, maka dapat dilihat bahwa
permainan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak usia 4-5
tahun. Data dianalisis secara deskriptif dengan bertujuan untuk menggambarkan tentang
data meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui permainan kartu
huruf.Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi sangat baik, baik, cukup, kurang dan
sangat kurang.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dilihat dari 7 aspek, dapat dilihat pada
tabelberikut :
No
1
2

3
4

Aspek yang diamati


Menyiapkan media yang
diperlukan
Menetapkan tujuan dan
menjelaskan permainan kartu
huruf yang akan dimainkan
Menetapkan lankah-langkah
pokok permainan kartu huruf
Mengupayakan permainan kartu
huruf dapat diikuti oleh seluruh
anak
Menumbuhkan sikap kritis pada
anak sehingga terdapat Tanya
jawab dan diskusi dari
permainan kartu huruf yang

Siklus 1
P1
P2
P3

Siklus 2
P1
P2
P3

dimainkan
Memberikan kesempatan setiap
anak untuk mencoba sehingga
anak merasa mampu melakukan
permainan kartu huruf
7 Memberikan tugas dan
mengevaluasi hasil kerja anak
Jumlah
Persentase
Rata-rata
Kriteria
6

8
38,1

9
42,8
47,6
C

13
61,9

14
66,6

15
71,4
77,7
B

20
95,2

Hasil Pengamatan terhadap aktivitas anak dilihat dari 6 aspek, dapat dilihat pada
tabel berikut :
No

Aspek yang di amati

Anak memperhatikan guru


ketika guru memperlihatkan
kartu-kartu huruf
2 Anak mengambil karti huruf
yang sudah ditebarkan oleh guru
3 Anak berkelompok berdasarkan
urutan kartu huruf
4 Anak berkelompok berdasarkan
warna kartu huruf
5 Anak menempel kartu huruf
pada kertas karton yang telah
dipersiapkan oleh guru
6 Anak membaca kartu huruf yang
sudah ditempel pada kertas
karton yang telah dipersiapkan
oleh guru
Jumlah
Persentase
Rata-rata
Kriteria

Siklus 1
P1
P2
P3

Siklus 2
P1
P2
P3

7
38,9

8
44,4
44,4
C

9
50

10
55,5

13
72,2
70,3
B

15
83,3

Hasil pengamatan terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak usia 4-5
tahun dilihat dari 6 indikator. 25 orang siswa dinilai dengan menggunakan 5 kriteria, yaitu
Sangat Baik (SB) = 81-100%, Baik (B) = 61-80%, Cukup Baik (C) = 41-60%, Kurang Baik
(K) = 21-40% dan Kurang Sekali (KS) = 0-20%.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca
permulaan anak pada usia 4-5 tahun dikelompok B yang masih sangat rendah.

Permasalahan ini dianalisa sebelum penelitimelakukan observasi.Penelitian ini dilakukan 2


siklus dengan tiap siklusnya melalui 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.Adapun hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti pada tiap akhir
siklus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi setiap anak dalam
tabel lampiran yang hasilnya dapat kita lihat sebagai berikut :
Siklus I
Tabel : Kemampuan membaca permulaan anak sebelum diberi tindakan dan setelah diberi
tindakan (siklus I)
No Tahap Pelaksanaan Tindakan
Jumlah
Rata-rata Kriteria
1
Sebelum Tindakan
687,42
28,64
K
2
Siklus I
886,7
35,5
K
Untuk mengetahui persentase peningkatan kemampuan membaca anak digunakan
rumus sebagai berikut :
P=
x 100%
=

x 100%

= 0,239 x 100%
= 23,9%
Siklus II
Tabel :Kemampuan membaca permulaan anak siklus I dan siklus II
No Tahap Pelaksanaan Tindakan
Jumlah
Rata-rata
1
Siklus I
886,7
35,5
2
Siklus II
1660,7
66,4
Untuk mengetahui persentase peningkatan kemampuan membaca
rumus sebagai berikut :
P=
x 100%
=

Kriteria
K
B
anak digunakan

x 100%

= 0,87 x 100%
= 87%
Berdasarkan pelaksanaan pada siklus I, terlihat anak cukup antusias untuk
belajar.Hal ini dikarenakan mungkin baru pertama kalinya guru menggunakan media dalam
pembelajaran.Pada pertemuan pertama anak terlihat menyukai permainan kartu huruf yang
disajikan oleh guru.Pada pertemuan berikutnya anak semakin tertarik untuk mengenal huruf
dengan permainan-permainan yang disuguhkan, seperti memancinng dan bermain
engklek.Melalui permainan ini guru merangsang anak untuk lebih mengenal huruf dan
merangkai huruf menjadi kata.Pada siklus II anak-anak semakin semangat mengikuti
pembelajaran, dengan antusias anak-anak mengikuti arahan yang diinstruksikan oleh guru
setiap pertemuannya.Dengan adanya peningkatan persentase pada tiap siklusnya hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca
permulaan anak. Peningkatan ini dapat kita lihat pada gambar grafik berikut ini :

Gambar :Grafik Kenaikan Nilai Rata-rata Kemampuan Membaca Permulaan


90
80
70
60
50

Sebelum tindakan
Siklus I

40

Siklus II
30
20
10
0
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Rata-rata

Dari hasil peningkatan siklus I dan siklus II dapat dicari peningkatan


keseluruhannya dengan menggunakan rumus :
x 100% =
x 100%
=

x 100%

= 131%
Jadi, peningkatan keseluruhan dari penelitian ini adalah 131%.Peningkatannya
tergolong sangat besar, bahkan diatas 100%.Hal ini dikarenakan peningkatan pada siklus II
sangat tinggi.Peningkatan ini terjadi karena setiap pelaksanaan pertemuan guru selalu
melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga anak terbiasa dengan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan media.Disini juga guru selalu meneliti aspek-aspek yang sudah
dikembangkan menjadi indikator kemampuan.
Anak berhasil dalam belajar karena keberhasilan guru dalam menggunakan media
disetiap pertemuan dan memotivasi anak dalam melakukan tindakan kelas, adapun hasil
dari pengamatan tersebut guru mampu dan berhasil melakukan tindakan kelas ini dengan
baik, sehingga pembelajaran dapat tercapai.
Kemampuan membaca anak pada siklus I memperoleh rata.rata 35,5%. Dan
meningkat pada siklus II menjadi 66,4%. Jadi metode permainan kartu huruf dapat
meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak sebesar 23,9% pada siklus I dan 87%
pada siklus II. Jadi, peningkatan keseluruhannya sebesar 131%.Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa dengan adanya peningkatan atau perbedaan aktivitas guru dari siklus I ke
siklus II dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak dari siklus I ke siklus
II.

Kegiatan bermain dengan permainan kartu huruf dapat dilakukan dimana saja,
bukan hanya disekolah dan tentunya dengan bantuan lingkungan, terutama orang tua.
Menurut Montessori (Beck:1992) Anak belajar membaca paling mudah pada usia 4-5
tahun. Kemampuan baca tulis anak berawal dari tulisan-tulisan yang kongkrit dan yang
sering ditemukan dalam dunia anak, seperti pada mainan kesukaan, simbol atau tulisan
pada makanan dan sebagainya (Mueller, 2006).Berdasarkan uraian diatas, terbukti bahwa
penggunaan kartu huruf secara efisien dapat meningkatkan kemampuan membaca
permulaan anak usia 5-6 tahun di TK N\urul Ulum Desa Kumbara Utama.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah diuraikan diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan penggunaan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan
anak usia 5-6 tahun di TK Nurul Ulum Desa Kumbara Utama.
2. Penggunaan kartu huruf dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak
usia 5-6 tahun di TK Nurul Ulum Desa Kumbara Utama dilakukan dengan menyiapkan
media yang diperlukan, menetapkan tujuan dan menjelaskan permainan kartu huruf
yang akan dimainkan, menetapkan langkah-langkah pokok permainan kartu huruf,
mengupayakan permainan kartu huruf dapat diikuti oleh seluruh anak, menumbuhkan
sikap kritis pada anak sehingga terdapat tanya jawab dan diskusi dari permainan kartu
huruf yang dimainkan, memberikan kesempatan setiap anak untuk mencoba sehingga
anak merasa mampu melakukan permainan kartu huruf, memberikan tugas dan
mengevaluasi hasil kerja anak.
3. Dengan penggunaan permainan kartu huruf maka dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan anak usia 5-6 tahun pada tahap permulaan pendidikannya
4. Persentase peningkatan kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun di TK
Nurul Ulum Desa Kumbara Utama adalah sebesar 23,9% pada siklus I dan 87% pada
siklus II.

Rekomendasi
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, peneliti mengajukan beberapa saran yaitu:
1. Agar penggunaan kartu huruf dapat berjalan dengan baik, maka sebaiknya guru lebih
sering menerapkannya.
2. Agar guru perlu mengembangkan berbagai model pembelajaran ataupun media
pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan anak.
3. Kepada teman sejawat diharapkan lebih memperhatikan penggunaan berbagai model
atau pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak
mengingat pentingnya kemampuan membaca dimiliki anak sejak usia dini.

DAFTAR PUSTAKA
Afrida Ariyanti. 2011. Penggunaan Metode Permainan Dadu untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-kanak
Tri Insani Permata Pekanbaru.Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
Ali Nugraha. 2006. Kurikulum Bahan Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka
Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : Grafindo Persada
Bambang Sujiono. 2007. Metode Pengenbangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka
Diana Mutiah. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Dwi Sunar Prasetyo. 2008. Rahasia Mengajar Gemar Membaca pada Anak Usia Dini.
Jogjakarta: Think
Farida Rahim. 2009. Pengajaan Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Helyantini Soetopo. 2009. Pintar Memakai Alat Bantu Ajar. Jakarta: Erlangga
Lilis Madyawati. 2012. Permainan dan Bermain 1 (Untuk Anak). Jakarta: Prenada
Mardiyah. 2010. Upaya Guru Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Bermain
Label Iklan untuk Anak usia 4-5 Tahun di Taman Kanak-kanak ABA 2
Bangkinang. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau
Masitoh, dkk. 2006. Strategi pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka
Montolalu, dkk. 2007. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka
Nurbiana Dhieni. 2006. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka
Rita Kurnia. 2009. Metodologi Penambangan Bahasa Anak usia Dini. Pekanbaru: Cendikia
Insani
Rita Kurnia. 2010. Evaluasi pembelajaran Anak usia Dini. Pekanbaru: Cendikia Insani
Rita Kurnia. 2010. Program Pembelajaran Anak usia Dini. Pekanbaru: Cendikia Insani
Siti Aisyah. 2007. Pembelajaran terpadu. Jakarta: Universitas Terbuka
Suharsimi Arikunto. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Yenina Akmal, dkk. 2013. Bunga Rampai Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: FIP Press
Zulaini Akbar. 2010. Meningkatkan Kemampuan Membaca permulaan dengan
Menggunakan Kartu Bergambar/Flash Card untuk Anak Usia 5-6 Tahun di TK
Pembina II Kota Pekanbaru. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau

You might also like