Professional Documents
Culture Documents
Ipi73891 1 PDF
Ipi73891 1 PDF
ABSTRACK
Pneumonia is a lung infection and or characterized by cough, fever, rapid
breathing and chest pain. Insisden pneumonia in 2010 amounted to 4,01 and the
coverage of the discovery of cases of pneumonia toddler in 2010 was 40,11%.
The purpose of this study was to describe the activities pneumona case finding in
infants as Semarang City Health Center and describes the resources used in
these activities. This study used descriptive research. T The population in this
study was the officer holder P2 ISPA program with a total of 37 people. Data
analysis was performed with a frequency distribution table on each variabel
studied. Results showed coverage of the discovery of cases of pneumonia in a
city clinic semarang categorized 83.8% less, how the discovery of cases of
pneumonia in the city of Semarang 100% passive categorized, the method of
determining the case of 100% less categorized, all the officers have been doing
data processing and analysis data, as well as all the officers have done reporting
the percentage of 100%. ISPA P2 officer training status at a health center of
Semarang 100% categorized fairly, educational level 59.5% educated workers
S1, ability skills in data processing personnel categorized either 67.6%, 54.1%
state of knowledge workers categorized less, availability of measure breathing
73% categorized, availability of data processing facilities and transportation
facilities classified 100% there and fit for use and the availability of 100%
financing programs pneumonia categorized nothing.
Keywords : Case finding, Pneumonia
Bibliography: 43, 1982 2010
Pendahuluan
Pneumonia
balita
adalah
39,38%
Indonesia.
Pneumonia
jumlah
Rata-rata
balita
di
insidens
dari
merupakan
cepat.1
1
wilayah
dinyatakan
gejala
kategori tinggi.
kerja
UPK
berdasarkan
positif
klinis
berdasarkan
kemudian
dilakukan
kemudian
kelompok
untuk
mempermudah
kota
pneumonia
Semarang,
tahun
2009
yang
umur
untuk
pengambilan
kebijakan
dalam
pengendalian
dan
pneumonia.
penduduk.
pada
insidens
dikumpulkan
Data
rangka
pencegahan
hasil
analisis
Penemuan
pneumonia
pengendalian
pneumonia.
kepada
pneumonia
Penemuan
kasus
kasus
dilaksanakan
kasus
secara
diseluruh
berupa
buletin,
penemuan kasus.5
publik
pasif
Unit
yaitu
40,35%
jumlah
dengan
mendatangi
pasien
di
33,5%,
dan
balita.4
tahun
2009
yaitu
tahun
2010
yaitu
Berdasarkan
hal
hasil
cakupan
status
data)
kegiatan
kasus
pneumonia
Semarang
menggambarkan
pengolahan
dalam
kegiatan
pelaksanaan
penemuan
Pneumonia
dan
keterampilan
1. Tujuan Umum
penemuan
tingkat
pengetahuan,
Menggambarkan
pelatihan,
di
kasus
Puskesmas
dan
f.
sumberdaya
Mendeskripsikan
yang
sarana
digunakan
(sarana
pengolahan
tersebut.
2. Tujuan Khusus
sarana
a. Mendeskripsikan
penemuan
kegiatan
kasus
dan
data
kasus
pengumpulan
kegiatan
proses
data
di
kasus
di
penemuan
kasus
Pneumonia
se-
di
Kota
kegiatan
Semarang.
pneumonia
d. Mendeskripsikan
proses
di
penemuan
pada
kasus
balita
di
dari hasil
kasus
Puskesmas
penemuan
Pneumonia
Kota
data
data
se-
proses
analisa
pelaporan
Puskesmas
Semarang
Puskesmas
kegiatan
Puskesmas
c. Mendeskripsikan
Puskesmas
g. Mendeskripsikan
pembiayaan
b. Mendeskripsikan
Pneumonia
di
kasus
Kota Semarang.
pengolahan
penemuan
Pneumonia
kegiatan
data,
P2
e. Mendeskripsikan karakteristik
ISPA
atau
tim
surveilans
dalam
berjumlah 37 orang.
Data
hasil
pencatatan
wawancara
dokumen
dan
melakukan
kegiatan
dianalisis
kesehatan
yang
ada
di
puskesmas
gambaran
keadaan
lain
suatu
Analisa
data
kuantitatif
frekuensi
pada
sehingga
menghambat
sehingga
Penelitian
setiap
ini
sejalan
yang
masing-masing
variabel
dengan
melihat persentasenya.
menyatakan
bahwa
faktor
jumlah
kesehatan,
tenaga
pengetahuan
dan
Penemuan
B. Kegiatan
Kota Semarang
penelitian
yang
cukup
sebesar
16,2%
yang
memiliki
puskesmas
kurang
sebesar
Cakupan
penemuan
memiliki
puskesmas
cakupan
Kasus
Kota Semarang
ini
cakupan
sedangkan
Penemuan
sarana
pendukung.7
Kasus
Pada
ketersediaann
dinilai
yang
berdasarkan
penemuan
kasus
cara
dan
cara
yang
semua
83,8%.
penelitian
puskesmas
Semarang
kasus
menunjukkan
di
Kota
melaksanakan
yaitu
penemuan
melaksanakan
kasus
kegiatan
dengan
dan
mengumpulkan
berhubungan
Unit
pneumonia balita.
Pelayanan
Cara
yang
dengan
penentuan
kasus
dikumpulkan
wilayah
Kota
Semarang
Posyandu
pemeriksaan
sendiri.
dan
Puskesmas
Sedangkan
rotgen.
yang
Puskesmas
dikarenakan
tarikan napas.
bersumber
dari
tidak
Puskesmas
semua
C. Kegiatan
memiliki
Hasil
Puskesmas Pembantu.
Dalam
bekerja
di UPK
Penemuan
Pneuomonia
pelaksanaan
di
Data
Kasus
Puskesmas
Pengolahan
lebih
petugas
penelitian
sebesar
telah
data.
dilakukan
54,1%.
sekali.
ini
yaitu
P2
ISPA
melakukan
di
37
pengolahan
Pengolahan
setiap
data
satu
Pengolahan
puskesmas
bulan
data
sebagian
di
besar
ISPA
Namun,
semuanya
merupakan
ada
beberapa
Puskesmas
tidak
mengumpulkan
hasil
(18,9%)
cara
data
sumber
faktor
resiko
yang
rekapitulasi
data
data
dan
dari
sudah
merangkap
dapat
data
variabel
melakukan
Hal
berdasarkan
tempat
dan
waktu.
dikarenakan
ini
adanya
di
menghambat
alasan
hanya
pekerjaan
variabel
lain
untuk
penemuan
puskesmas
pekerjaaan
kasus.
merupakan
petugas
mendapat
rangkap.
Dalam
melaksanakan
apabila
dapat
Pada
dengan
orang
penelitian
ini
data
tugasnya
berbagi
lain
kerja
tentang
pekerjaan
menjadi
dikarenakan
dibebani
petugas
merangkap
pekerjaan
lain
yang
berat
menjadi
apabila
tanggung
telah
jawab
pekerjaan
membuatnya.
Permasalahan
(tugas
rangkap).
yang
akan
dipikulnya
di
Puskesmas
se-
Kota
Semarang
akan
E. Kegiatan
Pelaporan
di
Semarang
pemahaman
petugas
bahwa
Hasil
beban
menambah
Puskesmas
se-
Kota
dan
semua
petugas
P2
ISPA
kegiatan
kegiatan
hasil
pencatatan
dan
penemuan
pneumonia.
data.
dilakukan
kasus
Pelaporan
agar
data
yang
penyuluhan
sebagaimana
maupun
hasil
mestinya.
pelaporan
digunakan
untk
Data
selanjutnya
baik
langsung
melalui
perantara
perencanaan
desa).
khusus
dan
melakukan
penanggulangan
koreksi
perbaikan-perbaikan
dan
program
Sedangkan
pelaporan
hasil kegiatan.
di
Bentuk
harus
pelaporan
dilakukan
pedoman
Kesehatan
se-
Kota
Semarang
yang
berdasarkan
1. Pendidikan
Departemen
laporan
seeking.
adalah
Puskesmas
Namun
pada
Puskesmas
se-
Kota
Semarang
berpendidikan
yang
keperawatan, S1 kebidanan
dan
masyarakat
D3
terdiri
S1
59,5%
strata
satu
atas
S1
kesehatan
serta
kebidanan,
keperawatan
kesehatan lingkungan.
Semarang
yang
kemudian
dan
40,4%
D3
D3
2. Pelatihan
telah
pemberian
melakukan
penemuan
sebesar
67,6%
dikategorikan
Kota
Semarang
belum
baik
dan
Petugas
sebagian
besar
telah
mampu
membuat
tabel
ditetapakan.
Ada
kasus
pernah
secara
diikuti
tidak
menambah
ilmu
pengetahuan
dan
manual
komputer.
petugas
grafik
trend
maupun
Petugas
juga
dan
pada
petugas.
program
baik
kinerja
Penyelenggaraan
pelatihan
yang
komprehensif
sangat
tidak
Namun,
diikuti dengan
sekalipun
CFR.
dapat
Sarana
alat
ukur
memuaskan.
bantu
3. Pengetahuan
dari
hitung
hasil
menunjukkan
dapat
puskesmas
diketahui
sebagian
pengetahuan
bahwa
besar
petugas
pernapasan,
penelitian
ini
73%
memiliki
alat
P2
serta
Semarang
dikategorikan
layak
napas
dikategorikan baik
4. Keterampilan
pengolahan
di
digunakan.
Puskesmas
data
diketahui
keterampilan
bahwa
6. Ketersedian
pengolahan
pengolahan data
sarana
untuk
diketahui
P2
ISPA
secara
keseluruhan
saja.
Dana
digunakan
pengolahan
pembelian
bahwa
kategori
data
37
dalam
baik
(100%).
program
untuk
keperluan
dan
Semua
puskesmas
telah
gedung.
memiliki
komputer
untuk
tidak
Sehingga
dana
teralokasi
kepada
penderita.
maksimalnya
7. Ketersediaan
sarana
kegiatan
transportasi
dan
kasus
diketahui
bahwa
semua
puskesmas
telah
penemuan
tidak
pernah
ditetapkan.
Kesimpulan
cakupan
mobil puskesmas.
besar
mempunyai
Semarang
mobil.
Mobil
satu
puskesmas
83,8%
hasil
2. Cara
puskesmas keliling.
penemuan
kasus
8. Pembiayaan
diketahui
penemuan
bahwa
semua
puskesmas
mempunyai
khusus
alokasi
untuk
dana
yang
kegiatan
dilakukan
dengan
pemeriksaan
Puskesmas
tanpa
hanya
alokasi
secara
tidak
mempunyai
kasus
dana
petugas
melakukan
gejala
dilakukan
pemeriksaan rotgen.
klinis
se-
persenatase
Kota
pelaporan
100%.
Jenis
yang
dilakukan
laporan
bulanan
adalah
tanpa
Dinas
berdasarkan
Semarang
karakteristik
adanya
pelaporan
Kesehatan
Kota
(100%)
dan
masyarakat (24,3%)
6. Tingkat
pendidikan
petugas
puskesmas
Pada
pengolahan
data
P2
pada
ISPA
se-
Kota
berpendidikan
se-
S1
di
dengan
sebesar 40,5%.
Kota
analisa
Semarang
dari
pengolahan
hasil
data
pneumonia
kasus
100%
dikategorikan
cukup.
dengan
dikarenakan
Tatalaksana
petugas
pelatihan
dan
Program
adanya
pemahaman
ISPA
dan
Manajemen
P2
ISPA
yang
kasus
hanya
kegiatan
sebagai
pencatatan
dan
8. Kemampuan
pelaporan.
se-
Kota
keterampilan
ISPA
di puskesmas se-
Kota
Semarang
dikategorikan baik.
dengan
10
67,6%
Dari
hasil
penelitian
dilakukan
Kota
Semarang
54,1%
dikategorikan kurang.
10. Ketersediaan
pada
yang
petugas
P2
alat
ukur
Semarang
73%
a. Menyediakan
dan
sarana
pengolahan
data
puskesmas
Semarang
Kota
ada
program
b. Melakukan
yaitu,
pelatihan.
untuk
telah
mengikuti
2. Bagi Puskesmas
penderita.
pneumonia
12. Ketersediaan
transportasi
puskesmas
penyegaran
blanko
di
Puskesmas.
data,
sarana
pencarian
di
dan pasif.
data
se-
Semarang
biaya
pneumonia
100%
dikategorikan
anggaran
untuk
di
se-
sarana
Kota
dengan
kasus
aktif
100%
desa
dan
posyandu
untuk digunakan.
tanda
13. Ketersedian
program
puskesmas
Semarang
pembiayaan
pneumonia
se-
pneumonia,
pemberitahuan
di
dan
upaya pencegahannya.
Kota
c. Melakukan
100%
kerja
untuk
Saran
pengaturan
secara
merata
menghindari
11
bagi
seorang
petugas.
DAFTAR PUSTAKA
1.
David,
Rubenstein,
dkk.
Aksara
10. Umar,
3.
4.
6.
Kesehatan.
Indonesia. 2010.
Yogyakarta, 2003.
Dinkes
Kota
P2P.
Surveilans
Penyakit
Influenza
Tingkat
Surveillance
in
Kegiatan
Epidemiologi
Demam
Kabupaten
Sugiyono.
UNDIP, 2000.
untuk
13. Rosidah,
Berdarah
Puskesmas
Offset,
Semarang.
Semarang
Adi
Wonogiri.
dkk.
di
FKM
Manajemen
Bandung, 2007.
Berhubungan
Cakupan
Dengan
Penemuan
14. Kemenkes
RI.
Pedoman
Kasus
AP.
Evaluasi
Pendidikan
Yang
8.
Gramedia
11. Notoatmodjo.
7.
PT
Kinerja
Laporan
5.
Evaluasi
Perusahaan.
Pratama,
Jakarta, 2007.
2.
H.
Matdani,
Nurcik.
Profesionalisme
ISPA
Hubungan
Petugas
Puskesmas
P2
Dengan
12