You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,

Volume 2, Nomor 2, April 2013


Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN


DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KELURAHAN
PERUMNAS WAY HALIM KOTA BANDAR LAMPUNG

Riza Berdian Tamza1, Dr. dr. Suhartono, M.Kes2, dr. Dharminto, M.Kes3

1.
Mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
2.
Staf Pengajar Peminatan Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
3.
Staf Pengajar Biostatistik dan Kependudukan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that is still a public health
problem in Indonesia. Incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in the
Region Way Halim National Housing, The City of Bandar Lampung in 2009
dengue cases Bandar Lampung 88 per 100,000 population by CFR = 1.01%. In
the year 2010, reaching 84.6 cases per 100,000 population by CFR = 2%. But in
2011 reached 47.4 cases per 100,000 population by CFR = 1.69%. This study
aimed to determine the relationship of environmental and behavioral factors with
the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever in the Housing of Way Halim Bandar
Lampung Village. The study was observational analytic by using surveys and
interviews with the approach of case control study. The samples in this study
were 38 cases and 38 controls. The method of data analysis using univariate and
bivariate analysis with the Chi-Square test at 95% confidence level. The results of
the bivariate analysis showed that the variables associated with the incidence of
dengue in the Region Urban Housing Way Halim Bandar Lampung is the
presence of Aedes aegypti larvae Practice (p = 0.050 OR = 5.586), Practice drain
TPA (p = 0.000 OR = 16.346), habit of hanging clothes (p = 0.001, OR = 6.600),
installation of wire gauze on fentilasi (p = 0.038 OR = 4.753), use of insect
repellent (p = 0.000 OR = 0.147). Advice for Health Agency of Bandar Lampung
to intensify education on how to prevent dengue through mosquito nest
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

eradication program (PSN) and for communities to be more actively involved in


conducting independent mosquito nest eradication program.

Keywords : Behaviour, Environmental, Dengue Hemorrhagic Fever Bibliography:


37 (1990 - 2012)

PENDAHULUAN DBD di Kota Bandar Lampung menuru


hingga 47,4 per 100.000 penduduk
Demam Berdarah Dengue
dengan CFR=1,69 %. Hingga bulan
merupakan masalah kesehatan utama
Januari 2012 jumlah penderita
di Kota Bandar Lampung. Berdasarkan
penyakit demam berdarah mengalami
angka kesakitannya dari 2009 sampai
peningkatan yang cukup signifikan
2010 mengalami peningkatan. Pada
dibanding periode 2011. Penderita
tahun 2007 penyakit DBD di Kota
DBD hingga bulan Januari 2012,
Bandar Lampung mencapai 1992
tercatat 920 kasus DBD, padahal
kasus Demam Berdarah Dengue
sepanjang 2011 hanya 413 kasus.
dengan jumlah penduduk 812.133
jiwa. Namun, pada tahun 2008 angka Jenis dan Rancangan Penelitian
kesakitan DBD Kota Bandar Lampung
Rancangan penelitian ini adalah
mengalami penurunan sebanyak 138,8
observasional analitik yang
per 100.000 penduduk dengan CFR=
mempelajari seberapa jauh faktor
1,5 %. CFR atau Case Fatality Rate
risiko mempengaruhi terjadinya efek.
adalah persentase angka kematian
Penelitian analitik adalah penelitian
oleh sebab penyakit tertentu, untuk
yang mencoba menggali bagaimana
menentukan kegawatan/ keganasan
dan mengapa fenomena kesehatan itu
penyakit tersebut. Pada tahun 2009
terjadi dalam hal ini adalah kejadian
angka kesakitan DBD Kota Bandar
Demam Berdarah Dengue, sedangkan
Lampung menurun menjadi 88 per
metode dalam penelitian ini
100.000 penduduk dengan CFR=1,01 menggunakan pendekatan Case
%. Pada tahun 2010, angka kesakitan control. Studi Case control adalah
DBD Kota Bandar Lampung meningkat mengamati secara retrospektif riwayat
hingga mencapai 84,6 per 100.000 karakteristik atau paparan yang diduga
penduduk dengan CFR=2 %. Namun
mengakibatkan terjadinya penyakit
pada tahun 2011 angka kesakitan
pada kelompok kasus kemudian
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

dibandingkan dengan kelompok menggunakan pendekatan Case


control. control. Studi Case control adalah
mengamati secara retrospektif riwayat
METODE DAN BAHAN karakteristik atau paparan yang diduga
mengakibatkan terjadinya penyakit
Rancangan penelitian ini adalah
observasional analitik yang pada kelompok kasus kemudian
dibandingkan dengan kelompok
mempelajari seberapa jauh faktor
risiko mempengaruhi terjadinya efek. control.

Penelitian analitik adalah penelitian Subyek yang didiagnosis

yang mencoba menggali bagaimana menderita disebut kasus. Subyek yang


tidak menderita suatu penyakit disebut
dan mengapa fenomena kesehatan itu
control yang diambil secara acak dari
terjadi dalam hal ini adalah kejadian
populasi yang sama dengan populasi
Demam Berdarah Dengue, sedangkan
asal kasus.
metode dalam penelitian ini

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Rekapitulasi Uji Chi-square (x2) dan Perhitungan Odd Ratio (OR)
Keteranga
No. Variabel Penelitian p value OR (95% CI)
n
Keberadaan jentik
Aedes aegypti pada Ada
1. 0,050 5,586 1,118-27,900
tempat penampungan hubungan
air
Praktik mengubur Tidak Ada
2. 0,084 2,727 0,992-7,499
Barang barang bekas hubungan
Ada
3. Praktik Menguras TPA 0,000 16,346 4,759-56,142
hubungan
Tidak Ada
4. Praktik Menutup TPA 0,062 2,727 1,058-7,031
hubungan
Kebiasaan Ada
5. 0,001 6,600 2,121-20,541
Menggantung Pakaian hubungan
Pemasangan Kawat Ada
6. 0,038 4,753 1,206-18,738
Kasa hubungan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tidak Ada
7. Penggunaan Abate 0,329 1,826 0,681-4,826
hubungan
Penggunaan Obat Ada
8. 0,000 0,147 0,052-0,419
Nyamuk hubungan

A. Hubungan Keberadaan Hasil penelitian menunjukkan


Breeding Place Di Dalam Dan Di bahwa 38 responden (100%)
Luar Rumah Dengan Kejadian kelompok kasus dan 26 responden
Demam Berdarah Dengue (DBD) (68,4%) kelompok kontrol semua
Hasil penelitian menunjukkan memiliki resting place potensial
bahwa 38 responden (100%) perkembangbiakan nyamuk Aedes
kelompok kasus dan 30 responden aegypti
(78,98) kelompok kontrol semua Berdasarkan perhitungan hasil uji
memiliki breeding place potensial statistik Chi Square tentang Hubungan
perkembangbiakan nyamuk Aedes keberadaan Resting Place di dalam
aegypti seperti bak mandi, kolam ikan, dan di luar rumah dengan kejadian
gentong dan vas bunga. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Berdasarkan perhitungan hasil uji dengan p value 0,001. Hal ini
statistik Chi Square tentang Hubungan menunjukkan bahwa ada hubungan
keberadaan Breeding Place di dalam antara keberadaan resting place
dan di luar rumah dengan kejadian potensial di dalam dan di luar rumah
Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan kejadian Demam Berdarah
dengan p value 0,009. Perhitungan Dengue (DBD).
keberadaan Breeding Place dengan
cara observasi ke rumah responden C. Hubungan Keberadaan Jentik
baik yang kelompok kasus maupun Aedes Aegypti Pada Tempat
kelompok kontrol. Penampungan Air Dengan
Kejadian Demam Berdarah
B. Hubungan Keberadaan Resting Dengue (DBD)
Place (Tempat Peristirahatan Keberadaan jentik nyamuk di TPA
Nyamuk) Di Dalam Dan Di Luar rumah responden baik kasus dan
Rumah Dengan Kejadian kontrol merupakan salah satu faktor
Demam Berdarah Dengue (DBD) resiko terjadinya Demam Berdarah
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

Dengue di rumah tersebut. Dari hasil baik sebanyak 30 responden


observasi diperoleh kelompok kasus (78,94%). Sedangkan pada kelompok
yang terdapat jentik Aedes aegypti kontrol yang melakukan praktek
sebanyak 9 responden (23,7%), dan mengubur barang bekas sebanyak 16
yang tidak ada sebanyak 29 responden (42,1%) dan yang tidak
responden (76,3%). Sedangkan pada melakukan sebanyak 22 responden
kelompok kontrol yang ada jentik (57,9%).
Aedes aegypti sebanyak 2 responden
(5,26%) dan yang tidak ada sebanyak E. Hubungan Kebiasaan
36 responden (94,7%). Menggantung Pakaian Dengan
Kejadian Demam Berdarah
D. Hubungan Praktik 3M Dengue (DBD)
(Menguras, Menutup, Dari hasil observasi menunjukkan
Mengubur) Dengan Kejadian bahwa pada kelompok kasus yang
Demam Berdarah Dengue (DBD) praktik Kebiasaan Menggantung
Pemberantasan sarang nyamuk pakaian sebanyak 33 responden
(PSN) adalah kegiatan untuk (86,8%) dan yang baik atau tidak ada
memberantas telur, jentik, dan ke- sebanyak 5 responden (13,2%).
pompong nyamuk Aedes aegypti Sedangkan pada kelompok kontrol
penular penyakit demam berdarah yang praktik Kebiasaan menggantung
dengue (DBD) di tempat-tempat pakaian sebanyak 19 responden
perkembangbiakannya. Kegiatan ini (50,0%) dan yang sudah baik/ tidak
merupakan prioritas utama program ada sebanyak 19 responden (50,0%).
nasional pemberantasan penyakit DBD Hasil uji Chi-square yang
yang dilaksanakan langsung oleh dilakukan untuk mengetahui hubungan
masyarakat sesuai dengan kondisi dan antara praktik kebiasaan menggantung
budaya setempat. pakaian dengan kejadian Demam
Dari hasil observasi Praktik Berdarah Dengue (DBD) diperoleh
mengubur barang bekas diperoleh probability value sebesar 0,000 yang
data bahwa Hasil penelitian berarti < 0,05. Hal ini menunjukkan
menunjukkan bahwa pada kelompok bahwa ada hubungan antara praktik
kasus yang melakukan praktek Kebiasaan Menggantung Pakaian
mengubur barang bekas sebanyak 8 dengan kejadian Demam Berdarah
responden (21,05%), dan yang tidak Dengue (DBD) di Wilayah Kelurahan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

Perumnas Way Halim Kota Bandar masuk ke dalam rumah untuk


Lampung. menggigit manusia dan untuk
beristirahat.
F. Hubungan Pemasangan Kawat Dengan tidak adanya nyamuk
Kasa Pada Ventilasi Dengan masuk ke ruang rumah maka
Kejadian Demam Berdarah kemungkinan nyamuk untuk menggigit
Dengue (DBD) semakin kecil. Keadaan ventilasi
Dari hasil observasi menunjukkan rumah yang tidak ditutupi kawat kasa
bahwa pada kelompok kasus yang akan menyebabkan nyamuk masuk ke
tidak memasang kawat kasa fentilasi dalam rumah. Dengan tidak adanya
sebanyak 11 responden (28,9%) dan kasa nyamuk pada ventilasi rumah,
yang sudah memasang sebanyak 27 akan memudahkan nyamuk Aedes
responden (71,1%). Sedangkan pada aegypti masuk ke dalam rumah pada
kelompok kontrol yang belum pagi hingga sore hari. Hal ini tentunya
memasang kawat kasa fentilasi akan memudahkan terjadinya kontak
sebanyak 3 responden (7,9%) dan antara penghuni rumah dengan
yang sudah memasang sebanyak 35 nyamuk penular Demam Berdarah
responden (92,1%). Dengue (DBD), sehingga akan
Uji Chi-square yang dilakukan meningkatkan risiko terjadinya
untuk mengetahui hubungan antara penularan Demam Berdarah Dengue
kebiasaan menggantung pakaian (DBD) yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kejadian Demam Berdarah dengan rumah yang ventilasinya
Dengue (DBD) diperoleh p value terpasang kasa.
sebesar 0,038 yang berarti < 0,05. nilai
OR = 4,753 (CI 95% OR: 1,206- G. Hubungan Penggunaan Abate

18,738. Hal ini menunjukkan bahwa Dengan Kejadian Demam

ada hubungan antara Pemasangan Berdarah (DBD)

kawat kasa pada fentilasi dengan Angka kejadian demam berdarah

kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah kelurahan Perumnas Way

(DBD) di Wilayah Kelurahan Perumnas Halim semangkin meningkat

Way Halim Kota Bandar Lampung. Pemberantasan jentik dengan

Rumah dengan kondisi ventilasi bahan kimia biasanya menggunakan

tidak terpasang kasa nyamuk/strimin, temephos. Formulasi temephos (abate

akan memudahkan nyamuk untuk 1%) yang digunakan yaitu granules


JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

(sand granules). Dosis yang digunakan H. Hubungan Penggunaan Obat


1 ppm atau 10 gram temephos (kurang Nyamuk Pada Siang Dan Sore
lebih 1 sendok makan rata) untuk Hari Dengan Kejadian Demam
setiap 100 liter air. Abatisasi dengan Berdarah (DBD)
temephos ini mempunyai efek residu 3 Dari hasil observasi menunjukkan
bulan, khususnya di dalam gentong bahwa pada kelompok kasus yang
tanah liat dengan pola pemakaian air tidak menggunakan obat nyamuk pada
normal. Setelah Abate SG 1% siang dan sore hari sebanyak 15
dimasukkan ke dalam air maka butiran responden (39,5%) dan yang memakai
akan jatuh sampai ke dasar dan racun sebanyak 23 responden (60,5%).
aktifnya akan keluar dari butiran Sedangkan pada kelompok kontrol
tersebut lalu menempel pada pori-pori yang tidak menggunakan obat nyamuk
dinding kontainer setinggi permukaan pada siang dan sore hari sebanyak 31
air. responden (81,6%) dan yang
Berdasarkan hasil penelitian memakai sebanyak 7 responden
sebanyak 38 responden kasus yang (18,4%).
tidak menggunakan abate sebanyak
28 responden (73,7%) yang KESIMPULAN
menggunakan 10 responden (26,3%) 1. Ada hubungan antara keberadaan

sedangkan sebanyak responden resting place potensial di dalam

kontrol yang tidak menggunakan abate dan di luar rumah dengan kejadian

sebanyak 23 responden (60,5%) yang Demam Berdarah Dengue (DBD)

menggunakan 15 responden (39,5%) . di Wilayah Kelurahan Perumnas

Dari hasil observasi diperoleh p value Way Halim Kota Bandar Lampung

sebesar 0,328 yang berarti > 0,05 nilai dengan p value = 0,000

OR = 1,826 (CI 95% OR: 0,691-4,826). 2. Ada hubungan antara keberadaan

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada jentik Aedes aegypti pada tempat

hubungan antara penggunaan abate penampungan air dengan kejadian

dengan kejadian Demam Berdarah Demam Berdarah Dengue (DBD)

Dengue (DBD) di Wilayah Kelurahan Wilayah Kelurahan Perumnas

Perumnas Way Halim Kota Bandar Way Halim Kota Bandar Lampung

Lampung. dengan p value = 0,050 dan


perhitungan OR = 5,586 (CI 95%
OR: 1,118 – 27,900).
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

3. Praktik Pemberantasan Sarang dan perhitungan OR = 6,600 (CI


Nyamuk 95% OR: 2,121 – 20,541).
a. Tidak Ada hubungan antara praktik e. Ada hubungan antara pemasangan
mengubur barang bekas dengan kawat kasa pada ventilasi dengan
kejadian Demam Berdarah Dengue kejadian Demam Berdarah Dengue
(DBD) di Wilayah Kelurahan Way (DBD) di Wilayah Kelurahan
Halim Kota Bandar Lampung Perumnas Way Halim Kota Bandar
dengan p value = 0,084 dan Lampung Wilayah Kelurahan
perhitungan OR = 2,727 (CI 95% Perumnas Way Halim Kota Bandar
OR: 0,992-7,499). Lampung dengan p value = 0,038
b. Ada hubungan antara praktik dan perhitungan OR = 4,753 (CI
menguras Tempat Penampungan 95% OR: 1,206-18,738).
Air (TPA) dengan kejadian Demam f. Tidak ada hubungan antara
Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Penggunaan abate dengan kejadian
Kelurahan Perumnas Way Halim Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Kota Bandar Lampung dengan p Wilayah Kelurahan Perumnas Way
value = 0,000 dan perhitungan OR Halim Kota Bandar Lampung
= 16,346 (CI 95% OR: 4,759 – Wilayah Kelurahan Perumnas Way
56,142). Halim Kota Bandar Lampung
c. Tidak Ada hubungan antara praktik dengan p value = 0,329 dan
menutup Tempat Penampungan Air perhitungan OR = 1.826 (CI 95%
(TPA) dengan kejadian Demam OR: 0,691-4,826).
Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah g. Ada hubungan antara penggunaan
Kelurahan Perumnas Way Halim obat nyamuk pada siang dan sore
Kota Bandar Lampung dengan p hari dengan kejadian Demam
value = 0,062 dan perhitungan OR Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah
= 2,727 (CI 95% OR: 1,058 – Kelurahan Perumnas Way Halim
7,031). Kota Bandar Lampung dengan p
d. Ada hubungan antara kebiasaan value = 0,000 dan perhitungan OR
menggantung pakaian dengan = 0,147 (CI 95% OR: 0,052 –
kejadian Demam Berdarah Dengue 0,419).
(DBD) di Wilayah Kelurahan
Perumnas Way Halim Kota Bandar
Lampung dengan p value = 0,001
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

UCAPAN TERIMAKASIH 5. WHO. 2009. Dengue: guideline for


Terimakasih disampaikan kepada diagnosis, treat-ment, prevention
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi and control. Geneva: WHO Press.
Lampung atas izin dan kesediannya 6. Eka Wati, Widia. Beberapa Faktor
bagi peneliti untuk melakukan yang Berhubungan dengan
observasi di Wilayah Kelurahan Kejadian Demam Berdarah
Perumnas Way Halim Kota Bandar Dengue (DBD) di Kelurahan Ploso
Lampung. Kecamatan Pacitan Tahun 2009.
7. Sitio, Anton. Hubungan Perilaku
DAFTAR PUSTAKA Tentang Pemberantasan Sarang
1. Yudhastuti, R. Hubungan Kondisi
Nyamuk dan Kebiasaan Keluarga
Lingkungan, Kontainer dan
dengan Kejadian Demam
Perilaku Masyarakat dengan
Berdarah Dengue di Kecamatan
Keberadaan Jentik Aedes di
Medan Perjuangan Kota Medan
Daerah Endemis DBD di
Tahun 2008, 2008, (Online),
Surabaya. Jurnal Kesehatan
(http://eprints.undip.ac.id/16497/1/
Lingkungan.Januari 2005; 1 (2):
ANTON_SITIO.pdf, diakses pada
18-24.
tanggal 4 April 2013).
2. Widyanto T. Kajian Menejemen
8. Niluh A. Pengetahuan Ibu tentang
Lingkungan terhadap Kejadian
Faktor-Faktor yang Berhubungan
DBD di Kota Purwokerto Jawa
dengan Demam Berdarah Dengue
Tengah (Tesis). 2007.
(DBD), 2009, (Online),
3. Badan Pusat Statistik Kota Bandar
(http://www.fk.ui.ac.id/digital_1230
Lampung. 2012
46-S090fk-Pengetahuanibu-
4. Kementrian Kesehatan RI, 2010.
Literature.pdf, diakses pada
Demam Berdarah Dengue. Buletin
tanggal 3 Maret 2013)
Jendela Epidemiologi. Pusat Data
9. http://www.emedicine.com/ped/top
dan Surveilans Epidemiologi
ic559.htm (diakses tanggal 15
Kementrian Kesehatan RI.
Oktober 2012)
Jakarta.

You might also like