You are on page 1of 11

https://stikes-nhm.e-journal.

id/NU/index

Article
Hubungan Kepatuhan Minum Obat dan Status Gizi dengan Kesembuhan
Pasien Tuberkulosis Paru di Kecamatan Katobu Kabupaten Muna
Muhajir1, *Adius Kusnan2, Arimaswati3
1
Fakultas Kedokteran Universitas Halu oleo
2*
departemen keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Halu oleo
3
departemen kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Halu oleo

SUBMISSION TRACK A B S T R A K

Recieved: March 08, 2021 Tuberculosis is a infetion disease caused by


Final Revision: March 13, 2021 Mycobacterium tuberculosis. This disease can attack
Available Online: March 25, 2021 intra lung and extra lung. It spreads through the air and
droplets such as coughing, sneezing and direct contact
with the sputum of patients with pulmonary tuberculosis.
KEYWORDS The healing of tuberculosis patients is influenced by
factors including adherence to taking medication,
Compliance, recovery, nutritional status, nutritional status, job, and supervisor of taking medicine .
pulmonary TB This purpose of this study to determine the relationship
between medication compliance and nutritional status in
CORRESPONDENCE the recovery of pulmonary tuberculosis patients in
Katobu District Muna Regency. The design of this study
Phone: +62 813-4186-7073 is an observational study with a cross sectional
approach. The number of samples used in this study
E-mail: adiuskusnan.fkuho@gmail.com
were 61 samples according to the inclusion and
exclusion criteria selected by the simple proportional
startified random sampling method. The data is
processed using Univariate and Bivariate analysis with
the Chi-Square statistical test. The results of this study
indicate that the variable medication compliance with p
value = 0.002 and r = 0,366, the nutritional status
variable with p value =0.000 and a value of r = 0,539,
has a relationship in the recovery of pulmonary
tuberculosis patients. The conclusion of this study is that
medication compliance and nutritional status are
associated to the recovery of pulmonary TB patients in
Katobu District Muna Regency

I. PENDAHULUAN penderita TB paru (WHO, 2018).


Tuberkulosis adalah penyakit menular TB paru di dunia mengalami
peningkatan dari tahun 2009 sampai
yang di sebabkan oleh basil
2012 dengan 5,7-5,8 juta kasus. Pada
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
dapat menyerang intra paru dan ekstra tahun 2017 dilaporkan 6,4 juta kasus.
paru. Penyakit ini menyebar melalui Berdasarkan Studi Global Burden of
udara dan droplet seperti batuk, bersin, Disease, TB paru menjadi penyebab
dan kontak langsung dengan dahak kematian ke dua di dunia. Tiga teratas

Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights


reserved
MUHAJIR/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.12. NO. 1(2021)

negara yang memiliki kasus TB paru di tuberkulosis di Indonesia (Kemenkes RI,


dunia adalah India (26%), Indonesia 2019).
(11%) dan Nigeria (9%) (WHO, 2018). Pada tahun 2016 di Sulawesi Tenggara
Tren insiden kasus TB paru di Indonesia ditemukan 3.105 kasus baru BTA positif
tidak pernah menurun. Angka TB paru di (BTA+), menurun dibandingkan tahun
Indonesia berdasarkan mikroskopik 2015 dengan 3.268 kasus. Penemuan
sebanyak 759 per100 ribu penduduk kasus baru tertinggi yang dilaporkan
untuk usia 15 tahun ke atas dengan masih berasal dari 3 kabupaten yaitu
jumlah laki-laki lebih tinggi daripada Kabupaten Muna, Konawe dan Kota
perempuan, dan jumlah di perkotaan Kendari. Jumlah kasus baru di tiga
lebih tinggi dari pada di pedesaan kabupaten tersebut mencapai ˃50% dari
(Kemenkes RI, 2018). keseluruhan kasus baru BTA+ di
Berdasarkan hasil Riskesdas (2018), Sulawesi Tenggara (Dinkes Sultra,
terjadi peningkatan kejadian TB paru ini 2017).
dapat dilihat disetiap Provinsi di Berdasarkan data Dinkes Muna (2018)
Indoneia, kejadian TB paru di setiap Pada tahun 2017 angka kejadian TB
Provinsi rata-rata meningkat dari tahun paru di Kabupaten Muna terdapat 528
2013-2018 sehingga mempengaruhi kasus kejadian TB paru, kasus TB paru
angka rata-rata TB paru Nasional. yang masuk di Puskesmas Katobu
Berdasarkan Kemenkes RI (2019) terdapat 23 kasus, dan kasus TB paru
Jumlah kasus tuberkulosis pada tahun yang masuk ke Klinik Aisyiyah sebanyak
2018 ditemukan sebanyak 566.623 terdapat 385 kasus.
kasus, meningkat bila dibandingkan Pada tahun 2018 angka kejadian TB
semua kasus tuberkulosis yang paru di Kabupaten Muna terdapat 687
ditemukan pada tahun 2017 yang kasus dan kejadian TB paru, kasus TB
sebesar 446.732 kasus. paru yang masuk di Puskesmas Katobu
Di Indonesia ada beberapa Provinsi terdapat 29 kasus, dan kasus TB paru
yang mengalami peningkatan angka yang masuk ke Klinik Aisyiyah sebanyak
kejadian TB paru di antaranya Banten, terdapat 487 kasus.
Papua, Aceh, Sumatera Selatan, Kesembuhan penderita TB paru dalam
Bengkulu, Kalimantan Barat, Papua Kemenkes RI 2014 dijelaskan bahwa
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan dikatakan sembuh dalam pengobatan
Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi TB paru adalah penderita telah
Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi menyelesaikan pengobatannya secara
Tenggara, Maluku, Sumatera Utara, lengkap dan pemeriksaan ulang dahak
Sumatera Barat, Jambi, Lampung, (follow-up) hasilnya negatif pada akhir
Kepulauan Riau, Jakarta Timur, pengobatan (AP) dan pemeriksaan
Kalimantan Timur, Maluku Utara, Riau, sebelumnya (Kemenkes RI, 2014).
dan beberapa Provinsi yang mengalami Salah satu upaya untuk mengendalikan
penurunan angka kejadian TB paru di TB yaitu dengan pengobatan. Indikator
Indonesia di antaranya Jakarta Barat, yang digunakan sebagai evaluasi
DKI Jakarta, Gorontalo, Bangka Belitung pengobatan yaitu angka keberhasilan
dan Daerah Istimewa Yogyakarta pengobatan (success rate). Angka
(Riskesdas, 2018). keberhasilan pengobatan ini dibentuk
Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan dari angka kesembuhan (cure rate) dan
terdapat di provinsi dengan jumlah angka pengobatan lengkap. Kemenkes
penduduk yang besar yaitu Jawa Barat, pada tahun 2016 target Renstra minimal
Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kasus > 90% angka keberhasilan pengobatan.
tuberkulosis di tiga provinsi tersebut Angka keberhasilan pengobatan TB paru
sebesar 44% dari jumlah seluruh kasus sebesar 85,1% yang berarti tidak

2
MUHAJIR/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.12. NO. 1(2021)

memenuhi target Renstra yang di Berdasarkan data populasi diambil dari


tentukan (Kemenkes RI, 2017). semua pasien TB paru di Puskesmas
Berdasarkan penenlitian yang dilakukan Katobu dan Klinik Aisyiyah.
di Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Instrumen dan alat yang digunakan
Sadikin Bandung pada penderita TB dalam penelitian ini meliputi Kuesioner
paru sangat rentan dan beresiko penelitian menggunakan kuesioner
mengalami perubahan status gizi
kepatuhan minum obat TB paru yang
(Salsabela dkk., 2016).
Berdasarkan uraian diatas, studi ini sudah pernah digunakan pada penelitian
dilakukan yang bertujuan untuk sebelumnya. Kuesiner kepatuhan minum
menganalisis hubungan kepatuhan obat TB paru berdasarkan MMAS-8
minum obat dan status gizi dengan (Morisky Medication Adherence Scale
kesembuhan pasien TB paru di 8). Kuesioner terdiri dari 8 poin
Kecamatan Katobu Kabupaten Muna. pertanyaan. Spring balance scale
Digunakan untuk mengukur berat badan
II. METODE
responden. Timbangan injak yang
Desain penelitian ini adalah penelitian digunakan memiliki kapasitas 200 Kg
Observasional dengan pendekatan
dangan tingkat ketelitian 0,1 Kg.
Cross Sectional. Penelitan ini di lakukan
untuk mengetahui tentang hubungan Microtoise Digunakan untuk mengukur
kepatuhan minum obat dan status gizi tinggi badan responden. Microtoise yang
dengan kesembuhan pasien TB paru di digunakan memiliki kapasitas 200 cm
Kecamatan Katobu Kabupaten Muna. dengan tingkat ketelitian 0,1 cm.
Penelitian ini telah di laksanakan pada
tanggal 23 sampai 30 Juli 2020 di Analisa bivariat berfungsi untuk
Puskesmas Katobu dan Klinik Aisyiyah mengetahui hubungan antara variabel
yang terletak di Kecamatan Katobu independen dan variabel dependen
Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi dengan menggunakan Chi Square (jika
Tenggara. Populasi pada penelitian skala data nominal dan ordinal). Hasil
adalah pasien TB yang telah menjalani diinterpresentasikan dengan
pengobatan TB paru selama 6 bulan menggunakan derajat kemaknaan 5%.
mulai Januari sampai Juni 2019 yang Jika p value ≤ 0,05 yang berarti ada
berjumlah 154 populasi diantaranya di hubungan antara variabel bebas dan
puskesmas Katobu 17 orang dan di variabel terikat. Sedangkan jika p value
Klinik Aisyiyah 137 orang. Teknik ≥ 0,05 berarti tidak ada hubungan antara
pengambilan sampel dalam penelitian ini variabel bebas dan variabel terikat.
adalah teknik Probability Sampling yaitu
teknik pengambilan sampel yang
memberi peluang yang sama bagi setiap III. HASIL
anggota populasi. Jadi dari anggota Profil Responden
populasi yang diambil sebagai sampel
adalah sebanyak 61 orang responden.

Tabel 1. Distribusi responden pada penelitian berdasarkan pekerjaan,


pendidikan, pendapatan, jenis kelamin, usia, kepatuhan, dan status gizi.
Karakteristik Responden Distribusi
n %
Pekerjaan
Non PNS 58 95,1

3
MUHAJIR/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.12. NO. 1(2021)

PNS 3 4,9
Pendapatan
< Rp.2.552.014 58 95,1
> Rp.2.552.014
3 4,9
Pendidikan Rendah
Tinggi 53 86,9
8 13,1
Jenis Kelamin
Laki-Laki 35 57,3
Perempuan 26 47,7
Usia
Lansia 32 52,5
Dewasa 29 47,5
Kepatuhan
Patuh 36 59,0
Tidak Patuh 25 41,0
Status Gizi
Sebelum Pengobatan
Kurang 41 67,2
Baik 20 32,8
Setelah Pengobatan
Baik 31 50,8
Kurang 30 49,2
Jumlah 61 100%

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan responden yang berpendidikan


bahwa dilihat Karakteristik rendah sebanyak 53 responden
responden berdasarkan (86,9%) dan responden yang
pekerjaan, responden yang berpendidikan tinggi sebanyak 8
menderita TB paru bekerja responden (13,1%).
sebagai Non PNS sebanyak 58 Karakteristik responden jika dilihat
responden (95,1%), dan bekerja berdasarkan jenis kelamin responden
sebagai PNS sebanyak 3 menunjukkan bahwa laki-laki
responden (4,9%). berjumlah 35 responden (57,3%) dan
Karakteristik responden jika dilihat perempuan berjumlah 26 responden
dari pendapatan berdasarkan (47,7%).
UMP Sultra, pasien yang Karakteristik reponden jika dilihat
menderita TB paru dengan berdasarkan usia responden lebih
penghasilan kurang dari didominasi oleh usia lansia sebanyak
Rp.2.552.014 sebanyak 58 32 responden (52,5%) dan dewasa
responden atau sebesar (95,1%) sebanyak 29 responden (47,5%).
dan pasien yang memiliki Pada responden kepatuhan terdapat
penghasilan lebih dari responden yang tidak patuh sebanyak
Rp.2.552.014 sebanyak 3 36 responden (59,0%) dan respon yang
responden atau sebesar (4,9%). patuh sebanyak 25 responden (41,0%).
Karakteristik responden jika dilihat
berdasarkan tingkat pendidikan,

4
MUHAJIR/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.12. NO. 1(2021)

Responden memiliki status gizi sebelum kategori patuh sebanyak 19 responden


pengobatan TB paru dengan status gizi (31,1%) dan 13 responden (21,3%) pada
kurang sebanyak 41 responden (67,2%) responden sembuh.
dan responden dengan status gizi baik
sebanyak 20 responden (32,8 %). Analisis Status Gizi

Pada responden status gizi setelah Tabel 3. Analisis Status Gizi dengan
pengobatan TB paru dengan status gizi Kesembuhan Pasien TB Paru di
baik sebanyak 31 responden (50,8%) Kecamatan Katobu Kabupaten Muna
dan responden yang dengan status gizi Sembuh
Status Gizi
kurang sebanyak 30 responden (49,2%). n %
Baik 21 42.6
Kurang 6 9.8

Analisis Kepatuhan Minum Obat Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan dari


seluruh responden sembuh dengan
kategori status gizi baik sebanyak 26
Tabel 2. Analisis Kepatuhan Minum responden (42,6%) dan 6 responden
Obat dengan Kesembuhan Pasien TB (9,8%) dengan kategori status gizi
Paru di Kecamatan Katobu Kabupaten kurang.
Muna
Sembuh
Kepatuhan
n % Hubungan Kepatuhan Minum Obat
Patuh 19 31.1
dengan Kesembuhan Pasien TB Paru
Tidak Patuh 13 21.3

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan dari


seluruh responden sembuh dengan

Tabel 4. Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Kesembuhan pasien TB Paru di


Kecamatan Katobu Kabupaten Muna

Kesembuhan TB paru

Kepatuhan sembuh Belum Sembuh r P value

n % n %

Patuh 19 31.1 6 9.8


0.366 0.002
Tidak Patuh 13 21.3 23 37.7

Berdasarkan Tabel 4 diatas terlihat (21,3%), responden yang patuh dan


bahwa reponden tidak patuh dan belum sembuh sebanyak 19 responden
sembuh sebanyak 23 responden (31,1%), dan respon yang patuh dan
(37,7%), responden yang tidak patuh belum sembuh sebanyak 6 responden
dan sembuh sebanyak 13 responden (9,8%). Hasil uji statistik Chi-Square

5
MUHAJIR/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.12. NO. 1(2021)

diperoleh p value 0,002 dimana nilai p < kesembuhan pasien TB paru dengan
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa menggunakan uji korelasi (r).
hipotesis alternatif di terima yaitu Berdasarkan Tabel 13 di atas nilai r yang
kepatuhan minum obat memiliki diperoleh dari uji korelasi = 0,366,
hubungan dengan kesembuhan pasien sehingga dapat disimpulkan kepatuhan
TB paru di Kecamatan Katobu minum obat berhubungan dengan
Kabupaten Muna. Untuk mengetahui kesembuhan pasien TB paru dengan
seberapa besar keeratan hubungan tingkat korelasi rendah.
antara kepatuhan minum obat dengan

Tabel 5. Hubungan Status Gizi dengan Kesembuhan Pasien TB Paru di Kecamatan


Katobu Kabupaten Muna
Kesembuhan TB paru

Status Gizi sembuh Belum Sembuh r P value

n % n %

Baik 26 42.6 5 8.2


0.539 0.000
Kurang 6 9.8 24 39.3

IV. DISKUSI
Berdasarkan Tabel 5 diatas terlihat Hubungan Kepatuhan Minum Obat
bahwa responden status gizi baik dan dengan Kesembuhan Pasien TB Paru di
sembuh sebanyak 26 responden Kecamatan Katobu Kabupaten Muna
(42,6%), responden status gizi baik dan Kepatuhan merupakan perilaku pasien
belum sembuh sebanyak 5 responden minum obat sesuai dengan jenis, dosis,
(8,2 %), responden status gizi kurang waktu minum, dan jumlah hari minum
dan belum sembuh sebanyak 24 obat yang sesuai dengan pedoman
responden (39,3%), dan responden nasional penanggulangan TB.
status gizi kurang dan sembuh sebanyak Kepatuhan pasien dalam minum obat
6 responden (9,8%). Hasil uji statistik merupakan faktor penting dalam
Chi-Square diperoleh p value 0,000 keberhasilan suatu pengobatan (Putri et
dimana nilai p < 0,05, sehingga dapat al., 2020). Pengobatan TB paru yang
disimpulkan bahwa hipotesis alternatif di lama sering membuat pasien bosan
terimah yaitu status gizi memiliki dan menimbulkan ketidakpatuhan pasien
hubungan dengan kesembuhan pasien dalam minum obat (Widiyanto, 2016).
TB paru di Kecamatan Katobu Berdasarkan hasil penelitian dari 61
Kabupaten Muna. Untuk mengetahui responden di dapatkan hasil responden
seberapa besar keeratan hubungan tidak patuh dan belum sembuh
antara status gizi dengan kesembuhan sebanyak 37,7%, responden patuh dan
pasien TB paru dengan menggunakan sembuh sebanyak 31,1%, responden
uji korelasi (r). Berdasarkan Tabel 14 di tidak patuh dan sembuh sebanyak
atas nilai r yang diperoleh dari uji 21,3%, dan responden patuh dan belum
korelasi = 0,539, sehingga dapat sembuh sebanyak 9,8%.
disimpulkan status gizi berhubungan Pada penelitian ini didapatkan
dengan kesembuhan pasien TB paru responden patuh dan sembuh sebanyak
dengan tingkat korelasi sedang. 31,1%. Hal ini terjadi karena responden
patuh meminum obat baik secara

6
MUHAJIR/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.12. NO. 1(2021)

jumlah, dosis, serta waktu meminum diuji secara statistik dengan uji Chi-
obat. Kepatuhan responden juga Square diperoleh p value 0,006 yang
dipengaruhi oleh PMO yang selalu berarti ada hubungan kepatuhan minum
mendampingi, mengawasi, obat dengan kesembuhan pasien
mengingatkan meminum obat, serta Tuberkulosis BTA positif di Puskesmas
memberi semangat dan motivasi kepada Delanggu Kabupaten Klaten. Hal ini
responden selama pengobatan terjadi karena kepatuhan responden
(Widiyanto, 2016),(Asriati & Kusnan, dipengaruhi oleh kemauan dan motivasi
2019). Selain itu terdapat responden diri untuk sembuh.
tidak patuh dan belum sembuh Penelitian ini didukung oleh penelitian
sebanyak 37,7%. Hal ini terjadi karena (Muflihatin dkk., 2018) yang
responden pernah lupa meminum obat mengatakan bahwa kepatuhan minum
TB paru dan responden meminum obat obat merupakan salah satu faktor yang
tidak sesuai waktu yang ditentukan oleh mempengaruhi kesembuhan pasien
dokter. Tuberkulosis Paru di wilayah kerja
Terdapat juga faktor yang Puskesmas Kabupaten Langkat tahun
mempengaruhi yaitu pendapatan 2018.
dibawah UMP Sultra sehingga Hasil penelitian yang didapatkan oleh
berpengaruh terhadap asupan nutrisi peneliti menunjukan ada hubungan
yang di konsumsi, kualitas hidup, serta kepatuhan minum obat dengan
hygiene lingkungan yang akan kesembuhan pasien TB paru di
menyebabkan rendahnya daya tahan Kecamatan Katobu Kabupaten Muna.
tubuh responden sehingga Hal ini terjadi karena responden yang
mempengaruhi proses kesembuhan sembuh patuh meminum obat dan peran
(Murtaningsih dan Wahyono, 2010). PMO selama pengobatan.
Berdasarkan uji statistik yang dilakukan Penelitian ini terdapat 9,8% responden
oleh peneliti dengan menggunakan uji patuh dan belum sembuh. Responden
Chi-Square diperoleh p value 0,002. patuh dimungkinkan karena adanya
Sehinga dapat disimpulkan bahwa dukungan keluanga yang selalu
hipotesis alternatif diterima. Hal tersebut mengingatkan penderita agar minum
berarti kepatuhan minum obat memiliki obat dan memberi semangat agar tetap
hubungan dengan kesembuhan pasien rajin berobat. Selain itu responden
TB paru di Kecamatan Katobu belum sembuh dipengaruhi oleh usia
Kabupaten Muna. lansia responden. Pada responden usia
Hasil uji korelasi diperoleh nilai r = 0,366, lansia metabolisme dalam tubuh
yang berarti kepatuhan berhubungan menurun sehingga proses penyerapan
dengan kesembuhan pasien TB paru obat dalam tubuh mempengaruhi
dengan tingkat korelasi rendah. Hal ini penyembuhan suatu penyakit (Zubaidah
menunjukan kepatuhan minum obat dkk., 2013).
memiliki hubungan dengan kesembuhan Penelitian ini juga terdapat 21,3%
pasien TB di Kecamatan Katobu responden tidak patuh dan sembuh.
Kabupaten Muna. Responden tidak patuh di pengaruhi
Hasil penelitian ini sejalan dengan oleh usia dewasa. Pada responden usia
penelitian yang dilakukan oleh Widiyanto dewasa terkadang tidak mengikuti
(2016), diketahui dari 38 responden anjuran dokter dan tidak tertib seperti
yang patuh dan sembuh sebanyak meminum obat tidak sesuai waktu yang
63,1%, tidak patuh dan sembuh ditentukan oleh dokter. Selain itu
sebanyak 21,2%, tidak patuh dan tidak responden sembuh dipengaruhi oleh
sembuh sebanyak 13,1%, dan patuh dan status gizi baik responden. Pada
tidak sembuh sebnyak 2,6%. Setelah responden dengan status gizi baik akan

7
MUHAJIR/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.12. NO. 1(2021)

meningkatkan sistem imun sehingga Pendapatan berpengaruh terhadap


responden sembuh (Siswanto dkk., kemampuan membeli makanan yang
2015). bergizi sehingga mempengaruhi status
Hubungan Status Gizi dengan gizi responden. Selain itu status gizi
Kesembuhan Pasien TB Paru di kurang kemungkinan dipengaruhi oleh
Kecamatan Katobu Kabupaten Muna adanya penurunan nafsu makan
Status gizi merupakan status kesehatan responden sehingga konsumsi
yang dihasilkan oleh keseimbangan makanannya pun sedikit. Pada
antara kebutuhan dan masukan nutrient responden dengan status gizi kurang
(Alifariki, 2020). Status gizi kurang akan mempengaruhi kesembuhan
mengakibatkan penurunan sistem respon dikarenakan sistem imun
imunitas yang menyebabkan responden lemah (Intiyanti dkk., 2012).
kerentangan terhadap infeksi dan Berdasarkan uji statistik yang dilakukan
meningkatkan resiko penyakit TB oleh peneliti dengan menggunakan uji
(Puspita dkk., 2016). Chi-Square diperoleh p value 0,000.
Berdasarkan hasil penelitian dari 61 Dapat disimpulkan bahwa hipotesis
responden didapatkan status gizi alternatif diterima. Hal tersebut berarti
sebelum pengobatan dengan status gizi status gizi memiliki hubungan dengan
kurang sebanyak 67,2% dan status gizi kesembuhan pasien TB paru di
baik sebanyak 32,8%. Status gizi Kecamatan Katobu Kabupaten Muna.
setelah pengobatan dengan status gizi Hasil uji korelasi diperoleh nilai r =
baik sebanyak 50,8% dan status gizi 0,539, yang berarti status gizi
kurang sebanyak 49,2%. berhubungan dengan kesembuhan
Pada penelitian ini didapatkan hasil pasien TB Paru dengan tingkat korelasi
status gizi baik dan sembuh sebanyak sedang. Hal ini menunjukkan bawha
42,6%, status gizi kurang dan belum status gizi memiliki hubungan dengan
sembuh sebanyak 39,3%, status gizi kesembuhan pasien TB paru di
kurang dan sembuh sebanyak 9,8%, Kecamatan Katobu Kabupaten Muna.
dan status gizi baik dan belum sembuh Hasil penelitian ini sejalan dengan
sebanyak 8,2%. penelitian yang dilakukan oleh (Intiyanti
Pada penelitian ini didapatkan dkk., 2012), diketahui dari 47 responden
responden status gizi baik dan sembuh status gizi kurus dan BTA positif
sebanyak 42,6%. Hal ini terjadi karena sebanyak 36,2%, status gizi normal dan
peningkatan berat badan dari awal BTA negatif sebanyak 23,4%, status gizi
pengobatan sampai enam bulan normal dan BTA positif sebanyak
pengobatan sehingga status gizi 13,1%, status gizi femuk dan BTA positif
responden baik. Status gizi responden sebanyak 12,8%, status gizi kurus dan
umumnya membaik selama pengobatan BTA negatif 6,3%, dan status gizi gemuk
dikarenakan faktor peningkatan asupan dan BTA negatif sebanyak 4,2%.
makanan, nafsu makan, dan proses Setelah diuji secara statistik dengan uji
metabolik tubuh. Pada responden Chi-Square diperoleh p value 0,000
dengan status gizi baik memiliki sitem yang berarti ada hubungan status gizi
imun kuat sehingga mempengaruhi dengan kesembuhan pada penderita TB
kesembuhan serta dipengaruhi oleh paru di Poli Paru RSD Sidoarjo. Hal ini
responden patuh meminum obat disebabkan karena penurunan berat
(Ernawati dkk., 2018), (La Aga, 2019). badan pada penderita TB paru yaitu
Selain itu terdapat responden status gizi dipengaruhi oleh adanya penurunan
kurang dan belum sembuh sebanyak nafsu makan. Dan didukung oleh
39,3%. Hal ini terjadi karena penelitian Tirtana dan Musrichan (2011)
pendapatan dibawah UMP Sultra. yang mengatakan bahwa status gizi

8
MUHAJIR/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.12. NO. 1(2021)

merupakan salah satu faktor risiko TB paru di Kecamatan Katobu


kesembuhan pasien TB paru dengan Kabupaten Muna.
resitensi obat Tuberkulosis di Wilayah
Jawa Tengah. DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian yang didapatkan oleh Achmadi, U. F. 2005. Manajemen
peneliti menunjukan terdapat hubungan Penyakit Berbasis Wilayah
antara status gizi dengan kesembuhan Paradigma Kesehatan Lingkungan.
pasien TB Paru di Kecamatan Katobu Buku Kompas. Jakarta.
Kabupaten Muna. Hal ini terjadi karena Amin, Z., Bahar, A. 2014. Buku Ajar Ilmu
status gizi responden baik. Status gizi Penyakit Dalam. VI. Interna
baik akan meningkatkan sistem imunitas Publishing. Jakarta.
seseorang sehingga mampu mebunuh Alifariki, L. O. (2020). Gizi Anak dan
bakteri dalam tubuh yang akan Stunting. Penerbit LeutikaPrio.
membantu kesembuhan seseorang. Asriati, A., & Kusnan, A. (2019). Faktor
Penelitian ini terdapat 8,2% responden Risiko Efek Samping Obat dan
status gizi baik dan belum sembuh. Hal Merasa Sehat Terhadap
ini terjadi karena pekerjaan dan usia Ketidakpatuhan Pengobatan
lansia. Responden memiliki pekerjaan Penderita Tuberkulosis Paru.
seperti petani dan buruh yang JURNAL KESEHATAN PERINTIS
mengakibatkan responden terpapar oleh (Perintis’s Health Journal), 6(2),
debu yang mengandung bakteri dan 134–139.
debu silika sehingga menghambat La Aga, E. (2019). CAKUPAN DAN
proses kesembuhan. Selain itu DETERMINAN PEMBERIAN ASI
dipengaruhi oleh usia lansia responden EKSKLUSIF DI PEMUKIMAN
sehingga proses metabolisme dalam KUMUH DALAM PERKOTAAN DI
tubuh menurun yang akan KECAMATAN TALLO KOTA
mempengaruhi proses penyerapan obat MAKASSAR. Majalah Kesehatan
sehingga mempengaruhi proses FKUB, 6(1), 44–55.
penyembuhan suatu penyakit (Niviasari Putri, S., Alifariki, L. O., Fitriani, F., &
dkk., 2015). Mubarak, M. (2020). The Role of
Penelitian ini juga terdapat 9,8% Medication Observer And
responden memiliki status gizi kurang Compliance In Medication Of
dan sembuh. Hal ini terjadi karena Pulmonary Tuberculosis Patient.
responden berusia dewasa yang Jurnal Kesehatan Prima, 14(1).
memiliki sistem imunitas baik sehingga https://doi.org/10.32807/jkp.v14i1.24
mempermudah proses kesembuhan. 8
Selain itu kemungkinan dipengaruhi oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI. Nomor
efek samping obat seperti kehilangan 67 Tahun 2016. Penanggulangan
nafsu makan, mual, dan muntah, yang Tuberkulosis. Jakarta.
mengakibatkan status gizi kurang Peta Tematik Indonesia. 2015.
(Pameswari dkk., 2016) Peta Admininstrasi Kabupaten
Muna.
https://petatematikindo.wordpress.co
V. KESIMPULAN m/2015/06/071/admininstrasi-
Kepatuhan minum obat memiliki kabupaten-Muna/amp/ Di akses
hubungan dengan kesembuhan pasien pada 18 Juli 2020.
TB paru di Kecamatan Katobu Prayogo, A. H. E. 2013. Faktor-Faktor
Kabupaten Muna. Status gizi memiliki yang Mempengaruhi Kepatuhan
hubungan dengan kesembuhan pasien Minum Obat Anti Tuberkulosis pada
Pasien Tuberkulosis Paru di

9
MUHAJIR/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.12. NO. 1(2021)

Puskesmas Pamulang Kota


Tanggerang Selatan Propinsi Banten Rahmansyah, A. 2012, Faktor-Faktor
Periode Januari 2012 – Januari yang Berhubungan dengan Penderita
2013. Skripsi. Program Studi TB Paru di Rumah Sakit Paru
Pendidikan Dokter Universitas Islam Palembang Tahun 2010. Tesis.
Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. Universitas Indonesia. Depok.
Pusat data dan informasi kementerian Rohkmah, D. 2013. Gender dan Penyakit
kesehatan RI. 2018. Infodatin. Tuberkulosis Implikasinya Terhadap
Jakarta Selatan. Akses Layanan Kesehatan
Puspita, E. 2016. Faktor-Faktor yang Masyarakat Miskin yang Rendah.
Berhubungan dengan Kepatuhan Jurnal Kesehatan Masyarakat
Penderita Hipertensi dalam Menjalani Nasional 7(10): 447-452
Pengobatan (Studi Kasus di Safri, F. M., Sukartini, T., Elida, U. 2013.
Puskesmas Gunungpati Kota Analisis Faktor yang Berhubungan
Semarang). Skripsi. Jurusan Ilmu dengan Kepatuhan Minum Obat
Kesehatan Masyarakat Universitas Pasien TB Paru Berdasarkan Health
Negeri Semarang. Semarang. Belief Model di Wilayah Kerja
Puspita, E., Christianto, E., Yofi. I. 2016. Puskesmas Umbulsari, Kabupaten
Gambaran Status Gizi Pada Pasien Jember. Jurnal Ilmu Kesehatan 3(3):
TB Paru. JOM FK 3(3): 1-15. 12-20
Puspita, E., Christianto, E., Yovi, I. 2016. Salsabela, F. E., Suryadinata, H., Arya, I.
Gambaran Status Gizi Pasien F. D. 2016. Gambaran Status Nutrisi
Tuberculosis Paru(TB Paru) yang Pada Pasien Tuberkulosis Di Rumah
Menjalani Rawat Jalan di RSUD Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin
Arifin Achmad Pekanbaru. JOM FK Bandung. Jurnal Sistem Kesehatan
3(2): 1-15. 2(2): 84-89.
Putri, J. A. 2015. Hubungan Santoso, H., 2010. Buku Saku Ilmu
Pengetahuan dan Tingkat penyakit Paru. Ed 3. Jakarta
Pendidikan PMO (Pengawas Minum Septia, A., Rahmalia, S., Sabrian, F.
Obat) Terhadap Kepatuhan Minum 2014. Hubungan Dukungan Keluarga
Obat Antituberkulosis Pasien TB dengan Kepatuhan Minum Obat
Paru. Jurnal Majority 4(8): 81-84. pada Penderita TB Paru. JOM PSIK
Putri, W. A., Munir, S. M., Christianto, E. 1(2):1-10.
2016. Gambaran Status Gizi Pada Siregar, P. A., Gurning, F. P., Eliska.,
Pasien Tuberkulosis Paru (TB paru) Pratama, M. Y. 2018. Analisis Faktor
Yang Menjalani Rawat Inap Di Rsud Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Arifin Achmad Pekanbaru. Jurnal Tuberkuosis Paru Anak Di Rsud
Onlone Mahasiswa 3(2): 1-16. Sibuhuan. Jurnal Berkala
Rab, T. 2010. Buku Ilmu Penyakit Paru. I. Epidemiologi 6(3): 268-275.
Trans Info Media. Jakarta. Siswanto, I. P., Yanwirasti., Usman, E.
Rahaman, M. F. U., Shefa, J., Mandal, D. 2015. Hubungan Pengetahuan dan
K., Alam, M. D. R. 2019. Nutritional Dukungan Keluarga dengan
Status Of Patients With Tuberculosis Kepatuhan Minum Obat Anti
Attending At Tertiary Medical Center Tuberkulosis di Puskesmas Andalas
In Bangladesh. British Journal Kota Padang. Jurnal Kesehatan
Management 30(2): 53-57. Andalas 4(3): 724- 728.
Rahardja, F. M. 2015. Nutrition In Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pulmonary Tuberculosis And Kuantitatif Kualitatif Dan
Malnutrition. Damianus Jurnal Of R&D.Alfabeta. Bandung.
Medicine 14(1): 80-88.

10
MUHAJIR/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.12. NO. 1(2021)

Supariasa, I. D. N. 2012. Buku Penilaian World Health Organization. 2010.


Status gizi. Jilid 1. Ed 2. Jakarta. Treatment of Tuberculosis:
Tirtana, B. T. 2011. Faktor-faktor yang Guidelines. Ed 4. Switzerland.
mempengaruhi keberhasilan
World Health Organization. 2018. Global
pengobatan pada pasien
Tuberculosis Report 2018.
Tuberkulosis paru dengan resistensi
Wulandari, D. H. 2015. Analisis Faktor-
obat Tuberkulosis di wilayah Jawa
Tengah. /Artikel/. Universitas Faktor yang Berhubungan dengan
Diponegoro. Jawa Tengah Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Paru
Tukayo, I. J. H., Hardianti, S., Madeso, Tahap Lanjutan Untuk Minum Obat di
M. S. 2020. Faktor yang RS Rumah Sehat Terpadu Tahun
Mempengaruhi Kepatuhan Minum 2015. Jurnal Administrasi Rumah
Obat Anti Tuberculosis pada Pasien Sakit 2(1): 17-28.
Tuberculosis Paru di Puskesmas
Wulandari, A. A., Nurjazuli., Adi, M. S.
Waena. Jurnal Keperawatan Tropis
Papua 1(3): 145-150. 2015. Faktor Risiko dan Potensi
Widiyanto, A. 2016. Hubungan Penularan Tuberkulosis Paru di
Kepatuhan Minum Obat Dengan Kabupaten Kendal Jawa Tengah.
Kesembuhan Pasien Tuberkulosis Jurnal Kesehatan Lingkungan
Paru Bta Positif Di Puskesmas Indonesia 14(1): 7-13.
Delanggu Kabupaten Klaten. Jurnal Yuniar, I., Sarwono., Lestari, S. D. 2018.
Terpadu Ilmu Kesehatan 6(1): 7-12. Hubungan Status Gizi Terhadap
Widyastuti, H. 2016. Faktor-faktor yang Kejadian Tuberculosis Paru. Jurnal
Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat Indonesia 1(1): 18-25.
Berobat Pasien TB Paru di Balai Zubaidah, T., Setyaningrum, R., Ani, F.
Kesehatan Paru Masyarakat Kota N. 2013. Faktor yang Mempengaruhi
Pekalongan. Skripsi. Fakultas Imu Penurunan Angka Kesembuhan TB
Keolahragaan Universitas Negeri di Kabupaten Banjar 2013. Jurnal
Semarang. Semarang. Buski 4(4): 192-199.

11

You might also like