Professional Documents
Culture Documents
28-34
ABSTRACT
Hypertension is a common health problem in the community. Uncontrolled hypertension can lead to degenerative diseases, such as
congestive heart failure, kidney failure, and vascular disease. Although not curable, prevention and appropriate treatment can reduce
the incidence of hypertension and accompanying diseases. This study aims to determine the effect of celery juice (Apium graveolens)
on systolic blood pressure of Wistar rat (from rattus strain) with NaCl -induced hypertension. The study was a true experimental
study with pre post test with control design. The studied enrolled 18 rattus wistar strain devided tree groups were experiment group
1 (16 rats), experiment group 2 (6 rats) and control group (6 rats). Sampling technique used random sampling. Celery juice in
experimental animals given twice daily at 10:00 and 15:00 for two weeks. In treatment group 1, celery juice given 0.009 g /grams of
weight, celery juice in the treatment group 2 given 0.0225 g /grams of weight, while the control group given distilled water ad labium.
Data were analyzed by one-way ANOVA test. This study found a decrease in mean of systolic blood pressure in treatment group 1
and 2 in the first and second week (post-test) after administration of celery juice, whereas in the control group tended to increase.
There is a decrease effect of systolic blood pressure to Rattus Rat - Strain Winstar with hypertension NaCl- induces given celery
juice
Keywords : celery juice, hypertension, Wistar strain rattus
ABSTRAK
Hipertensi adalah masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat. Hipertensi tidak terkontrol dapat memicu timbulnya penyakit
degeneratif, seperti gagal jantung congestif, gagal ginjal, dan penyakit vaskuler. Meskipun tidak dapat diobati, pencegahan dan
penatalaksanaan yang tepat dapat menurunkan kejadian hipertensi dan penyakit yang menyertainya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh jus seledri (Apium graveolens) terhadap tekanan darah sistolik tikus rattus strain wistar dengan hipertensi
diinduksi NaCl. Penelitian ini adalah penelitian true eksperimental dengan pre post test with control design. Sampel h tikus putih
(rattus) strain wistar sejumlah 18 ekor yang dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok perlakuan 16 ekor, kelompok perlakuan
2 6 ekor dan kelompok kontrol 6 ekor. Jus seledri terbuat dari daun seledri di jus dan diencerkan dengan aquades. Pemberian
jus seledri pada hewan naracoba dua kali sehari pada jam 10.00 dan 15.00 melalui sonde selama dua minggu. Pada kelompok
perlakuan 1 diberikan jus seledri 0,009 gr/grBB dan kelompok perlakuan 2 diberikan jus seledri 0,0225 gr/grBB, sedangkan kelompok
control diberikan aquades ad labium. Data dianalisis dengan uji one way ANOVA. Terdapat penurunan rata-rata tekanan darah
sistolik pada kelompok perlakuan 1 dan 2 pada minggu I dan II (post tes) setelah pemberian jus seledri sedangkan pada kelompok
kontrol cenderung mengalami peningkatan. Ada pengaruh penurunan tekanan darah sistolik pada tikus rattus strain wistar dengan
hipertensi dengan induksi NaCl yang diberikan jus seledri
Kata Kunci: Jus seledri, hipertensi, rattus strain wistar
PENDAHULUAN
Hipertensi adalah masalah kesehatan yang sering
terjadi pada masyarakat. Hipertensi yang tidak terkontrol
dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif, seperti
gagal jantung kongestive, gagal ginjal, dan penyakit
vaskuler. Hipertensi disebut silent killer karena sifatnya
asimptomatik dan setelah beberapa tahun menimbulkan
stroke yang fatal atau penyakit jantung. Meskipun tidak
dapat diobati, pencegahan dan penatalaksanaan yang
tepat dapat menurunkan kejadian hipertensi dan penyakit
yang menyertainya1.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit
degeneratif. Umumnya tekanan darah bertambah
secara perlahan dengan bertambahnya umur. Risiko
30 Jurnal Teknologi Kesehatan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 28-34
Mean
SD
95 % CI
p value
224,67 gr
237,00 gr
237,00 gr
7,09
4,43
1,38
217,23232,11
232,35-241,65
223,05-251,95
0,505
83,16 mmHg
82,67mmHg
81,5 mmHg
4,66
4,08
1,05
78,27-88,06
78,3886,95
80,3982,60
0,707
189 mmHg
192,17 mmHg
188,8 mmHg
3,35
4,79
6,55
185,49 192,51
187,14 197,20
181,95 195,71
0,437
600
Tekanan Darah
500
400
Kontrol
300
Perlakuan 2
Perlakuan 1
200
100
0
Pre test
Mg I
Post test
Variabel
TD Sistolik pre
TD Sistolik Mg I
TD Sistolik post
N
18
18
18
rata-rata
190
179,06
149,61
SD
5,02
8,91
35,99
P
0,322
0,319
0,809
Keterangan
Sebaran normal
Sebaran normal
Sebaran normal
Mean deference
p value
95% CI
Minggu I
Post tes
Pre-tes
Post tes
Pre tes
Minggu I
10,67
38,83
-10,67
28,17
-38,83
-28,17
0,00
0,00
0,00
0,001
0,00
0,001
8,95 12,38
29,67 47,99
-12,38 - -8,95
17,52 38,82
-47,99 - - 29,67
-38, 82- - 17,52
Minggu I
Post tes
Pre-tes
Post tes
Pre tes
Minggu I
21,50
85,00
-21,50
65,50
-85,00
-63,50
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
20,399 22,60
72,640 97,31
-22,60 - -20,39
51,47 75,53
-97,31 - -72,69
-75,53 - -51,47
Minggu I
Post tes
Pre-tes
Post tes
Pre tes
Minggu I
0,67
-2,67
-0,67
-3,33
2,67
3,33
0,39
0,06
0,39
0,02
0,06
0,02
-1,17 2,50
-5,53 - 0,20
-2,50 - 1,17
-5,87- -0,79
-0,21 5,53
0,79 5,87
32 Jurnal Teknologi Kesehatan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 28-34
Tabel 4. Perbandingan Rata-rata Tekanan Darah Antar Kelompok Sebelum dan Sesudah Diberikan Jus
Seledri pada Rattus Strain Wistar
Variabel
Pre test
Perlakuan 1
Perlakuan 2
Kontrol
Minggu I
Perlakuan 1
Perlakuan 2
Kontrol
Minggu II/ Posttes
Perlakuan 1
Perlakuan 2
Kontrol
Mean deference
p value
95% CI
Perlakuan 2
Kontrol
Perlakuan 1
Kontrol
Perlakuan 1
Perlakuan 2
-3,17
0,17
3,17
3,33
-0,17
-3,33
0,89
1,00
0,89
0,82
1,00
0,82
-11,054,72
-7,728,05
-4,7211,05
-4,55-11,22
-8,05 7,72
-11,224,55
Perlakuan 2
Kontrol
Perlakuan 1
Kontrol
Perlakuan 1
Perlakuan 2
7,67
-9,83
-7,67
-17,50
9,83
17,50
0,07
0,02
0,07
0,00
0,02
0,00
-0,6215,95
-18,12- -1,55
-15,94 0,62
-25,78 - -9,22
1,5518,12
9,2125,78
Perlakuan 2
Kontrol
Perlakuan 1
Kontrol
Perlakuan 1
Perlakuan 2
43,00
-41,33
-43,00
-84,33
41, 33
84,33
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
32,5353,46
-51,79- -30,89
-53,46- 32,53
-94,79- -73,87
30,8751,79
73,8794,79
34 Jurnal Teknologi Kesehatan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 28-34