You are on page 1of 14

KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN PENGUASAAN MATA PELAJARAN

PRODUKTIF TERHADAP KEBERHASILAN PRAKTEK KERJA


INDUSTRI PROGRAM TEKNIK AUDIO DAN VIDEO (TAV)
KELAS XII DI SMKN 1 KOTO XI TARUSAN
JURNAL

OLEH:

RIO DHARMAWAN NABABAN


NIM: 1203053/2012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode September 2016

rEKSE TU JT-AN PEI?IBIMBING

KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN TENGUASAAN MATA


PELAJARAN
PRONUKTIF TERHADAP KEBEREASILA N PRAKTEK
KERJA
INDUSTRI PROGRAM TEKNIK AUDIO DAN \,TDEO (TAV}
KELAS XII DI SMTO{ 1 KOTO XI TARUSAN

RIO DHARMAWAN HABA.rAN


NIM.1203A33/2012

Anikei ini disusun berdasarkan skripsi fi.i* iJi:anr:ar,va1i Nahaban rinruk


persyaratan Wisuda perioCs Septernber 2r-)16
dan disetului *leh keclua pen:bin:l"iilig

Iladang, iuii
Pembimbing

NIP 1e760408200501 I

Pembimbing

002

20i5

II

D{s. Legiman Sjamei. Azi.T


NIP 19621231 198811 1 00_5

VOTEKNIKA

Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika


Vol. 4, No. 2, Januari Juni 2016

ISSN: 2302-3295

KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN PENGUASAAN MATA PELAJARAN PRODUKTIF TERHADAP


KEBERHASILAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PROGRAM TEKNIK AUDIO DAN VIDEO (TAV)
KELAS XII DI SMKN 1 KOTO XI TARUSAN

Rio Dharmawan Nababan1, Dedy Irfan2, Legiman Slamet2


Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
Email: riodharma_1203053@yahoo.com
Abstract

The problem in this research is the low success of the industrial working practices Class XII
student of Engineering Audio Video SMK Negeri 1 Koto XI Tarusan. Minimum completeness criteria
(KKM) are set for a successful industry practice Class XII student of Engineering Audio Video SMK
Negeri 1 Koto XI Tarusan is 75 with a range of values (0-100). The fact the field that 30.95% students
get industry practice of <75 and 69.04% of students gained grades 75 in the academic year
2014/2015. In the academic year 2015/2016 the number of students who received grades of industrial
work practices of <75 as much as 12.90% and 87.09% of students gained grades 75.
The purpose of this study to reveal the contribution of Working Interests and mastery Subjects
Productive together and partially to success Industrial Work Practices. Population and sample of this
research is 31 students. Working interest data collected through questionnaires that were distributed to
students of class XII TAV skills program SMK 1 Koto XI by using a Likert scale that has been tested for
validity and reliability. While data mastery of productive subjects taken from the average value akir
that didpat by students.
The results of data analysis showed that that (1) Interest and mastery of subjects work
productively together contribute significantly to the success of the industry work practices class XII
student membership program TAV in SMKN1 Koto XI Tarusan of 42.3%, (2) working Interests
contributing significantly to the success of the industry work practices class XII student membership
program TAV in SMKN1 Koto XI Tarusan of 20.07%, (3) mastery of subjects productively contribute
significantly to the success of the industry work practices class XII student membership program TAV in
SMKN1 Koto XI Tarusan amounted at 16.81%. So it can be concluded that the interests of labor and
mastery of subjects productively together and partially to keberhasillan practice industry working class
XII student membership program TAV in SMKN1 Koto XI Tarusan the academic year 2015/2016, the
optimal working interest and a further optimized productive mastery of subjects , then the more is the
success of the practice of the industry.
Keywords: Working Interests, Mastery Subjects Productive Industrial Work Practic, Dual system of
education

A.

PENDAHULUAN

ra globalisasi yang ditandai dengan


persaingan mutu, menuntut semua pihak
dalam berbagai bidang dan sektor
pembangunan untuk senantiasa meningkatkan
kompetensinya. Terutama kualitas sumber daya
manusia yang memiliki peranan strategis dalam
memenuhi tuntutan pembangunan bangsa di
berbagai bidang, yang berhubungan erat dengan
kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa. Untuk
1. Prodi Pendidikan Teknik Elektronika untuk wisuda periode September 2016
2. Dosen Jurusan Teknik Elektronika FT-UNP

menjadikan SDM yang berkualitas berawal dari


bidang pendidikan terutama hasil lulusannya
harus mampu dapat bersaing dengan bangsa
lain. Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab II
Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, juga
dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

JURNAL VOTEKNIKA Vol. 4, No. 2, (2016)

Sekolah
sebagai
lembaga
formal
merupakan sarana dalam rangka pencapaian
tujuan pendidikan tersebut. Salah satu pendidikan
sekolah adalah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). SMK merupakan salah satu institusi yang
melaksanakan program tujuan pendidikan
nasional yang mempunyai beberapa kekhususan
dalam pelaksanaan kegiatan pendidikannya.
Kekhususan ini diharapkan memberi peluang
tumbuhnya potensi SMK untuk mandiri dan
bertanggung jawab dalam mengembangkan
program pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan lapangan kerja dengan tetap
mengikuti standar yang ditetapkan secara
nasional.
Sekolah
sebagai
lembaga
formal
merupakan sarana dalam rangka pencapaian
tujuan pendidikan tersebut. Salah satu pendidikan
sekolah adalah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). SMK merupakan salah satu institusi yang
melaksanakan program tujuan pendidikan
nasional yang mempunyai beberapa kekhususan
dalam pelaksanaan kegiatan pendidikannya.
Kekhususan ini diharapkan memberi peluang
tumbuhnya potensi SMK untuk mandiri dan
bertanggung jawab dalam mengembangkan
program pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan lapangan kerja dengan tetap
mengikuti standar yang ditetapkan secara
nasional.
SMK Negeri 1 Koto XI Tarusan merupakan
sekolah menengah Kejuruan kelompok Teknologi
dan Rekayasa yang mempunyai jurusan anatara
lain Teknik Audio Video (TAV), Teknik Gambar
Bangunan (TGB), Teknik Kendaraan Ringan
(TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM). SMK Negeri
1 Koto XI Tarusan berupaya menyiapkan dan
meningkatkan mutu lulusan sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja ataupun dunia industri
dengan melaksanakan program Prakerin yang
sesuai dengan program pemerintah. Dari misi
tersebut dapat digambarkan bahwa SMKN 1 Koto
XI Tarusan berusaha meraih sasaran yang
hendak dicapai yaitu melahirkan sumber daya
manusia yang siap menghadapi era globalisasi.
Pelaksanaan prakerin, SMKN 1 Koto XI
Tarusan, khususnya Kompetensi Keahlian Teknik
Audio Video telah bekerjasama dan bermitra
dengan dunia usaha dan industri, sehingga
pelaksanaannya diharapkan terjadi link and
match, dengan demikian diharapkan pelaksanaan
Prakerin dapat membantu kedua belah pihak
dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, khususnya pada tenaga peningkatan
kompetensi kerja sesuai dengan perkembangan
teknologi
terkini.
Pelaksanaan
prakerin
menggunakan sistem tiga bulan berturut-turut
secara bersama-sama pada tiap jurusan pada
semester IV dan V.

Berdasarkan hasil observasi terlihat bahwa


pelaksanaan Praktek Kerja Industri atau Prakerin
siswa SMKN 1 Koto XI Tarusan khususnya
program keahlian Teknik Audio Video (TAV) tahun
ajaran 2014/2015 dapat dikatakan berhasil, tetapi
masih terdapat siswa yang gagal dalam
melaksanakan Prakerin karena nilai yang diberikan
dari tempat Prakerin lebih rendah dari nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), nilai KKM yang telah
ditetapkan oleh sekolah SMKN 1 Koto XI Tarusan
yaitu 75 (Tujuh Puluh Lima). Siswa dikatakan lulus
Prakerin apabila nilai pada sertifikatnya mencapai
KKM. Di SMKN 1 Koto XI Tarusan, keberhasilan
Praktek Kerja Industri ditentukan oleh nilai sertifikat
dari perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada tabel
berikut ini
Tabel 1. Nilai Praktek Kerja Industri Kelas XII
Jurusan TAV SMKN 1 Koto XI Tarusan
Tahun 2014/2015

Dari Tabel diatas terlihat bahwa jumlah


siswa yang memiliki nilai prakerin dibawah KKM
yaitu sebanyak 13 siswa atau 30,95%, dan nilai
siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 29
siswa atau 69.04%. Dari hasil tabel terlihat bahwa
masih terdapat siswa yang gagal dalam
melaksanakan praktek kerja industri (Prakerin).
Dilihat dari sisi faktor yang menentukan
keberhasilan Praktek Kerja Industri di jurusan
TAV SMKN 1 Koto XI Tarusan tergambar sebagai
berikut : Pertama, kecocokan tempat Praktek
Kerja Industri yang dipilih oleh siswa, akan
memberikan pandangan yang luas akan
keterampilan yang dimilikinya. Berdasarkan
wawancara peneliti kepada siswa yang telah
melaksanakan Praktek Kerja Industri, jika tempat
pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang
diberikan sesuai dengan keinginan dan minatnya
maka usaha belajar akan semakin maksimal
dilakukan. Sebaliknya bila penempatan tempat
Praktek Kerja Industri yang dijalani tidak sesuai
dengan keinginannya, maka siswa tersebut
cendrung kurang serius dalam belajar. Bahkan
menurut guru pembimbing yang memonitoring
siswa di lapangan, ada siswa yang sering bolos
bahkan tidak pernah masuk dalam melaksanakan
kegiatan Praktek Kerja Industri, dengan alasan
tempat Praktek Kerja Industri tidak cocok bahkan
tidak sesuai dengan program keahlian yang
dimiliki siswa. Oleh sebab itu pihak sekolah harus
memperhatikan kecocokan tempat Praktek Kerja
Industri dengan keinginan siswa, dengan
melakukan survei ke Dunia Usaha/Dunia Industri
(DU/DI) yang akan bekerja sama dalam

Kontribusi Minat Kerja dan Penguasaan Mata Pelajaran Produktif Rio Dharmawan Nababan

pelaksanaan Praktek Kerja Industri siswa baik


dari kualitas tempat dan keterkaitan dengan
jurusan yang sesuai dengan jurusan yang diambil
siswa disekolah
Faktor kedua, ketersediaan
sarana dan prasarana yang dapat mempengaruhi
motivasi belajar siswa. Dilihat dari kondisi yang
ada di SMKN 1 Koto XI Tarusan, ketersediaan
sarana sudah cukup memadai sesuai dengan
tuntutan kurikulum yang ada. Walaupun masih
ada juga hambatan, sebab sekolah belum bisa
menyediakan sarana prasarana praktek secara
sepenuhnya, dimana jumlah alat belum
sebanding dengan jumlah siswa yang akan
melakukan praktek. Sehingga membuat waktu
proses belajar mengajar akan berkurang karena
alat praktek yang digunakan akan dipakai secara
bergantian oleh siswa. Tetapi pada saat ini
sedang dilakukan penambahan alat-alat tersebut
oleh sekolah.
faktor
ketiga
yang
mempengaruhi
keberhasilan dari Praktek Kerja Industri adalah
kualifikasi guru yang membimbing siswa (Guru
Pamong) pada proses pelaksanaan Praktek Kerja
Industri. Guru yang menjadi pembimbing Praktek
Kerja Industri dituntut telah ahli/profesional dalam
bidangnya. Namun, ditemui dilapangan ada
beberapa guru pembimbing lapangan kurang
memaksimalkan dalam proses pembimbingan
siswa, dimana siswa melakukan suatu kegiatan
mereka didampingi akan tetapi kurang diarahkan,
begitu juga dengan supervisor di Industri yang
mendampingi siswa tersebut. hal ini bisa
dimaklumi bahwa supervisor
di Industri
merupakan orang yang mempunyai targetan kerja
dalam perusahan yang ditempatinya dan harus
menargetkan hasil kerja dan kualitas yang
maksimal. Jadi disini siswalah yang dituntut untuk
lebih aktif bertanya atas kesulitan atau masalah
yang dihadapi saat melaksanakan praktek
dilapangan.
Faktor
keempat yang mempengaruhi
Praktek Kerja Industri adalah minat kerja dan
motivasi siswa dalam melaksanakan Praktek
Kerja Industri. Maka dari itu guru terlebih dahulu
harus memperhatikan minat kerja sebelum
melaksanakan praktek kerja industri. Karena hasil
Praktek Kerja Industri akan tinggi jika
pelaksanaan praktek kerja industri sesuai dengan
yang diharapkan siswa, tetapi jika pelaksanaan
Praktek Kerja Industri tidak sesuai dengan minat
kerja siswa maka akan berdampak dengan hasil
Praktek Kerja Industri, hasil tersebut merupakan
nilai siswa.
faktor
kelima
yang
mempengaruhi
keberhasilan Praktek Kerja Industri adalah hasil
dari penguasaan Mata Pelajaran Produktif, ratarata hasil belajar siswa pada mata pelajaran
program kejuruan/produktifnya selama semester I
sampai semester IV sudah diatas Kriteria
Ketuntasan
Minimal
(KKM).
Berdasarkan

keterangan yang diberikan wali kelas siswa yang


telah melaksanakan Praktek Kerja Industri,
memang ada beberapa siswa yang awalnya
mendapat nilai dibawah nilai KKM, tapi dengan
adanya remedial siswa dapat mengulang kembali
dan memperbaiki nilai tersebut menjadi batas
KKM yang telah ditentukan
Dari
pemaparan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi Keberhasilan Praktek kerja
Industri di SMKN 1 Koto XI Tarusan, minat kerja
merupakan salah satu faktor yang diduga
mempengaruhi keberhasilan Praktek Kerja
Industri oleh karena itu peneliti merasa perlu
melakukan penelitian pada faktor Minat kerja
siswa, karena dilihat dari kondisi dilapangan
banyak siswa yang beranggapan bahwa
pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak begitu
terikat dengan kegiatan disekolah, banyak siswa
yang hanya sekedar melaksanakan kewajiban
Praktek saja tidak memperhatikan penampilan,
kerapian dan kedisiplinan sebagaimana seperti
kegiatan belajar mengajar disekolah. Selanjutnya
faktor Penguasaan Mata Pelajaran Produktif,
faktor ini juga perlu diteliti karena pemahaman
siswa tentang teori-teori dan keterampilan dasar
semester I, II, III dan IV hanya sebatas
penyelesaian nilai pada batas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) saja.
Dari beberapa pemaparan maka peneliti
merasa perlu melakukan penelitian tentang
Kontribusi Minat Kerja dan Penguasaan Mata
Pelajaran Produktif Terhadap Keberhasilan
Praktek Kerja Industri Program Teknik Audio dan
Video (TAV) Kelas XII di SMKN 1 Koto XI
Tarusan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengungkapkan:
1. Untuk mengungkapkan apakah terdapat
kontribusi minat kerja dan penguasaan
mata pelajaran produktif secara bersamasama terhadap keberhasilan praktek kerja
industri pada siswa kelas XII program
keahlian TAV di SMKN 1 Koto XI Tarusan.
2. Untuk mengungkapkan apakah terdapat
kontribusi
minat
kerja
terhadap
keberhasilan praktek kerja industri pada
siswa kelas XII program keahlian TAV di
SMKN 1 Koto XI Tarusan .
3. Untuk mengungkapkan apakah terdapat
kontribusi mata pelajaran produktif
terhadap keberhasilan praktek kerja
industri pada siswa kelas XII program
keahlian TAV di SMKN 1 Koto XI Tarusan
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode
asosiatif yang bersifat kolerasi yaitu hubungan
antara permasalahan yang satu dengan

JURNAL VOTEKNIKA Vol. 4, No. 2, (2016)

permasalahan yang lain. Menurut Suharsimi


(2010: 313) bahwa:
Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan
ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa
eratnya hubungan serta berarti atau tidak
hubungan itu.
Metode korelasi ini bertujuan untuk melihat
seberapa besar kontribusi Minat Kerja sebagai
variabel bebas (X1) dan Penguasaan Mata
Pelajaran Produktif sebagai variabel bebas (X2)
terhadap Keberhasilan praktek kerja industri
siswa kelas XII program teknik audio dan video
tahun ajaran 2015/2016 sebagai variabel terikat
(Y), dan seberapa besar kontribusi antara kedua
variabel bebas (X1 dan X2) secara bersama-sama
terhadap variabel terikat (Y).
Ada 2 variabel dalam penelitian ini, meliputi:
1. Variabel
Independen
(bebas).
Menurut
Sugiyono (2012: 4) Variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel bebas adalah Minat
Kerja yang disimbolkan dengan X1 dan
Penguasaan Mata Pelajaran Produktif yang
disimbolkan dengan X2.
2. Variabel
Dependen
(terikat).
Menurut
Sugiyono
(2012:
4)
Variabel
terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas. Penelitian ini yang menjadi variabel
terikat adalah Keberhasilan praktek kerja
industri siswa kelas XII program teknik audio
dan video tahun ajaran 2015/2016 SMK Negeri
1 Koto XI Tarusan
Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis data
yaitu:
1. Data primer, data yang diperoleh langsung dari
responden dengan cara mengajukan angket.
2. Data sekunder, data yang diperoleh dengan
cara tidak langsung dari objek penelitian,
misalnya dengan cara pengambilan data hasil
praktek kerja indistri siswa kelas XII TAV pada
Kepala kopetensi jurusan TAV dan hasil
belajar mata pelajaran produktif pada walikelas
XII TAV pada semester Januari - Juni Tahun
Ajaran 2015/2016 atau pada bagian kurikulum.
Untuk variabel bebas Minat Kerja (X1) data
diambil dengan menggunakan angket. Indikator
yang digunakan dalam variabel motivasi belajar
adalah:
1. Rasa tertarik dan senang terhadap kerja
2. Motivasi kerja
3. Pengembangan potensi diri
4. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Untuk Variabel bebas Penguasaan Mata
Pelajaran Produktif (X2) dan Variabel Terikat

Keberhasilan praktek kerja industri, data diambil


dari rata-rata nilai produktif dari semester 1
sampai dengan IV dan nilai industri siswa.
Model skala Likert yang digunakan untuk
menilai setiap item pernyataan. Menurut Riduwan
dan Sunarto (2011: 22) Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial.
Tabel 2. Bobot pernyataan skal Likert

Populasi, menurut sugiyono (2012: 61)


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
diambil
kesimpulannya. Menurut Suharsimi (2010: 173)
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Sesuai dengan batasan masalah, maka populasi
dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII
TKJ SMK Negeri 1 Meulaboh tahun ajaran 2015 /
2016 yang terdiri dari 62 orang siswa.
Sampel, menurut Suharsimi (2010: 174)
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi
yang diteliti. Menurut Sugiyono (2012: 61)
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki populasi. Karena
jumlah
populasi
telah
diketahui,
maka
pengambilan sampel menggunakan sampling

jenuh. Menurut Riduwan (2010: 64), Sampling


jenuh ialah teknik pengambilan sampel apabila
semua populasi dijadikan sampel dan dikenal juga
dengan istilah sensus. jadi, sampel yang akan
diuji adalah sebanyak 31 orang responden

Uji coba instrumen meliputi uji validitas


(kehandalan)
dan
reliabilitas
(kesahihan).
Suharsimi (2010: 211) menjelaskan bahwa:
Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan sesuatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan. Untuk
mengukur validitas sebuah instrumen dapat
digunakan rumus Korelasi Product Moment
sebagai mana yang diuraikan Sugiyono (2012:
228) sebagai berikut:

Kontribusi Minat Kerja dan Penguasaan Mata Pelajaran Produktif Rio Dharmawan Nababan

n(XY) (X)(Y)

{n. X (X) } {n. Y (Y) }


Keterangan :
rxy.hitung = koefisien korelasi
n
= jumlah responden
X
= jumlah skor setiap item
Y
= jumlah skor total (seluruh item)
xy
= jumlah skor hasil kali skor x
dengan skor y
Instrumen dikatakan valid jika r hitung
r
r tabel.
tabel, dan sebaliknya tidak valid jika r hitung
Taraf signifikansi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 5%.
Menurut Suharsimi (2010: 221) Reabilitas
instrumen mengandung pengertian bahwa
sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Pengujian
reabilitas
instrumen
dihitung
dengan
menggunakan rumus Alpha seperti dikemukakan
oleh Suharsimi (2010: 239) yaitu sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil deskripsi data variabel


Minat Kerja

Tabel 4. Distribusi frekuensi skor minat kerja

Si
k
r11
1

St
k 1
keterangan :
r11
=
k
=

=
St
=

nilai reliabilitas
jumlah item
jumlah varian butir
jumlah varian total

Menurut Suharsimi (2010: 239), rumus


alpha digunakan untuk mencari reliabilitas
instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya
angket atau soal dalam bentuk uraian . Menurut
Riduwan dan Sunarto (2011: 83) Jika t hitung t
tabel, maka HO ditolak atau dengan kata lain
pernyataan tersebut reliabel. Jika t hitung t tabel,
maka HO diterima berarti pernyataan tersebut
tidak reliabel.
C. HASIL PENELITIAN
1. Uji Coba Instrumen
Variabel Minat Kerja dari 40 item
penyataan, 31 item dinyatakan valid dan 9
item dinyatakan tidak valid.Item soal yang valid
dari variabel Minat Kerja tersebut selanjutnya
diuji reliabilitasnya untuk mendapat kesahihan
instrumen.
2. Deskripsi Data
Deskripsi data menggambarkan keadaan
objek penelitian yang sebenarnya, dari data
yang diperoleh sampel apa adanya sebelum
data tersebut dianalisis. Kesimpulan yang
diambil dari objek berlaku secara umum.

Gambar 1. Kurva normal skor minat kerja


Kurva
normal
pada
Gambar
1
menunjukkan condong kekiri, karena nilai ratarata variabel minat kerja lebih kecil dari nilai
median,. Hal ini memberi arti bahwa minat
kerja siswa kelas XII TAV SMK Negeri Koto XI
Tarusan cendrung menurun.
Tabel 5. Hasil deskripsi data variabel
Penguasaan mata pelajaran produktif.

JURNAL VOTEKNIKA Vol. 4, No. 2, (2016)

Tabel 6. Distribusi frekuensi skor Penguasaan


mata pelajaran produktif

Gambar 2. Kurva normal penguasaan mata


pelajaran produktif
Kurva normal pada Gambar 2 menunjukkan
condong kekiri, karena nilai rata-rata variabel
Penguasaan mata pelajaran produktif lebih kecil
dari nilai median. Hal ini memberi arti bahwa
optimalisasi Penguasaan mata pelajaran produktif
siswa kelas XII TAV SMK Negeri Koto XI Tarusan
cendrung menurun.
Tabel 7. Hasil deskripsi data variabel

Keberhasilan Praktek Kerja Industri

Tabel 8. Distribusi frekuensi skor Keberhasilan


Praktek Kerja Industri

Gambar 3. Kurva normal Keberhasilan Praktek


Kerja Industri
Kurva
normal
pada
Gambar
3
menunjukkan condong kekiri, karena nilai ratarata variabel Keberhasilan Praktek Kerja
Industri lebih kecil dari nilai median, atau 99,10
< 100,00. Hal ini memberi arti bahwa
Keberhasilan Praktek Kerja Industri siswa
kelas XIII TAV TA. 2015/2016 SMK Negeri 1
Koto XI Tarusan cendrung menurun.
3. Tingkat Capaian Responden (TCR)
Variabel Minat Kerja siswa terdiri dari 4
indikator, yaitu: 1) Rasa tertarik dan senang
terhadap kerja, 2) Motivasi Kerja, 3)
Pengembangan potensi diri, 4) Status sosial
keluarga. Variabel minat kerja tersebar 30 item
pernyataan kuisioner.

Tingkat pencapaian = (

%
)

x 100% = 46,73%

Berdasarkan rata rata penilaian terhadap


31 orang sampel, dapat diketahui bahwa
secara keseluruhan nilai rerata sebesar 2,93
dengan TCR 46,73%. Data ini memberikan
interprestasi bahwa siswa kelas XII SMK
Negeri 1 Koto XI Tarusan telah memberikan
pernyataan mengenai minat kerja dengan

Kontribusi Minat Kerja dan Penguasaan Mata Pelajaran Produktif Rio Dharmawan Nababan

tingkat pencapaian responden dalam kategori


kurang.
4. Persyaratan Uji Analisis
a. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
apakah data berdistribusi secara normal
atau tidak.

Tabel 13. Hasil analisis normalitas dengan


Ms.Excel untuk variabel
Keberhasilan Praktek Kerja Industri

Tabel 11. Hasil analisis normalitas dengan


Ms.Excel untuk variabel minat
kerja.

Hasil perhitungan Lo pada Minat Kerja


siswa sebesar 0,0244, harga L dengan n = 31
pada taraf nyata = 0,05 adalah 0,159.
Karena harga Lo (0,0244) lebih kecil dari L
(0,159), maka dapat disimpulkan data Minat
Kerja siswa kelas XII Teknik Audio Video SMK
Negeri 1 Koto X1 Tarusan tahun pelajaran
2015/2016 berdistribusi normal.

Sedangkan
uji
normalitas
pada
keberhasilan praktek kerja industri didapat Lo
sebesar 0,021 L dengan n = 31 pada taraf
nyata = 0,05 adalah 0,159. Karena harga Lo
(0,021) lebih kecil dari L (0,159), maka
disimpulkan data keberhasilan praktek kerja
industri siswa kelas XII Teknik Audio Video
SMK Negeri 1 Koto X1 Tarusan tahun
pelajaran 2015/2016 berdistribusi norma.
b. Uji linieritas
Tabel 14. Hasil uji linearitas minat kerja
terhadap Keberhasilan Praktek
Kerja Industri dengan Ms.Excel

Tabel 12. Hasil analisis normalitas dengan


Ms.Excel untuk variabel
Penguasaan Mata Pelajaran
Produktif

Hasil perhitungan Lo pada penguasaan


mata pelajaran produktif sebesar 0,0323, L
dengan n= 31 pada taraf nyata = 0,05
adalah 0,159. Karena harga Lo (0,0323) lebih
kecil dari L (0,159), maka dapat disimpulkan
data penguasaan mata pelajaran produktif
kelas XII Teknik Audio Video SMK Negeri 1
Koto X1 Tarusan tahun pelajaran 2015/2016
berdistribusi normal.

Tabel 15. Hasil uji linearitas Penguasaan


Mata Pelajaran Produktif
terhadap Keberhasilan Praktek
Kerja Industri dengan Ms.Excel

Dari Tabel 14 dan 15 terlihat bahwa


Fhitung signifikansi minat kerja keberhasilan
praktek kerja industri sebesar 12,797 dan

JURNAL VOTEKNIKA Vol. 4, No. 2, (2016)

Fhitung linier sebesar 0,359 sedangkan Fhitung


signifikansi penguasaan mata pelajaran
produktif keberhasilan praktek kerja industri
sebesar 12,672 dan Fhitung linier sbesar 1,426.
Hasil perhitungan Fhitung signifikansi besar dari
Ftabel dan Fhitung linier kecil dari Ftabel. Jadi dapat
disimpulkan bahwa antara variabel minat kerja
keberhasilan praktek kerja industri dan
variabel penguasaan mata pelajaran produktif
keberhasilan praktek kerja industri siswa
kelas XII Teknik Audio Video SMK Negeri 1
Koto XI Tarusan tahun pelajaran 2015/2016
mempunyai hubungan yang linier dan
signifikan.
c. Uji homogenitas
Uji Homogenitas digunakan untuk
mengetahui apakah beberapa varian populasi
data adalah sama atau tidak. Uji homogenitas
ini dilakukan untuk menguji kedua kelompok
sampel yaitu variabel minat kerja dan
penguasaan
mata
pelajaran
produktif
mempunyai varian yang homogen atau tidak.

Fhitung =

=1,87

Hasil uji homogenitas variabel minat


kerja dan penguasaan mata pelajaran
produktif di dapat harga Fhitung sebesar 1,87.
Nilai Ftabel untuk taraf nyata 0,05 dengan
dbpembilang=30 dan dbpenyebut = 30 adalah 2,38.
Dengan demikian Fhitung Ftabel(1,87 < 2,38).
Berarti kedua kelompok sampel mempunyai
varians yang homogen.
d. Uji Multikolinieritas
Pengujian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara
kedua variabel bebas dalam penelitian ini
(multikolinieritas). Jika terjadi hubungan maka
harus diatasi, jika tidak terdapat hubungan
maka dapat dilanjutkan ke analisis regresi
ganda.
Tabel 17. Hasil uji multikolinieritas dengan
aplikasi SPSS

Pada Tabel 17 terlihat besarnya harga


VIF secara adalah 1,171, berarti VIF < dari 5
atau 1,171 < 5 maka tidak terdapat
multikolinieritas diantara variabel bebas dalam
penelitian ini.

5. Analisis Regresi Ganda


Analisis ini bertujuan untuk meramalkan
nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih
terhadap satu variabel terikat. Teknik analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linier berganda. Persamaan regresi
ganda untuk dua variabel bebas dalam
penelitian ini adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2
Tabel 18. Nilai statistik untuk persamaan
regresi ganda menggunakan
aplikasi SPSS.

Berdasarkan Tabel 18, persamaan


regresi ganda untuk dua variabel bebas yaitu
minat kerja dan penguasaan mata pelajaran
produktif adalah:

= + 1 + 2
Y= 1,536 + 0,380

+ 0,466

Persamaan diatas dapat diartikan bahwa:


a. Variabel minat kerja sebesar 0,380;
artinya jika minat kerja mengalami
kenaikan 1 satuan, maka keberhasilan
praktek kerja indusrti akan mengalami
peningkatan sebesar 0,380 x 31 = 7,32,
dengan asumsi variabel lainnya tetap.
b. Variabel penguasaan mata pelajaran
produktif sebesar 0,466; artinya jika
penguasaan mata pelajaran produktif
mengalami kenaikan 1 satuan, maka
keberhasilan praktek kerja industri akan
mengalami peningkatan sebesar 0,466 x
25 = 7,525, dengan asumsi variabel
lainnya tetap.
Besarnya nilai kontribusi variabel bebas
secara bersama-sama terhadap variabel
terikat seperti pada Tabel 19.
Tabel 19. Nilai korelasi R.

Berdasarkan
Tabel
19,
diperoleh
persentase kontribusi minat kerja siswa dan
penguasaan mata pelajaran produktif secara
bersama-sama terhadap keberhasilan praktek
kerja industri sebesar R x 100% = (0,650) x
100% = 42,30%. Berdasarkan Tabel 18,
diperoleh persentase kontribusi minat kerja
terhadap keberhasilan praktek kerja industri

Kontribusi Minat Kerja dan Penguasaan Mata Pelajaran Produktif Rio Dharmawan Nababan

secara parsial sebesar r x 100% = (0,448) x


100% = 20,07%.
Persentase kontribusi
penguasaan mata pelajaran produktif terhadap
keberhasilan praktek kerja industri secara
parsial sebesar r x 100% = (0,410) x 100% =
16,81%.
6.

Pengujian Hipotesis
a. Uji Hipotesis Pertama
Ho = Minat Kerja (X1) dan Penguasaan
Mata Pelajaran Produktif (X2)
secara
bersama-sama
tidak
berkontribusi dan tidak signifikan
terhadap Keberhasilan Praktek
Kerja Industri
Siswa kelas XII
pada Program Teknik Audio Video
(TAV) SMK Negeri 1 Koto XI
Tarusan.
Ha = Minat Kerja (X1) dan Penguasaan
Mata Pelajaran Produktif (X2)
secara
bersama-sama
berkontribusi
dan
signifikan
terhadap Keberhasilan Praktek
Kerja Industri Siswa kelas XII pada
Program Teknik Audio Video
(TAV) SMK Negeri 1 Koto XI
Tarusan.
Tabel 20.Hasil analisis Uji F untuk korelasi
ganda dengan menggunakan SPSS

Berdasarkan
Tabel
20
dengan
keberartian probabilitas sebesar 0,000 < 0,05,
maka Ho ditolak dan Ha diterima. dengan taraf
signifikan = 0,05. Jika dibandingkan ternyata
Fhitung >Ftabel, karena itu dapat diambil
keputusan bahwa Minat Kerja (X1) dan
Penguasaan Mata Pelajaran Produktif (X2)
secara bersama-sama berkontribusi terhadap
kebrhasilan praktek kerja industri (Y).
b. Uji Hipotesis Kedua dan Ketiga
1). Korelasi Parsial X1 terhadap Y
Ho = Minat Kerja (X1) tidak berkontribusi
dan
signifikan
terhadap
Keberhasilan Praktek Kerja Industri
Siswa kelas XII pada Program
Teknik Audio Video (TAV) SMK
Negeri 1 Koto XI Tarusan.
Ha = Minat Kerja (X1) berkontribusi dan

signifikan
terhadap
terhadap
Keberhasilan Praktek Kerja Industri
Siswa kelas XII pada Program
Teknik Audio Video (TAV) SMK
Negeri 1 Koto XI Tarusan
Tabel 21.Hasil analisis uji t korelasi parsial
dengan SPSS

keberartian probabilitas sebesar 0,013 <


0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan data pada uji t, diperoleh nilai
thitung = 2,635 dengan signifikan 0,013,
sedangkan ttabel (2,032) thitung> ttabel (2,635
>2,032 dan signifikan < 0,05 (0,013<0,05),
sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak, Ha
diterima, artinya Minat Kerja (X1) secara
parsial berkontribusi signifikan terhadap
Keberhasilan Praktek Kerja Industri (Y).
2).Korelasi Parsial X2 terhadap Y
Ho = Penguasaaan Mata Pelajaran
Produktif (X2) tidak berkontribusi
dan
signifikan
Keberhasilan
Praktek Kerja Industri Siswa kelas
XII pada Program Teknik Audio
Video (TAV) SMK Negeri 1 Koto
XI Tarusan.
Ha = Penguasaaan Mata Pelajaran
Produktif (X2) berkontribusi dan
signifikan Keberhasilan Praktek
Kerja Industri Siswa kelas XII pada
Program Teknik Audio Video
(TAV) SMK Negeri 1 Koto XI
Tarusan
Berdasarkan Tabel 21, keberartian
probabilitas sebesar 0,025 < 0,05, maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan data
pada uji t, diperoleh nilai thitung = 2,377 dengan
signifikan 0,025, sedangkan ttabel (2,032) thitung>
ttabel (2,377>2,032 dan signifikan < 0,05
(0,025<0,05), sehingga dapat disimpulkan Ho
ditolak, Ha diterima, artinya Pengguasaan
Mata Peljaran Produktif (X1) secara parsial
berkontribusi signifikan terhadap Keberhasilan
Praktek Kerja Industri (Y)
7. Pembahasan
Penelitian ini mengungkapkan kontribusi
Minat Kerja dan Penguasaan Mata Pelajaran
Produktif secara bersama-sama berkontribusi
terhadap Keberhasilan Praktek Kerja Industri,
dari 31 butir item pertanyan untuk

10

JURNAL VOTEKNIKA Vol. 4, No. 2, (2016)

mengungkapkan besarnya kontribusi minat


kerja terhadap keberhasilan Prakerin, 31 siswa
yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
dengan nilai mata pelajaran produktif dalam
rangka mengungkapakan besarnya kontribusi
penguasaan mata pelajaran produktif terhadap
keberhasilan Prakerin.
Sebelum dilakukan penelitian terlebih
dahulu dilakukan uji coba instrumen kepada
24 responden untuk melihat validitas dan
reliabilitas data dengan jumlah item 40 untuk
variabel X1. Dari uji validitas yang dilakukan
didapatkan rtabel sebesar 0,423 dengan taraf
nyata 0,05 maka didapat 31 item yang valid
untuk variabel X1. Untuk uji reliabilitas variabel
X1 dengan taraf nyata 0.05, didapat harga
rhitung sebesar 0.977 dan rtabel 0,413. Maka
dapat disimpulkan bahwa data minat kerja
bersifat valid dan reliabel.
Berdasarkan hasil analisis hipotesis
pertama membuktikan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima. Hal ini membuktikan bahwa
minat kerja dan Penguasaan mata pelajaran
produktif memberikan kontribusi secara
bersama-sama terhadap keberhasilan Praktek
kerja industri sebesar 42,3 %, Minat kerja
memberikan kontribusi terhadap keberhasilan
Praktek kerja industri yaitu sebesar 20,07 % ,
Penguasaan
mata
pelajaran
produktif
berkontribusi terhadap keberhasilan Prakerin
sebesar
16,81%.
Sedangkan
sisanya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya seperti :
kecocokan tempat pelaksanaan Praktek Kerja
Industri, ketersediaan sarana dan prasarana
peralatan praktek, kualifikasi guru dalam
memandu atau membimbing siswa dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Industri,.
Hasil analisis data dan pengujian
hipotesis menunjukan bahwa ketiga hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini ternyata
dapat diterima secara signifikan. Ini berarti
variabel bebas Minat Kerja (X1) dan
Penguasaan Mata Pelajaran Produktif apabila
dilihat
secaa
besama-sama
memiliki
Kontribusi yang signifikan terhadap variabel
terikat Keberhasilan Praktek Kerja Industri
(Y), begitu juga variabel Minat Kerja (X1)
terhadap variabel Keberhasilan Praktek Kerja
Industri (Y), serta variabel Penguasaan Mata
Pelajaran Produktif (X2) juga memiliki
kontribusi
yang
signifikan
terhadap
Keberhasilan Praktek kerja Industri (Y).
Berdasarkan Hasil analisis data dan
pengujian hipotesis menunjukan bahwa Minat
Kerja dan Penguasaan Mata Pelajaran
Produktif memiliki kontribusi yang signifikan
terhadap Keberhasilan Praktek kerja Industri.
Semakin tinggi tingkat minat siswa dan
penguasaan mata pelajaran produktif maka
akan semakin tinggi pula keberhasilan

praktik kerja industri. Ini berarti dalam


melaksanakan praktik kerja industri siswa
sudah harus memiliki keinginan yang tinggi
untuk mengikuti praktik kerja industri dan
menguasai mata pelajaran produktif.
Sebagian
besar
siswa
yang
melaksanakan praktik kerja industri di
toko atau perusahaan service barang
elektronik harus dikuasai oleh siswa sebelum
melaksanakan praktik kerja industri, sebab
secara langsung kemampuan siswa terhadap
mata pelajaran produktif tersebut digunakan
di tempat praktik.
Keinginan atau minat kerja siswa dalam
mengikuti praktik kerja industri yang terdiri
dari perasaan senang, perhatian konsentrasi,
kesadaran dan kemauan dalam praktik kerja
industri juga harus diperhatikan oleh pihak
sekolah karena bisa mempengaruhi siswa
dalam melaksanakan tugas di
tempat
praktik. Dengan demikian keberhasilan
praktik kerja industri dipengaruhi oleh
minat kerja siswa dan penguasaan mata
pelajaran produktif.
D. PENUTUP
1. Simpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan yang telah dilakukan dapat di
buat kesimpulan sebagai berikut :
a. Minat kerja dan penguasaan mata
pelajaran produktif secara bersama-sama
memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap keberhasilan praktek kerja
industri siswa kelas XII di SMKN 1 Koto XI
Tarusan sebesar 42,3%. Dan sisanya
sebesar 56,7 % dipengaruh oleh
beberapa
faktor
lainnya.
Hal
ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi minat
kerja siswa dan semakin optimal
penguasaan mata pelajaran produktifnya
maka semakin baik pula keberhasilan
praktek kerja industri siswa .
b. Minat kerja memberikan kontribusi
signifikan terhadap keberhasilan Praktek
Kerja Industri siswa kelas XII di SMKN 1
Koto XI Tarusan sebesar 20,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi minat
kerja siswa maka semakin baik pula
keberhasilan praktek kerja industri siswa
yang dicapai.
c. Penguasaan mata pelajaran produktif
memberikan kontribusi signifikan terhadap
keberhasilan Prakerin siswa kelas XII di
SMKN 1 Padang sebesar 16,81 %. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin optimal
penguasaan mata pelajaran produktif

Kontribusi Minat Kerja dan Penguasaan Mata Pelajaran Produktif Rio Dharmawan Nababan 11

maka semakin baik pula keberhasilan


keberhasilan praktek kerja industri siswa
yang dicapai.

2. Saran
Berdasarkan
temuan-temuan
dalam
penelitian yang telah dikemukakan pada BAB
IV, diperoleh variabel minat kerja (X1) memiliki
Tingkat Capaian Responden (TCR) adalah
sangat kurang. Namun pada masing-masing
indikator penelitian (minat kerja) terdapat sub
indikator yang perlu disarankan untuk
ditingkatkan guna meningkatkan keberhasilan
praktek kerja industri pada siswa SMK Negeri
1 Koto XI Tarusan. Beberapa saran yang
dapat
dikemukakan
berdasarkan
hasil
penelitian sehubungan dengan minat kerja dan
penguasaan mata pelajaran produktif terhadap
keberhasilan praktek kerja industri siswa di
SMKN 1 Koto XI Tarusan, diantaranya:
a. Bagi
siswa
hendaknya
dapat
meningkatkan minat kerja nya dalam
pelaksanaan praktek kerja industri
dengan memaksimalkan usahanya dalam
mengembangkan potensi-potensi yang
mereka miliki tersebut kearah yang lebih
positif dan bernilai tinggi.
b. Bagi siswa agar dapat mempertahankan
dan lebih meningkatkan lagi penguasaan
mata pelajaran produktif yang mereka
miliki dengan belajar lebih giat dan
memperhatikan guru saat menerangkan
pelajaran.
c. Guru hendaknya perlu memberikan
informasi
tentang
manfaat
dan
keuntungan yang diperoleh dalam
melaksanakan praktek kerja industri,
memberikan bimbingan dan motivasi
serta dukungan kepada siswa, sehingga
siswa dapat memberikan yang terbaik
untuk dirinya, sekolah, maupun Dunia
Usaha/Industri
dimana
meraka
melaksanakan Praktek.
d. Bagi kepala sekolah disarankan untuk
meningkatkan perhatiannya dalam upaya
meningkatkan keberhasilan Prakerin
dengan
meningkatkan
hasil
mata
pelajaran produktif melalui peraturan
sekolah yang baik.
e. Bagi Dunia Industri, perlu menciptakan
suasana yang mendidik, misalnya dalam
hal membimbing kerja, penerapan
keselamatan kerja, penghargaan dan
sistem
mentoring.
Selanjutnya
memberikan
dukungan,
sumbangan
saran dan bimbingan kepada siswa,
sehingga untuk melaksanakan praktek
selanjutnya dapat lebih baik.

f.

Bagi peneliti selanjutnya agar lebih


memperluas kajian tentang faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan,
karena diduga ada faktor-faktor lain yang
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap keberhasilan prakerin yang
belum terungkap dalam penelitian ini.

Catatan:

Artikel ini disusun berdasarkan skripsi


penulis dengan Pembimbing I Dr. Dedy
Irfan, S.Pd.M.Kom dan Pembimbing II
Drs.Legiman Slamet, M.T
E. DAFTAR PUSTAKA

Agus Irianto. (2004). Statistik: Konsep &


Aplikasinya. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Djaali. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Askara.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2012 Sekolah Menegah Kejuruan
Riduwan. 2009. Dasar-Dasar Statistika.
Bandung:Alfabeta
Surat Keputusan Mendikbud RI no 323/U/ Tahun
1997 tentang penyelenggaraan
Pendidikan Sistem Ganda pada SMK
Slameto. (2010). Belajar dan Faktorfaktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta Rineka
Cipta
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung :
Tarsirto
.
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syofian Siregar.(2013).Metode Penelitian
Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta :
Kencana
Taliziduhu, Ndraha. (1997). Pengantar Teori
Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

12

JURNAL VOTEKNIKA Vol. 4, No. 2, (2016)

Umar Husein. (2011). Metode Penelitian untuk


Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Rajawali Pers.
Wena Made. (1996). Pendidikan Sistem Ganda.
Bandung: Tarsito.
Universitas Negeri Padang. (2012). Buku
Panduan Penulisan e-journal. Padang.

You might also like