.

menjalankan perintahnya dan menjauhi laranganya.

Karena hanya dengan taqwalah derajat paling mulia
. di sisi Alloh dapat kita raih
Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah

Rasanya masih begitu membekas di benak kita atas
peristiwa dahsyat yang sempat menyita perhatian
kita yakni melutasnya gunung kelud
kemarin. Bersamaan dengan kejadiam
itu,berdasarkan penelitian BMKG ternyata lebih dari
10 gunung berapi di Indonesia yang menampakkan
intensitas naik. Banyak orang beranggapan bahwa
kejadian tersebut adalah kejadian alami belaka. Yang
disebabkan oleh factor alam juga. Namun demikian
kalu direnungkan lebih dalam sebenarnya kejadiankejadian alam tersebut tidak terlepas dengan semua
hal yang telah diperbuat oleh ulah tangan manusia
. itu sendiri
Bukankah hal tersebut sesuai dengan firman Alloh
: surat Arrum ayat 41 yang berbunyi

Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah

Kesempatan yang mulia ini marilah kita selalu

menambah taqwa kita kepada Alloh SWT dengan
taqwa yang sesungguhnya yakni sekuat tenaga

dan enjoy seolah-olah tidak ada beban bagi mereka.

Kebiasaan mengumbar aurot bias kita lihat di manamana. Pergaulan bebas laki-laki perempuan bukan
mahromnyapun sering berada di sekitar kita.
Munculnya kafe-kafe yang di dalamnya juga di
dalamnya menampilkan penyayi erotis, praktek
prostitusi terselubung demi keuntungan komersial
semata tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan
darinya sama sekali. Padahal semua itu adalah
kemungkaran yang dampak negatifnya amat terasa
dan merusak sendi-sendi social, agama, dan
masyarakat.

Telah

nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).
Dan juga firman Alloh surat Asyura ayat 30.

Sehingga jikalau Alloh menurunkan siksanya

terhadap kaum itu, sebenarnya bukan salah Alloh
tetapi justru itulah balasan yang patut diterima oleh
kaum itu, walaupun akhirnya yang menrima azab itu
bukan sekedar pelakunya saja yang minoritas, tetapi
justru akan dirasakan oleh semua kaum walaupun
mayoritas kaum itu adalah orang-orang baik.

30. dan

apa saja musibah yang menimpa kamu Maka

adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri,
dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).
Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah

Hal lain yang patut kita renungkan adalah
merebaknya kemungkaran di sekitar kita, bagaimana
minuman keras seakan- akan menjadi sesuatu yang
tidak tabu bahkan tidak ada dampak negatifnya,
sehingga mereka menkonsumsinya dengan nyaman

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh
Umar bin Abdul Aziz salah seorang kholifah yang
terkenal sangat adil dan ada sebagian ulama

mengkategorikan beliau sebagai Khulafaurrosyidin

yang ke lima dalam kitab Tanbihul ghofilin :

dengan sungguh-sungguh juga mendorong

partisipasi aktif warga masyarakat untuk ikut
berperan dalam upaya mencegah kemungkaran.

Dalam penjelasan selanjutnya Kitab Tanbihul

ghofin mengungkapkan :

Artinya : Berkata Umar ibni abdil aziz ra

bahwasanya Alloh swt tidak memberikan azab suatu
kaum disebabkan perbuatan kaum minoritas( yang
melakukan kemaksiatan), melainkan ketika sudah
tampak jelas merajalelanya kemaksiatan dan mereka
(kaum) itu tidak mencegahnya ,maka seluruh
komunitas kaum tersebut berhak atas azab (siksaan)
itu

Dan Alloh telah menyebutkan bahwasanya telah

diwahyukan atas yusa ibni nun as sesungguhnya
aku (Alloh) telah merusak kaummu 40 ribu orang
yang diantaranya telah berbuat baik dan 60 ribu
diantaranya telah berbuat buruk. Yusa berkata
wahai tuhanku bagi orang-orang yang berbuat jelek
(kami memaklumi) namun bagaimana mereka yang
berbuat baik ? Alloh berfirman karena mereka

Dari ungkapan Umar bin Abdul Aziz itu,

menggambarkan kepada kita bahwa kewajiban untuk
mencegah kemungkaran adalah tanggungjawab kita
semua. Tidak hanya tugas ulam, pejabat maupun
Instansi yang berkompeten dalam hal itu. Walaupun
berdasarkan porsinya masing-masing. Sehingga
ulama, pejabat, Instansi yang berkompeten itu tadi
berkewajiban untuk melaksanakan kewajibanya

(yang berbuat baik) tidak pernah murka ketika

melihat perbuatan penyebab murka Alloh terjadi.
Dan bersama-sama makan dan minum dengan
orang-orang jelek (tidak pernah mempedulikan atas
. kejelekan itu)

orang yang soleh ?" Rasulullah SAW pun menjawab :

". " Ya, apabila kebejatan sudah merajalela
Dalam kitab Misykaatul Mashoobiih juz 3 bab 22
pasal 3 Hadits ke-5. Hal 152 bersumber dari Jabir bin
Abdullah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Allah
'Azza wa Jalla mewahyukan kepada Jibril as :
"Goncangkanlah kota ini dan kota itu bersama
penghuninya !" Jibril as pun berkata : "Wahai
Tuhanku, sesungguhnya di tengah-tengah mereka
ada hamba-Mu si fulan yang tidak pernah ma'siat
kepada-Mu sesaat pun juga." Rasulullah SAW
melanjutkan : "Allah berfirman : "Sesungguhnya
wajahnya (si hamba yang soleh itu) tidak pernah
berubah terhadap-Ku (tidak marah melihat
". kema'siatan) sesaat pun juga

Penjelasan Kitab Tanbihul di atas

menggambarkan pada kita bahwa kalau ingin Kota/
Negara kita aman dari siksa Alloh , maka harus
diupayakan meminimalkan perbuatan-perbuatan
munkar dan orang orang sholeh tldak boleh
beranggap bahwa biarlah kejahatan itu terjadi yang
penting kami tetap berbuat baik. Tatapi minimal
hatinya mengingkari atas kemungakaran itu dan
. berupaya untuk mencegahnya
Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah

Dua hadits di atas dengan secara gamblang dan jelas

menerangkan bahwa kesalehan pribadi tidak akan
mampu mencegah datangnya musibah, jika
kesalehan pribadi tersebut tidak mampu mencegah
. kemunkaran dan kema'siatan sehingga merajalela

Sebuah hadits muttafaqun 'alaihi yang diriwayatkan

Bukhari ra dan Muslim ra yang bersumber dari
Ummul Mu'minin, Zainab binti Jahsy ra, menceritakan
tentang berita akan datangnya bahaya bagi umat
manusia, lalu Zainab ra bertanya kepada Nabi
SAW : "Wahai Rasulullah, mungkinkah kami binasa
padahal di tengah-tengah kami masih ada orang-

Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah

Tampaklah jelas bahwa arti penting dari amar maruf

dan nahi munkar di dalam hidup ini. Fenomena yang
sudah terjadi tampaknya lebih dari cukup sebagai
pelajaran bahwa kerusakan, azab, kesengsaraan
yang meliputi hidup manusia bukan semata-mata
kejadian alam dan takdir semata, melainkan di
dalamnya ada pelajaran penting bahwa hidup
manusia seyogyanya tetap senantiasa memberikan
isnpirasi yang baik terhadap lingkungan sekitar guna
menjaga sendi-sendi islam yang memiliki tata nilai
luhur yang di ridloi oleh ilahi robbi. Dan juga upaya
upaya pencegahan kemungkaran adalah sesuatu
yang sangat urgent dan super penting karena
merajalelanya kemaksiatan dan kemungkaran
walaupun dilakukan oleh kelompok minoritas ternya
dampaknya sangat luas termasuk menjadi sebab
turunya azab dan siksa Alloh secara menyeluruh.
Jikalau amar maruf nahi munkar ini dilakukan , maka
hidup damai dan tenteram akan senatiasa tercipta
karena kita ridlo dengan apa yang sudah di
anugerahkan oleh Alloh kepada kita, dan begitu pula
Alloh juga ridlo dengan keberadaan kita yang
dibuktikan dengan hilangnya keresahan serta
. damainya hidup yang jauh dari bala dan musibah

Pernyataan tersebut juga sesuai dengan Firman

: Alloh yang berbunyi

110. kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka
ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.
Jadi dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah akan
memberikan predikat yang terbaik kepada umat
:manusia bila memenuhi tiga syarat yaitu

Menyuruh kepada yang maruf . 1

. 2 dan mungkar, yang dari Mencegah

. 3 Allah kepada beriman Mau

Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah

sudah munkar nahi dan maruf Amar Kiranya
ini. hidup dalam urgent yang perihal merupakan
melaksanakan tidak untuk satupun alasan ada Tidak
itu karena Oleh munkar. nahi dan maruf amar
bersama-sama dan bangkit semua kita marilah
yang mencegah dan maruf beramar dalam berlomba
munkar.








.





.