You are on page 1of 2

The Hungry Lion and the Foolish Stag

A beautiful stag was drinking at a pool. He noticed his reflection in the water and was admiring
the size and grandeur of his horns. After a few minutes of this he looked down at his feet and saw
how thin and weak they looked. He felt embarrassed.
My horns are so wonderful, but I hate my tiny feet! he grumbled, and walked away sulkily.
Meanwhile, a hungry lion had been following him. The lion said under his breath, What a
delicious lunch you are going to be! The stag turned and saw the lion, then started to run quickly
across the plain. His nimble feet gave him the advantage over the lion and he quickly reached the
forest.
You wont catch me now! called the stag to the lion, who was still far away. However, after
entering the forest the stag soon found that his horns had become tangled in the branches of the
apple trees above.
Oh no! cried the stag, What a fool I have been! I hated the feet that would have saved me, but
boasted about the horns that have made me a lions lunch! Every day the lion lies around waiting
for a foolish stag like me to come along, and now Oh dear!
By this time the lion had approached, walking slowly and smiling broadly.
Mmm! Ive been hoping for a meal like this all week! My dear friend the stag with his great big
horns ambles into a forest et voila! My lunch is served cold!
Cant we just try to get along? begged the stag, struggling desperately to free his fantastic
horns.
Well, began the lion thoughtfully, No, I dont think so. You see you are a stag and I am a lion.
Then he ate the stag whole leaving just the horns, which he kept to hang on the wall of his lair.
Cerita Singa Lapar dan Rusa Bodoh
Seekor rusa yang cantik sedang minum di sebuah kolam. Dia melihat bayangannya didalam air
dan mengagumi ukuran dan kemegahan tanduknya. Setelah beberapa menit mengagumi
tanduknya, ia menatap kakinya dan melihat bagaimana kurus dan tampak lemahnya kaki-kai itu.
Diapun merasa malu.
Tanduk saya begitu indah, tapi aku benci kaki kecil saya! Gerutunya, dan berjalan pergi
cemberut. Sementara itu, seekor singa yang lapar telah mengikutinya. Singa berkata pelan,
Betapa lezatnya makan siang ini sebentar lagi Rusa itu berbalik dan melihat singa, kemudian
berlari cepat melintasi dataran kosong. Kaki lincah memberinya keuntungan dan rusa itupun
dengan cepat mencapai hutan.
Kau tidak akan bisa menangkap saya sekarang! Sebut rusa kepad singa yang yang masih
tertinggal jauh. Namun, setelah memasuki hutan rusa segera menyadari bahwa tanduknya
tersangkut pada cabang-cabang pohon apel di atas nya.
Oh tidak! Teriak rusa, Betapa bodohnya aku ini! Aku telah membenci kaki yang akan
menyelamatkan aku, tetapi mengagumi tanduk yang malah membuat aku tidak berdaya dan
menjadi makan siang singa! Setiap hari singa itu menunggu disekitar akan datangnya rusa bodoh
seperti aku, dan sekarang Ohtidak
Saat itu Singa sudah mendekat, berjalan perlahan dan tersenyum lebar.
Mmm! Aku sudah berharap spanjang minggu untuk makan seperti ini! Temanku sayang, rusa
dengan tanduk yang besar besar, masuk ke dalam hutan emm ! Makan siang disajikan dengan

nikmat!
Tidak bisakah kita mencoba untuk berteman ? Pinta rusa itu, yang berjuang mati-matian untuk
melepaskan tanduknya.
Yah, Singa itu mulai dengan serius, Tidak, Aku tidak berpikir begitu. Kau tahu? Kau adalah
rusa dan aku seekor seekor singa Kemudian singaitu memakan rusa sampai habis -.
Menyisahkan tanduknya, yang Singa itu simpan untuk dijadikan hiasan di dinding sarangnya.
Apa nilai moral dari cerita text narrative Cerita Singa dan Rusa diatas?
Hal yang kita banggakan kadang ternyta tidak ada nilainya sama sekali malah sebaliknya sesuatu
yang tidak kita perhatikan sebenarnya yang paling berharga. Nilai moral itu adalah:
what is most truly valuable is often underrated.
Bahwa kita sering tidak menyadari apa yang paling benar-benar berharga itu malah sering
diremehkan. tidak dianggap, disepelhkan, dianggap tidak ada gunanya, dll.

You might also like