You are on page 1of 3

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,



Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :
[1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
[2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
[3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
[4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
[5] Hidupmu sebelum datang kematianmu. (HR. Al Hakim dalam Al
Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan
syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al
)Jami Ash Shogir

Sumber: https://rumaysho.com/240-masa-muda-waktu-utama-beramalsholeh.html

,
, , ,, , ," ,: , , , , , , , , , , ,: , , , ,, ,
, , , , , ,

" . , , , ,, , , , , , , , ,, , , , , ,



.















)
(.









.




.






.


















:

.


.




:


:










.








.

Hadith Pertama

telah Abdurrahman bin Abdullah kami kepada menceritakan Telah : )2341 - (TIRMIDZI
Abu kami kepada mengkhabarkan telah 'Amir bin Aswad Al kami kepada menceritakan
Al Barzah Abu dari Juraij bin Abdullah bin Sa'id dari A'masy Al dari Ayyasy bin Bakar
kaki telapak "Kedua bersabda: Salam wa 'alaihi Shallallahu Rasulullah berkata: Aslami
untuk umurnya tentang ditanya sampai kiamat hari pada bergeser akan tidak hamba seorang
dia mana dari hartanya tentang amalkan, dia apa untuk ilmunya tentang habiskan, dia apa
berkata: Dia "gunakan. dia apa untuk tubuhnya tentang dan infakkan dia kemana dan peroleh
dan Bashrah orang adalah dia Juraij bin Abdullah bin Sa'id adapun shahih, hasan ini Hadits
'Ubaid. bin Nadlah adalah namanya Barzah Abu sedangkan Barzah, Abu budak adalah dia
Hadith Kedua

telah Mas'adah bin Humaid kami kepada menceritakan Telah : ) 2340 - (TIRMIDZI
kepada menceritakan telah Mihshan Abu Numair bin Hushain kami kepada menceritakan
dari Rabah Abu bin `'Atho kami kepada menceritakan telah Rahabi Ar Qais bin Husain kami
"Kaki bersabda: beliau Salam wa 'alaihi Shallallahu Nabi dari Mas'ud Ibnu dari Umar Ibnu
tentang ditanya sehingga Rabbnya sisi dari Kiamat hari pada bergeser tidaklah Adam Anak
dia apa untuk mudanya masa tentang habiskan, dia apa untuk umurnya tentang ;hal lima

pergunakan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa
yang telah dia lakukan dengan ilmunya." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami tidak
mengetahuinya dari hadits Ibnu Mas'ud dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam kecuali dari
Hadits Al Husain bin Qais, sementara Husain bin Qais dilemahkan dalam masalah hadits
karena sisi hafalannya, dan dalam bab ini ada hadits dari Abu Barzah dan Abu Sa'id.
Kata kunci
Menggunakan lafadz dan maka diketahui hadith tersebut terdapat pada kiab sunan
tirmidzi pada bab kiamat
Kritik Sanad
Menurut Nadlah bin Ubaid mengatakan bahwa hadith ini adalah hadits hasan Shohih,
sedangkan Abu Isa berkata: Hadits ini gharib dikarenakan husein bin Qais dilemahkan dalam
masalah hadits karena sisi hafalannya, dan dalam bab ini ada hadits dari Abu Barzah dan Abu
Sa'id. Meskipun dengan status hadith yang demikian (banyak perbedaan dikalangan ulama
hadith mengenai derajatnya) cukuplah bagi kita untuk menjadikan hadith ini sebagai
pengingat akan datangnya hari kiamat.
Fiqh al-Hadith
Hari kiamat adalah suatu bencana besar yang pasti akan terjadi. Adanya kiamat itu
merupakan suatu pembalasan terhadp apa yang telah kita lakukan di dunia ini. Kalau boleh
penulis melogikakan kiamat itu seperti halnya suatu persidangan atau peradilan. Dimana
ketika itu semua anak adam akan diadili sesuai dengan apa yang telah merka perbuat. Dan
sebaik-baik peradilan adalah hari kiamat.
Dari hadis ini nabi berpesan kepada kita semua untuk menggunakan apa yang telah Allah
berikan, dengan sebaik baiknya. Mulai dari umur, ilmu, harata benda dan badan kita. Apakah
kita telah menggunakannya sebaik-baiknya? Ataukah tidak sama sekali?
Semua anak adam tidak bisa terlepas dari pertanggung jawaban atas empat hal tersebut.
Karena Allah telah memberikannya kepada anak adam, maka gunakanlah dengan sebaik
mungkin sebelum terlambat.
Kritik sosial
Selain Al-Quran, hadith nabawi pun ikut serta dalam mengingatkan manusia dalam hal
ganjaran atau pembalasan. Tapi nyatanya, tidak sedikit juga dari umat islam yang
mengindahkan pesan-pesan tersebut. Apa penyebab semua ini? Apakah mereka umat islamtidak bisa memahami ayat-ayat Al-Quran? Bukankah sekarang sudah banyak terjemahan AlQuran? Atau mereka tidak mengerti bahwa nabi juga berpesan tentang azab-azab Allah?
Ataukah mereka pura-pura tidak mengerti? Wallahu alam
Yang pastinya, hati mereka telah meremehkan pesan-pesan Allah baik melalui ayat-ayat AlQuran maupun dari lisan nabi Muhammad Saw.

You might also like