Professional Documents
Culture Documents
PENGAUDITAN 2
Disusun oleh:
Muhammad Ridha Jihad
Adil Rahmansyah
Putri Amalia
Fauzan Azima
Muhammad Kamaruddin
DEPARTEMEN AKUNTANSI
DEPOK
2016
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah /
tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan
orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum pernah disajikan / digunakan sebagai bahan untuk
makalah / tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas
bahwa kami menyatakan dengan jelas menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya
plagiarisme.
Mata Ajaran
: Pengauditan 2
Judul Makalah/Tugas
Tanggal
: 24 Mei 2016
Dosen
: Desi Adhariani
Adil Rahmansyah
Putri Amalia
Fauzan Azima
Muhammad Kamaruddin
BAB I
PEMBAHASAN KASUS
1.1.
weeding out irrelevant information, so you may not need to use every piece
of information he has provided.
Year
2008
$8,450,000
$6,242,500
Wire) $1,654,500
2007
$8,150,000
6,080,000
$1,175,500
$2,625,000
$1,650,000
$ 224,500
$ 182,000
$ 450,000
43.6 days
56.3 days
$ 0.008
$ 0.480
$ 0.120
$ 425,000
44.2 days
48.4 days
$ 0.009
$ 0.480
$ 0.190
Sales
Cost of Sales
Finished
Goods
(Insulated
Inventory
Laramie makes several different gauges and types of insulated copper wire
for use in applications ranging from residential telephone and electrical wiring
to industrial-grade, high-voltage power cables. The production area is divided
goods storage
area,
away
from
the
shipping
area.
The inventory and production areas are well organized and seem to flow
smoothly. Machines appear to be well maintained. A cursory visual examination
of inventories reveals no problems. Two spools in the finished goods area
were tagged as being of the type of residential wiring recently banned by
federal safety guidelines.
These spools are clearly marked, and the inventories supervisor indicated
they are to be destroyed within the next week. Procedures and records for tracking
materials upon arrival, through the production process, and into finished goods
and
shipping,
1.2.
Important Point
appear
to
be
well
designed.
The company devotes 25% of its 500,000 square feet of floor space to the
storage of raw materials and finished inventories.
Each pallet of copper rod uses 36 square feet of floor space and holds
1,500 pounds of copper. The pallets are not stackable.
Finished goods (i.e., insulated copper wire) are stored on large stackable
spools of various sizes, with approximately 500,000 feet of wire per spool.
The price of plastics dropped from $.19 in 2007 to $.12 per pound in 2008, raising
a valuation issue
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
2.1.
Pre-Final Work
Dalam proses auditing laporan keuangan perusahaan, setelah auditor
penyusunan laporan keuangan berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang
direncanakan. Sangat penting bagi auditor untuk menjaga kontak dengan pihak
manajemen untuk mendeteksi masalah yang mungkin muncul dan tidak
terencanakan serta mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Hal-hal yang perlu didiskusikan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Hal mengenai pemeriksaan sementara, seperti tidak selesainya
pemasangan kamar mandi serta pergerakan persediaan yang lambat.
2. Persiapan dari manajemen untuk instruksi menghitung persediaan
sistem untuk menentukan jumlah persediaan.
3. Jadwal untuk laporan keuangan akhir tahun. Ini adalah praktek yang
normal untuk mengatur batas waktu penyelesaian pekerjaan audit
sebagai pertemuan umum dilakukan dengan cara tatap muka. Sama
pentingnya seoertu tenggat waktu manajemen dalam memberikan
penialaian terhadap persediaan, menyeimbangkan piutang usaha dan
hutang buku besar, penyusunan jadwak akrual, dan sebagainya.
Kegagalan dalam menentukan batas waktu penyusunan internal akan
membuat auditor kesusahan dalam menentukan batas pekerjaannya dan
hal ini harus dibahas lebih lanjut.
4. Standar akuntansi dan pelaporan. Kebanyakan standar akuntansi
memerlukan pengungkapan yang cukup dan manajemen harus
merencanakan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan sebelum
akhir tahun. Auditor harus memastikan bahwa perusahaan memiliki
system untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan.
5. Undang-undang baru. Peraturan perusahaan dan pajak yang baru sangat
diperlukan, dan stock exchange requirement adalah salah satu
contohyang harus didiskusikan dengan manajemen.
6. Standar auditing. Satndar auditing berdampak pada pekerjaan auditor
dan mungkin perlu untuk membicarakannya dengan manajemen.
Contohnya adalah ISA 315 yang memberikan dampak besar bagi
pekerjaan audit.
ISA 505
ISA 505 membahas mengenai eksternal confirmation. Bagaimana auditor
menggunakan prosedur konfirmasi eksternal untuk memperoleh bukti audit yang
sesuai. Karena bukti audit dalam bentuk konfirmasi eksternal yang diterima
langsung oleh auditor dari pihak yang mengkonfirmasi mungkin lebih dapat
diandalkan dibandingkan dengan bukti yang dihasilkan dari internal perusahaan.
Selain prosedur di ISA ini juga dijelaskan mengenai bagaimana auditor
menanggapi hasil dari konfirmasi eksternal, apakah bisa diandalkan atau belum.
Di sini juga dijelaskan mengenai tidak ada tanggapan, konfirmasi negatif serta
bagaimana auditor sebaiknya mengevaluasi bukti yang diperoleh dari konfrmasi
tersebut.
2.2.
Misalnya Inventory count observation, karena sifat dari pekerjaannya, dan contoh
lain adalah memperoleh konfirmasi dari bank. Berikut adalah tipikal pekerjaan
audit pada sekitar tanggal neraca
1. Konfirmasi bank (bank confirmations)
Melakukan konfirmasi atas informasi saldo akun dengan setiap bank atau
lembaga keuangan dimana klien memiliki akun.
2. Inventory count observation
Mengkonfirmasi keberadaan dan kondisi persediaan dan memastikan
hubungan yang sesuai antara pembelian dengan penjualan yang dilakukan client.
3. Long-term construction contracts
Berkaitan dengan Stage of completion dari kontrak konstruksi jangka
panjang dan jumlah profit yang diakui/diterima sebelum kontrak konstrukssi
selesai.
4. Non-current assets in course of construction
10
2.3.
- surveyors
- lawyers
- actuaries
- valuers
- geologist
11
Related Parties
ISA 550 menerangkan tentang kewajiban seorang auditor dalam menjamin
12
Pihak tersebut adalah anggota dari manajemen kunci dari entitas tersebut,
atau induk perusahan
Pihak tersebut adalah pihak yang mengelola dana pension dari entitas
Normal
Course of Business
Other than
Normal Course of
Business
Higher
risk of material
misstatement
No higher
risk of material
misstatement
13
Extensive and
complex range of
Relationship
Ineffective
Information System
Transactions at
abnormal Market
terms
Karena pihak terkait tidak independen satu sama lain, banyak kerangka
pelaporan keuangan menetapkan persyaratan akuntansi dan pengungkapan khusus
untuk hubungan terkait partai, transaksi dan saldo untuk memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk memahami sifat dan efek aktual atau potensial terhadap
laporan keuangan. Di mana kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
menetapkan persyaratan tersebut, auditor memiliki tanggung jawab untuk
melaksanakan prosedur audit untuk mengidentifikasi, menilai dan menanggapi
risiko salah saji material yang timbul dari kegagalan entitas untuk tepat
menjelaskan atau mengungkapkan terkait pihak hubungan, transaksi atau saldo di
sesuai dengan persyaratan dari kerangka.
Bahkan jika kerangka pelaporan keuangan yang berlaku menetapkan
minimal atau tidak ada persyaratan pihak terkait, auditor tetap perlu mendapatkan
pemahaman tentang hubungan istimewa entitas dan transaksi yang cukup untuk
dapat menyimpulkan apakah laporan keuangan, sepanjang mereka dipengaruhi
oleh hubungan mereka dan transaksi tersebut. Selain itu, pemahaman tentang
hubungan istimewa entitas dan transaksi relevan dengan evaluasi auditor apakah
satu atau lebih faktor risiko fraud yang hadir seperti yang dipersyaratkan oleh ISA
240, karena penipuan dapat lebih mudah dilakukan melalui pihak terkait.
Karena keterbatasan yang melekat dari audit, ada risiko yang tidak dapat
dihindari bahwa beberapa salah saji material laporan keuangan tidak dapat
dideteksi, meskipun audit direncanakan dengan baik dan dilakukan sesuai dengan
ISA. Dalam konteks pihak terkait, potensi dampak keterbatasan pada kemampuan
auditor untuk mendeteksi salah saji material yang lebih besar untuk alasan seperti
berikut:
-
14
menyimpulkan,
diperoleh,
apakah
berdasarkan
laporan
bukti-bukti
keuangan,
audit
sepanjang
yang
mereka
2.5.
biasanya menggunakan beberapa jenis tes seperti tes atas transaksi, prosedur
penelaahan analitik (Analytical Review Procedures) dan tes langsung terhadap
saldo perkiraan. Salah satu tes yang digunakan adalah prosedur penelaahan
analitik yang merupakan bagian penting dalam proses audit karena membantu
auditor dalam menentukan luasnya tes audit lain yang diperlukan. Pada dasarnya
15
16
Menurut standar yang dikeluarkan AICPA, beberapa hal yang harus diperhatikan
oleh auditor ketika merencanakan dan melaksanakan prosedur ini adalah:
Sifat / jenis dari entitas yang diperiksa karena beda entitas maka beda pula
pendekatan prosedur yang dilakukan,
Didalam PSA No. 22 (SA Seksi 329) tujuan dari penggunaan ARP ini adalah
untuk:
1. Membantu auditor dalam merencanakan sifat, saat dan lingkup prosedur
audit
2. Sebagai pengujian substantif untuk memperoleh bukti tentang asersi
tertentu yang berhubungan dengan saldo akun atau jenis transaksi.
3. Sebagai review menyeluruh informasi keuangan pada tahap review akhir
audit.
ARP digunakan dalam setiap tahap auditing yaitu pada tahap perencanaan,
tahap pengujian substantif dan tahap review terhadap hasil audit.Dalam tahap
perencanaan ARP membantu auditor dalam meningkatkan pemahamannya
mengenai bisnis dari auditee dan transaksi atau peristiwa yang terjadi sejak
17
tidak diaudit.
Melakukan pembandingan / analisis data, serta identifikasi dan
perhitungan atas perbedaan yang penting dan signifikan.Dalam melakukan
pembandingan ini maka auditor biasanya menggunakan alat pembantu
seperti kalkulator dan komputer.Auditor juga harus memahami usaha klien
sehingga dapat melihat pengaruh dari keputusan keputusan penting yang
diambil oleh manajemen terhadap laporan keuangan klien yang
diperbandingkan. Permasalahan yang sering dihadapi oleh auditor adalah
ketika ingin menetapkan seberapa besar perbedaan antara data-data yang
dibandingkan sehingga diperlukan tindakan investigasi lebih lanjut lagi
( risiko salah saji tidak dapat diterima oleh auditor ). Auditor biasanya
dalam menentukan perbedaan ini dengan menggunakan rumus rumus
18
Sedangkan dalam tahap pengujian substantif tujuan dari ARP adalah untuk
menunjukkan kemungkinan terjadinya salah saji yang nantinya akan menjadi arah
19
perhatian audit atau memberikan tingkat keyakinan yang memadai atas suatu
asersi secara efektif dan efisien karena terkadang atas suatu asersi, kemungkinan
salah sajinya tidak akan tampak dari pemeriksaan bukti rinci.Berdasarkan PSA
No.22 (SA Seksi 329) dijelaskan bahwa efektivitas dan efisiensi yang diharapkan
dari suatu ARP dalam mengidentifikasikan kemungkinan salah saji tergantung
atas, antara lain:
Sifat Asersi dimana prosedur ini akan lebih efektif dan efisien atas asersi
yang kemungkinan salah sajinya tidak akan tampak dari pemeriksaan bukti
dimana
mempertimbangkan
auditor
sumber
harus
data
menilai
dan
keandalan
kondisi
yang
data
dengan
melingkupi
20
berbagai sumber.
Ketepatan harapan auditor untuk memberikan tingkat keyakinan yang
diinginkan sehingga perbedaan yang mungkin salah saji yang material ,
baik secara individu atau kelompok akan teridentifikasi untuk diaudit oleh
auditor. Ketepatan harapan sangat penting karena dapat mempersempit
toleransi perbedaan sehingga jika terjadi perbedaan yang cukup signifikan
antara hasil prosedur analitik dengan angka sesungguhnya maka perbedaan
tersebut kemungkinan besar adalah salah saji. Semakin rinci harapan yang
dikembangkan maka semakin besar kemungkinan salah saji dideteksi,
contohnya jumlah bulanan biasanya lebih efektif daripada jumlah tahunan
dan perbandingan berdasarkan jenis usaha akan lebih efektif daripada
21
22
BAB III
ANALISIS KASUS
3.1.
Analytical Procedure
24
3.3.
Secara umum, substantive procedure yang perlu dilakukan adalah sekitar akun
Inventori, Account Receivable dan Account Payable. Hal ini dapat dilakukan
melalui:
inventori
dan
3.4.
Kesimpulan Kasus
25
DAFTAR PUSTAKA
Ian Gray, Stuart Manson, The audit Process Principles and Practice, 4th
edition, Thomson
Review Procedures
http://dikdiksalehsadikin.wordpress.com
26