You are on page 1of 8

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1 Tabel Pengamatan
IV.1.1 Metode Oven Biasa
Nama Bahan
Berat
W

Bayam

Ikan

Kemiri

Buah Pir

5,0633

5,0036

5,0065

5,0083

0,2092
0,191
0,020
0,0105
4,996
99,7902
47,580
0,2097

1,6993
0,5867
0,4217
0,0940
4,9143
98,12312
5,227
1,87688

1
1,7110
1,7451
W 2
1,6367
1,6785
3
0,2698
0,1727
2
4
0,0535
0,0891
W3
5,0098
4,9145
Kadar Air Wb 98,94338 98,21928
(%)
Db
9,364
5,515
Total Solid (%) 1,05662 1,78072
IV.1.2 Metode Oven Vakum
Berat
(gram)

Nama Bahan
Berat
(gram)

W1
W2
W3
Wb
Db

Kadar
Air
(%)
Total Solid
(%)

Kangkun
g
5,3321
2,7237
2,6084
48,9188
95,7668

Ikan

Kemiri

Buah Pir

5,0834
3,7454
1,338
26,32096
35,724

5,254
5,192
0,062
1,1801
1,194

5,3247
2,7253
2,5994
48,8178
95,3803

51,0812

73,679

98,8199

51,1822

IV.2 Perhitungan
Persen kadar air ( w. b.)

= w3 / w1 x 100 %

( d. b.)

= w3 / w2 x 100%

Persen total solid

= w2 / w1 x 100%

IV.2.1 Metode Oven Biasa


1. Bayam
w3 = w1 w2
= 5,0633 0,0535

= 5,0098 gram
Persen kadar air (w. b.)

(d. b.)

Persen total solid

5,0098
= 0,0535

x 100% = 98, 94338%

5,0098
5,0633

x 100% = 9,364%

0,0535
5,0633

x 100% = 1,05662%

4,9145
= 5,0036

x 100% = 98,21928%

2. Ikan
w3 = w1 w2
=5,00360,0891
=4,9145gram
Persen kadar air (w. b.)

(d. b.)

Persen total solid

4,9145
0,0891

x 100% = 5,515%

0,0891
5,0036

x 100% = 1,78072%

3. Kemiri
w3 = w1 w2
=5,0065 0,0105
= 4,996 gram
Persen kadar air (w. b.)

(d. b.)

Persen total solid


4. Buah Pir
w3 = w1 w2

4,996
= 5,0065

x 100% = 99,7902%

4,996
0,0105

x 100% = 47,580%

0,0105
5,0065

x 100% = 0,2097%

=5,0083 0,0940
= 4,9143 gram
Persen kadar air (w. b.)

(d. b.)

Persen total solid

4,9143
= 5,0083

x 100% = 98,12312%

4,9143
0,0940

0,0940
5,0083 x 100% = 1,87688%

x 100%= 5,227%

IV.2.2 Metode Oven Vakum


1. Kangkung
w3 = w1 w2
= 5,3321 2,7237
= 2,6084 gram
Persen kadar air (w. b.)

(d. b.)

Persen total solid

2,6084
= 5,3321

x 100% = 48,9188%

2,6084
2,7237

x 100% = 95,7668%

2,7237
5,3321

x 100% = 51,0812%

2. Ikan
w3 = w1 w2
= 5,0834 3,7454
= 1,338 gram
Persen kadar air (w. b.)

(d. b.)

1,338
= 5,0834
=

1,338
3,7454

x 100% = 26,32096%

x 100% = 35,724%

Persen total solid

3,7454
5,0834

x 100% = 73,6790%

3. Kemiri
w3 = w1 w2
= 5,254 5,192
= 0,062 gram
Persen kadar air (w. b.)

(d. b.)

Persen total solid

0,062
= 5,254

x 100% = 1,1801%

0,062
5,192

x 100% = 1,194%

5,192
5,254

x 100% = 98,8199%

2,5994
= 5,3247

x 100% = 48,8178%

4. Buah Pir
w3 = w1 w2
= 5,3247 2,7253
= 2,5994 gram
Persen kadar air (w. b.)

(d. b.)

Persen total solid

IV.3 Gambar Hasil


IV.3.1 Metode Oven Biasa

2,5994
2,7253

x 100% = 95,3803%

2,7253
5,3247

x 100% = 51,1822%

IV.3.2 Metode Oven Vakum

IV.4 Pembahasan
IV.4.1 Metode Oven Biasa
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam bahan
pangan dengan metode oven biasa, pada percobaan ini digunakan
empat sampel yaitu bayam, ikan, buah pir, dan kemiri.
Hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah pada pengeringan
bayam, hasil pengamatan menunjukkan pengurangan berat awal (w1)
sebesar 5,0633 gram dan berat akhirnya 5,0098. Persen kadar air
untuk wet basis pada bayam yaitu 98,94338%, kemudian data dari
persen kadar air untuk dry basis pada bayam 9,364%, dan persen
total solid pada bayam yaitu 1,05662. Menurut DKBM kadar air
pada 5 gram bayam adalah 4,775 sementara pada percobaan hasil
yang didapat kadar air pada 5 gram bayam 5,0098.
Pada pengeringan ikan, hasil pengamatan menunjukkan
pengurangan berat awal (w1) sebesar 5,0036 gram dan berat akhirnya
4,9145. Persen kadar air untuk wet basis pada ikan yaitu 98,21928%,
kemudian data dari persen kadar air untuk dry basis pada ikan
5,515%, dan persen total solid pada ikan yaitu 1,78072. Berdasarkan
DKBM kadar air dalam 5 gram ikan adalah 3,7 sementara pada
percobaan hasil yang didapat kadar air 5 gram ikan sebesar 4,9145
gram.
Pada pengeringan kemiri, hasil pengamatan menunjukkan
pengurangan berat awal (w1) sebesar 5,0065 gram dan berat akhirnya

4,9143. Persen kadar air untuk wet basis pada kemiri yaitu
99,7902%, kemudian data dari persen kadar air untuk dry basis pada
kemiri 47,580%, dan persen total solid pada kemiri yaitu 0,2097.
Menurut DKBM, kadar air pada kemiri adalah 1,75 sedangakan
pada percobaan hasil yang didapat kadar airnya 4,996 gram.
Pada pengeringan buah pir, hasil pengamatan menunjukkan
pengurangan berat awal (w1) sebesar 5,0083 gram dan berat
akhirnya 4,9143. Persen kadar air untuk wet basis pada buah pir
yaitu 98,12312% kemudian data dari persen kadar air untuk dry
basis pada buah pir 5,227%, dan persen total solid pada buah pir
yaitu 1,87688. Menurut DKBM, kadar air pada 5 gram buah pir
adalah 4,17 gram di mana sedangakan pada percobaan hasil yang
didapat kadar airnya 4,91 gram.
Kadar air adalah salah satu faktor yang menentukan intensitas
kimia, perubahan fisik dan mikrobiologi yang terjadi di produk
makanan kering. Sebuah konten yang relatif rendah air dan
higroskopisitas penting merupakan karakteristik bubuk makanan dan
membedakan mereka dari produk makanan lainnya. Kadar air dalam
suatu pangan dihitung untuk mengetahui jumlah kandungan air yang
terdapat di dalamnya. Dalam metode ini bahan dipanaskan pada
suhu tertentu sehingga semua air menguap yang ditunjukkan oleh
berat bahan yang konstan setelah periode pemanasan tertentu.
Kehilangan berat bahan yang terjadi menunjukkan jumlah air yang
dikandungnya. Metode ini terutama digunakan untuk bahan-bahan
yang stabil terhadap pemanasan yang agak tinggi. Metode ini dapat
juga digunakan untuk produk-produk yang digunakan pada metode
oven vakum, kecuali untuk produk yang banyak mengandung
sukrosa dan glukosa.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Percobaan tidak sesuai dengan
teori karena tidak sesuai dengan komposisi air bahan pada daftar
komposisi bahan makanan (DKBM). Kesalahan yang terjadi pada

percobaan ini disebabkan karena terlalu lamanya pemanasan


sehingga zat-zat lain selain air ikut menguap atau bahan yang
digunakan tidak cocok dihitung kadar airnya dengan menggunakan
oven biasa. Selain itu pada saat penumbukan sampel ada air yang
hilang dan tertinggal dimortal sehingga waktu sebelum dipanaskan
di dalam oven kadar airnya sudah berkurang.
IV.4.2 Metode Oven Vakum
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam
bahan pangan dengan metode oven vakum, pada prcobaan ini
digunakan empat sampel yaitu kangkung, ikan, buah pir, dan kemiri.
Hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah Pada
pengeringan

kangkung,

hasil

pengamatan

menunjukkan

pengurangan berat awal (w1) sebesar 5,3321 gram dan berat


akhirnya 2,6084. Persen kadar air untuk wet basis pada kangkung
yaitu 48,9188%, kemudian data dari persen kadar air untuk dry basis
pada kangkung yaitu 95,7668%, dan persen total solid pada
kangkung yaitu 51,0812. Menurut DKBM, kadar air pada kangkung
4,55 gram sedangkan pada percobaan kadar air kangkung 2,6084
gram.
Pada pengeringan ikan, hasil pengamatan menunjukkan
pengurangan berat awal (w1) sebesar 5,0834 gram dan berat
akhirnya 1,338. Persen kadar air untuk wet basis pada ikan yaitu
26,32096%, kemudian data dari persen kadar air untuk dry basis
pada ikan 35,724%, dan persen total solid pada ikan yaitu 73,679.
Menurut DKBM kadar air pada ikan 3,7 gram sedangkan pada
percobaan kadar air ikan 1,338 gram.
Pada pengeringan kemiri, hasil pengamatan menunjukkan
pengurangan berat awal (w1) sebesar 5,254 gram dan berat akhirnya
0,062. Persen kadar air untuk wet basis pada kemiri yaitu 1,1801%,
kemudian data dari persen kadar air untuk dry basis pada kemiri

1,194%, dan persen total solid pada kemiri yaitu 98,8199. Menurut
DKBM kadar air pada bayam 1,75 gram sedangkan pada percobaan
kadar air kemiri 0,062 gram.
Pada pengeringan buah pir, hasil pengamatan menunjukkan
pengurangan berat awal (w1) sebesar 5,3247 gram dan berat
akhirnya 2,5994. Persen kadar air untuk wet basis pada buah pir
yaitu 48,8178% kemudian data dari persen kadar air untuk dry basis
pada buah pir 95,3803%, dan persen total solid pada buah pir yaitu
51,1822. Menurut DKBM kadar air pada bayam 4,17 gram
sedangkan pada percobaan kadar air buah pir 2,5994 gram.
Dalam metode ini bahan dipanaskan pada suhu dibawah 100 0C
disertai pemberian vakum sehingga semua air dalam bahan menguap
yang ditunjukkan oleh berat bahan yang konstan setelah periode
pemanasan tertentu. Dengan penggunaan vakum, suhu pengeringan
dapat diturunkan menjadi lebih rendah dengan efisinsi pengeringan
lebih baik dimana dengan suhu 600C-700C sudah bisa mengeluarkan
air dari sampel.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil percobaan didapatkan berat
yang konstan, tetapi jika hasil tersebut disesuaikan dengan
komposisis air bahan pada daftar komposisi bahan makanan
(DKBM) maka diperoleh hasil yang tidak sesuai. Kesalahan yang
terjadi pada percobaan ini disebabkan karena terlalu lamanya
pemanasan sehingga zat-zat lain selain air ikut menguap dan saat
penumbukan sampel ada air yang hilang dan tertinggal dimortal
sehingga waktu sebelum dipanaskan di dalam oven kadar airnya
sudah berkurang.

You might also like