Professional Documents
Culture Documents
Abstract: The curriculum educational unit level is the operational curriculum developed by and
implemented in each educational unit. Curriculum educational unit level (KTSP) consists of
educational objectives educational unit level, the structure and content of education level
curriculum, educational calendar, and syllabus. The purpose of this research is to obtain
information about: (1) Planning curriculum management; (2) Implementation of curriculum
management; and (3) Evaluation of the management curriculum at SMP Negeri 1 Banda Aceh.
The approach used in this study is a qualitative approach with descriptive methods, techniques of
data collection is done through interviews, observation and documentation. Subjects were:
principals, vice-principals and teachers curriculum. The results showed: (1) Management
planning kurikulumPada SMP Negeri 1 Banda Aceh number of teachers and the teaching
workforce are uneven in difficulty needs to make the learning process in the provision of duty
resulting in a delay in the preparation of rosters learning. (2) Implementation Management
Kuikulum In Secondary Schools 1 Banda Aceh, melaakukan implementation well despite some of
the shortcomings in the implementation of one of them is the lack of communication in the
implementation of the PBM so the borrowing constraints often experience teaching tool (3)
evaluation of the Curriculum Management SMP Negeri 1 Banda Aceh, has been in the form of the
administration but evaluation done if the process of implementation of Curriculum Management
experience problems and issues.
Abstrak: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan di setiap masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri atas tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapat informasi
tentang: (1) Perencanaan manajemen kurikulum; (2) Pelaksanaan manajemen kurikulum; dan (3)
Evaluasi manajemen kurikulum pada SMP Negeri 1 Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah: kepala
sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru. Hasil penelitian menunjukkan: (1)
Perencaan kurikulum pada SMP Negeri 1 Banda Aceh dalam perencanaannya dan pengaturannya
telah menggunakan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran mengenai tujuan serta isi
dan persiapan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. (2) Pelaksanaan Kuikulum Pada
SMP Negeri 1 Banda Aceh, melakukan pelaksanaan menetapkan beban belajar, meliputi
menetapkan jumlah jam untuk kegiatan pembelajaran tatap muka, konversi jumlah jam praktik
disekolah kedalam jumlah jam tatap muka, memetapkan jumlah jam mata pelajaran yang terdini
atas jam tatap muka, kemudian menetapkan kelender akademik dalam pembentukan roster
pelajaran. (3) Evaluasi Kurikulum Pada SMP Negeri 1 Banda Aceh, sudah baik dalam bentuk
pelaksanaan administrasi tetapi evaluasi dilakukan jika proses Pelaksanaan Manajemen Kurikulum
mengalami kendala dan masalah.
Sesuai dengan pendekatan yang 2. Analisis yang data terkumpul, yaitu dengan
dilakukan, maka teknik yang digunakan dalam mengklarifikasi hal-hal yang relevan
pengumpulan data adalah : (1) observasi; (2) terhadap hasil penelitian serta
wawancara dan (3) dokumentasi. Hal ini sesuai menghubungkan data antara yang satu
dengan pendapat Fatah (2004: 216) tentang dengan yang lainnya, sehingga data yang
teknik pengumpulan data penelitian kualitatif diperoleh menjadi jelas dan menjadi sebuah
adalah sebagai berikut: (1) Observasi satu kesatuan yang utuh. Data tersebut
(pengamatan), yaitu mengadakan pengamatan dapat ditarik suatu kesimpulan dirumuskan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung; (2) implikasinya, serta secara logis dapat
Wawancara (interview) yaitu pengumpulan data diberikan rekomendasi penelitian.
yang dilaksanakan secara lisan dalam Pelaksanaan kegiatan di atas
pertemuan tatap muka secara individu dengan dirangkaikan dengan kegiatan-kegiatan di
tujuan untuk menggali dan memperoleh data bawah ini. Pertama, data yang telah diperoleh
atau informasi yang lebih mendalam dan dikonfirmasikan pada pembimbing. Data
relevan dengan masalah yang diteliti; (3) Studi lapangan yang dimaksud diperoleh dari hasil
dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan wawancara, observasi rekaman fakta dan
menghimpun dan menganalasis dokumen- lainnya. Kedua, melakukan perbandingan,
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar menghubungkan,menginterpretasikan kriteria
maupun elektronik. produktivitas, kajian teoritik dan hasil
Adapun pola analisis data yang pengolahan data sehingga dapat diperoleh suatu
digunakan analisis kualitatif. kesimpulan penelitian melalui penilaian dari
1. Analisis yang digunakan pada saat gambaran instrumen pengolahan data.
pengumpulan data, yaitu peneliti merekam Data yang terkumpul melalui wawancara
serta membuat catatan lapangan, melakukan akan di analisis sesuai dengan langkahlangkah
pengecekan dengan subjek penelitian, analisis data sebagaimana yang dikemukakan
mencocokkan data yang diperoleh, oleh Zuriah (2006:97) yaitu: Hasil penelitian
melakukan triangulasi untuk mendapatkan kualitatif sesuai dengan prosedur yang berupa
keabsahan data. Analisis data dilakukan deskripsi analitis, yakni uraian naratif mengenai
secara induktif dan secara terus menerus suatu proses tingkah laku subjek sesuai dengan
dan berproses. Proses ini maknanya bahwa masalah yang ditelitinya.
analisis data sudah dilakukan semenjak Sedangkan yang menjadi subjek
pengumpulan data dan dilaksanakan secara penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, wakil
lebih intensif lagi sesudah meninggalkan kepala sekolah bidang kurikulum,dan guru
lapangan; dengan mengambil lokasi penelitian pada
SMP Negeri 1 Banda Aceh yang terletak di
Jalan Prof. A Majib Ibrahim I Kel Punge Peran bidang kurikulum sebagai rambu
Jurong. dalam pelaksanaan kurikulum itu sendiri
dengan menyiapkan absensi siswa, batas
HASIL PENELITIAN
pelajaran, dan buku penilaian guru. Untuk itu
SMP Negeri 1 Banda Aceh diresmikan
bidang kurikulum sebagai pengelolaan program
pada tanggal 25 Juli 1952. Beralamat di di Jalan
belajar mengajar merupakan implementasi dari
Prof. A. Majid Ibrahim I Kelurahan Punge
program pembelajaran yang dirumuskan dalam
Jurong Banda Aceh. SMP Negeri 1 Banda
rencana pelaksanaan pembelajaran. Pembuatan
Aceh memiliki jumlah guru dan pegawai
administrasi murid seperti absen kehadiran
sebanyak 66 orang, 734 siswa yang terdiri dari
siswa, guna mengontrol kehadiran dan
352 laki-laki dan 382 perempuan.
perkembangan peserta didik dalam proses
Hasil penelitian terdiri dari Data
pelaksanaan kemudian juga dipersiapkan buku
Dokumentasi, Data Observasi dan Wawancara
batas pelajaran guru yang ada dikelas. Hal
mengenai Pelaksanaan Manajemen Kurikulum
tersebut guna mempermudah guru dalam
Pada SMP Negeri 1 Banda Aceh sebagai
melakukan evaluasi baik secara test mau pun
berikut :
non test juga mempermudah dalam
mulai pada awal tahun ajaran sekolah, telah administrasi guru yang berisi daftar hadir siswa
untuk perencanaan Mananajem Kurikukum hubungan yang sangat erat, dimana pendidikan
yang dilakukan pada SMP Negeri 1 Banda dan kurikulum mempunyai tujuan yang sama
Aceh dibawahi oleh bidang pengajaran yang yaitu sebagai sarana untuk mencapai tujuan
membantu Wakil Kurikulum. Wakil Kurikulum pendidikan yang telah ditentukan. Kurikulum
disini sebagai rambu dari pelaksanan kurikulum merupakan rancangan yang berisikan tentang
yang meliputi pembagian tugas guru mata pengaturan tujuan, isi, bahan pelajaran, dan
pelajaran, program satuan pelajaran, dan jadwal bagaimana cara yang digunakan dalam
bahan pelajaran, rapat guru dan tugas untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih
membina para guru supaya menjadi tnga Evaluasi manajemen kurikulum pada SMP
Negeri 1 Banda Aceh
pendidik serta pengajar yang baik. Bagi guru
yang sudah baik kiranya dapat mempertahankan Dari hasil wawancara dengan Kepala
kualitasnya dan bagi guru yang masih belum Sekolah menyatakan bahwa proses pelaksanaan
baik dapat dikembangkan menjadi lebih baik evaluasi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
lagi. Sementara itu, semua guru yang baik dan dapat diambil dari data awal melalui absensi
sudah berkompeten maupun yang masih lemah kehadiran guru, batas pelajaran, dan data lain
harus diupayakan agar tidak ketinggalan zaman yang telah dipersiapkan oleh pengajaran.guna
dalam proses materi yang menjadi bahan ajar memperoleh gambaran kinerja dan pengambilan
dalam pelaksanaannya haruslah terlaksana keputusan dan perencanaan pengembangan
sesuai dengan apa yang direncanakan pada kurikulum kedepan.
Dokumen 1(satu) dan Dokumen 2 (dua). Dari hasil wawancara dengan Wakil
Kemudian hasil pembentukan tersebut Bidang Kurikulum evaluasi yang dilakukan
dikembangkan dan digunakan sebagai pedoman melalui hasil tes peserta didik pada tiap mata
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran bagi pelajaran. Baik itu secara persemester atau
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran pertahun. Dengan demikian perkembangan
terhadap peserta didik untuk mencapai tujuan peserta didik dapat dipetakan,melalui data yang
pendidikan. diperoleh baik siswa perindividu mau pun
Dari hasil observasi dikelas dalam kinerja guru dalam melaksanakan tugas. Dapat
pelaksanaan pembelajaran guru melakukan tiga dilihat apakah penigkatan atau penurunan.
tahap yaitu (1) tahap awal/pendahuluan, (2) Sehingga menjadi masukan dan gambaran
tahap kegiatan inti (3) tahap akhir pembelajaran sejauh mana pelaksanaan Dokumen 1 (satu) dan
dan menggunkan media. Dokumen 2 (dua) terlaksana.
Dari hasil wawancara dengan guru Evaluasi pengajaran merupakan
terdapat penumpukan atau padatnya beban kemampuan penting lainnya yang harus
belajar dalam satu waktu sehingga ada salah dimiliki oleh guru. Hasil wawancara dengan
satu guru mengalami keletihan dalam proses guru, dan pengamatan kelas, menunjukkan
pembelajaran dengan demikian terjadi ketidak bahwa evaluasi pengajaran yang dilaksanakan
efektifan dalam proses.hal ini sebenarnya tidak oleh guru, dikelompokkan dalam ulangan
dapat dilakukan, jika hal ini tak dapat dielakkan harian, ulangan akhir semester untuk kelas satu
maka pemilihan usia menjadi alternatif. dan dua, sedangkan untuk kelas tiga di samping
ada ulangan harian, juga ada Ujian Akhir
Semester, evaluasi pada setiap akhir pokok
bahasan, evaluasi pada tengah semester, dan
menggunakan tes tulis sebagai bentuk penataran, pelatihan, seminar, dan work
penilaian. shop agar dapat meningkatkan kinerja dan
profesionalisme guru.
Saran
Berdasarkan dari hasil yang diperoleh DAFTAR KEPUSTAKAAN
dapat disusun saran sebagai berikut : Fattah, N., 2004. Konsep Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah.
1. Diharapkan kepada kepada kepala sekolah Bandung : Pustaka Bani Quraisy.
Hamalik, O., 2011. Dasar-dasar Pengembangan
mampu memberikan pemahan kepada guru Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
bahwa ada keterkaitan antara dokumen 1 Moleong, L.J., 2005. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
dan dokumen 2. Sehingga nantinya Zuriah, N., 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
manjadikan visi misi sekolah yang terarah.
2. Diharapkan kepada waka kurikulum agar
mampu memetakan prestasi belajar anak.
3. Diharapkan adanya kolaborasi antara tiap
mata pelajaran dalam perencanaan,
pelaksanan dan evaluasi sehingga tiap mata
pelajaran tidaklah berdiri sendiri.
4. Diharapkan mampu membuat program
perencanaan yang sistematis dalam
menunjang tuntutan kurikulum sehingga
proses pembelajaran menjadi lebih efektif
dan efisien
5. Kepada guru yang mengampu mata
pelajaran Ujian Nasional, diharapkan dalam
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
pembelajaran kontruktivis yang berpusat
pada siswa.
6. Kepada Dinas terkait, agar melakukan
pendataan dan pemetaan kebutuhan sekolah
terhadap guru mata pelajaran
memperhatikan dalam melakukan mutasi
guru dan lebih serius dalam memperhatikan
tenaga kependidikan kendala dan kesulitan
guru di lapangan, sehingga perlu adanya
pembinaan yang lebih baik melalui