You are on page 1of 7

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM

KIMIA HIDROKARBON BERBASIS


KETERAMPILAN PROSES SAINS DI SMA
Zulaiha, Hartono, A. Rachman Ibrahim
Universitas Sriwijaya, Jalan Raya Palembang Prabumulih Inderalaya, Ogan Ilir 30662
Email: Support@fkip.unsri.ac.id
Abstract: Development of Cemistry Lab Manual for Hydrocarbons Based Science
Process Skills at Senior High School. This research aims to produce a high school
chemistry lab manual for hydrocarbons subject with science process skill-based which is
valid, practical and has a potential effect. The method used is Development Research with
the reference of model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation) and the formative evaluation of Tessmer, such as Evaluation Expert Review,
One-to-One, Small Group, and Field Test. The results show the score of validity is 128
which is included in the category of very valid, the practicality score is 1337 which is
included in the category of very practical and the students final test results indicate that
the manual book has the potential effect of 81,21. These results show that the chemistry
lab manual with science process skill-based is valid, practical and has a potential effect.
Abstrak: Pengembangan Buku Panduan Praktikum Kimia Hidrokarbon Berbasis
Keterampilan Proses Sains di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku
panduan praktikum kimia SMA berbasis keterampilan proses sains pokok bahasan
hidrokarbon yang valid, praktis dan mempunyai efek potensial. Metode yang digunakan
dalam penelitian adalah penelitian pengembangan (Development Reseach) dengan
mengacu pada model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation) serta menggunakan uji Tessmer pada tahap Evaluation yaitu Expert Review,
One-to-One, Small Group, Field Test. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan lembar validasi, panduan wawancara, lembar kuesioner, dan tes hasil
belajar. Hasil penelitian didapatkan skor validitas 128 yaitu termasuk dalam kategori
sangat praktis, skor praktikalitas 1337 yang termasuk dalam kategori sangat praktis dan
berdasarkan hasil tes akhir siswa menunjukkan bahwa buku panduan praktikum berbasis
keterampilan proses sains ini mempunyai efek potensial sebesar 81,21. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa buku panduan praktikum kimia berbasis keterampilan proses sains
pokok bahasan hidrokarbon yang dihasilkan telah valid, praktis dan mempunyai efek
potensial.
Keywords: Development Research, Science Process Skills, Hydrocarbons.
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil observasi awal di Pada buku LKS Kimia SMA penerbit
kelas X SMA Negeri 11 Palembang, selama CV. X dengan pengarang Suryo, dkk (2012)
kegiatan praktikum guru menggunakan buku dilihat bahwa buku LKS tersebut telah disusun
lembar kerja siswa yang sudah ada dan tersedia dengan baik, pada bagian depan juga telah
di pasaran sebagai panduan praktikumnya, dilengkapi dengan penulisan standar
namun berdasarkan hasil wawancara penulis kompetensi dan kompetensi dasar namun
dengan guru kimia di SMA Negeri 11 serta belum dilengkapi dengan indikator sehingga
analisis penulis terhadap lembar kerja siswa LKS ini dirasakan kurang lengkap karena
tersebut adalah sebagai berikut: (1) tidak siswa jadi tidak tahu indikator untuk
terdapat indikator (2) tidak terdapat judul pencapaian kompetensi. LKS ini dilengkapi
praktikum apa yang akan dilakukan (3) lembar dengan Lembar Aktivitas Siswa berupa
kerja buram sehingga tidak menarik, (4) kolom panduan untuk melakukan praktikum. Pada
hasil pengamatan kecil sehingga tidak leluasa Aktivitas Siswa 1 tidak dilengkapi dengan
menuliskan hasil pengamatan, (5) LKS judul praktikum sehingga siswa tidak tahu
tersebut belum mencirikan sebagai buku yang praktikum apa yang akan dilakukan.
berbasis keterampilan proses sains. Permasalahan lain yaitu kertas yang digunakan
dalam pembuatan LKS ini yaitu kertas dengan
J.Pen.Pend.Kim,2014, 1(1), 87--93 87
kualitas yang kurang baik karena kertasnya digunakan oleh siswa SMA serta sebagai salah
buram sehingga kurang menarik bila dilihat. satu bahan ajar kimia SMA bagi guru-guru
Pada lembar kerja siswa tersebut tidak kimia.
mempunyai banyak tempat untuk menuliskan
Peneliti memilih mengembangkan
hasil pengamatan siswa, sehingga dinilai
buku panduan praktikum berbasis keterampilan
kurang efektif karena siswa membutuhkan
proses sains karena Proses belajar mengajar
kertas tambahan lagi untuk menuliskan hasil
IPA lebih ditekankan pada pendekatan
pengamatan dari praktikum yang dilakukan.
keterampilan proses, hingga siswa dapat
Berdasarkan hasil analisis, maka penulis
menemukan fakta-fakta, membangun konsep-
menganalisis bahwa hanya sedikit sekali
konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu
keterampilan proses sains yang diterapkan
sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh
pada LKS ini. Keterampilan proses sains yang
positif terhadap kualitas proses pendidikan
Berdasarkan hasil analisis, maka penulis
maupun produk pendidikan. Untuk itu perlu
menganalisis bahwa hanya sedikit sekali
dikembangkan suatu bahan ajar IPA yang
keterampilan proses sains yang diterapkan
melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan
pada LKS ini. Keterampilan proses sains yang
pembelajaran untuk menemukan atau
diterapkan hanya keterampilan mengamati,
menerapkan sendiri ide-idenya. Menurut Nur
sehingga sedikit sekali keterampilan proses
dan Wikandari (dalam Trianto, 2010) Guru
sains yang dikembangkan dari praktikum
hanya memberi tangga yang membantu siswa
tersebut. Minimnya keterampilan proses sains
untuk mencapai tingkat pemahaman yang lebih
yang diterapkan dalam kegiatan praktikum ini
tinggi, namun harus diupayakan agar siswa
mengakibatkan kesempatan yang diberikan
dapat menaiki tangga tersebut.
guru kepada siswa untuk belajar lebih aktif
terasa masih kurang, sedangkan menurut Berdasarkan uraian diatas, maka
Trianto (2010) proses belajar mengajar IPA penulis, tertarik untuk melakukan penelitian
lebih ditekankan pada pendekatan pengembangan dengan judul Pengembangan
keterampilan proses, hingga siswa dapat Buku Panduan Praktikum Kimia
menemukan fakta,membangun konsep, teori- Hidrokarbon Berbasis Keterampilan Proses
teori dan sikap ilmiah itu sendiri yang akhirnya Sains di SMA.
dapat berpengaruh positif terhadap kualitas
METODE PENELITIAN
proses pendidikan maupun produk pendidikan.
Hal tersebut terbukti dan terlihat dari hasil Jenis penelitian ini adalah penelitian
belajar siswa dimana hanya 49% siswa yang pengembangan (development research).
memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal Penelitian pengembangan adalah metode
(KKM). penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefektifan
Berdasarkan hasil analisis tersebut, produk tersebut (Sugiyono, 2011). Model
maka dibutuhkan suatu bahan pembelajaran penelitian pengembangan yang akan digunakan
kimia khususnya untuk melakukan kegiatan dalam penelitian ini adalah model ADDIE.
praktikum yang berbasis keterampilan proses Model ini terdiri dari lima fase atau lima tahap
sains. Penggunaan bahan ajar penting sebagai utama, yaitu (A)nalysis, (D)esign,
penunjang dalam proses pembelajaran kimia (D)evelopment, (I)mplementation, dan
untuk mendapatkan pengalaman belajar berupa (E)valuation. Tahap analisis terdiri dari dua
keterampilan sains. Mengingat pentingnya tahap yaitu tahap analisis kinerja dan tahap
bahan ajar kimia dalam proses pembelajaran analisis kebutuhan. Setelah diketahui
yang berupa buku panduan praktikum kimia, kebutuhannya, maka lanjut ke tahap kedua
serta perlunya dilaksanakan proses yaitu desain. Desain yang dibuat diharapkan
pembelajaran berbasis keterampilan proses mampu menjawab apakah program
sains untuk meningkatkan keterampilan ilmiah pembelajaran yang akan didesain dapat
peserta didik dan di samping itu juga, mengatasi masalah pada tahap analisis. Tahap
kebanyakan guru-guru kimia SMA hanya ketiga adalah tahap pengembangan, dalam
menggunakan buku-buku paket dan buku LKS penelitian ini kita akan mengembangkan Buku
yang belum berbasis keterampilan proses sains, Panduan Praktikum berbasis keterampilan
maka perlu sekiranya dilakukan proses sains. Tahap keempat adalah tahap
pengembangan buku panduan praktikum kimia implementasi yaitu penerapan atau uji coba
berbasis keterampilan proses sains agar dapat buku panduan praktikum berbasis masalah
J.Pen.Pend.Kim,2014, 1(1), 87--93 88
pada tahap analisis. Tahap ketiga adalah tahap keterampilan proses sains yang valid, praktis
pengembangan, dalam penelitian ini kita akan dan mempunyai efek potensial.
mengembangkan Buku Panduan Praktikum
Pada langkah expert review dilakukan
berbasis keterampilan proses sains. Tahap
validasi ahli yaitu memvalidasi ketepatan
keempat adalah tahap implementasi yaitu
materi buku panduan praktikum yang
penerapan atau uji coba buku panduan
dirancang. Validasi yang dilakukan ada tiga
praktikum berbasis keterampilan proses sains.
yaitu validasi pedagogik, validasi content/isi
Tahap kelima yaitu tahap evaluasi, buku
dan validasi desain. Validasi pedagogik
panduan praktikum berbasis keterampilan
digunakan untuk mendapatkan gambaran
proses sains dinilai apakah telah memenuhi
tentang kesesuaian sistematika penulisan
kualitas suatu produk yang valid, praktis dan
dalam panduan praktikum berbasis
mempunyai efek potensial.
keterampilan proses sains ini yang akan
digunakan dalam pembelajaran kimia. Validasi
content/isi digunakan untuk mendapatkan
gambaran tentang kesesuaian materi dalam
buku panduan praktikum yang hendak dikuasai
siswa dengan tujuan pembelajaran. Sedangkan
validasi desain digunakan untuk mendapatkan
gambaran tentang keselarasan desain yang
diterapkan dalam buku panduan praktikum.
Pada langkah one-to-one, buku panduan
praktikum diuji cobakan kepada tiga orang
siswa, siswa yang dipilih mempunyai tingkat
kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Uji
satu satu bertujuan untuk mengidentifikasi dan
Bagan model ADDIE dan Uji Tessmer mengurangi kesalahan-kesalahan yang terdapat
Pada tahap analisis dilakukan analisis dalam produk yang dikembangkan. Ketiga
kebutuhan dan mengidentifikasi masalah. siswa ini kemudian memberi tanggapan dan
Kebutuhan merupakan kesenjangan keadaan komentarnya terhadap buku panduan
saat ini dengan keadaan sebenarnya. praktikum berbasis keterampilan proses sains
Sedangkan masalah adalah penyimpanagan kepada evaluator. Pada small group, untuk
antara yang diharapkan dengan yang terjadi. menguji praktikalitas buku panduan praktikum
Pada tahap desain peneliti mendesain buku berbasis keterampilan proses sains, evaluator
panduan praktikum kimia berbasis akan mencobakan buku panduan praktikum
keterampilan proses sains. Kemudian peneliti tersebut pada sekelompok siswa (10 orang) dan
juga mendesain rencana pelaksanaan belajar mencatat penampilannya serta komentar-
(RPP), materi dan soal. Pada tahap ini juga komentar siswa untuk merivisi buku panduan
disiapkan lembar kuisioner (angket) dan praktikum yang dikembangkan. Untuk
lembar obsevasi yang digunakan untuk mengukur buku panduan praktikum berbasis
mengamati aktivitas siswa selama proses keterampilan proses sains yang memiliki efek
pembelajaran berlangsung. Pada tahap potensial terhadap hasil belajar siswa
Development (pengembangan) dilakukan dilakukan uji lapangan (Field Test) yang
pengembangan terhadap desain materi yang melibatkan siswa sebanyak satu kelas dan dua
disajikan dalam buku panduan praktikum orang observer yang melakukan observasi
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Buku pembelajaran. Uji lapangan bertujuan untuk
panduan praktikum berbasis keterampilan mengidentifikasi kekurangan buku panduan
proses sains dikembangkan dengan praktikum berbasis keterampilan proses sains
menekankan pada keterampilan proses sains. yang digunakan pada kondisi yang sebenarnya.
Pada tahap implementasi, semua yang telah Teknik analisa data yang dilakukan, yaitu
dikembangkan diset sedemikian rupa sesuai teknik analisis validasi, analisis kuesioner,
dengan fungsinya agar bisa diimplementasikan. analisis observasi dan analisis data tes.
Pada tahap evaluasi peneliti menggunakan uji Tabel 1. Kriteria kevalidan dari buku panduan
Tessmer, dimulai dengan tahap expert review, praktikum berbasis keterampilan proses
one to one, small group danfield test sehingga sains.
didapatkan buku panduan praktikum berbasis

J.Pen.Pend.Kim,2014, 1(1), 87--93 89


Skor Kualitas Multimedia
Interaktif
127 150 Sangat Valid pelajaran kimia itu sulit, hal inilah yang
103 126 Valid
79 102 Cukup Valid mungkin menjadi penyebab mengapa siswa
55 78 Tidak Valid kurang aktif saat pelajaran kimia dan
30 54 Sangat tidak Valid
mendapatkan nilai yang kecil. Berdasarkan
(Widoyoko, 2012) hasil analisis bahan ajar, diketahui bahwa
Skor Kualitas Multimedia Interaktif selama ini bahan ajar yang digunakan sebagai
295 350 Sangat Praktis panduan praktikum kimia siswa di sekolah
239 294 Praktis yaitu buku LKS yang biasa dijual dipasaran,
183 238 Cukup Praktis dengan judul buku KIMIA untuk SMA dan
127 182 Tidak Praktis
70- 126 Sangat tidak Praktis
penerbit CV. Haka MJ serta dengan nama
editor yaitu Suryo, dkk yang diterbitkan tahun
(Widoyoko, 2012) 2012 dilihat bahwa buku LKS tersebut telah
rumus untuk menghitung persentase dari rubrik disusun dengan baik, terdapat 8 bab dalam
pada analisis observasi adalah: LKS ini, pada setiap bab juga telah dilengkapi
dengan penulisan standar kompetensi dan
kompetensi dasar namun belum dilengkapi
dengan indikator sehingga LKS ini dirasakan
Tabel 6. Kategori Hasil Belajar kurang lengkap karena siswa jadi tidak tahu
indikator untuk pencapaian kompetensi.
Skor Kualitas Multimedia Interaktif
76 100 Tuntas Dilihat dari langkah-langkah dalam melakukan
praktikum dengan LKS ini, maka penulis
0 - 75 Tidak Tuntas melihat bahwa hanya sedikit sekali
keterampilan proses sains yang diterapkan
(Nilai KKM Kelas X SMA Negeri 11 Palembang) pada LKS ini. Terlihat bahwa keterampilan
Persentase Ketuntasan (PK) klasikal dapat proses yang diterapkan hanya keterampilan
dihitung dengan rumus: mengamati, sehingga sedikit sekali
keterampilan proses sains yang dikembangkan
dari praktikum tersebut. Analisis terhadap
kurikulum adalah untuk mengidentifikasi
materi pembelajaran Kimia SMA dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN Standar kompetensi dan kompetensi dasar
pokok bahasan hidrokarbon sehingga peneliti
Analisis dapat menentukan indicator-indikator
Pada tahap ini dilakukan analisis pencapaian sebagai berikut: Melaksanakan
terhadap guru, analisis karakteristik siswa, percobaan untuk mengidentifikasi unsur
analisis bahan ajar, dan analisis terhadap karbon dalam senyawa organik.
kurikulum. Berdasarkan hasil analisis 1. Melaksanakan percobaan untuk
terhadap guru, ditemukan bahwa guru merasa mengidentifikasi unsur Hidrogen dalam
siswa kurang aktif saat proses pembelajaran di senyawa organik.
kelas, namun siswa lebih terlihat aktif jika 2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon
pembelajaran dilakukan dengan metode dalam senyawa karbon melalui percobaan.
praktikum. 3. Membedakan antara atom karbon primer,
Guru jarang melakukan praktikum sekunder, tersier dan kuartener melalui
dalam proses pembelajaran kimia dikarenakan percobaan.
buku LKS kimia yang digunakan di sekolah 4. Mengkasifikasikan senyawa hidrokarbon
kurang baik berdasarkan analisis yang berdasarkan kejenuhan ikatan melalui
dilakukan oleh peneliti, pedoman praktikum percobaan.
yang ada di buku teks maupun di buku LKS 5. Menentukan jenis isomer dari suatu
karangan Suryo, dkk yang digunakan siswa senyawa hidrokarbon melalui percobaan.
kurang lengkap berdasarkan analisi penulis Desain
sehingga guru masih perlu banyak menjelaskan
saat melakukan praktikum. Berdasarkan hasil Desain Buku Panduan Praktikum yang
analisis siswa, didapatkan data bahwa terdapat dikembangkan mengacu pada keterampilan
76% siswa yang merasa kesulitan dalam proses sains siswa. Karena berdasarkan hasil
memahami materi dan 39,1% siswa merasa analisis, ditemukan bahwa siswa kurang
terlatih dengan pembelajaran yang berbasis
J.Pen.Pend.Kim,2014, 1(1), 87--93 90
keterampilan proses sains. Keterampilan Evaluation
proses sains yang diterapkan yaitu
Validasi Ahli (Expert Review)
keterampilan dasar yang terdiri dari
keterampilan memprediksi (prediction skills), Validasi Pedagogik
keterampilan mengukur (measurement skills), 1. Menambahkan tujuan pembelajaran pada
keterampilan mengamati (observation skills), lembar pendahuluan.
keterampilan mengklasifikasi (classification 2. Cantumkan rumus kimia dalam setiap zat
skills), keterampilan menyimpulkan (inference kimia yang ada dalam buku pedoman
skills), dan keterampilan mengkomunikasikan praktikum.
(communication skills). Peneliti 3. Mengurutkan rumus molekul (alkana-
mengembangkan buku yang telah ada dan alkena-alkuna)
membuat buku panduan praktikum dengan 4. Kata-kata operasional pada indikator dan
langkah-langkah praktikum yang lebih tujuan pembelajaran disamakan.
terperinci serta lebih mengarah pada penerapan 5. Lengkapi tujuan pembelajaran dengan
keterampilan proses sains siswa. komponen ABCD (Audience, Behaviour,
Pengembangan Condition, Degree)
Pengembangan atau Development, hal Validasi Desain
yang dikembangkan disini yaitu 1. Menambahkan penulisan kata percobaan
mengembangkan bahan ajar yang sudah ada di pada daftar isi
sekolah menjadi bahan ajar baru yang berbasis 2. Menambahkan pengetahuan cara
keterampilan proses sains. Bahan ajar yang mengencerkan larutan pekat
dikembangkan disini yaitu buku pedoman 3. Menambahkan jenis bahan kimia
praktikum kimia SMA kelas X. flammable, explosive dan oxidizing pada
Di dalam buku panduan praktikum yang penjelasan bahan kimia berbahaya.
dikembangkan, peneliti telah menambahkan 4. Mengganti cover dengan gambar yang lebih
indikator, memberi judul praktikum, sederhana.
mendesain buku panduan semenarik mungkin
Validasi Isi/Materi
agar siswa lebih tertarik untuk membacanya,
kolom hasil pengamatan juga dibuat seleluasa 1. Menambahkan tujuan pembuatan buku
mungkin sehingga siswa tidak perlu panduan praktikum kimia berbasis
menambah kertas lagi untuk menulis lembar keterampilan proses sains.
pengamatan serta yang lebih penting yaitu 2. Membuat tujuan percobaan pada tiap
peneliti membuat buku yang berbasis lembar percobaan
keterampilan proses sains, pada setiap langkah- 3. Ganti bahan yang digunakan pada
langkah melakukan praktikum, dibuat percobaan I dengan senyawa hidrokarbon
sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing yang hanya terdiri dari unsur hidrogen dan
untuk mengembangkan keterampilan proses karbon
sains yang dia punya yaitu keterampilan 4. Menulis semua ukuran untuk setiap alat
mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, yang digunakan
mengukur, menyimpulkan dan 5. Tuliskan saja jumlah molimod yang
mengkomunikasikan. digunakan pada percobaan II dan III
Implementasi Ujicoba Satu-Satu (One-to-One)
Buku yang telah dikembangkan Berikut hal-hal yang direvisi sesuai
kemudian digunakan dahulu oleh peneliti dengan saran siswa:
untuk melakukan uji coba praktikum sendiri 1. merubah penjelasan pada penjelasan warna
pada tahap implementasi. Hal ini dilakukan molimod
untuk mengetahui apakah buku tersebut dapat 2. mengganti cover, dengan menambahkan
diterapkan atau belum dalam kegiatan gambar percobaan I.
praktikum. Jika buku tersebut telah dapat Ujicoba Kelompok Kecil (Small Group)
diterapkan dalam kegiatan praktikum maka
langkah selanjutnya yaitu evaluasi yang Berikut hal-hal yang direvisi sesuai
meliputi tahap expert review, one-to-one, small saran siswa pada uji kelompok kecil:
group dan field test. 1. menambahkan contoh pada keisomeran
2. mengganti cover, gambar di cover lebih
J.Pen.Pend.Kim,2014, 1(1), 87--93 91
nyata yaitu dengan menggunakan foto asli. Berdasarkan grafik diatas terlihat
bahwa terdapat 85 % siswa telah tuntas, dan
Uji Lapangan (Field Test)
15 % siswa tidak tuntas karena dari 45 siswa,
Buku Panduan Praktikum Kimia terdapat 38 siswa mendapatkan nilai 75 yang
Berbasis Keterampilan Proses Sains yang artinya siswa tersebut tuntas dan 7 siswa
diujicobakan pada kelas field test sebanyak 3 mendapatkan nilai 75, maka 7 siswa ini
kali pertemuan sesuai dengan jumlah dinyatakan tidak tuntas, dimana 1 orang siswa
percobaan pada Buku Panduan Praktikum yang tidak tuntas ini tidak masuk pada saat
Kimia Berbasis Keterampilan Proses Sains. diberikan soal tes akhir materi. Berdasarkan
Field Test dilakukan pada kelas X.5 yang data hasil rekapitulasi nilai ini maka dapat
berjumlah 45 orang. Berdasarkan hasil disimpulkan bahwa Buku Panduan Praktikum
pengamatan secara umum siswa telah dapat Kimia Berbasis Keterampilan Proses Sains ini
mengembangkan keterampilan proses sains memiliki efek potensial terhadap hasil belajar
mereka yaitu keterampilan memprediksi, siswa khususnya pada materi hidrokarbon.
mengamati, mengukur, mengklasifikasi,
Berdasarkan hasil validasi, pemberian
menyimpulkan serta mengkomunikasikan.
angket serta tes dapat disimpulkan bahwa telah
dihasilkan Buku Panduan Praktikum Kimia
Berbasis Keterampilan Proses Sains yang valid,
praktis dan mempunyai memiliki efek
potensial terhadap keterampilan proses sains
siswa sehingga berpengaruh terhadap nilai
kognitif siswa khususnya pada materi
Gambar 1. Nilai Keterampilan Proses Sains hidrokarbon.
Siswa pada 3 kali pertemuan tahap field test
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan grafik diatas terlihat
bahwa keterampilan proses sains siswa yang Simpulan
muncul tidak begitu beraturan, terlihat bahwa Berdasarkan hasil penelitian dan
terjadi naik turunnya grafik pada setiap pengembangan, dapat disimpulkan beberapa
pertemuan. Seperti pada keterampilan hal yaitu Buku Panduan Praktikum Kimia
mengamati, siswa hampir mencapai nilai rata- Berbasis Keterampilan Proses Sains Pokok
rata 3,5 pada pertemuan I dan hanya mencapai Bahasan Hidrokarbon yang dikembangkan
nilai rata-rata 3,1 pada pertemuan II, dan naik dalam penelitian ini dinyatakan sangat valid
kembali menjadi 3,7 pada pertemuan III. berdasarkan hasil validasi dari 3 orang ahli
Lebih lanjut keterampilan mengukur hanya yaitu ahli materi, ahli pedagogik dan ahli
muncul pada pertemuan III karena pada desain pada tahap expert review. Buku
pertemuan II dan III tidak ada kegiatan Panduan Praktikum Kimia Berbasis
mengukur yang dilakukan siswa. Begitu juga Keterampilan Proses Sains dinyatakan praktis
keterampilan mengklasifikasi, tidak muncul berdasarkan hasil pada uji one-to one dan
pada pertemuan III karena keterampilan small group dimana peneliti meminta siswa
mengklasifikasi hanya dilakukan pada mempelajari buku panduan praktikum kimia
pertemuan I dan II yaitu mengklasifikasi jenis berbasis keterampilan proses sains setelah itu
ikatan, jenis isomer dan posisi atom karbon. dilakukan wawancara kepada siswa mengenai
Siswa diberikan soal akhir materi buku tersebut. Buku Panduan Praktikum Kimia
hidrokarbon pada pertemuan terakhir, namun Berbasis Keterampilan Proses Sains memiliki
materi yang dijadikan pertanyaan hanya efek potensial terhadap hasil belajar siswa
materi hidrokarbon yang telah khususnya pada materi hidrokarbon.
dipraktikumkan. Berikut Gambar grafik data Saran
nilai siswa pada test akhir materi hidrokarbon.
Saran yang dapat diajukan dari
penelitian ini yaitu Untuk guru, khususnya
guru kimia dapat menerapkan pembelajaran
kimia berbasis keterampilan proses sains
dalam pembelajarannya untuk membantu
Gambar 2. Nilai Akhir Siswa pada Soal meningkatkan keterampilan sains siswa. Untuk
Materi Hidrokarbon siswa, dianjurkan untuk terus melatih
J.Pen.Pend.Kim,2014, 1(1), 87--93 92
keterampilan proses sainsnya dalam setiap Nugraha, Danu Aji., Achmad Binadja.,
pembelajaran agar dapat menemukan fakta- Supartono. 2013. Pengembangan Bahan
fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori Ajar Reaksi Redoks Bervisi SETS,
dan sikap ilmiah. Untuk peneliti lain, dapat Berorientasi Konstruktivistik Journal of
melakukan penelitian lanjutan tentang bahan Innovative Science Education, 2(1): 1.
ajar berbasis keterampilan proses sains pokok
Nurmaya. Pembelajaran Berbasis Praktikum,
bahasan hidrokarbon dengan keterampilan
Keterampilan Proses Sains dan
keterampilan terintegrasi (integrated skills).
Penguasaan Konsep Siswa Kelas X pada
DAFTAR RUJUKAN Konsep Insekta. Skripsi. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Prasetyo, Z.K. 2011. Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu
Dewi, Shinta. 2008. Keterampilan Proses
Untuk Meningkatkan Kognitif,
Sains. Bandung: Tinta Emas Publishing.
Keterampilan Proses, Kreativitas serta
Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan menerapkan Konsep Ilmiah Peserta
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Didik SMP. Skripsi. Yogyakarta: UNY.
Emzir.2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Pasaribu, Rapika. 2011. Pengembangan dan
Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Standarisasi Buku Penuntun Praktikum
Farikhayati. 2009. Pengembangan Buku Kimia SMA Kelas XI Semester II Sesuai
Petunjuk Praktikum Kimia Untuk Dengan Tuntutan KTSP. Skripsi.
SMP/MTs Kelas VII Berdasarkan Medan: Universitas Negeri Medan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Widoyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan
(KTSP). Skripsi. Yogyakarta: UIN Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Sunan Kalijaga. Pustaka Pelajar.
Fauzi, Fahmi ahmad.2012. Prediksi Purnamawati. 2013. Pengembangan LKS
Implementasi Perencanaan Waktu Berbasis Konstruktivisme Pada
Praktikum Pada Kompetensi Melakukan Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan
Pekerjaan dengan Mesin Bubut di SMK Sistem Koloid di Sekolah Menengah
Negerr 6 Bandung. Skripsi. Bandung: Atas. Tesis. Palembang: Teknologi
Universitas Pendidikan Indonesia. Pendidikan Pasca Sarjana Universitas
Haryati, Mimin. 2010. Model dan Teknik Sriwijaya.
Penilaian pada Tingkat Satuan Rustaman, Nuryani. 1995. Pengembangan
Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Butir Soal Keterampilan Proses Sains.
Press. Skripsi. Bandung: Institut Keguruan dan
Haryono. 2006. Pembelajaran Berbasis Ilmu Pendidikan.
Peningkatan Keterampilan Proses Sains. Semiawan, Conny., A.F.Tangyong., S.Belen.,
Jurnal Pendidikan Dasar.7(1): 1. Yulaelawati Matahelemual., Wahjudi
Indrawati. 2000. Pendekatan Keterampilan Suseloardjo. 1988. Pendekatan
Proses Sains, Model Pembelajaran Keterampilan Proses. Jakarta: PT.
Berbasis Masalah, dan Prestasi Belajar . Gramedia
Skripsi. Bandung: Universitas Sudjana, Nana. 2008. Penilaian hasil proses
Pendidikan Indonesia. belajar mengajar. Jakarta: Remaja
Legowo, Budi. 2013. Panduan Praktikum. Rosdakarya.
http://legowo.staff.uns.ac.id/. diakses 25 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Maret 2013. Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Meryan. 2012. Penelitian Pengembangan Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu.
Dalam (Konsep, Strategi, dan Implementasinya
Pendidikan.http://yekamath.files.wordpr dalam Kurikulum Tingkat Satuan
ess.com/2012/08/penelitian- Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.
pengembangan-dalam-penelitian.pdf.
diakses 12 maret 2013.

J.Pen.Pend.Kim,2014, 1(1), 87--93 93

You might also like