You are on page 1of 10

BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Vol. 8 No. 1 Januari-Juni 2020:1-10


ISSN 2338-426X

MODIFICATION OF THE INGENHOUSZ TRIAL TOOL TO IMPROVE THE EFFECTIVENESS


AND EFFICIENCY OF PHOTOSYNTHESIS LEARNING IN CLASS VIII-3 STUDENTS SMP
NEGERI 4 PALANGKA RAYA

MODIFIKASI ALAT PERCOBAAN INGENHOUSZ UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI


PEMBELAJARAN FOTOSINTESIS PADA SISWA KELAS VIII-3 SMP NEGERI 4 PALANGKA RAYA
Unru Maleh
Guru SMP Negeri 4 Palangka Raya

e-mail : maleh1371@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effectiveness and efficiency of photosynthesis learning
by using the modified Ingenhousz Experiment Tool that was made by researchers. The subjects in this
study were students of SMP Negeri 4 Palangka Raya, grade VIII-3 Academic Year 2019/2020, with the
total number of 23 students, consisting of 14 men and 9 women. Data collection for learning
effectiveness was by using knowledge test sheets, performance and activities tests, while for learning
efficiency by calculating the use of time in learning, product tests and questionnaires. Data on the
effectiveness and efficiency of learning in the meeting-I and meeting-II were compared to determine the
improvement. Based on the results of research, obtained that the use of the Ingenhousz Experiment
Tool in photosynthesis learning resulted in an increase in learning outcomes, namely the average grade
for knowledge rose from 56.69 to 80.86. Grade completeness increased from 34% to 90%. For the skills
to carry out the experiment, the average grade increased from 63.00 to 78.52 and grade completeness
skills rose from 22% to 95.65%. While for the average value of student activity increased from 2.57 to
2.85 in the good category. The ability of students to make Ingenhousz experimental equipment was
76.21 which was included in a good category, while the students' response to the learning process
reached of 89%, which meant that the response of students was very good. The time spent could also be
saved from 60 minutes to 45 minutes with the above results. It could be concluded that the modified
Ingenhousz Experiment Tool increased the effectiveness and efficiency of the implementation of
photosynthesis learning in grade VIII-3 of SMP Negeri 4 Palangka Raya.
Keywords: Modification, Ingenhousz experiment tool, effectiveness and efficiency

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas dan efisiensi pembelajaran
fotosintesis dengan menggunakan Alat Percobaan Ingenhousz hasil modifikasi yang dibuat oleh peneliti.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 4 Palangka Raya kelas VIII -3 Tahun Ajaran
2019/2020 yang berjumlah 23 orang, terdiri dari 14 laki-laki dan 9 perempuan. Pengumpulan data untuk
efektivitas pembelajaran menggunakan menggunakan lembar tes pengetahuan, tes kinerja dan
aktivitas, sedangkan untuk efisiensi dengan menghitung penggunaan waktu dalam belajar, tes produk
dan angket. Data efektivitas dan efisiensi belajar pertemuan I dan pertemuan II dibandingkan untuk
melihat peningkatannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa : Penggunaan
Alat Percobaan Ingenhousz pada pembelajaran fotosintesis mengakibatkan peningkatan hasil belajar
yakni nilai rata-rata kelas untuk pengetahuan naik dari 56,69 menjadi 80,86. Ketuntasan kelas naik dari
34% menjadi 90%, untuk keterampilan melaksanakan percobaan nilai rata-rata kelas meningkat dari
63,00 menjadi 78,52 dan ketuntasan kelas keterampilan naik dari 22% menjadi 95,65%. Sedangkan
untuk nilai rata-rata aktivitas siswa meningkat dari 2,57 menjadi 2,85 pada kategori baik, kemampuan
siswa dalam membuat alat percobaan Ingenhousz 76,21 masuk dalam kategori baik, sedangkan respon
siswa terhadap proses pembelajaran mencapai 89% yang berarti respon siswa sangat baik. Waktu yang
digunakan juga dapat di hemat dari 60 menit menjadi 45 menit dengan hasil diatas dapat disimpulkan
bahwa Alat Percobaan Ingenhousz hasil modifikasi tersebut dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan pembelajaran fotosintesis pada siswa kelas VIII-3 SMP Negeri 4 Palangka Raya.
Kata Kunci : Modifikasi, Alat Percobaan Ingenhousz, Efektivitas dan Efisiensi

1
BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Vol. 8 No. 1 Januari-Juni 2020:1-10
ISSN 2338-426X

PENDAHULUAN dua hal yang terpisah; memberikan keterampilan kerja


Pelaksanaan pembelajaran di kelas semestinya ilmiah bagi siswa; memberikan dan memupuk
selalu mengalami perubahan ke arah yang lebih baik keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah
dari waktu ke waktu. Guru sebagai motivator dan dari suatu objek dari lingkungan alam dan lingkungan
fasilitator di dalam kelas selalu dituntut kreativitasnya sosial, menambah keterampilan dalam menggunakan
untuk memvariasikan model pembelajaran yang alat-media yang tersedia untuk mencari dan
digunakan, termasuk memodifikasi dan menemukan kebenaran; memupuk rasa ingin tahu
mengembangkan alat percobaan dengan demikian siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang ilmuwan; dan
diharapkan pelaksanaan pembelajaran dengan model memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai
praktikum dapat berjalan secara efektif dan efisien. akibat keterampilan penemuan yang didapat dalam
Dalam pembelajaran IPA, kegiatan percobaan proses kegiatan laboratorium.
merupakan bagian integral dari kegiatan belajar Untuk mencapai tujuan praktikum, kemampuan
mengajar. Kegiatan praktikum memiliki peranan yang siswa untuk mengoperasikan alat percobaan sangatlah
besar dalam mencapai tujuan proses belajar mengajar. penting. Percobaan atau praktikum dapat berjalan
Woolnough & Allsop (Rustaman:1995) mengemukakan dengan baik apabila siswa menguasai cara kerja
empat alasan pentingnya kegiatan praktikum. Pertama, praktikum, alat praktikum dari sisi kuantitas cukup
praktikum dapat membangkitkan motivasi belajar IPA; untuk memenuhi kebutuhan siswa dan mudah didapat
kedua praktikum dapat mengembangkan keterampilan serta alat percobaan mudah digunakan oleh siswa.
dasar melakukan eksperimen; ketiga praktikum dapat Kemampuan siswa untuk melaksanakan praktikum dan
menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah; dan kemudahan dalam penggunaan alat praktikum akan
keempat praktikum dapat menunjang pemahaman memberi dampak pada efektifitas dan efesiensi
materi pelajaran. pelaksanaan percobaan.
Tujuan pokoknya adalah membangun konsep dan Dalam Pembelajaran Fotosintesis, salah satu
mengkomunikasikan berbagai fenomena yang terjadi praktikum yang dilaksanakan adalah percobaan
dalam pembelajaran IPA, serta mengatasi miskonsepsi Ingenhousz, percobaan ini untuk membuktikan bahwa
karena siswa memperoleh konsep berdasarkan hasil fosintesis adalah Oksigen. Dalam percobaan
pengalaman nyata yang dapat mengembangkan Ingenhousz siswa merangkai alat dan bahan guna
kemampuan berpikirnya. Tujuan praktikum yang menemukan fakta yang kemudian dihubungkan dengan
diungkapkan, tergambar bahwa praktikum memiliki konsep materi fotosintesis. Adapun alat yang di
beberapa fungsi sebagai berikut: memberikan gunakan adalah yang tabung reaksi, Gelas kimia besar,
kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima, corong kaca, kawat pengait. Alat-alat tersebut
sehingga antara teori dan praktikum bukan merupakan dirangkai seperti Gambar 1 di bawah ini :

Gambar 1. Perangkat Percobaan Jan Ingenhousz

Pengalaman peneliti dalam Proses pembelajaran kegagalan dalam merangkai alat dan bahan karena
materi fotosintesis menggunakan metode praktikum corong jatuh dari pengait, sambungan antara corong
yang salah satunya dengan melaksanakan percobaan dan tabung reaksi terangkat ke atas air sehingga air dari
Ingenhousz di kelas VIII-3 SMP 4 Palangkaraya ada dalam tabung reaksi keluar. Selanjutnya hasil tes
beberapa kendala yang di hadapi yaitu alat-alat yang kinerja praktikum 78% (19 siswa) gagal merampungkan
tersedia di Laboratorium untuk merangkai alat semua cara kerja percobaan karena ketika ingin
Percobaan Ingenhousz tidak mencukupi untuk semua membuktikan hasil fotosintesis adalah oksigen, siswa
kelompok praktikum, alat-alat yang dibutuhkan untuk tidak dapat membalik dan menutup mulut tabung yang
praktikum tidak dapat disediakan oleh siswa karena berada didalam air dengan baik sehingga gas ikut
cukup mahal dan disekitar tempat siswa sukar keluar. Sedangkan Hasil Uji Pengetahuan menunjukkan
didapatkan, penggunaan waktu yang lama untuk bahwa 73% (17 siswa) tidak tuntas, dengan demikian
merangkai alat rata-rata 15 menit dan secara pelaksanaan percobaan ingenhaousz untuk
keseluruhan waktu yang digunakan untuk percobaan menemukan fakta hasil fotosintesis dan faktor yang
ingenhousz mendekati 60 menit, bahkan terjadi mempengaruhi fotosintesis tidak tercapai dengan baik.
2
Unru Maleh Vol. 8 No. 1 Januari-Juni 2020:1-10

Menghadapi kendala yang demikian, peneliti Perangkat Percobaan Ingenhousz ini


berusaha memodifikasi alat percobaan Ingenhousz sesungguhnya dirancang untuk memerangkapkan
dengan menggunakan bahan-bahan jadi di sekitar oksigen hasil fotosintesis untuk diarahkan oleh corong
lingkungan tempat tinggal siswa. Bahan-bahan yang ke dalam tabung reaksi sehingga dalam selang waktu
disiapkan kemudian dirangkai dan dikembangkan tertentu oksigen berkumpul di ujung tabung. Demikian
menjadi alat percobaan ingenhousz. Alat hasil juga bentuk rancang bangun alat Percobaan
modifikasi tersebut digunakan dalam praktikum Ingenhousz hasil modifikasi yang ditunjukkan pada
Ingenhousz dengan harapan, semua siswa dalam Gambar 2 ini bertujuan untuk memerangkapkan
pembelajaran dapat melaksanakan percobaan oksigen dan mengumpulkanya pada ujung tabung, akan
ingenshousz dengan benar, menemukan alasan serta tetapi jika perangkat percobaan Ingenhousz
menunjukkan fakta yang lebih meyakinkan kalau hasil sebelumnya berupa perangkat percobaan dari alat-alat
fotosintesis adalah Oksigen dengan waktu yang relatif terpisah yang terbuat dari kaca, tetapi alat percobaan
singkat dari peralatan yang murah dan mudah ingenhosz hasil modifikasi terbuat dari bahan bekas
didapatkan. Dengan demikian praktikum dapat yang terbuat dari plastik dengan sedikit
dilaksanakan secara efektif dan efisien. pengembangan. Adapun pengembangan yang
dilakukan adalah menempatkan lubang pada ujung
METODE PENELITIAN tabung yang bisa dibuka tutup, selain itu karena alat ini
Jan Ingenhousz (1799) membuktikan bahwa pada berupa alat utuh yang menyatu maka untuk
fotosintesis dilepaskan O2. Hal ini dibuktikan dengan mempermudah pelaksanaan maka posisi stoples
percobaannya menggunakan tanaman air Hydrilla sebagai pengganti gelas beaker di letakkan terbalik
verticillata di bawah corong terbalik. Jika tanaman sehingga bagian mulut stoples dapat dibuka dan
tersebut kena sinar, maka timbulah gelembung- ditutup untuk memasukkan tumbuhan Hydrilla
gelembung gas yang akhirnya mengumpul di dasar verticillata ke dalam alat percobaan Ingenhousz.
tabung reaksi. Gas ini ternyata oksigen.

Gambar 2. Perangkat percobaan Ingenhousz Proses Pembaharuan

Gambar 3. Langkah ke-1 pembuatan alat percobaan Ingenhousz

Gambar 4. Langkah ke-2 pembuatan alat percobaan Ingenhousz

BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 3


ISSN 2338-426X
Unru Maleh Vol. 8 No. 1 Januari-Juni 2020:1-10

Gambar 5. Langkah ke-3 pembuatan Alat Percobaan Ingenhousz

Gambar 6. Langkah ke 4 pembuatan alat percobaan Ingenhousz

Gambar 7. Langkah ke-5 Pembuatan alat Percobaan Ingenhousz

Gambar 8. Langkah ke-6 pembuatan alat percobaan Ingenhousz

Gambar 9. Langkah ke-7 Pembuatan alat percobaan Ingenhousz

BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 4


ISSN 2338-426X
Unru Maleh Vol. 8 No. 1 Januari-Juni 2020:1-10

Gambar 10. Langkah ke-8 pembuatan alat percobaan Ingenhousz-selesai

1. Konsep Dasar perencanaan karya inovasi Alat gelembung gas yang akhirnya mengumpul di dasar
Percobaan Ingenhousz tabung reaksi. Gas ini ternyata oksigen.
Pendekatan kerja yang dilakukan dalam
perencanaan modifikasi alat Percobaan Ingenhousz 2. Bentuk Karya Inovasi yang dirancang
tidak terlepas dari teori yang mendasarinya yakni Dasar kerja pembuatan alat percobaan
peristiwa Fotosintesis dan Alat Pembuktian hasil Ingenhousz hasil modifikasi adalah bentuk perangkat
Fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton adalah percobaan yang digunakan oleh Jan Ingenhousz.
cahaya dan sintesis adalah penyusunan. Fotosintesis Berikut adalah alat-alat bekas yang kemudian
adalah peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat digunakan untuk membentuk Alat Percobaan
anorganik (air, karbondioksida) dengan pertolongan Ingenhousz pada penelitian ini:
energi cahaya. Oleh karena bahan baku yang digunakan 1. Beaker Gelas Besar, di ganti dengan stoples plastik
adalah zat karbon (karbondioksida) maka fotosintesis putih transparan lengkap dengan tutupnya.
dapat juga disebut asimilasi karbon (Syamsuri, 2007). 2. Corong kaca, di ganti dengan corong plastik putih
Secara singkat persamaan reaksi fotosintesis berwarna kecil yang kemudian supaya lingkaranya
yang terjadi di alam dapat dituliskan sebagai berikut: lebih besar di sambung dengan leher botol sprite
cahaya matahari 1,5 liter yang sudah di potong, corong ini akan di
6CO2 + 6H2 C6H12O6 +6 O2 balik untuk menahan hydrilla verticulata dan
Klorofil mengumpulkan hasil fotosintesis berupa oksigen
Dalam Peristiwa Fotosintesis yang tergambar dari untuk di alirkan ke dalam tabung reaksi .
reaksi fotosintesis dia atas bahwa bahan baku 3. Tabung reaksi, di ganti dengan tabung spuit atau
fotosintesis adalah karbondoiksida dan air dan sebagai tabung suntikan ukuran sedang. Tabung spuit
hasil fotosintesis adalah karbohidrat dan oksigen. dibalik dan cabut jarum suntuk pada bagian atas
Peristiwa fotosintesis dapat terjadi karena adanya lalu tutup dengan paravin atau lilin, juga dapat
cahaya dan klorofil. Reaksi fotosintesis terjadi pada diganti dengan karet penutup. Tabung tersebut di
membran fotosintesis tumbuhan. Pada tumbuhan, alga gunakan sebagai tempat naiknya oksigen ke bagian
dan protista bersel satu (misalnya euglena), semua dasar tabung atau dalam kedudukannya pada alat
reaksi fotosintesis terjadi dalam organel sel yang ini adalah pada bagian atas tempat berkumpulnya
disebut kloroplas. Kloroplas mepunyai sistem membran oksigen hasil fotosintesis, tutup tabung reaksi dapat
dalam. Membran ini terorganisasi menjadi kantong di buka dan jika bara api di dekatkan dan mengenai
pipih berbentuk cakram yang disebut tilakoid. oksigen maka beberapa saat bara api membesar.
Tumpukan tilakoid disebut grana. Tiap-tiap tilakoid 3. Rancang bangun Modifikasi Alat Percobaan
merupakan ruang tertutup dan berfungsi sebagai Ingenhousz
tempat pembentukan ATP. Disekeliling tilakoid Alat dan bahan yang digunakan :
terdapat cairan yang disebut stroma. Stroma  Stoples Plastik ukuran sedang yang masih baru atau
mengandung enzim yang berperan dalam reaksi bersih
fotosintesis. Oleh karena itu, untuk mengetahui dan  tabung spuit
membuktikan bahwa hasil dari proses fotosintesis pada  Botol Aqua putih transparan
tumbuhan menghasilkan 02, maka dilakukanlah  Lilin parafin mainan, lilin bakar
percobaan ini Ingenhousz untuk membuktikannya.  Gunting
Jan Ingenhousz (1799) membuktikan bahwa pada  Lem plastik
fotosintesis dilepaskan O2. Hal ini dibuktikan dengan  Cutter atau pisau tajam
percobaannya menggunakan tanaman air Hydrilla Cara Pembuatan Alat :
vertiolata dibawah corong terbalik. Jika tanaman 1) Panaskan ujung pisau atau cutter, setelah cukup
tersebut kena sinar, maka timbulah gelembung- panas lubangi bagian dasar dari stoples plastik

BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 5


ISSN 2338-426X
Unru Maleh Vol. 8 No. 1 Januari-Juni 2020:1-10

dengan lingkaran seluas lingkaran tabung spuit atau 5. Dari catatan dialog guru dengan siswa setelah
selang transparan yang di gunakan (Gambar 3). pembelajaran berakhir ,siswa menyatakan bahwa
2) Ambil botol aqua warna putih, potong bagian atas pembelajaran menyenangkan tetapi mereka merasa
botol ± 10 cm dibawah mulut botol (Gambar 4). masih belum mampu tepat waktu melaksanakan
3) Mempersiapkan corong plastik, potong telinga percobaan karena kurang terampil menggunakan
corong kurang lebih 5 cm dari dasar corong alat. Demikian juga mereka tidak dapat
(Gambar 5). membuktikan fakta sesuai petunjuk praktikum
4) Susunlah corong plastik dengan leher botol aqua karena alat yang mereka buat tidak memungkinkan
dengan posisi corong plastik pada bagian bawah, untuk membuktikan itu,seperti karena karet pada
lem dan tunggu sampai merekat dan kering ujung selang lepas, ada juga selang yang sulit di
(Gambar 6). buka, bahkan ada tabung reaksi yang bocor.
5) Ambil spuit, lepaskan pompa dan jarum dari bagian Guna mengatasi kendala penggunaan alat di atas
ujungnya, kemudian potong plastik yang melebar maka peneliti berdiskusi dengan siswa dan guru
pada mulut spuit, kemudian beri lem pada ujung pengampu pelajaran IPA yang lain sehingga di dapat
bagian dalam (Gambar 7). solusi bahwa:
6) Lem bagian luar dari leher corong kemudian 1. Tabung reaksi di ganti dengan tabung spuit yang
pasangkan mulut tabung spuit ke tangkai corong ada penutupnya.
plastic (Gambar 8). 2. Selang kecil pada ujung tabung reaksi di lepas,
7) Bukalah tutup stoples plastik, lem lubang kecil pada tidak di gunakan
tutup stoples, masukkan corong tabung spuit 3. Untuk penutup tabung reaksi digunakan lilin
melalui mulut stoples, keluarkan ujung tabung parafin yang mudah di lepas
melalui lobang pada dasar toples (Gambar 9). 4. Agar mempermudah anak memasukkan
8) Pasanglah lilin parafin pada batas antara tabung tumbuhan hydrilla sp, maka di gunakan stoples
spuit dengan lobang stoples, pasang tutup stoples plastik trnsparan terbalik yang bisa di buka tutup.
dan tutup lubang pada ujung atas spuit dengan Hasil dari refleksi diatas disusun kembali menjadi
penutup khusus atau lilin parafin (Gambar 10). lembar kegiatan Pembuatan Alat Percobaan
Ingenhousz dan juga lembar kerja percobaan
Uji Coba Alat Percobaan Ingenhousz Ingenhousz, Peneliti terlebih dahulu membuat alat dan
melakukan uji coba alat percobaan seperti ditunjukkan
Pada perencanaan awal desain Alat Percobaan pada Gambar 12.
Ingenhousz yang dirancang oleh penulis bahwa gelas Dampak yang diharapkan dari penggunaan alat
beaker sebagai dasar dari alat percobaan di ganti Percoban Ingenhousz hasil modifikasi adalah :
dengan dasar dari botol aqua besar, sedangkan tabung 1. Untuk mengatasi keterbatasan jumlah alat yang
reaksi diganti dengan tabung reaksi yang dasarnya tersedia di laboratorium
jebol atau pecah bagian dasarnya. Pada ujung tabung 2. Guna mendapatkan alat yang murah
reaksi dipasang selang putih kecil dan diberi karet 3. Alat yang mudah di dapat dari lingkungan tempat
penutup. Uji coba pembuatan alat dilakukan di kelas tinggal siswa
VIII-1 seperti terlihat pada Gambar 11 di bawah ini. 4. Alat yang dapat di produksi oleh siswa sendiri
Semua kelompok belajar sudah membuat alat sesuai dengan mudah, dengan demikian siswa mendapat
dengan petunjuk yang telah disusun oleh peneliti pengalaman belajar dalam membuat alat
dengan hasil cukup baik Setelah pembuatan alat selesai praktikum
maka dilakukan uji coba penggunaan alat. Dari hasil uji 5. Memunculkan rasa tanggung jawab siswa dalam
coba ternyata ada beberapa kendala yang dihadapi memelihara alat-alat laboratorium
dalam pembuatan dan penggunaan antara lain : 6. Meningkatkan efisiensi pembelajaran karena
1. Selang kecil yang telah di pasang pada ujung tabung dengna menggunakan alat percobaan ingenhousz
reaksi lepas dan tidak kuat mempermudah siswa melaksanakan praktikum
2. Ternyata tabung reaksi yang digunakan ada yang sehingga praktikum dapat mempersingkat waktu
retak tidak telihat oleh mata langsung sehingga pembelajaran serta pembelajaran berlangsung
tabung bocor dengan menyenangkan.
3. Pada percobaan akhir untuk melihat adanya 7. Meningkatkan efektivitas pembelajaran karena
pembakaran sempurna mengalami kendala karena pelaksanaan percobaan dengan menggunakan alat
susahnya melepas sumbat karet pada ujung selang Percobaan Ingenhousz dapat memberi
kecil kesempatan siswa untuk membuktikan teori dan
4. Waktu yang digunakan siswa untuk memasukkan menemukan fakta dengan demikian hasil belajar
tumbuhan hydrilla ke bawah corong plastik masih siswa tercapai.
terlalu lama sehingga menyita waktu pembelajaran. C. Aplikasi Praktis Untuk Pembelajaran

BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 6


ISSN 2338-426X
Unru Maleh Vol. 8 No. 1 Januari-Juni 2020:1-10

Karya inovasi alat pembelajaran berupa modifikasi Pada Pertemuan I dilaksanakan pembelajaran dengan
perangkat Percobaan Ingenhousz diharapkan dapat metode percobaan yakni melaksanakan prosedur
digunakan untuk mempermudah pelaksanaan percobaan Ingenhousz dengan menggunakan
percobaan Ingenhouz. Alat yang telah diperbaharui perangkat percobaan ingenhousz yang ada tersedia di
tersebut memiliki kepraktisan dalam penggunaan laboratorium SMP Negeri 4 Palangkaraya. Berikut hasil
karena alat tersebut tidak perlu dirangkai lagi oleh belajar siswa untuk pertemuan I.
siswa tetapi menjadi satu kesatuan perangkat yang Hasil belajar pertemuan I seperti tertera dalam
utuh dan siap digunakan. Demikian juga untuk Tabel 1 di bawah, refleksi dengan teman sejawat yakni
mempermudah siswa memasukkan tumbuhan hydrilla guru IPA yang juga membantu menjadi obserbver. Dari
verticillata ke bawah corong, maka tumbuhan dan hasil refleksi maka alat percobaan ingenhousz
NaHCO3 dimasukkan melalui bawah perangkat mengalami perbaikan baik perangkat penyusun alat
percobaan, yakni mulut stoples yang sudah dibalik. maupun rancang bangun. Maka peneliti mendesain
Sebelum pembelajaran dengan menggunakan alat serta membuat contoh alat percobaan Ingenhousz yang
hasil modifikasi percobaan Ingenhousz dilaksanakan, baru. Alat Percobaan Ingenhousz tersebut di
guru menyusun skenario pembelajaran yang akan sosilisasikan kepada siswa kelas VIII-1 dan guru
dilaksanakan, yaitu: menugaskan kepada siswa untuk membuatnya. Alat
 Membuat rencana program pengajaran (RPP) percobaan Ingenhousz yang telah mereka buat
 Mempersiapkan lembar kerja siswa untuk selanjutnya di uji cobakan di kelas VIII-1, namun
percobaan Ingenhousz yang akan diajarkan ternyata pelaksanaan pembelajaran masih belum
 Mempersiapkan lembar kerja siswa untuk efektif dan efisien. Catatan dari pelaksanaan uji coba
pembuatan alat percobaan Ingenhousz yang akan alat dipelajari oleh peneliti dan direfleksikan kembali
diajarkan sehingga dilakukan modifikasi lanjutan dengan sedikit
 Mempersiapkan instrumen penilaian untuk tes pengembangan. Peneliti kembali membuat alat
pengetahuan dan keterampilan Percobaan Ingenhousz, selanjutnya di sosialisasikan di
 Mempersiapkan lembar penilaian produk kelas VIII-3, kemudian siswa dengan bimbingan guru
 Mempersiapkan format lembar observasi dan membuat alat percobaan, masing-masing kelompok
kuisioner untuk mengetahui aktivitas dan respon yang terdiri dari 6 kelompok membuat 1 alat
siswa percobaan. Pada Pertemuan 2 alat Percobaan itu
 Membentuk kelompok belajar yang heterogen digunakan dalam pembelajaran. Setelah Pembelajaran
 Melaksanakan proses pembelajaran melalui berakhir disebarkan angket respon siswa terhadap
penggunaan alat percobaan Ingenhousz hasil pembelajaran menggunakan alat percobaan
modifikasi dan selama kegiatan berlangsung, Ingenhousz. Berikut Hasil Belajar Pada Pertemuan ke-2
peneliti dan observer melakukan pengamatan dengan menggunakan Alat Percobaan Hasil modifikasi
terhadap aktivitas siswa. dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah.
 Setelah proses belajar mengajar selesai Analisis Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran
dilaksanakan, dilakukan penyebaran angket untuk Dampak dari penggunaan Alat Percobaan
mengetahui respon siswa Ingenhousz hasil modifikasi ke-2 ternyata cukup
signifikan. Data yang telah didapatkan dari hasil tes,
DATA HASIL APLIKASI PRAKTIS INOVASI observasi, dan penyebaran angket siswa diolah dalam
PEMBELAJARAN bentuk rata-rata hasil tes dan persentase pencapaian
Penelitian mengenai efektivitas dan efisiensi hasil belajar secara klasikal. Hasil pencapaian siswa
pelaksanaan percobaan Ingenhousz dengan dalam pembelajaran tersebut di bandingkandan dapat
menggunakan Alat percobaan ingenhousz hasil dilihat dalam Tabel 3 di bawah.
modifikasi dilaksanakan di kelas VIII-3 SMP Negeri 4 Berdasarkan data, pembelajaran IPA khususnya
Palangka Raya. Siswa di kelas VIII-3 terdiri dari 14 orang pada materi Fotosintesis dengan memanfaatkan alat
pria dan 9 orang wanita dengan tingkat kemampuan Percobaan Ingenhousz hasil modifikasi memberi
heterogen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan dampak positif dalam pelaksanaan pembelajaran,
November 2019 minggu ke 4 dan dilaksanakan dalam 2 khususnya untuk pelaksanaan percobaan Ingenhousz,
kali pertemuan. pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Hasil tes pengetahuan menunjukan meningkatnya nilai
kamis 21 November 2019 dan pertemuan ke 2 pada rata-rata kelas dari 56,69 menjadi 80,86, Nilai rata-rata
hari kamis 28 November 2019. keterampilan meningkat dari 63,00 menjadi 78,52,
Selama proses praktikum menggunakan alat sedangkan nilai rata-rata aktivitas siswa meningkat dari
percobaan ingenhousz hasil modifikasi berlangsung, 2,57 menjadi 2,86 yang menunjukkan siswa semakin
dilakukan proses pengamatan terhadap aktivitas siswa. terlibat dalam proses pembelajaran. Sedangkan
Demikian juga dilaksanakan penilian keterampilan dan persentase ketuntasan kelas juga meningkat.
penilaian pengetahuan. Juga diukur waktu Persentase ketuntasan kelas untuk pengetahuan
pembelajaran yang terdiri dari waktu pembelajaran. meningkat dari 34% menjadi 91,30%, persentase
BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 7
ISSN 2338-426X
Unru Maleh Vol. 8 No. 1 Januari-Juni 2020:1-10

ketuntasan kelas untuk keterampilan meningkat dari dapat digunakan dalam percobaan yang mereka
22,00% menjadi 95,65%, sedangkan persentase lakukan. Siswa dapat membuat media pembelajaran
ketuntasan kelas untuk aktivitas meningkat dari sendiri dari bahan-bahan bekas, murah dan mudah di
85,71% menjadi 95%. Peningkatan semua aspek dapat dari lingkungannya sendiri. Hasil penyebaran
penilaian yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan angket respon siswa terhadap pembelajaran
dan hasil obserbvasi aktivitas siswa menunjukkan menghasilkan persentase respon sebesar 89% hal ini
bahwa penggunaan alat percobaan Ingenhousz hasil menunjukkan kriteria sangat baik artinya seluruh
modifikasi mampu memfasilitasi siswa untuk kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat
menemukan fakta sendiri menganalisis dan memberi percobaan Ingenhousz menarik, memberi semangat
kesimpulan dari apa yang dia temukan serta belajar, mempermudah pelaksanaan percobaan,
mengaitkannya dengan teori yang ada, hal tersebut mengaktifkan siswa untuk terlibat belajar, memberi
mengakibatkan pemahaman siswa meningkat dan fakta kesempatan berbagi tugas dalam kelompok.
yang siswa temukan akan lebih di ingat. Peningkatan Pembelajaran secara berkelompok untuk membuat alat
hasil belajar tersebut juga akibat dari siswa semakin percobaan Ingenhousz dan melaksanakan percobaan
terlibat dari kegiatan belajar mengajar. Dari ketiga secara bersama-sama dapat membangkitkan
aspek penilaian tersebut di atas aspek yang paling keingintahuan dan kerja sama di antara siswa serta
besar peningkatannya adalah persentase ketuntasan mampu menciptakan kondisi yang menyenangkan. Hal
kelas untuk keterampilan siswa melaksanakan ini sesuai dengan tuntutan dalam kurikulum tingkat
percobaan. Tentu hal ini merupakan dampak dari satuan pendidikan (KTSP) bahwa pelaksanaan proses
penggunaan alat percobaan Ingenhousz yang dalam hal pembelajaran mengikuti standar kompetensi, yaitu:
ini mempermudah mereka melaksanakan paraktikum. berpusat pada siswa; mengembangkan keingintahuan
Tercapainya tujuan pembelajaran dengan keberhasilan dan imajinasi; memiliki semangat mandiri, bekerja
siswa dalam pembelajaran baik dari aspek sama, kompetisi dan mencipta. Kemampuan siswa
pengetahuan, keterampilan dan aktivitas menunjukkan untuk membuat alat percobaan Ingenhousz dari bahan
bahwa penggunaan alat praktikum percobaan yang murah dan mudah di dapat, serta respon siswa
Ingenhousz hasil modifikasi meningkatkan efektifitas yang sangat positip terhadap pembelajaran, memberi
Pembelajaran. kesempatan siswa banyak terlibat dalam belajar dan
Dalam pembelajaran ini juga siswa diberi memberi hasil belajar yang baik dengan penghematan
kesempatan untuk membuat produk berupa waktu yakni dari 60 menit menjadi 45 menit, hal ini
penggandaan alat Percobaan Ingenhousz. Hasil rata- menggambarkan bahwa pelaksanaan percobaan
rata penilaian produk media percobaan yang di menggunakan alat percobaan Ingenhousz dapat
hasilkan oleh siswa adalah 76,21% ini menunjukkan meningkatkan efisiensi pelaksanaan pembelajaran
siswa sudah menghasilkan karya yang cukup baik dan khusus pelaksanaan percobaan ingenhousz.

Gambar 11. Kegiatan Pembuatan alat dan pembelajaran uji coba


pertama penggunaan Alat Percobaan Ingenhousz

BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 8


ISSN 2338-426X
Unru Maleh Vol. 8 No. 1 Januari-Juni 2020:1-10

Gambar 12. Uji Coba ke-2 Penggunaan Alat Percobaan Ingenhouzs

Tabel 1. Tabel Hasil Pembelajaran I

Nilai
Ketuntasan Catatan
No Aspek Penilaian Rerata Kriteria Keterangan
kelas (%) Waktu
Kelas

Pembelajaran
Pengetahuan 56,69 34% tidak berhasil
1 secara klasikal Pelaksanaan
pembelajaran
60 menit
tidak efektif dan
Perrcobaan
efisien
2 Keterampilan 63,00 22% tidak berhasil
secara klasikal
3 Aktivitas 2,57 85,71% Baik

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan ke-2


Nilai
Ketuntasan Catatan
No Aspek Penilaian Rerata Kriteria Keterangan
kelas (%) Waktu
Kelas
Pembelajaran
1 Pengetahuan 80,86 91,30% berhasil secara
klasikal
Pelaksanaan
Perrcobaan pembelajaran
2 Keterampilan 78,52 95,65% berhasil secara 45 menit berjalan secara
klasikal efektif dan
3 Produk 76,21 Baik efisien
4 Aktivitas 2,85 95% Baik
5 Respon siswa 89% Sangat baik

Tabel 3 Perbandingan Hasil belajar pertemuan I dan Pertemuan II


Aspek Nilai Rerata Ketuntasan
penilaian kelas Peningkatan kelas Peningkatan
Pengetahuan P-1 P-2 P-1 P-2
Pengetahuan 56,69 80,86 24,17 34% 91,30% 57,30%

Keterampilan 63,00 78,52 15,52 22% 95,65% 73,65%

Aktivitas 2,57 2,85 0,28 85,75% 95% 9,25%


Produk 76,21 - - -
Respon - - 89% -
Waktu 60 menit 45 menit

KESIMPULAN
BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 9
ISSN 2338-426X
Unru Maleh Vol. 8 No. 1 Januari-Juni 2020:1-10

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat di Hamalik, Oemar. 2001. Psikologi Belajar dan Mengajar.
simpulkan bahwa: Bandung. Sinar Baru
1. Penggunaan alat percobaan Ingenhousz hasil
Mustapa, Ali. 2011. “Pengaruh Penggunaan Multimedia
modifikasi dapat meningkatkan efektivitas
Interaktif Terhadap Peningkatan Motivasi Siswa
pelaksanaan pembelajaran khususnya percobaan
dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas V MIN
ingenhousz pada siswa kelas VIII-3 SMP Negeri 4
Malang 2”. Tesis. PGMI: Universitas Islam Negeri
Palangka Raya
Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Penggunaan alat percobaan Ingenhuosz hasil
modifikasi dapat meningkatkan efisiensi Purba, Michael. 2007. IPA KIMIA untuk SMP Kelas VIII.
pelaksanaan percobaan Ingenhousz pada siswa Jakarta. Penerbit Erlangga
kelas VIII-3 SMP Negeri 4 Palangka Raya
Sardiman, Arif. S. Dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta.
3. Penggunaan Alat Percobaan Ingenhousz dapat
Rajawali Pers
meningkatkan respon belajar siswa kelas VIII-3 di
SMP Negeri 4 Palangka Raya Satri, Jaka. 2008. Peningkatan Motivasi dan Hasil
Belajar Kimia Siswa Melalui Penggunaan Model
DAFTAR PUSTAKA Atom Hidrokarbon dari Kardus pada Pokok Bahasan
Aviantarani, Devi. 2011. “Upaya Meningkatkan Hasil Hidrokarbon. Makalah. Bengkulu
Belajar dan Respon Siswa Kelas VII dengan Satri, Jaka. 2004. Upaya Meningkatkan Motivasi Dan
Menggunakan Computer Assisted Instruction (CAI) Prestasi Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan
pada Konsep Ekosistem: Penelitian Tindakan Kelas Materi Dan Perubahannya Melalui Penggunaan
di Kelas VII SMP Negeri 5 Bandung”. Skripsi. Perangkat Kit Praktikum Di Kelas I.E SMA Negeri 3
FPMIPA: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kota Bengkulu. Skripsi. Universitas Bengkulu.
Dimyati. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2008. Media
Jakarta:Depdikbud. Pembelajaran. Bandung. Wacna Prima
Djamarah, S.B. 2008. Prestasi Belajar dan Kompetensi Suryatin, Budi. 2008. Kimia VIII Untuk SMP dan MTs.
Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Jakarta. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Firdaus. 2009. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Sutrisno, Sandra Pratama. 2011. “Pengertian Respon”.
Matematika Siswa Melalui Penerapan Model http://pratamasandra.wordpress.com/2011/05/11/
Pembelajaran ARIAS Pada Materi Bentuk Pangkat, pengertian-respon/ diunduh tanggal 5 Juni 2015
Sksr, dan Logaritma Di Kelas X SMAN 4 Bengkulu.
Skripsi. Universitas Bengkulu. Tim Abdi Guru, 2007. IPA Terpadu Untuk SMP Kelas VIII
KTSP 2006. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Gultom, Lena. 2008. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika dengan Menggunakan Alat Peraga Widyantini dan Sigit. 2010. Pemanfaatan Alat Peraga
Untuk Penanaman Konsep Matematika Di Kelas V A Dalam Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta.
SDN 27 Kota Bengkulu. Skripsi. Universitas Bengkulu Departemen Pendidikan Nasional.

BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 10


ISSN 2338-426X

You might also like