You are on page 1of 11

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

Vol x, No (xxxx) h.xxx-xxx


http://jurnal.untan.ac.id/index.php/PMP

PENGARUH PENGGUNAAN PANDUAN PRAKTIKUM BERBASIS


INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI FLUIDA STATIS TERHADAP
KETERAMPILAN PROSES SAINS

Almawati1, I Dewa Putu Nyeneng. 2, I Wayan Distrik.3


1
Pendidikan fisika, Universitas Lampung
Email: almawati0498@gmail.com

DOI: xxxxxxx/jpmipa.xxxxx.xxxxx

Abstract
The study aims to determine the effect of guided inquiry-based
practicum guides on static fluid material on the science process
skills of students at Al-Kautsar Bandarlampung High School. The
sample in this study were students of class XI MIA1 and MIA3. 2
classes are selected from 6 classes with class choices are
homogeneous or relatively the same class by looking at the average
learning outcomes of each class. Class XI MIPA1 as an
experimental class and MIA3 class as a control class with 31
students each.
The study population was all students of class XI MIA. The
design of this study uses a control group design that is not
equivalent to the type of experimental quassy. Samples were taken
by simple purposive sampling technique. Process skills data were
taken using a student work practice questionnaire. Independent t-
test sample test results showed a significant value of 0,000, so the
use of guided inquiry-based practicum guides on fluid material
statistically had a significant effect on students' science process
skills. The large size that is produced is based on the size of the
effect with a cohen index d value of 0.98 with a large value. This
means that the use of guided inquiry-based practicum guides in this
research has a great influence on students' Science process skills.
Keywords: Science Process Skills, Static Fluid, Guided Inquiry.
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh panduan
praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi fluida statis
terhadap keterampilan proses sains peserta didik di SMA Al-Kautsar
Bandarlampung. Sampel pada penelitian ini adalah peserta didik
kelas XI MIA1 dan MIA3. Dipilih 2 kelas dari 6 kelas yang ada
dengan kelas pilihan merupakan kelas yang homogen atau relatif
sama dengan melihat rata-rata hasil belajar masing-masing kelas.
Sehingga terpilih satu kelas XI MIPA1 sebagai kelas eksperimen
dan kelas MIA3 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa masing-
masing 31 peserta didik.
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Vol xx, No x (xxxx) h.xxx-xxx xx

Populasi penelitian yaitu seluruh peserta didik kelas XI MIA.


Desain penelitian ini menggunakan non-equivalent control group
design dengan jenis quassy eksprimental. Sampel diambil dengan
teknik simple purposive sampling. Data keterampilan proses sains
diambil menggunakan angket lembar kinerja praktikum peserta
didik. Hasil uji independent sample t-tes menunjukkan nilai
signifikan 0,000, sehingga penggunaan panduan praktikum berbasis
inkuiri terbimbing pada materi fluida statis berpengaruh signifikan
terhadap keterampilan proses sains peserta didik. Besarnya pengaruh
yang dihasilkan berdasarkan interpretasi effect size dengan nilai
indeks cohen d sebesar 0,98 dengan kriteria besar. Hal ini berarti
bahwa penggunaan panduan praktikum berbasis inkuiri terbimbing
pada penenlitian ini memiliki pengaruh yang besar terhadap
keterampilan proses sains peserta didik.
Kata Kunci: Keterampilan Proses Sains, Fluida Statis, Inkuiri Terbimbing.
Received :
Revised :
Accepted :

Pembelajaran fisika dapat menjadi kemampuan dan keterampilan pada


wahana untuk menumbuhkan peserta didik.
kemampuan berpikir peserta didik. Menurut silabus revisi K13 pada
Berdasarkan hal itu untuk mencapai kompetensi 4.3 menuntut adanya
tujuan tersebut diperlukan sumber kegiatan praktikum dalam proses
belajar dan model pembelajaran yang pembelajaran fisika pada materi fluida
sesuai. (Dewi, Abdurrahman, Suyatna. statis. Mata pelajaran Fisika di SMA
2017). dikembangkan dengan tujuan untuk
Fisika merupakan ilmu mengembangkan observasi dan
pengetahuan empirik sehingga ekperimentasi (Depdiknas,2003). Hal ini
pembelajaran fisika hendaknya didasari oleh tujuan pembelajaran sains,
disampaikan tidak hanya melalui metode yakni mengamati, memahami dan
ceramah ataupun teori melainkan memanfaatkan gejala-gejala alam yang
melalui praktikum atau eksperimen. melibatkan materi (zat) dan energi.
Fisika bersifat abstrak karena selain sulit Kemampuan observasi dan
juga terdapat materi yang tidak dapat eksperimentasi ini lebih ditekankan
dilihat dengan panca indra. Oleh sebab untuk melatih kemampuan berpikir
itu, materi fisika perlu disajikan dengan eksperimental yang mencakup tata
baik agar peserta didik mampu laksana percobaan dengan mengenal
memahami konsep yang diajarkan oleh peralatan percobaan yang digunakan
guru (Safitri, Rahmadzani & Adlim dalam pengukuran baik di laboratorium
2017). Kegiatan pembelajaran fisika maupun di luar laboratorium.
guru harus menciptakan pembelajaran Praktikum merupakan kegiatan
yang membuat siswa aktif dalam pembelajaran dengan cara melakukan
pembelajarannya yakni dengan cara kegiatan yang bersifat psikomotorik,
praktikum dengan praktikum peserta dimana siswa diberi kesempatan untuk
didik terlibat langsung dalam melakukan sendiri, mengikuti proses,
pembelajrannya hal ini dapat mengasah mengamati suatu objek, menganalisis,

Almawati, I Dewa Putu Nyeneng I Wayan Distrik.


Penggunaan Panduan Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains.
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Vol xx, No x (xxxx) h.xxx-xxx xx

membuktikan, dan menarik kesimpulan menurut pengakuan peserta didik guru


sendiri tentang suatu objek, keadaan atau jarang melakukan praktikum dan
proses sesuatu yang dilaksanakan. pembelajaran selama ini hanya
Praktikum merupakan suatu menggunakan metode ceramah. Mereka
kegiatan yang penting untuk dilakukan menganggap pembelajaran
terlebih lagi dalam proses pembelajaran menggunakan Model inkuri terbimbing
yang membutuhkan pembuktian yang sangat menarik sehingga mereka juga
merupakan kegiatan ilmiah. Sehingga semangat mengikutinya.
pemahaman peserta didik tidak semata-
mata hanya dalam teori namun juga Hal ini juga senada dengan
konsep-konsep dalam pembelajaran juga penelitian yang dilakukan oleh Sundari,
harus dibuktikan. Berdasarkan hal Puspitasari & Heliawati (2017)
tersebut praktikum merupakan kegiatan menyatakan bahwa ada perbedaan sikap
yang sangat penting dilakukan di dalam ilmiah siswa antara siswa yang
pembelajaran dengan praktikum peserta mengikuti pembelajaran inkuiri
didik aktif dan dengan melakukan terbimbing berbasis praktikum dengan
percobaan mampu meningkatakan siswa yang mengikuti pembelajaran
keterampilan pada peserta didik. Agar dengan metode ceramah, penelitian
kegiatan praktikum berjalan dengan baik Furqan (2016) juga menunjukkan bahwa
diperlukan model pembelajaran yang adanya peningkatan keterampilan proses
mampu membuat siswa aktif dalam sains pada siswa melalui pembelajaran
pembelajarannya. Model pembelajaran model inkuiri terbimbing dengan
yang siswa aktif dalam pembelajarannya peningkatan sebesar 83,33%. Hal
yakni model pembelajaran inkuiri tersebut senada dengan penelitian yang
terbimbing. dilakukan oleh (Safitri, Rahmadzani &
Model pembelajaran inkuiri Adlim 2017).bahwa adanya peningkatan
terbimbing yaitu suatu model keterampilan proses sains pada materi
pembelajaran dimana guru menyediakan fluida statis setelah penerapan model
bimbingan kepada peserta didik dengan inkuiri terbimbing dengan rata-rata N-
memberikan pertanyaan awal tentang Gain sebesar 50%.Kemudian, dalam
konsep-konsep yang akan dipelajari dan penelitian yang dilakukan (Safitri,
mengarahkannya ke dalam suatu topik Rahmadzani & Adlim 2017) bahwa
diskusi. Dengan demikian menggunakan terdapat peningkatan hasil belajar dan
model pembelajaran inkuiri terbimbing keterampilan proses sains siswa pada
diharapkan dapat meningkatkan materi fluida statis setelah penerapan
kemampuan peserta didik untuk belajar model inkuiri terbimbing dengan rata-
mengenai pengetahuan, keterampilan, rata N-gain sebesar 49%.
dan sikap namun yang lebih penting
adalah cara pengetahuan, keterampilan, Berdasarkan hasil observasi guru
dan sikap itu diperoleh peserta didik dan peserta didik di SMA Al-Kautsar
dengan melalui penylidikan ilmiah atau Bandarlampung, praktikum yang
praktikum. Hal ini sesuai dalam dilakukan di laboratorium belum
penelitian (Safitri, Rahmadzani& Adlim menggunakan panduan praktikum
2017) menyatakan bahwa respon siswa berbasis inkuiri terbimbing melainkan
terhadap model pembelajaran inkuiri masih menggunakan panduan praktikum
terbimbing adalah sangat baik. Hal ini konvensional atau panduan praktikum
terbukti ketika dalam proses yang dibuat sendiri oleh guru. Dapat
pembelajaran berlangsung siswa sangat diketahui dari hasil angket yang diisi
antusias mengikutinya karena selama ini oleh 29 siswa dari 30 siswa SMA Al-

Almawati, I Dewa Putu Nyeneng I Wayan Distrik.


Penggunaan Panduan Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains.
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Vol xx, No x (xxxx) h.xxx-xxx xx

Kautsar Bandarlampung menunjukkan menggunakan teknik purposive


bahwa 86% guru hanya menyampaikan sampling untuk menentukan kelas mana
materi secara teoritis di papan tulis yang akan dijadikan kelas eksperimen
melalui ceramah. Pengalaman yang dan kelas kontrol. Penelitian ini
dimiliki oleh siswa dalam prakikum merupakan penelitian dengan metode
yaitu 65% siswa menyatakan belum quassy eksprimental dengan
pernah melakukan kegiatan praktikum menggunakan the non-equivalent
pada materi fluida statis, sedangkan 35% control group design.yaitu satu
lainnya pernah melakukan kegiatan kelompok kelas diberi treatment,
praktikum fluida statis baik di kemudian satu kelompok lain dijadikan
SMP/MTS maupun di SMA. sebagai kelompok kelas kontrol.
Ketertarikan siswa pada praktikum (Sugiyono. 2016)
berdasarkan hasil angket yaitu 34% Populasi penelitian ini adalah
siswa sangat tertarik, 38% tertarik, 28% seluruh siswa kelas XI MIPA di SMA
cukup tertarik, 3% kurang tertarik dan Al-Kautsar Bandarlampung.
10% lainnya tidak mengisi jawaban. Pengambilan sampel penelitian pada
Panduan praktikum berbasispopulasi kelas XI MIPA dilakukan
inkuiri terbimbing pada materi fluida dengan teknik Simple Purposive
statis ini berisi materi mengenai tekanan Sampling.
hidrostatis, hukum pascal, dan hukum Teknik pengumpulan data yang
archimedes. Fluida statis merupakan digunakan dalam penelitian ini yakni
salah satu materi yang dianggap sulit menggunakan lembar pengamatan
karena berkaitan dengan fenomena praktikum yang digunakan untuk
dalam kehidupan sehari-hari. Penulis mengukur kemampuan keterampilan
memilih materi fluida statis karena pada proses sains peserta didik dalam ranah
saat observasi, peserta didikpsikomotorik. Lembar pengamatan ini
mengungkapkan bahwa pada materi digunakan pada saat peserta didik
tersebut dalam pembelajarannya mereka melakukan praktikum. Langkah dalam
hanya belajar teori tanpa melakukan penilaian penelitian ini yakni dengan
praktikum atau eksperimen. Pemahaman cara mengamati langsung kegiatan
peserta didik mengenai materi fluida peserta didik menggunakan lembar
statis hanya berasal dari penjelasan guru pengamatan keterampilan proses sains
tanpa adanya pengamatan langsung. pada saat proses praktikum
Berdasarkan permasalahan tersebut, berlangsung.
maka dilakukan penelitian dengan judul: Langkah-langkah dalam penelitian ini
Pengaruh Penggunaan Panduan adalah sebagai berikut:
Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing 1. Tahap Persiapan
pada Materi Fluida Statis terhadap Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
Keterampilan Proses Sains. adalah sebagai berikut:
a. Melakukan studi pendahuluan melalui
MET kegiatan survey dengan menyebarkan
ODE angket, mengobservasi kegiatan
Desain penelitian ini adalah pembelajaran IPA di dalam kelas dan
penelitian eksperimen yang dilakukan kelengkapan sarana laboratorium serta
secara langsung dalam proses kegiatan wawancara dengan guru fisika.
pembelajaran di kelas yakni dengan b. Menentukan kelas sampel penelitian dan
cara praktikum. Penelitian eksperimen waktu pelaksanaan penelitian
ini menggunakan dua kelas yaitu kelas c. Membuat dan menyusun instrumen
eksperimen dan kelas kontrol. Peneliti penelitian.Membuat instrumen penelitian

Almawati, I Dewa Putu Nyeneng I Wayan Distrik.


Penggunaan Panduan Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains.
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Vol xx, No x (xxxx) h.xxx-xxx xx

yaitu lembar pengamatan keterampilan Data yang terkumpul dari proses


proses sains. pembelajaran selanjutnya akan dianalisis
2. Tahap Pelaksanaan data dengan melakukan (1) Uji
Kegiatan yang dilakukan pada saat normalitas, (2) Uji Homogenitas, dan (3)
pelaksanaan meliputi: Uji Independent Sample T-Test.
a. Memberikan perlakuan yaitu dengan (Triyono, 2013: 220)
cara praktikum menggunakan untuk melihat seberapa besar
panduan praktikum berbasis Inkuiri pengaruh dari pembelajaran yang telah
Terbimbing. diterapkan dalam penelitian
b. Melakukan penilaian psikomotorik menggunakan interfretasi effect size.
pada saat peserta didik melakukan Effect size dihitung dengan
praktikum dengan menggunakan menggunakan nilai mean dan standar
lembar pengamatan keterampilan deviasi yang telah diperoleh melalui
proses sains. independent sample t-test. Untuk
3. Tahap Akhir melihat hasil interprestasi dari effect size
Pada tahap ini kegiatan yang akan menggunakan kalkulator Cohen (2007).
dilakukan yakni. Membandingkan
hasil analisis data instrumen lembar
pengamatan keterampilan proses sains
pada kelas eksperimen dengan kelas HASI
kontrol setelah diberi perlakuan untuk L
menentukan apakah terdapat DAN
perbedaan keterampilan proses sains PEMB
siswa menggunakan panduan AHAS
praktikum berbasis inkuiri AN
terbimbing.. Penelitian dilakukan dengan cara
Instrumen yang digunakan dalam praktikum yang telah dilakukan
penelitian ini adalah silabus, Rencana menggunakan panduan praktikum
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), berbasis inkuiri terbimbing pada materi
lembar pengamatan praktikum untuk fluida statis mulai dilaksanakan pada
melihat perbedaan keterampilan proses tanggal 13 November sampai 27
sains antara kelas eksperimen yang November 2019 di SMA Al-Kautsar
menggunakan panduan praktikum Bandarlampung. Proses praktikum
berbasis inkuiri terbimbing dengan berlangsung selama 4 kali tatap muka
kelas kontrol yang menggunakan dengan alokasi waktu 8 jam pelajaran,
panduan praktikum konvensional atau setiap jam pembelajaran terdiri dari 45
yang biasa digunakan disekolah. menit.

Tabel 1. Hasil Keterampilan Proses Sains


Data Hasil Keterampilan Proses Sains
Penelitian Kontrol Eksperimen
Jumlah siswa 31 31
Nilai Tertinggi 93,75 97,27
Nilai Terendah 75,00 75,00
Rata-rata Nilai 81,78 87,83

Almawati, I Dewa Putu Nyeneng I Wayan Distrik.


Penggunaan Panduan Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains.
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Vol xx, No x (xxxx) h.xxx-xxx xx

90

87.83602
88

86

84
rata-rata nilai KPS

82 81.78763

80

78
kelas kontrol kelas eksperimen
Gambar 1. Grafik perbandingan skor rata-rata nilai KPS

120

100 93.7597.23
87.83
81.78
80 75 75

60 Kontol
Eksperimen
40

20

0
rendah sedang tinggi
Gambar 2. Grafik rata-rata nilai KPS berdasarkan kategori.

3.6 3.57
3.48 3.48
3.5 3.4
3.4
3.3 3.22 3.19
3.2
3.1
3
KPS merencanakan percobaan
KPS merencanakan percobaan

KPS Berkomunikasi

KPS Berkomunikasi
KPS Mengamati

KPS Mengamati

Rata-rata Skor tiap Indika-


tor KPS

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Almawati, I Dewa Putu Nyeneng I Wayan Distrik.


Penggunaan Panduan Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains.
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Vol xx, No x (xxxx) h.xxx-xxx xx

Gambar 3. Grafik rata-rata skor indicator keterampilan proses sains

Pembahasan rata nilai sebesar 87.83 sedangkan


kelas kontorl dengan rata-rata nilai
Penelitian ini dilakukan untuk sebesar 81.78.
mengetahui ada tidaknya pengaruh
penggunaan panduan praktikum Berdasarkan Gambar 1. Grafik
berbasis inkuiri terbimbing pada rata-rata nilai KPS Peserta didik
materi fluida statis terhadap terlihat bahwa pada kelas eksperimen
keterampilan proses sains pesera yang menggunakan panduan
didik. Penelitian yang dilakukan praktikum berbasis inkuiri terbimbing
dengan cara praktikum pada saat nilai rata-rata yang diperoleh lebih
pembelajaran menggunakan panduan tinggi dari pada kelas kontrol yakni
praktikum berbasis inkuiri sebesar 87,83%. Sedangkan pada
terbimbing. Berdasarkan Tabel 1 kelas kontrol sebesar 81,78%. Hal ini
dapat dilihat bahwa hasil sesuai dengan penelitian yang
keterampilan proses sains peserta dilakukan oleh Saidaturrahmi,Gani, &
didik berdasarkan lembar kinerja Hasan (2019) rata-rata persentase
praktikum pada kelas eksperimen yang diperoleh peserta didik kelas
yang menggunakan panduan eksperimen adalah 86% dan termasuk
praktikum berbasis inkuiri terbimbing dalam kategori baik sekali, sedangkan
rata-rata nilai yang diperoleh yakni pada kelas kontrol hanya memperoleh
87,83 sedangkan pada kelas control 40% dan tergolong dalam kriteria
tanpa menggunakan panduan tersebut sangat kurang. Hal tersebut
memperoleh nilai rata-rata dikarenakan pada kelas kontrol masih
yakni81,78. Nilai tertinggi kelas menggunakan metode konvensional.
eksperimen yakni 97,27 sedangkan Hal ini senada dengan hasil penelitian
control sebesar 93,75. Nilai tersendah Rismawati, Yusuf & Widyanngsih
yang diperoleh kelas eksperimen dan (2017) bahwa hasil pencapaian rata-
kelas control sama yakni 75,00. rata KPS peserta didik kelas kontrol
diperoleh dalam kategori kurang
Pembelajaran pada kelas disebabkan masih menggunakan
eksperimen menggunakan panduan metode ceramah dan tanya jawab. Hal
praktikum berbasis inkuiri terbimbing ini juga didukung oleh penelitian
sedangkan pada kelas kontrol Silaban & Simajuntak (2017) bahwa
menggunakan panduan praktikum KPS pada kelas eksperimen lebih
yang biasa digunakan dapat dilihat tinggi dibandingkan dengan kelas
pada gambar 1.Berdasarkan lembar kontrol karena menggunakan model
kinerja praktikum peserta didik yang pembelajaran inkuiri terbimbing.
dinilai oleh guru ketika melakukan
percobaan pada kelas eksperimen Berdasarkan Gambar 2. Grafik
yang menggunkan panduan praktikum rata-rata nilai KPS berdasarkan
berbasis inkuiri terbimbing kategori diperoleh peningkatan
menunjukkan bahwa keterampilan keterampilan proses sains peserta
proses sains siswa memiliki nilai didik pada kelas eksperimen dan kelas
lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol memperoleh nilai yang sama
kelas kontrol yang menggunkan pada kategori rendah yakni 75 %.
panduan praktikum biasa dengan rata- Selanjutnya, 87% siswa pada kelas

Almawati, I Dewa Putu Nyeneng I Wayan Distrik.


Penggunaan Panduan Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains.
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Vol xx, No x (xxxx) h.xxx-xxx xx

eksperimen mengalami peningkatan (2012) hasil penelitiannya


keterampilan proses sains pada mendapatkan bahwa terdapat
kategori sedang, sedangkan pada perbedaan yang signifikan
kelas kontol yakni sebesar 81% siswa keterampilan proses sains antara
mengalami peningkatan keterampilan kelompok peserta didik dengan model
proses sains pada kategori sedang . inkuiri terbimbing dan kelompok
pada kategori tinggi untuk kelas peserta didik dengan model
eksperimen mengalami peningkatan pembelajaran langsung.
keterampilan proses sains sebesar Skor rata-rata keterampilan
97% peserta didik , pada kelas kontrol proses sains dapat ditinjau
mengalami peningkatan keterampilan berdasarkan indikator yang
proses sains sebesar 91%. Menurut dikembangkan. Nilai keterampilan
penelitian yang dilakukan Siska & proses sains dari setiap indikator
Sunaryo (2013) hasil penelitiannya ditunjukkan pada Gambar 3.
menunjukkan bahwa pada penerapan Berdasarkan Gambar 3 dapat
pembelajaran inkuiri mampu dilihat bahwa terjadi peningkatan
meningkatkan KPS peserta didik keterampilan proses sains ketika
secara signifikan dengan nilai rata- praktikum menggunakan panduan
rata 71,9%. praktikum berbasis inkuiri terbimbing.
Peningkatan yang paling menonjol pada
Setelah diuji menggunakan uji
kelas eksperimen yang menggunakan
Independent Sampel T-test untuk
panduan praktikum bebasis inkuiri
mengetahui penggunaan panduan
terbimbing pada indikator mengamati,
praktikum berbasis inkuiri terbimbing
yakni sebesar 3,57 % sedangkan pada
berpengaruh atau tidak. Berdasarkan
kelas kontrol 3,22%. Hal ini terjadi
analisis data dan pengujian hipotesisi
karena peserta didik telah terlebih dahulu
yang telah dilakukan untuk
merencanakan dan mengamati sendiri
keterampilan proses sains ranah
percobaan yang mereka lakukan,
psikomotorik diperoleh nilai sig
sehingga pada saat melakukan percobaan
sebebsar 0,000 < 0,050 yang artinya
siswa telah mengerti setiap langkah yang
hipotesisis nol (H0) ditolak. Hal ini
dilakukan.hal tersebut juga senada
menunjukkan bahwa terdapat
dengan penelitian yang dilakukan oleh
pengaruh penggunaan panduan
Iischan, Saptorini, & Endang (2017)
praktikum berbasis inkuiri terbimbing
bahwa proporsi peserta didik kelas
terhadap keterampilan proses sains
eksperimen yang mencapai kategori
yang dicapai oleh peserta didik.
sangat baik dan baik pada keterampilan
Besarnya pengaruh yang dialami praktikum adalah 1,00 lebih tinggi
dapat dilihat pada uji effect size r hasil dibandingkan kelas kontrol yaitu 0,89,
keterampilan proses sains tes sejalan dengan pendapat Nashrullah
psikomotorik pada kinerja praktikum Hadisaputro & Sumarti (2015) yang
peserta didik yaitu sebesar 1,08 menjelaskan bahwa pembelajaran
dengan kriteria besar. Dapat dengan inkuiri meningkatkan
dikatakan bahwa penggunaan keterampilan selama kegiatan praktikum.
panduan praktikum berbasis inkuiri Penggunaan panduan praktikum
terbimbing pada penelitian ini dengan langkah-langkah inkuiri terbukti
memiliki pengaruh yang besar mampu membimbing peserta didik untuk
terhadap keterampilan proses sains. melakukan proses-proses ilmiah dalam
Penelitian yang mendukung penelitian kegiatan praktikumnya, sehingga
ini yaitu hasil penelitian Tangkas keterampilan proses sains siswa dapat

Almawati, I Dewa Putu Nyeneng I Wayan Distrik.


Penggunaan Panduan Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains.
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Vol xx, No x (xxxx) h.xxx-xxx xx

meningkat ketika menggunakan panduan berdasarkan hasil penelitian yang


praktikum berbasis inkuiri terbimbing. diperoleh bahwa keterampilan proses
Menurut Siska & Sunarya (2013) hasil sains peserta didik lebih tinggi nilainya
penelitiannya menunjukkan bahwa pada dibandingkan dengan eksperimen tanpa
penerapan pembelajaran inkuiri mampu panduan praktikum berbasis inkuiri
meningkatkan KPS peserta didik secara terbimbing. Hasil penelitian ini juga
signifikan dengan nilai rata-rata 71,9%. didukung oleh penelitian Nashrullah,
Didukung juga oleh dengan penilelitian Hadisaputro & Sumarti (2015) yang
yang dilakukan oleh Furqan, Yusrizal mengatakan bahwa pembelajaran dengan
dan Saminan (2016) menyatakan bahwa inkuiri terbimbing mampu meningkatkan
adanya peningkatan keterampilan proses keterampilan peserta didik pada saat
sains siswa melalui pembelajaran model kegiatan praktikum berlangsung.
inkuiri terbimbing dengan peningkatan
sebesar 83,33%. Hal tersebut senada
SIMP
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Safitri dkk (2019) bahwa adanya ULAN
peningkatan keterampilan proses sains DAN
pada materi fluida statis setelah SARA
penerapan model inkuiri terbimbing. N
Hal ini juga sesuai dengan Berdasarkan hasil penelitian yang
penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi telah dilakukan tentang pengaruh
& Isnania (2019) Hasil menunjukan penggunaan panduan praktikum berbasis
peningkatan KPS dasar aspek inkuiri terbimbing pada materi fluida
mengobservasi, mengklarifikasi, statis terhadap keterampilan proses sains
menyimpulkan dan memprediksi dalam peserta didik berpengaruh signifikan
kategori yang sedang. Sedangkan terhadap keterampilan proses sains
peningkatan KPS dasar aspek mengukur peserta didik dengan nilai signifikan
dan mengkomunikasikan masih dalam sebesar 0,000 pada taraf kepercayaan
katerogi peningkatan yang rendah. Pada 95%.
aspek KPS Terintegrasi mahasiswa pada Peningkatan keterampilan proses
aspek berhipotesis, mengintepretasikan sains peserta didik pada kelas yang
data dan bereksperiman memiliki mengimplementasikan panduan
kategori yang baik sedangkan aspek praktikum berbasis inkuiri terbimbing
mengontrol variabel masih dalam adalah lebih tinggi dengan rata-rata nilai
kategori yang cukup. Penelitian yang sebesar 87,83, dibandingkan dengan
dilakukan Safitri dkk (2017) bahwa kelas kontrol yang tidak dikenai
berdasarkan analisis perindikator KPS pembelajaran tersebut dengan perolehan
pada kelas eksperimen terdapat nilai sebesar 81,78.
peningkatan rata-rata skor KPS sebelum Berdasarkan penelitian yang telah
diberikannya treatment sebesar 63,50% dilakukan maka penulis menyarankan
dan setelah treatment sebesar 71,59% bahwa penggunaan panduan praktikum
dengan perolehan N-gain pada kelas berbasis inkuiri terbimbing dapat
kontrol sebesar 39% dan pada kelas menjadi alternative bagi guru dalam
eksperimen sebesar 49%. melakukan praktikum karena dalam
Berdasarkan penelitian yang telah penelitian dapat meningkatkan
dilakukan penggunaan panduan keterampilan proses sains peserta didik.
praktikum berbasis inkuiri terbimbing
lebih efektif dilakukan pada saat
melakukan percobaan hal tersebut

Almawati, I Dewa Putu Nyeneng I Wayan Distrik.


Penggunaan Panduan Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains.
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Vol xx, No x (xxxx) h.xxx-xxx xx

DAFT Iischan Afsita Varadela1 , Saptorini,


AR Endang Susilaningsih (2017). ).
PUST Pengaruh Praktikum Berbasis
AKA Inkuiri Terbimbing Berbantuan
Lembar Kerja Praktikum Terhadap
Arikunto, S.2013:Prosedur Penelitian Keterampilan Proses Sains. Cie 6
Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka (1) (2017). Tersedia Di
Cipta. Https://Journal.Unnes.Ac.Id/Sju/In
dex.Php/Chemined.
Cohen, L., Manion,. & Morrison,
K.2007. Research Methods in Nashrullah, A., Hadisaputro, S., &
Education. London, New York: Sumarti, S.S. 2015. Keefektifan
Rautllege Falmer. Metode Praktikum Berbasis
Inquiry Pada Pemahaman Konsep
Depdiknas. 2003. Undang-Undang
dan Keterampilan Proses Sains.
Nomor 20 Tahun 2003, Tentang
Chemistry in Education, 4(2): 164-
Sistem Pendidikan Nasional.
170
Jakarta: Depdiknas.
Rismawati, Sinon, I.L.S., Yusuf, I.M., &
Dewi, Suyatna, Abdurrahman,&
Widyaningsih, S.W. 2017.
Ertikanto.2017. Modul-dengan-
Penerapan Model Pembelajaran
Model Inkuiri untuk
Inkuiri Terbimbing (Guided
Menumbuhkan Keterampilan
Inquiry) terhadap Keterampilan
Proses Sains pada-Materi-Kalor.
Proses Sains Peserta Didik di SMK
Jurnal Keguruan dan Ilmu
Negeri 02 Manokwari. Jurnal
Tarbiyah. Vol 02 (2) (2017) 105-
Pendidikan, 8(1), 12-25.
110. Tersedia di
https://www.researchgate.net/profil Safitri R., Rahmazani, & Adlim. 2017.
e/Abdurrahman_Abdurrahman3/pu Penerapan Model Pembelajaran
blication/ Inkuiri Terbimbing untuk
324478443_Efektivitas_Modul_de Meningkatkan Hasil Belajar dan
ngan_Model_Inkuiri_untuk_Menu keterampilan Proses Sains Siswa
mbuhkan_Keterampilan_Proses_Sa pada Materi Fluida Statis.
ins_Siswa_pada_Materi_Kalor/ Prosiding Seminar Nasional
links/ Pascasarjana Unsyiah. Banda
5b02249e0f7e9be94bd9be90/ Aceh: Uiversitas Syiah Kuala
Efektivitas-Modul-dengan-Model- Saidaturrahmi, Abdul Gani, &
Inkuiri-untuk-Menumbuhkan- Muhammad Hasan 2019.
Keterampilan-Proses-Sains-Siswa- Penerapan Lembar Kerja Peserta
pada-Materi-Kalor.pdf. Didik Inkuiri Terbimbing
Furqan, H. 2016. Pengembangan Modul Terhadap Keterampilan Proses
Praktikum Berbasis Inkuiri untuk Sains Peserta Didik . Indonesian
Meningkatkan Keterampilan Journal of Science Education. Vol.
Proses Sains dan Hasil Belajar 07, No.01, hlm 1-8, 2019. Tersedia
Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 di http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi.
Bukit Bener Meriah. Jurnal Silaban, A., & Simajuntak, M.P. 2017.
Pendidikan Sains Indonesia, Vol. Improvement of Science Process
04, No.02, hlm 124-129, 2016. Skill and Understanding The
Banda Aceh.

Almawati, I Dewa Putu Nyeneng I Wayan Distrik.


Penggunaan Panduan Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains.
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Vol xx, No x (xxxx) h.xxx-xxx xx

Concept of Physics Using Inquiry


Learning Models Leading. IOSR
Journal of Research & Method in
Education (IOSR-JRME), 7(5), 49-
52.
Siska M, Y Kurnia & Sunarya. 2013.
Jurnal Peningkatan Keterampilan
Proses Sains Siswa Sma Melalui
Pembelajaran Praktikum Berbasis
Inkuiri Pada Materi Laju Reaksi
Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan
Kimia. Vol 1, No 1 (2013).
Tangkas, I.M. (2012). Pengaruh
implementasi model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap
kemampuan pemahaman konsep
dan keterampilan proses sains
siswa kelas X SMAN 3 Amlapura.
Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran IPA Indonesia, 2(1):
76-83.
W, Wahyudi & Isnania Lestari. 2019.
Pengaruh modul praktikum optika
berbasis inkuiri terhadap
keterampilan proses sains dan
sikap ilmiah mahasiswa. Jurnal
Pendidikan Fisika dan Keilmuan
(JPFK). Vol. 5, No. 1, Maret 2019,
pp. 33-44.

Almawati, I Dewa Putu Nyeneng I Wayan Distrik.


Penggunaan Panduan Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains.

You might also like