Professional Documents
Culture Documents
32
TAHUN 2009
(Studi Kasus Program Plastik Berbayar)
Abstract
Sustainable Development Concept in Act No. 32 of 2009 on the Protection and Management
of the Environment has not been run in accordance with the objective of sustainable development, even
in terms of protection, management and control of environmental destruction in Indonesia and to
investigate the implementation of the control of environmental degradation has not yet to reach its
maximum effort. In addition, the political commitment of the Indonesian government has not fully
understood the pattern of sustainable development. One of the sustainable development program that
has not reached the maximum effort is the Plastic Paid Program. The purpose of the Paid Plastic
Program is to support the government's efforts in reducing the number of plastic bag use in Indonesia.
The implementation of the paid plastic bag is to reduce plastic waste that has been polluting the
environment. Nevertheless, in fact the Plastics Paid Program still creates certain polemical discussion
and also does not give the maximum positive impact in the practical implementation. This study aims
to determine how the impact of Plastics Paid Program to the concept of sustainable development.This
research approach and data collection. The approach used in this study is a quantitative approach and
use the data as a support in writing. The results of this study can be seen that is in conformity with the
sustainable development concept.
Keywords: sustainable development, sustainable development concept, paid plastic program
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan mencakup pada upaya untuk mewujudkan
juga peraturan daerah (Perda) tentang terjadinya:
pengelolaan sampah khususnya penanganan Pemerataan manfaat hasil-hasil
limbah kantong plastik, yang isinya tidak pembangunan antar generasi
sejalan dengan Surat Edaran Kementrian (intergenaration equity) yang berarti
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Maka, bahwa pemanfaatan sumberdaya
pada 1 Oktober 2017 Program Plastik alam untuk kepentingan
Berbayar diberhentikan karena mengalami pertumbuhan perlu memperhatikan
banyak pro dan kontra di kalangan batas- batas yang wajar dalam
masyarakat, maka dalam hal ini penulis kendali ekosistem atau sistem
ingin melihat bagaimana pengaruh Program lingkungan serta diarahkan pada
Plastik Berbayar terhadap konsep sumberdaya alam yang replaceable
pembangunan berkelanjutan berdasarkan dan menekankan serendah mungkin
UU No. 32 Tahun 2009 tentang eksploitasi sumber daya alam yang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan unreplaceable.
Hidup sebelum Program Plastik Berbayar Safeguarding atau pengamanan
diberhentikan pelaksanaannya. terhadap kelestarian sumber daya
alam dan lingkungan hidup yang ada
2. Kajian Literatur dan pencegahan terjadi gangguan
ekosistem dalam rangka menjamin
2.1Pembangunan Berkelanjutan
kualitas kehidupan yang tetap baik
Menurut Budimanta (2005:7-10),
bagi generasi yang akan datang.
pembangunan berkelanjutan atau
Pemanfaatan dan pengelolaan
sustainable development adalah suatu
sumberdaya alam semata untuk
cara pandang mengenai kegiatan yang
kepentingan mengejar pertumbuhan
dilakukan secara sistematis dan terencana
ekonomi demi kepentingan
dalam kerangka peningkatan
pemerataan pemanfaatan
kesejahteraan, kualitas kehidu-pan dan
sumberdaya alam yang
lingkungan umat manusia tanpa
berkelanjutan antar generasi.
mengurangi akses dan kesempatan
Mempertahankan kesejahteraan
kepada generasi yang akan datang untuk
rakyat (masyarakat) yang
menikmati dan memanfaatkannya.
berkelanjutan baik masa kini
Wibawa (1991:15), Memberikan
maupun masa yang mendatang (inter
pengertian bahwa pembangunan
temporal).
berkelanjutan adalah transformasi
progresif terhadap struktur sosial, Mempertahankan manfaat
ekonomi dan politik untuk meningkatkan pembangunan ataupun pengelolaan
kehidupan masyarakat tanpa sumberdaya alam dan lingkungan
mengorbankan kemampuan para generasi yang mempunyai dampak manfaat
yang akan datang. jangka panjang ataupun lestari antar
Sutamihardja (2004: 43), menyatakan generasi.
sasaran pembangunan berkelanjutan
4
dikumpulkan berupa data sekunder. Menurut minyak dunia atau sekitar 12 juta barel
Juliandi et al (2014:66), data sekunder minyak atau setara 14 juta pohon. Lebih dari
merupakan data yang sudah tersedia yang satu juta kantong plastik digunakan setiap
dikutip oleh peneliti guna kepentingan menitnya, dan 50 persen dari kantong plastik
penelitiannya. Data sekunder dalam tersebut dipakai hanya sekali lalu langsung
penulisan ini didapatkan melalui studi dibuang.
kepustakaan pada sejumlah jurnal, buku,
artikel, dan dokumen-dokumen lainnya yang Tabel 1.1
berhubungan dengan konsep pembangunan
berkelanjutan terhadap Program Plastik
Berbayar.
AMDAL dan UKL/UPL); (8) Pengawasan; Pemerintah harus membuat payung hukum
dan (9) Penegakan hukum. UU No. 32 yang jelas dalam melaksanakan Program
Tahun 2009 ini diharapkan dapat menjadi Plastik Berbayar. Pemerintah harus memiliki
salah satu sarana untuk memahami alternatif dalam kantong plastik berbayar
pembangunan berkelannjutan terhadap ini, tidak hanya membebankan plastik
Program Plastik Berbayar sehingga berbayar terhadap masyarakat saja akan
mendorong pelaksanaan maupun penegakan tetapi pelaku usaha dan pemerintah harus
hukum Program Plastik Berbayar ini secara ikut terlibat. Selain itu, Pemerintah harus
lebih baik untuk kedepannya. memberikan sosialisasi terus menerus untuk
kedepannya agar tidak terjadi kontra
5. Kesimpulan terhadap masyarakat dari adanya Program
Program Plastik Berbayar merupakan Plastik Berbayar.
salah satu program pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan berkelanjutan. DAFTAR PUSTAKA
Program Plastik Berbayar mempunyai Buku
tujuan dalam mengurangi limbah plastik di Budimanta, A. 2005. Memberlanjutkan
Indonesia. Pembangunan di Perkotaan melalui
Berdasarkan data sekunder yang dikaji Pembangunan Berkelanjutan dalam Bunga
berdasarkan konsep pembangunan Rampai Pembangunan Kota Indonesia
berkelanjutan dalam UU No.32 Tahun 2009 dalam Abad 21. Jakarta: Gramedia Pustaka
tentang Pengendalian dan Pengelolaan Utama.
Lingkungan Hidup dapat disimpulkan
bahwa Program Plastik Berbayar belum Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi
sesuai dengan konsep pembangunan Komunikasi. Jakarta : Kencana.
berkelanjutan dalam UU No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Durianto, Darmadi et al. 2001. Strategi
Lingkungan Hidup.Program Plastik Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas
Berbayar jika dilihat dari aspek lingkungan dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia
hidup, sosial dan ekonomi belum Pustaka Utama.
sepenuhnha memberikan pengaruh manfaat
yang maksimal. Selain itu juga, jika dilihat Fauzi, Akhmad. 2006. Ekonomi Sumber
berdasarkan sasaran pembangunan Daya Alam dan Lingkungan: Teori dan
berkelanjutan sudah sesuai dengan beberapa Aplikasi. Jakarta: PT Gramedia.
sasaran pembangunan berkelanjutan, Sembiring, Raynaldo dkk. 2014. Anotasi
walaupun dapat dikatakan sasaran yang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
diberikan belum memberikan manfaat yang teantang Perlindungan dan Pengelolaan
maksimal. Adapun sasaran pembangunan Lingkungan Hidup. Jakarta: Indonesian
yang sesuai yaitu: safeguarding atau Center for Environmental Law (ICEL).
pengamanan terhadap kelestarian sumber
daya alam dan lingkungan hidup yang ada Soerjani, Mohammad. 1977. Pembangunan
dan pencegahan terjadi; pemanfaatan dan dan Lingkungan: Meniti Gagasan dan
pengelolaan sumberdaya alam semata; dan Pelaksanaan Sustainable Development.
mempunyai dampak manfaat jangka Jakarta:IPPL.
panjang; menjaga mutu ataupun kualitas
kehidupan manusia antar generasi sesuai Wibawa, Samodra. 1991. Pembangunan
dengan habitatnya. Berkelanjutan. Yogyakarta:Tiara Wacana
Adapun saran yang dapat diberikan Yogya.
terhadap Program Plastik Berbayar yaitu
Pemerintah harus melaksanakan evaluasi Karya Ilmiah
terhadap Program Plastik Berbayar.
12
Undang Undang Republik Indonesia Nomor Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009
4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Undang Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008
Pengelolaan Lingkungan Hidup tentang Pengelolaan Sampah