You are on page 1of 20

STRATEGI PRIORITAS UNTUK MEWUJUDKAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI SEKITAR


KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG PROVINSI DKI JAKARTA
DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Oleh:
Afni Nooraini dan Afif Syarifudin Yahya
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
E-mail: noorainiafni@gmail.com

Abstract
Development is an important factor in the administration of government, especially in
the regions. Good development must consider the balance between economic, social
and environmental, which is referred to as sustainable development. Development in
the Pulogadung Industrial Area has not fulfilled the element of sustainable develop-
ment. There are strategies by SWOT analysis to realize sustainable development in the
pulogadung industrial area are Intensifying supervision of industrial activities; Encour-
age and facilitate community-based environmental education; Providing training to em-
ployees; Socializing environmentally friendly waste management to the public; Holding
regular coordination with other areas to minimize urbanization; Tightening enforcement
against companies that violate the rules; Encourage stakeholders to care for the envi-
ronment; and Doing the physical and inner guidance to the public.
The method used in this research is qualitative descriptive with quantitative data us-
age. The data used are primary data and secondary data. Informants and respondents
involved in this study amounted to 81 people who are environmental experts, environ-
mental law enforcement officers, Pulogadung Industrial Zone and society. The tech-
nique of collecting data through interviews, observation, documentation and question-
naires were analyzed using triangulation techniques and Analytical Hierarchy Process
(AHP). The research instrument is the researcher himself.
The conclusion of this research are: The Priority Strategy of the Local Government of
DKI Jakarta To Realize Sustainable Development Around the Pulogadung Industrial
Area which was analyzed using Expert Choice 11 is Tightening law enforcement against
companies that violate the rules with a weight of 0.226 and a consistency index value of
0.03 which means that the assessment of the experts is consistent. Recommendations for
this research are: Law enforcement needs to be tightened again by adding law enforce-
ment personnel/ staff and adding environmental complaints posts.
Keywords: priority strategy, sustainable development, pulogadung industrial estate

PENDAHULUAN penuh dari masyarakat, swasta dan


pemerintah. Pemerintah (baik di pusat

S ebuah negara akan berjalan tidak


seimbang jika tidak ada dukungan
maupun di daerah) sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari negara menjadi

59
Jurnal Manajemen Pembangunan Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 59 – 78

aktor utama dalam melayani segala kali dicetuskan dalam Komisi Bruntland.
kebutuhan masyarakat. Beberapa tugas Dalam Brundtland Commission Report
pokok dan fungsi yang dimiliki pemerintah yang berjudul Our Common Future,
menurut Ryaas Rasyid ada tiga fungsi, “Suistanable development is defined as
yakni pelayanan (service), pemberdayaan development that meet the needs of the
(empowerment) dan pembangunan present without compromising the ability
(development). Pelayanan akan of future generations to meet their own
membuahkan keadilan, pemberdayaan needs”.2 Sikap dan perilaku manusia saat ini
akan mendorong kemandirian, dan akan berpengaruh terhadap kelanggengan
pembangunan akan menciptakan alam yang terjadi di masa yang akan datang.
kemakmuran dalam masyarakat.1 Ketiga Jika fenomena alam sifatnya positif, maka
fungsi tersebut harus dijalankan bersama- manusia yang hidup di masa lalu telah
melindungi kelanggengan alam, akan
sama dengan baik dan berkesinambungan
tetapi jika fenomena alam bersifat negatif,
agar roda penyelenggaraan pemerintahan
maka kemungkinan besar effort manusia
dapat terus berputar.
di zaman lampau dalam menyelamatkan
Pembangunan merupakan salah satu alam masih sedikit, kurang atau bahkan
tugas primer dalam pemerintahan, karena tidak ada sama sekali.
masih banyak yang harus dibenahi baik
Pemerintah telah membuat kebijakan
yang sifatnya fisik (jalan, irigasi, dan
yang mendukung pembangunan
sebagainya) maupun non fisik (sumber
berkelanjutan yaitu Undang-Undang
daya manusia) khususnya bagi daerah-
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
daerah di Indonesia.
tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Pembangunan pada zaman dahulu Lingkungan Hidup, yang sebelumnya
kurang memperdulikan keseimbangan diatur dalam Undang-Undang Nomor
lingkungan sehingga banyak lingkungan 32 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
yang rusak akibat dari pembangunan Lingkungan Hidup. Bahkan, Undang-
yang dilakukan baik oleh pemerintah Undang tersebut berasas pada Undang-
maupun swasta. Pemerintah saat ini mulai Undang Dasar 1945 yang didalamnya
menyadari pentingnya kesehatan dari membahas poin-poin terkait pembangunan
lingkungan sebagai salah satu unsur yang berkelanjutan, yaitu:
akan mendapatkan dampak dari pesatnya
Perekonomian nasional diseleng­
pembangunan-pembangunan yang ada di
garakan berdasar atas demokrasi ekonomi
sekitarnya.
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
Pembangunan yang dalam pelak­ berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
sanaannya mengutamakan adanya lingkungan, kemandirian, serta dengan
keselarasan dalam bidang ekonomi,
sosial serta lingkungan dinamakan Surna T. Djajadiningrat, “Population and
2
pembangunan berkelanjutan yang pertama Development for a Suistanable Future”, paper
presented in the Seminar “World Without Borders:
Policy Options for Growth and Suistanability in
1 Muhammad, Muhammad Ryaas Rasyid, Makna East Asia and the Pacific, conducted by Society
Pemerintahan, Tinjauan dari segi Etika dan for International Development East Asia and the
Kepemimpinan, Jakarta: Mutiara Sumber Widya, Pacific Regional Conference, Jakarta, Yogyakarta,
2000, hlm 59 Bali, July 18-22, 1990, hlm 3

60
Strategi Prioritas untuk Mewujudkan ... (Afni Nooraini dan Afif S.Yahya)

menjaga keseimbangan kemajuan dan Kawasan industri menjadi salah


kesatuan ekonomi nasional.3 satu sumber devisa bagi pemerintah
Setiap orang berhak atas jaminan sosial pusat dan daerah serta memberikan
yang memungkinkan pengembangan trickle down effect kepada masyarakat..
dirinya secara utuh sebagai manusia yang Kawasan industri pertama, terbesar dan
bermartabat.4 tertua di Indonesia didirikan pada tahun
1973 dikenal dengan Kawasan Industri
Setiap orang berhak hidup sejahtera Pulogadung atau Jakarta Industrial
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan Estate Pulogadung (PT.JIEP/Persero).9
mendapatkan lingkungan hidup yang PT.JIEP ini disahkan oleh Gubernur DKI
baik dan sehat serta berhak memperoleh Jakarta, Ali Sadikin pada tanggal 26 Juni
pelayanan kesehatan.5 1973. Saham dari perusahaan ini 50%
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dimiliki Kementerian BUMN dan 50%
sebagai Ibukota Negara mendukung milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Undang-Undang tersebut dengan membuat Kawasan industri ini memiliki sekitar 375
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 perusahaan.
tentang Rencana Pembangunan Jangka Kawasan Industri Pulogadung terletak
Panjang Daerah Tahun 2005-2025 di Kelurahan Jatinegara dan Kelurahan
dengan salah satu asas yang diusungnya Rawa Terate Kecamatan Cakung Kota
yaitu berkelanjutan dan berwawasan Administrasi Jakarta Timur. Kelurahan
lingkungan.6 Hanya saja implementasi Jatinegara adalah salah satu kelurahan di
kebijakan ini belum sepenuhnya dijalankan Kecamatan Cakung yang hampir semua
dengan benar sehingga belum efektif, wilayahnya (11 RW dari 14 RW) berada di
faktanya pencemaran lingkungan7 (udara, pinggiran Kawasan Industri Pulogadung
air dan tanah) dan berbagai kerusakan (sekitar 398,15 Ha). Kelurahan Rawa
lingkungan8 lainnya masih terjadi. Terate adalah salah satu kelurahan di
Kecamatan Cakung yang memiliki 6 RW
3 Undang-Undang Dasar 1945, pasal 33 ayat (4) dan lebih dari setengah luas wilayahnya
4 Ibid, pasal 28H ayat (3) (sekitar 187 Ha) untuk sektor perindustrian.
5 Ibid, ayat (1)
6 Lihat dalam pasal 2 ayat (1) huruf j dan huruf k
Adanya kegiatan industri yang dikelola
7 Lihat Undang-Undang Nomor 32 Tahun oleh PT.JIEP di lingkungan Kelurahan
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Jatinegara maupun di Kelurahan Rawa
Lingkungan Hidup, pasal 1 ayat (15),
“Pencemaran lingkungan hidup adalah ukuran
Terate ini telah menimbulkan beberapa
batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau permasalahan dan belum mampu
hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang mewujudkan visi dan misi Pemerintah
oleh lingkungan hidup untuk dapat tetap
melestarikan fungsinya”.
8 Beberapa persoalan aktual dan menjadi 9 Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1
perhatian masyarakat, diantaranya mengenai b.3/2/35/69 pada 20 Mei 1969, maka batas-
banjir, kebakaran lahan/hutan, bencana asap, batas Kawasan Industri Pulogadung mencakup
global warming, kerusakan lahan akibat 425 hektar; melalui Keputusan Gubernur No.
pertambangan. Diakses dari http://www.menlh. 424 pada 29 April 1981 dan revisi Keputusan
go.id/review-laporan-kerusakan-lingkungan- No.519 pada 14 Maret 1988 dengan tambahan
dan-perubahan-iklim-tahun-2013-sebagai- luas sebesar 183 hektar. Diakses dari http://
bahan-penyusunan-rpjmn-tahun-2015-2019/, 1 jiep.co.id/profil-kip/profil-kawasan/, 24 Maret
Maret 2015, pukul 19.27 2015, pukul 22.17

61
Jurnal Manajemen Pembangunan Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 59 – 78

Provinsi DKI Jakarta10 dan visi PT.JIEP11. jiwa, tahun 2013 yaitu 100.362 jiwa, tahun
Munculnya permasalahan ini menjadi 2014 yaitu 97.093 jiwa dan tahun 2015
bukti bahwa pemerintah daerah belum yaitu 94.885 jiwa. Hal ini juga disebabkan
melakukan koordinasi dan pengawasan angka kelahiran tinggi yaitu tahun 2011
dengan baik kepada PT. JIEP sebagai berjumlah 711 jiwa, tahun 2012 berjumlah
pengelola. 790 jiwa, tahun 2013 berjumlah 1.603 jiwa
Beberapa permasalahan yang dan tahun 2014 berjumlah 1.832 jiwa)13;
terdapat di Kelurahan Jatinegara dalam masih terdapat kemiskinan (Dilihat dari
menciptakan pembangunan berkelanjutan data keluarga pra sejahtera tahun 2015
di pinggiran kawasan industri antara yang berjumlah 3.797 KK)14; terjadinya
lain tingginya tingkat urbanisasi (Tahun pencemaran air dan udara;15 tingginya
2011 berjumlah 1.023 jiwa, tahun 2012 kerawanan sosial (tawuran)16 dan
berjumlah 1.319, tahun 2013 berjumlah kriminalitas (Daerah rawan kriminalitas
1.740 jiwa dan tahun 2014 berjumlah terletak di RW 01 dan RW 11. Kriminalitas
2.008 jiwa)12, tingginya kepadatan pada tahun 2014 berjumlah 18 kali dan
penduduk (Jumlah Penduduk tahun 2011 tahun 2015, 23 kali terjadi yang terdiri
yaitu 99.592 jiwa, tahun 2012 yaitu 99.799 dari tawuran, perampokan, kebakaran,
unjuk rasa dan pembunuhan);17 terdapat
10 Visi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta permukiman kumuh (Berdasarkan hasil
Tahun 2013-2017 adalah: “Jakarta Baru, kota wawancara dengan Pak Bambang,
modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian
yang layak dan manusiawi, memilikii masyarakat permukiman kumuh di Kelurahan
yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan Jatinegara terdapat di RW 05 dan RW
yang berorientasi pada pelayanan publik”. 12)18; terdapat daerah rawan kebakaran19;
Misinya sebagai berikut: (1) Mewujudkan Jakarta
sebagai kota modern yang tertata rapi serta dan permasalahan lainnya. Sedangkan
konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah;
(2) Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas
dari masalah-masalah menahun seperti macet, 13 Ibid
banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain; 14 Ibid
(3) Menjamin ketersediaan hunian dan ruang 15 Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak
publik yang layak serta terjangkau bagi warga Bambang selaku Kasi Kesejahteraan Masyarakat
kota dan ketersediaan pelayanan kesehatan pada tanggal 30 Maret 2015, pukul 11.25.
yang gratis sampai rawat inap dan pendidikan Beliau mengatakan bahwa pencemaran air ini
yang berkualitas secara gratis selama 12 tahun disebabkan oleh bahan-bahan buangan yang
untuk warga Jakarta; (4) Membangun budaya tidak disaring terlebih dahulu, seperti contohnya
masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga pemotongan ayam yang paling berperan dalam
sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara menimbulkan pencemaran air.
kota; dan (5) Membangun pemerintahan 16 Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak
yang bersih dan transparan serta berorientasi Bambang, beliau mengatakan bahwa kerawanan
pada pelayanan publik. Diakses dari http:// sosial yaitu tawuran pemuda-pemuda di
beritajakarta.com/statistics/visimisi_gubernur, sepanjang rel kereta api di RT 08. Tawuran
tanggal 9 Mei 2015, pukul 22.17 ini meresahkan warga karena pelaku tawuran
11 Visinya yakni “Menjadi Pengembang dan juga menjarah barang-barang warga bahkan
Pengelola yang Berstandar Internasional di pernah sampai mencuri uang warga senilai Rp
Bidang Kawasan Terpadu Untuk Industri, Bisnis, 15.000.000,-.
Properti, Logistik, yang Mandiri dan Bernilai 17 Laporan tahunan Kelurahan Jatinegara Tahun
Tambah Tinggi Serta Berwawasan Lingkungan”. 2014 dan 2015
Diakses dari http://jiep.co.id/, 10 April 2015, 18 Dapat dilihat di Tabel 1.6
pukul 10.28 19 Daerah yang rawan kebakaran yaitu terletak di
12 Statistik Penduduk Tingkat Kelurahan Jatinegara Kawasan Industri Pulogadung (PT.JIEP). Lihat
Tahun 2011-2014 Tabel 1.7

62
Strategi Prioritas untuk Mewujudkan ... (Afni Nooraini dan Afif S.Yahya)

permasalahan di Kelurahan Rawa Terate Jatinegara berjumlah 868 KK atau 3735


dalam menciptakan pembangunan jiwa. Di Kelurahan Rawa Terate terdapat 11
berkelanjutan khususnya dengan kondisi RT rawan banjir, sedangkan di Kelurahan
di pinggiran kawasan industri diantaranya Jatinegara hanya 2 RT yang rawan banjir.25
masih adanya kawasan permukiman Di Kelurahan Rawa Terate terdapat 5
kumuh;20 masih cukup tingginya angka daerah rawan kebakaran, sedangkan di
kemiskinan;21 tingginya gelombang Kelurahan Jatinegara terdapat 2 RT rawan
urbanisasi; masih terdapat beberapa titik kebakaran.
daerah rawan banjir meskipun telah dibuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
lubang biopori/resapan ± 761 biopori dan Pemerintah Daerah Jakarta Timur
(Daerah rawan genangan air dan banjir sudah menunjukkan keseriusannya
yaitu di RT 015 dan RT 016 RW 04, RT dalam menyukseskan pembangunan
001 dan RT 010 RW 05)22; Masih terdapat berkelanjutan di sekitar Kawasan Industri
kawasan rawan kebakaran;23 terdapat Pulogadung yang peneliti jelaskan melalui
pencemaran air (Pada Bulan September analisis SWOT dari Freddy Rangkuti,
2012, daerah yang melebihi standar baku meliputi:
mutu Mangan (Mn) normal 0,5 mg/L yaitu
1. Kekuatan (Strengths), terdiri dari:
di Kelurahan Rawa terate dengan nilai
Komitmen Pemerintah Daerah
1,19 mg/L), tanah (oleh limbah domestik)
Dalam Mewujudkan Pembangunan
dan udara; dan permasalahan lainnya.
Berkelanjutan di Pemerintah Provinsi
Jumlah warga miskin di Kelurahan DKI Jakarta; Ketersediaan Sumber
Rawa Terate mengalami kenaikan dari Daya Finansial dan fisik yang
tahun 2011-2012 berjumlah 329 jiwa, memadai; dan Koordinasi yang baik
sedangkan dari tahun 2012 ke tahun 2013 antar SKPD di Pemerintah Daerah
mengalami penurunan berjumlah 137 DKI Jakarta.
jiwa.24
2. Kelemahan (Weaknesses), terdiri
Kelurahan Rawa Terate memiliki dari Rendahnya Kuantitas Sumber
rumah kumuh, daerah kawasan banjir Daya Manusia yang ahli; Kurangnya
dan daerah kawasan kebakaran yang penegakan terhadap kebijakan
lebih banyak (4 RW) dibandingkan terkait pembangunan berkelanjutan
dengan Kelurahan Jatinegara (1 RW). dan Belum terciptanya pengelolaan
Jumlah penduduk yang tinggal di sampah yang ramah lingkungan
permukiman kumuh di Kelurahan Rawa
3. Peluang, terdiri dari Terbukanya
Terate berjumlah 4.124 KK atau 11.883
lapangan pekerjaan; Pengawasan
jiwa, sedangkan penduduk yang tinggal
terhadap kegiatan industri lebih
di permukiman kumuh di Kelurahan
mudah; dan Perkembangan Ilmu
20 Lihat Tabel 1.7 Pengetahuan dan Teknologi
21 Lihat Tabel 1.6
22 Diakses dari http://www.Rawaterate.
4. Tantangan, terdiri dari: Peningkatan
net/?page=Gambaran.Umum, 17 Maret 2015, Urbanisasi; Penurunan Kualitas
pukul 06.56 lingkungan hidup; Kualitas kesehatan
23 Lihat Tabel 1.7
24 Laporan hasil kegiatan Oktober 2014 Pemerintah
Kelurahan Rawa Terate Kecamatan Cakung 25 BPS DKI Jakarta Tahun 2013

63
Jurnal Manajemen Pembangunan Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 59 – 78

masyarakat menurun; Perusahaan Rumusan masalah dalam penelitian


tidak taat aturan; dan Peningkatan ini, yaitu, Apa strategi prioritas untuk
kerawanan sosial dan kriminalitas mewujudkan pembangunan berkelanjutan
Beberapa strategi yang dihasilkan di sekitar Kawasan Industri Pulogadung
sebagai implikasi persilangan antara dengan metode Analytical Hierarchy
faktor internal dan faktor eksternal untuk Process?
mewujudkan pembangunan berkelanjutan
di sekitar Kawasan Industri Pulogadung LANDASAN TEORI
yaitu: Konsep Strategi
1. Mengintensifkan pengawasan
Alfred Chandler menyebutkan
terhadap kegiatan industri;
strategi, “the determination of long-term
2. Mendorong dan memfasilitasi goals of an enterprise and the adoption
masyarakat dalam pendidikan berbasis of courses of action and the allocation of
lingkungan; resources necessary for carrying out these
3. Memberikan pelatihan kepada goals”.26 Peneliti memaknai definisi di
pegawai sesuai bidangnya masing- atas bahwa mengadopsi tindakan-tindakan
masing; yang menguntungkan perusahaan dan
4. Mensosialisasikan pengelolaan pengalokasian berbagai sumber daya
sampah ramah lingkungan kepada menjadi salah satu penentu dan penunjang
masyarakat; ketercapaian tujuan jangka panjang dari
suatu perusahaan. Sedangkan strategi
5. Mengadakan koordinasi secara rutin oleh Kenneth Andrews diartikan sebagai
dengan daerah lain dalam rangka “the pattern of objectives, purposes or
meminimalisir urbanisasi; goals, and the major policies and plans
6. Memperketat penegakan hukum for achieving these goals stated in such
terhadap perusahaan yang melanggar a way as to define what business the
aturan; company is in or should be in and the kind
7. Mendorong stakeholder untuk peduli of company it is or should be”.27 Seluruh
lingkungan; perencanaan (tujuan, kebijakan) terhadap
organisasi merupakan penggambaran
8. Menegakkan seluruh kebijakan terkait
bentuk perusahaan yang akan dijalankan
pembangunan berkelanjutan;
saat ini atau di masa mendatang.
9. Melakukan pembinaan fisik dan
Ireland dkk menyatakan bahwa a
batiniah kepada masyarakat.
strategy is an integrated and coordinated
Dengan memperhatikan fakta-fakta set of commitments and actions designed
yang telah diuraikan di atas, maka peneliti to exploit core competencies and gain a
tertarik untuk melakukan research tentang competitive advantage.28 Strategi menjadi
“Strategi Prioritas Untuk Mewujudkan 26 Ismail, Op.cit., hlm 25
Pembangunan Berkelanjutan di Kawasan 27 Ibid
Industri Pulogadung dengan metode 28 R. Duane Ireland, Robert E. Hoskisson & Michael
A. Hitt, The Management of Strategy-Concept and
Analytical Hierarchy Process” pada Cases, South Western: Cengange Learning, 2008,
Pemerintah Daerah DKI Jakarta. p.4

64
Strategi Prioritas untuk Mewujudkan ... (Afni Nooraini dan Afif S.Yahya)

satu perpaduan antara sinkronisasi the rational and the intuitive to select
seluruh kegiatan dan tanggung jawab the best from a number of alternatives
seluruh pegawai dalam organisasi untuk evaluated with respect to several
menggali kelebihan-kelebihan yang dapat criteria. In this process, the decision
disaingkan dengan organisasi lain. Jadi maker carries out simple pairwise
kegiatan satu dengan yang lain seyogianya comparison judgments which are then
ada keharmonisasian dan perlu tercipta used to develop overall priorities for
juga sense of belonging semua pegawai ranking the alternatives. The AHP
dalam melaksanakan tugas-tugasnya demi both allows for inconsistency in the
mewujudkan visi yang telah ditetapkan judgments and provides a means to
dalam organisasi. improve consistency.29
Pada dasarnya yang dimaksud strategi The analytical Hierarchy Process
bagi organisasi swasta maupun organisasi is a general theory of measurement.
publik adalah rencana dengan skala besar It is used to derive ratio scales
yang berorientasi jangkauan jauh ke depan from both discrete and continuous
dan ditetapkan sematang mungkin oleh paired comparisons in multilevel
internal organisasi agar mereka dapat hierarchic structures. The AHP has a
berinteraksi secara efektif dan intensif special concern with departure from
dengan lingkungannya dalam kondisi consistency and the measurement of
persaingan yang kesemuanya diarahkan this departure, and with dependence
pada optimalisasi pencapaian tujuan dan within and between the groups of
berbagai target organisasi yang berkaitan. elements of its structure. It has found
its widest applications in multicriteria
Konsep Analytical Hierarchy Process decision making, in planning and
(AHP) resource allocation, and in conflict
resolution.30
Analytical Hierarchy Process
atau proses hirarki analitik ini diciptakan AHP dapat dikatakan pengukuran
oleh Thomas L. Saaty, seorang pakar karena di dalamnya terdapat kegiatan
matematika dari Universittas Pittsburg, membandingkan antar pilihan strategi-
Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Pada strategi yang telah ada berdasarkan
umumnya AHP dirancang untuk menyaring parameter-parameter yang telah ditetapkan
secara rasional tanggapan orang yang bersama dalam suatu organisasi kemudian
terkait erat dengan suatu permasalahan pilihan-pilihan tersebut dilakukan
melalui prosedur yang dibentuk untuk penjumlahan dan menghasilkan urutan
sampai pada skala 25 preferensi diantara strategi dari nilai tertinggi sampai terendah.
beragam alternatif. AHP menjadi suatu Dengan kegiatan ini, akan didapat strategi
pendekatan analisis yang dipakai yang sangat tepat untuk dapat diterapkan
untuk mengambil suatu keputusan dari pada organisasi. Dengan kata lain, AHP
permasalahan-permasalahan yang pelik.
29 Thomas L. Saaty & Luis G. Vargas, Models,
The Analytic Hierarchy Process Methods, Concepts & Applications of the Analytic
Hierarchy Process, Second Edition, New York:
(AHP) is a basic approach to decision Springer, 2012, hlm 1
making. It is designed to cope with both 30 Ibid, hlm 3

65
Jurnal Manajemen Pembangunan Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 59 – 78

sebenarnya mempermudah organisasi validity of the rank and value of the


dalam pengambilan keputusan/kebijakan outcome and their dependence on the
tertentu ataupun dalam penyelesaian suatu structure and its extension.34
masalah. Dengan AHP, proses keputusan
kompleks dapat diuraikan menjadi Tabel 1
keputusan-keputusan lebih kecil yang The Fundamental Scale
dapat ditangani dengan mudah.31 Intensity
Prinsip kerja AHP adalah of Impor- Definition Explanation
tance
penyederhanaan suatu persoalan kompleks
1 Equal importance Two activities
yang tidak terstruktur, stratejik, dan contribute
dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta equally to the
menata dalam suatu hierarki. Kemudian objective
tingkat kepentingan setiap variabel diberi 2 Weak
nilai numerik secara subjektif tentang 3 Moderate impor- Experience
arti penting variabel tersebut secara tance and judgment
relatif dibandingkan dengan variabel slightly favor
one activity
yang lain. Dari berbagai pertimbangan over another
tersebut kemudian dilakukan sintesa
4 Moderate plus
untuk menetapkan variabel yang
5 Strong importance Experience
memiliki prioritas tinggi dan berperan and judgment
untuk mempengaruhi hasil pada sistem strongly favor
tersebut.32 one activity
over another
The seven pillars of the AHP are:
6 Strong plus
(1) Ratio scales, proportionality,
7 Very strong or An activity is
and normalized ratio scales; (2) demonstrated favored very
Reciprocal paired comparisons; importance strongly over
(3) Sensitivity of the principal right another; its
eigenvector; (4) Homogeneity and dominance
clustering; (5) Synthesis that can be demonstrated
in practice
extended to dependence and feedback;
8 Very, very strong
(6) Rank preservation and reversal;
9 Extreme impor- The evidence
and (7) Group judgments.33 tance favoring one
There are four axioms in the AHP. activity over
Briefly and informally they are another is of
the highest
concerned with the reciprocal relation,
possible order
comparison of homogeneous elements, of affirmation
hierarchic and systems dependence Recipro- If activity i has one
and with expectations about the cals of the above

31 Marimin, Teknik dan Aplikasi Pengambilan


Keputusan Kriteria Majemuk, Jakarta: Grasindo,
2004, hlm 77
32 Ibid, hlm 76
33 Thomas, Op.cit., hlm 24-25 34 Ibid, hlm 4

66
Strategi Prioritas untuk Mewujudkan ... (Afni Nooraini dan Afif S.Yahya)

of above nonzero numbers dalam definisi ekonomi, sosial, politik,


assigned to it when atau hukum. Perubahan alami ditentukan
compared with oleh siapa yang berperan dalam perubahan
activity j, then j has itu.36
the reciprocal val-
ue when compared Development is any and all kinds of
with i activities or processes that increase
Rationals Ratios arising from If consisten- the capacity of people or the
the scale cy were to environment to meet human needs or
be forced by
obtaining n
improve the quality of human life. The
numerical product of development is people who
values to span are healthy, well-nourished, clothed,
the matrix and housed; enganged in productive
Sumber: Saaty35 work for which they are well-trained;
and able to enjoy the leisure and
Dari skala banding di atas, angka 2, recreation we all need. Development
4, 6 dan 8 memberikan gambaran bahwa is a complex of activities, some with
nilai tersebut berada di antara nilai yang social, some with economic objectives,
diapitnya. Hal ini memberikan kemudahan some based on material resources,
kepada responden dalam melakukan suatu some on intellectual resources, all
penilaian terhadap kuesioner AHP. enabling people to reach their full
Peneliti menggunakan Analytical potential and enjoy a good life.37
Hierarchy Process (AHP) untuk membuat Pembangunan diartikan sebagai
perbandingan terhadap strategi-strategi peningkatan kemampuan orang untuk
yang telah dihasilkan dari analisis SWOT, mempengaruhi masa depannya.
kemudian dilakukan pengukuran sampai Demikianlah, disini tercakup pengertian
akhirnya muncul srategi mana yang “menjadi” (being) dan “mengerjakan”
paling diprioritaskan/yang terbaik sampai (doing).38 Memang diperlukan adanya
pada strategi yang kurang diutamakan satu gerakan besar dari pemerintah agar
oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta dapat mengurangi terjadinya perampasan,
untuk dilaksanakan agar pembangunan ketidakadilan, kesengsaraan, dan berbagai
berkelanjutan di sekitar Kawasan Industri istilah lainnya yang menunjukkan
Pulogadung dapat berjalan secara efektif. keterbelakangan atau ketertinggalan di
dalam masyarakat. Hal ini memerlukan
Konsep Pembangunan kerja sama yang kuat antar stakeholders
agar gerakan tadi dapat tepat sasaran,
Pembangunan secara sederhana
diartikan sebagai suatu perubahan tingkat
36 Randy R. Wrihatnolo & Riant Nugroho D,
kesejahteraan secara terukur dan alami. Manajemen Pembangunan Indonesia, Jakarta:
Perubahan tingkat kesejahteraan ditentukan Elex Media Komputindo, 2006, hlm 10
oleh dimensi dari definisi ekonomi, sosial, 37 IUCN-The World Conservation Union, edited
by Thaddeus C.Trzyna, A Sustainable World,
politik, atau hukum. Perubahan terukur Defining and Measuring Sustainable Development,
ditentukan oleh dimensi perubahan itu North America: International Center for the
Environment and Public Policy, 1939, p.28
35 Ibid, hlm 6 38 Rusyanto, Op.cit, hlm 21

67
Jurnal Manajemen Pembangunan Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 59 – 78

sehingga aktivitas-aktivitas yang lingkungan yang dikenal dengan Deklarasi


memarginalkan kelompok-kelompok Stockholm.41 Di konferensi itulah untuk
tertentu dapat dikurangi. pertama kalinya secara luas perwakilan
Pembangunan merupakan proses warga dunia menekankan perlunya
multidimensi yang mencakup perubahan- memperhitungkan aspek lingkungan pada
perubahan penting dalam struktur sosial, program-program pembangunan yang
sikap-sikap rakyat dan lembaga-lembaga selama ini dijalankan.42 Disini negara-
nasional, dan juga akselerasi pertumbuhan negara maju dan berkembang mulai
ekonomi, pengurangan kesenjangan menyadari bahwa alam membutuhkan
(inequality), dan pemberantasan perhatian yang sama atau bahkan melebihi
kemiskinan absolut.39 Multidimensi disini aspek lain. Dengan adanya isu lingkungan
diinterpretasikan sebagai keseluruhan ini, negara tentunya membutuhkan biaya
aspek yang terkait dengan pembangunan yang cukup banyak dalam setiap tindakan
yaitu ekonomi, politik, sosial, budaya, yang dilakukan pemerintah. Sebagian
dan aspek lainnya. Lewat pembangunan, delegasi negara berkembang bahkan
prospeknya yaitu terjadi peningkatan ke curiga bahwa isu lingkungan adalah akal-
arah yang lebih baik terhadap aspek-aspek akalan negara maju untuk menghindar
yang disebutkan tadi. dari tuntutan agar negara maju membantu
negara berkembang dengan menyumbang
Pembangunan biasanya didefinisikan sebesar 0,7% dari GDP mereka untuk
sebagai, “rangkaian usaha mewujudkan negara berkembang.43
pertumbuhan dan perubahan secara
terencana dan sadar yang ditempuh oleh Dua puluh tahun selepas konferensi
suatu negara bangsa menuju modernitas Stockholm, PBB menyelenggarakan
dalam rangka pembinaan bangsa konferensi tentang Lingkungan dan
(nation-building).40
Menurut peneliti, Pembangunan (United Nations Conference
pembangunan dapat dikatakan sebagai on Environment and Development,
keseluruhan upaya yang dilakukan UNCED) di Rio de Janeiro, Brasil, pada
baik oleh pemerintah sendiri maupun tanggal 3 sampai 14 Juni 1992, disebut
bekerjasama dengan pihak lain (swasta/ dengan KTT Rio (Konferensi Tingkat
lembaga-lembaga tertentu) untuk Tinggi Bumi di Rio)/The Earth Summit.
memberikan perubahan pada masyarakat.
41 Konferensi ini diselenggarakan oleh PBB tanggal
5-16 Juni 1972, bertujuan untuk merundingkan
Konsep Pembangunan Berkelanjutan isu-isu penting mengenai lingkungan hidup.
(Sustainable Development) Konferensi ini umumnya disingkat menjadi
UNCHE 1972 (United Nations Conference on
Pada tahun 1972, Perserikatan Human Environment, 1972). Konferensi ini
Bangsa-Bangsa (PBB) pertama kali dihadiri oleh 113 negara, 21 organisasi PBB,
16 organisasi antar pemerintah dan 258 LSM
mengadakan sebuah pertemuan yang (NGOs) dari berbagai negara.
membahas tentang masalah-masalah 42 Iwan J.Azis, Lydia M.Napitupulu, dkk.,
Pembangunan Berkelanjutan – Peran dan
Kontribusi Emil Salim, Jakarta: KPG, 2010, hlm 1
39 Michael Todaro, Economic Development in The 43 Emil Salim, “Preface: Looking Back to Move
Third World, London: Longmans, 1977, hlm 62 Forward”, Dalam Budi P. Resosudarmo (ed.), The
40 Sondang P Siagian, Manajemen Stratejik, Jakarta: Politics and Economics of Indonesia’s Natural
PT Bumi Aksara, 2008, hlm 4 Resources, Singapura: ISEAS, 2005, hlm xxi-xxv

68
Strategi Prioritas untuk Mewujudkan ... (Afni Nooraini dan Afif S.Yahya)

KTT Rio merupakan suatu respon yang sangat esensial untuk penduduk miskin
ditunjukkan negara di seluruh dunia bagi dan perlu diprioritaskan. Kedua, konsep
perkembangan masalah lingkungan yang tentang keterbatasan atau limitation dari
semakin kronis setelah adanya Konferensi kemampuan lingkungan untuk memenuhi
Stockholm. kebutuhan generasi sekarang dan yang
Sejarah berdirinya pembangunan akan datang.47
berkelanjutan diawali dengan terbentuknya Dr. Emil Salim (1990) dalam
Komisi Dunia untuk Lingkungan dan makalahnya berjudul “Sustainable
Pembangunan (World Commission on Development: An Indonesian Perspective”
Environment and Development, WCED) menyebutkan bahwa konsep pembangunan
yang lebih dikenal dengan Komisi berkelanjutan menempatkan pembangunan
Brundtland.44 At that time, the UN General dalam perspektif jangka panjang (a
Assembly realized that there was a heavy longer term perspective). Konsep
deterioration of the human environment tersebut menuntut adanya solidaritas
and natural resources. To rally countries to antar generasi. Dalam konteks Indonesia,
work and pursue suistanable development pembangunan berkelanjutan ditujukan
together, the UN decided to establish the untuk mengurangi kemiskinan dan juga
Brundtland Commission.45 Kemudian mengeliminasi kerusakan sumber daya
Komisi ini menggulirkan konsep alam dan lingkungan.48
pembangunan berkelanjutan, “sustainable
development is development that meets the Konsep Kawasan Industri
needs of the present without comprimising
Kawasan industri (Industrial Zone)
the ability of future generations to meet
adalah kawasan khusus untuk kegiatan
their own needs”.46 Ada dua kunci konsep
industri pengolahan atau manufaktur;
utama dari definisi tersebut. Pertama,
kawasan ini dilengkapi dengan prasarana,
konsep tentang kebutuhan atau needs yang
sarana/fasilitas penunjang yang disediakan
oleh perusahaan kawasan industri.
44 Komisi ini dilaksanakan pada tahun 1987, Pemberian izin lokasi suatu kawasan
yang diketuai oleh Ny.Gro Harlem Brundtland,
mantan Perdana Menteri Norwegia, kemudian
industri oleh pemda setempat.49
selanjutnya komisi ini dikenal dengan Komisi Merencanakan pembangunan kawasan
Bruntland. Komisi ini bertujuan untuk
menganalisis dan memberi saran bagi proses Industri memang perlu memperhatikan
pembangunan berkelanjutan. Komisi ini resmi hal-hal tertentu, salah satunya yakni
dibubarkan pada bulan Desember 1987 setelah ketepatan dalam menentukan tempat.
laporannya terhimpun dalam buku Our Common
Future. Komisi ini terdiri dari 9 orang mewakili Tempat yang diperuntukkan bagi kawasan
negara maju dan 14 orang mewakili negara industri seyogianya didirikan di tempat
berkembang. Salah seorang anggotanya adalah yang tidak terlalu jauh dari kota, tetapi
Emil Salim sebagai perwakilan dari Indonesia,
yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri cukup jauh dari permukiman warga. Pada
Kependudukan dan Lingkungan Hidup.
45 Diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/ 47 Gro Harlem Bruntland, Our Common Future.
Brundtland_Commission, 6 Februari 2015, pukul The World Commission on Environment
10.18 and Development, Oxford, New York: Oxford
46 Sudharto P. Hadi, Dimensi Lingkungan- University Press, 1987, hlm 43
Perencanaan Pembangunan, Yogyakarta: Gadjah 48 Sudharto, Op.cit., hlm 2
Mada University Press, 2012, hlm 2 49 Ibid, hlm 59

69
Jurnal Manajemen Pembangunan Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 59 – 78

tataran lokal, antara kawasan pemukiman Seksi Industri Manufaktur dan Agro pada
dengan kawasan industri juga merupakan Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi
dua zona yang tidak kompatibel, sehingga DKI Jakarta, Kasubbid. Pengawasan dan
umumnya diperlukan pemisahan zona Pengendalian Pencemaran Lingkungan pada
penggunaan lahan yang tidak kompatibel Kantor Pengelola Lingkungan Hidup Jakarta
tersebut.50 Kedua zona tersebut menurut Timur dan Pejabat Pengawas Lingkungan
peneliti kurang tepat jika berada dalam Hidup Daerah pada Kantor Pengelola
lingkup yang berdekatan, karena para Lingkungan Hidup Jakarta Timur.
pemegang industri sebagian besar Teknik pengumpulan data yang
kurang memperhitungkan dampak digunakan peneliti yaitu semistructure
negatif dari aktivitas yang dilakukan interview, structured observation,
terhadap kehidupan masyarakat di sekitar dokumentasi dan angket tertutup. Kredibilitas
kawasan tersebut serta pasti ada kegiatan- data diuji peneliti dengan menggunakan
kegiatan yang sedikitnya memberikan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
ketidaknyaman (misalnya suara mesin
yang mengganggu/berisik atau asap dari Instrumen penelitian dalam
pengolahan produk yang menimbulkan penelitian ini adalah peneliti sendiri
bau tak sedap dan membuat sesak). dengan menggunakan bantuan pedoman
Perlu adanya kesepakatan/kebijakan wawancara, pedoman observasi, pedoman
yang mengatur terkait jarak minimal dari dokumentasi dan kuesioner.
area industri dengan perumahan atau
permukiman warga. PEMBAHASAN
Strategi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
METODE PENELITIAN dan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta
Dalam penelitian ini, metode Timur untuk mewujudkan pembangunan
penelitian yang digunakan oleh peneliti berkelanjutan di sekitar Kawasan Industri
adalah kualitatif deskriptif (karena ingin in- Pulogadung telah dirumuskan menggunakan
depth interview) dengan penggunaan data analisis SWOT dari Freddy Rangkuti dan
kuantitatif, yang diukur melalui statistik telah menghasilkan 9 strategi yang telah
deskriptif dan kemudian dinarasikan. penulis uraikan dalam bab pendahuluan.
Penelitian ini menggunakan teknik AHP Akan tetapi, karena adanya keterbatasan
dari Thomas L. Saaty. sumber daya baik sumber daya manusianya
maupun anggaran/dana, maka dibutuhkan
Data yang digunakan dalam penelitian strategi yang lebih utama untuk dilaksanakan
ini terdiri dari data primer dan data sekunder. demi terwujudnya tujuan yang diinginkan
Peneliti menggunakan snowball sampling tadi. Dari hasil analisis SWOT sebetulnya
dengan 13 orang informan dan 3 orang dapat diketahui strategi mana yang nantinya
responden dalam kuesioner Analytical perlu untuk diprioritaskan oleh Pemerintah
Hierarchy Process (AHP) yaitu Kepala DKI Jakarta. Akan tetapi, peneliti disini
juga meminta penilaian para expert dalam
50 Sumbangan Baja, Perencanaan Tata Guna Lahan menentukan skala prioritas kepentingan/
Dalam Pengembangan Wilayah: Pendekatan urgensi penanganan dengan menggunakan
Spasial & Apliikasinya, Yogyakarta: ANDI, 2012,
hlm 82 analisis Analytical Hierarchy Process.

70
Strategi Prioritas untuk Mewujudkan ... (Afni Nooraini dan Afif S.Yahya)

Struktur elemen Analytical Hierarchy Tabel 2


Process (AHP) ini berisi tujuan (pada Internal Factors Analysis Summary (IFAS)
tingkat 1), kriteria (pada tingkat 2) No Unsur Bob- Rat- Bob- Komen-
dan kriteria (pada tingkat 3). Peneliti ot ing ot X tar
menggunakan kriteria atau pencapaian Rat-
ing
pembangunan berkelanjutan menurut
Kekuatan
Murdiyarso, yakni harus menunjang 1 (Strenght) 0,21 3,1 0,65 Pertah-
terjadinya pertumbuhan ekonomi Komitmen ankan
(economic growth), harus meningkatkan Pemerintah dan ting-
kesejahteraan sosial (social welfare) dan Daerah katkan
memperhatikan kelestarian lingkungan 2 DKI Jakarta 0,19 2,9 0,55
dalam
(environmental integrity).51 3 mewujud- 0,19 3,2 0,61 Opti-
Untuk menghitung strategi prioritas kan pem- malkan
ini, peneliti membuat kuesioner dengan 111 bangunan sesuai
berkelanju- prioritas
pertanyaan yang terdiri dari 3 pertanyaan tan Hubun-
untuk menentukan kriteria yang dominan, gan baik
36 pertanyaan untuk menentukan Keterse-
alternatif strategi yang dikaitkan dengan diaan ang-
3 kriteria diatasnyaa yang peneliti pakai garan yang
memadai
dalam penelitian ini. Pertanyaan tersebut Koordinasi
membandingkan antara kriteria yang satu yang baik
dengan kriteria lain untuk mendapatkan antar SKPD
kriteria prioritas dan alternatif strategi di Pemerin-
tah Daerah
yang satu dengan alternatif strategi lain
DKI Jakarta
yang berfokus pada kriteria tadi.
Kelemahan
Expert yang digunakan peneliti disini 1 (Weakness- 0,15 2,0 0,30 Perlu
berjumlah 3 orang yaitu Kepala Seksi es) training
Industri Manufaktur dan Agro, Kepala 2 Rendahnya 0,14 2,0 0,28
kuantitas Penin-
Subbidang Pengawasan dan Pengendalian 3 Sumber dakan
Pencemaran Lingkungan dan Pejabat Daya Ma- 0,12 1,9 0,23 diper-
Pengawas Lingkungan Hidup Daerah, nusia yang ketat
karena mereka cukup mewakili dan ahli Perlu
Kurangnya per-
ahli di bidangnya serta berkenan untuk
penegakan baikan
membantu peneliti. Dalam menetapkan dan kebijakan system
menghitung prioritas strategi ini, peneliti terkait Pem-
menggunakan aplikasi Expert Choice 11. bangunan
Berkelan-
Peneliti gambarkan dalam bentuk jutan
tabel IFAS dan EFAS perhitungan antar Pengelolaan
faktor internal dan eksternal di bawah ini: limbah be-
lum ramah
lingkungan
51 Daniel Murdiyarso, CDM: Mekanisme
Total 1,00 2,62
Pembangunan Bersih, Jakarta: Kompas Media
Nusantara, 2003, hal 140 Sumber: Hasil analisis data Tahun 2011-2015

71
Jurnal Manajemen Pembangunan Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 59 – 78

Tabel 3
Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS)

No Unsur Bobot Rating Bobot X Komentar


Rating
Peluang (Opportunity)
1 Terbukanya lapangan pekerjaan 0,11 3,2 0,35 Manfaatkan
Pengawasan terhadap kegiatan
2 industri lebih mudah 0,11 3,1 0,34 Intensifkan

3 Perkembangan Ilmu Pengetahuan 0,14 3,1 0,43 Kuasai dan


dan Teknologi terapkan
Ancaman (Threats)
1 Peningkatan urbanisasi 0,12 2,1 0,25 Waspadai
2 Kualitas lingkungan hidup menurun 0,10 1,9 0,19 Benahi
bersama
3 Kualitas kesehatan masyarakat 0,11 1,9 0,21
menurun Minimalisir
4 Perusahaan tidak taat aturan 0,10 2,0 0,20
5 Kerawanan sosial dan kriminalitas 0,11 1,8 0,20 Perketat
tinggi Perhatikan
Total 1,00 2,17

Sumber: Hasil analisis data Tahun 2011-2015

Dari perhitungan di atas,


Dari perhitungan di atas,akan didapat
akan didapat perpotongan
perpotongan hasil
hasil IFaS IFASsebagai
dan EFaS dan EFAS sebagai
berikut:
berikut:
Opportunity
Titik Potong
{(2,62);(2,17)

(2,17)
Weaknesses

Strenght

(2,62)

Threats

Gambar 1
Gambar
Diagram Analisis 1
SWoT
Diagram Analisis SWOT
Pada dasarnya, dari perpotongan skor IFaS dan EFaS ini dapat diketahui posisi
Pemerintah Provinsi DKI bersama Pemerintah Kota Jakarta Timur dalam mewujudkan
72 pembangunan berkelanjutan di Sekitar Kawasan Industri Pulogadung berada dimana, yaitu
berada di kuadran 1 yang mendukung strategi agresif (yakni menggunakan seluruh
kekuatan untuk memanfaatkan seluruh peluang yang dimiliki/strategi So).
akan tetapi, ada perbedaan hasil dalam menentukan strategi prioritas dari analisis
peneliti dengan menggunakan analisis SwoT dan aHP. Jika perhitungan dari SwoT
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Sekitar Kawasan Industri Pulogadung

Level 1: Pertumbuhan ekonomi Kesejahteraan Sosial Kelestarian Lingkungan


Kriteria
0,126 0,242 0,631

Level 2:
alternatif

Mengintensif Mendorong Memberikan Mensosialisasi Mengadakan Memperketat Mendorong Menegakkan Melakukan


kan dan pelatihan kan pengelolaan koordinasi penegakan stakeholder seluruh pembinaan
pengawasan memfasilitasi kepada sampah ramah secara rutin hukum untuk peduli kebijakan fisik dan
terhadap masyarakat pegawai lingkungan dengan daerah terhadap lingkungan terkait batiniah
kegiatan dalam sesuai kepada lain dalam perusahaan pembangunan kepada
industri pendidikan bidangnya masyarakat rangka yang berkelanjutan masyarakat
berbasis masing- meminimalisir melanggar
lingkungan masing urbanisasi aturan

0,102 0,226 0,085 0,160 0,067


0,135 0,094 0,075 0,057

Gambar 2
Hierarki AHP Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Gambar 2 di Sekitar Kawasan Industri Pulogadung

Hierarki AHP Strategi Pembangunan Berkelanjutan di Sekitar Kawasan Industri Pulogadung

73
Strategi Prioritas untuk Mewujudkan ... (Afni Nooraini dan Afif S.Yahya)

18
Jurnal Manajemen Pembangunan Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 59 – 78

Pada dasarnya, dari perpotongan Tabel 4


skor IFAS dan EFAS ini dapat diketahui Hasil Pengolahan Kriteria AHP dengan
posisi Pemerintah Provinsi DKI bersama Expert Choice 11
Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan
Pemerintah Kota Jakarta Timur dalam di Sekitar Kawasan Industri Pulogadung
mewujudkan pembangunan berkelanjutan
Level Definisi Bobot
di Sekitar Kawasan Industri Pulogadung
I Kriteria
berada dimana, yaitu berada di kuadran 1
Pertumbuhan Ekonomi 0,126
yang mendukung strategi agresif (yakni
Kesejahteraan Sosial 0,242
menggunakan seluruh kekuatan untuk
Kelestarian Lingkungan 0,631
memanfaatkan seluruh peluang yang
dimiliki/strategi SO). Sumber: Hasil olahan peneliti terhadap Analisis
Akan tetapi, ada perbedaan hasil Kriteria Pembangunan Berkelanjutan
dengan kuesioner AHP yang di
dalam menentukan strategi prioritas dari combined
analisis peneliti dengan menggunakan
analisis SWOT dan AHP. Jika perhitungan Berdasarkan tabel di atas, dapat
dari SWOT menghasilkan strategi dijelaskan tingkat kepentingan/prioritas
prioritas SO (strategi yang menggunakan terhadap kriteria yaitu sebagai berikut:
seluruh kekuatan untuk memanfaatkan 1. Kriteria prioritas pertama adalah keles­
peluang-peluang yang dimiliki oleh tarian lingkungan dengan bobot sebe-
pemerintah daerah), sedangkan dari sar 0,631. Hal ini menunjukkan bahwa
perhitungan analisis AHP dihasilkan rekapitulasi pendapat expert mengang-
gap bahwa kriteria yang terpenting
strategi ST (strategi yang menggunakan
dalam pembangunan berkelanjutan di
seluruh kekuatan yang dimiliki untuk
sekitar Kawasan Industri Pulogadung
mencegah berbagai ancaman yang dapat adalah kelestarian lingkungan.
menghambat). Menurut peneliti hal ini
2. Kriteria prioritas kedua adalah
wajar terjadi, yaitu dihasilkan output
kesejahteraan sosial dengan bobot
yang berbeda karena alat analisis yang sebesar 0,242. Artinya, bahwa expert
digunakan pun berbeda. Dan peneliti disini menempatkan kriteria kesejahteraan
lebih memilih untuk menggunakan hasil sosial di posisi kedua setelah
dari analisis AHP karena lebih akurat dan kelestarian lingkungan.
kredible sebab penilaian yang dilakukan 3. Kriteria prioritas ketiga atau terakhir
langsung dari para ahli. Peneliti gambarkan adalah pertumbuhan ekonomi
hierarki AHP yang telah terbentuk dalam dengaan bobot sebesar 0,126.
penelitian ini, sebagaimana tampak pada Pertumbuhan ekonomi dinilai oleh
gambar 2 di muka. expert sebagai kriteria paling akhir
dalam mewujudkan pembangunan
Berdasarkan gambar 2, bobot hasil
berkelanjutan setelah kelestarian
pengolahan Expert Choice 11 dapat
lingkungan dan kesejahteraan sosial.
dikelompokkan menurut kriteria dan
strategi alternatif yang ditampilkan Bobot hasil pengolahan alternatif
sebagai berikut: strategi dengan Expert Choice 11 setelah

74
Strategi Prioritas untuk Mewujudkan ... (Afni Nooraini dan Afif S.Yahya)

di combine dari para expert dapat Berdasarkan tabel di atas, dapat


dikelompokkan sebagai berikut: dijelaskan tingkat kepentingan/prioritas
terhadap kriteria yaitu sebagai berikut:
Tabel 5
Hasil Pengolahan Alternatif Strategi AHP 1. Strategi prioritas pertama, yaitu
dengan Expert Choice 11
Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan di memperketat penegakan hukum
Sekitar Kawasan Industri Pulogadung terhadap perusahaan yang melanggar
Level Definisi Bobot aturan dengan bobot 0,226. Penegakan
II Strategi hukum diperlukan sebagai upaya
1. Mengintensifkan 0,135
untuk menertibkan para pelaku usaha
pengawasan terhadap agar mentaati berbagai peraturan
kegiatan industri yang ditetapkan Pemerintah dan
2. Mendorong dan mem- 0,094 Pemerintah DKI Jakarta dalam rangka
fasilitasi masyarakat meminimalisir pelanggaran atau
dalam pendidikan penyimpangan yang dapat terjadi
berbasis lingkungan
dan berakibat pada warga masyarakat
3. Memberikan pelati- 0,075
han kepada pegawai
sekitar.
sesuai bidangnya 2. Strategi prioritas kedua, yaitu
masing-masing menegakkan seluruh kebijakan terkait
4. Mensosialisasikan 0,102 pembangunan berkelanjutan dengan
pengelolaan sampah
bobot 0,160. Kebijakan-kebijakan
ramah lingkungan
kepada masyarakat pembangunan berkelanjutan yang
5. Mengadakan koordina- 0,057 telah ada wajib untuk ditaati agar
si secara rutin dengan pembangunan yang dilakukan baik
daerah lain dalam oleh pemerintah maupun swasta tidak
rangka meminimalisir merugikan lingkungan.
urbanisasi
6. Memperketat penega- 0,226
3. Strategi prioritas ketiga, yaitu
kan hukum terhadap Mengintensifkan pengawasan
perusahaan yang terhadap kegiatan industri dengan
melanggar aturan bobot 0,135. Pengawasan yang
7. Mendorong stake- 0,085 dilakukan pemerintah kepada
holder untuk peduli perusahaan di Kawasan Industri
lingkungan
Pulogadung perlu dilakukan lebih
8. Menegakkan seluruh 0,160
kebijakan terkait
sering karena kawasan ini memiliki
pembangunan berke- perusahaan yang cukup banyak dan
lanjutan dari hasil pengawasan yang telah
9. Melakukan pembinaan 0,067 dilakukan sebelumnya cukup banyak
fisik dan batiniah kepa- perusahaan yang melanggar aturan.
da masyarakat
4. Strategi prioritas keempat, yaitu
Sumber: Hasil olahan peneliti terhadap analisis mensosialisasikan pengelolaan
alternatif strategi Pembangunan sampah ramah lingkungan kepada
Berkelanjutan dengan kuesioner AHP masyarakat dengan bobot 0,102.
yang di combined Pengelolaan sampah ramah

75
Jurnal Manajemen Pembangunan Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 59 – 78

lingkungan sebaiknya disosialisasikan tingkat kriminalitas, sehingga anak-


dan digalakkan kepada warga agar anak muda lebih banyak diarahkan
dapat mengurangi beban pemerintah pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya
dalam mengelola sampah di DKI positif.
Jakarta serta lingkungan lebih terjaga. 9. Strategi prioritas kesembilan, yaitu
5. Strategi prioritas kelima, yaitu Mengadakan koordinasi secara rutin
mendorong dan memfasilitasi dengan daerah lain dalam rangka
masyarakat dalam pendidikan meminimalisir urbanisasi dengan
berbasis lingkungan dengan bobot bobot sebesar 0,057. Koordinasi
sebesar 0,094. Pendidikan berbasis dengan daerah lain disini khususnya
lingkungan selayaknya diberikan dengan daerah pinggiran Jakarta agar
kepada masyarakat sejak usia dini membicarakan langkah-langkah tepat
agar masyarakat memiliki budaya yang harus diambil agar mengurangi
hidup bersih dan sehat. para urban datang ke Jakarta.
6. Strategi prioritas keenam, yaitu Strategi prioritas yang telah dilakukan
mendorong stakeholder untuk peduli penilaian oleh para expert diatas memiliki
lingkungan dengan bobot 0,085. nilai indeks konsistensi 0,03. Artinya jika
Dalam menjaga lingkungan diperlukan nilai indeks konsistensi kurang dari 0,1
kerjasama antar stakeholder yakni (< 0,1) maka hal ini menunjukkan bahwa
pemerintah, swasta dan masyarakat. penilaian dari para expert yang dipilih
Jika hanya salah satu saja yang peduli, konsisten, memuaskan dan dapat diterima.
maka hasil yang didapat tidak akan Sehingga dapat disimpulkan bahwa
maksimal. Oleh sebab itu, jika ingin penilaian expert yang dipilih oleh peneliti
lingkungan tetap terjaga perlu kiranya dalam penelitian ini untuk menentukan
kontribusi dari masing-masing strategi prioritas dalam mewujudkan
stakeholder tadi. pembangunan berkelanjutan di sekitar
Kawasan Industri Pulogadung dengan
7. Strategi prioritas ketujuh, yaitu
metode Analytical Hierarchy Process
memberikan pelatihan kepada
adalah konsisten.
pegawai sesuai bidangnya masing-
masing dengan bobot sebesar 0,075.
Pegawai yang ahli di bidangnya sangat KESIMPULAN DAN SARAN
dibutuhkan di Pemerintah Provinsi Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu
DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Strategi Prioritas Pemerintah Daerah
Jakarta Timur dalam meningkatkan Khusus Ibukota Jakarta Untuk Mewujudkan
kegiatan pengawasan. Pembangunan Berkelanjutan di Sekitar
8. Strategi prioritas kedelapan, yaitu Kawasan Industri Pulogadung dengan
melakukan pembinaan fisik dan metode Analytical Hierarchy Process
batiniah kepada masyarakat dengan (AHP) yang dianalisis menggunakan
bobot sebesar 0,067. Pembinaan fisik Expert Choice 11 yaitu Memperketat
(olahraga) dan batiniah (kegiatan penegakkan hukum terhadap perusahaan
keagamaan) kepada masyarakat perlu yang melanggar aturan dengan bobot
dilakukan dalam rangka mengurangi 0,226 dan nilai indeks konsistensinya 0,03

76
Strategi Prioritas untuk Mewujudkan ... (Afni Nooraini dan Afif S.Yahya)

yang berarti bahwa penilaian para expert Dimensi Lingkungan-Perencanaan


adalah konsisten. Pembangunan, Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Rekomendasi yang peneliti berikan
IUCN-The World Conservation Union, 1995,
dalam penelitian ini adalah penegakkan
A Sustainable World, Defining and
hukum perlu diperketat kembali dengan Measuring Sustainable Development,
cara melakukan penambahan personel/ North America: International Center
pegawai penegak hukum dan penambahan for the Environment and Public
posko pengaduan lingkungan hidup. Policy.
Penambahan personel/pegawai pene­ Rasyid, Muhammad Ryaas. 2000. Makna
gak hukum ini sangat dibutuhkan agar Pemerintahan, Tinjauan dari segi
tindak lanjut dari hasil pengawasan yang Etika dan Kepemimpinan. Jakarta:
dilakukan PPLHD dapat segera ditangani Mutiara Sumber Widya
dan tidak membutuhkan waktu lama. Resosudarmo, Budi P (ed.), 2005, The Politics
Kemudian posko pengaduan lingkungan and Economics of Indonesia’s
Natural Resources, Singapura:
hidup perlu ditambah juga karena baru
ISEAS.
ada di BPLHD Provinsi saja, sedangkan
di Kabupaten dan Kota Administratif di Siagian, Sondang P., 2008, Manajemen
Stratejik, Jakarta: PT Bumi Aksara.
DKI Jakarta belum ada. Penambahan ini
dilakukan agar memudahkan masyarakat Solihin, Ismail, 2012, Manajemen Strategik,
Bandung: Erlangga.
dalam menyampaikan laporan sekaligus
membantu pemerintah dalam mengawasi Tjokrowinoto, Moeljarto, 2007, Pembangunan:
Dilema dan Tantangan, Yogyakarta:
kegiatan-kegiatan industri yang beroperasi
Pustaka Pelajar Offset.
di Kawasan Industri Pulogadung.
Todaro, Michael, 1977, Economic
Development in The Third World,
DAFTAR PUSTAKA London: Longmans.

Buku Peraturan Perundang-Undangan


Adisasmita, Raharjo, 2010, Pembangunan Undang-Undang Dasar 1945
Kawasan dan Tata Ruang,
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
Yogyakarta: Graha Ilmu.
tentang Perlindungan dan Penge­
Azis, Iwan J., Lydia M.Napitupulu, dkk., lolaan Lingkungan Hidup
2010, Pembangunan Berkelanjutan-
Peran dan Kontribusi Emil Salim,
Jakarta: KPG. Website
Baja, Sumbangan, 2012, Perencanaan Tata www.menlh.go.id
Guna Lahan Dalam Pengembangan http://jiep.co.id/profil-kip/profil-kawasan/
Wilayah: Pendekatan Spasial & http://www.Rawaterate.net/
Apliikasinya, Yogyakarta: ANDI.
Bruntland, Gro Harlem, 1987, Our Common
Future. The World Commission on Lain-Lain
Environment and Development, Djajadiningrat, Surna T., 1990, “Population
Oxford, New York: Oxford University and Development for a Suistanable
Press.Hadi, Sudharto P, 2012, Future”, paper presented in the

77
Jurnal Manajemen Pembangunan Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 59 – 78

Seminar “World Without Borders: International Development East Asia


Policy Options for Growth and and the Pacific Regional Conference,
Suistanability in East Asia and the Jakarta, Yogyakarta, Bali, July 18-22.
Pacific, conducted by Society for

78

You might also like