You are on page 1of 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PRE OPERASI

DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA


PADA KLIEN PRE OPERASI

Christianto Nugroho*, Dwi Prasetyo**


*) Dosen Akper Pamenang Pare Kediri
**) Perawat Magang di RSUD Pare

Pre operation represent an act that must be done before the operation of client. Period of Pre operation
represent a time when an increasing anxiety for client and his family. Lack of knowledge is able to trigger an
anxiety, the better the level of knowledge, can decreases anxiety and otherwise, the lack of knowledge would
increase the level of anxiety. The purpose of this study is to relation determine of family knowledge about pre
operation with the level of family anxiety at client pre operation in Seruni room RSUD Unit Swadana
Pare Kediri.
Research design used cross sectional analytic that is research type that emphasizes at period of
measurement or observation of independent and dependent variable data only once at a time, with a population
of 23 people pre operation, use a purposive sampling technique, and samples amount to 22 people. Intake of
data use questionnaire conducted on 5 May - 20 May 2010. After the data were analyzed with Spearman rho test
with significance value (0.05).
The research results obtained that is (0.009) < (0.05) this means that Ho is rejected, H1 accepted so
there is a correlation between a family knowledge about pre operation with the level of family anxiety at client
of pre operation in Seruni Room RSUD Pare Unit Swadana Pare Kediri.
From result of research, anxiety is influenced by knowledge or information, information is an important
function in reducing the anxiety that can decrease anxiety.

Key words: Knowledge, Anxiety Level, Pre operation

Latar Belakang saat peningkatan cemas bagi pasien dan keluarganya


Operasi atau pembedahan baik elektif maupun (Barbara C. Long, 1996).
kedaruratan merupakan peristiwa kompleks yang Pada tahun 2008 jumlah klien pre operasi di
menegangkan individu dengan masalah perawatan ruang seruni RSUD Unit Swadana Pare sebanyak 65
kesehatan yang memerlukan intervensi pembedahan klien/bulan. Pada bulan Januari - September 2009
biasanya menjalani prosedur pembedahan yang klien pre operasi sebanyak 210 orang dengan rata-rata
dikenal dengan istilah keperawatan peri operatif. Kata tiap bulan 23 klien/bulan. Jumlah klien pre operasi
perioperatif merupakan suatu istilah gabungan yang tahun 2009 dari bulan Januari September dibanding
mencakup tiga fase pembedahan yaitu fase pra tahun 2008 cenderung menurun, hal ini dkarenakan
operatif, intraoperatif, dan pasca operatif (Brunner & kapasitas Kamar Operasi (OK) yang terbatas karena
Suddart, 2002). Banyak orang yang merasa cemas dalam proses perbaikan. Berdasarkan studi
mendengar kata operasi, berbagai pemikiran pendahuluan pada bulan oktober 2009 melalui metode
berkecamuk dalam benaknya, tidak saja bagi pasien tanya jawab oleh peneliti didapatkan dari 10 keluarga
tetapi juga keluarga yang divonis memerlukan pra operasi didapatkan 7 keluarga (70%) menyatakan
pembedahan sebagai jalan menyelesaikan masalah cemas bila salah satu keluarga dilakukan tindakan
kesehatan yang diderita. Jika saja permasalahan biaya operasi, sebaliknya 3 keluarga (30%) menyatakan
dan waktu tidak menjadi beban untuk berlangsungnya tidak cemas karena sudah sering menghadapi anggota
operasi, karena periode sebelum operasi merupakan keluarga yang akan dioperasi. Dari hasil studi

Hubungan Pengetahuan Keluarga Tentang Pre 40


Operasi Dengan Tingkat Kecemasan Keluarga
J AKP
urnal ...
Pada Klien Pre Operasi 40 No. 5, 1 Januari 30 Juni 2012
pendahuluan di ruang seruni RSUD Pare Kediri, Berdasarkan keadaan tersebut diatas, maka
pengetahuan tentang preoperasi sangat diperlukan peneliti tertarik untuk mengambil sebuah judul
untuk mengurangi kecemasan yang berlebih dan tidak Hubungan pengetahuan keluarga tentang pre operasi
beralasan. Mempersiapkan keluarga terhadap kejadian dengan tingkat kecemasan keluarga pada klien pre
yang akan dihadapi oleh salah satu anggota keluarga operasi di ruang seruni RSUD unit Swadana Pare
yang akan dioperasi tersebut dan diharapkan keluarga Kediri.
bisa mengurangi kecemasannya (Anderson dan
Mansur,1989). Rumusan Masalah
Keluarga dan klien yang belum mengetahui Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
secara baik prosedur operasi (pembedahan) ini bisa di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan masalah
menimbulkan kecemasan, hal ini dapat ditunjukan sebagai berikut Adakah hubungan pengetahuan
dengan tanda-tanda perilaku, marah, menangis, serta keluarga tentang pre operasi dengan tingkat
menarik diri (Tarwoto dan Wartonah 2004). Mereka kecemasan keluarga pada klien pre operasi di ruang
akan menjadi cemas dan takut dan kadang Seruni RSUD unit Swadana Pare Kediri tahun 2010?
mempunyai banyak pertanyaan yang tidak terjawab,
kecemasan mereka bertambah saat pasien dirawat di Tujuan Penelitian
rumah sakit dan segera dilakukan operasi, ketakutan 1. Tujuan Umum
yang biasanya di ekspresikan adalah ketakutan Mengetahui hubungan pengetahuan keluarga
mengenai ketidaktahuan, ketakutan mengenai nyeri, tentang pre operasi dengan kecemasan keluarga
ketakutan akan kematian (Brunner dan Suddarth, pada klien pre operasi di ruang Seruni RSUD Unit
2002). Kesuksesan tindakan operasi tergantung pada Swadana Pare Kediri tahun 2010.
saat fase pra operasi. Fase pra operasi merupakan 2. Tujuan Khusus
awal yang menjadi landasan untuk kesuksesan tahap- a. Mengetahui pengetahuan keluarga tentang pre
tahap selanjutnya apabila terjadi kesalahan pada tahap operasi di ruang Seruni RSUD Unit Swadana
ini akan berakibat fatal pada tahap selanjutnya. Pare Kediri tahun 2010.
Dengan mengurangi kecemasan dan ketakutan yang b. Mengidentifikasi tingkat kecemasan keluarga
berlebih dan tidak beralasan akan mempersiapkan pada pre operasi di ruang Seruni RSUD Unit
keluarga dan pasien secara emosional sehingga Swadana Pare Kediri tahun 2010.
mengurangi kemungkinan masalah praoperatif c. Menganalisis hubungan pengetahuan keluarga
(Brunner dan Suddarth, 2002) tentang pre operasi dengan tingkat
Kurang pengetahuan dan informasi serta adanya kecemasan padat klien pre operasi di ruang
perasaan kehilangan akan keluarga yang disayangi Seruni RSUD Unit Swadana Pare Kediri
dapat menimbulkan adanya kecemasan yang dialami tahun 2010.
keluarga (Johan Dedi Site, 2008).Tenaga kesehatan
adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
Desain Penelitian
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan
Desain penelitian yang akan digunakan dalam
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
penelitian ini adalah desain penelitian crossectional.
yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya
Variabel pada penelitian ini adalah pengetahuan
kesehatan (Depkes RI, 2002). Oleh karena itu untuk
keluarga tentang pre operasi sebagai variabel bebas
mengatasi diperlukan petugas kesehatan mempunyai
(independent) dan kecemasan keluarga pre operasi
peranan penting terhadap peningkatan pengetahuan
sebagai variabel tergantung (dependent). Penelitian
(knowledge) dan sikap (attitude) keluarga akan
dilakukan pada tanggal 5 Mei sampai 20 Mei 2010 di
membuat keluarga termotivasi untuk melakukan
ruang seruni RSUD unit Swadana Pare Kabupaten
(praktice) segala prosedur pre operasi yang
Kediri. Populasi pada penelitian ini adalah keluarga
dianjurkan. Selain itu mengingat perlunya peran
keluarga dalam melakukan prosedur pre operasi maka pre operasi di Ruang Seruni RSUD Unit Swadana
sebagai solusinya dari kurangnya pengetahuan tentang Pare-Kediri sebanyak 23 orang. Sampel penelitian
prosedur operasi tersebut agar keluarga tidak bersikap adalah sebagian dari populasi yang ditetapkan sesuai
cemas perlu dilaksanakan bimbingan oleh perawat. dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah dengan Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 22
cara peneliti melakukan pendekatan kepada keluarga responden yang diteliti usia tertinggi 8 responden
untuk mendapatkan persetujuan sebagai Responden. (36,4 ) dengan umur >40 tahun dan terendah 2
Data dikumpulkan untuk mengetahui tingkat responden (9,1 ) dengan umur <= 20 tahun.
pengetahuan keluarga tentang Pre operasi. Instrumen
kuesioner dengan menggunakan kuesioner tertutup B. Karakteristik Pendidikan Responden
berjumlah 15 soal. Peneliti memberikan pertanyaan 18,2%
(4)
pilihan ganda sehingga responden tinggal memilih 40,9%
pilihan jawaban yang telah disediakan.Sedangkan (9)
untuk mengetahui adanya tingkat kecemasan 40,9%
(9)
digunakan instrumen koesioner HARS kepada
responden sebagai subyek penelitian yaitu keluarga
pasien pre operasi yang di rawat di ruang seruni
RSUD Pare yang memenuhi kriteria sebagai SD SMP SMA
responden.Data tersebut digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen dengan memberikan pengetahuan pada Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa
keluarga tetang pre operasi terhadap tingkat dari 22 responden yang diteliti pendidikan yang
kecemasan keluarga pre operasi di Ruang Seruni tertinggi sebanyak 9 responden (40,9 ) tamat
RSUD Pare. SD dan 9 responden (40,9 %) tamat SMP, dan
Setelah Data terkumpul dari hasil pengumpulan terendah 4 responden (18,2 %) tamat SMA.
data, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh C. Karakteristik Pekerjaan Responden
penelitian yaitu analisis data. Berikut ini merupakan 40,9%
langkah langkah analisa data yang meliputi : {9}
22,7%
Editing, Coding, Scoring dan Tabulating. Kemudian (5)
36,4%
dilakukan analisis data berdasarkan kajian teori untuk (8)
mengetahui hubungan pengetahuan keluarga tentang
pre operasi dengan tingkat kecemasan, dengan
menggunakan uji statistik spearman rank yang
dilakukan dengan komputer 11.0 for windows dengan Tani Swas ta Ibu rumah tangga
dicari koefisien asosiasi dengan P value taraf
signifikasi 0.05 setelah data di masukkan kedalam
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa
komputer nilai koefisien assosiasi value kemudian
dari 22 responden yang diteliti dapat diketahui
dibandingkan dengan nilai 0,05 koefisiensi sebagian besar responden (40,9 ) bekerja
asosiasi value 0,05. swasta.
Hasil Penelitian D. Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah
Data Umum Tidaknya Mendapat Penyuluhan
A. Karakteristik Usia Responden
9,1 13,6
% 86,4 %
(2) (3
36,4
%
27,3 )
% 27,3 %
(19
(8) % (6) )
(6)

<= 20 Tahun 21 Pe rn ah Ti dak Pe rn ah


- 30 tahun
31 -40 Tahun >
40 Tahun
Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui dari C. Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga
22 responden sebagian besar yaitu 19 responden Tentang
Tingkat Pre Operasi Dengan
Tingkat Kecemasan Tingkat
(86,4 ) belum pernah mendapat pengetahuan Pengetahuan
Kecemasannya
Ringan Sedang Berat Total
tentang pre operasi dan 3 responden (13,6 )
N (%) N (%) N (%) N (%)
pernah mendapat penyuluhan.
Baik 1 (4,5) 1 (4,5) 0 (0) 2 (9,1)
Data Khusus Cukup 6 (27,3) 8 (36,4) 1 (4.5) 15 (68,2)
A. Tingkat pengetahuan keluarga tentang pre operasi
Kurang 0 (0) 4 (18,2) 1 (4,5) 5 (22,7)
di Ruang Seruni RSUD Unit Swadana Pare Kediri
22,7% 9,1% Total 7 (31,8) 13 (59,1) 2 (9,1) 22 (100)
(5) (2)
Coeffisien corelation : -0,546
68,2% Significancy : 0,009
(15)
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari
22 responden terdapat 1 (4,5%) responden dengan
tingkat pengetahuan baik mangalami kecemasan
ringan dan 1 (4,5 %) responden dengan tingkat
Baik Cukup
Kurang
pengetahuan baik mangalami kecemasan sedang,
6 (27,3 %) responden dengan tingkat pengetahuan
Berdasarkan diagram diketahui bahwa dari 22 cukup mengalami kecemasan ringan, 8 (36,4 %)
responden sebagian besar memiliki pengetahuan memiliki pengetahuan cukup mangalami
cukup yaitu 15 responden (68,2) ,5 responden kecemasan sedang dan 1 (4,5 %) memiliki
(22,7 %) memiliki pengetahuan kurang, 2 pengetahuan cukup mengalami kecemasan berat,
responden (9,1%) memiliki pengetahuan baik. 4 (18,2 %) responden dengan tingkat pengetahuan
kurang mengalami kecemasan sedang dan 1 (4,5
B. Tingkat Kecemasan Keluarga Pre Operasi di %) responden dengan pengetahuan kurang
Ruang Seruni RSUD Unit Swadana Pare Kediri mengalami kecemasan berat Dari hasil uji statistik
spearman rho hubungan pengetahuan keluarga
9,1
%
31,8
(2 % tentang pre operasi dengan tingkat kecemasan
59,1 )
(7 keluarga pre operasi didapat = 0,009 dengan
%
)
(13 hubungan kedua variabel negatif dan sedang
) (corellation coefficient = -0,546) yang berarti Ho
ditolak dan H1 diterima maka disimpulkan bahwa
Ringan S Sedang Berat ada hubungan antara pengetahuan keluarga pre
operasi dengan tingkat kecemasan keluarga pre
operasi..
Berdasarkan diagram diatas diketahui dari 22
responden sebagian besar responden memiliki Pembahasan
kecemasan sedang yaitu 13 responden (59,1 ), 2 1. Pengetahuan keluarga tentang pre operasi
responden (9,1 %) memiliki kecemasan berat. Berdasarkan data penelitian menunjukkan
bahwa tingkat pengetahuan keluarga tentang pre
operasi didapat kategori tingkat pengetahuan
dengan jumlah responden paling banyak adalah
cukup baik yaitu 68,2 .
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu
dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.
Pengetahuan merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang pre operasi tapi dapat disebabkan oleh faktor usia
(Notoadmojo, 2003). Pengetahuan seseorang dan pendidikan yang dimiliki oleh keluarga.
dipengaruhi oleh beberapa faktor intrinsik dan
ekstrinsik diantaranya faktor intrinsik itu adalah 3. Hubungan tingkat pengetahuan keluarga tentang
faktor usia, usia adalah umur individu yang pre operasi dengan kecemasan keluarga
merupakan tingkat kematangan dan kekuatan Bedasarkan hasil penelitian diatas diperoleh
seseorang dalam berfikir dan bekerja, semakin tua dari 22 responden, 1 (4,5%) responden dengan
usia seseorang tingkat kematangan dan kekuatan tingkat pengetahuan baik mangalami kecemasan
akan lebih matang dibanding usia yang lebih ringan dan 1 (4,5%) responden dengan tingkat
muda. Sebagian besar umur responden adalah >40 pengetahuan baik mangalami kecemasan sedang,
tahun sebesar 36,4 (Tabel 4.1) . Hal ini dapat 6 (27,3%) responden dengan tingkat pengetahuan
cukup mengalami kecemasan ringan, 8 (36,4%)
diartikan bahwa tingkat pengetahuan dapat
memiliki pengetahuan cukup mangalami
dipengaruhi oleh usia seseorang. Diduga karena
kecemasan sedang dan 1 (4,5%) memiliki
semakin matang usia seseorang maka semakin pengetahuan cukup mengalami kecemasan berat,
banyak pula pengetahuannya (Notoatmodjo, 4 (18,2%) responden dengan tingkat pengetahuan
2005). kurang mengalami kecemasan sedang dan 1 (4,5
Dari hasil penelitian diatas didapatkan %) responden dengan pengetahuan kurang
sebagian besar responden memiliki pengetahuan mengalami kecemasan berat.
cukup baik tentang pre operasi, menurut peneliti Dari hasil uji statistik spearman rho hubungan
hal ini disebabkan karena mudahnya seseorang pengetahuan keluarga tentang pre operasi
mendapatkan informasi yang meningkatkan dengantingkat kecemasan keluarga pre operasi
pengetahuan seseorang tentang pre operasi.
didapat = 0,009 dengan hubungan kedua
variabel negatif dan sedang (corellation
2. Kecemasan keluarga klien pre operasi
coefficient 0,546) yang berarti Ho ditolak dan
Berdasarkan data penelitian menunjukkan
H1 diterima maka disimpulkan bahwa ada
bahwa dari hasil penelitian tingkat kecemasan
terdapat 59,1 mengalami kecemasan sedang. hubungan antara pengetahuan keluarga pre
Kecemasan adalah kebigungan, kekhawatiran operasi dengan tingkat kecemasan keluarga pre
pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab operasi.
yang tidak jelas dan hubungannya dengan Kecemasan merupakan produk frustasi yaitu
perasaan tidak menentu dan berdaya (Suliswati, segala sesuatu yang mengganggu kemampuan
2005). Menurut (Sigmun Freud, 1998) kecemasan seseorang untuk mencapai tujuan yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut diinginkan. Pakar lain menganggap kecemasan
dibagi menjadi 2 faktor yaitu Faktor internal yaitu sebagai dorongan untuk belajar berdasarkan
usia, intelegensi, pendidikan; dan Faktor eksternal keinginan dari dalam untuk manghindari
yaitu informasi dan lingkungan. kepedihan (Stuart and Sudeen, 1999), sehingga
Menurut (Nursalam dan Pariani, 2001) menimbulkan pengetahuan baru bahwa subjek
informasi merupakan fungsi untuk membantu tertentu atau dengan kata lain kecemasan dapat
mengurangi perasaan cemas. Dengan kata lain dihindari dengan berguru pada pengalaman.
kecemasan tidak hanya dipengaruhi oleh Pengalaman merupakan suatu cara atau upaya
pengetahuan, kecemasan keluarga dipengaruhi untuk memperoleh pengetahuan dalam
oleh beberapa faktor yang mempengaruhi memecahkan masalah.
kecemasan salah satunya adalah faktor usia dan Kecemasan dipengaruhi oleh pengetahuan
pendidikan. Makin tua umur makin bertambah atau informasi, informasi merupakan fungsi
proses berfikir dan pengalaman yang diperoleh penting dalam mengurangi kecemasan menurut
menurut (I.G.K Wardani, 1996). Semakin tinggi (Nursalam dan Pariani, 2001). Dengan kata lain
pendidikan semakin semakin rendah kecemasan. kecemasan keluarga dipengaruhi oleh
Sehingga kecemasan keluarga tidak hanya pengetahuan keluarga, semakin tinggi
berhubungan dengan tingkat pengetahuan tentang pengetahuan maka semakin rendah kecemasan
yg
dialami dan sebaliknya jika semakin rendah informasi mengenai pre operasi sehingga baik
pengetahuan maka semakin tinggi kecemasan klien maupun keluarga kecemasaannya menurun.
yang dialami. Oleh karena itu diharapkan bagi 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
keluarga klien pre operasi untuk meningkatkan Dengan adanya keterbatasan peneliti disarankan
pengetahuan dengan membaca buku, leafleat atau bagi peneliti selanjutnya agar melakukan teknik
dengan cara mencari informasi kepada petugas pengambilan data ditempat lain dengan responden
kesehatan/dokter mengenai pre operasi. yang memadai sehingga diperoleh data yang lebih
valid dan penelitian yang benar.
Kesimpulan
1. Tingkat pengetahuan keluarga tentang pre operasi
pada responden dengan pengetahuan cukup DAFTAR PUSTAKA
68,2, kategori pengetahuan kurang sebanyak Brunner dan suddarth. (2002). Buku Ajar
22,7% dikarenakan banyak faktor yang Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
mempengaruhi pengetahuan seseorang yakni Friedman dan merilyn. (1998). Keperawatan
factor internal : pendidikan, usia, pekerjaan, Keluarga,Teori dan Praktek.Ed 3.Alih Bahasa
informasi. oleh Ina Debora. Jakarta : EGC
2. Tingkat kecemasan yang dialami keluarga sebesar
59.1% mengalami kecemasan sedang, 31,8% Gallo dan Hundak. (1997). Keperawatan Keluarga
mengalami kecemasan ringan dan 9.1% Kritis.Vol 1.Alih Bahasa Alleni dkk. Jakarta:
mengalami kecemasan berat dipengaruhi karena EGC
adanya banyak faktor yang mempengaruhi Imam, Soko,Tanto. (2005). Asuhan Keperawatan
kecemasan yakni faktor internal : Umur, Keluarga. Malang : Bantara Medika
intelegensi, pendidikan dan faktor eksternal
informasi dan lingkungan. Komala Wati,Veronika, S.H.MM. (1999). Peranan
3. Analisis data yang dilakukan dengan uji statistik Informed Consent Dalam Transaksi Terapiutik.
spearman rho diperoleh hasil signifikan () 0,009 Bandung : Citra Aditya Bakti
dengan nilai kemaknaan () 0,05 dengan Lilis dan tailor. (1999). Stres dan Kecemasan Pada
demikian < yang artinya Ho ditolak dan H1 Pasien. Jakarta : EGC
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan keluarga tentang Long C.Barbara. (1996). Keperawatan Medikal
pre operasi dengan tingkat kecemasan keluarga Bedah, Suatu Pendekatan Proses Keperawatan.
pada klien pre operasi di ruang Seruni RSUD Unit Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Keperawatan
Swadana Pare Kediri. Bandung.
Notoatmodjo,S. (2005). Pendidikan dan perilaku
Saran kesehatan. Jakarta : Reineka Cipta
1. Bagi Responden
Nursalam. (2003). Konsep Dan Penerapan
Disarankan agar untuk menambah pengetahuan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta.
dan informasi yang dapat menekan kecemasan
Salemba Medika
yang dirasakan keluarga dalam menghadapi klien
pre operasi. Nursalam dan Pariani,S. (2001). Pendekatan Praktek
2. Bagi Profesi Keperawatan Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Salemba
Dianjurkan untuk meningkatkan penyuluhan atau Medika
informasi dengan bahasa yang mudah dan
memberikan motivasi keluarga pre operasi untuk R.I.Depkes. (2001). Tenaga Kesehatan. Jakarta
memberikan lingkungan yang kondusif. Santoso. (2008). Persiapan Pra Bedah. Jakarta :
3. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan Renika Cipta
Untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dengan memberikan penyuluhan atau
Stuart dan Sudeen. (1998). Buku Saku Keperawatan Tamsuri, Anas. (2008). Riset Keperawatan Bagi
Jiwa.Ed 3. Alih Bahasa oleh Achir Yani. Jakarta : Pemula Akper Pamenang
EGC
Tomb.A. David. (2004). Buku Saku Psikiatri.Ed.6.
Suprayitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga Alih Bahasa oleh Martina Winien. Jakarta : EGC
Aplikasi dalam Praktik. Jakarta : EGC
Wartonah dan Tarwoto. (2004). Kebutuhan Dasar
Tamsuri, Anas. (2006). Komunikasi Dalam Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta :
Keperawatan. Jakarta : EGC Salemba Medika

You might also like