Professional Documents
Culture Documents
TRK Perancangan Reaktor
TRK Perancangan Reaktor
Disusun oleh:
TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
Data
Berikut adalah daftar Berat molekul reaktan dan produk:
Daftar Mr (g/gmol)
C2H4O 44
H2O 18
C2H6O2 62
H2SO4 98
CA0 = 1 lbmol/ft3
= 0,016 kmol/L
Katalisator
H2SO4 = 0,9 % FV0
H2SO4 = (0,009) (15891,7435 liter/jam )
= 143,0257 liter/jam
= 263,1673 kg/jam
= 2,6854 kmol/jam
H2O = (15891,7435 - 143,0257) liter/jam
H2O = 15748 liter/jam
H2O = 15748 kg/jam
H2O = 874,92877 kmol/jam
0
CA0 =
0
254,5617 kmol/jam
=
31783,4870 liter/jam
= 0,0080 kmol/l
Kinetika Reaksi
Kinetika Reaksi mengikuti orde 1
-rA = k. CA
dengan,
+ =
Untuk kondisi steady state, accumulation = 0
0 1 + = 0
0 0 (1 ) + (. ) = 0
0 0 (1 ) . 0 (1 ) = 0
0 = . 0 (1 )
0
=
. 0 (1 )
Berdasarkan data perhitungan sebelumnya, diperoleh:
= 6813,1805 liter
=
=
(1 + )
Dengan,
0
=
0
=1
0
=1
0
Sehingga,
1 =
0 (1 + )
=1
0 (1 + )
1
=
0 (1 + )
Untuk multiple reaktor berlaku:
= 1
0
(1) 2 1
= = 1
0 (1) (2) 1 0
(1) 2 1
= 1
(1) (2) 1 0
1
= 1 [ ]
(1 + )
1
[ ] = 1
(1 + )
1
= (1 )1/
(1 + )
1
1 + =
(1 )1/
1
= [ 1]
(1 )1/
1
= [ 1]
(1 )1/
1 1
= [ 1]
(1 )1/
1
= [ 1]
(1 )1/
Dengan,
= Jumlah reaktor
adalah konversi akhir dari multiple reaktor, yaitu sesuai konversi yang telah ditentukan
sebesar 0,8.
Optimasi reaktor menggunakan six tenth factor analysis dengan basis H = 1000 untuk 1 buah
reaktor
0,6
H = . (1) ( )
(1)
Wb
Zl Wi Zs
L
Di
Zi
Dt
Keterangan:
Dt = Diameter reaktor
Zs = Tinggi reaktor
Zl = Tinggi cairan
Di = Diameter impeller
Wb = Lebar baffle
Wi = Lebar blade
L = Tinggi blade
Persamaan perhitungan dimensi untuk Six blade turbine in baffled tank adalah sebagai
berikut :
1
= 2,5 3,5 ; = 2,7 3,9 ; = 0,75 1,3 ; =
6
Menurut Rase (1977): untuk jenis flate blade, nilai Wi/Di = 1/5.
Pada perancangan reaktor ini dipilih ukuran sebagai berikut :
1
= 3 ; = 3,9 ; = 1,3 ; =
6
1
= = 3,9 = 1,3
3
= 1,3
= 2 = 1,3 3
4 4
Sehingga diperoleh spesifikasi reaktor sebagai berikut :
3 4 3 4 2,1054
= = = 1,2726
1,3 1,3
Diameter shell:
= + 2 = 1,2726 + 2(0,0707) = 1,4140 = 55,6714
Tekanan operasi dihitung dengan Persamaan Antoine , pada tekanan atmosferik dan suhu 50C
etilen oksid berfase gas sehingga dibutuhkan tekanan yang lebih tinggi untuk menjaganya
dalam bentuk cair.
Dengan A = 7,2701
B = -1115,1
C = 244,15
T = 50C
1115,1
() = 7,2701
50 + 244,15
= 3,9661
Dikarenakan yang diperoleh adalah tekanan jenuh dan proses yang diinginkan adalah menjaga
bahan tetap pada fase cair, maka tekanan yang diperoleh tersebut adalah tekanan minimum.
Tekanan dalam reactor juga diakumulasikan dengan tekanan hidrostatisnya, dimana tekanan
hidrostatis dihitung dengan persamaan :
Harga densitas () dalam reaktor yang digunakan adalah densitas etilen gikol, dengan alasan
fraksi massanya lebih besar dan nilai densitasnya juga lebih tinggi dari air dan etilen oksid
sehingga dengan asumsi ini dari segi keamanan terjamin.
9,81
= 1113,2 1,6544
3 2
= 18067,3161 = 0,1783
2
Tekanan operasi total = Ps + Phidro = (3,9661+0,1783) atm = 4,1444 atm
Tekanan desain diambil 1,2 kali tekanan operasi total = 1,2 4,1444 atm = 4,9733 atm =
73,0870 psi
Material dipilih berupa stainless steel 316 AISI (18Cr, 12Ni, 2,5Mo) dengan sambungan
berupa double welded butt joint. Material ini dipilih karena terdapat asam sulfat yang bersifat
korosif di dalam reactor sehingga memerlukan bahan yang tahan terhadap sifat korosif tersebut.
Parameter untuk perhitungan sebagai berikut :
Allowable stress (f) = 21755,7 psi
Efisiensi sambungan (E) = 80%
Corrosion allowance (C) = 0,1575 in
Jari-jari shell = 0,5Ds= 0,7070 m = 27,8357 in
Sehingga tebal shell :
(73,0780)(27,8347)
= + 0,1575
(21755,7)(0,8) (0,6)(73,0780)
= 0,2747
Tebal head :
(0,885)(73,0780)(27,8347)
= + 0,1575
(21755,7)(0,8) (0,1)(73,0780)
= 0,2610
Dipilih tebal standar untuk shell dan head sebesar 5/16 in, sehingga diperoleh diameter luar
shell sebesar = Ds + 2 x (5/16) = 55,6714 in + 0,625 in= 56,2964 in. Berdasarkan Table 5.7
Brownell & Young (1959), diambil diameter luar standar shell sebesar 66 in. Sehingga
diperoleh diameter dalam shell sebesar 65,3750 in = 1,6605 m. Sehigga diperoleh volume shell
reaktor baru sebesar.
= 1,66052 2,7432 = 5,9431 3
4
Diperoleh volume reaktor sebesar 5,9431 m3.
Bentuk head dan bottom dibuat sama yaitu tipe flanged and dished heads atau torispherical
dengan pertimbangannya tipe ini baik digunakan untuk kisaran tekanan sampai 200
psig(13,6atm) baik untuk vessel vertikal maupun horizontal.
OD
icr b
OA
B A
sf
r
ID
t
a
C
Keterangan:
ID = diameter dalam head
OD = diameter luar head
t = tebal head
r = jari-jari dish
icr = jari-jari dalam sudut dish
b = tinggi head
sf = straight flange
Berdasarkan Brownel & Young (1959), persamaan untuk mencari nilai-nilai pada head
torispherical adalah sebagai berikut :
=
2
= 2 2
=
=
= 2 2
= + +
Sehingga didapatkan:
icr = 4,750in (Table 5.7 Brownell & Young (1959))
r = 66 in (Table 5.7 Brownell & Young (1959))
sf = 2.5 in (Table 5.8 Brownell & Young (1959))
a = 36,6875 in
AB = 27,9375 in
BC = 61,2500 in
b = 11,4926 in
AC = 54,5074 in
OA = 14,3051 in = 0,3633 m
Sehingga diperoleh tinggi total tangki reaktor sebesar = Zt + 2OA = 3,2084 meter.
Menurut Brownell & Young (1959), volume sebuah torispherical head
Vh = 0,000049(ID3), ft3
dengan ID dalam satuan in.
( ) = +
2
( 3 ) = 0,0000493 + ( ) ( )
4 12 12
3
65,3750 2 2,5
= 0,000049 65,3750 + ( ) ( ) = 18,5492 3 = 0,5253 3
4 12 12
Menurut Rase (1977) jumlah pengaduk (n) dapat dihitung dengan persamaan berikut :
=
= .
Dengan, WELH = water equivalent liquid height, ft
ID = diameter tangki, ft
Sg = specific gravity
Zl = tinggi cairan di reaktor, ft
Diperoleh hasil sebagai berikut.
WELH = 3,5850 ft x 1,0028 = 3,5950 ft
Jumlah pengaduk = 3,5950/5,4479= 0,6599 1
Menurut Rase (1977) kecepatan putar pengaduk dapat dihitung dengan persamaan berikut
:
600
=
2
600 3,5950
= = 155,8876
1,3918 2 1,3918
Nilai Np dihitung sebagai berikut :
= . .
= 155,8876 1,3918 = 681,8720
Motor yang digunakan fixed speed belt (single reduction gear with V-belts). Keuntungan
menggunakan motor jenis fixed speed belt adalah harganya paling murah dan lebih mudah
diganti bagian-bagiannya (Rase, 1977).
Menghitung Bilangan Reynold (Rase, 1977)
2 . .
=
Dengan, Di = diameter pengaduk, m
= viskositas campuran, kg/m.menit
N = putaran pengaduk, rpm
= densitas campuran, kg/m3
1/3
hi = j ( ) ( )
dimana,
D = diameter koil, ft
Nilai j diperoleh dari figure 24. Kern, nilai j tergantung nilai bilangan
Reynolds di dalam koil.
. .
Re = ( )
997,1/3 2,2541/0,6179
Re = ( )
0,00095/()
Re = 458200,966
hi = 801,5722 /( 2 )
2/3
2 k c 1/3 0,14
ho = 0,87 ( ) ( ) ( )
Dj k w
dimana,
Dj = diameter reaktor, ft
L = diameter pengaduk, ft
ho = 669,7388 Btu/(hr.ft2F)
Btu Btu
(669,7388 2 ) (708,6363 ) Btu
jam F ft jam F ft 2
Uc = = 344,3194
Btu Btu jam F ft 2
(669,7388 2 + 708,6363 2 )
jam F ft jam F ft
Diasumsikan cairan dalam reaktor berupa light organics sehingga range Ud 75-150.
Diambil nilai Ud= 150 BTU/jam/ft2/oF.
Dengan demikian, nilai Rd dapat dihitung sebagai berikut.
1 1
Rd =
Ud Uc
1 1
Rd =
150 344,3194
Rd = 0,0038
Berdasarkan referensi dari tabel 12 Kern, jika digunakan air sungai sebagai pendingin,
nilai Rd minimum yang diizinkan sebesar 0,002 sehingga Ud yang dipilih memenuhi
syarat.
(6) Perhitungan Area Perpindahan Panas yang Dibutuhkan
Q = Ud A TLMTD
Q
A=
Ud TLMTD
Q1 = 4.726.456,79 BTU/jam
4.726.456,79 BTU/jam
A1 = = 611,8596 ft 2
Btu
(150 ) 51,4983 F
jam F ft 2
Q
Ud =
A TLMTD
4.726.456,79 BTU/jam
Ud =
620,9500 ft 2 51,4983 F
Btu
Ud = 147,8041
jam F ft 2
1 1
Rd =
Ud Uc
1 1
Rd =
147,8041 344,3194
Rd = 0,0039
Nilai Rd yang diperoleh memenuhi syarat minimum sehingga koil pendingin dapat
digunakan.
(11) Perhitungan Luas Permukaan 1 Lilitan Koil Pendingin
Asumsi Diameter Helix (D satu putaran koil) = 0,8 x Dreaktor
Ap = x D x external Surface
Ap = x 5,4478 ft x 2,258 ft 2 /ft = 30,9288 ft 2
(12) Perhitungan Jumlah Lilitan Koil Pendingin
A 620,9500 ft 2
N= = = 20,0768 lilitan = 21 lilitan
Ap 30,9288 ft 2
B. Pendingin Reaktor 2
Perancangan Koil Pendingin RATB:
Dipilih pendingin : Air
Suhu masuk : 25 oC
Suhu keluar : 35 oC
1/3
hi = j ( ) ( )
dimana,
D = diameter koil, ft
Nilai j diperoleh dari figure 24. Kern, nilai j tergantung nilai bilangan
Reynolds di dalam koil.
. .
Re = ( )
997,1/3 2,2541/0,6179
Re = ( )
0,00095/()
Re = 458200,966
hi = 801,5722 /( 2 )
2/3
2 k c 1/3 0,14
ho = 0,87 ( ) ( ) ( )
Dj k w
dimana,
Dj = diameter reaktor, ft
L = diameter pengaduk, ft
ho = 669,7388 Btu/(hr.ft2F)
Btu Btu
(669,7388 2 ) (708,6363 ) Btu
jam F ft jam F ft 2
Uc = = 344,3194
Btu Btu jam F ft 2
(669,7388 2 + 708,6363 2 )
jam F ft jam F ft
Diasumsikan cairan dalam reaktor berupa light organics sehingga range Ud 75-150.
Diambil nilai Ud= 150 BTU/jam/ft2/oF.
Dengan demikian, nilai Rd dapat dihitung sebagai berikut.
1 1
Rd =
Ud Uc
1 1
Rd =
150 344,3194
Rd = 0,0038
Berdasarkan referensi dari tabel 12 Kern, jika digunakan air sungai sebagai pendingin,
nilai Rd minimum yang diizinkan sebesar 0,002 sehingga Ud yang dipilih memenuhi
syarat.
(6) Perhitungan Area Perpindahan Panas yang Dibutuhkan
Q = Ud A TLMTD
Q
A=
Ud TLMTD
Q1 = 4.928.938,84 BTU/jam
4.928.938,84 BTU/jam
A= = 638,0717 ft 2
Btu
(150 ) 51,4983 F
jam F ft 2
Q
Ud =
A TLMTD
4.928.938,84 BTU/jam
Ud =
643,5300 ft 2 51,4983 F
Btu
Ud = 148,7277
jam F ft 2
1 1
Rd =
Ud Uc
1 1
Rd =
148,7277 344,3194
Rd = 0,0038
Nilai Rd yang diperoleh memenuhi syarat minimum sehingga koil pendingin dapat
digunakan.
(11) Perhitungan Luas Permukaan 1 Lilitan Koil Pendingin
Asumsi Diameter Helix (D satu putaran koil) = 0,8 x Dreaktor
Ap = x D x external Surface
Ap = x 5,4478 ft x 2,258 ft 2 /ft = 30,9288 ft 2
A 643,5300 ft 2
N= = = 20,8068 lilitan = 21 lilitan
Ap 30,9288 ft 2