You are on page 1of 12

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

DI TINGKAT PEMERINTAHAN DESA

Didit Praditya
Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Bandung
Jl. Pajajaran No. 88 Bandung, HP. 08157723727. E-mail: didi012@kominfo.go.id
Naskah dikirim tanggal 4 Oktober 2014, direvisi tanggal 13 November, disetujui tanggal 27 November 2014

THE UTILIZATION OF INFORMATION AND COMMUNICATION


TECHNOLOGY (ICT) BY GOVERNMENT IN RURAL LEVEL

Abstract
The central government often puts the village as an object, so the utilization of ICT programs
only reached district or subdistrict area. Therefore the emergence of movement from villages
that use internet, become a lesson that the initiative can be done from the bottom (village). The
research was conducted through a case study by performing interviews and observations in
Panjalu Village, Subdistrict Panjalu, Distric of Ciamis. Interview guidance is used to find out the
condition of the village before and after the utilization of ICT. The result showed that Panjalu
Village has held ICT training to the village employees and cadres. The utilization of ICT related
to the business sector is quite complete and informative. The available website is used by the
village government to promote agricultural, tourist sites, and handicrafts from SME (Small
Medium Enterprises). In terms of e-government solution, the utilization of ICT largely are in the
information stage, and a little bit are still in the interaction stage. The utilization of ICT in
Panjalu Village is used to distribute or disseminate the information regarding the development
activities.
Keywords: ICT, village, e-governments.

Abstrak
Pemerintah pusat sering menempatkan desa sebagai objek, sehingga program-program
pemanfaatan TIK terkadang hanya sampai pada tingkat kabupaten atau kecamatan. Oleh karena
itu, munculnya gerakan dari desa yang memanfaatkan internet, menjadi pelajaran bahwa inisiatif
dapat dilakukan dari bawah (desa). Penelitian dilakukan melalui studi kasus dengan melakukan
wawancara dan observasi di Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis. Pedoman
wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi desa sebelum dan setelah memanfaatkan TIK,
penggunaan TIK, dan manfaat yang diperoleh oleh desa dari pemanfaatan TIK. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Desa Panjalu telah mengadakan pelatihan TIK kepada perangkat dan kader
desa. Penggunaan TIK terkait dengan dunia usaha sudah cukup lengkap dan informatif. Situs
web yang tersedia digunakan pemerintah desa untuk mempromosikan hasil pertanian, lokasi
wisata, dan hasil kerajinan produk dari usaha kecil menengah. Dalam hal solusi e-government,
sebagian besar masih di tahap informasi, dan sebagian kecil berada di tahap interaksi.
Pemanfaatan TIK di Desa Panjalu digunakan untuk menyebarluaskan atau diseminasi informasi
mengenai kegiatan-kegiatan pembangunan.
Kata kunci: TIK, desa, e-government.

129
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No.2, Desember 2014: 129-140

PENDAHULUAN desa (Desa Madusari, 2013); (3) Pembuatan


website/blog guna keperluan diseminasi
Salah satu faktor yang menyebabkan informasi kegiatan yang dilakukan oleh warga
kesenjangan digital antara wilayah perkotaan maupun aparat desa, meningkatkan
dan perdesaan adalah belum meratanya penyebaran informasi sampai melewati batas
infrastruktur dan ketersediaan sumber daya wilayah (Gerakan Desa Membangun, 2014);
manusia (SDM) teknologi informasi dan (4) Penggunaan sistem informasi untuk
komunikasi (TIK), yang berpengaruh melaksanakan pelayanan publik,
terhadap pemanfaatan TIK di tingkat desa. memperkenalkan potensi desa maupun
Akibat menghadapi berbagai permasalahan menyosialisasikan pembangunan desa (Jahja,
terkait pembangunan dan keterbatasan 2012). Hal-hal tersebut dapat meningkatkan
infrastruktur, maka penggunaan dan tata kelola pemerintahan yang baik dan
pemanfaatan TIK tidak dijadikan prioritas mendukung kemandirian di tingkat desa.
utama oleh pemerintahan desa. Namun di Penelitian dilakukan di salah satu desa
balik keterbatasan tersebut, muncul desa-desa di Jawa Barat, yaitu Desa Panjalu, Kecamatan
yang mampu menggunakan dan Panjalu, Kabupaten Ciamis, yang telah
memanfaatkan TIK guna mendukung memanfaatkan TIK guna mendukung
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di desa, pembangunan dan kemandirian desa tersebut.
sehingga mampu meningkatkan pembangunan Hasil penelitian diharapkan memberi
desa tersebut. masukan kepada berbagai pihak di antaranya,
Kesenjangan digital antara masyarakat Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika
perkotaan dan perdesaan merupakan salah Kementerian Kominfo RI untuk mengetahui
satu masalah yang dihadapi negara bagaimana pemanfaatan TIK di tingkat desa,
berkembang. Kesenjangan tersebut dapat desa-desa lain yang ingin menggunakan
diakibatkan oleh berbagai faktor di antaranya maupun memanfaatkan TIK sesuai dengan
kesenjangan infrastruktur antara kota dan kebutuhan desa dalam kerangka
desa, maupun tingkat kebutuhan masyarakat pembangunan dan mendukung kemandirian
akan fasilitas dan perangkat TIK seperti desa, maupun pihak-pihak yang
telepon seluler, komputer, maupun internet, berkepentingan.
serta ketersediaan SDM TIK, yang Penelitian berfokus pada pemanfaatan
berpengaruh terhadap pemanfaatan TIK di TIK di tingkat desa. Penggunaan atau
tingkat desa. pemanfaatan TIK dalam penelitian ini
Kebijakan dan program-program diartikan sebagai penggunaan/pemanfaatan
pemerintah pusat sering menempatkan desa TIK oleh desa untuk mendukung kegiatan
sebagai objek bukan sebagai subjek, program- pemerintah desa terkait pelayanan kepada
program pemanfaatan TIK hanya sampai pada masyarakat. Sangat penting untuk
tingkat kabupaten atau kecamatan. Oleh mengetahui pemanfaatan TIK di tingkat
karena itu, dengan munculnya gerakan dari pemerintahan desa, karena desa merupakan
desa yang dapat menyelenggarakan suatu wilayah pemerintahan yang biasanya
pemeritahan secara baik dan mandiri, yang tertinggal dalam hal pemanfaatan TIK,
didukung dengan pemanfaatan TIK, menjadi dengan adanya inisiatif dari desa, studi
pelajaran bahwa inisiatif tersebut dapat mengenai pemanfaatan TIK di tingkat desa
dilakukan dari bawah. Dengan demikian desa menjadi suatu hal yang perlu dilakukan.
tersebut mampu melaksanakan pembangunan Pertanyaan penelitian adalah: Bagaimana
sesuai kebutuhan desa itu sendiri. pemerintah Desa Panjalu menggunakan TIK
Di antara pemanfaatan TIK oleh desa dalam menunjang kegiatan pemerintahan, dan
misalnya: (1) Penggunaan piranti lunak apa manfaat-manfaat yang diperoleh dalam
sumber terbuka dalam kegiatan operasional penggunaan TIK tersebut?
(Mustika, 2011); (2) Penggunaan teknologi Tujuan penelitian adalah untuk
informasi dan komunikasi untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan TIK di
berkomunikasi dan membangun jejaring antar tingkat desa melalui studi di salah satu desa di

130
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Tingkat Pemerintahan Desa
Didit Praditya

Jawa Barat yang telah memanfaatkan TIK perbedaan persepsi antara masyarakat dengan
untuk mendukung kegiatan pembangunan pengurus tentang telecenter, serta kurang
desa tersebut, yaitu Desa Panjalu. adanya kerja sama dengan berbagai lembaga
lain yang berwenang seperti Kementerian
Pertanian yang dapat membantu bidang
LANDASAN KONSEP pertanian serta Kementerian Perindustrian
yang menangani UKM dalam
Penelitian Terdahulu mendayagunakan telecenter di desa.
Di level strategis, penelitian mengenai
implementasi TIK untuk meningkatkan Desa dan Pemerintahan Desa
kualitas hidup masyarakat perdesaan yang Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun
dilakukan oleh Fathoni (2010) menghasilkan 2014 tentang Desa, bahwa desa adalah
kesimpulan bahwa upaya untuk meningkatkan
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
kualitas hidup masyarakat di perdesaan secara batas wilayah yang berwenang untuk
optimal melalui pemanfaatan TIK perlu mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
memerhatikan beberapa hal di antaranya kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
membangun komitmen pemerintah terhadap prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
pemanfaatan teknologi informasi dan hak tradisional yang diakui dan dihormati
komunikasi di perdesaan, pendekatan dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
pengenalan, dan pemanfatan TIK dari Republik Indonesia. Sedangkan
sekolah, membangun berbagai jenis portal pemerintahan desa adalah penyelenggaraan
yang relevan dengan karakteristik dan potensi urusan pemerintahan dan kepentingan
sumber daya yang terdapat di daerah masing- masyarakat setempat dalam sistem
masing, serta membangun kemitraan dengan pemerintahan Negara Kesatuan Republik
industri dan jasa telekomunikasi. Selain itu, Indonesia, pemerintah desa diselenggarakan
penelitian mengenai TIK di tingkat desa oleh kepala desa atau yang disebut dengan
misalnya penelitian tentang literasi TIK nama lain dibantu perangkat desa sebagai
masyarakat desa pantai yang dilakukan oleh unsur penyelenggara pemerintahan desa.
Siswanto (2012) menunjukkan bahwa tingkat
literasi TIK masyarakat desa akan berbeda-
beda sesuai dengan letak geografis desa E-Government
tersebut. Terdapat beragam definisi e-
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan government, namun terdapat beberapa
oleh Santoso (2011) mengenai program kesamaan yaitu melibatkan penggunaan
pembangunan telecenter di perdesaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
(sebagai salah satu wujud pemanfaatan TIK) khususnya internet untuk meningkatkan
yang dilaksanakan oleh UNDP-Bappenas penyampaian layanan pemerintahan kepada
menunjukkan bahwa masyarakat desa masyarakat, bisnis (dunia usaha), dan instansi
sebenarnya membutuhkan telecenter, namun lainnya. E-government memungkinkan
harus berfungsi sosial yang berarti masyarakat untuk dapat berinteraksi dan
mengutamakan tujuan sosial, misalnya menerima layanan dari pemerintahan lokal,
membantu mengentaskan kemiskinan daerah, maupun pusat selama 24/7 (24 jam
masyarakat dengan menyediakan akses sehari 7 hari seminggu) (Palvia dan Sharma,
informasi dan turut mengembangkan UKM. 2007). Penggunaan TIK oleh pemerintahan
Namun berbagai masalah dihadapi yaitu: desa terkait dengan konsep e-government,
kurangnya kesadaran masyarakat terhadap namun dalam lingkup yang lebih kecil yaitu
potensi yang berada di desanya sendiri, ruang lingkup desa. Gambaran dari solusi e-
kurangnya pengetahuan/pemahaman government ditunjukkan pada tabel 1.
manajemen pemasaran berbasis internet,

131
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No.2, Desember 2014: 129-140

Tabel 1
Solusi e-Government
Gambaran Solusi e-Government
Government to
Government to Citizens Government to Business
Government
Tahap 1: informasi lokal/nasional (visi informasi bisnis, alamat, knowledge base (intranet),
Informasi misi dan struktur organisasi, nomor telepon, jam kerja, knowledge management
alamat, nomor telepon, undang-undang, peraturan, (LAN).
undang-undang, peraturan, regulasi terkait bisnis.
regulasi, berita pemerintahan).
Tahap 2: mendownload form dari situs mendownload form dari situs e-mail, knowledge database
Interaksi web pemerintah, dapat mengisi web, dapat mengisi form, e- interaktif, penanganan
form, e-mail, grup diskusi mail, , dan sebagainya. complain.
(forum), poling, kuisioner, dan
sebagainya.
Tahap 3: Situs web yang telah Situs web yang telah Basis data terintegrasi.
Transformasi dipersonalisasi dengan akun dipersonalisasi dengan akun
personal yang terintegrasi personal yang terintegrasi
untuk semua layanan. untuk semua layanan bisnis.
Sumber: Backus dalam Palvia dan Sharma (2007).

Tabel 2
Subkategori Model E-Government
Komunikan Konten Karakteristik Definisi Contoh
Pembangunan dan
Government to Komunikasi, koordinasi, penggunaan data
e-Administration
Government standarisasi warehouse yang
Informasi dan sama
Website organisasi
Komunikasi, transparansi, pemerintah,
Government to Layanan akuntabilitas, keefektifan, komunikasi e-mail
e-Government
Citizen keefisienan, standarisasi, antara masyarakat
produktivitas dengan aparat
pemerintah pemerintah
e-Government,
Government to Komunikasi, kolaborasi,
e-Commerce, e-procurement
Business perdagangan (commerce)
e-Collaboration
Sumber: Yildiz dalam Yildiz (2007).

Tabel 1 menunjukkan bahwa solusi e- government, komunikasi melalui e-mail,


government dibagi menjadi tiga tahap yaitu: tersedianya knowledge database yang
tahap informasi, tahap interaksi, dan tahap interaktif, dan sebagainya. Di tahap ketiga
transformasi. Di tahap informasi, pemerintah atau transformasi, situs web pemerintah
berperan sebagai penyedia informasi bagi dipersonalisasi dengan akun personal yang
masyarakat dan dunia usaha, hubungan antar terintegrasi dengan semua layanan, serta
pemerintah menerapkan knowledge base atau mengintegrasikan basis data pemerintahan.
knowledge management melalui dukungan Subkategori dari model pengembangan
intranet/LAN. Di tahap interaksi, masyarakat e-government menurut Yildiz (2007)
maupun dunia usaha dapat berinteraksi ditunjukkan oleh tabel 2. Subkategori model
melalui situs web pemerintah seperti e-government menunjukkan komunikan,
mendowload form, mengisi form, konten, karakteristik, definisi, dan contoh e-
berkomunikasi dengan e-mail, dan government yang terbagi menjadi hubungan
sebagainya. Untuk hubungan antara pemerintah dengan pemerintah
antarpemerintah, contoh solusi model e- (government to government), hubungan antara

132
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Tingkat Pemerintahan Desa
Didit Praditya

pemerintah dengan komunitas atau dengan kegiatan ekonomi di desa


masyarakat (government to citizen), serta berbasis TIK (e-commerce maupun e-
hubungan antara pemerintah dengan dunia business) dapat di dukung dengan
usaha (government to business). penggunaan TIK.
5. Meningkatkan kontribusi terhadap
reformasi, penggunaan TIK telah
Manfaat Penggunaan TIK dalam E- mengubah atau mereformasi berbagai
Government bidang, seperti: memerbaiki
Berdasarkan laporan OECD (The transparansi dan fasilitasi berbagi
Organisation for Economic Co-operation and informasi.
Development) dalam Darmawan (2011) 6. Meningkatkan kepercayaan antara
terdapat beberapa manfaat e-Government, pemerintah dengan masyarakatnya,
penggunaan TIK oleh pemerintahan penggunaan TIK dapat meningkatkan
memunculkan beberapa keuntungan, yakni: good governance melalui peningkatan
1. Meningkatkan efisiensi, penggunaan transparansi, mengurangi korupsi
TIK dapat meningkatkan efisiensi sehingga dapat meningkatkan
dalam berbagi data atau informasi di kepercayaan masyarakat terhadap
dalam maupun antarpemerintahan. penyelenggara pemerintah. Begitu
Penggunaan TIK juga dapat pula jika aspirasi dan pendapat
meningkatkan efisiensi dalam masyarakat dapat difasilitasi ataupun
pengumpulan (collecting) dan ditampung dalam media berbasis TIK
penyampaian (transmission) data, yang digunakan oleh pemerintah.
penyediaan informasi dan komunikasi.
Begitu pula dalam memroses tugas
dan operasi administrasi publik. METODE PENELITIAN
2. Meningkatkan pelayanan, penggunaan
TIK dapat meningkatkan pelayanan Penelitian dilakukan melalui studi kasus
terhadap masyarakat. Dalam dengan melakukan wawancara dan observasi
menggunakan layanan publik, di Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu,
masyarakat tidak perlu mengetahui Kabupaten Ciamis (secara purposif) yang
struktur dan hubungan kompleks dinilai telah memanfaatkan TIK dan internet
dibalik layanan yang diberikan oleh guna mendukung pembangunan dan
pemerintah. kemandirian desa. Penelitian akan
3. Membantu mencapai suatu kebijakan mengeksplorasi pemanfaatan TIK dilakukan
tertentu, penggunaan TIK dapat di tingkat desa dalam mendukung
membantu menyosialisasikan pembanguan dan kemandirian desa,
kebijakan pemerintah kepada memberikan gambaran mengenai
masyarakat sehingga pihak-pihak pemanfaatan TIK di desa, dan menangkap
terkait dapat berbagi ide dan informasi keberhasilan desa tersebut dalam melakukan
terkait dengan suatu kebijakan kegiatan pembangunan dengan dukungan
tertentu. TIK.
4. Membantu kontribusi terhadap Model penelitian ditunjukkan pada
kebijakan ekonomi, penggunaan TIK gambar 1, peneliti melakukan wawancara dan
dalam e-government dapat observasi kepada narasumber mengenai
mengurangi korupsi, meningkatkan kondisi desa sebelum pemanfaatan TIK, serta
keterbukaan dan kepercayaan terhadap bagaimana kondisi setelah memanfaatkan
pemerintah. Pemerintah juga dapat TIK. Kondisi tersebut dilihat dari sisi sumber
melakukan penghematan melalui daya manusia dan proses pelayanan publik di
proses administrasi dan penyediaan dalam pemerintahan desa tersebut.
informasi berbasis TIK. Begitu pula

133
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No.2, Desember 2014: 129-140

Gambar 1
Model Penelitian

Pedoman wawancara digunakan untuk bawah ke atas (bottom-up) yang menjadikan


mengetahui bagaimana kondisi desa sebelum desa hanya sekedar menjadi objek
dan setelah memanfaatkan TIK, bagaimana pembangunan, bukan sebagai subjek
penggunaan TIK, dan manfaat apa yang pembangunan. Desa kurang diberi
diperoleh oleh desa dari pemanfaatan TIK. kewenangan dalam mengelola sumber daya
Berdasarkan data/informasi yang yang ada di wilayahnya, karena undang-
dikumpulkan, dapat diketahui bagaimana undang telah menempatkan desa sebagai
kondisi desa sebelum dan setelah kesatuan wilayah hukum yang berhak
memanfaatkan TIK, bagaimana penggunaan mengatur rumah tangga sendiri (Gerakan
dan manfaat apa yang diperoleh desa tersebut. Desa Membangun, n.d.).
Hasil observasi dan wawancara yang
dikumpulkan berupa data kualitatif dan
Sumber Daya Manusia Desa Panjalu
selanjutnya berdasarkan data tersebut dapat
digambarkan pemanfaatan TIK di tingkat Desa Panjalu mulai meningkatkan peran
desa. dan fungsi TIK dalam menunjang
pemerintahan/pembangunan yaitu sejak tahun
2013 atau awal tahun 2014. Pada saat itu
HASIL PENELITIAN DAN diselenggarakan pelatihan TIK dalam
PEMBAHASAN menunjang kegiatan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perdesaan. Pelatihan TIK tersebut berawal
Profil Desa Panjalu dari kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yang
Desa Panjalu terletak di Kecamatan harus diketahui dan disebarluaskan kepada
Panjalu, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa masyarakat. Pelatihan tersebut diikuti oleh
Barat, salah satu desa di Provinsi Jawa Barat kader dan perangkat desa yang dimaksudkan
yang tergabung dalam Gerakan Desa agar kader dan perangkat desa dapat
Membangun (GDM), yang merupakan menyebarluaskan informasi melalui TIK
inisiatif kolektif desa-desa untuk mengelola kepada masyarakat mengenai kegiatan-
sumber daya desa dan tata pemerintahan yang kegiatan pembangunan yang dilakukan.
baik. GDM lahir sebagai kritik atas praktik PNPM Mandiri Perdesaan atau Rural
pembangunan perdesaan yang cenderung dari PNPM merupakan salah satu program
atas ke bawah (top-down) dibanding dari

134
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Tingkat Pemerintahan Desa
Didit Praditya

pemberdayaan masyarakat yang mendukung seperti untuk penggalian informasi desa,


PNPM Mandiri yang wilayah kerja dan target publikasi kegiatan dan rencana pembangunan
sasarannya adalah masyarakat perdesaan desa serta kegiatan yang berasal dari
(PNPM Mandiri Perdesaan, n.d.). Salah satu masyarakat umum. Menurut narasumber,
tujuan khusus PNPM Mandiri adalah dalam hal pemanfaatan internet dan
meningkatnya inovasi dan pemanfaatan pengelolaan website, beberapa manfaat yang
teknologi tepat guna, informasi, dan dirasakan oleh masyarakat antara lain:
komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat Pelatihan TIK dalam rangka
(Program Nasional Pemberdayaan mengurangi rendahnya literasi TIK di
Masyarakat Mandiri, n.d.). Dengan demikian Desa Panjalu.
hal tersebut sejalan dengan pengembangan e- Masyarakat mengetahui kegiatan-
government dengan pemanfaatan TIK. Salah kegiatan pembangunan yang
satunya adalah dilakukan dengan cara dilaksanakan di desa.
penyebaran informasi dan interaksi melalui Masyarakat dapat dengan mudah
situs web dalam mendukung kegiatan mendapatkan informasi (anggaran,
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat kebijakan, kegiatan, dan lain-lain).
desa. Masyarakat mengetahui informasi
Berdasarkan wawancara terhadap mengenai pelayanan publik di desa.
narasumber, yaitu Kepala Desa Panjalu, R. Dalam rangka meningkatkan sumber
Haris Riswandi Cakradinata dan Sekretaris daya manusia, Desa Panjalu telah
Desa, Dani Hamdani, mengatakan bahwa melaksanakan pelatihan TIK untuk kader dan
pada awalnya penggunaan TIK sudah berjalan perangkat desa. Pelatihan yang
dan digunakan dalam mendukung kegiatan diselenggarakan secara rutin meningkatkan
perangkat desa, akan tetapi belum kemampuan perangkat desa terutama dalam
dilaksanakan secara optimal. Promosi potensi mengimbangi perkembangan TIK yang
yang dilakukan belum gencar seperti yang sangat cepat. Pelatihan yang melibatkan
dilakukan sekarang. Penggunaan TIK hanya masyarakat desa dapat meningkatkan literasi
sebatas menggunakan, dalam arti hanya untuk TIK masyarakat. Hal ini dapat dilaksanakan
kegiatan operasional sehari-hari. Namun melalui pelatihan yang ditujukan terhadap
setelah dilakukan pelatihan TIK, beberapa komunitas-komunitas yang terdapat di
kegiatan pemanfaatan TIK telah dilakukan di masyarakat. Dengan inisiatif pemanfaatan
Desa Panjalu, yakni: TIK di tingkat desa dengan didukung literasi
Pengembangan SDM melalui TIK perangkat dan masyarakat desa yang
pelatihan TIK kepada kader maupun memadai, memungkinkan tujuan
perangkat desa. pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
Penyebaran atau diseminasi berita- desa dapat tercapai. Selain pelatihan-
berita kegiatan pembangunan yang pelatihan terkait TIK, peningkatan literasi
sedang dilaksanakan kepada TIK juga dapat dilakukan melalui
masyarakat, sehingga meningkatkan peningkatan infrastruktur dan fasilitas
pengetahuan masyarakat serta (layanan) berbasis TIK di daerah (Sirait,
memudahkan perangkat desa dalam 2009). Peningkatan infrastruktur juga dapat
menyebarkan informasi kepada meningkatkan perekonomian masyarakat desa
masyarakat. (Bachrein, 2010), sehingga kegiatan ekonomi
Peningkatan pengetahuan perangkat akan terus berkembang jika didukung oleh
desa secara umum begitu juga dengan pemanfaatan TIK dan internet. Desa Panjalu
pengetahuan dan informasi mengenai telah berhasil mendayagunakan TIK melalui
pemerintahan, misalnya mengenai dukungan program PNPM Mandiri
Undang-Undang Desa maupun Perdesaan, namun demikian penyelenggaran
pengetahuan lain. pelatihan terkait bidang TIK perlu terus
Pemerintah Desa Panjalu memanfaatkan dilakukan walaupun tanpa didukung
TIK dalam hal keterbukaan informasi publik pemerintah, sehingga peningkatan SDM akan

135
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No.2, Desember 2014: 129-140

terus berkelanjutan. Sinergis antara perlu menyediakan layanan pemerintahan


pengembangan SDM dan peningkatan kepada dunia usaha misalnya menyediakan
infrastruktur dapat meningkatkan informasi mengenai pengurusan surat izin
pemanfaatan TIK di tingkat desa. usaha, pengurusan surat izin usaha secara
Di sisi usaha (bisnis) menurut daring (online), atau menyediakan layanan e-
narasumber, sebelumnya penggunaan TIK commerce terhadap produk-produk yang
oleh Desa Panjalu yang berkaitan dengan dihasilkan oleh dunia usaha di desa.
dunia usaha masih sedikit atau tidak ada sama
sekali. Namun, manfaat-manfaat yang dapat Proses Pelayanan Publik
dirasakan setelah menggunakan TIK dan Penggunaan TIK yang berkaitan dengan
mengembangkan website antara lain: pelayanan terhadap masyarakat di Desa
Memudahkan hubungan antara petani Panjalu dilakukan untuk kegiatan operasional
dan pembeli dengan desa menjadi dalam mendukung pelayanan pemerintahan
fasilitator yang memudahkan hasil desa seperti: pengurusan administrasi
pertanian dan perkebunan seperti jahe kependudukan (Kartu Tanda Penduduk
dipromosikan melalui situs desa, serta (KTP), Kartu Keluarga (KK), Surat
dapat meningkatkan kompetisi antar Kelahiran, Surat Kematian, Surat Keterangan
petani. Catatan Kepolisian (SKCK), dan sebaginya),
Promosi produk hasil bumi dan maupun dalam hal pengurusan perizinan,
kerajinan (UKM) lebih murah dari seperti Surat Keterangan Usaha, dan
segi biaya (cost). sebagainya. Namun dalam pelaksanaanya,
Lokasi wisata lebih banyak dikunjungi masih belum dilakukan secara informatif
oleh pengunjung melalui promosi maupun interaktif melalui pemanfaatan TIK
pariwisata di situs desa, serta melalui situs web. Walaupun demikian, pihak
memudahkan promosi dan informasi pemerintah desa menyatakan bahwa saat ini
mengenai penyelenggaraan festival pihaknya sedang berupaya untuk
seni budaya. mengembangkan pemanfaatan TIK
Promosi produk-produk Usaha Kecil (penggunaan aplikasi) khususnya untuk
Menengah (UKM) maupun kuliner. pelayanan kepada publik atau masyarakat.
Penggunaan TIK atau internet yang Sesuai dengan solusi e-government
dilakukan Desa Panjalu terkait dengan dunia yang dikemukakan oleh Backus dalam Palvia
usaha melalui situs web sebatas berita dan Sharma (2007), terdapat tiga tahap solusi
kegiatan atau media promosi mengenai hasil e-government, yaitu tahap informasi, tahap
bumi, lokasi wisata, penyelenggaraan festival interaksi dan tahap transformasi. Dalam tahap
seni budaya, serta hasil kerajinan (UKM), dan informasi, e-government menyediakan
sebagainya. Dari sisi informasi hal tersebut informasi kepada pihak terkait, yaitu dalam
sudah cukup lengkap dan informatif, namun hal ini pemerintahan desa kepada pemangku
perlu dikembangkan fasilitas yang kepentingan (masyarakat, dunia usaha,
mendukung komunikasi dan kolaborasi antara pemerintah). Misalnya informasi
pemerintah dengan dunia usaha. Seperti yang lokal/nasional (visi, misi, dan struktur
dikemukakan oleh Yildiz dalam Yildiz organisasi, alamat, nomor telepon, undang-
(2007), bahwa kategori pengembangan e- undang, peraturan, regulasi, berita
government yang terkait dengan dunia usaha pemerintahan, dan sebaginya), sedangkan
atau G2B (Government to Business) memiliki untuk informasi dunia usaha seperti informasi
karakteristik komunikasi, kolaborasi, dan bisnis, alamat, nomor telepon, jam kerja,
perdagangan (e-commerce) dengan konten undang-undang, peraturan (regulasi terkait
berupa informasi dan layanan pemerintahan. dunia usaha). Tahap interaksi memungkinkan
Situs web dapat digunakan pemerintah desa pemangku kepentingan (stakeholder)
untuk mempromosikan hasil pertanian, lokasi berinteraksi dengan pemerintah melalui
wisata, hasil kerajinan (UKM) dan saluran komunikasi yang tersedia.
sebagainya, namun pemerintah desa juga Pemerintah menyediakan saluran interaktif
136
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Tingkat Pemerintahan Desa
Didit Praditya

yang melibatkan stakeholder seperti: men- tersebut. Proses pelayanan publik yang
download form dari situs web, mengisi form merupakan kewajiban pemerintahan, sudah
online, e-mail, grup diskusi (forum), poling, seharusnya difasilitasi dengan dukungan
kuisioner, dan sebagainya. Tahap ketiga atau sumber daya TIK dan sumber daya manusia
tahap transformasi memungkinkan semua yang dimiliki.
layanan pemerintahan yang didukung TIK
terintegrasi dapat digunakan oleh setiap Model E-Government
masyarakat yang memiliki akun personal.
Government to Citizen (G2C)
Berdasarkan observasi, dalam hal solusi
e-government yang dilakukan di Desa Panjalu Model e-government menggambarkan
sebagian besar masih di tahap informasi, dan hubungan antara pemerintah dengan
sebagian kecil berada di tahap interaksi. stakeholder melalui TIK, yaitu hubungan
Pemanfaatan TIK di Desa Panjalu digunakan pemerintah dengan masyarakat (citizen),
untuk menyebarluaskan atau diseminasi pemerintah dengan dunia usaha (business),
informasi mengenai kegiatan-kegiatan dan hubungan antara pemerintah dengan
pembangunan yang dilaksanakan. Untuk sesama pemerintah (government). Untuk
tahap interaksi, masyarakat memberi feedback kasus di Desa Panjalu hubungan antara
kepada pemerintah desa melalui respon pemerintah dengan masyarakat atau
terhadap berita/informasi yang di posting di komunitas selain melalui situs web
situs web desa. Selain situs web, pemerintah (http://panjalu.desa.id/), juga dilakukan
desa juga memiliki e-mail dan akun media interaksi melalui e-mail, media sosial twitter
sosial seperti facebook dan twitter untuk melalui akun @desapanjalu dan facebook
berinteraksi dengan masyarakat. (https://www.facebook.com/desa.panjalu).
Kategori berita dan informasi yang Kategori berita, artikel atau informasi
dimiliki website Desa Panjalu telah cukup yang disediakan di situs web Desa Panjalu, di
lengkap memberikan informasi mengenai antaranya mengenai kabar seputar Desa
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Namun, Panjalu, berita seputar pemilihan umum:
informasi mengenai pelayanan masyarakat Pilkades 2013, Pilkada Kabupaten Ciamis
seperti mengenai administrasi kependudukan, 2013, Pilkada Jabar 2013, dan Pemilu 2014.
pengurusan perizinan, masih belum tersedia. Berita, artikel atau informasi mengenai
Situs web yang dimiliki masih belum dusun-dusun di Desa Panjalu, tentang
menerapkan tahap interaksi secara maksimal, komunitas dan opini.
tidak ada fasilitas pada situs web yang Hubungan melalui media sosial dapat
memungkinkan pemangku kepentingan meningkatkan intensitas komunikasi
(masyarakat) berinteraksi dengan pemerintah pemerintah dengan masyarakat sehingga
desa yang berkaitan dengan pelayanan pemerintah dapat dengan mudah dan cepat
masyarakat. Proses interaksi hanya dilakukan menangkap permasalahan atau keluhan
melalui respon (komentar) mengenai berita- masyarakat. Namun, hubungan interaktif
berita yang diposting oleh pengelola situs melalui forum, e-mail, atau saluran formal
web, melalui e-mail atau melalui media (resmi) yang disediakan oleh desa juga
sosial. diperlukan guna meningkatkan integritas dan
Seperti yang dikemukakan oleh keamanan.
Budhirianto (2010), e-government dapat
mempercepat interaksi antara pemerintah Government to Business (G2B)
dengan masyarakat/pihak terkait, sehingga Hubungan pemerintah dengan dunia
permasalahan-permasalahan publik dapat usaha (G2B) dilakukan pemerintah desa
dilayani dengan cepat dan tepat. Untuk itu, melalui penyebarluasan informasi mengenai
situs web tidak hanya bersifat informatif saja, hasil pertanian, potensi pariwisata, produk-
namun dapat interaktif maupun transaksional produk UKM, festival/karnaval budaya, dan
melalui peningkatan intensitas komunikasi kuliner. Seperti yang telah disebutkan bahwa
dan ketertarikan masyarakat terhadap situs penggunaan TIK di Desa Panjalu terkait

137
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No.2, Desember 2014: 129-140

dengan dunia usaha melalui situs web sebatas horizontal masih belum terkoneksi. Menurut
berita kegiatan atau media promosi, belum model e-government (Yildiz, 2007), G2G
ada sisi interaktif maupun transaksional atau memiliki karakteristik komunikasi,
transformasi. Kategori berita, artikel, atau koordinasi, dan standarisasi yang dilakukan
informasi yang terkait dengan dunia usaha antarpemerintah yang berkaitan dengan
yaitu, kabar/berita kegiatan mengenai hasil konten informasi dan layanan pemerintah.
pertanian, potensi pariwisata, festival seni dan Salah satu contoh penerapannya adalah
budaya, produk-produk hasil UKM, kuliner pembangunan dan penggunaan data
dan berita, artikel atau informasi mengenai warehouse yang sama. Namun kondisi di
ekonomi kreatif. Desa Panjalu, solusi e-government tersebut
masih belum terkoneksi, baik dengan
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Government to Government (G2G)
Interkoneksi atau hubungan terintegrasi tidak
Dalam hal koordinasi secara informal, dilakukan oleh Desa Panjalu karena
telah dilakukan kerjasama maupun koordinasi memandang hal tersebut merupakan tanggung
yang dilakukan oleh Desa Panjalu dengan jawab pemerintah pusat dalam membangun
desa-desa lain di Kabupaten Ciamis melalui interkoneksi antar instansi pemerintah.
forum komunitas TIK yaitu DedemIT (Desa- Hubungan antarpemerintah melalui
desa Melek Informasi dan Teknologi). jejaring yang terkoneksi dan terintegrasi
Komunitas DedemIT Ciamis terdiri dari para melalui e-government sebaiknya dilakukan
perangkat desa, pegiat pemberdayaan dan untuk memudahkan komunikasi dan
relawan TIK yang tergabung dalam gerakan koordinasi. Penggunaan standarisasi dan
desa membangun yang memunyai kepedulian keamanan perlu diperhatikan dalam
untuk menyebarluaskan serta membangun membangun hubungan tersebut. Desa yang
tata kelola pemerintahan terbuka (open merupakan suatu wilayah yang terbentuk dan
governance) melalui pengelolaan informasi dikelola berdasarkan prakarsa masyarakat
perdesaan yang prima dengan menerapkan desa itu sendiri (Undang-Undang No. 6
prinsip efektivitas, transparansi, dan Tahun 2014 tentang Desa), memiliki
akuntabel. Komunitas DedemIT Ciamis karakteristik yang berbeda dengan desa
merupakan wadah gerakan sosial untuk lainnya, oleh karena itu diperlukan
mendorong terwujudnya pemerintah desa komunikasi dan koordinasi, jejaring atau
yang ramah dengan informasi dan teknologi forum komunikasi dengan desa-desa lainnya.
yang murah, legal dan positif. Serta
mendorong agar desa bisa memeroleh
kedaulatan atas data dan sumberdaya yang PENUTUP
ada untuk kesejahteraan (DedemIT, n.d.).
Program kerja yang dilakukan oleh DedemIT
yaitu: Simpulan
Desa Panjalu telah menggunakan TIK
Pembuatan website desa secara gratis.
untuk meningkatkan interaksi dengan
Pelatihan pengelolaan Sistem masyarakat, terutama dalam melakukan
Informasi Desa.
penyebaran atau diseminasi berita-berita
Mengawal dan mengritisi pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sedang
Undang-Undang Desa. dilaksanakan kepada masyarakat. Hal ini
Coaching clinic perangkat terbuka ditunjang dengan melakukan pelatihan dan
(open source). menambah pengetahuan terkait TIK. Dari sisi
Pengelolaan aplikasi mitra desa. SDM beberapa manfaat yang diperoleh oleh
Pendidikan dan Pelatihan Pewarta Desa Panjalu antara lain: (1) Mengurangi
Desa. rendahnya literasi TIK masyarakat melalui
Pendidikan Kader Pemerintah Desa pemanfaatan TIK; (2) Masyarakat
Hubungan antara pemerintah desa mengetahui kegiatan-kegiatan pembangunan
dengan instansi pemerintah vertikal maupun yang dilaksanakan di desa; (3) Masyarakat

138
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Tingkat Pemerintahan Desa
Didit Praditya

dapat dengan mudah mendapatkan informasi Perlu dikembangkan fasilitas (layanan)


(anggaran, kebijakan, kegiatan, dan lain-lain); yang mendukung komunikasi maupun
(4) Masyarakat mengetahui informasi kolaborasi antara pemerintah dengan dunia
mengenai pelayanan publik di desa. usaha, misalnya informasi/layanan
Di sisi dunia usaha, penggunaan TIK pengurusan izin usaha dan jual-beli secara
yang dilakukan Desa Panjalu melalui situs online (e-commerce).
web adalah penyebaran berita kegiatan atau Proses pelayanan publik melalui situs
media promosi mengenai hasil bumi, lokasi web sudah seharusnya difasilitasi dengan
wisata, penyelenggaraan festival seni budaya, dukungan sumber daya TIK dan sumber daya
kuliner, serta hasil kerajinan (UKM). Hal ini manusia yang dimiliki.
memberi manfaat kepada Desa Panjalu, yaitu: Situs web desa tidak hanya bersifat
(1) Memudahkan hubungan antara petani dan informatif saja, namun harus interaktif
pembeli dengan desa menjadi fasilitator dan maupun transaksional melalui peningkatan
dapat meningkatkan kompetisi antar petani; intensitas komunikasi dan ketertarikan
(2) Promosi produk hasil bumi dan kerajinan masyarakat.
(UKM) lebih murah dari segi biaya (cost); (3) Hubungan interaktif melalui forum, e-
Lokasi wisata lebih banyak dikunjungi mail, atau saluran formal (resmi) perlu
melalui promosi pariwisata di situs desa; (4) disediakan oleh Desa Panjalu guna
Memudahkan promosi dan informasi meningkatkan integritas dan keamanan.
mengenai penyelenggaraan festival seni Meningkatkan komunikasi dan
budaya dan kuliner di Desa Panjalu. koordinasi, jejaring atau forum komunikasi
Penggunaan TIK yang berkaitan dengan dengan pemerintah maupun desa lainnya.
pelayanan terhadap masyarakat di Desa
Panjalu dilakukan untuk kegiatan operasional
dalam mendukung pelayanan pemerintahan DAFTAR PUSTAKA
desa maupun dalam hal pengurusan perizinan.
Namun dalam pelaksanaanya, masih belum Jurnal:
dilakukan secara informatif maupun interaktif Bachrein, Saeful. (2010). Pendekatan Desa
melalui pemanfaatan TIK melalui situs web. Membangun di Jawa Barat: Strategi dan
Walaupun demikian, pihak pemerintah desa Kebijakan Pembangunan Perdesaan.
menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian,
berupaya untuk mengembangkan Volume 8 No. 2, Juni 2010, hal. 133-
pemanfaatan TIK (penggunaan aplikasi) 149.
khususnya untuk pelayanan kepada publik Budhirianto, Syarif. (2010). Efektivitas E-
atau masyarakat. Government Dalam Melaksanakan
Dalam hal solusi e-government yang Fungsi Pelayanan Publik di Provinsi
dilakukan di Desa Panjalu sebagian besar Jawa Barat dan Banten.Jurnal
masih di tahap informasi, dan sebagian kecil Penelitian Komunikasi, Vol. 13 No. 2
berada di tahap interaksi. Pemanfaatan TIK Tahun 2010, Departemen Komunikasi
atau internet di Desa Panjalu digunakan untuk dan Informatika RI Badan Penelitian
menyebarluaskan atau diseminasi informasi dan Pengembangan Komunikasi dan
mengenai kegiatan-kegiatan pembangunan Informatika Bandung, hal. 55-70.
yang dilaksanakan. Darmawan, Ikhsan. (2011). E-Government:
Studi Pendahuluan di Kabupaten
Saran Sragen. Proceeding Simposium
Pelatihan terkait TIK yang Nasional Otonomi Daerah, LAB-ANE
diselenggarakan secara rutin dan melibatkan FISIP Untirta, hal. 69-75.
masyarakat akan membantu meningkatkan Jahja, Ranggoaini. et. al. (2012). Sistem
literasi TIK. Kegiatan tersebut dapat disertai Informasi Desa: Sistem Informasi dan
dengan penyediaan fasilitas (layanan) untuk Data Untuk Pembaruan
masyarakat berbasis TIK di Desa Panjalu.
139
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No.2, Desember 2014: 129-140

Desa.Yogyakarta: COMBINE Resource <http://eprints.unsri.ac.id/2818/>.diakse


Institution (CRI). s 3 Oktober 2014.
Palvia, Shailendra C. Jain dan Sharma, Sushil Gerakan Desa Membangun. (n.d). Siapa
S. (2007). E-Government and E- Kami. Tersedia di
Governance: Definitions/Domain <http://desamembangun.or.id/siapa-
Framework and Status around the kami/>.diakses 28 Agustus 2014.
World. Di dalam Agarwal, Ashok, et al Gerakan Desa Membangun. (2014). GDM
(eds.) Foundations of E-government. Siap Luncurkan Program Desa 2.0 di
5TH International Conference On E- 100 Desa.Tersedia di
Governance. Hyderabad, hal. 1-12. <http://desamembangun.or.id/2014/08/g
Sirait, Emyana R. E. (2009). Literasi dm-siap-luncurkan-program-desa-2-0-
Teknologi Informasi dan Komunikasi di-100-desa/>.diakses 1 September
(TKI) di Kalangan Pejabat Pemerintah 2014.
Daerah Provinsi Bengkulu Tahun Mustika, Maya Dewi. (2011). Desa
2007.Widya Riset Vol. 12 No. 3 Tahun Mandalamekar, Raih Kemandirian
2009, Lembaga Ilmu Pengetahuan Teknologi dengan Open
Indonesia, Jakarta, hal. 103-109. Source.Indonesian e-Learning
Siswanto, Sudji. (2012). Literasi Teknologi Media.Tersedia di
Informasi dan Komunikasi (TIK) <http://idelearning.com/desa-
Masyarakat Desa Pantai. Jurnal Studi mandalamekar-raih-kemandirian-
Komunikasi dan Media, Vol. 16 No. 2 teknologi-dengan-open-source/.>
(Juli-Desember 2012). hal. 81-110 diakses 1 September 2014.
Yildiz, Mete. (2007). E-government research: PNPM Mandiri Perdesaan.(n.d.).Tentang
Reviewing the literature, limitations, PNPM Mandiri-Perdesaan. Tersedia di
and ways forward. Government <http://www.pnpm-
Information Quarterly 24 (2007), pp. perdesaan.or.id/?page=halaman&story_
646-665. id=1>.diakses 28 Agustus 2014.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Internet: Mandiri. (n.d.). Pengertian dan Tujuan.
Tersedia di
Desa Madusari. (2013). Madusari Bergabung
<http://www.pnpm-
Dalam Jejaring Gerakan Desa
mandiri.org/index.php?option=com_con
Membangun.Tersedia di
tent&view=article&id=54&Itemid=267
<http://madusari.desa.id/madusari-
> .diakses 28 Agustus 2014.
bergabung-dalam-jejaring-gerakan-
Santoso, Widjajanti M. (2011). Internet
desa-membangun/>.diakses 1
Masuk Desa, Rekam Jejak Pendirian
September 2014.
Telecenter di Indonesia.Seminar
DedemIT. (n.d.). Siapa Kami. Tersedia di Nasional Teknologi Informasi &
<http://ddemitciamis.web.id/siapa- Komunikasi Terapan 2011 (Semantik
kami/.>. 2011).Vol 1 No. 1 (2011).Tersedia di
diakses 28 Agustus 2014. <http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/s
Fathoni. (2010). Strategi Implementasi emantik/article/view/164/126>.diakses
Teknologi Informasi dan Komunikasi [3 Oktober 2014]
untuk Meningkatkan Kualitas Hidup
Masyarakat Pedesaan di
Indonesia.Seminar Nasional VI, 3 Juli Perundangan:
2010, Yogyakarta.Tersedia di Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa.

140

You might also like