You are on page 1of 10

Jurnal Administrasi Publik

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGANGKATAN TENAGA HONORER


MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR BKD PROVINSI
MALUKU UTARA

Meggi. C.F.Wattimena
Abstract: Procurement ofCivil Serviceisa processof activitiesto fill the vacancy formation. In
connection withthis, every Indonesian citizen who meets there quirements setout in government
regulations has an equal opportunityto apply and be appointed as civil servants. But the
objective cituations showed many honorary workers who have served for so long do not appointed
as Civil servants . Based onthe matter, this study intend to answer the question of how the
implementation of policy appointment of Honorary Workers to become candidates for Civil
Servants.
This study uses qualitative methods.This study using a sample taken at theoffice of the Regional
Employment Agency North Maluku provinceby using the interview technique 7 questions to 15
respondents. Qualitative analysis consists of 3steps. First, word reductionis the selection process
focusing on simplification and racial formations that emerge from therough notes written on the
field. Second,presentation of data that coversdrawing conclusions and taking action and the third is
Verification whereresearc her draws conclusions and verify the symptom so btained from the
field. Apart from the 3 steps, the researcheris also supported by document so btained from the
office of research.
From these results we canconclude that the government remain objective in the assessment of each
participantis concerned and in the recruitment of civil servants, govermant take into account the
ability of the regional budget because it canresult in the ability to provide public services. Because if
the budget mostly used to fund the salaries,thanthe public might suffered.
Based on this conclusion, it is better that governmentor government agency does not receive
honorary instantly, because of the fact that most honorary workers who are working now are
recruited without the selection but based only on kinshipand there for ethe government should hold
a cleanselection for all contract officersin government agencies so that it will result a higher
quality. Also, the government should postpone to receive honorary workes before resolving all
problems in their respective areas.

Keywords: recruitmen of honorary workes


LATAR BELAKANG MASALAH pembangunan secara berdayaguna dan
Sebagaimana yang telah tercantum berhasil guna. Berdasarkan penjelasan
PP nomor 56 tahun 2012 tentang pokok- pemerintah Republik Indonesia no.98
pokok Kepegawaian, sehingga tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai
pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Negeri Sipil, disebutkan bahwa pengadaan
CPNS memiliki kaitan dengan Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah proses
Pegawai Negeri Sipil yaitu pasal 12 ayat 1 kegiatan untuk mengisi formasi yang
dan 2 yaitu Manajemen Pegawai Negeri lowong. Lowongan formasi dalam suatu
Sipil diarahkan untuk menjamin organisasi negara pada umumnya
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan disebabkan adanya Pegawai Negeri Sipil

75
Jurnal Administrasi Publik

yang berhenti, meninggal dunia, mutasi Berdasarkan peraturan pemerintah


jabatan dan adanya pengembangan nomor 98 tahun 2000 tentang pengadaan
organisasi. Oleh karena pengadaan Pegawai Negeri Sipil, bahwa yang
Pegawai Negri Sipil adalah untuk mengisi dimaksud dengan pengadaan Pegawai
formasi yang lowong, maka pengadaan Negeri Sipil adalah proses kegiatan untuk
dilaksanakan atas dasar kebutuhan, baik mengisi formasi yang lowong. Sehubungan
dalam arti jumlah dan mutu pegawai, dengan hal tersebut, maka setiap warga
maupun kompetensi jabatan yang Negara Indonesia yang memenuhi syarat
dibutuhkan. yang ditentukan dalam peraturan
Pengadaan pegawai adalah suatu Pemerintah ini mempunyai kesempatan
proses kegiatan mengisi formasi yang yang sama untuk melamar dan diangkat
lowong, mulai dari perencanaan, menjadi Pegawai Negeri Sipil. Hal ini
pelamaran, penyaringan, sampai dengan berarti pengadaan Pegawai Negeri Sipil
pengangkatan. Dalam buku harus dilakukan atas dasar kebutuhan dan
sedarmayanti(2009) mengungkapkan harus dilaksanakan secara objektif sesuai
bahwa manajemen sumber daya manusia dengan syarat yang ditentukan.
pada hakekatnya adalah penerapan Untuk menghargai masa
manajemen. pengabdian tenaga honorer dengan tetap
Pada umumnya formasi lowong menjamin kualitas sumber daya manusia
disebabkan adanya Pegawai Negeri Sipil aparatur pemerintah maka pengangkatan
yang berhenti, pensiun, meninggal dunia, tenaga honorer menjadi calon Pegawai
atau adanya perluasan organisasi, yang Negeri Sipil akan dilakukan melalui
kemudian ditetapkan dalam keputusan pemeriksaan kelengkapan administrasi
menteri yang bertanggung jawab dibidang setelah dilakukan verifikasi dan validasi
pendayagunaan aparatur Negara. Karena bagi tenaga honorer yang penghasilanya
tujuan pengadaan Pegawai Negeri Sipil dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan
untuk mengisi formasi yang lowong, maka Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan
pengadaan Pegawai Negeri Sipil harus dan Belanja Daerah. Sedangkan bagi
berdasarkan kebutuhan, baik dalam arti tenaga honorer yang tidak dibiayai dari
jumlah maupun kompetensi jabatan yang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
diprlukan. dan Belanja Daerah dilakukan melalui
pemeriksaan kelengkapan administrasi dan

76
Jurnal Administrasi Publik

seleksi ujian tertulis sesama tenaga honorer kata tertulis atau lisan dari orang dan
yang dilakukan secara objektif, transparan, perilaku yang dapat diamati (sudarto
akuntabel. 1997:62). Oleh sebab itu penelitian
PP no. 43 Tahun 2007 pasal 4 ayat menggunakan metode kualitatif study
2, yaitu dijelaskan tentang pengangkatan pustaka. Intinya, dokumentasi atau study
Tenaga Honorer yang memenuhi ketentuan pustaka adalah metode yang digunakan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk menelusuri data history atau
diprioritaskan bagi tenaga honorer yang mengkaji literatur-literatur dan laporan-
mempunyai masa kerja lebih lama atau laporan yang berkaitan dengan judul
yang usiannya menjelang 46 tahun. Dan penelitian untuk memberikan gambaran
PP no 48 tahun 2005 Pasal 4 ayat1 atau penjelasan tentang pelaksanaan
mengatakan bahwa Pengangkatan tenaga pengangkatan tenaga honorer menjadi
honorer sebagalmana dimaksud dalam Pasal 3 CPNS.
ayat (l) dan ayat (2) huruf a,dllakukan melalul Teknik analisis data menurut (prof.
seleksl admlnlstrasl, dlslplln, lntegrltas,
J.L. Moleong. 2004) yaitu dipadukan dan
kesehatan, dan kompetensi. Sedangkan
dianalisis secara kualitatif dengan
Kondisi objektif menunjukan bahwa
memberikan interpretasi/penafsiran atas
banyak tenaga honorer yang sudah
fakta-fakta tersebut. Analisa kualitatif
mengabdi begitu lama tapi tidak diangkat
terdiri dari tiga langkah yaitu Reduksi data,
menjadi CPNS dan sebaliknya ada tenaga
penyajian data,dan penarikan kesimpulan
honorer yang masih baru namun sudah
atau verifikasi.
diangkat menjadi PNS.
1. Reduksi kata : proses pemilihan
METODE PENELITIAN ,pemusatan perhatian pada
Jenis penelitian yang digunakan penyederhanaan dan ransformasi data
adalah dengan menggunakan metode kasar yang muncul dari catatan-catatan
kualitatif sesuai dengan rumusan masalah tertulis dilapangan. Kegiatan Reduksi
untuk mencari tahu apakah implementasi ini berlangsung secara terus-menerus
atau pelaksanaan pengangkatan tenaga selama penelitian berlangsung dan
honorer menjadi CPNS sudah berjalan dilanjutkan setelah data terkumpul
dengan baik ataukah belum. Penelitian dengan membuat ringkasan kedalam
Kualintatif adalah prosedur penilaian yang pola yang lebih jelas.
yang menghasilkan data deskriptif berupa

77
Jurnal Administrasi Publik

2. Penyajian Data : Peneliti honorer di Kantor Gubernur Provinsi


mengembangkan sebuah deskripsi Maluku Utara saat ini sudah berjalan
informasi tersusun untuk menarik dengan baik dan benar, karena sudah
kesimpulan dan pengambilan tindakan. didasarkan pada penilaian yang objektif
Data yang telah direduksi kemudian baik dalam kompetensi, pemeriksaan
disajikan dalam bentuk tema naratif. berkas dsb. Namun jika dilihat dalam
3. Penarikan kesimpulan/Verifikasi : peraturan pemerintah yang berlaku
Peneliti berusaha menarik kesimpulan mengenai pengangkatan Tenaga honorer
dan melakukan verifikasi dengan menjadi CPNS PP no. 48 tahun 2007 pasal
mencari makna setiap gejala yang 4 ayat 2 tentang tenaga honorer yang masa
diperolehnya dari lapangan, mencatat kerja paling lama dan usia yang menjelang
keteraturan dan konfigurasi yang 46 thn harus diprioritaskan, tapi
mungkin ada, alur kausalitas dari kenyataanya masih banyak tenaga honorer
fenomena, dan proposisi. yang usianya menjelang 46 thn namun
Dalam penelitian ini penulis masih tetap menjadi tenaga honorer. Ada 2
menggunakan teknik analisis data yang hal yang menjadi alasan tersebut terjadi
bersifat deskriptis kualintatif, dengan yang pertama dilihat dari anggaran
tujuan memberikan gambaran mengenai pemerintah, karena pemerintah hanya
situasi dan kondisi yang terjadi mampu membiayai 30 persen saja, dan
berdasarkan data yang diperoleh. yang kedua kualitas Tenaga honorer yang
terlihat dari hasil tes, banyak tenaga
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN honorer yang memiliki nilai di bawah
A. Rangkuman Dan Pembahasan
standar, otomatis sekalipun tenaga honorer
Deskripsi hasil wawancara dengan
tersebut harus di prioritaskan, tetap saja
15 orang informan sebagaimana telah
pemerintah harus menyeimbang dengan
diuraikan diatas dapat di buat rangkuman
nilai dari hasil tes pengangkatan tersebut.
sesuai fokus penelitian yaitu sebagai
B. Pembahasan hasil Penelitian
berikut :
Berikut ini adalah hasil analisis
Kebijakan pengangkatan tenaga
atau interpretasi peneliti dengan
Honorer menjadi Calon Pegawai negeri
menyesuaikan dari beberapa teori yang
Sipil pada umumnya informan telah
bersangkutan dengan indikator penelitian
mengatakan bahwa pengangkatan tenaga

78
Jurnal Administrasi Publik

mengenai implementasi kebijakan menurut Edward III dalam Widodo (2011:98)


model Edward III (Widodo, 2011:97). mengemukakan bahwa: bagaimanapun
jelas dan konsistensinya ketentuan-
1. Komunikasi
ketentuan dan aturan aturan serta
Komunikasi merupakan proses
bagaimanapun akuratnya penyampaian
penyampaian informasi dari komunikator
ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan
kepada komunikan. Sementara itu,
tersebut, jika para pelaksana kebijakan
komunikasi kebijakan berarti
yang bertanggung jawab untuk
merupakan proses penyampaian informasi
melaksanakan kebijakan kurang
kebijakan dari pembuat kebijakan
mempunyai sumber-sumber daya untuk
(policy makers) kepada pelaksana
melaksanakan kebijakan secara efektif
kebijakan (policy implementors)
maka implementasi kebijakan tersebut
(Widodo, 2011:97).
tidak akan efektif. Sumber daya di sini
Komunikasi yang dimaksud dalam
berkaitan dengan segala sumber yang dapat
penelitian ini yaitu penjelasan tentang
digunakan untuk mendukung keberhasilan
bentuk program serta tujuan dan sasaran
implementasi kebijakan. Sumber daya ini
program pengangkatan tenaga honorer oleh
mencakup sumber daya manusia,
pihak pelaksana kebijakan yakni BKD
anggaran, fasilitas, informasi dan
provinsi maluku utara. Sesuai hasil
kewenangan yang dijelaskan sebagai
wawancara dilapangan menunjukkan
berikut :
bahwa saat ini manfaat kebijakan
a) Sumber Daya Manusia (Staff)
pengangkatan Tenaga honorer sudah dapat
Implementasi kebijakan tidak akan
dirasakan karena sudah ada sebagian
berhasil tanpa adanya dukungan dari
tenaga honorer yang lulus menjadi CPNS
sumber daya manusia yang cukup
walaupun memang tak dapat dipungkiri
kualitas dan kuantitasnya. Kualitas
masih ada beberapa Tenaga honorer yang
sumber daya manusia berkaitan
tidak lulus menjadi Calon Pegawai Negeri
dengan keterampilan, dedikas,
sipil terutama yang masa kerjanya paling
profesionalitas, dan kompetensi di
lama dan usiannya menjelang 46 tahun.
bidangnya, sedangkan kuatitas
2. Sumber Daya
berkaitan dengan jumlah sumber daya
Sumber daya memiliki peranan
manusia apakah sudah cukup untuk
penting dalam implementasi kebijakan.
melingkupi seluruh kelompok sasaran.

79
Jurnal Administrasi Publik

Sumber daya manusia sangat kebijakan. Sementara wewenang


berpengaruh terhadap keberhasilan berperan penting terutama untuk
implementasi, sebab tanpa sumber meyakinkan dan menjamin bahwa
daya manusia yang kehandalan kebijakan yang dilaksanakan sesuai
sumber daya manusia, implementasi dengan yang dikehendaki. Namun
kebijakan akan berjalan lambat. untuk variabel ini pencapainnya masih
b) Anggaran (Budgetary) sangat kurang karena berdasarkan
Dalam implementasi kebijakan, hasil wawancara dilapangan memang
anggaran berkaitan dengan kecukupan pengangkatan tenaga honorer sudah
modal atau investasi atas suatu dilaksanakan dengan baik namun,
program atau kebijakan untuk Perekrutan PNS yang kurang
menjamin terlaksananya kebijakan, memperhitungkan kemampuan
sebab tanpa dukungan anggaran yang anggaran daerah berakibat pada
memadahi, kebijakan tidak akan kemampuan daerah untuk
berjalan dengan efektif dalam menyediakan pelayanan publik
mencapai tujuan dan sasaran. menjadi terbatas. Jika anggaran daerah
c) Fasilitas (facility) tersedot untuk membiayai gaji
Fasilitas atau sarana dan prasarana pegawai, yang dirugikan sebenarnya
merupakan salah satu faktor yang adalah masyarakat. Pemda tentu akan
berpengaruh dalam implementasi kekurangan anggaran untuk
kebijakan. Pengadaan fasilitas yang infrastruktur dan pelayanan publik.
layak, seperti gedung, tanah dan Pada gilirannya, aktivitas
peralatan perkantoran akan menunjang ekonomi dan tingkat kesejahteraan
dalam keberhasilan implementasi rakyat akan menurun.
suatu program atau kebijakan.
3. Disposisi
d) Informasi dan Kewenangan Kecenderungan perilaku atau
(Information and Authority) karakteristik dari pelaksana kebijakan
Informasi juga menjadi faktor penting berperan penting untuk mewujudkan
dalam implementasi kebijakan, implementasi kebijakan yang sesuai
terutama informasi yang relevan dan dengan tujuan atau sasaran.
cukup terkait bagaimana
mengimplementasikan suatu

80
Jurnal Administrasi Publik

Sikap dari pelaksana kebijakan lepas tangan. Kesejahteraan tenaga honorer


akan sangat berpengaruh dalam memang harus diperhatikan.
implementasi kebijakan. Apabila
4. Struktur Birokrasi/Organisasi
implementor memiliki sikap yang baik Struktur birokrasi memiliki
maka dia akan dapat menjalankan pengaruh yang signifikan terhadap
kebijakan dengan baik seperti apa yang implementasi kebijakan. Aspek struktur
diinginkan oleh pembuat kebijakan, organisasi ini melingkupi dua hal yaitu
sebaliknya apabila sikapnya tidak mekanisme dan struktur birokrasi itu
mendukung maka implementasi tidak akan sendiri. Aspek pertama adalah mekanisme,
terlaksana dengan baik. dalam implementasi kebijakan biasanya
Berdasarkan hasil penelitian sudah dibuat standart operation procedur
dilapangan menunjukkan bahwa awalnya (SOP). Pengangkatan Tenaga honorer
implementasi berjalan dengan baik namun diprakarsai oleh pemerintah, merupakan
alangkah lebih baik pemerintah harus salah satu program dari pemerintah
menerbitkan peraturan yang jelas tentang
provinsi dimana tenaga honorer yang
pengangkatan honorer. Sebab, proses memiliki masa kerja paling lama dan
pengangkatan tenaga honorer seringkali usianya menjelang 46 tahun diprioritaskan
mengabaikan standar kompetensi. untuk diangkat menjadi CPNS.
Kalaupun sekolah dan instansi diberi Berdasarkan hasil observasi dan
kewenangan mengangkat tenaga honor, wawancara menunjukkan bahwa
pemerintah harus menetapkan standar yang implementasi kebijakan pengangkatan
jelas dan terukur dan mengawasi Tenaga honorer di kantor Gubernur Prov.
pelaksanaannya secara ketat. Pemerintah
Maluku Utara mengalami masalah pada
juga harus terus menerus memberikan variabel ini,karena susunan pemerintahan
pendidikan dan pelatihan pada tenaga provinsi sudah baik namun kualitas dan
honorer agar kualitasnya semakin baik. kemampuan tenaga honorer yang terbatas
Kejelasan status guru dan pegawai akibat Perekrutan pegawai negeri yang
honorer merupakan hal penting sehingga tidak berkualitas yang akan berdampak
tidak mengganggu kinerja mereka dalam terhadap rendahnya kinerja pemerintahan
memberikan pelayanan pada masyarakat. dan pelayanan masyarakat. Dalam hal ini
Pemerintah sudah sepantasnya tidak bisa pemerintah perlu memperhatikan kualitas

81
Jurnal Administrasi Publik

tenaga honorer agar saatdiangkat menjadi dan usianya menjelang 46 tahun, namun
CPNS, dapat memberi dampak yang baik disisi lain pemerintahpun harus menilai
berupa pelayanan bagi masyarakat. berdasarkan hasil tes(nilai) dari peserta
yang bersangkutan, dan dalam Perekrutan
KESIMPULAN DAN SARAN
PNS pemerintah harus memperhitungkan
A. Kesimpulan
kemampuan anggaran daerah jika tidak hal
Berdasarkan hasil penelitian
tersebut dapat berakibat pada kemampuan
sebagaimana telah diuraikan diatas, maka
daerah untuk menyediakan pelayanan
dapat ditarik kesimpulan bahwa :
publik menjadi terbatas. Jika anggaran
Pengangkatan tenaga Honorer
daerah tersedot untuk membiayai gaji
menjadi Calon Pegawai Negeri sipil di
pegawai, yang dirugikan sebenarnya
Kantor Gubernur Prov. Maluku Utara pada
adalah masyarakat. Pemda tentu akan
umumnya sudah dilaksanakan dengan baik
kekurangan anggaran untuk infrastruktur
dan benar melalui seleksi Administrasi,
dan pelayanan publik. Pada gilirannya,
disiplin, integritas, kesehatan dan
aktivitas ekonomi dan tingkat
kompetensi berdasarkan PP. No 56 tahun
kesejahteraan rakyat akan menurun. Hal ini
2012 perubahan dari PP no. 43 tahun 2007.
sesuai dengan PP nomor 56 tahun 2012
Dan sebagaimana yang telah ditetapkan
pasal 6 ayat 3 tentang tenaga honorer
juga berdasarkan Peraturan kepala Badan
yang bekerja pada instansi pemerintah dan
Kepegawaian Negara (BKN) nomor 9
penghasilannya tidak dibiayai oleh oleh
tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan
APBN dan APBD dapat diangkat menjadi
pengadaan calon pegawai negeri sipil.
CPNS sesuai dengan kebutuhan dan
Namun demikian, masih banyak Tenaga
kemampuan keuangan negara berdasarkan
honorer yang belum dinyatakan lulus
formasi sampai dengan tahun anggaran
menjdi CPNS dan sebagian ada yang masa
2014.
kerjanya paling lama dan usianya
menjelang 46 thn, dalam hal ini pemerintah B. Saran
sudah berusaha melaksanakan Bertolak dari kesimpulan dan hasil
pengangkatan tenaga honorer ini penelitian, maka saran atau rekomendasi
berdasarkan peraturan yang berlaku,disisi yang dapat dikemukakan sebagai berikut:
lain pemerintah ingin memprioritaskan 1. Kebijakan tentang pengangkatan
tenaga honorer yang bekerja paling lama tenaga honorer yang dibuat

82
Jurnal Administrasi Publik

Pemerintah harus lebih di perjelas agar mempengaruhi kelancaran dan


tidak ada lagi penuntutan dari tenaga efektivitas pelaksanaan rekrutmen
honorer untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil pada
CPNS. Pemerintah Maluku Utara.
2. Tujuan dan sasaran pemerintah harus
DAFTAR PUSTAKA
lebih terarah lagi agar tidak ada Ardiyansyah. 2012. Sistem Administrasi
keterlambatan dalam melakukan dan Manajemen Sumber Daya
pengangkatan menjadi CPNS, Manusia Sektor Publik dalam
Pengangkatan tenaga honorer harus prespektif otonomi daerah.
sesuai dengan formasi jabatan agar Yogyakarta: Gava Media
tenaga honorer bisa menempati Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
formasi jabatan yang ada, dan Kuantitatif Kualitatif dan R&D
3. Sebaiknya instansi atau lembaga Bandung : Alfabeta
pemerintah tidak menerima honorer Harbani Pasolong. 2011. Teori
secara langsung, karena kebanyakan
Administrasi Publik. Bandung:
tenaga honorer yang bekerja sekarang Alfabeta
tanpa seleksi dan berdasarkan Sondang P. 2012. Siagian.Manajemen
kedekatan atau nepotisme. Sumber Daya Manusia. Jakarta:
4. Pemerintah daerah harus mengadakan Bumi Aksara
seleksi yang bersih untuk honorer di Imdiahono Dwiyanto. 2000.
semua instansi atau lembaga Perbandingan Administrasi publik
pemerintah, sehingga hasilnya lebih Model. Konsep dan Aplikasi.
berkualitas. Sebaiknya Pemerintah
Yokyakarta :gava Media
menunda mengangkat CPNS dari jalur Nugroho.Riant.D. 2008. Kebijakan Publik
umum sebelum semua honorer Formulasi.Implementsi dan
kategori 2 di daerah masing-masing Evaluasi. Jakarta :Sinar Grafika
selesai. pengangkatan Calon Pegawai Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya
Negeri Sipil dari Tenaga honorer harus Manusia dan Produktifitas kerja
secara obyektif dan transparan agar Jakarta : Mandar maju
tidak menimbulkan kesalahan- Makmur.H. 2007 Patologi serta terapinya
kesalahan maupun intervensi dan dalam ilmu Administrasi dan
konflik kepentingan yang

83
Jurnal Administrasi Publik

Organisasi Makasar : Refika Peraturan pemerintah nomor 56 tahun


Aditama 2012 tentang perubahan kedua atas pp
Widodo, 2011 Analisis Kebijakan Publik: no.48 2005 tentang Pengangkatan
Konsep dan Aplikasi Analisis Tenaga Honorer Menjadi CPNS
Proses Kebijakan Publik. Malang : Pokok-Pokok Kepegawaian Pegawai
Bayu Media Negeri Sipil (P.N.S) penerbit

Dokumen: Intimedia.

Peraturan no 43 tahun 2007 tentang Peraturan Kepala Badan Kepegawaian

Pengangkatan Tenaga Honorer Negara nomor 9 tahun 2012 tentang

Menjadi CPNS pedoman pelaksanaan pengadaan


calon pegawai negeri Sipil

84

You might also like