You are on page 1of 11

KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DALAM PROSES PEREKRUTAN

APARATUR NEGERI SIPIL DI KABUPATEN WAROPEN PROVINSI PAPUA

LAZARUS WATOPA
ARIE JUNUS RORONG
GUSTAAF BUDI TAMPI

The purpose of this research is to know the performance of Regional Personnel Agency In Civil Apparatus
Recruitment Process. This research uses qualitative approach method. which was proposed by Gibson that
is effectiveness, efficiency, accountability and justice. The research informant is the Head of BK Service (1
Person): Secretary BKD (1 Person); Employee BKD (3 Persons) Applicants CPNS (5 Persons). Data was
collected using interview guidelines, while the analytical technique used was interactive model analysis
from. Based on the results of data analysis, it is concluded that the effectiveness of the administration of the
Waropen Regency administration, especially the Regional Personnel Agency of Waropen Regency, is seen
from the indicators of effectiveness, efficiency, accountability and justice is not good. Based on the results
of research can be recommended suggestions: 1. Waropen County Government, especially the Regional
Personnel Agency Waropen Regency. Expected to further improve its performance; 2. It is necessary to
maintain and enhance the integrity and integrity of resources in the scope of the BKD, especially the attitude
and consistency of the responsibilities in order for each realization of the work program to be resolved as
expected; 3.The form of responsibility is further enhanced so that the bias gives the public trust and
maintains the authority of the government at the community level; 4. Maintaining existing professionalism
so that recruitment of candidates for civil servants is not indicated

Keywords: Performance, Governmental Apparatus

PENDAHULUHAN dilakukan guna terciptanya pemerintah yang


Semangat reformasi telah mendorong konsisten Dalam konteks ini, penataan sumber
Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk melakukan daya aparatur menjadi hal yang sangat penting
pembaharuan dan peningkatan sistem di lakukan. Terlebih lagi di era otonomi khsusu
pemerintahan negara dalam pembangunan, seperti sekarang. Penataan sumber daya
perlindungan dan pelayanan masyarakat guna aparatur yang professional dalam manajemen
mendorong kebutuhan serta kepentingan otonomi khusus harus di prioritaskan, karena
masyarakat. Salah satu keberhasilan otonomi reformasi di bidang administrasi pemerintah
khusus adalah kesiapan sumber daya manusia mengharapkan hadirnya pemerintah yang lebih
yang mengerti dan memahami tujuan dari berkualitas, lebih mampu mengemban fungsi-
pemekaran daerah. Undang-undang Nomor 23 fungsi pelayanan publik, pemberdayaan
Tahun 2014 tentang pemerintah daerah, di masyarakat, dan pembangunan sosial ekonomi.
tujukan kesiapan sumber daya manusia dalam Instansi pemerintah secara berkala
hal ini adalah kepegawaian daerah dengan menyelenggarakan rekrutmen dan seleksi
meningkatkan pengembangan sumber daya pegawai agar pelayanan kepada publik tidak
manusia dan sumber daya alam. Peningkatan terhambat. Selanjutnya di selenggarakannya
sumber daya manusia tersebut tak terlepas dari rekrutmen mengemban keinginan-keinginan
kesiapan kepegawaian daerah yang di sebut tertentu agar organisasi tetap eksis seperti yang
dengan aparatur. Untuk melaksanakan tugas di kemukakan oleh Siagian (1994) ”untuk
mulia, itu diperlukan pegawai yang mendapatkan persediaan sebanyak mungkin
mempunyai kemampuan melaksanakan tugas calon-calon pelamar sehingga organisasi akan
secara profesional dan bertanggung jawab mempunyai kesempatan lebih besar untuk
dalam penyelenggarakan tugas pemerintah. melakukan pilihan terhadap calon pegawai
Namun berbagai tuntutan itu tidaklah terbentuk yang dianggap memenuhi standar kualifikasi
secara otomatis, namun berbagai cara yang organisasi”. Keberhasilan proses rekrutmen
pegawai dapat mempengaruhi kelancaran dan butuhkan oleh organisasi publik (instansi
keberhasilan fungsi-fungsi dan aktivitas pemerintah). Undang-undang Nomor 5 Tahun
manajemen yang lain. Fungsi-fungsi tersebut 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
meliputi fungsi penempatan, fungsi mengamanatkan agar rekrutmen dan seleksi
pengembangan dan fungsi adaptasi. Sedangkan CPNS melalui penilaian secara objektif
aktivitas-aktivitas yang mengikuti rekrutmen berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan
adalah seleksi, orientasi, dan promosi. persyaratan lain yang di butuhkan oleh jabatan.
Dalam melaksanakan tugas Disamping itu penyelenggaraan rekrutmen dan
pemerintahan dan pembangunan yang amat seleksi CPNS terdiri dari 3 (tiga) tahap,
kompleks, mutlak di perlukan pegawai (sumber meliputi seleksi administrasi, seleksi
daya aparatur) yang handal dan profesional. kompetensi dasar, dan seleksi kompetensi
Langkah strategis untuk mewujudkan hal bidang.
tersebut, adalah dengan menyelenggarakan Di menyadari bahwa pemerintah telah
rekrutmen dan seleksi atas dasar system berupaya melakukan perbaikan sistem
prestasi (merit system) untuk memilih orang rekrutmen dan seleksi pegawai. Idealnya,
yang terbaik diantara yang terbaik (the best pegawai yang berkualitas itu didapatkan
among the best). Menurut Riggs (dalam melalui sistem rekrutmen yang profesional,
Sulardi, 2005), sistem ini telah diterapkan transparan dan berdasarkan merit system
secara luas di negara-negara maju dan terbukti (kompetensi).Karena alasanalasan inilah
menghasilkan pegawai-pegawai yang ahli dan reformasi dalam sistem pengadaan PNS juga
profesional. harus mendapat perhatian dengan sungguh-
Sejak di berlakukannya Peraturan sungguh. Dengan sistem pengadaan PNS yang
Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2013 yang efektif akan didapat sumber daya manusia yang
merupakan perubahan kedua terhadap PP secara kompetensi memadai dan sesuai dengan
Nomor 98 Tahun 2000, rekrutmen dan seleksi kebutuhan organisasi, yaitu sumber daya
(pengadaan) calon pegawai negeri sipil manusia yang cerdas, profesional, netral,
dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian mempunyai komitmen tinggi, dan memiliki
bersama Kementerian Pendayagunaan semangat pengabdian, serta belum ‘tertular’
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi oleh budaya-budaya atau kebiasan dalam
(Kementerian PAN dan RB). Proses pengadaan organisasi yang kontra produktif.
calon pegawai negeri sipil tidak lagi menjadi Permasalahan yang ditemukan bahwa
monopoli Pejabat Pembina Kepegawaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
(Gubernur atau Bupati/Walikota). Akan tetapi Kabupaten Waropen, hasil penelitian di nilai
jumlah, komposisi dan kualifikasi rekrutmen di tidak professional dalam tahap pendaftaran
sesuaikan dengan beban tugas dan fungsi calon pegawai negeri sipil, pasalnya setelah
daerah. Terbitnya PP Nomor 78 Tahun 2013 di persyaratan itu di umumkan secara trasparan,
samping memperbaiki system rekrutmen dan tetapi temuan dilapangan ada yang tidak
seleksi calon pegawai negeri sipil, juga lengkap tetapi karena punya kedekatan
mempertegas peran Kementerian PAN dan RB. keluarga dengan pegawai atau pemerintah
Keterlibatan Kementerian PAN dan RB mulai mereka dapat diikutsertakan dalam proses
dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, seleksi. Kemudian banyak juga pemerintah
penyaringan, pengangkatan CPNS sampai daerah yang masih menggunakan yang
dengan pengangkatan menjadi PNS. namanya politik uang (money politic), ketika
Sebagaimana di ketahui bahwa tahapan proses seseorang dalam proses calon pegawai negeri
rekrutmen dan seleksi CPNS, menjadi sipil. Dari permasalahan yang ditemukan di
perhatian pemerintah dalam memperoleh atas, sehingga penulis tertarik untuk melakukan
sumber daya aparatur yang profesional dan di penelitian dengan judul Kinerja BKD dalam
proses perekrutan ASN di Kabupaten Waropen rasionalitas teknis, nilai, misi, tujuan
Provinsi Papua. organisasi, serta fungsi agen pembangunan.
c. Keadilan, mempertanyakan distribusi dan
TINJAUAN PUSTAKA alokasi layanan yang diselenggarakan oleh
Konsep Kinerja BKD organisasi pelayanan publik. Kriteria ini
Kinerja atau di dalam bahasa Inggris erat kaitannya dengan konsep ketercukupan
disebut dengan performance yang sering atau kepantasan. Keduanya mempersoalkan
diartikan oleh para cendikiawan sebagai apakah tingkat efektivitas tertentu,
penampilan unjuk kerja atau prestasi dan dapat kebutuhan dan nilai-nilai dalam masyarakat
diartikan pula sebagai sesuatu yang telah dapat terpenuhi. Isu-isu yang menyangkut
dikerjakan(hasil yang dicapai). Kinerja atau pemerataan pembangunan, layanan pada
performance adalah hasil kerja yang dapat kelompok pinggiran dan sebagainya, akan
dicapai seseorang atau sekelompok orang mampu dijawab melalui kriteria ini.
dalam suatu organisasi sesuai dengan d. Daya Tanggap, Berlainan dengan bisnis
wewenang dan tanggung jawab masing-masing yang dilaksanakan oleh perusahaan swasta,
dalam rangka upaya mencapai beberapa konsep organisasi pelayanan public merupakan
mengenai pengertian kinerja. bagian dari daya tanggap negara atau
Widodo (2006:78) kinerja adalah pemerintah akan kebutuhan vital
melakukan sesuatu kegiatan dan masyarakat. Oleh sebab itu, kriteria
menyempurnakan sesuai dengan tanggung organisasi tersebut secara keseluruahan
jawabnya dengan hasil seperti yang harus dapat dipertanggungjawabkan secara
diharapkan. Selanjutnya Prawirosentono transparan demi memenuhi kriteria daya
(1999:2) mengatakan bahwa kinerja adalah tanggap ini.
hasil kerja yang dapat dicapai oleh
Konsep Rekruitmen
aparat/pegawai atau sekelompok
aparat/pegawai dalam suatu organisasi, sesuai Di Dalam suatu organisasi selalu terbuka
dengan wewenang dan tanggung jawab kemungkinang untuk terjadinya lowongan.
masing-masing, dalam upaya hokum dan dengan aneka penyebabnya oleh karena itu
sesuai dengan moral dan etika. lowongan yang kosong harus segera di isi.
Kumorotomo dalam Agus Dwiyanto Proses kegiatan untuk mengisi formasi yang
(2006 : 52) mengemukakan bahwa untuk lowong adalah dengan pengadaan. Kegiatan
menilai kinerja organisasi dapat digunakan pengadaan yang dilakukan harus denga
beberapa kriteria sebagai pedoman penilaian perencanaan yang matang sehingga pada saat
kinerja organisasi pelayanan publik, antara proses pengadaan berlangsung dapat mencapai
lain: jumlah recruits sesuai dengan persyaratan
a. Efisiensi, menyangkut pertimbangan untuk keperluan seleksi selanjutnya.
tentang keberhasilan organisasi pelayanan Menurut Hasibuan (2000:40) Rekrutmen
publik mendapatkan laba, memanfaatkan adalah usaha mempengaruhi tenaga kerja agar
faktor-faktor produksi serta pertimmbangan mau melamar lowongan pekerjaan yang ada
yang berasal dari rasionalitas ekonomis. dalam suatu pekerjaan. Menurut Rachmawati
Apabila diterapkan secara objektif, kriteria (2008:48) Rekrutmen adalah proses mencari
seperti likuiditas, solvabilitas, dan menemukan dan menarik para calon Pegawai
rentabilitas merupakan kriteria efisiensi untuk di pekerjakan Oleh organisasi.
yang sangat relevan. Sedangkan menurut Simamora (2004:178)
b. Efektivitas, Apakah tujuan dari menyatakan bahwa proses rekrutmen pada
didirikannya organisasi pelayanan publik dasarnya menerapkan beberapa hal :
tercapai? Hal tersebut erat kaitannya dengan
1. Pengindentifikasian kebutuhan untuk tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri
melakukan pengadaan sipill.
2. Membuat deskripsi, spesifikasi, dan standar
Konsep Aparatur Sipil Negara (ASN)
kinerja yang rinci
3. Menentukan sumber-sumber kandidat Dalam ketentuan umum undang-
4. Menentukan kriteria-kriteria rekrutmen undang nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur
5. Menyeleksi sumber-sumber rekrutmen; sipil Negara dijelaskan aparatur sipil negara
6. Menyusun dan menyeleksi dan yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
menjadwalkan program rekrutmen; bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
7. Memberitahukan hasil kepada para pelamar pemerintah dengan perjanjian kerja yang
8. Menunjuk kandidat yang lolos seleksi. bekerja pada instansi pemerintah. Selanjutnya
di sebutkan Pegawai aparatur sipil Negara yang
Sistem Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil.
selanjutnya disebut pagawai ASN adalah
Sebelum melakukan rekrutmen pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
pegawai didahului proses Formasi Pegawai dengan perjanjian kerja yang di angkat oleh
Negeri Sipil (PNS). Formasi PNS ini diatur pejabat Pembina kepegawaian dan di serahi
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau di
2003 telah ditentukan Pokok-pokok serahi tugas Negara lainnya dan di gaji
Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan peraturan perundang-undangan.
untuk mengisi satuan organisasi pemerintah. Dalam Manajemen ASN adalah pengelolaan
Menurut ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
Undang-undang Nomor 43 Tahun professional, memiliki nilai dasar, etika
1999 yang dimaksud formasi adalah jumlah profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
dan susunan pangkat pegawai Negeri Sipil praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Bahwa
yang diperlukan oleh suatu satuan organisasi untuk mewujudkan aparatur sipil Negara
negara untuk mampu melaksanakan tugas sebagai bagian dari reformasi birokrasi, perlu
pokok untuk jangka waktu tertentu yang ditetapkan apartur sipil Negara sebagai bagian
ditetapkan oleh menteri yang bertanggung dari reformasi birokrasi, perlu ditetapkan
jawab dalam bidang penerbitan dan aparatur sipil Negara sebagai profesi yang
penyempurnaan Aparatur Negara. memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan dirinya dan wajib
Proses Pengadaan Pegawai negeri Sipil
mempertanggungjawabkan kinerjanya dan
Setelah melalui formasi PNS, maka menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan
tahapan selanjutnya adalah hasil dari formasi manajemen apartur sipil Negara.
tersebut dijadikan dasar untuk melakukan
Konsep Kinerja BKD Dalam Rekruitmen
pengadaan atau rekrutmen CPNS. Pengadaan
Pegawai Negeri Sipil adalah proses kegiatan Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
untuk mengisi formasi yang lowong. merupakan badan yang dibentuk setelah
Lowongan formasi dalam formasi dalam suatu pelaksanaan otonomi daerah tahun 1999.
satuan organisasi Negara pada umumnya Badan ini mempunyai tugas untuk mengurusi
disebabkan oleh 2 (dua) yaitu, adanya Pegawai administrasi kepegawaian pemerintah daerah
Negeri Sipil yang berhenti atau adanya baik di pemerintah daerah kabupaten/kota
perluasan organisasi. Karena pengadaan maupun pemerintah daerah provinsi. Hampir
Pegawai Negeri Sipil ini adalah untuk sebagian besar BKD ini hanya berada ditingkat
keperluan, baik dalam arti jumlah, maupun kabupaten/kota sedangkan ditingkat provinsi
dalam arti mutu. Kebijakan pengadaan PNS ini banyak yang masih menggunakan biro yakni
diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 98 Biro Kepegawaian. Sesuai dengan undang-
undang pemerintahan daerah kewenangan n. Penyiapan kebijakan umum
mengatur kepegawaian mulai dari rekrutmen pengembangan kepegawaian dan
sampai dengan pensiun berada di berkoordinasi dengan Badan Pendidikan
kabupaten/kota (Thoha,2014:18-19). dan Pelatihan
Sementara Tugas Pokok dan Fungsi Badan o. Penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan,
Kepegawaian Daerah adalah sebagi berikut : pemindahan dan pemberhentian Pegawai
1. Tugas Pokok Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma
a. Melaksanakan urusan Pemerintahan standar dan prosedur yang ditetapkan
Daerah dalam penyusunan dan dalam peraturan perundang-undangan
pelaksanaan kebijakan daerah bidang p. Penyiapan dan pelaksanaan administrasi
Kepegawaian ; pengangkatan, pemindahan dan
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang pemberhentian dalam dan dari jabatan
diberikan oleh Bupati sesuai dengan struktural atau fungsional sesuai dengan
bidang tugasnya. norma standar dan prosedur yang
2. Fungsi. ditetapkan dengan peraturan perundang-
a. Pengumpulan, pengelolaan dan undangan
pengendalian data berbetuk database serta q. Penyiapan dan penetapan pensiun Pegawai
analisa data untuk penyusunan program Negeri Sipil Daerah
kegiatan ; r. Penetapan gaji, tunjangan dan
b. Perencanaan strategis pada Badan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil Daerah
Kepegawaian Daerah ; sesuai dengan norma standar dan prosedur
c. Perumusan kebijakan teknis bidang yang ditetapkan dalam peraturan
kepegawaian ; perundang undangan
d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan s. Pelaksanaan pemberian penghargaan dan
pelayanan umum bidang kepegawaian; tanda jasa kepada Pegawai Negeri Sipil
e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang t. Penyiapan dan pelaksanaan administrasi
kepegawaian ; kepangkatan Pegawai Negeri Sipil sesuai
f. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dengan norma standar dan prosedur yang
serta evaluasi dan pelaporan ditetapkan dalam peraturan perundang-
penyelenggaraan bidang kepegawaian ; undangan
g. Pelaksanaan standar pelayanan minimal u. Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen
yang wajib dilaksanakan bidang Kepegawaian secara komprehensif
kepegawaian ; v. Penyiapan kebutuhan data dan/atau
h. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan informasi untuk penyusunan program
pada Badan Kepegawaian Daerah ; pengembangan kepegawaian
i. Pengkoordinasian, integrasi dan w. Pendokumentasian tata naskah
sinkronisasi kegiatan bidang kepegawaian kepegawaian
di lingkungan Pemerintah Daerah ; x. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan
j. Pembinaan dan pelaksanaan kerjasama dan pengendalian di bidang kepegawaian.
dengan masyarakat, Lembaga Pemerintah
METODE PENELITIAN
dan Lembaga lainnya
k. Penyelenggaraan administrasi Pegawai Jenis Penelitian
Negeri Sipil Daerah Penelitian ini bersifat di desain sebagai
l. Pelaksanaan peraturan perundang- suatu penelitian kualitatif bogman dan taylor
undangan bidang kepegawaian dalam moleong, (2006) mengatakan bahwa
m. Perencanaan formasi dan pengembangan metode penelitian kualitatif adalah metode
kepegawaian penelitian yang menghasilkan data deskritif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- pegawai di Kabupaten Waropen Provinsi
orang dan perilaku yang di amati. Denzin dan Papua.
Lincoln dalam moleong, (2006) Menyatakan Lokasi Penelitian
bahwa penelitan kualitatif adalah peneliatan Dalam penentuan lokasi ada berbagai
yang menggunakan latar alamiah, dengan faktor yang harus dipertimbangkan oleh
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi peneliti, dalam hubungan ini Moleong (1994 :
dan di lakukan dengan jalan melibatkan 4) berpendapat bahwa cara terbaik yang perlu
berbagai metode yang ada. Moleong (2006) ditempuh dalam penentuan lapangan penelitian
berkesimpulan bahwa penelitian penelitian ialah dengan jalan mempertahankan teori
kualitatif adalah penelitian yang dimaksud substantif pergi dan jajakilah lapangan untuk
untuk memehami menomena yang dialami oleh melihat apakah terdapat kesesuaian dengan
subjek penelitian (misalnya, perilaku, presepsi, kenyataan yang berada dilapangan.
tindakan, dan lain-lain) secara holistic, dan Keterbatasan geografi, waktu, tenaga, perlu
dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata pula dijadikan pertimbangan dalam penentuan
dan bahasa, pada suatu konteks kusus yang lokasi penelitian.
alamia dan dengan memanfatkan berbagai Berdasarkan acuan tersebut diatas
metode alamia. maka peneliti mengambil lokasi di Badan
Bungin (2010) mengatakan bahwa Kepegawaian Daerah kabupaten Waropen
penelitian kualitatif bertujuan menggali atau Provinsi papua. Dipilih lokasi tersebut karena
membangun suatu prosesi atau menjelaskan instansi pemerintah tersebut sesuai dengan
makna di balik realita. dalam penelitian permasalahan yang peneliti lakukan.
kualitatif berpijak dari realita atau peristiwa
Informan Penelitian
yang berlangsung di lapangan. Alasan
Mengunakan metode kualitatif ini karena Dalam penelitian ini yang menjadi
penelitian berusaha mendeskripsikan kinerja instrument utama ialah peneliti sendiri. Dalam
BKD dalam proses perekrutan ASN di arti peneliti sendirilah yang melakukan proses
kabupaten Waropen Provinsi Papua. penjaringan data lapangan sesuai dengan
permasalahan yang diteliti. Jelas disini bahwa
Fokus Penelitian
peneliti harus berinteraksi dengan situasi atau
Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan keadaan yang ada dalam lingkungann objek.
penulisan ini, yang menjadi fokus dalam Yang menjadi informan yaitu:
penulisan Penelitian ini ialah: Kinerja badan 1) Kepala Dinas BKD : 1 Orang
kepegawayan daerah (BKD) dalam 2) Sekretaris BKD : 1 Orang
Rekruitmen calon pegawai negeri sipil. yaitu 3) Pegawai BKD : 3 Orang
mengukur efektifitas kinerja perekrutan 4) Pelamar CPNS : 5 Orang
pegawai secara normative kinerja tersebut di
Teknik Pengumpulan Data
ukur pada pelaksaanaya dan dalam beberapa
aspek. Kumorotomo dalam Agus Dwiyanto Moleong (2000:52), berpendapat daam
(2006 : 52) mengemukakan bahwa untuk rangka pengumpulan data yang di perlukan
menilai kinerja organisasi dapat digunakan dalam penelitian ini, maka penelitian
beberapa kriteria sebagai pedoman penilaian menggunakan teknik dasar yaitu:
kinerja organisasi pelayanan publik, antara lain 1) Obsevasi (Observation), Dalam penelitian
: yaitu Efesiensi, Efektifitas, Keadilan, dan kualitatif, observasi merupakan langka awal
Daya Tangkap. Indikator ini dijadikan untuk untuk memperoleh data yang diperlukan.
mengukur keberhasilan kinerja dari Badan Dengan melakukan observasi, penulis dapat
Kepegawaian Daerah dalam perekrutan memberikan deskripsi mengenai gambaran
secara umum objek yang akan diteliti.
Teknik observasi digunakan dalam awal memasuki lokasi penelitian dan selama
penelitian ini dengan tujuan untuk proses pengumpulan data.
memperoleh suatu gambaran yang jelas
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan jalan pengamatan langsung terhadap
objek penelitian. Tujuan teknik observasi Hasil Penelitian
ini senada dengan yang dikemukakan oleh Sebagaimana telah di sebutkan dalam
Nasution (1996:60) bahwa: “Dengan berada uraian metode penelitian bahwa tujuan
secara pribadi dalam lapangan, peneliti penelitian adalah untuk mengetahui Kinerja
memperoleh kesempatan mengumpulkan Kepegawaian daerah Kabupaten Waropen.
data yang lebih banyak, lebih rinci dan lebih Sehubungan denggan tujuan penelitian
cermat”. Taknik ini penulis lakukan dengan tersebut maka di lakukan wawancara terhadap
jalan melakukan pengamatan terhadap unsur terkait atau mengetahui informasi
objek penelitian. Dengan melakukan tentang fokus penelitian ini yaitu terdiri dari :
observasi ini penulis memperoleh data yang Kepala Kepegawaian Daerah Kabupaten
diperlukan sesuai dengan keadaan lapangan. Waropen ( 1 Orang), Sekretaris BKD (1
2) Wawancara (Interview). Wawancara atau Orang), Pegawai BKD ( 3 Orang ), Pelamar
kuisioner lisan, merupakan dialog yang CPNS (5 Orang).
dilakukan oleh pewawancara untuk Hasil wawancara dengan semua
memperoleh informasi dari terwawancara. informan tentang Kinerja BKD dalam proses
3) Dokumen, Dari data yang teah diadakan Perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) di
penelitian terhadap dokumen-dokumen Kabupaten Waropen mengatakan bahwa
yang relevan dengan penelitian. Untuk kinerja Badan Kepegawai Daerah Sudah
melengkapi data primer, peru dilakukan dikatakan baik dan setiap pegawai sudah dapat
pengumpulan data sekunder berupa melakukan tugasnya sesuai dengan
dokumen Badan Kepegawaian Daerah yang tanggungjawab yang di embani, dan juga dari
berkaitan dengan fokus penelitian ini. pihak Badan Kepegawaian Daerah telah
melakukan formasih bahwa dalam penempatan
Analisis Data
jabatan harus sesuai dengan jurusan masing
Dalam penelitian kualitatif, analis data masing agar dapat melakukan tugas pokoknya
dilakukan sejak awal sepanjang proses dengan baik dan benar. Untuk menyesuaikan
penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini dengan adanya restruturisasi, maka dalam
digunakan analisis data kualitatif (Miles dan rekrutmen hanya di tekankan pada lowongan
Huberman, 1992 : 112) dengan prosedur, periorirtas dan strategis. Pengembangan Badan
reduksi data, penyajian data, menarik Kepegawaian Standar prosedur dan kualifikasi
kesimpulan atau verifikasi sebagai berikut: jabatan yang akan di sandangnya. Pelaksanaan
1. Reduksi data, Data yang diperoleh di lokasi prosedur rekrutmen Pegawai Negri Sipil Di
penelitian (data lapangan) dituangan dalam Badan Kepegawaian Daerah dalam
uraian atau laporan yang lengkap dan pelaksanaan setiap kegiatan kepegawain
terinci. daerah pastilah harus melewati tahap tahap atau
2. Penyajian Data, Penyajian data atau display kegiatan dalam mencapai tujuan dari organisasi
data dimaksudkan agar memudahkan bagi tersebut. Dalam hal ini Badan Kepegawain
peneliti untuk melihat gambaran secara Daerah Kabupaten Waropen sebagai lembaga
keseluruhan atau bagian-bagian tertentu Daerah yang bertanggungjawab sebagai
penelitian. koordinator dari dalam kegiatan kepegawaian
3. Menarik, Kesimpulan Verifikasi data di daerah yang mana salah satunya adalah
dilakukan secara terus menerus sepanjang proses rekrutmen pegawai negeri sipil
proses penelitian berlangsung yaitu sejak demikian kegiatan dalam proses rekrutmen
Pegawai Negeri Sipil ( PNS) oleh Badan kemampuan mendayagunakan sumberdaya
Kepegawaian Daerah ( BKD) Kabupaten input pada tingkatan output
Waropen yaitu : perancanaan kebutuhan tertentu.
pegawai adalah salah satu proses sistematis dan Efisiensi dalam penelitian ini
penting dan kontinu untuk menganalisis dimanksud untuk menjelaskan tentang
kegiatan sumber daya manasia bagi suatu pemanfaatan sumber daya serta pola manajerial
organisasi, dalam kondisi dan kebijakan perekrutan oleh Badan Kepegawaian Daerah.
personalia yang berkembang untuk efektivitas Dengan menganalisa hasil wawancara sesuai
organisasi jangka panjang. Perencanaan indikator bahwa untuk efisiensi dalam proses
Pegawai Negri Sipil ( PNS). Perlu bagi suatu pelaksanaan rekruitmen, unsur peyelenggaraan
organisasi agar organisasi tersebut tidak itu sendiri telah melaksanaakan sesuai dengan
mengalami hambatan dalam pencapain tugas dan dan tanggung jawab yang telah
tujuannya dalam rangkan menghadapi disusun berdasarkan Keputusan gubernur.
perencanaan kebutuhan pegawai perencanaan dalam pelaksanaan juga didukung dengan
kebetuhan pegawai adalah suatu yang proses fasilitas yang ada sebagaimana tes yang telah
sistem matis dan kontinu untuk menganalisis menerapkan CAT. Untuk pola manajerial
kebutuhan sumber daya manusia bagi suatu teknis selalu dilakukan koordinasi antara unsur
organisasi, kondisi dan kebijakan personalia penyelanggara nasional dan juga Pembina
yang berkembang untuk efektifitas organisasi kepegawaian daerah.
jangka panjang. Perencanaan Pegawai Negri
sipil ( PNS) perlu bagi suatu organisasi tersebut 2. Efektifitas
tidak mengalami hambatan dalam mencapai Efektifitas penyelenggaraan
tujuan dalam rangka menghadapi pengaruh pemerintahan menjadi salah satu dasar acuan
pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan dalam perspektif hubungan antar level
teknologi Daerah Kabupaten waropen. pemerintahan dalam mengelola kewenangan
pemerintah. Melalui adanya pemberian
PEMBAHASAN
kewenangan yang lebih luas dan nyata kepada
Hasil penelitian sebagaimana di
pemerintah diharapkan semakin menigkatkan
deskripsikan secara kullitatif dalam penelitian
efisiensi pemerintahan di daerah dalam
terdapat tiga Indikator yaitu. Efektifitas ,
menjalankan sejumlah tugas pokok dan
efesiensi, Akuntabilitas Equity (Keadilan)
fungsinya. Efektifitas dalam pemerintahan
Indikator ini dijadikan untuk mengukur
dalam pemerintahan juga yaitu sebagai
keberhasilan kinerja dari Badan Kepegawaian
hubungan antara output dan tujuan, dimana
Daerah dalam perekrutan pegawai di Waropen.
efektifitas di ukur berdasarkan seberapa jauh
tingkat output, kebijakan, dan prosedur dari
1. Efisiensi
organisasi untuk mencapai tujuan yang yang
Efktifitas dapat diartikan sebagai
telah ditetapkan. Pendapat H. Emerson
kemampuan untuk menentukan kemampuan
menyatakan bahwa “Efektivitas adalah
untuk meminimalkan penggunaan sumberdaya
pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang
yang ada untuk mencapai tujuan organisasi.
telah ditentukan sebelumnya.
Efisiensi sendiri dibagi dua, yaitu a) efisiensi
Efektifitas dalam penelitian ini
alokasi, merupakan alokasi yang terkait dengan
dimaksud untuk menjelaskan tentang usaha
kemampuan untuk mendayagunakan
untuk mengasilkan output yang sesuai rencana
sumberdaya input pada tingkat kapasitas
dan target oleh BKD selaku unsur
optimal; b) efisiensi teknis (manajerial),
penyelenggara dalam rekruitmen CPNS.
merupakan efisiensi yang terkait dengan
Dengan menganalisa hasil wawancara sesuai
indikator bahwa untuk efektifitas dalam proses
penyelenggaraannya sudah bagus dimana kesimpulan kinerja Badan Kepegawaian
unsur pelaksana dalam hal ini BKD selalu Daerah Provinsi Kabupaten Waropen dalam
melakukan koordinasi dan arahan dari panitia penyelengaraan rekruitmen pegawai sudah
nasional pengadaan CPNS, kemudian pada cukup baik.
tahapan yang lain juga BKD selalu
memanfaatkan media informasi sebagai bentuk 4. Daya Tanggap.
publikasi kepada masyarakat pelamar. Daya Tanggap adalah merupakan sala
Sehingga para pelamar juga mendapatkan satu memampuan menerima inisiatif
kemudahan dan kejelasan merupakan gagasan dan tindakan serta daya
secara prosedural pada setiap tahapan. tanggap yang dilakukan seorang pegawai atau
aparatur untuk menyelesaikan permasalahan
3. keadilan. yang dihadapi. Inisiatif, yaitu menunjukan
menunjukan sebuah sikap dan seberapa besar kemampuan pegawai BKD
perlakuan kesamaan terhadap para masyarakat untuk menganalisis, menilai, menciptakan dan
yang melamar dan keadilan dalam peneltian ini membuat keputusan Pegawai terhadap
menunjukan suatu sikap yang diberikan BKD penyelesaian masalah yang dihadapinya.
kepada masyarakat yang mengikuti Berdasarkan dengan gambaran konsep
penerimaan CPNS tanpa ada sikap inisiatif diatas, maka inisiatif yang dihasilkan
diskriminatif dalam pengurusan administrasi pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Badan
maupun hasil tes yang dicapai. Kepegawaian Daerah Propinsi Kabupaten
Dari hasil wawancara dengan informan Waropen yaitu belum optimal, karena masih
masing-masing dari unsur pelaksana ada pegawai yang belum memiliki inisiatif
pengadaan pegawai dan juga masyarakat dalam mengerjakan pekerjaan pegawai yang
pelamar menyatakan bahwa dalam sikap dan tidak hadir pada hari itu masih menunggu
konsistensi terhadap aturan yang ada telah perintah dari atasan tetapi sebagian sudah
dijalankan, yang dimana dalam tahapan memiliki inisiatif sendiri dan masih ada
pengadaan pegawai tersebut sudah tidak lagi pegawai belum menunjukkan inisiatif dalam
memberlakukan para pelamar atau dengan memberikan pelayanan kepada pegawai
istilah dipriotaskan atas dasar hubungan instansi lain yang datang mengurus keperluan.
saudara atau yang sebagainya. Kemudian kriteria organisasi tersebut secara keseluruahan
dalam hasil seleksi tertulis juga dikeluarkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
sesuai dengan kemampuan yang dicapai oleh transparan demi memenuhi kriteria daya
para pelamar. tanggap ini.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
KESIMPULAN DAN SARAN
secara umum kinerja Badan Kepegawaian
Kesimpulan
Daerah Kabupaten Waropen dalam
Berdasarkan hasil penelitian ini
penyelengaraan rekruitmen pegawai sudah
sebagaimana telah dideskripsikan dan dibahas
menunjukan tingkat yang baik dengan kata lain
diatas, maka dapat ditarik kesimpulan secara
pelaksanaan perekrutan CPNS dilihat secara
umum bahwa kinerja Badan Kepegawaian
aturan telah memenuhi seperti yang
Daerah Kabupaten Waropen dikatakan belum
diamanatkan dalam peraturan Perundang-
efektif, karena ada aspek-aspek yang
undangan yang ada. Keseluruhan dari hasil
terindikasi belum optimal yaitu ketersediaan
wawancara tentang kinerja Badan
fasilitas dalam pelaksanaan tes terulis yaitu
Kepegawaian Daerah dengan menggunakan 4
laptop dan ruangan yang terbatas Sesuai
indikator yaitu efektifitas, efisiensi, keadilan,
dengan permasalahan penelitian yaitu dilihat
dan daya tanggap dalam penyelengaraan
dari segi normatif dan menggunakan
rekruitmen pegawai tersebut memberikan
pendekatan dengan 4 indikator yaitu efektifitas, umum kepada Badan Kepegawaian Daerah
efisiensi, keadilan, daya tanggap, dalam Kabupaten Waropen yaitu :
pelaksanaan perekrutan Calon Pegawai Negeri 1. Pemerintah Kabupaten Waropen khususnya
Sipil oleh Badan Kepegawaian Daerah Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Kabupaten Waropen. Oleh sebab itu dapat di Waropen. Diharapkan lebih meningkatkan
tarik kesimpulan sebagai berikut : kinerjanya agar pelaksanaan tugas dan
Kinerja badan Kepegawain daerah tanggungjawab bisa berjalan dengan
Kabupaten Waropen dalam rekrutimen calon maksimal.
pegawai negeri sipil dilihat dari aspek : 2. Perlu menjaga dan meningkatkan keutuhan
1. Efisiensi, tahapan proses perekrutan serta integritas dalam hal ini sumber daya
pegawai negeri sipil belum baik bahwa ada pada lingkup BKD terutama sikap serta
konsistensi dalam penyelenggaraan konsistensi terhadap tanggung jawab yang
perekrutan pegawai belum baik/maksimal. di emban agar dalam setiap realisasi
2. Efektifitas, Tingkat efektifitas dari proses program kerja bisa terselesaikan seperti apa
perekrutan pegawai negeri sipil yang diharapkan.
menunjukan sudah sesuai dengan yang 3. Bentuk pertanggungjawaban lebih
direncanakan, karena pada setiap tahapan ditingkatkan agar bisa memberikan tingat
penyelenggaraanya selalu melakukan kepercayaan masyarakat serta menjaga
koordinasi dengan panitia penyelenggaraan kewibawaan pemerintah pada tataran
penerimaan CPNS Nasional untuk masyarakat.
mekanisme dan proseduralnya. 4. Lebih meningkatkan profesionalitas kinerja
3. Keadilan, Sikap dan perlakuan yang adil BKD dalam proses perekrutan calon
sudah ditunjukan kepada masyarakat yang pegawai Aparatur Sipil Negara.
mengikuti pelamaran penerimaan CPNS
dengan baik. Dari tahapan dalam proses DAFTAR PUSTAKA
perekrutan tersebut juga tidak ada Agus, D. 2006. Penilaian Kinerja Organisasi
penyimpangan dan diskriminatif yang Pelayanan Publik. Yogyakarta : Fisipol
ditunjukan oleh unsur penyelenggara. UGM.
4. Daya tanggap, kemampuan menerima serta Bungin, B. 2010. Penelitian Kualitatif :
daya tanggap yang dilakukan seorang Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
pegawai BKD untuk perekrutan penerimaan Publik dan Ilmu Sosia lainnya. Jakarta:
CPNS sudah maksimal. Dalam tahapan ini Kencana Prenama Media Group.
juga menentukan proses perekrutan CPNS. . Bogdan dan Taylor, 1975. dalam J. Moleong,
kriteria organisasi tersebut secara Lexy. 1989.Metodologi Penelitian
keseluruahan harus dapat Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.
dipertanggungjawabkan secara transparan Dwiyanto, A. 1995. Penilaan Kinerja
demi memenuhi kriteria daya tanggap ini. Organisasi Pelayanan Publik, Fisipol
Dengan ke empat aspek tersebut secara UGM. Yogyakarta.
keseluruhkan disimpulkan bahwa pelaksanaan Dirk M. K, (2013). Kinerja Pegawai Negeri
Rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil yang Sipil (PNS) Di Kantor Badan
dilaksanakan oleh badan Kepegawaian Daerah Kepegawaian Daerah Kabupaten Kutai
Kbupaten Waropen secara normatif maupun Timur. Fakultan Ilmu Sosial Dan Politik
prosedural sudah sudah efektif. Univesitas Mulawarman.
Gibson, James L. 1990. Organisasi: Perilaku,
5.2. Saran Struktur, Proses. Jakarta: (jilid II)
Berdasarkan kesimpulan hasil Erlangga.
penelitian tersebut dapat disarankan secara
Harsey, Blanchard, 2002, Manajemen Tangkau, Charles HS, 2012. Metode
Perilaku Organisasi: Pendayagunaan Penelitian Kualitatif, Malang : Formas
Sumber Daya Manusia, Jakarta: Press.
Erlangga. Thoha, 2014. Manajemen Kepegawaian Sipil
Hasibuan, S. P Malayu. 2005. Manajemen Di Indonesia. Jakarta: PT. Prendamedia
“Dasar, Pengertian danMasalah”. Group.
Jakarta: Bumi Aksara. Timpe A. Dale, 1998. The Art And Science Of
Hasibuan S. P Malayu. 2006. Manajemen Business Management Performance,
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi New York : KEND Publishimh. Inc.
Aksara. Widodo J. 2006. Membangun Birokrasi
Berbasis Kinerja, Jakarta : Batumedia
Hasibuan, S. P 2000. Pengantar Manajemen, Publishing.
Jakarta : Haji Mas Agung. Sumber lain:
Lincoln,Y. S. Dan Guba, E. G. (1985). Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000
Effective, San Francisco : Jossey-Bass tentang Pengadaan Pegawai Negeri.
Publishers Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999
Miles A. dan N. Huberman. 2001. Metode tentang Pokok-pokok Kepegawaian.
penelitian Kualitatif, Jakarta : P.T. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Gramedia Pustaka Utama. Aparatur Sipil Negara
Moleong, L. 2000. Metodologi Penelitian Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
Kualitatif, Bandung : PT. Remaja tentang Pemerintah daerah.
Rosdakarya.
Prawirosentono, S. 1990. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.
Rachmawati, Ike Kusdyah. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Andi.
Simamor Henry. 2004. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudarmayanti, 2001.Sumber Daya Manusia
dan Produktivitas Kerja. Bandung :
Mandar Maju.
Suryadi S. A, (2012). Kinerja Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) dalam
Rekrutimen Calon Pegawai Negeri Sipil
di Provinsi Maluku Utara. Fisip Unsrat.
Simanjuntak, 2005.Manajemen dan Evaluasi
Kinerja, Jakarta : Lembaga Penerbitan
Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Telma T. (2009). Kinerja Badan Kepegawaian
Daerah Dalam Meningkatkan Kunerja
Aparatur Pemerintah. (Suatu Studi di
Badan Kepegawaian Daerah Dan
Diklat Kabupaten Bolaang Mongondow
Utara). Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik
Universitas Sam Ratulangi.

You might also like