You are on page 1of 12

Journal of Indonesian Public Administration and Governance Studies (JIPAGS) p-issn: 2549-0435

e-issn: 2549-1431

INOVASI PEMERINTAH DAERAH MELALUI PEMBANGUNAN ASSESSMENT


CENTER DI KOTA BANDUNG*

Dede Sri Kartini, Nandang Alamsah Deliarnoor, Herry Wibowo, & Rudiana
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNPAD
Jl. Raya Badung Sumedang Km. 21 Jatinangor 45363
Email: dedekartini@yahoo.com

Abstract
Assessment Centre is one of methods which is use a series of test, to examine
objectively someone’s capability in various government positions. One of the
elements in government stakeholder which need attention to overcome the problem
is the configuration of government officer. It consists of the arrangement of
institutional governmental bureaucracy, systems and human capital development.
In the arrangement of local government civil servant, City of Bandung has been
developed Assessment Centre both in methodologically and physically. Following
the result of this research, the development of Assessment Centre needed 3 – 5
years to be finished. From its early years, the Assessment Centre was supported by
another institution which had been already using Assessment Centre such as
Psychology Department in Indonesian Army (Dispiad) and Telkom. This support is
no longer needed when the Assessment Centre itself is fully developed. Direct and
Indirect preparation is needed to achieve the goals. It also needed support from
surrounding ecosystems, such as legality, political will and awareness from
participant.
Keywords: Government Innovation, Assessment Centre, Competency

PENDAHULUAN Di sisi lain penyelenggaraan sistem


Perkembangan ilmu pengetahuan pemerintahan Indonesia pun mengalami
khususnya ilmu pemerintahan telah membawa perubahan. Perubahan mendasar terjadi ketika
perubahan yang besar di bidang pemerintahan kebijakan otonomi daerah yang nyata dan
yaitu tuntutan untuk mewujudkan tata bertanggungjawab mulai diberlakukan.
kepemerintahan yang demokratis dan baik Kebijakan ini selain mensyaratkan penataan
(democratic and good governance). Salah satu kembali pola hubungan pemerintahan antara
unsur penyelenggaraan pemerintahan yang pusat dan daerah, yang menempatkan
perlu memperoleh perhatian dalam upaya pemerintah daerah sebagai sentral
perubahan tersebut adalah penataan aparatur penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan
pemerintah yang meliputi penataan publik di daerah, juga menyediakan ruang bagi
kelembagaan birokrasi pemerintahan, sistem, masyarakat dan swasta untuk berpartisipasi
dan penataan sumber daya pegawai/aparat sipil dalam pembangunan secara lebih luas.
negara (Thoha, 2005). Sebagai sentral penyelengaraan
pembangunan dan pelayanan publik tentunya

99
JIPAGS, Volume 01 Nomor 01 Januari Tahun 2017, 99-110

diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang telah mengidentifikasi sebanyak 62 usulan
kualitasnya melebihi masyarakat dan swasta. kerjasama potensial berdasarkan dokumen
Tantangan ke depan, pemerintah akan RPJMD serta 15 usulan kerjasama strategis
dihadapkan pada tuntutan masyarakat yang yang perlu ditindaklanjuti dan dapat secara
semakin kompleks, sehingga akan mengalami signifikan meningkatkan kinerja pelayanan dan
governmental overload seperti yang dikutip Eva pembangunan di Kota Bandung. Salah satu
dari D. Bell, M. Crozier, S.P. Huntington, A. usulan kerja yang perlu segera ditindaklanjuti
King. R. Rose yang mencetuskan teori tersebut adalah pembangunan dan
kelebihan beban kerja pemerintah pengembangan assessment center, pola
(governmental overload), mengemukakan kerjasama dapat dijadikan salah satu cara untuk
bahwa akhir-akhir ini terjadi peningkatan pada melakukan percepatan dalam pembangunan dan
tekanan yang diterima pemerintah untuk pengembangan assessment center untuk
memenuhi permintaan masyarakat yang terus kebutuhan peningkatan kapasitas dan kinerja
bermunculan jenisnya dan makin lama makin aparat pemerintah Kota Bandung.
besar tuntutannya (Eva, 2011). Dari uraian di atas, peneliti ingin
Untuk menghadapi governmental mengetahui bagaimana Kota Bandung
overload, maka diperlukan sebuah metode yang melakukan inovasi pemerintah melalui
dapat mendeteksi kompetensi aparat dan juga pembangunan assessment center. Penelitian ini
memberikan masukan kepada Kepala Daerah bertujuan untuk mendeskripsikan dan
dalam menentukan pejabat-pejabat di menganalisis inovasi pemerintah melalui
bawahnya. Metode tersebut merupakan pusat pembangunan assessment center.
penilaian atau Assessment Center bagi semua Menyadari akan pentingnya sumber
aparat yang ada dalam satu sistem daya manusia khususnya ASN (Aparat Sipil
pemerintahan. Inilah inovasi yang dilakukan Negara) serta dalam rangka meningkatkan
Kota Bandung dalam menata aparatnya melalui profesionalisme ASN, Pemerintah Kota
metode yang obyektif dan transparan, agar Bandung telah merencanakan pembangunan
pejabat yang ditempatakan memliki kompetisi. dan pengembangan Assesssment Center yang
Perubahan dalam mengelola sumber dijadikan target dalam RPJMD. Dari
daya manusia baik di sektor swasta maupun perencanaan inilah diharapkan lahirnya ASN
publik perlu direspon dalam rangka yang memiliki self-accountability yang pada
meningkatkan kinerja dan pelayanan seutau dasarnya merupakan proses akuntabilitas
organisasi. Kota Bandung yang dalam hal ini internal yang sangat tergantung kepada
Bapedda telah menyusun roadmap kerjasama penghayatan mengenai nilai-nilai moral atau
daerah untuk periode tahun 2016-2018 yang

100
Kartini, et. al, Inovasi Pemerintah Daerah Melalui Pembangunan Assessment

etika para pejabat yang melaksanakan tugas memberi input pada kepala pemerintahan,
pelayanan publik (Kumorotomo, 2005). sekaligus melaksanakan outputnya yaitu
Menurut Thornton et al yang dikutip kebijakan publik.
oleh Kadarisman menyatakan bahwa Rondinelli (2007) yang dikutip Syakrani
“assessment center is method of assessing dan Syahriani (2009), mengemuakan, tuntutan
potential do handle future responsibilities peningkatan kompetensi aparat dan kapasitas
through the use of behavior simulations that institusional lembaga pemerintah bersumber
measures an assesses abilities against criteria dua hal, yaitu prasysrat-prasyarat berglobalisasi
of managerial effectiveness” (Kadarisman, dan ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah
2013). Menurut Lewis, Assessment Center selama ini dalam menjalankan tugas
dapat didefinisikan a method for assessing mensejahterakan penduduk dan menyediakan
aptitude and performance; applied to a group pelayanan publik yang bermutu. Atas dasar itu,
of participants by trained assessors using pendapat Weber yang menyatakan : “ setiap
various aptitude diagnostic processes in order pejabat diseleksi atas dasar kualifikasi
to obtain information about applicants' abilities profesionalitasnya , idealnya hal tersebut
or development potential. Sedangkan menurut dilakukan melalui ujian yang kompetitif”
Coleman (1987) dan assessment center can be (Thoha, 2005), perlu direalisasikan dengan
defined as "a variety of testing techniques adanya penilaian obyektif terhadap seorang
designed to allow candidates to demonstrate, aparat pemerintah. Ia ditempatkan bukanlah
under standardized conditions, the skills and kehendak subyektif diri atau atasannya, tapi ada
abilities that are most essential for success in a seperangkat obyektifitas yang dapat
given job". dipertanggunggjawabkan. Cara yang obyektif
Menurut Rourke (1984), saat ini para untuk menilai seseorang itu adalah melalui
birokrat yang berada dalam struktur Assessment Center.
pemerintahan harus dapat menjamin bahwa Salah satu karakteristik kunci
keputusan yang diambil oleh pemimpin politik assessment center adalah tujuanya:
merupakan saran-saran yang diajukan oleh menghimpun indikasi terbaik mengenai
orang yang kompeten dan dilaksanakan oleh kompetensi orang yang aktual maupun indikasi
personel yang memang profesional. Birokrasi terbaik mengenai kompetensi orang yang aktual
publik membutuhkan berbagai macam keahlian maupun potensial, untuk perform pada jabatan
yang kemudian diolah dalam proses atau tingkat jabatan tertentu (Prihadi, 2004).
pemerintahan. Birokrasi memang membutuhkan Metode assessment center adalah sebuah
personel yang kompeten dan profesional, prosedur yang digunakan manajemen SDM
karena mereka adalah orang-orang yang untuk mengevaluasi tenaga kerja dalam hal

101
JIPAGS, Volume 01 Nomor 01 Januari Tahun 2017, 99-110

atribut manusia atau kemampuan yang relevan dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas,
dengan efektivitas organisasi. Walaupun semua atau frekuensi. Para peneliti kualitatif
assessment center memiliki persamaan menekankan sifat realita yang terbangun
karaketiristik umum, namun prosesnya dapat secara sosial, hubungan erat antara
disesuaikan ke dalam berbagai cara untuk peneliti dengan subjek yang diteliti, dan
mencapai tujuan yang berbeda. (Thornton, kendala situasional yang membentuk
2005). penelitian.
Pendekatan atau metode assessment Dalam hal ini peneliti akan melihat
center untuk mencapai tujuan itu adalah dengan realita yang terbangun di (Badan Kepegawaian
mengombinaksikan seperangkat teknik Daerah) BKD. Dalam melihat realita tersebut
assessment untuk menjerat indikasi-indikasi penelitian ini tidak lepas dari ciri-ciri yang
yang paling jelas dan paling kuat (Prihadi, dikemukakan oleh Finlay yang dikutip Qudsy
2004). Assessment Center merupakan proses (2011) kemudian dikutip Kartini (2014) yaitu :
sistematis untuk menilai keterampilan, 1. Peneliti akan secara langsung untuk
pengetahuan dan kemampuan individu yang berada di dalam setting penelitian dalam
dianggap kritikal bagi keberhasilan kerja yang hal ini peneliti akan mewawancarai para
unggul (Moeheriono, 2014). nara sumber dari BKD, Tim Asessment
Prinsipnya, melalui dimilikinya pusat Center dari Telkom, LAN Jatinangor
aktivitas assessment center, organisasi/unit dan Propinsi Yogyakarta untuk
institusi dapat memiliki beragam manfaat lebih mengumpulkan data. Selanjutnya data
yang dapat dioptimalkan. Para pengambil akan dipilih atau direduksi untuk
kebijakan, dapat mulai terbiasa untuk menentukan data mana yang akan
menghasilkan keputusan berbasis landasan data dipakai dalam analisis dan data mana
sumber daya manusia yang lebih akurat. yang dibuang. Setelah kegiatan ini
dilakukan, data akan diinterpretasi untuk
Metodologi menghasilkan jawaban atas pertanyaan
Seperti yang dikutip Kartini (2014), penelitian. Dalam tahap inilah
menurut Denzin dan Lincoln (2011) kata pengetahuan tahap awal diharapkan
kualitatif sukar diukur, namun penelitian ini akan terungkap, yaitu berupa
menekankan realita secara sosial : pelaksanaan Asessment Center di
Kata kulaitatif menyiratkan penekanan tempat-tempat tersebut.
pada kualitas entitas, proses dan makna 2. Berusaha membangun hubungan yang
yang tidak dikaji atau diukur (jika baik dengan objek penelitian yaitu
memang diukur) secara eksperimental membina hubungan komunikasi dengan

102
Kartini, et. al, Inovasi Pemerintah Daerah Melalui Pembangunan Assessment

para nara sumber melalui wawancara, Untuk mengahadapi kompleksitas data di


agar tujuan dari kajian ini dapat tercapai. lapangan, maka Tim Peneliti akan
Dari hasil wawancara dengan mereka menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
diharapkan interpretasi data ini dapat berikut :
merekomendasikan arah pembangunan - Dokumen-dokumen. Dokumen-
dan pengembangan Asessment Center di dokumen yang penulis kumpulkan
Kota Bandung. sebagai data adalah dokumen dari BKD
3. Tim Peneliti akan menginvestigasi dan Kota Bandung, AC Yogya,dan BKN
memahami peluang, pihak-pihak yang yang memiliki arsip mengenai usaha-
akan bekerjasama, resiko dan manfaat usaha pengella AC Alma mewujudkan
adanya Asessment Center dan AC yang mandiri.
sebagainya seperti yang ada dalam - Wawancara. Ini menjadi sumber data
rumusan masalah. Tidak menutup yang paling penting, karena menurut
kemungkinan akan ada hal-hal yang Harrison (2007), apabila kita ingin
terjadi diluar dugaan tim kajian, maka mengetahui bagaimana institusi politik
akan dicari pula mengapa hal tersebut beroperasi, bagaimana keputusan
terjadi dan bagaimana bisa terjadi akan penting dibuat, dan bagaimana
diungkap dalam kajian ini. kekuasaan politik diraih, kita tidak akan
4. Fenomena yang disampaikan oleh nara bertanya kepada publik umum, tetapi
sumber akan diinterpretasikan sesuai pada individu (seringkali dalam
dengan kapasistas nara sumber sebagai kelompok kecil) yang punya akses ke
pelaku atau terlibat dalam pelaksanaan level informasi seperti ini—mereka
Asessment Center. Kemudahan atau yang disebut elite politik. Teknik ini
kesulitan dalam pembangunan dan akan dilengkapi dengan FGD yang
pengembangan Asessment Center akan dihadiri oleh BKD Kota Bandung, Biro
diungkap pula melalui wawancara yang Psikologi Unpad, Dinas Psikologi
mendalam. Angkatan Darat (Dispiad) dan
5. Tim Peneliti akan berusaha untuk Assessment Center LAN Jatinangor.
menyajikan hasil kajian ini secara rinci Hasil dan Pembahasan
dan komprehensif, meskipun temuan Dalam melaksanakan inovasinya, Kota
kajian diprediksi akan kompleks. Bandung saat ini berada dalam tahap
Dengan kata lain ada penyederhanaan mempersiapkan Assessment Center, melalui
hasil kajian meskipun terdapat perencanaan yang dilakukan oleh BKD, studi
kompleksitas data di lapangan. banding ke berbagai lembaga yang sudah

103
JIPAGS, Volume 01 Nomor 01 Januari Tahun 2017, 99-110

memiliki Assessment Center, dan FGD dengan Dengan dilatarbelakangi oleh


pihak luar yaitu LAN Jatinangor, Biro Psikologi pentingnya pemetaan kompetensi sumber daya
Unpad dan Dispiad. Di bawah ini merupakan manusia, dalam upaya mendukung competency
uraian yang telah dilakukan oleh Kota Bandung human resources management atau manajemen
untuk mempersiapakan Assessment Center. sumber daya manusia berbasis kompetensi,
a. Perencanaan Assessment Center oleh yang reintegrasi mulai dari
BKD Kota Bandung rekrutmen,penempatan dalam jabatan,
Untuk membangun Assessment Center pengembangan karier, pengembangan kapasitas
ini, sebenarnya BKD Kota Bandung sudah SDM sampai dengan pengangkatan dalam
menjajakinya sejak tahun 2012, dengan jabatan struktural, perencanaan Assessment
menyusun kajian mengenai Assessment Center Center dilanjutkan pada tahun 2015. Pada tahun
dan melakukan benchmarking ke beberapa 2015 BKD melakukan :
instansi Assessment Center atau Pemerinatah 1. Pembangunan gedung Assessment
Daerah/instansi pusat yang memiliki Center.
Assessment Center, diantaranya: 2. Melanjutkan Assessment kerja sama
a. Puspenkom (Pusat Penilaian dengan pihak yang kompeten.
Kompetensi ) BKN RI 3. Menjaring lebih banyak lagi PNS
b. PKP2AI LAN RI untuk Diklat Asesor.
c. Assessment Center Provinsi DKI 4. Pembangunan software uji
Jakarta kompetensi berbasis komputer.
d. Assessment Center Provinsi DIY 5. Penyusunan Bussiness Process
Pada tahun 2013, BKD Kota Bandung Assessment Center dan SOP
merencanakan program Pembangunan dan Assessment.
Pengembangan Assessment Center dalam 6. Penyusunan alat ukur, pemuatan
DIPA, sekaligus memantapkan kajian-kajian bank data soal-soal uji kompetensi.
tentang Assessment Center. Pada tahun 2014, Sedangkan di tahun 2016, tahun 2017 dan tahun
menetapkan Program Pembangunan dan 2018, BKD Kota Bandung akan melaksanakan
Pengembangan Assessment Center, dan mulai kegiatan seperti : pembangunan gedung
menjalankan tahap pertama salah satunya Assessment Center, penyusunan alat ukur,
adalah dengan menyusun Blueprint Aplikasi Uji pemuatan bank data soal-soal uji kompetensi,
Kompetensi berbasis komputer (Computer dan pelaksanaan Assessment Center mandiri.
Assisted Test), membuat proposal pembangunan Pelaksanaan Assessment Center di BKD
Assessment Center, dan Diklat assessor untuk Kota Bandung, sampai tahun 2016 masih
PNS yang memenuhi syarat. dilaksanakan melalui kerja sama dengan

104
Kartini, et. al, Inovasi Pemerintah Daerah Melalui Pembangunan Assessment

instansi yang kompeten untuk dinilai), jika sudah memiliki Assessment Center
melakasanakannya. Adapun lembaga yang sendiri. Feedback diharapakan bisa dilakukan
pernah melaksanakan kerja sama dengan BKD secara kontinu.
Kota Bandung adalah BPIB (Biro Pelayanan Kondisi saat ini, Assessment Center di
dan Inovasi Psikologi) UNPAD, DISPIAD BKD Kota Bandung berada di bawah Bidang
(Dinas Psikologi Angkatan Darat), PKP2AI Pengembangan Karir melalui Sub Bidang
LAN Jatinangor (AC LAN), SBM ITB, dan Analisa Kompetensi dan Penempatan, jadi
lembaga swasta lainnya. Peran lembaga- belum memiliki struktur organisasi tersendiri
lembaga tersebut adalah untuk melaksankan melainka fungsinya masih melekat pada Sub
Assessment di BKD Kota Bandung. Dalam Bidang Analisa Kompetensi dan Penempatan.
kerja sama tersebut ada yang menggunakan Untuk payung hukumnya masih menggunakan
multi assessor dan instrumen dari lembaga luar. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 dan
Ada juga yang pelaksannaanya melibatkan Peraturan Walikota Tupoksi BKD. BKD sangat
assessor dan instrumen dari internal BKD Kota memberikan dukungan terhadap Assessment
Bandung. Center, karena dapat menyediakan hasil
Selama 4 tahun merencanakan dan penialain kompetensi PNS sebagai bahan
melaksanakan Assessment Center yang kebijakan penempatan dalam jabatan.
bekerjasama dengan pihak-pihak di atas, biaya Sedangkan keweanganan yang dimiliki saat ini
non fisik yang telah dikeluarkan kurang lebih hanya menggambarkan profil kompetensi PNS
mencapai Rp. 4 milar, dengan rincian : yang dibutuhkan untuk diassess.
penyusunan standar kompetensi, penyusunan BKD menyadari bahwa hasil dari
alat ukur penialain kompetensi, penilaian Assessment Center seharusnya bisa menjadi
kompetensinya itu sendiri dan penuyusunan bahan dasar pengambilan kebijakn manajemen
business process. Seluruh pembiayaan tersebut SDM secara keseluruhan mulai dari
berasal dari APBD Kota Bandung. meskipun perencanaan sampai dengan pemberhentian.
biaya yang dikeluarkan cukup besar, tapi Untuk itu Assessment Center yang ingin
Assessment Center hanya menyumbang 40-60% dikembangkan BKD diharapkan dapat
bobot penilaian penempatan seseorang dalam bermanfaat baik untuk Pemerinath Kota
jabatan. Dampak ikutan dari Assessment Center Bandung sendiri, maupun Kabupaten/Kota
yang diraskan adalah adanya dampak psikologis lainnya se Jawa Barat atau se Indonesia, dan
jika Assessment menyebabkan seseorang tidak tidak menutup kemungkinan bisa dimanfaatkan
lolos untuk masuk seleksi ke tahap berikutnya. juga oleh pihak swasta. Ke depan fasilitas yang
BKD juga menginginkan ada feedback dari mungkin bisa dimanfaatkan oleh pihak luar
hasil Assessment kepada asesi (orang yang

105
JIPAGS, Volume 01 Nomor 01 Januari Tahun 2017, 99-110

adalah fasilitas CAT (Computer Assisted Test) bisa menerjemahkan perintah dari atasan untuk
yang sedang dibangun saat ini. kemudian melaksanakannya bersama dengan
anak buahnya. Terakhir pada level yang paling
b. Hasil Studi Banding bawah barulah aspek psikomotroiknya yang
Proses pembuatan Grand Design lebih di titik beratkan. Namun, hasil Assesment
Assesment Centre di TNI AL cukup sulit, Center.tidak dipakai sebagai dasar untuk
karena tim perancang Assesment Center ini menentukan seseorang dalam menentukan
tidak menemukan komparasi yang dapat jabatan yang sesuai dengan kompetensinya..
memberikan gambaran ideal bagi TNI AL. Hal inilah yang menjadi temuan tim peneliti,
Namun hal itu dapat teratasi ketika tim bahwa komitmen pimpinan sangat diperlukan
melakukan analisa yang pada akhirnya agar keberadaan Assesment Center dapat
memuculkan 3 kelompok kerja berupa kognitif, dimanfaatkan dalam menentuukan kompetensi
afektif dan psikomotorik. Grand design dan jabatanyang dimiliki seseorang.
Assesment Center TNI AL ini juga dapat Pendirian Assesment Center pada tahun
terbentuk karena tim pembentuk (INFORMAN) 2006 di BKN diperkuat Undang-undang ASN
memegang teguh prinsip bahwa peperangan itu yang menyatakan harus ada proses assessment
ujung tombaknya adalah kapal, sehingga untuk sebelumnya untuk menempatkan seseorang di
bisa memenangi sebuah peperangan maka kapal jabatan,. Dengan demikian undang-undang
itu harus djalankan dengan baik. Analisa dari ASN terlahir sesudah ada proses Assesment
masing-masing kapal itulah yang Center di BKN. Filosofi awal pembentukan
memperlihatkan adanya kesamaan kelompok Assesment Center (AC) adalah BKN bisa
kerja tadi. memberikan rekomendasi kepada pimpinan
Semua hal ini juga kemudian dilakukan paling tidak dalam proses penentuan siapa-siapa
dalam memilih posisi staff, perwira tinggi, saja yang akan menjabat dalam jabatan tertentu
yakni berpedoman pada tiga aspek kognitif, apalagi kalau jabatan struktural tersebut cukup
afektif, dan psikomotorik serta ditambah strategis. Agar AC berhasil pimpinan harus
dengan Job Performance dan Komitmen. Pada punya komitmen untuk mendirikan dan
tataran eselon satu, aspek kompetensi yang melaksnakan AC, komitmen inilah yang
paling dibutuhkan itu adalah kemampuan menjadi dasar untuk menggunakan metode
pemimpin, maka aspek koginitif yang akan assessment center sehingga unit ini di bangun.
dominan menjadi bahan penilaian bagi para AC BKN yang semula bernama Unit
calon pengisi jabatan tersebut. Sementara pasa Pengembangan Kepegawaian, kemudian
posisi middle, diperlukan adanya keseimbangan terpisah menjadi Unit Penilaian Kompetensi.
antara aspek kognitif dan afektif karena ia harus

106
Kartini, et. al, Inovasi Pemerintah Daerah Melalui Pembangunan Assessment

Ketika AC berdiri di BKN, bidak ada Kelebihan AC terletak pada metode


pertentangan dari lembaga lain ataupun internal yang paling valid dibandingkan dengan metode
BKN. Menurut pihak BKN, sesuatu yang baru yang lain, validitas nya paling tinggi, sekitar
itu pasti akan menuai kritik atau apa, itu hal 65% bila pengukuran-pengukuran AC dipakai
yang biasa, kritikkan lebih kepada karena orang untuk mengukur kompetensi. Kelemahannya
memiliki budaya organisasi yang belum adalah assesse (yang dinilai) menjadi lelah
terbiasa untuk diassess. Untuk melakukan karena dilaksanakan secara terus menerus dari
proses assessment yang belum banyak dikenal, pagi sampai sore.
dan dinilai oleh orang lain belum terbiasa, Assessment center merupakan sebuah
karena budaya itu tidak ada, cara pandang metode pengukuran yang cukup kompleks,
seperti inilah yang memberatkan. Untuk itu hingga harus dilakukan pengukuran oleh
BKN melakukan sosialisasi paling tidak beberapa assessor sekaligus, kemudian dengan
memperkenalkan dulu proses assessment itu berbagai simulasi yang kemudian datanya di
seperti apa, bahkan pimpinan BKN pun juga integrasikan dan sebagainya . Itu dilakukan
tidak tahu, sehingga embrio AC BKN didahului untuk mendukung ke sahihan data, juga dibantu
dengan mengadakan pelatihan-pelatihan dengan dengan rekaman cctv, setiap ruang pengukuran
cara mengundang provider. Provider membuat dilengkapi dengan alat perekam baik visual
semacam pelatihan untuk pengenalan tentang maupun audio yang bisa melihat 360 derajat
assessment center untuk pimpinan. Dari jadi bisa diatur melalui ruang kendali maupun
penjelasan Yat diberikan oleh pihak BKN, operator cctv. Perekaman data bisa diarahkan
temuan tim peneliti adalah perlu adanya fokusnya, kemudian ada beberapa simulasi
sosialisasi kepada aparat dan bantuan pihak yang dilepas untuk diobservasi dari ruang cctv.
provider untuk membuat semacam pelatihan Jadi ruangannya pun harus ditata sedemikian
dan pengenalan tentang assessment center rupa sesuai dengan kepentingan assessment
untuk pimpinan. center .
Awal keberadaan assessment center Bila di DIY pembangunan assessment
(AC) di DIY muncul pada tahun 2002 ketika center .dilatarbelakangi adanya integrasi kanwil
ada gagasan untuk membuat AC. Tahun 2004 kesehatan, maka LAN diawali akan
sudah mulai melakukan metode AC, sehingga membangun perpustakaan, tapi pimpinan
mendahului AC di BKN. Kelahiran Undang- mengalihkan fungsi ini ke assessment center.
undang ASN semakin memperkuat keberadaan Pada saat itu LAN juga masih kebingunagan
AC Yogya. Sebelum munculnya Undang- “apa sih itu assessment center dan seperti apa,
undang ASN, perjalannya AC Yogya dan sebagainya”. Karena pimpinan LAN waktu
mengalami jatuh bangun. itu dari Kementrian Pemberdayaan Aparatur

107
JIPAGS, Volume 01 Nomor 01 Januari Tahun 2017, 99-110

Negara, arah ke depan menginginkan menjadi bagian dari Training Division. Sampai
assessment center sebagai sesuatu yang tahun 2013 namanya diganti menjadi
dibutuhkan. Hanya secara legalitas pada tahun Assessment Center Indonesia (ACI) karena
2009 masih belum terlihat, akhirnya LAN manajemen Telkom ingin kami AC tidak hanya
mencoba gedung yang tadinya untuk fokus di internal tapi juga keluar melayani
perpustakaan menjadi gedung assessment Indonesia yaitu customer seluruh Indonesia.
center, yang fasilitasnya mengacu kepada Langkah yang dapat dilakukan oleh
instansi yang kompeten, salah satunya BKN, Kota Bandung, yaitu terbagi menjadi 3 bagian:
BPKP , DISPIAD, dan TELKOM. Sarana dan 1. Brainware berupa rangkaian pelatihan
prasarana, tata letak dan sebagainya LAN untuk asesor, hal ini penting agar
mengacu ke BKN, karea BKN yang lebih dulu penilaian asesor tetap akurat, adakalanya
membangun. Meskipun dasarnya belum ada, karena sudah lama tidak melakukan
tapi arahnya jelas. penilaian, penilaiannya tidak akurat
Keberadan assessment center lebih kuat sehingga merugikan asesi. Rangkaian
begitu ada Undang-undang ASN pada tahun membangun komitmen juga menjadi hal
2014. Pimpinan mengatakan bahwa LAN tidak penting, manakala keberadaan
semata-mata membuat gedung assessment assessment center sudah menghasilkan
center tapi dioptimalkan pemanfaatannya, jadi penilaian. Ketika tidak ada komitmen
pada saat itu dimanfaatkan ke internal terlebih dari pimpinan, maka hasil peilaian
dulu. Pimpinan menginginkan semua pegawai assessment center akan sia-sia, karena
LAN dipetakan kompetensinya, merencanakan pimpinan tetap mnggunakan
sampai sekian tahun ke depan. Pada saat itu subjektifitasnya manakala menempatkan
harapannya 5 tahun ke depan itu harus sudah seseorang dalam jabatan.
terpetakan semua pegawai LAN kompetensinya 2. Sotfware berupa metode assessment
jadi setelah berdiri, baru dibuat semua center yang akan dipakai, raancangan
program-program yang akan dilaksanakan. simulasi yang dapat memotret secara
Pada tahun 1990 Telkom mendirikan akurat, sehingga simulasi yang
assessment Center, walaupun embrio dirancang mendekati dunia nyata ketiak
assessment centre sudah dimulai pada tahun asesi menduduki jabatan tersebut.
1986. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1990 Instrumen berupa alat-alat tes yang akan
ini hanya sebatas metode, baru pada tahun 1993 digunakan, dan tentunya pedoman
menjadi “Bagian”, yang dikelola secara khusus penyelenggaraan yang sesuai dengan
untuk mengurus assessment center, yang Standar Prosedur Pelaksanaan (SOP).
bernama “Bagian Rekruitasi”. Tahun 1996 itu

108
Kartini, et. al, Inovasi Pemerintah Daerah Melalui Pembangunan Assessment

3. Hardware berupa gedung dengan alat- perbedaan latar belakang ini


alat penunjang yang lengkap dari mulai mempengaruhi pelaksanaan assessment
tempat tidur sampai dengan kamera center di TNI AL. Di BKN, DIY. LAN
yang dapat memonitor asesi, disamping dan Telkom assessment center sangat
ruang-ruang lainya seperti LGD berkembang, dan hasilnya dipakai oleh
(Leaderless Group Discussion), ruang pimpinan baik internal maupun
untuk simulasi dan infrastruktur eksternal dalam penentuan jabatan.
penunjang serta alat listrik. Pelaksanaan assessment center sebagai
Simpulan dan Saran suatu metode memiliki kesamaan di
Simpulan semua lembaga tersebut, tapi memiliki
1. Kota Bandung sudah memiliki perbedaan dari segi harga layanan yang
perencanaan pembangunan Assessment diberikan kepada mitra kerja sama.
Center sejak tahun 2012, dan sampai Kelembagaan pada umumnya berbentuk
tahun 2016 sudah mengeluarkan dana 4 Unit Pelaksana Teknis dengan payung
milar, tapi belum dapat memiliki hukum disesuaikan dengan instansi
Assessment Center sendiri. Hal tersebut masing-masing.kewenangan yang
disebabkan karena komitmen yang dimiliki assessment center hanya
kurang dari pimpinan BKD, target sebatas memberi rekomendasi kepada
pimpinan tidak jelas dan bawahan tidak pimpinan baik secara internal ampun
dapat menerjemahkan keinginan eksternal.
pimpinan, sehingga pembangunannya
terlambat dibandingkan dengan lama Saran
waktu yang dialamai TNI AL, LAN, 1. Kota Bandung sudah memiliki
BKD Yogya dan BKN yang rata-rata perencanaan yang panjang sehingga
memakan waktu 3 tahun untuk memulai layak untuk merealisasikan Assessment
perencanaan Assessment Center sampai Center mandiri. Dengan dukungan
pelaksanaan secara mandiri. regulasi yang ada dalam RPJMD, saat
2. Hanya TNI AL yang memilki latar ini merupakan momen yang tepat untuk
belakang reformasi birokrasi dalam membangun Assessment Center
mendirikan assessment center , 2. Hasil studi banding sebaiknya
sedangkan BKN, DIY, LAN dan ditindaklanjuti dengan mengadaptasi
Telkom memiliki latar belakang adanya hal-hal yang sudah dilakukan oleh TNI
kebutuhan internal yang mendorong AL, BKN, BKD Yogyakarta, LAN dan
dibangunya assessment center. Adanya Telkom. Pengalaman pengelolaan yang

109
JIPAGS, Volume 01 Nomor 01 Januari Tahun 2017, 99-110

ada di lembaga-lembaga tersebut Prihadi, Syaiful F. (2004). Assesment Center:


merupakan best practice yang dapat Identifikasi, Pengukuran dan
diambil oleh BKD Kota Bandung, Pengembangan Kompetensi. Penerbit
sehingga Assessment Center tidak hanya PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
sekedar metode, tapi juga Rourke, Francis E. (1984), Bureaucracy,
gedung/tempat dan teknologi. Politics and Public Policy, Little,
Brown and Company, Toronto
*) Versi awal makalah ini telah dipresentasikan Syakrani dan Syahriani. (2009). Implementasi
dalam Seminar Nasional Asosiasi Program otonomi Daerah dalam Perspektif Good
Studi Ilmu Pemerintahan Indonesia tanggal 24 Governance. Pustaka Pelajar :
dan 25 November 2016, yang diselenggarakan Yogyakarta.
oleh Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP, Thoha, Miftah. (2005). Manajemen
Univrsitas Mulawarman, Kalimantan Timur Kepegawaian Sipil Di Indonesia.
Prenada Media Group, :Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Etzioni, Eva dan Halevy. (2011). Demokrasi Internet :

dan Birokrasi Sebuah Dilema Politik, http://www.psychometric-success.com/

Yogyakarta : ASRAM FOUNDATION assessment-centers/acfaq-what-is.htm

Harrison, Lissa. (2007). Metodologi Ilmu diakses tanggal 12 Februari 2016 jam

Politik. Jakarta : Kencana 13.13

Kadarusman (2013), Mananjemen http://www.hr-guide.com/data/G318.htm.

Pengembangan Sumber Daya Manusia, Diakses tanggal 12 Februari jam 13.09

PT. RajaGrafindo : Jakarta.


Kartini, Dede Sri. (2014). Konsistensi antara
Program partai Politik dengan Produk
Kebijakan Pulik di Kabupaten Bandung.
Tidak dipublikasikan
Kumorotomo, Wahyudi. (2005). Akuntabilitas
birokrasi Publik : Sketsa Pada Masa
Transisi Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
Moeheriono. (2014). Pengukuran Kinerja
Berbasis Kompetensi. Edisi Revisi.
Cetakan kedua. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.

110

You might also like