You are on page 1of 3

Pendahuluan

Merit sistem merupakan salah satu sistem dalam manajemen sumber daya manusia yang
menjadikan kualifikasi, kompetensi dan kinerja sebagai pertimbangan utama dalam proses
perencanaan, perekrutan, penggajian, pengembangan, promosi, retensi, disiplin dan pensiun
pegawai. Mulanya, merit sistem banyak diterapkan di organisasi sektor swasta, yang
kemudian belakangan mulai berkembang dan diadaptasi juga oleh sektor publik. 

Di Indonesia, merit sistem secara legal formal diberlakukan pada tahun 2014 melalui
Undang-Undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam UU tersebut
dinyatakan bahwa kebijakan manajemen ASN berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan
kinerja yang diberlakukan secara adil dan wajar tanpa membedakan latar belakang politik,
ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecacatan (tanpa diskriminasi). Sistem ini seolah menjadi kritik atas suburnya praktek
nepotisme, dan primordialisme di dunia kerja. Oleh karenanya sistem merit menjadi salah
satu hasil dari agenda reformasi birokrasi yang dicanangkan Presiden untuk menciptakan
birokrasi netral dan mampu melayani kebutuhan publik serta bebas dari KKN. 

Ada enam poin penting yang harus dicermati dari sistem Merit, pertama, tentang
pengorganisasian perencanaan ASN didasarkan pada fungsi organisasi melalui analisis
jabatan dan analisis beban kerja, audit kepegawaian penyesuaian arah kebijakan
nasional, Kedua, rekrutmen berorientasi  pada talenta terbaik, rekrutmen berbasis jabatan dan
sertifikasi. Ketiga, Pengembangan kapasitas dalam mengarungi kesenjangan kompetensi
dengan cara pelatihan 20 jam pertahun bagi tiap PNS, Keempat, Penilaian kinerja yang
berkelanjutan dengan cara membentuk tim penilai kinerja, Kelima, Promosi dan rotasi
menuju PNS yang dinamis dengan cara talent mapping (melalui assesement) dan career
planing (Open recrutment), Keenam, mengapresiasi secara layakdengan perubahan sistem
pensiun dan sistem kompensasi yang memadai. 

Permasalahan

1. Apakah system merit itu?


2. Apakah tujuan system merit ?
3. Bagaimana penerapan system merit di Indonesia ?

Analisa :

sistem merit didefinisikan sebagai kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan


pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar
dengan tanpa diskriminasi. 

Sebagai penjabaran agenda Prioritas RPJMN 2020-2024, penerapan sistem merit ditetapkan
sebagai satu dari tiga program prioritas bidang aparatur dalam RKP 2020, yaitu (1)
Peningkatan akuntabilitas kinerja, pengawasan, dan reformasi birokrasi; (2) Peningkatan
inovasi dan kualitas pelayanan publik; dan (3) Penguatan implementasi manajemen ASN
berbasis merit. 

sistem Merit menurut disiplin ilmu merupakan suatu sistem manajemen kepegawaian yang


menekankan pertimbangan dasar kompetensi bagi calon yang diangkat, ditempatkan,
dipromosi dan dipensiunkan sesuai UU yang berlaku. Menurut pasal 1 Undang-undang
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, Sistem Merit adalah kebijakan dan
manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan
wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,
jenis kelamin, status pernikahan, umur atau kondisi kecacatan.

2. tujuan system merit

 Merekrut ASN yang profesional dan berintegritas dan menempatkan


mereka pada jabatan-jabatan birokrasi pemerintah sesuai kompetensinya;
 Mengembangkan kemampuan & kompetensi ASN; 
 Memberikan kepastian karier dan melindungi karier ASN dari intervensi
politik dan tindakan kesewenang-wenangan;
 Mengelola ASN secara efektif dan efisien; 
 Memberikan penghargaan bagi ASN yang adil dan layak sesuai kinerja.
4. Penerapan system merit di Indonesia
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah perubahan dari yang sebelumnya dikenal dengan
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pengertian ASN berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) pada Pasal
1 Ayat (1), disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. Dilanjutkan pada Pasal 1 Ayat (2), ASN atau
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Adapun dijelaskan kembali pada Pasal 1 Ayat (3), bahwa ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Penerapan sistem merit di instansi pemerintah sudah merupakan sesuatu yang penting
sebagai upaya untuk mewujudkan ASN yang profesional, guna mendukung
tercapainya tujuan reformasi birokrasi, yaitu birokrasi yang efektif dan efisien, serta
melayani. Perubahan yang cepat secara global harus diantisipasi oleh Pemerintah
dengan membangun human capital di sektor pemerintahan agar Indonesia mampu
bersaing di tingkat global.

You might also like