You are on page 1of 31

BAB II

PERHITUNGAN ATAP

2.1 Perencanaan Gording


1) Tipe Kuda-kuda : Truss
2) Bahan Kuda-kuda : Baja
3) Bentang Kuda-kuda : 17,00 Meter
4) Jarak Antar Kuda-kuda : 7,00 Meter
5) Jenis Penutup Atap : Genteng Karang Pilang
6) Kemiringan Atap : 30
7) Beban Penutup Atap (Genteng) : 50 Kg/m (PPIUG 1983, Hal. 12)
8) Berat Plafon dan Penggantung : 18,00 Kg/m (PPIUG 1983, Hal. 12)
8) Beban Tekanan Angin : 25 Kg/m (PPIUG 1983, Hal. 22)
9) Alat Sambung : Las
10) Mutu Baja Profil (fy) : 240 Mpa
dasar : 1600 kg/cm

2.2 Perhitungan Gording 1

Gambar 2.1 Rencana Kuda-Kuda Truss


1) Kesetabilan Rangka Batang (Kuda-kuda 1)
Syarat : S = 2J R
45 = (2 x 24) 3
45 = 45 (Konstruksi Stabil)

Dimana : S = Jumlah Batang


J = Jumlah Titik Simpul/join
R = Reaksi Perletakan

1
2) Bentang Kuda-Kuda 1
(1) Panjang Bentang Miring
- Bentang Datar A-C = 13,00 meter
- Panjang Bentang AD = DC
Cos = ( AB)
AC
AC = 6.5 m
Cos 30o
= 7,51 m
(2) Tinggi Batang Tengah (h)
Tan = DB
AB
DB = AB x Tan 30o
= 6,5 x Tan 30o
= 3,75 m

3) Profil Rencana Gording


- C 200.75.20.3,2
- Data Profil :
P = 9,27Kg/m
A = 11,81 cm2
Wx = 72,1 cm3
Wy = 16,8 cm3
Ix = 721 cm4
Iy = 87,5 cm4 GAMBAR 2.2 Dimensi Gording

4) Perhitungan Jumlah dan Jarak Gording Aktual


(a) Jenis Penutup Atap = Genteng Karang Pilang
(b) Jarak Antar Gording (direncanakan) = 1,10 m
(c) Jumlah Penempatan Gording = Panjang AD
Jarak Gording Rencana
= 7,51 m
1,10 m
= 6,8 7 buah

2
(d) Jarak Aktual Antar Gording = 7,51 m
7 buah
= 1,07 1,07 m
(e) Jumlah Gording Aktual = 7,51 m + 1
1,07 m
= 7.99 8 buah

5) Perhitungan Pembebanan Gording


(1) Perhitungan Akibat Beban Mati
- Berat Gording = 9,27 Kg/m
- Berat Pen. Atap = Jarak Gording x B. Atap
= 1,07 m x 50 Kg/m2= 53,64 Kg/m
- Berat Plafond dan Penggantung
= 1,07 m x 18 Kg/m2= 19,31 Kg/m
WD = 82,22Kg/m
- Berat Sambungan Las 10%
Las = WD x 10%
= 82,71Kg/m x 10%
= 8,222 Kg/m
- Berat Aksesoris 10%
Las = WD x 10%
= 82,71Kg/m x 10%
= 8,222 Kg/m
Sehingga :
WD total = 82,22 Kg/m + 8,22 Kg/m + 8,22 Kg/m
= 98,67 Kg/m

Peninjauan Gaya Gording


- Tinjauan Searah Sumbu X
qx = WD total x Cos 30o
= 98,67 Kg/m x 0,866 GAMBAR 2.3 Gaya yang Terjadi
= 85,45 Kg/m pada Gording

3
- Tinjauan Searah Sumbu Y
qy = WD total x Sin 30o
= 98,67 Kg/m x 0,5
= 49,33 Kg/m
- Momen yang Bekerja
Mx = 1/8 x qx x L2 = 1/8 x 85,45 Kg/m x (7 m)2
= 523,38 Kgm
My = 1/8 x qy x L2 = 1/8 x 49,33 Kg/m x (7 m)2
= 302,17 Kgm

(2) Perhitungan Akibat Beban Hidup


Menurut PPIUG 1983 Hal 13 Pasal 3.2 Ayat (1), beban hidup
pada atap yang dapat dicapai dan dibebani oleh orang harus diambil
minimum 100 Kgbidang datar. Diasumsikan dua orang bekerja dengan
peralatannya, sehingga :
P = 200 Kg
- Peninjauan Gaya :
- Px = P x Cos 30o = 200 Kg x Cos 30o
= 150 Kg x 0,866
= 173,21 Kg
- Py = P x Sin 30o = 200 Kgx Sin 30o
= 200 Kg x 0,5
= 100 Kg

- Momen yang Bekerja :


- Mx = (Px) x L = 173,21 Kg x 7 m
= 303,11 Kgm
- My = (Py) x L = 100 Kg x 7 m
= 175,00 Kgm

(3) Perhitungan Akibat Beban Angin


Menurut PPIUG 1983 Hal.22-23 Pasal 4.2 Ayat (1), bahwa
tekanan angin tiup harus diambil minimum 25 Kg/m2.karena gedung

4
dibangun terletak di daerah dataran rendah sehingga tekanan angin
diambil sebesar 25 Kg/m2.
Koofisien angin untuk atap dengan kemiringan 65oatap gedung
yang direncanakan = 30o sehingga mengunakan koofisien angin
(0,02 0,4).

GAMBAR 2.4 Tekanan Angin Tiup dan Angin Hisap pada Atap

- Angin Tiup = (0,02 0,4) P angin


= (0,02 x 30 0,4) x 25 Kg/m2
= 5,0Kg/m2
maka : Wt = Jarak Gording x Angin Tiup
= 1,07 m x 5,0 Kg/m2
= 5,36 Kg/m

- Angin Hisap = (0,4) P angin


= (0,4) x 25 Kg/m2
= 10,0Kg/m2
maka : Wh = Jarak Gording x Angin Hisap
= 1,07 m x 10,0 Kg/m2
= 10,73 Kg/m
- Momen yang Bekerja :
- Mx1 = 1/8 Wt x (L)2 = 1/8 x 5,36 Kg/m x (7 m)2
= 32,86 Kgm
- Mx2 = 1/8 Wh x (L)2 = 1/8 x 10,73 Kg/m x (7 m)2
= 65,71 Kgm
- My = 0

5
6) Kombinasi Pembebanan Gording
(1) Kombinasi Beban Tetap
(Beban Mati + Beban Hidup)
- Mx = Mx + Mx
= 523,38 Kgm + 303,11 Kgm
= 826,49 Kgm
- My = My + My
= 302,17 Kgm + 175 Kgm
= 477,17 Kgm

(2) Kombinasi Beban Sementara


(Beban Mati + Beban Hidup + Beban Angin Tiup)
- Mx = Mx + Mx + Mx
= 523,38 Kgm + 303,11 Kgm + 32,86 Kgm
= 859,35Kgm
- My = My + My + My
= 302,17 Kgm + 175,00 Kgm + 0
= 477,17 Kgm

(3) Nilai Tegangan Ijin untuk Gording


Menurut PPBBI 1984 Hal 5, bahwa faktor tegangan dasar yang
diakibatkan oleh pembebanan tetap adalah 1,3, jika :
- Mx sementara/Mx tetap 1,3 : menggunakan momen akibat
pembebanan tetap dengan tegangan ijin 1600 Kg/cm2
- Mx sementara/Mx tetap 1,3 : menggunakan momen akibat
pembebanan sementara dengan tegangan ijin dinaikkan 30% (1600
+ 30%).
Sehingga :
Mx sementara = 859,35 Kgm
Mx tetap 826,49 Kgm
= 1,04
Maka :1,04< 1,3 Sehingga menggunakan pembebanan tetap dengan
tegangan ijin 1600 Kg/cm2.

6
7) Perhitungan Kontrol Gording 1
(1) Kontrol Tegangan
= Mx + My
Wx Wy
= 85934,63 Kgcm + 47717,43 Kgcm
72,1 cm3 16,8 cm3
= 1191 Kg/cm2 + 2840,32Kg/cm2
= 4032,20 Kg/cm2
= 4032,20 Kg/cm2 > 1600 Kg/cm2
(Tegangan yang terjadi tidak memenuhi syarat, maka gording harus
ditambahkan trekstang).

- Penambahan 1 Buah Trekstang


- Momen yang Bekerja
My1 = 1/8 qy x (L/2)2
= 1/8 (49,33Kg/m) x (7/2 m)2
= 75,544 Kgm
My2 = 1/4 Py x (L/2)2
= 1/4 (100,00 Kg/m2) x (7/2 m)2
= 306,250 Kgm
- Kombinasi Momen
Mx = 85934,63Kgcm
My = My1+ My2
= 75,544 Kgm + 306,25 Kgm
= 381,79 Kgm 38179,35 Kgcm
- Tegangan dengan Penambahan 1 Trekstang
= Mx + My
Wx Wy
= 85934,63 Kgcm + 38179,36 Kgcm
72,1 cm3 16,8 cm3
= 1191,88 Kg/cm2 + 2272,58 Kg/cm2
= 3464,46 Kg/cm2
= 3464,46 Kg/cm2> 1600 Kg/cm2 Tidak Aman

7
- Penambahan 2 Buah Trekstang
- Momen yang Bekerja
My1 = 1/8 qy x (L/3)2
= 1/8 (49,33 Kg/m) x (7/3 m)2
= 33,575 Kgm
My2 = 1/4 Py x (L/3)2
= 1/4 (100,00Kg/m2) x (7/3 m)2
= 136,11Kgm
- Kombinasi Momen
Mx = 85934,63Kgcm
My = My1+ My2
= 33,575 Kgm + 136,11 Kgm
= 169,686 Kgm 16968,60 Kgcm
- Tegangan dengan Penambahan 2 Trekstang
= Mx + My
Wx Wy
= 85934,63 Kgc + 16968,60 Kgcm
72,1 cm3 16,8 cm3
= 1191,88 Kg/cm2 + 1010,04 Kg/cm2
= 2201,91 Kg/cm2
= 2201,91 Kg/cm2 > 1600 Kg/cm2..Tidak Aman

- Penambahan 3 Buah Trekstang


- Momen yang Bekerja
My1 = 1/8 qy x (L/4)2
= 1/8 (49,33 Kg/m) x (7/4 m)2
= 18,88 Kgm
My2 = 1/4 Py x (L/3)2
= 1/4 (100,00Kg/m2) x (7/4 m)2
= 76,563 Kgm

8
- Kombinasi Momen
Mx = 85934,63 Kgcm
My = My1+ My2
= 18.88 Kgm + 76,563 Kgm
= 95,448 Kgm 9544,83 Kgcm
- Tegangan dengan Penambahan 3 Trekstang
= Mx + My
Wx Wy
= 85934,63 Kgc + 9544,84 Kgcm
72,1 cm3 16,8 cm3
= 1191,88 Kg/cm2 + 568,15 Kg/cm2
= 1760,026 Kg/cm2
= 1760,026 Kg/cm2 > 1600 Kg/cm2..Tidak Aman

- Penambahan 4 Buah Trekstang


- Momen yang Bekerja
My1 = 1/8 qy x (L/5)2
= 1/8 (49,33 Kg/m) x (7/5 m)2
= 12,087 Kgm
My2 = 1/4 Py x (L/3)2
= 1/4 (100,00Kg/m2) x (7/5 m)2
= 49,00 Kgm
- Kombinasi Momen
Mx = 85934,63 Kgcm
My = My1+ My2
= 12,087 Kgm + 49,00 Kgm
= 61,087 Kgm 6108,69 Kgcm
- Tegangan dengan Penambahan 4 Trekstang
= Mx + My
Wx Wy
= 85934,63 Kgc + 608,70 Kgcm
72,1 cm3 16,8 cm3
= 1191,88 Kg/cm2 + 363,61 Kg/cm2
= 1555,494 Kg/cm2

9
= 1555,494 Kg/cm2 < 1600 Kg/cm2..AMAN

(2) Kontrol Geser pada Gording


Menurut PPBBI 1984, Hal 110 Pasal 15.1 Ayat (6) :
id = 2 + 32 Teg. Ijin

sehingga : = D = Py
A 2A
= 100,00 Kg/cm2
2 x 11,81 cm2
= 4,23 Kg

id = (1555,49 Kg/cm2)2 + 3 x (4,23 Kg)2


= (2419561,7Kg/cm2) + 53,77 Kg
= 2419615,50 Kg/cm2
= 1555,51 Kg/cm2
Jadi, id = 1555,51 Kg/cm2 1600 Kg/cm2 OK

(3) Kontrol Momen Tahanan


Wperlu = Mx = 85934,63 Kgcm
ijin 1600 Kg/cm2
= 53,709 cm3 < Wx = 72,1 cm3.. Aman

(4) Kontrol Lendutan Gording


Berdasarkan PPBBI 1984, Hal 106 Pasal 15.1 Ayat (1),
lendutan maksimum akibat beban mati dan beban hidup yang
diperbolehkan adalah 1/250 L.
- Lendutan Ijin
1 . L = 1 x 700 = 2,8 cm
250 250
- Lendutan Arah X
fx = 5 x qx . Lx4 + 1 x Px . Lx3
384 EI . Ix 48 EI . Ix

10
= 5 x 0,8545. (700)4 + 1 x 1,7321 . (700)3
384 2100000 x 721 48 2100000 x 721
= 0,013x 205265412265,70 + 0,02 x 280800000
1514100000 1514100000
= 0,013 x (135,503 cm) + 0,02 x (0,3924 cm)
= 1,76cm +0,0081 cm
= 1,773 cm

fy = 5 x qy . (L/3)4+ 1 x Py . (L/3)3
384 EI . Iy48 EI . Iy
= 5 x 0,4933 . (700)4 + 1 x 1,00 . (700)3
384 2100000 x 87,5 48 2100000 x 87,5
= 0,013 x 6267317,778 + 0,02 x 343000000
183750000 183750000
= 0,013 x (0,034 cm) + 0,02 x (1,8667 cm)
= 0,0004 cm + 0,0388 cm
= 0,039 cm
Sehingga :
f = fx2 + fy2
= (1,773 cm)2 + (0,039 cm)2
= 3,142 cm + 0,002 cm
= 3,143 cm
= 1,773 cm
Maka :
f = 1,773 cm < f Ijin = 2,8 cm Aman
Jadi, Gording dengan jarak antar kuda-kuda 7,00 m aman terhadap
lendutan.

Kesimpulan :Profil Baja C 200.75.20.3,2 memenuhi syarat sebagai


gording

11
2.3 Perhitungan Trekstang Kuda-Kuda 1

Gambar 2.5 Perencanaan Pemasangan Trekstang

1) Data Perhitungan
Diketahui :
- Jarak antar Kuda-Kuda = 7,0 meter
- Beban Gording Arah x (qx) = 85,45 Kg/m
- Jarak antar Gording = 1,07 meter
- Jumlah Trekstang (n) = 4 Buah

2) Pembebanan Trekstang
P maks = qx x L + Py
n
= 85,45 Kg/m x 7,0 m + 100Kg/m2
4
= 249,53Kg

3) Dimensi Trekstang
Tan = y/x = 1,07/5 = 0,215
= arc Tan 0,215
= 11,749o
Sin 11,749o = 0,215
Maka : R = n x P maks
Sin 20,15o

12
= 4 x 249,54 Kg
0,204
= 4901,91 Kg
Luas Dimensi Trekstang yang digunakan :
= R F = R = 4901,91 Kg
F 1600 Kg/ cm2
= 3,063 cm2
Sehingga :
F = d2
d = 4 x 3,063 cm2
3,14
= 3,902 cm
= 1,97 cm 2 cm = 20 mm
Jadi, Trekstang menggunakan besi 20 mm

2.4 Perhitungan Ikatan Angin Kuda-Kuda 1

Gambar 2.6 Perencanaan Ikatan Angin

1) Data Perhitungan
Diketahui :
- Jarak antar Kuda-Kuda (dk) = 7,00 meter
- Jarak antar Gording (dg) = 1,07 meter
- Tekanan Angin = 25 Kg/m2

13
2) Perhitungan Beban P
Gaya P berdasarkan PPBBI 1984, Hal.64, diambil dari hubungan
gording dan ikatan angin yang arahnya sejajar sumbu gording.

P = (0,01 x P kuda-kuda) + (0,005 x n x q angin x dk x dg)


Dimana :
n = Jumlah Travee antar Dua Batang Ikatan Angin
q = Beban Atap Vertikal Terbagi Rata = 25 Kg/m2
dk = Jarak antar Kuda-Kuda
dg = Jarak antar Gording
Pada bentang ikatan angin harus memenuhi syarat berdasarkan
PPBBI 1984 Hal. 64 yaitu :

h 0,25 x Q
l E x A tepi

Dimana :
A tepi = Luas Bagian Tepi Kuda-Kuda = (a+b)/2 x dg
h = Jarak Kuda-Kuda pada Bentang Ikatan Angin
l = Panjang Sisi Miring Tepi Atas Kuda-Kuda
i = Panjang Total Sisi Miring Kuda-Kuda = 7,5x2 = 15 m
Q = n x q x i x dk
Pkuda = ((a+b)/2) x (Tekanan Angin/2)

Maka :
a Tan 30o = a a = Tan 30ox 6,5 m
AB = 3,75 m
b Tan 30o= b b = Tan 30ox (1/2 x 7,5 x 1,07)
( l) x dk = 2,32 m

P kuda-kuda = a x b x Tek. Angin


2 2
= 3,75 m x 2,32 m x 25 Kg/m2
2 2

14
= 4,36 m2 x 12,5 Kg/m2
= 54,52Kg
Sehingga :
P = (0,01 x Pk) + (0,005 x n x q x dk x dg)
= (0,01 x 54,52Kg) + (0,005 x 4 x 25 Kg/m2x 7 m x 1,07 m)
= (0,545) + (3,76)
= 4,30Kg

3) Perhitungan Kelayakan Ikatan Angin


A tepi = a + b x dg
2
= 3,75 m + 2,32 m x 1,07 m = 3,260 m2
2
Q tepi = n x q x L x dk
= 4 x 25 Kg/m2x 15,01 m x 7,0 m
= 10507,8 Kg
Maka :
h 0,25 x Q
l E x A tepi

7 m 0,25 x 10507,8 Kg
15,01m 2100000 x 3,26 m2
0,466 2626,94
6846079,08
0, 43 0,000384
0,43 0,0195 .. Memenuhi Syarat

4) Perhitungan Dimensi Ikatan Angin


F = P = 4,300Kg x 102 = 0,2688 cm2
Ijin 1600 Kg/m2
Maka :
F = d2
d= 4xF = 4 x 0,2688 cm2
3,14 3,14

15
= 1,075 cm2
3,14
= 0,3423 cm2
= 0,5851 cm 6 mm 12 mm

2.5 Perhitungan Gording Kuda-Kuda 2

Gambar 2.7 Rencana kuda-kuda untuk Konsol

1) Data Perencanaan
(a) Bentang kuda-kuda = 2,00 meter
(b) Jarak antar kuda-kuda = 7,00 meter
(c) Penutup atap = Genteng karang pilang
(d) Kemiringan atap = 30o
(e) Berat penutup atap = 50 Kg/m2 (PPIUG 1983, Hal. 12)
(f) Tekanan angin = 25 Kg/m2 (PPIUG 1983, Hal. 22)
(g) Alat sambung = Las

2) Perhitungan Bentang Kuda-Kuda 2


(1) Panjang Bentang Miring
- Bentang Datar A-C = 2,00 meter
- Panjang Bentang AB :
Cos = (AC)
AB
AB = 2,00 m
Cos 30o
= 2,31 m

16
(2) Tinggi Batang Tengah (h)
Tan = BC
AC
BC = AC x Tan 30o
= 2,00 x Tan 30o
= 1,15 m

3) Profil Rencana Gording


Direncanakan menggunakan gording baja dengan memilih profil
baja C 200.75.20.3,2 dengan data profil, sebagai berikut :
P = 9,27kg/m
A = 11,81 cm2
Wx = 72,1 cm3
Wy = 16,8 cm3
Ix = 721 cm4
Iy = 87,5 cm4
Gambar 2.8 Profil Gording 2

4) Perhitungan Jumlah dan Jarak Gording Aktual


(a) Jenis Penutup Atap = Genteng Karang Pilang
(b) Jarak Antar Gording (direncanakan) = 1,10 m
(c) Jumlah Penempatan Gording = Panjang AB
Jarak Gording Rencana
= 2,31 m
1,10 m
= 2,1 2 buah
(d) Jarak Aktual Antar Gording = 2,31 m
2 buah
= 1,16 m 1,16 m
(e) Jumlah Gording Aktual = 2,31 m + 1
1,16 m
= 3 buah 3 buah

17
5) Perhitungan Pembebanan Gording
(1) Perhitungan Akibat Beban Mati
- Berat Gording = 9,27 Kg/m
- Berat Pen. Atap = Jarak Gording x B. Atap
= 1,16 m x 50 Kg/m2= 57,75 Kg/m
- Berat Plafond dan Penggantung
= 1,16 m x 18 Kg/m2= 20,79 Kg/m
WD = 87,81 Kg/m
- Berat Sambungan Las 10%
Las = WD x 10%
= 87,81 Kg/m x 10%
= 8,781Kg/m
Sehingga :
WD total = 87,81 Kg/m + 8,781Kg/m
= 96,59 Kg/m

Peninjauan Gaya Gording :


- Tinjauan Searah Sumbu X
qx = WD total x Cos 30o
= 96,59 Kg/m x 0,866
= 83,65 Kg/m
GAMBAR 2.9Gaya yang Terjadi
pada Gording
- Tinjauan Searah Sumbu Y
qy = WD total x Sin 30o
= 96,59 Kg/m x 0,5
= 48,30 Kg/m

- Momen yang Bekerja


Mx = 1/8 x qx x L2 = 1/8 x 83,65 Kg/m x (7 m)2
= 512,36 Kgm
My = 1/8 x qy x L2 = 1/8 x 48,30 Kg/m x (7 m)2
= 295,81 Kgm

18
(2) Perhitungan Akibat Beban Hidup
Menurut PPIUG 1983 Hal 13 Pasal 3.2 Ayat (1), beban hidup
pada atap yang dapat dicapai dan dibebani oleh orang harus diambil
minimum 100 Kgbidang datar. Diasumsikan dua orang bekerja dengan
peralatannya, sehingga :
P = 200 Kg
- Peninjauan Gaya
- Px = P x Cos 30o = 200 Kg x Cos 30o
= 200 Kg x 0,866
= 173,21 Kg
- Py = P x Sin 30o = 200 Kg x Sin 30o
= 200 Kg x 0,5
= 100 Kg

- Momen yang Bekerja


- Mx = (Px) x L = (173,21 Kg) x 6 m
= 303,11Kgm
- My = (Py) x L = (100 kg) x 6 m
= 175,00 Kgm

(3) Perhitungan Akibat Beban Angin


Menurut PPIUG 1983 Hal.22-23 Pasal 4.2 Ayat (1), bahwa
tekanan angin tiup harus diambil minimum 25 Kg/m2.karena gedung
dibangun terletak di daerah dataran rendah sehingga tekanan angin
diambil sebesar 25 Kg/m2.
Koofisien angin untuk atap dengan kemiringan 65oatap gedung
yang direncanakan = 30o sehingga mengunakan koofisien angin
(0,02 0,4).
- Angin Tiup = (0,02 0,4) P angin
= (0,02 x 30 0,4) x 25 Kg/m2
= 5,0 Kg/m2

19
maka : Wt = Jarak Gording x Angin Tiup
= 1,16 m x 5,0 Kg/m2
= 5,78 Kg/m

- Angin Hisap = (0,4) P angin


= (0,4) x 25 Kg/m2
= 10,0 Kg/m2
maka : Wh = Jarak Gording x Angin Hisap
= 1,16 m x 10,0 Kg/m2
= 11,55 Kg/m

- Momen yang Bekerja


- Mx1 = 1/8 Wt x (L)2 = 1/8 x 5,78 Kg/m x (7 m)2
= 35,37 Kgm
- Mx2 = 1/8 Wh x (L)2 = 1/8 x 11,55 Kg/m x (7 m)2
= 70,74 Kgm

6) Kombinasi Pembebanan Gording


(1) Kombinasi Beban Tetap
(Beban Mati + Beban Hidup)
- Mx = Mx + Mx
= 512,36 Kgm + 303,11 Kgm
= 815,47 Kgm
- My = My + My
= 295,81 Kgm + 175,00 Kgm
= 470,81Kgm

(2) Kombinasi Beban Sementara


(Beban Mati + Beban Hidup + Beban Angin Tiup)
- Mx = Mx + Mx + Mx
= 512,36 Kgm + 303,11 Kgm + 35,37 Kgm
= 850,84 Kgm

20
- My = My + My + My
= 295,81 Kgm + 175,00 Kgm + 0
= 470,81 Kgm

(3) Nilai Tegangan Ijin untuk Gording


Menurut PPBBI 1984 Hal 5, bahwa faktor tegangan dasar yang
diakibatkan oleh pembebanan tetap adalah 1,3, jika :
- Mx sementara/Mx tetap 1,3 : menggunakan momen akibat
pembebanan tetap dengan tegangan ijin 1600 Kg/cm2
- Mx sementara/Mx tetap 1,3 : menggunakan momen akibat
pembebanan sementara dengan tegangan ijin dinaikkan 30% (1600
+ 30%).
Sehingga :
Mx sementara = 850,84 Kgm
Mx tetap 815,47 Kgm
= 1,043
Maka : 1,043 < 1,3 Sehingga tegangan ijin yang digunakan adalah
1600 Kg/cm2

7) Perhitungan Kontrol Gording 2


(1) Kontrol Tegangan
= Mx + My
Wx Wy
= 85083,86 Kgcm + 47080,99 Kgcm
72,1 cm3 16,8 cm3
= 1180,08 Kg/cm2 + 2802,44 Kg/cm2
= 3982,52 Kg/cm2
= 3982,52Kg/cm2 > 1600 Kg/cm2
(Tegangan yang terjadi tidak memenuhi syarat, maka gording harus
ditambahkan trekstang).

21
- Penambahan 1 Buah Trekstang
- Momen yang Bekerja
My1 = 1/8 qy x (L/2)2
= 1/8 (48,30 Kg/m) x (7/2 m)2
= 73,952 Kgm
My2 = 1/4 Py x (L/2)2
= 1/4 (100,00 Kg/m2) x (7/2 m)2
= 306,250 Kgm
- Kombinasi Momen
Mx = 85083,86 Kgcm
My = My1+ My2
= 73,952 Kgm + 306,250 Kgm
= 380,202 Kgm 38020,24 Kgcm
- Tegangan dengan Penambahan 1 Trekstang
= Mx + My
Wx Wy
= 85083,86 Kgcm + 38020,24 Kgcm
72,1 cm3 16,8 cm3
= 1180,08 Kg/cm2 + 2263,11Kg/cm2
= 3443,19Kg/cm2
= 3443,19 Kg/cm2 > 1600 Kg/cm2

- Penambahan 2 Buah Trekstang


- Momen yang Bekerja
My1 = 1/8 qy x (L/3)2
= 1/8 (48,30 Kg/m) x (7/3 m)2
= 20,82 Kgm
My2 = 1/4 Py x (L/3)2
= 1/4 (100 Kg/m2) x (7/3 m)2
= 136,11 Kgm

22
- Kombinasi Momen
Mx = 85083,86 Kgcm
My = My1+ My2
= 32,868 Kgm + 136,111 Kgm
= 168,97 Kgm 16897,88 Kgcm

- Tegangan dengan Penambahan 2 Trekstang


= Mx + My
Wx Wy
= 85083,86 Kgcm + 16897,89 Kgcm
72,1 cm3 16,8 cm3
= 1180,08 Kg/cm2 + 1005,83 Kg/cm2
= 2185,908 Kg/cm2
= 2185,908 Kg/cm2 > 1600 Kg/cm2

- Penambahan 3 Buah Trekstang


- Momen yang Bekerja
My1 = 1/8 qy x (L/4)2
= 1/8 (48,30 Kg/m) x (7/4 m)2
= 18,488 Kgm
My2 = 1/4 Py x (L/3)2
= 1/4 (100 Kg/m2) x (7/3 m)2
= 76,563 Kgm

- Kombinasi Momen
Mx = 85083,86 Kgcm
My = My1+ My2
= 18,488 Kgm + 76,563 Kgm
= 95,051 Kgm 9505,06 Kgcm

- Tegangan dengan Penambahan 3 Trekstang


= Mx + My
Wx Wy

23
= 85083,86 Kgcm + 9505,06 Kgcm
72,1 cm3 16,8 cm3
= 1180,08 Kg/cm2 + 565,78 Kg/cm2
= 1745,85 Kg/cm2
= 1745,85 Kg/cm2 > 1600 Kg/cm2
- Penambahan 4 Buah Trekstang
- Momen yang Bekerja
My1 = 1/8 qy x (L/5)2
= 1/8 (48,30 Kg/m) x (7/5 m)2
= 11,832 Kgm
My2 = 1/4 Py x (L/3)2
= 1/4 (100 Kg/m2) x (7/5 m)2
= 49,00 Kgm

- Kombinasi Momen
Mx = 85083,86 Kgcm
My = My1+ My2
= 11,832 Kgm + 49,00 Kgm
= 60,832 Kgm 6083,23 Kgcm

- Tegangan dengan Penambahan 4 Trekstang


= Mx + My
Wx Wy
= 85083,86 Kgcm + 6083,24 Kgcm
72,1 cm3 16,8 cm3
= 1180,08 Kg/cm2 + 362,10 Kg/cm2
= 1542,17 Kg/cm2
= 1542,17 Kg/cm2 > 1600 Kg/cm2..Memenuhi Syarat
jadi dipasang 2 buah trekstang antara jarak kuda-kuda,

(2) Kontrol Geser pada Gording 2


Menurut PPBBI 1984, Hal 110 Pasal 15.1 Ayat (6) :
id = 2 + 32 Teg. Ijin

24
sehingga : = D = Py
A 2A
= 100 Kg/cm2
2 x 11,81 cm2
= 4,23 Kg

id = (1542,17 Kg/cm2)2 + 3 x (4,23 Kg)2


= (2378315,7 Kg/cm2) + 53,77 Kg
= 2378369,50 Kg/cm2
= 1542,196 Kg/cm2
Jadi, id = 1542,196 Kg/cm2 1600 Kg/cm2 OK
(3) Kontrol Momen Tahanan
Wperlu = Mx = 85083,86 Kgcm
ijin 1600 Kg/cm2
= 53,177 cm3 < Wx = 72,1 cm3.. Aman

(4) Kontrol Lendutan Gording


Berdasarkan PPBBI 1984, Hal 106 Pasal 15.1 Ayat (1),
lendutan maksimum akibat beban mati dan beban hidup yang
diperbolehkan adalah 1/250 L.
- Lendutan Ijin
1 L = 1 x 700 = 2,4 cm
250 250
- Lendutan Arah X
fx = 5 x qx . Lx4 + 1 x Px . Lx3
384 EI . Ix 48 EI . Ix
= 5 x 0,8365 . (700)4 + 1 x 1,30 . (700)3
384 2100000 x 721 48 2100000 x 721
= 0,013 x 200844273724,44 + 0,02 x 594093427,00
1514100000 1514100000
= 0,013 x (132,649 cm) + 0,02 x (0,3924 cm)
= 1,72 cm + 0,008 cm
= 1,735 cm

25
fy = 5 x qy . (L/3)4+ 1 x Py . (L/3)3
384 EI . Iy 48 EI . Iy
= 5 x 0,43830 . (700/3)4 + 1 x 1,00 . (700/3)3
384 2100000 x 12,703 48 2100000 x 12,703
= 0,013 x 6135317,222 + 0,02 x 343000000
26677777,78 26677777,78
= 0,013 x (0.230 cm) + 0,02 x (12,8571 cm)
= 0,002 cm + 0,2678 cm
= 0,271 cm
Sehingga :
f = fx2 + fy2
= (1,735 cm)2 + (0,271 cm)2
= 3,012 cm + 0,073 cm
= 3,085 cm
= 1,756 cm
Maka :
f = 1,756 cm < f Ijin = 2,4 cm Aman
Jadi, Gording dengan jarak antar kuda-kuda 6,00 m aman terhadap
lendutan.

Kesimpulan :Profil Baja C 200.75.20.3,2 memenuhi syarat sebagai


gording 2

26
2.6 Perhitungan Trekstang Kuda-Kuda 2

Gambar 2.10 Perencanaan Pemasangan Trekstang

1) Data Perhitungan
Diketahui :
- Jarak antar Kuda-Kuda = 7,00 meter
- Beban Gording Arah x (qx) = 83,65 Kg/m
- Jarak antar Gording = 1,16 meter
- Jumlah Trekstang (n) = 4 Buah

2) Pembebanan Trekstang
P maks = qx x L + Py
n
= 83,65 Kg/m x 7,00 m + 100 Kg/m2
4
= 246,387 Kg
3) Dimensi Trekstang
Tan = y/x = 1.16 / 5 = 0,231
= arc Tan 0,231
= 22,62o
Sin 22,62o = 0,225
Maka : R = n x P maks
Sin 22,62o
= 4 x 246,39 Kg
0,225
= 4381,18 Kg

27
Luas Dimensi Trekstang yang digunakan :
= R F = R = 4381,18 Kg
F 1600 Kg/ cm2
= 2,73 cm2
Sehingga :
F = d2
d = 4 x 2,738 cm2
3,14
= 3,48 cm
= 1,8676 cm 18 mm
Jadi, Trekstang menggunakan besi 19 mm

2.7 Perhitungan Ikatan Angin Kuda-Kuda 2

Gambar 2.11 Perencanaan Ikatan Angin

1) Data Perhitungan
Diketahui :
- Jarak antar Kuda-Kuda (dk) = 7,00 meter
- Jarak antar Gording (dg) = 1,16 meter
- Tekanan Angin = 25 Kg/m2

2) Perhitungan Beban P
Gaya P berdasarkan PPBBI 1984, Hal.64, diambil dari hubungan
gording dan ikatan angin yang arahnya sejajar sumbu gording.

28
P = (0,01 x P kuda-kuda) + (0,005 x n x q angin x dk x dg)
Dimana :
n = Jumlah Travee antar Dua Batang Ikatan Angin
q = Beban Atap Vertikal Terbagi Rata = 25 Kg/m2
dk = Jarak antar Kuda-Kuda
dg = Jarak antar Gording
Pada bentang ikatan angin harus memenuhi syarat berdasarkan
PPBBI 1984 Hal. 64 yaitu :
h 0,25 x Q
l E x A tepi

Dimana :
A tepi = Luas Bagian Tepi Kuda-Kuda = (a+b)/2 x dg
h = Jarak Kuda-Kuda pada Bentang Ikatan Angin
l = Panjang Sisi Miring Tepi Atas Kuda-Kuda
i = Panjang Total Sisi Miring Kuda-Kuda = 7,5 x 2 = 15 m
Q = n x q x i x dk
Pkuda = ((a+b)/2) x (Tekanan Angin/2)

Maka :
a Tan 30o = a a = Tan 30ox 2 m
AB = 1,15 m
b Tan 30o= b b = Tan 30ox (1/2 x 2,31 x 1,16)
( l) x dk = 0,07 m

P kuda-kuda = a x b x Tek. Angin


2 2
= 1,15 m x 0,07 m x 25 Kg/m2
2 2
= 0,445 m2 x 12,5 Kg/m2
= 5,56 Kg

29
Sehingga :
P = (0,01 x Pk) + (0,005 x n x q x dk x dg)
= (0,01 x 5,56 Kg) + (0,005 x 4 x 25 Kg/m2x 7 m x 1,16 m)
= (0,056) + (4,04)
= 4,098 Kg

3) Perhitungan Kelayakan Ikatan Angin


A tepi = a + b x dg
2
= 1,15 m + 0,77 m x 1,16 m = 1,112 m2
2
Q tepi = n x q x L x dk
= 4 x 25 Kg/m2x 4,619 m x 7,00 m
= 3233,2 Kg
Maka :
h 0,25 x Q
l E x A tepi

7,00 m 0,25 x 3233,2 Kg


4,619 m 2100000 x 1,112 m2
1,515 808,29
2334180,58
1,515 0,000346
1,515 0,018 .. Memenuhi Syarat

4) Perhitungan Dimensi Ikatan Angin


F = P = 4,098 Kg x 102 = 0,256 cm2
Ijin 1600 Kg/m2

30
Maka :
F = d2
d= 4xF = 4 x 0,2561 cm2
3,14 3,14
= 1,024 cm2
3,14
= 0,326 cm2
= 0,5712 cm 5 mm 12 mm

31

You might also like