Professional Documents
Culture Documents
1 JANUARI 2016
ABSTRACT
Handling of coal burning waste of thermal power plant in Lati, Berau district, East Kalimantan province,
which is recommended by the department of environmental impact management is to dispose the coal ash
into pools flowed water so that coal ash did not fly and cause air pollution. Sediment or heap of coal ash in
the sedimentation pond that is flowing with water is called Pond Ash. This study is conducted by utilizing the
pond ash as a replacement material in the concrete mix. The effect of the use of pond ash as partial
replacement of sand, fine aggregate in the concrete mix, is studied using cylindrical specimen with a diameter
of 100 mm and a height of 200 mm. Specimens were made by taking the ratio of the percentage of pond ash
of 0%, 5%, 10%, 15% and 20% of the mixture of concrete with the constant water cement ratio 0.49. The void
test of concrete was soaked for 28 day, In theory, the more dense concrete mix so that the higher density so
low porosity will produce large compressive strength, otherwise the greater the voids, the strength of concrete
is getting smaller and weaker. But in this study the opposite occurs because the value of the absorption
material pond ash is very high compared with the absorption of sand and crushed stone, if the fair value of
void in the mix also increased a corresponding increase in the composition of its pond ash. Because the
particles are very fine pond ash so as to fill the gaps between fine aggregate and coarse aggregate, making
the concrete more dense although large void.
ABSTRAK
Penangangan limbah pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap di Lati kabupaten Berau
Kalimantan Timur yang direkomendasikan badan pengelola dampak lingkungan adalah dengan cara
membuang abu batubara ke dalam kolam-kolam yang dialiri air agar abu batubara tidak terbang yang
menimbulkan polusi udara. Endapan atau kumpulan abu batubara dalam kolam pengendap yang dialiri air
dinamakan Pond Ash. Penelitian ini memanfaatkan pond ash untuk campuran beton, dengan menguji
pengaruh penggunaan pond ash sebagai pengganti sebagian agregat halus pasir dalam campuran beton,
diteliti menggunakan spesimen berbentuk silinder diameter 100 mm dan tinggi 200 mm. Spesimen dibuat
dengan mengambil perbandingan prosentase pond ash sebesar 0%: 5%: 10%: 15% dan 20% terhadap
campuran beton dengan faktor air semen konstan 0.49. Pengujian porositas dalam campuran beton
dilakukan setelah beton direndam selama 28 hari. Secara teori, semakin padat campuran beton semakin
tinggi tingkat kepadatan sehingga porositasnya rendah dapat menghasilkan kekuatan tekan yang besar,
sebaliknya semakin besar porositas, kekuatan beton semakin kecil dan semakin lemah. Tetapi dalam
penelitian ini terjadi kebalikannya karena nilai penyerapan bahan pond ash sangat tinggi dibanding dengan
penyerapan bahan pasir dan batu pecah, wajar apabila nilai porositas dalam campuran juga meningkat
sesuai peningkatan komposisi pond ash nya. Karena partikel pond ash sangat halus sehingga dapat mengisi
celah-celah antara agregat halus dan agregat kasar, membuat beton semakin padat walau porositasnya
besar.
Kata Kunci : limbah abu batubara, pond ash, beton, porositas beton.
udara, pencemaran perairan dan penurunan berbeda dengan semen portlan biasa /
kualitas ekosistem. ordinary, maka dalam penelitian ini dipilih
Proses pengelolaan limbah abu batubara menggunakan semen portland komposite.
PLTU yang ada di Kalimantan Timur Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
berdasarkan rekomendasi Badan mengetahui penyerapan atau porositas
Pengelolaan Lingkungan Hidup (BLH) dalam campuran beton yang dibuat dari
dilakukan dengan cara merendam abu bahan pond ash sebagai bahan pengganti
batubara gabungan antara fly ash dan pasir.
bottom ash ditumpuk/ dibuang dalam
sebuah kolam yang besar. Tujuan utama Porositas Beton.
pembuatan kolam agar memudahkan Kekuatan beton tidak terlepas dari sifat-
menyiran/merendam/mencuci abu sifat material penyusunnya. Dari segi fisik
batubara agar tidak berterbangan. adalah porositas dan segi mekanis
Campuran fly ash dan bottom ash dalam kekuatan tekan betonnya. Porositas
sebuah kolam diistilahkan sebagai pond didefinisikan sebagai perbandingan
ash. volume void (pori) terhadap volume total
Memperhatikan kondisi tersebut, dalam beton. Porositas beton adalah tingkatan
penelitian ini dicoba mencari solusi yang menggambarkan kepadatan
pemanfaatan bahan pond ash untuk bahan konstruksi beton. Porositas berhubungan
pembuatan beton. Berdasarkan gradasinya, erat dengan permeabilitas beton. Porositas
pond ash memenuhi persyaratan agregat merupakan prosentase pori-pori atau ruang
halus zona 3, maka dicoba memanfaatkan kosong dalam beton terhadap volume
pond ash untuk menggantikan sebagian benda (volume total beton). Ruang pori
pasir dalam bahan campuran beton. pada beton umumnya terjadi akibat
Salah satu unsur yang umum digunakan kesalahan dalam pelaksanaan dan
dalam perencanaan campuran beton adalah pengecoran seperti faktor air semen yang
kekuatan tekan dari beton. Kuat tekan berpengaruh pada lekatan antara pasta
beton dipengaruhi oleh bahan semen dengan agregat, besar kecilnya nilai
pembentuknya untuk memperoleh slump, pemilihan tipe susunan gradasi
kepadatan yang optimum. Kepadatan agregat gabungan, maupun lamanya
dalam campuran beton sering di istilahkan pemadatan.
dengan porositas dalam campuran beton, Porositas juga dapat dapat diakibatkan
semakin kecil porositas dalam campuran adanya partikel-partikel bahan penyusun
akan meningkatkan kekuatan tekan yang beton yang relatif besar, sehingga
direncanakan. kerapatan tidak maksimal. Porositas
Untuk membuat beton sesuai dengan menggambarkan besar kecilnya kekuatan
kualitas yang direncanakan, disyaratkan beton dalam menopang suatu konstruksi.
bahwa komposisi beton ditentukan melalui Semakin padat beton, semakin tinggi
rancangan campuran beton. Di Indonesia tingkat kepadatan maka semakin besar
standar yang digunakan adalah rancangan kuat tekan atau mutu beton serta
campuran beton yang menyediakan kurva- kekuatannya dalam menyangga konstruksi
kurva untuk beton yang menggunakan tipe yang lebih berat, sebaliknya semakin
semen portlan biasa/ordinary (SK SNI T- renggang beton, semakin besar porositas
15-1990-03). beton, maka kekuatan beton semakin
Karena saat ini semen portlan tidak lagi kecil/rendah dan semakin lemah sehingga
diproduksi di Indonesia kecuali atas hanya bisa menyangga konstruksi yang
permintaan khusus. Sedangkan yang ringan serta ketahanannya tidak terlalu
banyak di produksi adalah semen portland lama. Atas dasar ini, masalah yang akan
pozzolan dan semen portland composite timbul adalah seberapa besar kontribusi
yang tentunya memiliki karakteristik yang serta hubungan porositas terhadap
Tumingan dkk, Penyerapan dan Porositas Pada Beton...
perubahan yang berarti pada nilai kuat semen portland komposit maksimum
tekan beton untuk beton mutu normal. 4,0%.
Porositas suatu bahan menurut (ASTM C Dalam standar SNI 15-7064-2004 juga
642 – 90 ) dinyatakan dengan persamaan : mengatur syarat fisika, diantaranya
( 𝑔𝑔 −𝑔𝑔 ) persyaratan tentang waktu pengikatan
𝑃𝑃 = 2𝑔𝑔 1
2 dengan alat vicat yang ditetapkan sebagai
berikut :
[Pers.1] Tabel.1 Syarat Fisika.
dimana No Uraian Satuan Persyaratan Hasil
P = porositas suatu bahan 1 Waktu
g1 = berat jenis kering oven suatu bahan pengikatan menit 45 110
g2 = berat jenis semu suatu bahan awal menit 375
dengan alat
vicat:
METODE PENELITIAN -
Bahan-bahan. pengikatan
Penelitian ini menggunanakan bahan- awal
-
bahan untuk campuran beton normal yang
pengikatan
terdiri atas semen, air, agregat halus dan akhir
agregat kasar serta ditambahkan pond ash
sebagai inovasi. Sebagai bahan pengikat Agregat.
hidrolik menggunakan semen portland Pasir dan batu pecah untuk bahan
komposite dari pabrik TONASA Sulawesi konstruksi di Kalimantan Timur tidak
Selatan. Air untuk mencampur beton berasal dari produksi lokal tetapi di impor
diambil dari laboratorium bahan dari Kabupaten Palu Sulawesi Tengah,
konstruksi Politeknik Negeri Samarinda. karena pasir dan batu pecah lokal tidak
Agregat halus yang digunakan pasir sungai memenuhi persyaratan teknis. Maka untuk
yang berasal dari Palu, sedangkan agregat mengurangi ketergantungan pada impor
kasar berupa batu pecah yang berasal dari bahan beton mencoba memanfaatkan
Palu, Sulawesi Tengah. limbah abu batubara Lati Berau yang ada
di daerah setempat.
Semen. Agregat merupakan salah satu bahan
Di Indonesia saat ini tidak lagi pengisi beton, maka peranan agregat pada
memproduksi jenis semen type I atau beton sangatlah penting. Kandungan
Ordinary Portland Cement (OPC) kecuali agregat dalam beton kira-kira mencapai
atas permintaan khusus sementara untuk 60%-75% dari volume beton. Agregat
penggunaan konstruksi di masyarakat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat
menggunakan Portlan Composite Cement beton, sehingga pemilihan agregat
(PCC) atau Portlan Pozzolan Cement merupakan suatu bagian penting dalam
(PPC). Penelitian ini menggunakan semen pembuatan campuran beton. Agregat halus
portland composite. Kriteria semen yang umumnya dianggap lebih kecil / lolos dari
digunakan merujuk pada spesifikasi teknis saringan No 4 (4,75 mm) sedangkan
dari semen portland komposit yang agregat kasar dianggap lebih besar /
digunakan untuk konstruksi umum (SNI tertahan dari saringan No 4 (4,75 mm).
15-7064-2004). Bahan anorganik di PCC Untuk metode pengujian berat jenis dan
mencakup terak tanur, senyawa silikat penyerapan air agregat menggunakan
pozolan, batu kapur, dengan kandungan standar Nasional Indonesia SNI 03-1969-
total bahan anorganik 6% - 35% dari massa 1990 untuk agregat kasar dan untuk
semen portland komposit. Persyaratan agregat halus menggunakan SNI 03-1970-
tambahan kandungan kimia SO3 untuk 1990. Adapun spesifikasi teknis agregat
POLITEKNOLOGI VOL. 15 NO. 1 JANUARI 2016
80
Pond Ash.
40
Penggunaan pond ash di Industri beton
20 dapat mengurangi limbah abu batubara
(pond ash), melestarikan sumber daya alam
0
0.1 1
Sieve Size (mm) 10 dan mengurangi dampak lingkungan
Gambar.2 Gradasi agregat pasir masuk terhadap kesehatan manusia serta mahkluk
Zona 1. hidup. Karena di Indonesia, banyak
pembangkit listrik tenaga uap berbahan
100
baku batubara yang membuang limbah
dengan sistem kolam endapan yang
Cummulative Passing
80
menjadi pond ash.
60 Pond ash yang digunakan dalam penelitian
(%)
90
80
Tabel-3. Hasil pengujian karakteristik 70
Pasir dan Batu pecah. 60
No Karakteristik Pasir Batu Pecah 50
1 Bobot isi (kg /l ) 1,362 1,522 40
2 Berat jenis SSD 2,547 2,718 30
20
3 Penyerapan (%) 1,40 0,80
10
4 Abrasion Los --- 16,6 0
Angeles (%) 0.1 1 10 100
Sieve size (mm)
faktor air semen ditetapkan sebesar 0,49 diberikan pada Tabel 4. Pencampuran
sesuai rancangan campuran beton beton dilaksanaan dengan mixer yang
berdasarkan SK.SNI. 03-2847-2002. mana sebelum dicampur agregat disiapkan
Karakteristik dari masing-masing variasi dalam kondisi Saturated Surface Dry
beton dengan lima jenis variasi tersebut (SSD).
campuran beton variasi campuran bahan Hasil penelitian ini berbeda dengan teori
pengganti dapat mencapai berturut-turut yang menyatakan semakin padat campuran
4,85%; 6,76%; 6,10% dan 7,10% dari beton, semakin tinggi tingkat kepadatan
porositas pada beton normal/ kontrol yang maka semakin besar kekuatannya,
nilainya 2,71%. sebaliknya semakin renggang beton,
Apabila kita bandingkan dengan hasil dari semakin besar porositas beton, kekuatan
pengujian kuat tekan betonnya, pola grafik beton semakin kecil/rendah dan semakin
yang terjadi serupa dengan grafik lemah. Tetapi dalam penelitian ini terjadi
peningkatan persentase porositas kebalikannya dikarenakan nilai
campuran beton pond ash bahkan terdapat penyerapan bahan pond ash sangat tinggi
kesamaan pola grafiknya, hal ini perlu dibanding dengan penyerapan bahan pasir
mendapat kajian yang lebih luas dan dan batu pecah, wajar apabila nilai
dalam. porositas dalam campuran juga meningkat
Pola peningkatan kekuatan tekan beton sesuai peningkatan komposisi pond ash
pond ash dapat digambarkan seperti nya. Karena partikel pond ash sangat halus
gambar 10, berikut: termasuk Zona 3, maka dapat mengisi
26.20 26.10 celah-celah antara agregat halus dan
26.03
26.00
agregat kasar, membuat beton semakin
25.80
STRENGTH (MPA)