You are on page 1of 10

POLITEKNOLOGI VOL. 15 NO.

1 JANUARI 2016

PENYERAPAN DAN POROSITAS PADA BETON MENGGUNAKAN


BAHAN POND ASH SEBAGAI PENGGANTI PASIR

Tumingan1, M. W Tjaronge2, Victor Sampebulu3 dan Rudy Djamaluddin4


1
Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Jalan Perintis Kemerdekaan KM-10, Makassar
1,2,3,4
Dosen Politeknik Negeri Samarinda, Jl Ciptomangunkusumo Samarinda Seberang,
Email : 1tumingan@yahoo.co.id, 2tjaronge@yahoo.co.jp, 3vicsam_ars@yahoo.com,
4
rudy0011@yahoo.com

ABSTRACT
Handling of coal burning waste of thermal power plant in Lati, Berau district, East Kalimantan province,
which is recommended by the department of environmental impact management is to dispose the coal ash
into pools flowed water so that coal ash did not fly and cause air pollution. Sediment or heap of coal ash in
the sedimentation pond that is flowing with water is called Pond Ash. This study is conducted by utilizing the
pond ash as a replacement material in the concrete mix. The effect of the use of pond ash as partial
replacement of sand, fine aggregate in the concrete mix, is studied using cylindrical specimen with a diameter
of 100 mm and a height of 200 mm. Specimens were made by taking the ratio of the percentage of pond ash
of 0%, 5%, 10%, 15% and 20% of the mixture of concrete with the constant water cement ratio 0.49. The void
test of concrete was soaked for 28 day, In theory, the more dense concrete mix so that the higher density so
low porosity will produce large compressive strength, otherwise the greater the voids, the strength of concrete
is getting smaller and weaker. But in this study the opposite occurs because the value of the absorption
material pond ash is very high compared with the absorption of sand and crushed stone, if the fair value of
void in the mix also increased a corresponding increase in the composition of its pond ash. Because the
particles are very fine pond ash so as to fill the gaps between fine aggregate and coarse aggregate, making
the concrete more dense although large void.

Keywords : coal ash waste, pond ash, concrete, void concrete.

ABSTRAK
Penangangan limbah pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap di Lati kabupaten Berau
Kalimantan Timur yang direkomendasikan badan pengelola dampak lingkungan adalah dengan cara
membuang abu batubara ke dalam kolam-kolam yang dialiri air agar abu batubara tidak terbang yang
menimbulkan polusi udara. Endapan atau kumpulan abu batubara dalam kolam pengendap yang dialiri air
dinamakan Pond Ash. Penelitian ini memanfaatkan pond ash untuk campuran beton, dengan menguji
pengaruh penggunaan pond ash sebagai pengganti sebagian agregat halus pasir dalam campuran beton,
diteliti menggunakan spesimen berbentuk silinder diameter 100 mm dan tinggi 200 mm. Spesimen dibuat
dengan mengambil perbandingan prosentase pond ash sebesar 0%: 5%: 10%: 15% dan 20% terhadap
campuran beton dengan faktor air semen konstan 0.49. Pengujian porositas dalam campuran beton
dilakukan setelah beton direndam selama 28 hari. Secara teori, semakin padat campuran beton semakin
tinggi tingkat kepadatan sehingga porositasnya rendah dapat menghasilkan kekuatan tekan yang besar,
sebaliknya semakin besar porositas, kekuatan beton semakin kecil dan semakin lemah. Tetapi dalam
penelitian ini terjadi kebalikannya karena nilai penyerapan bahan pond ash sangat tinggi dibanding dengan
penyerapan bahan pasir dan batu pecah, wajar apabila nilai porositas dalam campuran juga meningkat
sesuai peningkatan komposisi pond ash nya. Karena partikel pond ash sangat halus sehingga dapat mengisi
celah-celah antara agregat halus dan agregat kasar, membuat beton semakin padat walau porositasnya
besar.

Kata Kunci : limbah abu batubara, pond ash, beton, porositas beton.

PENDAHULUAN. campuran beton terus dilakukan untuk


Beton merupakan salah satu material yang mendapatkan beton dengan kualitas yang
banyak dan sangat luas digunakan dalam lebih baik.
bidang konstruksi, oleh karena itu Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga
pengembangan terhadap material Uap yang menggunakan bahan bakar
Tumingan dkk, Penyerapan dan Porositas Pada Beton...

batubara mengakibatkan timbulnya limbah kapasitas 2 x 100 MW sekarang tahap


padat berupa abu batubara. Berdasarkan konstruksi dan PLTU Unit II yang
bentuk butirannya ada yang lembut seperti menyusul dibangun dengan kapasitas
debu disebut debu batubara / abu terbang sama, 2 x 100 MW. Jadi, totalnya ada
batubara (fly ash batubara) butirannya pasokan penambahan daya melalui PLTU
terbang terkena tiupan angin, berdimensi Kaltim - Teluk Balikpapan sebanyak 400
sangat halus setara lolos saringan #200. MW.
Jenis ini mengandung SiO2, Al2O3, P2O5, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di
dan Fe2O3 namun kandungan SiO2 cukup Kalimantan Timur dengan kapasitas 2x100
tinggi mencapai ± 70 persen. Dengan Megawatt (MW) juga akan dibangun di
kandungan silika yang cukup tinggi sekitar wilayah pertambangan batu bara
memungkinkan abu batubara memenuhi Kaltim Prima Coal (KPC) Kabupaten
kriteria sebagai bahan yang memiliki sifat Sangatta dengan masa pembangunan tiga
semen/pozzolan. tahun mulai dari tahun 2013 rampung
Limbah lainnya adalah abu batubara tahun 2016.
berbentuk butiran/kasar disebut abu dasar Penambangan batubara di Berau telah
batubara (bottom ash batubara), butirannya dikenal sejak tahun 1916 dan terpaksa
seperti pasir berwarna hitam ke abu-abuan ditutup pada tahun 1950 akibat
tidak mengkilat (apabila warna hitam melimpahnya minyak bumi murah seusai
mengkilat berarti debu batubara yang perang dunia ke-2. Pada tahun 1981
belum terbakar yang memiliki diterbitkan perizinan pertambangan
karakteristik yang berbeda dengan abu sisa batubara pada bekas pertambangan
pembakaran). Fly ash & Bottom ash tersebut yang dilaksanakan oleh PT. Berau
merupakan limbah pembakaran batu bara, Coal. PT Berau Coal ini juga
bersifat non plastis, tidak berkohesi dan menggunakan produksi batubaranya
berbentuk butiran. sebagai bahan bakar PLTU Lati (2 x 7
Kalimantan Timur memiliki kekayaan MW) yang diresmikan pada tanggal 11
batubara yang sangat berlimpah. Potensi Mei 2004 dengan memanfaatkan batubara
batubara sangatlah tinggi namun hal itu produksi sendiri dengan jumlah batubara
tidak sebanding dengan keadaan yang diperlukan oleh PLTU Lati sebanyak
Kalimantan Timur karena penggunaanya 8000 ton/bulan. Menurut laporan teknik
cenderung untuk di ekspor ke Luar Negeri PT. PLN (Persero), sebagai perbandingan
sedangkan Kalimantan sendiri masih PLTU Asam-asam, Kabupaten Tanah Laut
mengalami krisis listrik karena kurangnya jumlah abu batubara saat ini mencapai 60
pembangkit dan pembangkit yang ada ton dari penggunaan 4.400 ton batubara.
sudah terbangun 77% berupa PLTD. Jumlah abu batubara di Kalimantan Timur
Dengan umur yang sudah tua memerlukan sampai saat ini tidak diperoleh data yang
banyak perawatan dan akhirnya dilakukan akurat, tetapi dapat diperhitungakan untuk
pemadaman bergilir. memproduksi PLTU yang sudah
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan beroperasi dan akan beroperasi yakni 2 x 7
penyediaan tenaga listrik di Propinsi MW di Lati Berau, 2 x 100 MW di
Kalimantan Timur, dan dengan tujuan Kariangau, 2 x 7 MW di Kabupaten Tanah
menggantikan PLTD sebagai penyuplay Grogot, total 228 MW. Memerlukan bahan
beban dasar merupakan alasan mengapa batubara sekitar 130.000 ton batubara,
dibangunnya PLTU Batubara Kariangau di maka akan menjadikan abu batubara
Teluk Balikpapan Kelurahan Kariangau, sekitar 1.770 ton per bulan berdasarkan
Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pemakaian di atas. Jumlah ini tergolong
merupakan salah satu usaha pemanfaatan cukup besar, sehingga memerlukan
batubara yang berlimpah untuk menambah pengelolaan agar tidak menimbulkan
pasokan listrik. PLTU unit I dengan masalah lingkungan, seperti pencemaran
POLITEKNOLOGI VOL. 15 NO. 1 JANUARI 2016

udara, pencemaran perairan dan penurunan berbeda dengan semen portlan biasa /
kualitas ekosistem. ordinary, maka dalam penelitian ini dipilih
Proses pengelolaan limbah abu batubara menggunakan semen portland komposite.
PLTU yang ada di Kalimantan Timur Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
berdasarkan rekomendasi Badan mengetahui penyerapan atau porositas
Pengelolaan Lingkungan Hidup (BLH) dalam campuran beton yang dibuat dari
dilakukan dengan cara merendam abu bahan pond ash sebagai bahan pengganti
batubara gabungan antara fly ash dan pasir.
bottom ash ditumpuk/ dibuang dalam
sebuah kolam yang besar. Tujuan utama Porositas Beton.
pembuatan kolam agar memudahkan Kekuatan beton tidak terlepas dari sifat-
menyiran/merendam/mencuci abu sifat material penyusunnya. Dari segi fisik
batubara agar tidak berterbangan. adalah porositas dan segi mekanis
Campuran fly ash dan bottom ash dalam kekuatan tekan betonnya. Porositas
sebuah kolam diistilahkan sebagai pond didefinisikan sebagai perbandingan
ash. volume void (pori) terhadap volume total
Memperhatikan kondisi tersebut, dalam beton. Porositas beton adalah tingkatan
penelitian ini dicoba mencari solusi yang menggambarkan kepadatan
pemanfaatan bahan pond ash untuk bahan konstruksi beton. Porositas berhubungan
pembuatan beton. Berdasarkan gradasinya, erat dengan permeabilitas beton. Porositas
pond ash memenuhi persyaratan agregat merupakan prosentase pori-pori atau ruang
halus zona 3, maka dicoba memanfaatkan kosong dalam beton terhadap volume
pond ash untuk menggantikan sebagian benda (volume total beton). Ruang pori
pasir dalam bahan campuran beton. pada beton umumnya terjadi akibat
Salah satu unsur yang umum digunakan kesalahan dalam pelaksanaan dan
dalam perencanaan campuran beton adalah pengecoran seperti faktor air semen yang
kekuatan tekan dari beton. Kuat tekan berpengaruh pada lekatan antara pasta
beton dipengaruhi oleh bahan semen dengan agregat, besar kecilnya nilai
pembentuknya untuk memperoleh slump, pemilihan tipe susunan gradasi
kepadatan yang optimum. Kepadatan agregat gabungan, maupun lamanya
dalam campuran beton sering di istilahkan pemadatan.
dengan porositas dalam campuran beton, Porositas juga dapat dapat diakibatkan
semakin kecil porositas dalam campuran adanya partikel-partikel bahan penyusun
akan meningkatkan kekuatan tekan yang beton yang relatif besar, sehingga
direncanakan. kerapatan tidak maksimal. Porositas
Untuk membuat beton sesuai dengan menggambarkan besar kecilnya kekuatan
kualitas yang direncanakan, disyaratkan beton dalam menopang suatu konstruksi.
bahwa komposisi beton ditentukan melalui Semakin padat beton, semakin tinggi
rancangan campuran beton. Di Indonesia tingkat kepadatan maka semakin besar
standar yang digunakan adalah rancangan kuat tekan atau mutu beton serta
campuran beton yang menyediakan kurva- kekuatannya dalam menyangga konstruksi
kurva untuk beton yang menggunakan tipe yang lebih berat, sebaliknya semakin
semen portlan biasa/ordinary (SK SNI T- renggang beton, semakin besar porositas
15-1990-03). beton, maka kekuatan beton semakin
Karena saat ini semen portlan tidak lagi kecil/rendah dan semakin lemah sehingga
diproduksi di Indonesia kecuali atas hanya bisa menyangga konstruksi yang
permintaan khusus. Sedangkan yang ringan serta ketahanannya tidak terlalu
banyak di produksi adalah semen portland lama. Atas dasar ini, masalah yang akan
pozzolan dan semen portland composite timbul adalah seberapa besar kontribusi
yang tentunya memiliki karakteristik yang serta hubungan porositas terhadap
Tumingan dkk, Penyerapan dan Porositas Pada Beton...

perubahan yang berarti pada nilai kuat semen portland komposit maksimum
tekan beton untuk beton mutu normal. 4,0%.
Porositas suatu bahan menurut (ASTM C Dalam standar SNI 15-7064-2004 juga
642 – 90 ) dinyatakan dengan persamaan : mengatur syarat fisika, diantaranya
( 𝑔𝑔 −𝑔𝑔 ) persyaratan tentang waktu pengikatan
𝑃𝑃 = 2𝑔𝑔 1
2 dengan alat vicat yang ditetapkan sebagai
berikut :
[Pers.1] Tabel.1 Syarat Fisika.
dimana No Uraian Satuan Persyaratan Hasil
P = porositas suatu bahan 1 Waktu
g1 = berat jenis kering oven suatu bahan pengikatan menit 45 110
g2 = berat jenis semu suatu bahan awal menit 375
dengan alat
vicat:
METODE PENELITIAN -
Bahan-bahan. pengikatan
Penelitian ini menggunanakan bahan- awal
-
bahan untuk campuran beton normal yang
pengikatan
terdiri atas semen, air, agregat halus dan akhir
agregat kasar serta ditambahkan pond ash
sebagai inovasi. Sebagai bahan pengikat Agregat.
hidrolik menggunakan semen portland Pasir dan batu pecah untuk bahan
komposite dari pabrik TONASA Sulawesi konstruksi di Kalimantan Timur tidak
Selatan. Air untuk mencampur beton berasal dari produksi lokal tetapi di impor
diambil dari laboratorium bahan dari Kabupaten Palu Sulawesi Tengah,
konstruksi Politeknik Negeri Samarinda. karena pasir dan batu pecah lokal tidak
Agregat halus yang digunakan pasir sungai memenuhi persyaratan teknis. Maka untuk
yang berasal dari Palu, sedangkan agregat mengurangi ketergantungan pada impor
kasar berupa batu pecah yang berasal dari bahan beton mencoba memanfaatkan
Palu, Sulawesi Tengah. limbah abu batubara Lati Berau yang ada
di daerah setempat.
Semen. Agregat merupakan salah satu bahan
Di Indonesia saat ini tidak lagi pengisi beton, maka peranan agregat pada
memproduksi jenis semen type I atau beton sangatlah penting. Kandungan
Ordinary Portland Cement (OPC) kecuali agregat dalam beton kira-kira mencapai
atas permintaan khusus sementara untuk 60%-75% dari volume beton. Agregat
penggunaan konstruksi di masyarakat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat
menggunakan Portlan Composite Cement beton, sehingga pemilihan agregat
(PCC) atau Portlan Pozzolan Cement merupakan suatu bagian penting dalam
(PPC). Penelitian ini menggunakan semen pembuatan campuran beton. Agregat halus
portland composite. Kriteria semen yang umumnya dianggap lebih kecil / lolos dari
digunakan merujuk pada spesifikasi teknis saringan No 4 (4,75 mm) sedangkan
dari semen portland komposit yang agregat kasar dianggap lebih besar /
digunakan untuk konstruksi umum (SNI tertahan dari saringan No 4 (4,75 mm).
15-7064-2004). Bahan anorganik di PCC Untuk metode pengujian berat jenis dan
mencakup terak tanur, senyawa silikat penyerapan air agregat menggunakan
pozolan, batu kapur, dengan kandungan standar Nasional Indonesia SNI 03-1969-
total bahan anorganik 6% - 35% dari massa 1990 untuk agregat kasar dan untuk
semen portland komposit. Persyaratan agregat halus menggunakan SNI 03-1970-
tambahan kandungan kimia SO3 untuk 1990. Adapun spesifikasi teknis agregat
POLITEKNOLOGI VOL. 15 NO. 1 JANUARI 2016

mengacu pada ASTM C 33-90 Standar Rancangan Campuran


spesifikasi untuk campuran beton. Untuk setiap jenis variasi dibuat benda uji
beton berupa Silinder dengan ukuran
Analisa Saringan diameter 100 mm, tinggi 200 mm. Beton
Dalam Gambar 1 sampai gambar 3 dirancang menggunakan standar Nasional
berturut-turut menunjukkan grafik gradasi Indonesia. Pengadukan beton dilakukan
batu pecah, gradasi pasir dan gradasi pond dengan menggunakan mixer, agregat
ash yang digunakan dalam penelitian ini. disiapkan dalam kondisi kering permukaan
Gradasi butiran pasir yang digunakan jenuh (SSD) sebelum dilakukan
memenuhi kategori zona 1, sedangkan pencampuran.
untuk agregat kasar distribusi butirannya Benda uji yang telah dicetak dibiarkan
dirancang untuk butiran dengan diameter dalam cetakan selama 24 jam dan setelah
maksimum 20 mm sesuai standar SNI 03- itu dibuka dari cetakan untuk dilakukan
2834-2000. perawatan lebih lanjut. Perawatan
dilakukan dengan merendam benda uji
100 dalam air selama 28 hari, dengan masing-
90
Cummulative Passing (%)

masing 2 benda uji. Perendaman dilakukan


80
70 untuk memperoleh kondisi benda uji dalam
60 keadaan jenuh sampai tidak lagi ada
50
gelembung udara.
40
30
Benda uji dikeluarkan dari bak
20 perendaman langsung ditimbang di dalam
10 air diperoleh berat dalam air. Selanjutnya
0
1 10 100 benda uji di lap pada bagian permukaannya
Sieve Size (mm) untuk memperoleh berat kering muka
Gambar.1 Gradasi koral ukuran (SSD). Terakhir benda uji di keringkan
maksimum 20 mm. pada terik matahari beberapa hari sampai
diperoleh berat yang tetap sebagai berat
100
kering.
Cummulative Passing

80

60 HASIL DAN PEMBAHASAN


(%)

Pond Ash.
40
Penggunaan pond ash di Industri beton
20 dapat mengurangi limbah abu batubara
(pond ash), melestarikan sumber daya alam
0
0.1 1
Sieve Size (mm) 10 dan mengurangi dampak lingkungan
Gambar.2 Gradasi agregat pasir masuk terhadap kesehatan manusia serta mahkluk
Zona 1. hidup. Karena di Indonesia, banyak
pembangkit listrik tenaga uap berbahan
100
baku batubara yang membuang limbah
dengan sistem kolam endapan yang
Cummulative Passing

80
menjadi pond ash.
60 Pond ash yang digunakan dalam penelitian
(%)

ini adalah limbah pond ash batubara dari


40
pembangkit listrik PT. Berau Coal di Lati
20 Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
0
0.01 0.1
Sieve Size (mm)1 10

Gambar.3 Gradasi pond ash masuk Zona


3.
Tumingan dkk, Penyerapan dan Porositas Pada Beton...

Semen Total prosentase gabungan ketiga bahan


Komponen oksida Portland Composite tersebut tetap 100%, hasilnya diplotkan
Cement (PCC) yang digunakan dalam dalam grafik gradasi gabungan dari ketiga
penelitiaan ini ditunjukkan pada Tabel 2. bahan (pasir, batu pecah dan pond ash)
diperoleh hasil bahwa keempat variasi
Tabel.2 Komponen oksida PCC. tersebut memenuhi persyaratan gradasi
No Oksida (%) gabungan seperti terlihat pada gambar 4
1 SiO2 (Silica) 19.44 dan gambar 5 batas maksimal pond ash.
2 Al2O3 (Alumina) 0.52
100
3 Fe2O3 (Iron) 2.36 90
4 CaO (Lime) 64.25

Cummulative passing (%)


80
5 MgO (Magnesia) 0.48 70
60
6 SO3 (Sulfuric 0.35 50
anhydride) 40
30
20
Agregat. 10
Beberapa sifat fisik pasir dan batu pecah 0
0.1 1 10 100
tercantum dalam Tabel 3. Berdasarkan Sieve size (mm)
hasil analisis pengujian berat jenis dan Gambar 4. Gradasi gabungan pasir 37,5%
penyerapan untuk semua agregat yang : pond ash 0% : batu 62,5%.
digunakan dalam penelitian ini diperoleh
hasil sebagai berikut. 100
Cummulative passing (%)

90
80
Tabel-3. Hasil pengujian karakteristik 70
Pasir dan Batu pecah. 60
No Karakteristik Pasir Batu Pecah 50
1 Bobot isi (kg /l ) 1,362 1,522 40
2 Berat jenis SSD 2,547 2,718 30
20
3 Penyerapan (%) 1,40 0,80
10
4 Abrasion Los --- 16,6 0
Angeles (%) 0.1 1 10 100
Sieve size (mm)

Gradasi Gabungan Agregat. Gambar 5. Gradasi gabungan pasir 17,5%


Berdasarkan hasil analisis saringan untuk : pond ash 20% : batu 62,5%.
campuran beton yang terdiri dari bahan
pasir, batu pecah dan pond ash, maka Komposisi Campuran.
variasi gabungan bahan dirancang sesuai Lima variasi komposisi campuran dibuat
dengan komposisi berdasarkan spesifikasi untuk mengetahui kuat tekan betonnya
yang ditentukan dalam SNI 03-2834-2000. yang dibuat dari limbah pond ash dengan
Variasi komposisi campuran pada awalnya setiap jenis variasi ditetapkan sebesar 0%,
dihitung dengan cara percobaan prosentase 5%, 10%, 15% dan 20% terhadap berat
gradasi gabungan pasir terhadap batu agregat gabungan dan satu variasi beton
pecah tanpa menambahkan pond ash normal tanpa pengganti pond ash. Variasi
diperoleh perbandingan 37,5% pasir dan dengan kandungan 0% pond ash
62,5% batu pecah. Hasil gabungan gradasi merupakan komposisi kuat tekan
diplotkan dalam grafik gabungan gradasi kontrol/pembanding. Untuk setiap jenis
agregat seperti pada gambar 4. variasi dibuat benda uji beton berupa
Variasi komposisi selanjutnya dengan Silinder dengan ukuran diameter 100 mm,
menetapkan prosentase batu pecah 62,5% tinggi 200 mm.
sedangkan prosentase pasir berkurang Beton dirancang dengan menggunakan
beebanding dengan penambahan pond ash. kuat tekan efektif f’c 25 MPa dengan nilai
POLITEKNOLOGI VOL. 15 NO. 1 JANUARI 2016

faktor air semen ditetapkan sebesar 0,49 diberikan pada Tabel 4. Pencampuran
sesuai rancangan campuran beton beton dilaksanaan dengan mixer yang
berdasarkan SK.SNI. 03-2847-2002. mana sebelum dicampur agregat disiapkan
Karakteristik dari masing-masing variasi dalam kondisi Saturated Surface Dry
beton dengan lima jenis variasi tersebut (SSD).

Tabel 4. Komposisi Campuran.


No. Bahan Satuan PA1 PA2 PA3 PA4 PA5
1 Cement (kg/m3) 404.08 404.08 404.08 404.08 404.08
2 Water (ltrs) 200.88 240.96 281.03 321.10 361.18
3 Pond ash (%) 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00
4 Pond ash (kg/m3) 0.00 48.84 97.69 146.53 195.37
5 Sand (kg/m3) 666.89 577.97 489.05 400.14 311.22
6 Stone (kg/m3) 1,128.15 1,128.15 1,128.15 1,128.15 1,128.15
Crushed
7 Concrete (kg/m3) 2,400.00 2,400.00 2,400.00 2,400.00 2,400.00
Density

Jumlah benda uji yang disiapkan 8.0%


6.76%
7.10%
disesuaikan dengan jumlah variasi 7.0% 6.10%
Porositas (%)

komposisi campuran yang digunakan, dan 6.0%


4.85%
jumlah benda uji per pengujian. Pengujian 5.0%

penyerapan atau porositas beton 4.0%


2.71%
dilaksanakan setelah perendaman 28 hari 3.0%

dengan menggunakan masing-masing 2 2.0%

benda uji. Dengan demikian total benda uji 1.0%

yang dibuat secara keseluruhan dengan 0.0%


0% 5% 10% 15% 20%
variasi 5 jenis komposisi pond ash sebagai % Pond Ash
pengganti agregat halus pasir sebanyak 10 Gambar 9. Grafik hubungan porositas
(sepuluh) buah. dengan kadar pond ash.
Porositas dalam suatu material dapat
dinyatakan dalam persen (%) rongga fraksi Dari gambar tersebut terlihat bahwa
volume dari suatu rongga yang ada dalam penyerapan atau porositas campuran beton
material tersebut. Besarnya porositas pada untuk masing-masing komposisi,
suatu material bervariasi mulai 0% sampai meningkat dengan bertambahnya kadar
90% tergantung dari jenis dan aplikasi pond ash. Peningkatan penyerapan atau
materialnya. Hasilnya perhitungan nilai porositas dalam campuran beton
porositas dalam campuran beton yang meningkat sesuai dengan peningkatan
dibuah dengan tambahan pond ash, seperti kadar pond ash, tetapi pada pond ash 15%
ditunjukkan pada grafik gambar 9 terjadi penurunan dan pada kadar pond ash
diperoleh nilai porositas optimum terhadap 20% sedikit naik, peningkatannya
variasi kadar pond ash, sebagai berikut : porositas cenderung lebih lambat bahkan
perkembangan mulai mengalami stabil.
Beton yang dibuat dengan menggunakan
abu batubara sebagai pengganti agregat
halus mengembangkan porositas yang
lebih besar bila dibandingkan dengan
beton normal/kontrol yang dibuat tanpa
bahan pengganti pond ash. Porositas atau
penyerapan yang dihasilkan dalam
Tumingan dkk, Penyerapan dan Porositas Pada Beton...

campuran beton variasi campuran bahan Hasil penelitian ini berbeda dengan teori
pengganti dapat mencapai berturut-turut yang menyatakan semakin padat campuran
4,85%; 6,76%; 6,10% dan 7,10% dari beton, semakin tinggi tingkat kepadatan
porositas pada beton normal/ kontrol yang maka semakin besar kekuatannya,
nilainya 2,71%. sebaliknya semakin renggang beton,
Apabila kita bandingkan dengan hasil dari semakin besar porositas beton, kekuatan
pengujian kuat tekan betonnya, pola grafik beton semakin kecil/rendah dan semakin
yang terjadi serupa dengan grafik lemah. Tetapi dalam penelitian ini terjadi
peningkatan persentase porositas kebalikannya dikarenakan nilai
campuran beton pond ash bahkan terdapat penyerapan bahan pond ash sangat tinggi
kesamaan pola grafiknya, hal ini perlu dibanding dengan penyerapan bahan pasir
mendapat kajian yang lebih luas dan dan batu pecah, wajar apabila nilai
dalam. porositas dalam campuran juga meningkat
Pola peningkatan kekuatan tekan beton sesuai peningkatan komposisi pond ash
pond ash dapat digambarkan seperti nya. Karena partikel pond ash sangat halus
gambar 10, berikut: termasuk Zona 3, maka dapat mengisi
26.20 26.10 celah-celah antara agregat halus dan
26.03
26.00
agregat kasar, membuat beton semakin
25.80
STRENGTH (MPA)

rapat/padat walau porositasnya besar.


25.80
Rekomendasi, bahan pond ash limbah abu
25.51
25.60
batubara dapat dimanfaatkan untuk
25.40 campuran beton karena dapat mengurangi
25.2025.09
ketergantungan impor bahan pasir untuk
konstruksi di Kalimantan Timur, maka
25.00
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 penggunaan bahan pond ash sebagai
% POND ASH pengganti pasir masih menguntungkan,
Gambar 10. Grafik peningkatan kekuatan ekonomis dan mengurangi pencemaran
tekan beton pond ash. lingkungan.
Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan
Berdasarkan analisa porositas pada untuk mengetahui komposisi kimia yang
campuran beton menggunakan pond ash terkandung dalam campuran beton dengan
sebagai pengganti sebagian pasir (agregat bahan pengganti pond ash untuk
halus) dari masing-masing komposisi dan memastikan perilaku peningkatan
dengan menggunakan bantuan grafik porositas berbanding lurus dengan
polynomial diperoleh porositas optimum peningkatan kuat tekan beton. Juga
sebesar 6,90% pada komposisi pond ash perilaku kekuatan lainnya, misalnya
17,3%, sedikit berbeda dengan kekuatan tarik belah, kuat lentur.
peningkatan kekuatan tekan optimum
terjadi pada komposisi pond ash 16,8%. DAFTAR PUSTAKA
[1] Annual Book of ASTM C 33-90.
KESIMPULAN 1992. Standard specification for
Dari uraian dan analisa diatas dapat concrete aggregates.
disimpulkan bahwa penggunaan bahan [2] Annual Book of ASTM Standars.
pond ash dari pembangkit listrik di Lati Section 4 Constructions, Volume
Kabupaten Berau Kalimantan Timur 04.02. 1992. Concrete Aggregates,
sebagai pengganti pasir untuk campuran Philadelphia.
beton mengalami peningkatan porositas [3] Durán-Herrera, A; Juárez C.A;
atau penyerapan dalam campuran beton Valdez, P; Bentz, D.P, 2011.
seperti perilaku peningkatan terhadap Evaluation of sustainable high-
kekuatan tekan beton. volume fly ash concretes. Cement &
POLITEKNOLOGI VOL. 15 NO. 1 JANUARI 2016

Concrete Composites 33 (2011) 39– [11] Standar Nasional Indonesia (SNI)


45. email: 03-1969-1990. 1990. Metode
www.elsevier.com/locate/cemconco pengujian berat jenis dan penyerapan
mp. air agregat kasar.
[4] Hardjito, Djwantoro and Fung, Shaw [12] Standar Nasional Indonesia (SNI)
Shen, 2010. Parametric Study on the 03-1970-1990. 1990. Metode
Properties of Geopolymer Mortar pengujian berat jenis dan penyerapan
Incorporating Bottom Ash. Concrete air agregat halus.
Research Letters Vol. 1(3) [13] Standar Nasional Indonesia (SNI)
September 2010, page 115-124. 03-2834-2000. 2000. Tata cara
[5] http://bisnis.news.viva.co.id/news/re pembuatan rencana campuran beton
ad/138777- normal, Departemen Pekerjaan
pltu_200mw_dibangun_di_ Umum.
kalimantan_timur . Di akses pada [14] Teuku Ishlah dan Hendro Fujiono,
tanggal 16 Mei 2015, 18:11 2008. Evaluasi konservasi sumber
[6] http://diskominfo.kaltimprov.go.id/b daya batubara di sekitar Tanjung
erita-pltu-teluk-balikpapan-ditarget- Redep Kabupaten Berau Kalimantan
beroperasi--2015-.html Di akses Timur, Subdit Konservasi
pada tanggal 16 Mei 2015, 17:42 Kementerian ESDM.
[7] http://lampost.co/berita/pln-hadapi- [15] Tim Kajian Batubara Nasional.
kendala-tangani-limbah-abu- 2006. Batubara Indonesia,
batubara Di akses pada tanggal 16 Kelompok Kajian Kebijakan
Mei 2015, 15:21 Mineral dan Batubara, Pusat Litbang
[8] Kadam, M.P., and Patil, DR.Y.D., Teknologi Mineral dan Batubara.
2013. Effect of Bottom Ash as sand [16] Tumingan, M. W Tjaronge, Rudy
replacement on the properties of Djamaluddin and Victor Sampebulu,
concrete with different W/C/ ratio, 2014. Compression Strength Of
International Journal of Advanced Concrete With Pond Ash As
Technology in Civil Engineering, Replacement Of Fine Aggregate,
ISSN: 2231 –5721, Volume-2, Issue- ARPN Journal of Engineering and
1. Applied Sciences, Vol. 9, No. 12,
[9] Quan, Hongzhu., 2011. The Effects December 2014.
of Change in Fineness of Fly Ash on [17] Wegen, Gert van der; Hofstra,
Air-Entraining Concrete. . In The Ulbert; Speerstra, John., 2013.
Open Civil Engineering Journal, Upgraded MSWI Bottom Ash as
2011, 5, 124-131. Aggregate in Concrete, Waste
[10] Singh, Malkit; Siddique, Rafat., Biomass Valor DOI
2013. Effect of coal bottom ash as 10.1007/s12649-013-9255-6
partial replacement of sand on Received: 18 October 2012 /
properties of concrete, Resources, Accepted: 10 June 2013.
Conservation and Recycling 72
(2013) 20– 32.
Tumingan dkk, Penyerapan dan Porositas Pada Beton...

You might also like