You are on page 1of 145

PERSEPSI SISWA SMKN 2 SAWAHLUNTO TERHADAP

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM


PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN (PPLK) PENDIDIKAN
TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FT UNP

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Studi S1
Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh
HAYATUL ANAS
NIM. 02676/ 2008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012

i
i
ABSTRACT

Hayatul Anas, 2012: Perceptions of Students SMKN 2 Sawahlunto to Basic


Skills Student Teaching Practice Education Program
(PPLK) Education Department of Civil Engineering
Construction Engineering FT UNP

This research is a descriptive research that aims to reveal the extent of


student mastery of basic skills teaching PPLK Education Department of Civil
Engineering Construction Engineering FT UNP at SMK 2 Sawahlunto Academic
Year 2011/2012.
The populations of this research were students majoring in Engineering
Construction that has been studied with PPLK student teaching at the first
semester in 2011/2012 SMKN 2 Sawahlunto. The samples were taken with the
technique of "total sampling". The instrument used was questionnaire Likert scale
models and analysis of data using mean and percentage formula.
The results of this research showed students' perceptions of Construction
Engineering Department in SMKN 2 Sawahlunto to students basic skills in
teaching by PPLK Technical Education Building student, in terms of mastery:
questioning skills, hold a variety of skills, skills to explain, the skills to open and
close the lesson, the skills to guide small group discussions, classroom
management skills, including the excellent categories. While strengthening, the
skills and teaching skills to give small groups and individuals including the
excellent category. Overall, student perceptions of teaching basic skills by PPLK
students include the excellent category.

i
ABSTRAK

Hayatul Anas, 2012: Persepsi Siswa SMKN 2 Sawahlunto Terhadap


Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa Program
Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK)
Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil
FT UNP

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk


mengungkapkan sejauh mana penguasaan keterampilan dasar mengajar
mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT UNP di
SMKN 2 Sawahlunto Tahun Ajaran 2011/2012.
Populasi penelitian ini adalah siswa jurusan Teknik Bangunan yang telah
belajar dengan mahasiswa PPLK semester 1 tahun ajaran 2011/2012 SMKN 2
Sawahlunto. Sampel diambil dengan teknik “total sampling”. Instrumen yang
digunakan adalah angket model skala Likert dan análisis data menggunakan
rumus mean dan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan persepsi siswa Jurusan Teknik Bangunan
SMKN 2 Sawahlunto terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPLK
Pendidikan Teknik Bangunan, dalam hal penguasaan: keterampilan bertanya,
keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan
membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil, keterampilan mengelola kelas, termasuk kategori baik. Sedangkan
keterampilan memberi penguatan dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan termasuk kategori sangat baik. Secara keseluruhan persepsi siswa
terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPLK termasuk kategori baik.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subbhanahu Wataa’la yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Persepsi Siswa SMKN 2 Sawahlunto

Terhadap Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa Program Pengalaman

Lapangan Kependidikan (PPLK) Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan

Teknik Sipil FT UNP”. Shalawat beserta salam selalu tercurahkan kepada

Rasulullah SAW yang menjadi teladan sepanjang zaman.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S1) pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan

bimbingan, bantuan, dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya

kepada yang terhormat :

1. Ibu Dra. Maryati Jabar, M.Pd. selaku Pembimbing I dan Penasehat

Akademik (PA).

2. Bapak Drs. Iskandar G. Rani, M.Pd. selaku Pembimbing II

3. Ayah dan Ibu serta keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan bekerja

keras demi kesuksesan penulis dalam menyelesaikan skripsi dan studi ini.

4. Ibu Oktaviani, ST, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil UNP

5. Bapak Drs. Ganefri, M.Pd, Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik UNP

iii
6. Bapak dan Ibu Staf Pengajar serta Karyawan dan Karyawati di Jurusan

Teknik Sipil FT UNP.

7. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu penulisan skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu

persatu.

Semoga dorongan, bantuan, do’a, serta bimbingan yng telah diberikan

kepada penulis mendapat balasan dan pahala yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca. Amin.

Padang, Agustus 2012

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 17

C. Batasan Masalah............................................................................. 18

D. Perumusan Masalah ....................................................................... 18

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 19

F. Kegunaan Penelitian....................................................................... 19

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teoritis ................................................................................ 20

1. Persepsi ..................................................................................... 20

2. Keterampilan Dasar Mengajar .................................................. 21

B. Kerangka Konseptual ..................................................................... 45

C. Pertanyaan Penelitian ..................................................................... 46

v
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 47

B. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 47

C. Variabel dan Data Penelitian .......................................................... 48

D. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 49

E. Instrumen Penelitian....................................................................... 49

F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ............................................................................... 62

B. Pembahasan ................................................................................... 81

C. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 87

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 88

B. Saran .............................................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Matriks Standar Kompetensi Guru Pemula SMK ........................................ 38

2. Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Penelitian ..................................................... 51

3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian (Setelah Uji Coba) ...................................... 56

4. Kategori Nilai Persentase ............................................................................. 61

5. Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Bertanya ....................................... 63

6. Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Memberi Penguatan ..................... 65

7. Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Mengadakan Variasi ..................... 67

8. Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Menjelaskan ................................. 69

9. Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran 71

10. Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok

Kecil ............................................................................................................. 73

11. Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Mengelola Kelas ........................... 75

12. Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan

Perorangan ................................................................................................... 77

13. Kesimpulan Nilai Mean dan Persentase masing-masing indikator persepsi

siswa terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPLK ................. 79

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Konseptual ................................................................................... 45

2. Histogram Keterampilan Bertanya............................................................... 64

3. Histogram Keterampilan Memberi Penguatan ............................................. 66

4. Histogram Keterampilan Mengadakan Variasi ............................................ 68

5. Histogram Keterampilan Menjelaskan......................................................... 70

6. Histogram Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran ....................... 72

7. Histogram Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil .............. 74

8. Histogram Keterampilan Mengelola Kelas .................................................. 76

9. Histogram Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan ........ 78

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Tabel r .......................................................................................................... 90

2. Angket Uji Coba .......................................................................................... 91

3. Tabulasi Data Uji Coba Angket (Putaran Pertama)..................................... 98

4. Uji Validitas dan Reliabilitas Putaran Pertama ........................................... 99

5. Tabulasi Data Uji Coba Angket (Putaran Kedua) .......................................101

6. Uji Validitas dan Reliabilitas Putaran Kedua ..............................................102

7. Angket Penelitian ........................................................................................104

8. Data Penelitian .............................................................................................110

9. Perhitungan Nilai Mean (M) dan Persentase (%) ........................................111

10. Surat Tugas Pembimbing.............................................................................140

11. Surat Izin Uji Coba Penelitian dari Fakultas ...............................................141

12. Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan Kota Padang ..................................142

13. Surat Keterangan Selesai Uji Coba Penelitian ............................................143

14. Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota

Sawahlunto ..................................................................................................144

15. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari SMKN 2 Sawahlunto .................145

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (UU RI No. 20

tahun 2003 pasal 1 ayat 1).

Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan,

karena pendidikan bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang untuk

membangun dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Melalui

pendidikan diharapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang cerdas,

memiliki ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta beriman dan bertakwa.

Pendidikan sebagai salah satu usaha dalam pembangunan sumber daya

manusia dan ikut bertanggung jawab atas penyiapan tenaga kerja dengan

kualifikasi yang sepadan dengan tuntutan pembangunan. Untuk itu

dibutuhkan langkah-langkah yang nyata dalam meningkatkan mutu

pendidikan itu sendiri, salah satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

yang mengisi kebutuhan tenaga kerja siap pakai tingkat menengah.

1
2

Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu cara untuk

mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar memenuhi

kriteria yang terdapat dalam tujuan pendidikan nasional.

Adapun tujuan pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam Undang-

Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20

tahun 2003 sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, tujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertakwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Jadi untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya tentu tidak akan

terlepas dari adanya peranan proses pendidikan. Dengan pendidikan yang

berkualitas akan mendorong terbentuknya manusia yang berkualitas, sehingga

memiliki daya saing dalam mengantisipasi perubahan yang terjadi dengan

cepat.

Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas, Universitas

Negeri Padang (UNP) sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan guru

serta tenaga kependidikan lainnya berusaha meningkatkan mutu dan kualitas

lulusan sehingga terbentuklah tenaga pendidik yang profesional. Penyediaan

tenaga didik profesional tersebut menuntut adanya pengalaman lapangan

kependidikan yang memadai. Dan salah satu usaha efektifnya dengan

mengadakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK).


3

Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) adalah kegiatan

akademik yang dilakukan mahasiswa dalam rangka menerapkan dan

meningkatkan kompetensi pedagogik, professional, kepribadian, dan sosial

yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku keguruan

dengan segala aspeknya (kependidikan) yang dialami secara nyata di sekolah

latihan.

PPLK bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan

menggunakan ilmu yang dipelajarinya dalam situasi nyata, baik kegiatan

mengajar maupun tugas-tugas non-mengajar (Pedoman Pelaksanaan Program

Pengalaman Lapangan Kependidikan Mahasiswa 2011:1).

Selama mengikuti kegiatan PPLK seorang mahasiswa memiliki tugas dan

kewajiban untuk melaksanakan pembelajaran. Sebagai seorang guru

praktikan mahasiswa dihadapkan dengan berbagai tuntutan ketika berinteraksi

dengan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan peneliti awal mengikuti PPLK di SMKN 2

Sawahlunto terlihat bahwasanya siswa lebih bersemangat mengikuti

pembelajaran dengan mahasiswa PPLK ketimbang guru pamong. Disamping

itu dari pembelajaran yang dilaksanakan ternyata jumlah siswa yang belajar

dengan mahasiswa calon guru lebih banyak ketimbang guru pamong. Siswa

juga banyak yang aktif bertanya sehubungan dengan materi yang disampaikan

mahasiswa PPLK.

Akan tetapi setelah beberapa minggu peneliti mengikuti kegiatan PPLK

di SMKN 2 Sawahlunto terjadi beberapa permasalahan yang berhubungan


4

dengan mahasiswa calon guru sebagai guru praktikan. Dari pengamatan serta

wawancara peneliti dengan siswa yang belajar dengan mahasiswa calon guru

mengungkap beberapa permasalahan berikut,

a. Kurangnya pemberian motivasi siswa oleh mahasiswa calon guru untuk

mengikuti pembelajaran.

b. Kurangnya pemberian pujian dan respon positif oleh mahasiswa calon

guru terhadap aktifitas siswa dalam belajar.

c. Mahasiswa calon guru hanya berceramah dan jarang menyelenggarakan

diskusi kelompok belajar ketika menyampaikan pembelajaran.

d. Mahasiswa calon guru kurang memberikan perhatian terhadap masing-

masing siswa, hal ini mengakibatkan tidak terselenggaranya hubungan

yang akrab antara siswa dengan mahasiswa calon guru

e. Banyaknya siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan

mahasiswa mahasiswa calon guru.

f. Mahasiswa calon guru sering datang terlambat ketika mengajar

g. Siswa tidak serius dan sering ribut ketika mengikuti pembelajaran dengan

mahasiswa calon guru.

h. Sejumlah siswa tidak memperhatikan mahasiswa calon guru ketika

proses pembelajaran berlangsung.

i. Banyaknya siswa tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas.

j. Beberapa siswa cepat jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran

sehingga siswa sering keluar masuk ruangan pada saat pembelajaran

berlangsung.
5

Diduga beberapa permasalahan yang dialami mahasiswa selama

melaksanakan pembelajaran tersebut diakibatkan oleh kelemahan mahasiswa

menerapkan segi keguruan disaat pembelajaran berlangsung sehingga

interaksi antara mahasiswa calon guru dengan siswa dalam melaksanakan

pembelajaran tidaklah terselenggara secara baik.

Usaha menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan

adalah bagian dari tanggung jawab mahasiswa calon guru selama

menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dikarenakan hal ini tentulah akan

membantu mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Dan salah satu faktor

penunjangnya adalah penguasaan guru menerapkan keterampilan mengajar.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Mulyasa (2010:69), “Untuk

menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan

berbagai keterampilan. Di antaranya adalah keterampilan membelajarkan atau

keterampilan mengajar”. Seorang siswa akan berpartisipasi dalam

pembelajaran secara aktif, kreatif, serta menyenangkan apabila seorang guru

mampu menerapkan penguasaannya terhadap keterampilan dasar mengajar.

Seiring dengan itu seorang guru haruslah memiliki keterampilan-

keterampilan dasar dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan

pendapat Asril (2010:67) bahwa, “Keterampilan dasar adalah keterampilan

standar yang harus dimiliki setiap individu yang berprofesi sebagai guru”.

Sehingga guru mampu memahami akan kebutuhan dan tuntutan-tuntutan

peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan guru. Tanpa adanya

penguasaan guru terhadap penerapan keterampilan melaksanakan


6

pembelajaran, tentunya guru tidak mampu melaksanakan pembelajaran secara

optimal dan akan tergambar pada pemahaman siswa akan materi yang

disampaikan oleh guru.

Disaat terjadinya proses pembelajaran, siswa merupakan orang yang

terlibat langsung bersama mahasiswa calon guru di dalam kelas. Jadi siswalah

yang merasakan dan mengalami bagaimana mahasiswa calon guru dalam

mengajar, sehingga akan menimbulkan persepsi dari pribadi mereka masing-

masing tentang keterampilan mengajar mahasiswa calon guru tersebut.

Berdasarkan paparan di atas, merujuk kepada persepsi siswa terhadap

mahasiswa calon guru yang terjadi di sekolah, peneliti bermaksud untuk

mengkaji tentang: “Persepsi Siswa SMKN 2 Sawahlunto Terhadap

Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa Program Pengalaman

Lapangan Kependidikan (PPLK) Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan

Teknik Sipil FT UNP”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka

dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Diduga mahasiswa calon guru belum menguasai keterampilan dasar

mengajar.

2. Kurangnya motivasi belajar yang diberikan mahasiswa calon guru

(mahasiswa PPLK) tehadap siswa.

3. Disiplin pembelajaran yang masih rendah.


7

4. Mahasiswa calon guru belum terampil menerapkan metode mengajar yang

berfariasi.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan paparan identifikasi masalah di atas dan mengingat

keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan yang penulis miliki, maka penulis

membatasi ruang lingkup penelitian ini. Adapun masalah yang akan dibatasi

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penguasaan keterampilan dasar mengajar mahasiswa calon guru di SMKN

2 Sawahlunto.

2. Responden dalam penelitian ini adalah siswa Program Studi Keahlian

Teknik Bangunan Tahun Pelajaran 2011/ 2012 SMKN 2 Sawahlunto.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

“Bagaimanakah Persepsi siswa SMKN 2 Sawahlunto Terhadap Keterampilan

Dasar Mengajar Mahasiswa Program Pengalaman Lapangan Kependidikan

(PPLK) Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT UNP?”.

Untuk selanjutnya penggunaan istilah mahasiswa PPLK disebut dengan

mahasiswa calon guru.


8

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan tingkat

penguasaan keterampilan dasar mengajar mahasiswa calon guru pada

Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) Jurusan Teknik

Bangunan di SMKN 2 Sawahlunto Tahun Ajaran 2011/ 2012.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara umum

kepada masyarakat pendidikan dan khususnya penelitian ini dapat

memberikan manfaat beberapa hal sebagai berikut.

1. Bagi pihak sekolah antara lain Kepala Sekolah dan guru, khususnya Guru

Pamong agar dapat lebih meningkatkan pelayanannya dalam hal

memberikan arahan dan bimbingan kepada mahasiswa calon guru.

2. Bagi mahasiswa, dengan hasil penelitian ini diharapkan mampu

meningkatkan penguasaannya terhadap keterampilan dasar mengajar, guna

penyelenggaraan pembelajaran yang baik.

3. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan mengenai keterampilan dasar

mengajar yang harus dimiliki oleh seorang calon guru sehingga nantinya

dapat diterapkan.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teoritis

1. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Persepsi berasal dari bahasa inggris yaitu: Perception yang diartikan

oleh Shadily dalam Yusi (2008:11) sebagai “Tanggapan atau gaya

memahami atau menanggapi sesuatu”. Melalui persepsi manusia terus

menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini

dilakukan lewat panca indra yang menjadi dasar dalam mempersepsikan

sesuatu seperti dalam mencium, mendengar, melihat, merasakan, dan

mempelajari segi-segi sesuatu objek. Sedangkan menurut Lerner yang

dikutip oleh Mulyono (2009:151) menyatakan “Persepsi adalah batasan

yang digunakan pada proses memahami dan menginterpretasikan

informasi sensoris, atau kemampuan intelek untuk mencarikan makna

dari data yang diterima oleh berbagai indra”. Menurut Slameto

(2010:102), persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan

atau informasi ke dalam otak manusia.

Dari pendapat di atas persepsi dapat diartikan pemahaman seseorang

tentang suatu objek dari data yang diterima oleh berbagai indera. Selain

itu persepsi juga dapat diartikan dengan bagaimana gaya seseorang

mengamati situasi atau keadaan tertentu.

9
10

2. Keterampilan Dasar Mengajar

Keterampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup

kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan

menyeluruh. Menurut Hamzah (2008:168), “Keterampilan mengajar guru

merupakan salah satu jenis keterampilan yang harus dikuasai guru. Dengan

memiliki keterampilan mengajar, guru dapat mengelola proses pembelajaran

dengan baik yang berimplikasi pada peningkatan kualitas lulusan sekolah”.

Turney yang dikutip oleh Mulyasa (2010:69) mengungkapkan,

Delapan keterampilan mengajar yang sangat berperan dan menentukan


kualitas pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, memberi
penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup
pelajaran, membimbing disukusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta
mengajar kelompok kecil dan perorangan.

Setiap keterampilan mengajar memiliki komponen dan prinsip-prinsip

dasar tersendiri. Urutan penyajian dilakukan sesuai hasil penelitian Turney

berkaitan dengan kepentingan dan dominasinya dalam pembelajaran.

a. Keterampilan Bertanya

Menurut Hamzah (2008:170) mengatakan,

Keterampilan bertanya bertujuan untuk: (a) Merangsang


kemampuan berpikir siswa; (b) Membantu siswa dalam belajar;
(c) Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang
mandiri; (d) Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan
kemampuan berpikir tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi;
(e) Membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
dirumuskan.

Menurut Uzer (2000:75), “Jenis-jenis pertanyaan yang baik dapat

dikategorikan menjadi jenis pertanyaan menurut maksudnya dan jenis


11

pertanyaan menurut taksonomi bloom”. Untuk lebih jelasnya, berikut

dibahas tentang jenis pertanyaan tersebut.

1) Jenis pertanyaan menurut maksudnya

a) Pertanyaan permintaan (compliance question), yakni pertanyaan

yang mengharapkan agar siswa mematuhi perintah yang

diucapkan dalam bentuk pertanyaan.

b) Pertanyaan retoris (rhetorical question), yaitu pertanyaan yang

tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru.

Hal ini merupakan teknik penyampaian informasi kepada murid.

c) Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question),

yaitu pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada

murid dalam proses berpikirnya. Hal ini dilakukan apabila guru

menghendaki agar siswa memperhatikan dengan saksama

bagian tertentu atau inti pelajaran yang dianggap penting.

d) Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan

lanjutan yang akan mendorong murid untuk lebih mendalami

jawabannya terhadapa pertanyaan pertama.

2) Pertanyaan menurut taksonomi bloom

Adapun pertanyaan menurut Taksonomi Blom dalam Uzer

(2000:76),

a) Pertanyaan pengetahuan (recoll question atau knowledge


question), atau ingatan dengan menggunakan kata-kata apa,
di mana, kapan, siapa, dan sebutkan.
b) Pertanyaan pemahaman (comprehension question), yaitu
pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bersifat
12

pemahaman dengan kata-kata sendiri. Biasanya


menggunakan kata-kata jelaskan, uraikan, dan bandingkan.
c) Pertanyaan penerapan (aplication question), yaitu
pertanyaan yang menghendaki jawaban untuk menerapkan
pengetahuan atau informasi yang diterimanya.
d) Pertanyaan sintesis (synthesis question), yaitu pertanyaan
yang menghendaki jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi
lebih dari satu dan menuntut murid untuk membuat ramalan
(prediksi), memecahkan masalah, mencari komunikasi.
e) Pertanyaan evaluasi (evaluation question), yaitu pertanyaan
yang menghendaki jawaban dengan cara memberikan
penilaian atau pendapatnya terhadap suatu isyu yang
ditampilkan.

Menurut Mulyasa (2010:70), “Keterampilan bertanya yang perlu

dikuasai guru meliputi keterampilan bertanya dasar dan keterampilan

bertanya lanjutan”.

1) Keterampilan Bertanya Dasar

Adapun komponen bertanya dasar mencakup:

a) Pertanyaan yang jelas dan singkat

Pertanyaan perlu disusun secara jelas dan singkat, serta

harus memperhitungkan kemampuan berpikir dan

perbendaharaan kata yang dikuasai peserta didik.

b) Memusatkan perhatian

Pertanyaan dapat digunakan untuk memusatkan perhatian

peserta didik, di samping itu pemusatan perhatian dapat juga

dilakukan dengan mengetuk meja, mengetuk papan tulis, dan

tepuk tangan.
13

c) Memberi giliran, dan menyebarkan pertanyaan

Untuk melibatkan peserta didik semaksimal mungkin

dalam pembelajaran, guru perlu memberi giliran dalam

menjawab pertanyaan. Guru hendaknya berusaha agar semua

peserta didik mendapat giliran dalam menjawab pertanyaan.

d) Pemberian kesempatan berpikir

Kesempatan berpikir diperlukan agar peserta didik dapat

merumuskan dan menyusun jawabannya.

e) Pemberian tuntunan

Dalam menjawab pertanyaan, mungkin peserta didik tidak

dapat memberikan jawaban yang tepat, dalam hal ini

hendaknya guru memberikan tuntunan menuju suatu jawaban

yang tepat.

2) Keterampilan Bertanya Lanjutan

Keterampilan bertanya lanjutan dibentuk atas dasar

penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Adapun

komponen-komponennya adalah sebagai berikut:

a) Pengubahan tuntunan tingkat kognitif

Menurut Hamzah (2008:171) menyatakan “Pengubahan

tuntutan tingkat kognitif pertanyaan: untuk mengembangkan

kemampuan berpikir siswa diperlukan pengubahan tuntutan

tingkat kognitif pertanyaan (ingatan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis, dan evaluasi).


14

b) Pengaturan urutan pertanyaan

Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari sifatnya

rendah ke yang lebih tinggi dan kompleks, guru hendaknya

dapat mengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada siswa

dari tingkat mengingat, kemudian pertanyaan pemahaman,

penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

c) Pertanyaan pelacak

Pertanyaan pelacak diberikan jika jawaban yang diberikan

peserta didik masih kurang tepat.

d) Mendorong Terjadinya Interaksi

Untuk mendorong terjadinya interaksi, sedikitnya perlu

memperhatikan dua hal berikut.

1) Pertanyaan hendaknya dijawab oleh seorang peserta didik,

tetapi seluruh peserta didik diberi kesempatan singkat

untuk mendiskusikan jawabannya bersama teman

dekatnya.

2) Guru hendaknya menjadi dinding pemantul. Jika ada

peserta didik yang bertanya, janganlah dijawab langsung,

tetapi dilontarkan kembali kepada seluruh peserta didik

untuk didiskusikan.
15

b. Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan menurut Asril (2010:77) adalah “Respon terhadap

suatu tingkah laku positif yang dapat meningkatkan kemungkinan

berulangnya kembali tingkah laku tersebut”.

Pada prinsipnya keteranpilan memberikan penguatan menurut

Mulyasa (2010:78)dapat dikelompokkan kepada dua jenis, “Penguatan

verbal dan penguatan non-verbal. Penguatan verbal, berupa kata-kata

dan kalimat pujian.Penguatan non-verbal, berupa mimik, dan gerakan

tubuh”. Berupa mimik dan gerakan tangan dengan pendekatan, dan

menggunakan sentuhan digosok-gosok punggungnya. Melalui kegiatan

menyenangkan seperti menunjuk mereka menjadi ketua kelas.

Menggunakan simbol atau benda, seperti anak disuruh mengerjakan PR

di papan tulis, kemudian diberikan tanda betul, dan penguatan tak

penuh seperti jawabanmu benar, tetapi perlu disempurnakan lagi.

Menurut Mulyasa (2010:78) Penguatan bertujuan untuk:

1) Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran.

2) Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar.

3) Meningkatkan kegiatan belajar, dan membina perilaku yang

produktif.
16

c. Keterampilan Mengadakan Variasi

Menurut Mulyasa (2010:78) “Mengadakan variasi merupakan

keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk

mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu antusias, tekun, dan

penuh partisipasi”. Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam

proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar

peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.

Variasi dalam pembelajaran bertujuan (1) Meningkatkan perhatian

peserta didik terhadap materi standar yang relevan, (2) Memberikan

kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai

hal baru dalam pembelajaran, (3) Memupuk perilaku positif peserta

didik terhadap pembelajaran, (4) Memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan

kemampuannya (Mulyasa, 2010:78-79).

Lebih lanjut Mulyasa (2010:79) “Variasi dalam kegiatan

pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yakni

variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam penggunaan media dan

sumber belajar, variasi dalam pola interaksi, dan variasi dalam

kegiatan”.

1) Variasi dalam gaya mengajar dapat dilakukan dengan berbagai cara

yaitu variasi suara (rendah, tinggi, besar, kecil), memusatkan

perhatian, membuat kesenyapan sejenak (diam sejenak),

mengadakan kontak pandang dengan peserta didik, variasi gerakan


17

badan dan mimik, mengubah posisi (misalnya dari depan kelas,

berkeliling di tengah kelas, dan ke belakang kelas, tetapi jangan

mengganggu suasana pembelajaran”.

2) Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar dapat

dilakukan melalui variasi alat dan bahan yang dapat dilihat, variasi

alat dan bahan yang dapat di dengar, variasi alat dan bahan yang

dapat diraba dan dimanipulasi, variasi penggunaan sumber belajar

yang ada di lingkungan sekitar.

3) Variasi dalam pola interaksi dapat dilakukan dengan variasi dalam

pengelompokkan peserta didik (klasikal, kelompok besar,

kelompok kecil dan perorangan), variasi tempat kegiatan

pembelajaran (di kelas dan di luar kelas), variasi dalam pengaturan

hubungan guru dengan peserta didik (langsung/tatap muka, dan

melalui media), variasi dalam struktur peristiwa pembelajaran

(terbuka dan tertutup), variasi dalam pengorganisasian pesan

(deduktif dan induktif), variasi dalam pengelolaan pesan

(expositorik dan heuristik atau hipotetik).

4) Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan melalui

variasi dalam penggunaan metode pembelajaran, variasi dalam

penggunaan media dan sumber belajar, variasi dalam pemberian

contoh dan ilustrasi, variasi dalam interaksi dan kegiatan peserta

didik.
18

d. Keterampilan Menjelaskan

Menjelaskan menurut Mulyasa (2010:80) adalah

“Mendiskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta

dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku”.

Menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki guru,

mengingat sebagian besar pembelajaran menuntut guru untuk

memberikan penjelasan. Oleh sebab itu keterampilan menjelaskan perlu

ditingkatkan agar dapat mencapai hasil yang optimal.

Menurut Mulyasa (2010:80), terdapat beberapa prinsip yang harus

diperhatikan dalam memberikan suatu penjelasan.

1. Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran, baik di awal,


di tengah maupun di akhir pembelajaran.
2. Penjelasan harus menarik perhatian peserta didik dan sesuai
dengan materi standar dan kompetensi dasar.
3. Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan peserta
didik atau menjelaskan materi standar yang sudah
direncanakan untuk membentuk kompetensi dasar dan
mencapai tujuan pembelajaran.
4. Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan kompetensi dasar,
dan bermakna bagi peserta didik.
5. Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang
dan tingkat kemampuan peserta didik.

Lebih lanjut Menurut Mulyasa (2010:80) “Penggunaan penjelasan

dalam pembelajaran memiliki beberapa komponen yang harus

diperhatikan”. Komponen-komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut.
19

1) Perencanaan

Menurut Mulyasa (2010:81) sedikitnya ada dua hal yang

perlu diperhatikan dalam perencanaan penjelasan, yaitu isi pesan

yang akan disampaikan dan peserta didik.

Yang berhubungan dengan isi pesan (materi standar)

meliputi, tentukan garis besar materi yang akan dijelaskan,

susunlah garis besar materi tersebut secara sistematis dengan

bahasa yang mudah dipahami peserta didik, siapkan alat praga

untuk memberikan contoh (ilustrasi) yang sesuai dengan garis

besar materi yang akan dijelaskan.

Yang berhubungan dengan peserta didik, memberikan suatu

penjelasan yang harus dipertimbangkan siapa yang akan menerima

penjelasan tersebut, bagaimana kemampuannya, dan pengetahuan

dasar apa yang telah dimilikinya. Ketika merencanakan penjelasan

harus sudah terbayang kondisi penerima pesan, karena penjelasan

berkaitan erat dengan usia, jenis kelamin, kemampuan, latar

belakang sosial, dan lingkungan belajar.

2) Penyajian

Agar penjelasan yang diberikan dapat dipahami sesuai

dengan tujuan yang diharapkan, dalam penyajiannya perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut diantaranya, (1) Bahasa yang

diucapkan harus jelas dan enak di dengar, tidak terlalu keras dan

tidak terlalu pelan, tapi dapat didengar oleh seluruh peserta didik,
20

(2) Gunakanlah intonasi sesuai dengan materi yang dijelaskan, (3)

Gunakanlah bahasa indonesia yang baik dan benar, sertahindarkan

kata-kata yang tidak perlu, (4) Bila ada istilah-istilah khusus atau

baru, berilah defenisi yang tepat, (5) Perhatikanlah, apakah semua

peserta didik dapat menerima penjelasan, dan apakah penjelasan

yang diberikan dapat dipahami.

e. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Membuka dan menutup pelajaran merupakan dua kegiatan rutin

yang dilakukan guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran.

Menurut Mulyasa (2010:83), Membuka dan menutup pelajaran yang

dilakukan secara profesional akan memberikan pengaruh positif

terhadap kegiatan pembelajaran, antara lain dapat dikemukakan sebagai

berikut.

1) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Hasil


penelitian menunjukkan bahwa “Terdapat perbedaan yang
berarti antara tujuan pembelajaran yang diberitahukan kepada
peserta didik dengan yang tidak”. Oleh karena itu dalam
membuka pelajaran hendaknya guru memberitahukan tujuan
yang akan dicapai dengan pelajaran yang akan disajikannya.
2) Peserta didik memiliki kejelasan mengenai tugas-tugas yang
harus dikerjakan, langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk menyelesaikan tugas, dan batas waktu pengumpulan
tugas.
3) Peserta didik memperoleh gambaran yang jelas mengenai
pendekatan yang akan diambil dalam mempelajari materi
pembelajaran dan mencapai tujuan yang dirumuskan.
4) Peserta didik memahami hubungan antara bahan-bahan atau
pengalaman yang telah dimilikinya dengan hal-hal baru yang
akan dipelajari.
5) Peserta didik dapat menghubungkan fakta-fakta, konsep-
konsep, dan prinsip-prinsip atau generalisasi dalam suatu
peristiwa pembelajaran.
21

6) Peserta didik mengetahui tingkat keberhasilan atau tingkat


pencapaian tujuan terhadap bahan yang dipelajari. Sedangkan
guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan atau keefektifan
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Membuka pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

guru untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta

didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri sepenuhnya pada

pelajaran yang akan disajikan. Untuk kepentingan tersebut, guru dapat

upaya-upaya sebagai yang berikut.

1) Menghubungkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang

akan disajikan.

2) Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan garis besar materi

yang akan dipelajari (dalam hal tertentu, tujuan bisa dirumuskan

bersama peserta didik).

3) Menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan tugas-

tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan yang telah

dirumuskan.

4) Mendayagunakan media dan sumber belajar yang sesuai dengan

materi yang disajikan.

5) Mengajukan pertanyaan, baik untuk mengetahui pemahaman

peserta didik terhadap pelajaran yang telah lalu maupun untuk

menjajagi kemampuan awal berkaitan dengan bahan yang akan

dipelajari.
22

Menutup pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

guru untuk mengetahui pencapaian tujuan dan pemahaman peserta

didik terhadap materi yang telah dipelajari, serta mengakhiri kegiatan

pembelajaran. Untuk kepentingan tersebut, guru dapat melakukan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

1) Menarik kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari

(kesimpulan bisa dilakukan oleh guru, oleh peserta didik atas

permintaan guru, atau oleh peserta didik bersama guru).

2) Mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengukur tingkat

pencapaian tujuan dan keefektifan pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

3) Menyampaikan bahan-bahan pendalaman yang harus dipelajari,

dan tugas-tugas yang harus dikerjakan (baik tugas individual

maupun tugas kelompok) sesuai dengan pokok bahasan yang telah

dipelajari.

4) Memberikan post tes baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan.

Agar kegiatan membuka dan menutup pelajaran dapat dilakukan

secara efektif dan berhasil guna perlu diperhatikan komponen-

komponen yang terkait di dalamnya.


23

Menurut Mulyasa (2010:85) Komponen-komponen yang

berkaitan dengan membuka pelajaran meliputi:

1) Menarik perhatian peserta didik

Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk menarik

perhatian peserta didik terhadap pelajaran yang akan disajikannya.

2) Membangkitkan motivasi

Menurut Mulyasa (2010:85) mengemukakan,

Paling sedikit terdapat empat cara yang dapat dilakukan guru


untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik, yaitu:
kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu,
mengemukakan ide yang bertentangan, dan memperhatikan
minat belajar peserta didik.

3) Memberikan acuan

Abimanyu dan Raka Joni yang dikutip oleh Mulyasa

(2010:86) mengemukakan,

Memberi acuan adalah usaha mengemukakan secara sfesifik


dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan
peserta didik memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-
hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh
dalam mempelajari materi pembelajaran.

Lebih lanjut dikemukakan Mulyasa (2010:86-87) bahwa,

“Untuk memberikan acuan dapat dilakukan dengan mengemukakan

tujuan dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang

akan dilakukan, mengingatkan masalah-masalah pokok yang akan

dibahas, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan”.


24

4) Membuat kaitan

Untuk membuat kaitan dalam membuka pelajaran, menurut

Mulyasa (2010:87) guru dapat melakukannya dengan

menghubungkan antara materi yang akan disampaikan dengan

materi yang telah dikuasai peserta didik (pengetahuan siap).

f. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Menurut Mulyasa (2010:89) “Diskusi kelompok adalah suatu

proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi

tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah”.

Untuk menyukseskan jalannya diskusi kelompok kecil, Menurut

Mulyasa (2010:90) terdapat beberapa keterampilan yang harus dimiliki

oleh pemimpin diskusi, sebagai berikut.

1) Memusatkan perhatian, yang dapat dilakukan dengan cara (a)


merumuskan tujuan diskusi secara jelas, (b) merumuskan
kembali masalah, jika terjadi penyimpangan, (c) menandai
hal-hal yang tidak relevan dengan topik diskusi, (d)
merangkum hasil pembicaraan.
2) Memperjelas masalah atau urunan pendapat melalui (a)
menguraikan kembali dan merangkum pendapat peserta, (b)
mengajukan pertanyaan kepada seluruh anggota kelompok
tentang pendapat setiap anggota.
3) Menguraikan setiap gagasan anggota kelompok.
4) Meningkatkan urunan peserta didik didik dengan cara: (a)
mengajukan pertanyaan kunci yang menantang, (b) memberi
contoh secara tepat, (c) menghangatkan suasanan dengan
pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat, (d)
memberikan waktu berpikir, (e) mendengarkan dengan penuh
perhatian.
5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, melalui (a)
memancing pendapat peserta yang kurang berpartisipasi, (b)
memberikan kesempatan pertama kepada peserta yang kurang
berpartisipasi, (c) mencegah terjadinya monopoli
pembicaraan, (d) mendorong peserta didik untuk
25

mengomentari pendapat temannya, (e) meminta pendapat


peserta didik ketika terjadi kebuntuan.
6) Menutup kegiatan diskusi, dengan cara: (a) merangkum hasil
diskusi, (b) tindak lanjut, (c) menilai proses diskusi yang telah
dilakukan.

g. Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas menurut Mulyasa (2010:91) “Merupakan

keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran kelas yang

kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam

pembelajaran”.

Disamping itu beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam

pengelolaan kelas adalah (1) kehangatan dan keantusiasan, (2)

tantangan, (3) bervariasi, (4) luwes, (5) penekanan pada hal-hal positif,

dan (6) penanaman disipilin diri.

Adapun komponen keterampilan mengelola kelas menurut Uzer

(2000:98-99) terdiri dari, (1) Keterampilan yang berhubungan dengan

penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat

preventif), (2) Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian

kondisi belajar yang optimal.

Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan

pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif), meliputi

(a) Menunjukkan sikap tanggap, (b) Memberi perhatian, (c)

Memusatkan perhatian kelompok, (d) Memberikan petunjuk-petunjuk

yang jelas, (e) Menegur, (f) Memberi penguatan.


26

Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi

belajar yang optimal berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan

siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan

tindakan remedial untuk mengendalikan kondisi belajar yang optimal.

h. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Pengajaran kelompok kecil dan perorangan menurut Mulyasa

(2010:92) merupakan “Suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan

guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin

hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun

antara peserta didik dengan peserta didik”.

Lebih lanjut Mulyasa (2010:92) mengungkapkan keterampilan

mengajar kelompok kecil dan perorangan dapat dilakukan dengan cara,

1) Mengembangkan keterampilan dalam pengorganisasian,


dengan memberikan motivasi dan membuat variasi dalam
pemberian tugas.
2) Membimbing dan memudahkan belajar, yang mencakup
penguatan, proses awal, supervisi, dan interaksi pembelajaran.
3) Perencanaan penggunaan ruangan
4) Pemberian tugas yang jelas, menantang, dan menarik.

Lebih lanjut jika ditinjau dari Standar Kompetensi Guru Pemula

(SKGP) SMK Menurut Sofyan, dkk (2004) “Rumpun kompetensi, butir-

butir kompetensi, dan indikator merupakan satu kesatuan yang disebut

Standar Kompetensi Guru Pemula (SKGP)”. Dengan SKGP ini dapat

diharapkan agar lulusan guru Sekolah Menengah Kejuruan Lembaga

Pendidikan Tenaga Kependidikan memiliki kompetensi yang berkelayakan.


27

Di bawah ini disajikan matriks Standar Kompetensi Guru Pemula

Sekolah Menengah Kejuruan. Indikator tersebut dalam matriks berikut ini

merupakan contoh indikator setiap butir kompetensi, dalam arti dapat

ditambah atau disesuaikan bila diperlukan.

Tabel 1. Matriks Standar Kompetensi Guru Pemula SMK

STANDAR KOMPETENSI INDIKATOR

Standar I: 1. Menguasai 1.1. Memahami karakteristik dan substansi


Penguasaan substansi bidang bidang pendidikan
Bidang studi 1.2. Memahami disiplin ilmu bidang studi
Studi 1.3. Mengenal struktur ilmu yang bersangkutan
beserta jalinan fungsionalnya

2. Mampu 2.1. Menerapkan substansi ilmu bidang studi


mengaitkan dan dengan tuntutan dan ruang gerak kurikuler
mengaplikasikan serta perkembangan peserta didik
bidang studi dan 2.2. Menerapkan kaidah bidang studi dalam
materi kurikulum kehidupan sehari-hari
bidang studi yang 2.3. Menguasai keterkaitan bidang studi dengan
berlaku sesuai bidang studi lain dalam rumpun yang sama
dengan konteks
atau lingkungan.

3. Mengembangkan 3.1. Menggunakan teknologi informasi untuk


konsep ilmu/ mengembangkan ilmu/ bidang studi
teknologi/seni. 3.2. Melahirkan inovasi yang terkait dengan
bidang studi
3.3. Pemutakhiran bahan ajar, metode dan
evaluasi

4. Menguasai struktur 4.1. Menguasai ke dalam materi kurikulum yang


dan materi diajarkan
kurikulum 4.2. Menguasai tataurutan penyampaian materi
4.3. Menguasai teknik penyampaian bidang studi

Sumber: Tim pengembangan SKGP


28

STANDAR KOMPETENSI INDIKATOR

5. Mampu 5.1. Mampu menyederhanakan materi bidang


menyesuaikan studi sesuai dengan tingkat perkembangan
materi keilmuan siswa
dengan 5.2. Mampu memilih materi sesuai dengan alur
perkembangan kurikulum dan alokasi waktu
siswa. 5.3. Mampu menyusun program sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa

6. Merencanakan dan 6.1. Menguasai perundangan dan peraturan K3


membimbing 6.2. Mendemonstrasikan pemakaian alat
keselamatan dan keselamatan kerja
kesehatan peserta 6.3. Mencatat semua kecelakaan pada buku
didik dalam tempat laporan
kerja/unit 6.4. Memeriksa semua peralatan keselamatan
produksi/laboratori kerja dalam keadaan siap pakai
um. 6.5. Mendemonstrasikan prosedur keadaan
darurat

7. Mengelola tempat 7.1. Mengembangkan unit produksi


kerja/ unit 7.2. Melaksanakan unit produksi
produksi/ 7.3. Memasarkan hasil produksi
laboratorium. 7.4. Melayani permintaan masyarakat industri

Standar II: 1. Mampu 1.1. Mampu mengidentifikasikan potensi


Pemahama mengidentifikasikan akademik, emosional, dan sosial peserta
n Tentang potensi peserta didik
Peserta didik yang perlu 1.2. Mampu mengidentifikasi bakat peserta didik
Didik dikembangkan. 1.3. Mampu mengidentifikasikan minat peserta
didik

2. Menguasai 2.1. Menguasai bakat awal peserta didik


karakteristik potensi 2.2. Menguasai tingkat perkembangan peserta
peserta didik. didik
2.3. Menguasai berbagai aspek kepribadian
peserta didik (kepercayaan pada diri sendiri,
kesadaran diri, keterbukaan, keteguhan hati)

3. Memiliki komitmen 3.1. Menghargai hak dan kewajiban peserta didik


terhadap hak dan 3.2. Membantu pemecahan masalah yang
kewajiban dihadapi peserta didik
3.3. Memiliki komitmen tinggi terhadap hak-hak
peserta didik sebagai subjek
3.4. Mampu memberikan nasihat untuk
mengatasi kesulitan yang mempengaruhi
29

STANDAR KOMPETENSI INDIKATOR

tanggung jawab peserta didik

4. Mengenal dan 4.1. Mampu berkomunikasi dengan orang tua


memanfaatkan peserta didik untuk mencegah timbulnya
lingkungan peserta masalah yang berkaitan dengan kegiatan
didik. akademik, keadaan sosial, emosional, dan
fisikal peserta didik
4.2. Mampu memanfaatkan kejadian-kejadian
yang ada di lingkungan peserta didik untuk
memperbaiki kegiatan akademik, emosional
dan fisikal peserta didik

5. Menguasai cara 5.1. Mengenal cara belajar dan gaya belajar


belajar peserta didik peserta didik
5.2. Mampu mengidentifikasi cara dan gaya
belajar peserta didik SMK
5.3. Mengenal berbagai cara dan mampu
memperbaiki cara dan gaya belajar peserta
didik yang kurang baik

6. Bersikap dan 6.1. Mengidentifikasi sikap dan perilaku peserta


berperilaku empati didik SMK
terhadap peserta 6.2. Mampu memperbaiki sikap dan perilaku
didik. peserta didik yang kurang baik
6.3. Mampu memberikan dukungan/hadiah
kepada peserta didik yang memiliki sikap
dan perilaku yang baik

7. Membimbing 7.1. Mengembangkan potensi akademik, minat


pengembangan dan bakat peserta didik
karir peserta didik 7.2. Menguasai program bimbingan karir
7.3. Mampu mengidentifikasikan tugas-tugas
yang disenangi dan yang tidak disenangi

Standar III: 1. Merencanakan dan 1.1. Menguasai prinsip-prinsip dasar


Penguasaan merancang pembelajaran yang mendidik
Pembelajar pembelajaran yang 1.2. Merencanakan/merancang pembelajaran
an yang mendidik yang mempertimbangkan karakteristik
Mendidik peserta didik SMK untuk kompetensi yang
ingin dicapai
1.3. Mampu mengidentifikasikan kesulitan
belajar yang dihadapi oleh peserta didik
SMK.
30

STANDAR KOMPETENSI INDIKATOR

1.4. Mampu menyusun instrumen penilaian


proses dan hasil pembelajaran yang mengacu
pada proses belajar mengajar dan kompetensi
yang akan dicapai.

2. Menguasai 2.1. Menguasai berbagai metode dan media


pendekatan, metode pembelajaran
dan media 2.2. Mampu mengaplikasikan metode dan media
pembelajaran pembelajaran yang sesuai dengan materi
pelajaran.
2.3. Mampu mengembangkan media
pembelajaran

3. Melaksanakan 3.1. Mampu menerapkan model pengajaran baik


pembelajaran yang individual maupun klasikal.
mendidik 3.2. Mampu menciptakan atmosfer belajar yang
kondusif
3.3. Mampu memodifikasi pembelajaran sesuai
dengan karakteristik peserta didik SMK

4. Mengenal prinsip 4.1. Mengenal makna dan fungsi proses asesmen


dan prosedur 4.2. Mengenal pelaksanaan proses asesmen
asesmen proses dan 4.3. Mampu mengembangkan alat evaluasi sesuai
hasil belajar peserta dengan tahapan yang sistematis
didik

5. Merencanakan dan 5.1. Mampu menetapkan alat evaluasi yang tepat


melaksanakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi
asesmen proses dan peserta didik
hasil belajar peserta 5.2. Mampu mengembangkan alat evaluasi sesuai
didik dengan prosedur pengembangan evaluasi
yang sistematis.
5.3. Mampu menerapkan evaluasi proses dan
hasil belajar peserta didik dengan
menggunakan alat evaluasi

6. Memanfaatkan 6.1. Mampu memanfaatkan hasil evaluasi untuk


hasil asesmen perbaikan alat evaluasi
6.2. Mampu memanfaatkan hasil evaluasi untuk
merencanakan dan melaksanakan program
remedial.
6.3. Mampu memanfaatkan hasil evaluasi untuk
memberikan materi pengayaan
31

STANDAR KOMPETENSI INDIKATOR

7. Merencanakan dan 7.1. Mampu mengidentifikasi masalah-masalah


melaksanakan yang berkaitan dengan pembelajaran
penelitian dalam 7.2. Mampu mengadakan refleksi tentang proses
rangka pembelajaran yang telah dilakukan dan hasil
meningkatkan mutu belajar dengan mengacu pada kompetensi
pembelajaran yang dapat dicapai dalam pembelajaran
untuk perbaikan mutu pembelajaran
7.3. Mampu merencanakan penelitian khususnya
penelitian tindakan kelas untuk mencari cara-
cara baru pembelajaran yang memecahkan
masalah-masalah pembelajaran
7.4. Mampu melaksanakan penelitian tindakan
kelas untuk meningkatkan mutu
pembelajaran

Standar IV: 1. Mampu 1.1. Mampu memberikan keteladanan yang baik


Pengemban menyesuaikan diri dalam bersikap dan bertindak kepada teman
gan dengan lingkungan sejawat, peserta didik, dan orang tua peserta
Kepribadia kerja didik.
n dan 1.2. Mampu menampilkan kematangan
Keprofesio emosional dalam bersikap dan bertindak
nalan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
dalam lingkungan kerjanya
1.3. Mampu menerima saran dan perbaikan dari
lingkungan kerjanya.
1.4. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk
menolong teman sejawat dalam lingkungan
kerjanya.

2. Mampu menilai 2.1. Mampu merefleksi kinerjanya sendiri dalam


kinerjanya sendiri bidang mengajar, membina, melatih peserta
didik dan melakukan penelitian.
2.2. Mampu menggunakan hasil refleksi untuk
melakukan perbaikan di masa yang akan
datang.
2.3. Terbuka terhadap kritik-kritik orang lain
tentang kinerjanya.
2.4. Mampu menggunakan hasil penilaian
kinerjanya sendiri untuk kepentingan peserta
didik.

3. Mampu bekerja 3.1. Mampu secara mandiri atau bekerja sam


mandiri dan bekerja dengan teman sejawat dalam lingkungan
sama dengan orang kerjanya untuk merencanakan dan
32

STANDAR KOMPETENSI INDIKATOR

lain melaksanakan program pembelajaran yang


berorientasi pada peserta didik.
3.2. Mampu bekerja sama dengan teman sejawat
dalam memecahkan masalah yang dihadapi
oleh sekolah atau peserta didik
3.3. Mampu bekerjasama dengan teman sejawat
dalam lingkungan kerja dalam
penyelenggaraan berbagai program
pendidikan di SMK.

4. Mampu mencapai 4.1. Mampu mengakses internet untuk mencari


sumber-sumber sumber-sumber pengetahuan baru dalam
baru dalam bidang bidang studinya.
studinya 4.2. Mampu mencari informasi dari berbagai
sumber untuk memperkaya pengetahuan.

5. Memiliki komitmen 5.1. Mematuhi kode etik profesional


terhadap profesi dan kependidikan
tugas profesional 5.2. Bersikap toleran dan tidak mengagungkan
dirinya sendiri.
5.3. Bersikap saling menghargai dan empati
terhadap pendapat orang lain.

6. Mampu 6.1. Mampu membangun hubungan yang baik


berkomunikasi dengan sejawat, orang tua peserta didik
dengan teman untuk meningkatkan layanan kependidikan
sejawat dan peserta 6.2. Mampu mengadakan hubungan yang saling
didik menghargai dan menghormati di antara
sejawat pendidik dan tenaga kependidikan
lainnya.
6.3. Mampu merencanakan dan mengadakan
komunikasi dengan guru dan kepala sekolah
untuk meningkatkan mutu pendidikan di
SMK.
6.4. Mampu bekerjasama dengan komite sekolah
dan memberikan gagasan yang dapat
meningkatkan kualitas pendidikan di
sekolah.

7. Mampu 7.1. Mampu mengadakan refleksi dan evaluasi


meningkatkan diri diri sebagai pendidik.
dalam kinerja 7.2. Mampu mencari dan menemukan serta
profesinya menseleksi informasi dari berbagai sumber
untuk meningkatkan kemampuan mengajar
33

STANDAR KOMPETENSI INDIKATOR

sesuai dengan bidang studinya


7.3. Memiliki sikap belajar sepanjang hayat
untuk meningkatkan pengetahuan bidang
studinya.

Sumber: Tim pengembangan SKGP


34

B. Kerangka Konseptual

Untuk mengetahui persepsi siswa dan guru pamong di jurusan Teknik

Bangunan SMKN 2 Sawahlunto terhadap keterampilan dasar mengajar

mahasiswa calon guru UNP, dilakukan dengan mengadakan penelitian di

lapangan, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan dasar

mengajar diterapkan. Dalam hal ini penerapan keterampilan dasar mengajar

yang diamati mulai dari keterampilan bertanya, keterampilan memberi

penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan,

keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar

kelompok kecil dan perorangan. Untuk melihat keterlaksanaannya perlu

dirumuskan suatu kerangka konseptual sehingga variabel yang akan diteliti

tampak jelas. Keterampilan Bertanya

Keterampilan Memberi Penguatan

Keterampilan Mengadakan Variasi

Keterampilan Keterampilan Menjelaskan


Dasar Mengajar
Keterampilan Membuka dan Menutup
Pelajaran

Keterampilan Membimbing Diskusi


Kelompok Kecil

Keterampilan Mengelola Kelas

Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil


dan Perorangan

Gambar 1 Kerangka Konseptual


35

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana persepsi siswa terhadap penguasaan keterampilan dasar

mengajar mahasiswa calon guru berkaitan dengan:

a. Keterampilan bertanya

b. Keterampilan memberi penguatan.

c. Keterampilan mengadakan variasi.

d. Keterampilan menjelaskan

e. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.

f. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.

g. Keterampilan mengelola kelas

h. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, karena mengungkapkan

suatu kejadian atau peristiwa apa adanya. Sebagaimana yang dikemukakan

oleh Prasetya (1999:60) bahwa: “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya”.

Penelitian ini akan mendeskripsikan, persepsi siswa tentang keterampilan

dasar mengajar mahasiswa calon guru Program Studi Pendidikan Teknik

Bangunan Universitas Negeri Padang.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Suharsimi (1999:115), “Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Subjek penelitian tersebut adalah semua individu yang

menjadi fokus penelitian dan dapat memberikan informasi untuk

digunakan dalam penelitian. Jadi populasi dalam penelitian ini seluruh

siswa kelas X berjumlah 24 orang dan kelas XII sebanyak 9 orang

Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Sawahlunto semester Juli-Desember

2011.

2. Sampel

Menurut Suharsimi (2000:125), “Jika jumlah anggota subjek dalam

populasi hanya meliputi 100 hingga 150 orang, dan dalam pengumpulan

data peneliti menggunakan angket, sebaiknya subjek sejumlah itu diambil

36
37

seluruhnya”. Karena pada penelitian ini jumlah anggota kurang dari 100,

maka peneliti mengambil seluruhnya menjadi subjek penelitian (Total

Sampling).

C. Variabel dan Data Penelitian

1. Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas. Adapun variabel

yang dimaksud yaitu persepsi siswa terhadap keterampilan dasar

mengajar mahasiswa calon guru, yang ditinjau dari keterampilan

bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan,

membuka dan menutup pelajaran, membimbing disukusi kelompok kecil,

mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil dan perorangan.

2. Data

a. Jenis Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer yang dimaksud adalah data yang diperoleh langsung

oleh peneliti melalui penyebaran angket kepada siswa. Data tersebut

berupa informasi mengenai persepsi siswa tentang keterampilan

dasar mengajar pada Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2

Sawahlunto.

b. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah siswa Jurusan Teknik

Bangunan SMKN 2 Sawahlunto.


38

c. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam

penelitian ini adalah berupa penyebaran angket kepada siswa

Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Sawahlunto. Angket adalah

sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadinya atau

hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi,2000:124).

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2

Sawahlunto pada bulan juni 2012. Responden atau subjek dalam penelitian

ini adalah siswa yang belajar dengan mahasiswa calon guru Pendidikan

Teknik Bangunan UNP, yaitu siswa kelas X dan kelas XII semester II tahun

ajaran 2011/2012 Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Sawahlunto.

E. Instrumen Penelitian

1. Penyusunan Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini

adalah angket model Skala Likert. Hal ini sesuai dengan pendapat

Riduwan (2005:87) bahwa: “Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang

kejadian atau gejala sosial”.

Penyusunan instrumen didasari pada indikator, yang meliputi

keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi,


39

menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi

kelompok kecil, mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil dan

perorangan, setelah itu dilakukan penjabaran item-item.

Penskoran atas angket skala Likert yang digunakan dalam penelitian

ini merujuk pada lima alternatif jawaban yaitu: Tidak Pernah (TP), Jarang

(JR), Kadang-Kadang (KD), Sering (SR) dan Selalu (SL). Masing-masing

diberi bobot 1, 2, 3, 4, 5 untuk jawaban positif, dan 5, 4, 3, 2, 1 untuk

jawaban negatif.

Adapun langkah-langkah dalam menyusun angket tersebut adalah:

a. Membuat kisi-kisi angket dengan cara:

1) Menentukan variabel yang akan diteliti.

2) Menentukan indikator dari masing-masing variabel

3) Menyusun butir pernyataan berdasarkan masing-masing

indikator yang telah ditetapkan.

b. Mengkonsultasikan butir pernyataan tersebut dengan dosen

pembimbing.

c. Melakukan uji coba angket.


40

Tabel 2
Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Penelitian

No. Butir Soal Jumlah


Variabel Indikator Sub Indikator Butir
Positif Negatif Soal
Persepsi 1. Keterampilan a. Guru memberikan 1,2 8
siswa Bertanya pertanyaan dengan kata-
terhadap kata sederhana dan
Keterampi dimengerti siswa.
lan Dasar b. Pertanyaan guru 4
Mengajar diberikan dengan respon
ramah dan
menyenangkan
c. Pertanyaan guru 3,5,6 7
diberikan secara merata
serta guru menuntun
siswa menemukan
jawaban
d. Guru memberikan 8
pertanyaan pemahaman
kepada siswa
2. Keterampilan a. Penguatan yang 9,15, 8
memberi menimbulkan 16
penguatan kehangatan dan
keantusiasan iklim
belajar
b. Penguatan yang 10,11,
menghindari respon 12,
negatif 13,14
3. Keterampilan a. Variasi gaya guru 19,21, 17 8
mengadakan mengajar 22,
variasi b. Variasi dalam pola 23 18
interaksi guru dan
kegiatan siswa
c. Variasi dalam 20,24
menggunakan media dan
alat-alat pembelajaran
4. Keterampilan a. Penjelasan guru dengan 25,26, 8
menjelaskan materi yang mudah 30
dicerna.
b. Penyajian penjelasan 27,28,
melalui contoh dan 31,
ilustrasi beserta intonasi
suara yang menarik
c. Penggunaan balikan 29,32
dalam setiap penjelasan
guru
41

No. Butir Soal Jumlah


Variabel Indikator Sub Indikator Butir
Positif Negatif Soal
Persepsi 5. Keterampilan a. Dalam membuka 33,34, 10
siswa membuka pelajaran guru dapat 35,39,
terhadap dan menutup menarik perhatian siswa, 40
Keterampi pelajaran memotivasi, memberi
lan Dasar acuan tentang tujuan,
Mengajar pokok persoalan yang
akan dibahas dan
mengaitkan pelajaran
yang telah dipelajari
dengan topik baru
b. Guru merangkum dan 36,37,
meringkas inti pokok 38,41,
pelajaran, serta 42
pemberian tindak lanjut
berupa saran-saran dan
ajakan agar materi yang
baru dipelajari
6. Keterampilan a. Mampu membimbing 43,44, 5
Membimbing kerja sama kelompok 45,46
Diskusi bertujuan memecahkan
Kelompok suatu permasalahan,
Kecil mengkaji konsep,
prinsip atau kelompok
tertentu.
b. Menyebarkan 47
kesempatan
berpartisipasi
7. Keterampilan a. Mewujudkan situasi dan 48,49, 8
mengelola kondisi kelas yang 50
kelas memungkinkan peserta
didik memgembangkan
kemampuannya secara
optimal
b. Mempertahankan 51,52,
keadaan yang stabil 53
dalam susana kelas
c. Menghilangkan berbagai 54,55
hambatan dan
pelanggaran disipilin
yang dapat merintangi
terwujudnya interaksi
belajar mengajar
42

No. Butir Soal Jumlah


Variabel Indikator Sub Indikator Butir
Positif Negatif Soal
8. Keterampilan a. Guru memperhatikan 56,57 5
Mengajar tuntutan-tuntutan atau
Kelompok perbedaan-perbedaan
Kecil dan individual peserta didik.
Perorangan
b. Membimbing belajar 58,59,
siswa 60

2. Uji Coba Instrumen

Instrumen yang telah disusun butir-butir pernyataannya dilakukan uji

coba, dengan tujuan untuk mendapatkan instrumen yang sahih dan handal

dengan cara melihat validitas dan reliabilitas angket, sehingga angket

tersebut dapat dipakai sebagai alat pengumpul data. Instrumen yang telah

disusun, diuji cobakan terhadap siswa kelas X Jurusan Teknik Bangunan

SMKN 5 Padang berjumlah 33 orang. Pengambilan sampel uji coba

tersebut didasarkan pada pertimbangan dengan asumsi subjek yang diuji

cobakan memiliki kesetaraan dan karakteristik yang sama dengan sampel

yang akan diteliti.

a. Uji Validitas Instrumen (kesahihan)

Uji validitas instrumen bertujuan untuk mengetahui tingkat

ketepatan dan kecermatan instrumen yang digunakan. Uji validitas

dilakukan dengan menggunakan analisis butir, yaitu dengan cara

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan

jumlah tiap skor butir. Untuk mengetahui validitas butir angket

digunakan rumus korelasi product moment dari pearson yang di

jelaskan Suharsimi (1999:162), sebagai berikut:


43

N ∑ XY−(∑ X) (∑ Y)
rXY =
√{N∑X2 −(∑ X)2 } {N ∑ Y2 −(∑ Y)2 }

Keterangan:

rXY = Koefisien korelasi item total

∑X = Jumlah skor item

∑Y = Jumlah skor total

∑XY = Jumlah perkalian skor item dengan skor total

N = Jumlah responden

∑X2 = Jumlah kuadrat skor item

∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total.

Dasar pengambilan keputusan dikatakan valid adalah :

a) Jika rhitung > rtabel maka butir tersebut dinyatakan valid.

b) Jika rhitung < rtabel maka butir tersebut dinyatakan tidak valid.

Untuk jumlah kasus sebanyak 33, df = 33-2, dengan tingkat

signifikan 5% diperoleh nilai r table 0,355. Jika sebuah butir

dinyatakan tidak valid maka butir tersebut harus dibuang atau direvisi.

Dari hasil analisis validitas putaran pertama program SPSS versi

16.0. dengan jumlah butir pernyataan sebanyak 60 butir. Ada lima

belas butir pernyataan yang gugur, yaitu butir nomor 5 rhitung= 0,307,

nomor 7 rhitung = 0,121, nomor 14 rhitung = 0,257, nomor 15 rhitung =

0,194, nomor 16 rhitung = 0,126, nomor 19 rhitung = 0,342, nomor 26

rhitung = 0,282, nomor 29 rhitung = 0,292, nomor 31 rhitung = 0,125,

nomor 33 rhitung = 0,264, nomor 34 rhitung = 0,318, nomor 35 rhitung =

0,331, nomor 36 rhitung = 0,222, nomor 38 rhitung = 0,010, nomor 54


44

rhitung = 0,354. Item tersebut gugur karena nilai Corrected Item-Total

Correlation-nya (rhitung) kecil dari rtabel (0,355). Setelah membuang

semua butir yang gugur, maka dilanjutkan uji validitas putaran kedua,

dengan jumlah butir pernyataan sebanyak 45 butir. Pada putaran

kedua ini tidak ada yang gugur. Dengan demikian jumlah butir

pernyataan yang valid dan dapat dipergunakan untuk pengambilan

data penelitian berjumlah 45 butir.

b. Pengujian Reliabilitas

Suatu instrument dipandang reliabel kalau instrumen itu

menghasilkan pengukuran secara akurat dan konsisten dari waktu ke

waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus

koofisien Alpha seperti yang dikemukan oleh Suharsimi (1999:193)

sebagai berikut:

r K ∑ σ2
11= [(K−1)[1− b ]]
σ2
1

Keterangan

r11 = Reliabilitas Instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σ2b = Jumlah varians butir

σ12 = Varians total

Dari hasil uji reliabilitas angket persepsi siswa dengan

Selanjutnya dilakukan analisis reliabilitas terhadap item yang telah

dinyatakan valid. Dari 33 butir pernyataan yang valid pada putaran


45

kedua diperoleh rhitung yaitu 0,953. Karena rhitung jauh lebih besar dari

rtabel (0,953 > 0,355) maka instrumen tersebut reliabel.

Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam pengambilan

data pada penelitian ini, yaitu:

Tabel 3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian (Setelah Uji Coba)
46
47

F. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan jenis dan metode penelitian yang dilakukan, maka teknik

analisis yang digunakan adalah teknik analisa deskriptif, yaitu dengan cara

perhitungan persentase dari tiap-tiap sub indikator. Hal ini sesuai dengan

pendapat Agusfindar (1986:15) menjelaskan bahwa, “Bila suatu penelitian

bertujuan mendapatkan gambaran atau menemukan sesuatu sebagaimana

adanya tentang suatu objek yang diteliti maka teknik analisis data yang

dibutuhkan cukup dengan perhitungan persentase (%)”.

Langkah-langkah dalam perhitungan persentase adalah sebagai berikut:

1. Menghitung frekuensi (f)

2. Menghitung Persentase (P) dengan menggunakan rumus:


48

P = f/N x 100 %

Dimana : P = Persentase jawaban

F = Frekuensi jawaban responden

N = Total frekuensi

Untuk memberikan interpretasi pada persentase yang diperoleh, dihitung

dengan menggunakan rumus mean yang dikemukakan oleh Sudjana dalam

Yusi (2008:38) sebagai berikut:

Σ(fi. xi)
M=
Σfi

Dimana: M = Mean (nilai rata-rata)

Σ = Menyatakan jumlah

fi = frekuensi jawaban

xi = skor pilihan jawaban

Untuk menginterpretasikan data maka kelas tanggapan dibagi menjadi

lima yaitu: sangat baik, baik, sedang, kurang, kurang sekali. Untuk

menentukan panjang kelas interval nilai tersebut digunakan rumus yang

dikemukakan oleh Sudjana dalam Yusi (2008:39) sebagai berikut:

rentang
P=
banyaknya kelas

Keterangan: Rentang = Skor tertinggi-skor terendah

Banyaknya kelas = jumlah kelas penilaian


49

Pada penelitian ini skor tertinggi adalah 5 dan skor terendah adalah 1,

sedangkan banyaknya kelas adalah 5. Maka akan diperoleh panjang kelas

interval sebagai berikut:


5−1
P= = 0,80
5

Maka nilai untuk batas interval terendah yaitu = skor terendah + P = 1 + 0,80

= 1,80

Sehingga nilai untuk interval kurang sekali adalah 1 sampai 1,80

Nilai untuk interval kurang = (1,80+0,01) sampai (1,80+0,80)

= 1,81 sampai 2,60

Nilai untuk interval sedang = (2,60+0,01) sampai (2,60+0,80)

= 2,61 sampai 3,40

Nilai untuk interval baik = (3,40+0,01) sampai (3,40+0,80)

= 3,41 sampai 4,20

Nilai untuk interval sangat baik = (4,2+0,01) sampai (4,2+0,8)

= 4,21 sampai 5,00

Setelah itu dilakukan perhitungan persentase batas interval dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Batas Interval
P = Skor maksimum 𝑥100%

Maka persentase untuk batas interval adalah sebagai berikut:


1
Untuk batas interval 1 𝑥100% = 20%
5

1,80
Untuk batas interval 1,80 𝑥100% = 36%
5

2,60
Untuk batas interval 2,60 𝑥100% = 52%
5
50

3,40
Untuk batas interval 3,40 𝑥100% = 68%
5

4,2
Untuk batas interval 4,20 𝑥100% = 84%
5

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4
Kategori Nilai Persentase

No. Nilai Mean Persentase Batas Interval Kategori Penilaian

1. 4,21-5,00 85% - 100% Sangat Baik

2. 3,41-4,20 69% - 84% Baik

3. 2,61-3,40 53% - 68% Sedang

4. 1,81-2,60 37% - 52% Kurang

5. 1,00-1,80 20% - 36% Kurang Sekali


51

BAB IV
HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dikemukakan deskripsi data dan pembahasan, untuk

mendapatkan gambaran persepsi siswa terhadap keterampilan dasar mengajar

mahasiswa calon guru Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas

Negeri Padang.

A. Deskripsi Data

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket. Angket

tersebut dibagikan kepada siswa kelas X dan kelas XII Jurusan Teknik

Bangunan SMKN 2 Sawahlunto, sebanyak 33 orang responden.

Deskripsi data yang akan dikemukakan disini yaitu hasil penelitian

yang didapat dari analisis data angket, yang disebarkan kepada siswa kelas X

dan kelas XII Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Sawahlunto. Angket ini

terdiri dari delapan indikator yaitu Keterampilan Bertanya, Keterampilan

Memberi Penguatan, Keterampilan Mengadakan Variasi, Keterampilan

Menjelaskan, Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran, Keterampilan

Membimbing Diskusi Kelompok Kecil, Keterampilan Mengelola Kelas,

Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.

a. Indikator Keterampilan Bertanya

Hasil pengolahan data tentang persepsi siswa terhadap keterampilan

dasar mengajar mahasiswa PPLK, dalam menguasai keterampilan

bertanya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

62
52

Dari tabel di atas, diperoleh persentase rata-rata jawaban dari siswa

Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Sawahlunto yaitu 29,79% menjawab

selalu, 46,46% menjawab sering, 21,72% menjawab kadang-kadang,

2,02% menjawab jarang, dan 0% menjawab tidak pernah. Artinya

persepsi siswa terhadap penguasaan keterampilan dasar bertanya

Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan UNP memiliki kategori

baik. Dimana persentase rata-ratanya yaitu 80,80% berada dalam kategori

69%-84% (baik). Lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut.


53

46.46
50
40 29.79
30 21.72
20
10 2.02 0
0

keterampilan bertanya

Gambar 2. Histogram Keterampilan Bertanya

Jika dilihat persentase tertinggi dari item pernyataan, tentang

persepsi siswa terhadap keterampilan dasar mengajar Mahasiswa PPLK

Pendidikan Teknik Bangunan UNP pada penguasaan terhadap

keterampilan bertanya, terdapat pada pernyataan ke empat dimana

42,42% menjawab selalu, 42,42% menjawab sering, 15,15% menjawab

kadang-kadang, tidak ada siswa menjawab jarang dan tidak pernah.

Hal ini berarti persepsi siswa terhadap keterampilan dasar mengajar

Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri

Padang dalam menguasai keterampilan bertanya baik.

b. Indikator Keterampilan Memberi Penguatan

Hasil pengolahan data tentang persepsi siswa terhadap keterampilan

dasar mengajar mahasiswa PPLK, dalam menguasai Keterampilan

Memberi Penguatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.


54

Dari tabel di atas, diperoleh persentase rata-rata jawaban dari siswa

Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Sawahlunto yaitu 44,24% menjawab

selalu, 45,45% menjawab sering, 9,7% menjawab kadang-kadang, 0,61%

menjawab jarang, dan 0% menjawab tidak pernah. Artinya persepsi siswa

terhadap penguasaan keterampilan dasar Memberi Penguatan Mahasiswa

PPLK Pendidikan Teknik Bangunan UNP memiliki kategori sangat baik.

Dimana persentase rata-ratanya yaitu 86,67% berada dalam kategori

85%-100% (sangat baik). Lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram

berikut.
55

44.24 45.45
50
40
30
20 9.7
10 0.61 0
0

Keterampilan Memberi Penguatan

Gambar 2. Histogram Keterampilan Memberi Penguatan

Jika dilihat persentase tertinggi dari item pernyataan, tentang

persepsi siswa terhadap keterampilan dasar mengajar Mahasiswa PPLK

Pendidikan Teknik Bangunan UNP pada penguasaan keterampilan

memberi penguatan terdapat pada pernyataan ke tujuh dimana 60,6%

menjawab selalu, 36,36% menjawab sering, 3,03% menjawab kadang-

kadang, tidak ada siswa menjawab jarang dan tidak pernah.

Hal ini berarti persepsi siswa terhadap keterampilan dasar mengajar

Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri

Padang dalam menguasai keterampilan memberi penguatan sangat baik.

c. Indikator Keterampilan mengadakan Variasi

Hasil pengolahan data tentang persepsi siswa terhadap keterampilan

dasar mengajar mahasiswa PPLK, dalam menguasai Keterampilan

mengadakan variasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.


56

Dari tabel di atas, diperoleh persentase rata-rata jawaban dari siswa

Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Sawahlunto yaitu 19,91% menjawab

selalu, 42,42% menjawab sering, 29,43% menjawab kadang-kadang,

6,49% menjawab jarang, dan 1,73% menjawab tidak pernah. Artinya

persepsi siswa terhadap penguasaan keterampilan dasar mengadakan

variasi Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan UNP memiliki

kategori baik. Dimana persentase rata-ratanya yaitu 74,45% berada dalam

kategori 69%-84% (baik). Lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram

berikut.
57

42.42
45
40 29.43
35
30 19.91
25
20
15 6.49
10 1.73
5
0

Keterampilan Mengadakan Variasi

Gambar 2. Histogram Keterampilan Mengadakan Variasi

Jika dilihat persentase tertinggi dari pernyataan, tentang persepsi

siswa terhadap keterampilan dasar mengajar Mahasiswa PPLK

Pendidikan Teknik Bangunan UNP pada penguasaan keterampilan

mengadakan variasi terdapat pada pernyataan nomor 12 dimana 39,39%

menjawab selalu, 33,33% menjawab sering, 27,27% menjawab kadang-

kadang, 0% menjawab jarang, dan 0% menjawab tidak pernah.

Hal ini berarti persepsi siswa terhadap keterampilan dasar mengajar

Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri

Padang dalam menguasai keterampilan mengadakan variasi baik.

d. Indikator Keterampilan Menjelaskan

Hasil pengolahan data tentang persepsi siswa terhadap keterampilan

dasar mengajar mahasiswa PPLK, dalam menguasai Keterampilan

menjelaskan dapat dilihat pada tabel berikut ini.


58

Dari tabel di atas, diperoleh persentase rata-rata jawaban dari siswa

Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Sawahlunto yaitu 33,33% menjawab

selalu, 51,51% menjawab sering, 12,73% menjawab kadang-kadang,

2,42% menjawab jarang, dan 0% menjawab tidak pernah. Artinya

persepsi siswa terhadap penguasaan keterampilan dasar menjelaskan

Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan UNP memiliki kategori

baik. Dimana persentase rata-ratanya yaitu 83,15% dalam kategori 69%-

84%.

Jika dilihat persentase tertinggi dari pernyataan, tentang persepsi

siswa terhadap keterampilan dasar mengajar Mahasiswa PPLK

Pendidikan Teknik Bangunan UNP pada penguasaan keterampilan

menjelaskan terdapat pada pernyataan ke 22 dimana 51,51% menjawab


59

selalu, 30,3% menjawab sering, 15,15% menjawab kadang-kadang,

3,03% menjawab jarang, dan tidak ada menjawab tidak pernah. Lebih

jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut.

60 51.51

33.33
40

12.73
20
2.42 0
0

Keterampilan Menjelaskan

Gambar 2. Histogram Keterampilan Menjelaskan

Hal ini berarti persepsi siswa terhadap keterampilan dasar mengajar

Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri

Padang dalam menguasai keterampilan menjelaskan baik.

e. Indikator Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Hasil pengolahan data tentang persepsi siswa terhadap keterampilan

dasar mengajar mahasiswa PPLK, dalam menguasai Keterampilan

membuka dan menutup pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini.
60

Dari tabel di atas, diperoleh persentase rata-rata jawaban dari siswa

Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Sawahlunto yaitu 29,69% menjawab

selalu, 45,45% menjawab sering, 19,99% menjawab kadang-kadang,

3,03% menjawab jarang, dan 1,82% menjawab tidak pernah. Artinya

persepsi siswa terhadap penguasaan keterampilan dasar membuka dan

menutup pelajaran mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan UNP

memiliki kategori baik. Dimana persentase rata-ratanya yaitu 79,63%

dalam kategori 69%-84% (baik).

Jika dilihat persentase tertinggi dari pernyataan, tentang persepsi

siswa terhadap keterampilan dasar mengajar Mahasiswa PPLK

Pendidikan Teknik Bangunan UNP pada penguasaan keterampilan


61

membuka dan menutup pelajaran terdapat pada pernyataan ke 24 dimana

51,51% menjawab selalu, 48,48% menjawab sering, 0% menjawab

kadang-kadang, 0% menjawab jarang, dan 0% menjawab tidak pernah.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut.

60 45.45

40 29.69
19.99
20
3.03 1.82
0

Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Gambar 2. Histogram Keterampilan Membukan dan Menutup Pelajaran

Hal ini berarti persepsi siswa terhadap keterampilan dasar mengajar

Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri

Padang dalam menguasai keterampilan membuka dan menutup pelajaran

baik.

f. Indikator Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Hasil pengolahan data tentang persepsi siswa terhadap keterampilan

dasar mengajar mahasiswa PPLK, dalam menguasai Keterampilan

membimbing diskusi kelompok kecil dapat dilihat pada tabel berikut ini.
62

Dari tabel di atas, diperoleh persentase rata-rata jawaban dari siswa

Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Sawahlunto yaitu 30,91% menjawab

selalu, 48,48% menjawab sering, 18,18% menjawab kadang-kadang,

1,82% menjawab jarang, dan 0,61% menjawab tidak pernah. Artinya

persepsi siswa terhadap penguasaan keterampilan dasar membimbing

diskusi kelompok kecil Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan

UNP memiliki kategori baik. Dimana persentase rata-ratanya yaitu

81,45% dalam kategori 69%-84%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada

histogram berikut.
63

48.48
50
40 30.91
30 18.18
20
10 1.82 0.61
0

Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Gambar 2. Histogram Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Jika dilihat persentase tertinggi dari pernyataan, tentang persepsi

siswa terhadap keterampilan dasar mengajar Mahasiswa PPLK

Pendidikan Teknik Bangunan UNP pada penguasaan keterampilan

membimbing diskusi kelompok kecil terdapat pada pernyataan ke 33

dimana 39,39% menjawab selalu, 42,42% menjawab sering, 18,18%

menjawab kadang-kadang, 0% menjawab jarang, dan 0% menjawab tidak

pernah.

Hal ini berarti persepsi siswa terhadap keterampilan dasar mengajar

Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri

Padang dalam menguasai keterampilan membimbing diskusi kelompok

kecil baik.
64

g. Indikator Keterampilan Mengelola Kelas

Hasil pengolahan data tentang persepsi siswa terhadap keterampilan

dasar mengajar mahasiswa PPLK, dalam menguasai Keterampilan

mengelola kelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Dari tabel di atas, diperoleh persentase rata-rata jawaban dari siswa

Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Sawahlunto yaitu 34,19% menjawab

selalu, 44,58% menjawab sering, 19,05% menjawab kadang-kadang,

1,73% menjawab jarang, dan 0,43% menjawab tidak pernah. Artinya

persepsi siswa terhadap penguasaan keterampilan dasar mengelola kelas

Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan UNP memiliki kategori.

Dimana persentase rata-ratanya yaitu 82,07 dalam kategori 69%-84%

(baik). Lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut.


65

60
44.58
34.19
40
19.05
20
1.73 0.43
0

Keterampilan Mengelola Kelas

Gambar 2. Histogram Keterampilan Mengelola Kelas

Jika dilihat persentase tertinggi dari pernyataan, tentang persepsi

siswa terhadap keterampilan dasar mengajar Mahasiswa PPLK

Pendidikan Teknik Bangunan UNP pada penguasaan keterampilan

mengelola kelas terdapat pada pernyataan ke 37 dimana 57,57%

menjawab selalu, 36,36% menjawab sering, 6,06% menjawab kadang-

kadang, 0% menjawab jarang, dan 0% menjawab tidak pernah.

Hal ini berarti persepsi siswa terhadap keterampilan dasar mengajar

Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri

Padang dalam menguasai keterampilan mengelola kelas baik.

h. Indikator Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.

Hasil pengolahan data tentang persepsi siswa terhadap keterampilan

dasar mengajar mahasiswa PPLK, dalam menguasai Keterampilan

mengajar kelompok kecil dan perorangan dapat dilihat pada tabel berikut

ini.
66

Dari tabel di atas, diperoleh persentase rata-rata jawaban dari siswa

Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Sawahlunto yaitu 49,09% menjawab

selalu, 40,60% menjawab sering, 10,30% menjawab kadang-kadang, 0%

menjawab jarang, dan 0% menjawab tidak pernah. Artinya persepsi siswa

terhadap penguasaan keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan

perorangan Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan UNP

memiliki kategori sangat baik. Dimana persentase rata-ratanya yaitu

87,75% dalam kategori 85%-100% (sangat baik). Lebih jelasnya dapat

dilihat pada histogram berikut.


67

60 49.09
40.6
40

20 10.3
0 0
0

Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Gambar 2. Histogram Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan


Perorangan

Jika dilihat persentase tertinggi dari pernyataan, tentang persepsi

siswa terhadap keterampilan dasar mengajar Mahasiswa PPLK

Pendidikan Teknik Bangunan UNP pada penguasaan keterampilan

mengajar kelompok kecil dan perorangan terdapat pada pernyataan ke 42

dimana 69,69% menjawab selalu, 15,15% menjawab sering, 15,15%

menjawab kadang-kadang, 0% menjawab jarang, dan 0% menjawab tidak

pernah.

Hal ini berarti persepsi siswa terhadap keterampilan dasar mengajar

Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri

Padang dalam menguasai keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perorangan baik.

Dengan demikian dari keseluruhan indikator keterampilan mengajar

mahasiswa PPLK yang diteliti diperoleh nilai mean rata-rata sebesar 4,09

dengan persentase rata-rata 82,04%. Jika dibandingkan dengan tabel kategori


68

nilai persentase, nilai tersebut termasuk kategori baik berada pada interval

69%-84%.

Tabel 12
Kesimpulan Nilai Mean dan Persentase masing-masing indikator
persepsi siswa terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPLK

No. Indikator Mean Persentase Keterangan

1 Keterampilan Bertanya 4,04 80,80 Baik


2 Keterampilan Memberi Penguatan 4,35 86,67 Sangat Baik
3 Keterampilan Mengadakan Variasi 3,72 74,45 Baik
4 Keterampilan Menjelaskan 4,15 83,15 Baik
Keterampilan Membuka dan
5 3,98 79,63 Baik
Menutup Pelajaran
Keterampilan Membimbing Diskusi
6 4,07 81,45 Baik
Kelompok Kecil
7 Keterampilan Mengelola Kelas 4,10 82,07 Baik
Keterampilan Mengajar Kelompok
8 4,38 87,75 Sangat Baik
Kecil dan Perorangan
Rata-rata 4,09 82,04 Baik

Ini berarti dapat dinyatakan bahwa persepsi siswa jurusan Teknik

Bangunan SMKN 2 Sawahlunto terhadap keterampilan dasar mengajar

mahasiswa PPLK tergolong kategori baik. Meskipun demikian diperlukan

juga peningkatan kualitas pada beberapa aspek kompetensi yang harus

dimiliki oleh seorang calon guru.


69

B. Pembahasan

Berdasarkan deskripsi dan hasil analisis data yang telah diuraikan dan

dibandingkan berdasarkan tabel kategori nilai persentase, maka dapat dilihat

persepsi siswa terhadap penguasaan keterampilan dasar mengajar secara

umum sudah baik. Untuk lebih jelasnya dapat diketahui berdasarkan indikator

sebagai berikut:

1. Indikator Keterampilan Bertanya

Hasil analisis data persepsi siswa terhadap keterampilan dasar

bertanya yang ditinjau dari enam butir pernyataan, diperoleh nilai mean

sebesar 4,04 dengan persentase 80,80% termasuk kategori baik.

Hal ini berarti pada dasarnya mahasiswa calon guru telah berupaya

memberikan pertanyaan dengan kata-kata sederhana dan dimengerti siswa,

disamping itu mahasiswa calon guru sudah memberikan pertanyaan

dengan respon ramah dan menyenangkan, mahasiswa calon guru telah

mengupayakan memberikan pertanyaan secara merata serta adanya usaha

menuntun siswa menemukan jawaban. Terlepas dari itu mahasiswa calon

guru juga telah memberikan pertanyaan pemahaman kepada siswa.

Hasil tersebut sejalan dengan pendapat dari Uzer (2000:77),

“Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat dengan

menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan

taraf perkembangannya”. Lebih lanjut juga ditegaskan bahwa untuk

meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, guru perlu


70

menunjukkan sikap baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun

ketika menerima jawaban siswa.

Oleh sebab itu keterampilan serta kelancaran bertanya dari calon

guru itu sendiri perlu dilatih dan ditingkatkan. Peningkatan ini meliputi

baik aspek isi pertanyaan maupun aspek teknik bertanya.

2. Indikator Keterampilan Memberi Penguatan

Hasil analisis data persepsi siswa terhadap keterampilan dasar

member penguatan yang ditinjau dari lima butir pernyataan, diperoleh nilai

mean sebesar 4,35 dengan persentase 87,03% termasuk kategori sangat

baik.

Hal ini mengungkapkan bahwasanya mahasiswa calon guru telah

memberikan penguatan yang menimbulkan kehangatan dan keantusiasan

iklim belajar, dimana penguatan yang diberikan telah mampu menghindari

respon negatif dari siswa.

Secara umum hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat dari

Saidiman dalam Hamzah (2008:168) Penguatan akan (1) Meningkatkan

perhatian siswa; (2) Melancarkan atau memudahkan proses belajar; (3)

Membangkitkan dan mempertahankan motivasi; (4) Mengontrol atau

mengubah sikap ke arah produktif; (5) Serta mengarahkan pada cara

berpikir yang baik dan inisiatif pribadi.


71

3. Indikator Keterampilan mengadakan Variasi

Hasil analisis data persepsi siswa terhadap keterampilan dasar

mengadakan variasi yang ditinjau dari tujuh butir pernyataan, diperoleh

nilai mean sebesar 3,72 dengan persentase 74,45% termasuk kategori baik.

Hasil ini berarti pada dasarnya mahasiswa calon guru telah

memvariasikan gaya guru mengajar, mahasiswa calon guru juga telah

memvariasikan pola interaksi guru dan kegiatan siswa, disamping itu

mahasiswa calon guru juga telah memvariasikan penggunaan media dan

alat-alat pembelajaran.

Manfaat akhir dari baiknya penguasaan mahasiswa calon guru

terhadap keterampilan mengadakan variasi sesuai dengan teori yang

diungkapkan oleh Zainal (2010:86) keterampilan mengadakan variasi akan

(1) Menumbuhkan perhatian peserta didik (2) Melibatkan peserta didik

berpartisipasi dalam berbagai kegiatan proses pembelajaran (3)

Membentuk sikap positif bagi peserta didik terhadap guru , serta (4)

Melayani keinginan dan pola belajar siswa yang berbeda.

4. Indikator Keterampilan Menjelaskan

Hasil analisis data persepsi siswa terhadap keterampilan dasar

menjelaskan yang ditinjau dari lima butir pernyataan, diperoleh nilai mean

sebesar 4,15 dengan persentase 83,15% termasuk kategori baik.

Hal ini berarti mahasiswa calon guru telah berupaya memberikan

penjelasan dengan materi yang mudah dicerna, penyajian penjelasan juga

disertai dengan contoh dan ilustrasi beserta intonasi suara yang menarik,
72

disamping itu mahasiswa calon guru juga telah mengupayakan

penggunaan balikan dalam setiap penjelasan guru.

Semakin baik penguasaan guru dalam menerapkan keterampilan

menjelaskan, akan semakin tercipta tujuan pemberian penjelasan tersebut.

Hal ini sesuai dengan pendapat Uzer (2000:89), Pemberian penjelasan itu

bertujuan (1) Membimbing murid untuk mendapatkan dan memahami

hukum, dalil, fakta, defenisi, dan prinsip secara objektif dan bernalar; (2)

Melibatkan murid memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan; (3)

Mendapatkan balikan dari murid mengenai tingkat pemahamannya.

5. Indikator Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Hasil analisis data persepsi siswa terhadap keterampilan dasar

membuka dan menutup pelajaran yang ditinjau dari lima butir pernyataan,

diperoleh nilai mean sebesar 3,98 dengan persentase 79,63% termasuk

kategori baik.

Hasil ini menunjukkan bahwasanya dalam membuka dan menutup

pelajaran mahasiswa calon guru telah berupaya menarik perhatian siswa,

memotivasi, memberi acuan tentang tujuan, pokok persoalan yang akan

dibahas dan mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan topik baru,

disamping itu mahasiswa calon guru juga merangkum dan meringkas inti

pokok pelajaran, disertai dengan adanya pemberian tindak lanjut berupa

saran-saran dan ajakan agar materi yang baru dipelajari.

Semakin baik penguasaan guru terhadap keterampilan membuka dan

menutup pelajaran, akan semakin tercipta hal-hal seperti yang dinyatakan


73

oleh Hamzah (2008:175) yang meliputi menarik perhatian siswa,

menimbulkan motivasi, memberikan acuan, membuat kaitan, serta

memperoleh gambaran secara utuh pada waktu akhir pelajaran.

6. Indikator Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Hasil analisis data persepsi siswa terhadap keterampilan dasar

membimbing diskusi kelompok kecil yang ditinjau dari lima butir

pernyataan, diperoleh nilai mean sebesar 4,07 dengan persentase 81,45%

termasuk kategori baik.

Kondisi ini mengungkapkan bahwasanya mahasiswa calon guru

telah mampu membimbing kerja sama kelompok bertujuan memecahkan

suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip atau kelompok tertentu.

Disamping itu mahasiswa calon guru telah menyebarkan kesempatan

berpartisipasi kepada siswa.

Hasil tersebut sejalan dengan pendapat dari Zainal (2010:79)

membimbing diskusi kelompok berarti suatu proses yang teratur dengan

melibatkan kelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka kooperatif

yang optimal dengan tujuan berbagi informasi atau pengalaman

mengambil keputusan.

7. Indikator Keterampilan Mengelola Kelas

Hasil analisis data persepsi siswa terhadap keterampilan mengelola

kelas yang ditinjau dari tujuh butir pernyataan, diperoleh nilai mean

sebesar 4,10 dengan persentase 82,07% termasuk kategori baik.


74

Dengan demikian mahasiswa calon guru telah berupaya mewujudkan

situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik

mengembangkan kemampuannya secara optimal, disertai dengan adanya

usaha mempertahankan keadaan yang stabil dalam susana kelas,

disamping itu mahasiswa calon guru juga telah berusaha menghilangkan

berbagai hambatan dan pelanggaran disipilin yang dapat merintangi

terwujudnya interaksi belajar mengajar.

Hasil tersebut sejalan dengan pendapat dari Ahmad (2004:122)

Usaha guru menciptakan kondisi yang efektif apabila:

Diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang


terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar
mengajar, (2) Dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan
biasanya timbul dan dapat merusak iklim pembelajaran, (3)
Dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan
diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan
digunakan.

8. Indikator Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Hasil analisis data persepsi siswa terhadap keterampilan dasar

mengajar kelompok kecil dan perorangan yang ditinjau dari lima butir

pernyataan, diperoleh nilai mean sebesar 4,38 dengan persentase 87,75%

termasuk kategori sangat baik.

Hal ini berarti pada dasarnya mahasiswa calon guru telah berupaya

memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual

peserta didik, disertai dengan adanya upaya membimbing belajar siswa.

Hasil tersebut sejalan dengan pendapat dari Uzer (2000:103) yang

menyatakan bahwa pengajaran kelompok kecil dan perorangan akan


75

memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta

terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun

antara siswa dengan siswa.

C. Keterbatasan Penelitian

Untuk mengungkapkan secara lengkap persoalan keterampilan

mengajar mahasiswa calon guru merupakan suatu hal yang paling penting

dilakukan. Penelitian ini telah dilakukan menurut prosedur dan penuh kehati-

hatian untuk memperoleh hasil seobjektif mungkin, namun karena adanya

faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol dalam pelaksanaan penelitian ini

tentu tidak terlepas dari keterbatasan, karena itu kodrat manusia yang tidak

lepas dari keterbatasan dan kelemahan.

Adapun keterbatasan penelitian ini adalah peneliti tidak mampu

mengontrol secara ketat seluruh pernyataan responden yang mengisi angket

penelitian baik instumen uji coba maupun instrumen untuk pengumpulan data

penelitian terhadap tingkat kejujuran mereka dalam menjawab pernyataan.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dari penelitian dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi siswa SMKN 2 Sawahlunto terhadap penguasaan keterampilan

dasar mengajar mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan

Teknik Sipil FT UNP adalah Baik. Hal ini terbukti dari hasil analisis data

dan pembahasan terhadap 8 indikator yang menunjukkan harga mean

sebesar 4,09 dengan persentase rata-rata 82,04% berada pada kategori

baik.

2. Dari analisis masing-masing indikator persepsi siswa terhadap

keterampilan dasar mengajar mahasiswa calon guru, persentase tertinggi

terdapat pada indikator keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perorangan 87,75% termasuk kategori sangat baik.

B. Saran

1. Dari perbandingan nilai mean dan persentase persepsi siswa terhadap

masing-masing indikator keterampilan mengajar, nilai terkecil terdapat

pada indikator keterampilan membuka dan menutup pelajaran, artinya

tingkat penguasaan mahasiswa terhadap keterampilan membuka dan

menutup pelajaran adalah yang terendah. Untuk itu disarankan kepada

mahasiswa PPLK agar meningkatkan pemahaman dan penguasaannya

terhadap keterampilan membuka dan menutup pelajaran.

76
77

2. Kepada guru pamong agar dapat meningkatkan pelayanannya dalam hal

memberikan arahan dan bimbingan khususnya yang berkaitan dengan

penerapan keterampilan dasar mengajar kepada mahasiswa calon guru.

3. Kepada mahasiswa yang akan melaksanakan PPLK untuk dapat

meningkatkan pengetahuan terhadap keterampilan yang dibutuhkan

dalam melaksanakan PPLK terutama keterampilan mengajar.

4. Untuk peneliti berikutnya disarankan untuk dapat mengembangkan

penelitian ini menjadi variabel lain yang relevan dengan kajian ini

sebagai upaya peningkatan kualitas mahasiswa UNP sebagai seorang

calon guru yang professional.


78

DAFTAR PUSTAKA
Agusfindar, Nasution. 1986. Bagaimana Cara Melaksanakan Penelitian yang
Efektif dan Efisien. Padang: FIP IKIP Padang

Ahmad, Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hamzah, B. Uno. 2008. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:


Bumi Aksara

Herminarto, Sofyan, dkk. 2004. Standar Kompetensi Guru Pemula. Jakarta:


Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Moh. Uzer, Usman. 2000. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Rineka Cipta

Mulyasa. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka


Cipta

Prasetya, Irawan. 1999. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka


Cipta

Suharsimi, Arikunto. 2000. Manajemen Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta

. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rineka Cipta

UPPL, UNP. 2011. Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan


Kependidikan Mahasiswa. Padang: UNP

Yusi, Elmita. 2008. Persepsi Siswa Tentang Proses Pembelajaran Mata Diklat
Gambar Teknik Dasar Kelas I Semester I Tahun Ajaran 2007/2008
Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Payakumbuh. Padang: UNP

Zainal, Asril. 2010. Micro Teaching. Jakarta: Raja Grafindo Persada


79

Lampiran 1 Tabel r
80

Lampiran 2
ANGKET UJI COBA
A. Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Terlebih dahulu peneliti mendoakan semoga siswa/i dalam keadaan sehat
wal’afiat dan sukses selalu dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
Pada kesempatan ini peneliti memohon kesediaan siswa/i untuk mengisi
angket penelitian berkenaan dengan persepsi siswa SMKN 2 Sawahlunto terhadap
keterampilan dasar mengajar Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan
Jurusan Teknik Sipil FT UNP.
Untuk mengisi angket penelitian ini, siswa/i tidak perlu merasa ragu-ragu
karena angket ini bukanlah semacam tes. Untuk itu kepada siswa/i diharapkan
dapat memberikan jawaban sebagaimana adanya sesuai dengan kondisi siswa/i.
B. Petunjuk Pengisian
Angket penelitian ini terdiri atas 60 item, yaitu a). Keterampilan bertanya
berisi 8 item, b) Keterampilan memberi penguatan berisi 8 item, c). Keterampilan
mengadakan variasi berisi 8 item, d). Keterampilan menjelaskan berisi 8 item, e).
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran berisi 10 item, f). Keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil berisi 5 item, g). Keterampilan mengelola
kelas berisi 8 item, h). Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
berisi 5 item.
Siswa/i dimohon membaca setiap item pertanyaan dengan seksama dan
memberikan respon/jawaban dengan membubuhkan tanda centang (checklist)
pada salah satu pilihan jawaban yang disediakan, yaitu SL= Selalu, SR= Sering,
KD= Kadang-kadang, JR= Jarang, dan TP= Tidak pernah. Sebagai pedoman
dapat dilihat contoh berikut:
Alternatif Jawaban
No
Pernyataan
. SL SR KD JR TP
1. Kejelasan guru memberikan pertanyaan sehingga √
peserta didik mengerti dengan pertanyaan yang
diberikan tanpa diulang beberapa kali
Demikianlah, atas bantuan dan kerjasama siswa/i, peneliti ucapkan terima
kasih.
Padang, Mei 2012

Hayatul Anas
81

Angket Penelitian
Nama/kelas :
Alternatif Jawaban
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
a. Keterampilan Bertanya
1 Pertanyaan yang disampaikan Mahasiswa calon
guru jelas dan singkat dengan kata-kata sederhana
2 Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan mahasiswa
calon guru umumnya dapat dijawab siswa
3 Mahasiswa calon guru melemparkan pertanyaan,
hampir semua siswa mengangkat tangan untuk
menjawab
4 Pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa calon
guru disampaikan secara baik dan menyenangkan,
serta timbul keberanian siswa untuk menjawab
5 Pertanyaan secara merata dilontarkan pada siswa.
6 Mahasiswa calon guru memberikan arahan ketika
siswa menjawab pertanyaan.
7 Mahasiswa calon guru tidak mengutamakan
pertanyaan kepada siswa yang telah menguasai
pelajaran
8 Mahasiswa calon guru memberikan pertanyaan
kepada siswa yang meminta siswa menjawab
dengan kata-kata sendiri.
b. Keterampilan Memberikan Penguatan
9 Mahasiswa calon guru selalu memberikan
semangat dan motivasi untuk meningkatkan minat
belajar siswa.
10 Mahasiswa calon guru membina perilaku siswa ke
arah yang lebih baik dan produktif
82

Alternatif Jawaban
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
11 Mahasiswa calon guru memberikan senyuman dan
sorotan mata yang bersahabat setiap kali mengajar
12 Mahasiswa calon guru mendekati tempat duduk
siswa untuk lebih menjelaskan seandainya ada
peserta didik yang belum mengerti tentang suatu
topik pelajaran
13 Mahasiswa calon guru memberikan pujian kepada
siswa yang bisa menjawab pertanyaan dengan
benar atau membuat tugas dengan baik
14 Mahasiswa calon guru mau berjabat tangan
memberikan selamat kepada siswa yang
berprestasi/juara
15 Mahasiswa calon guru menuliskan kata-kata
semangat untuk terus belajar di buku-buku siswa
16 Mahasiswa calon guru memberikan nilai sebagai
penghargaan terhadap hasil kerja siswa
c. Keterampilan mengadakan variasi
17 Di dalam kelas mahasiswa calon guru tidak selalu
berdiri di depan kelas, kadang berjalan-jalan atau
bergerak bebas di dalam kelas
18 Mahasiswa calon guru tidak selalu menjelaskan
pelajaran sampai topik selesai tapi kadang-kadang
membuat diskusi kelompok antar siswa
19 Mahasiswa calon guru menggunakan variasi suara,
rendah, tinggi, besar dan kecil untuk memberikan
penekanan pada hal-hal yang harus diingat dan
penting bagi siswa
83

20 Mahasiswa calon guru menggunakan contoh model


alat peraga dalam menerangkan pelajaran

Alternatif Jawaban
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
21 Mahasiswa calon guru tiba-tiba diam sejenak dalam
mengajar kalau siswa meribut dalam kelas,
kemudian setelah siswa memusatkan perhatian
kembali, Mahasiswa calon guru mulai mengajar
lagi
22 Mahasiswa calon guru menggunakan variasi
gerakan badan dan mimik dalam menjelaskan
pelajaran
23 Mahasiswa calon guru menggunakan variasi tempat
kegiatan pembelajaran di kelas dan di luar kelas.
24 Mahasiswa calon guru menggunakan sumber
belajar yang ada di lingkungan sekitar.
d. Keterampilan Menjelaskan
25 Sewaktu mahasiswa calon guru menjelaskan materi
pelajaran, siswa dengan mudah mengerti.
26 Penjelasan mahasiswa calon guru tidak
menggunakan istilah-istilah yang tidak dimengerti
siswa.
27 Dalam menjelaskan pelajaran, mahasiswa calon
guru menggunakan contoh-contoh yang ada
hubungannya dengan pelajaran yang dapat ditemui
siswa dalam kehidupan sehari-hari.
28 Mahasiswa calon guru menggunakan intonasi yang
sesuai dengan materi yang dijelaskan
29 Mahasiswa calon guru memberikan kesempatan
84

kepada siswa untuk menunjukkan


pemahaman/keraguan ketika penjelasan itu
diberikan.
30 Mahasiswa calon guru menggunakan bahasa yang
jelas dan enak didengar di dalam pembelajaran

Alternatif Jawaban
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
31 Penjelasan mahasiswa calon guru memusatkan
perhatian siswa kepada masalah pokok pelajaran
32 Siswa berani bertanya kepada mahasiswa calon
guru atas ketidakmengertiannya terhadap pelajaran
yang dijelaskan
e. Keterampilan Membuka dan Menutup
Pelajaran
33 Mahasiswa calon guru menyebutkan tujuan yang
ingin dicapai setiap kali akan memulai pelajaran.
34 Mahasiswa calon guru menyebutkan urutan materi
yang akan dipelajari pada waktu memulai pelajaran
35 Mahasiswa calon guru memberikan simulasi awal
berupa gambar atau cerita tentang bahan
pengajaran yang akan diberikan ketika akan
membuka pelajaran
36 Mahasiswa calon guru mampu mengalokasikan
penggunaan waktu belajar mengajar dengan tepat
37 Mahasiswa calon guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan meteri pelajaran
38 Mahasiswa calon guru membuat ringkasan tentang
materi pelajaran yang diajarkan setelah akhir
pembelajaran
85

39 Mahasiswa calon guru memberikan pretest yang


berhubungan dengan topik pembelajaran sewaktu
akan memulai pelajaran di dalam kelas
40 Mahasiswa calon guru memulai kelas dengan
kehangatan dan keantusiasan untuk mengajar dan
siswa termotivasi di awal belajar
41 Mahasiswa calon guru membuat rangkuman
tentang pelajaran yang baru dibahas diakhir
pelajaran
Alternatif Jawaban
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
42 Mahasiswa calon guru mengadakan postest
evaluasi akhir sewaktu akan menutup pelajaran
f. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Kecil
43 Mahasiswa calon guru melaksanakan pembelajaran
diskusi antar siswa dalam kelompok-kelompok
kecil di bawah pembinaannya.
44 Mahasiswa calon guru memulai kegiatan diskusi
dengan memusatkan perhatian siswa pada tujuan
dan topik diskusi
45 Siswa dapat meraih berbagai informasi, pemecahan
masalah atau pengambilan keputusan dari kegiatan
diskusi
46 Mahasiswa calon guru meluruskan alur berpikir
siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan
yang menentang siswa untuk berpikir
47 Mahasiswa calon guru memancing semangat
berpikir peserta didik, serta memberikan
kesempatan kepada yang belum berbicara
f. Keterampilan Mengelola Kelas
86

48 Mahasiswa calon guru mengatur ruangan sesuai


dengan kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
49 Mahasiswa calon guru mengatur tempat duduk
peserta didik sesuai strategi yang digunakan
50 Mahasiswa calon guru mengorganisasi peserta
didik agar terlibat secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran
51 Mahasiswa calon guru memperhatikan seluruh
peserta didik selama proses belajar mengajar
berlangsung

Alternatif Jawaban
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
52 Mahasiswa calon guru menegur dengan baik
peserta didik yang tidak serius dalam belajar
53 Mahasiswa calon guru dapat mengatasi keributan
yang terjadi di dalam kelas
54 Mahasiswa calon guru memberikan ganjaran
kepada peserta didik yang tidak tepat waktu
menyelesaikan tugasnya
55 Mahasiswa calon guru menjalankan setiap
peraturan tata tertib dan prosedur yang berlaku
h. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perorangan
56 Mahasiswa calon guru sangat peduli dengan
tuntutan pembelajaran yang dibutuhkan siswa.
57 Terciptanya hubungan yang lebih akrab antara
Mahasiswa calon guru dengan siswa maupun
sesama siswa
58 Mahasiswa calon guru membimbing siswa untuk
87

mudah memahami pelajaran.


59 Mahasiswa calon guru memperhatikan kemampuan
dan kematangan berpikir peserta didik,
60 Adanya pemberian tugas yang jelas, menantang,
dan manarik perhatian siswa
88

Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Putaran Pertama

UJI COBA ANGKET PUTARAN PERTAMA


PERSEPSI SISWA TERHADAP KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Scale
Corrected Cronbach' r
Scale Mean Varianc
Pernyat Item-Total s Alpha if Product Keteranga
if Item e if
aan Correlatio Item Momen n
Deleted Item
n Deleted t
Deleted
P1 207.6970 658.343 0.691 0.944 0.355 valid
P2 207.7879 664.422 0.531 0.945 0.355 valid
P3 208.6364 663.301 0.446 0.945 0.355 valid
P4 208.1515 643.508 0.688 0.944 0.355 valid
P5 208.0303 672.030 0.307 0.946 0.355 invalid
P6 207.5152 665.945 0.535 0.945 0.355 valid
P7 208.8485 677.945 0.121 0.947 0.355 invalid
P8 208.1515 653.883 0.549 0.945 0.355 valid
P9 207.7879 653.110 0.754 0.944 0.355 valid
P10 207.4545 653.006 0.547 0.945 0.355 valid
P11 207.5455 653.756 0.575 0.945 0.355 valid
P12 207.6667 655.854 0.580 0.945 0.355 valid
P13 207.8182 666.028 0.409 0.946 0.355 valid
P14 208.2121 671.547 0.257 0.946 0.355 invalid
P15 208.6970 671.547 0.194 0.947 0.355 invalid
P16 207.7273 678.580 0.126 0.947 0.355 invalid
P17 207.8485 659.570 0.431 0.946 0.355 valid
P18 208.1212 656.860 0.585 0.945 0.355 valid
P19 208.2121 667.547 0.342 0.946 0.355 invalid
P20 208.0303 665.343 0.366 0.946 0.355 valid
P21 207.8182 658.278 0.564 0.945 0.355 valid
P22 208.0909 659.960 0.445 0.945 0.355 valid
P23 208.4848 641.695 0.790 0.943 0.355 valid
P24 208.1818 653.528 0.576 0.945 0.355 valid
P25 208.3636 665.739 0.404 0.946 0.355 valid
P26 208.2121 669.297 0.282 0.946 0.355 invalid
P27 207.6970 667.280 0.422 0.945 0.355 valid
P28 207.9394 668.621 0.454 0.945 0.355 valid
P29 207.5152 671.383 0.292 0.946 0.355 invalid
P30 207.6364 669.864 0.426 0.945 0.355 valid
P31 207.5758 678.877 0.125 0.947 0.355 invalid
89

P32 207.9091 663.148 0.466 0.945 0.355 valid


P33 207.8182 671.778 0.264 0.946 0.355 invalid
P34 208.0909 667.773 0.318 0.946 0.355 invalid
P35 208.0909 669.023 0.331 0.946 0.355 invalid
Keterangan: Invalid apabila Corrected Item-Total Correlation (rhitung) < r Product
Moment (rtabel)

Correcte
Scale Cronbach' r
Scale Mean d Item-
Pernya Variance s Alpha if Product Keteranga
if Item Total
taan if Item Item Momen n
Deleted Correlati
Deleted Deleted t
on
P36 207.8182 674.653 0.222 0.946 0.355 invalid
P37 207.5758 658.502 0.573 0.945 0.355 valid
P38 208.4242 683.502 0.100 0.947 0.355 invalid
P39 208.0000 656.438 0.590 0.945 0.355 valid
P40 208.1818 662.466 0.431 0.945 0.355 valid
P41 208.3030 666.218 0.442 0.945 0.355 valid
P42 208.1212 658.547 0.548 0.945 0.355 valid
P43 208.0303 649.218 0.673 0.944 0.355 valid
P44 207.8788 654.485 0.700 0.944 0.355 valid
P45 207.9394 657.309 0.658 0.944 0.355 valid
P46 208.1212 667.485 0.406 0.946 0.355 valid
P47 208.1212 656.047 0.629 0.944 0.355 valid
P48 208.3939 662.871 0.456 0.945 0.355 valid
P49 208.0909 663.960 0.467 0.945 0.355 valid
P50 207.9697 654.905 0.579 0.945 0.355 valid
P51 207.8182 652.466 0.696 0.944 0.355 valid
P52 207.6061 650.996 0.703 0.944 0.355 valid
P53 208.4242 660.564 0.539 0.945 0.355 valid
P54 208.5758 664.814 0.354 0.946 0.355 invalid
P55 207.7576 665.814 0.423 0.945 0.355 valid
P56 207.8485 660.258 0.516 0.945 0.355 valid
P57 207.8788 657.797 0.620 0.945 0.355 valid
P58 207.5758 659.627 0.602 0.945 0.355 valid
P59 207.6667 660.917 0.634 0.945 0.355 valid
P60 207.9091 668.335 0.365 0.946 0.355 valid
Keterangan: Invalid apabila Corrected Item-Total Correlation (rhitung) < r Product
Moment (rtabel)
Valid apabila Corrected Item-Total Correlation (rhitung) > r Product
Moment (rtabel)
r tabel = 0,355
90

Item yang gugur (invalid) yaitu 5, 7, 14, 15, 16, 19, 26, 29, 31, 33, 34, 35, 36, 38,
54.
Item yang valid menjadi 45 Cronbach's Alpha = .946
91

Lampiran 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Putaran Kedua

UJI COBA ANGKET PUTARAN KEDUA


PERSEPSI SISWA TERHADAP KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Scale Scale Corrected Cronbach' r
Pernyata Mean if Varianc Item-Total s Alpha if Product Keteranga
an Item e if Item Correlatio Item Momen n
Deleted Deleted n Deleted t
P1 156.8182 496.091 0.650 0.952 0.355 valid
P2 156.9091 500.835 0.507 0.952 0.355 valid
P3 157.7576 500.439 0.411 0.953 0.355 valid
P4 157.2727 483.517 0.655 0.951 0.355 valid
P6 156.6364 501.676 0.525 0.952 0.355 valid
P8 157.2727 489.955 0.570 0.952 0.355 valid
P9 156.9091 489.960 0.763 0.951 0.355 valid
P10 156.5758 488.439 0.583 0.952 0.355 valid
P11 156.6667 488.604 0.625 0.951 0.355 valid
P12 156.7879 491.485 0.608 0.952 0.355 valid
P13 156.9394 501.559 0.406 0.953 0.355 valid
P17 156.9697 493.530 0.479 0.952 0.355 valid
P18 157.2424 493.877 0.575 0.952 0.355 valid
P20 157.1515 500.758 0.367 0.953 0.355 valid
P21 156.9394 493.809 0.588 0.952 0.355 valid
P22 157.2121 494.547 0.481 0.952 0.355 valid
P23 157.6061 480.871 0.779 0.950 0.355 valid
P24 157.3030 491.593 0.553 0.952 0.355 valid
P25 157.4848 502.133 0.379 0.953 0.355 valid
P27 156.8182 502.403 0.426 0.953 0.355 valid
P28 157.0606 504.996 0.411 0.953 0.355 valid
P30 156.7576 504.689 0.430 0.953 0.355 valid
P32 157.0303 500.405 0.428 0.953 0.355 valid
P37 156.6970 494.468 0.585 0.952 0.355 valid
P39 157.1212 492.610 0.603 0.952 0.355 valid
P40 157.3030 496.968 0.464 0.952 0.355 valid
P41 157.4242 501.439 0.447 0.952 0.355 valid
P42 157.2424 494.502 0.559 0.952 0.355 valid
P43 157.1515 486.133 0.690 0.951 0.355 valid
P44 157.0000 491.188 0.708 0.951 0.355 valid
P45 157.0606 493.121 0.680 0.951 0.355 valid
P46 157.2424 503.377 0.387 0.953 0.355 valid
P47 157.2424 494.189 0.592 0.952 0.355 valid
P48 157.5152 498.695 0.456 0.952 0.355 valid
92

Scale Scale Corrected Cronbach' r


Pernyata Mean if Varianc Item-Total s Alpha if Product Keteranga
an Item e if Item Correlatio Item Momen n
Deleted Deleted n Deleted t
P49 157.2121 500.422 0.446 0.952 0.355 valid
P50 157.0909 492.148 0.571 0.952 0.355 valid
P51 156.9394 490.059 0.686 0.951 0.355 valid
P52 156.7273 486.767 0.746 0.951 0.355 valid
P53 157.5455 495.631 0.569 0.952 0.355 valid
P55 156.8788 501.735 0.410 0.953 0.355 valid
P56 156.9697 497.093 0.499 0.952 0.355 valid
P57 157.0000 493.188 0.652 0.951 0.355 valid
P58 156.6970 495.155 0.624 0.952 0.355 valid
P59 156.7879 496.672 0.645 0.952 0.355 valid
P60 157.0303 503.655 0.359 0.953 0.355 valid

Keterangan: Invalid apabila Corrected Item-Total Correlation (rhitung) < r Product


Moment (rtabel)
Valid apabila Corrected Item-Total Correlation (rhitung) > r Product
Moment (rtabel)
r tabel = 0,355
Item yang gugur tidak ada
Item yang valid menjadi 45 Cronbach's Alpha = .953
N of Items = 45
93

Lampiran 7
ANGKET PENELITIAN
A. Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Terlebih dahulu peneliti mendoakan semoga siswa/i dalam keadaan sehat
wal’afiat dan sukses selalu dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
Pada kesempatan ini peneliti memohon kesediaan siswa/i untuk mengisi
angket penelitian berkenaan dengan persepsi siswa SMKN 2 Sawahlunto terhadap
keterampilan dasar mengajar Mahasiswa PPLK Pendidikan Teknik Bangunan
Jurusan Teknik Sipil FT UNP.
Untuk mengisi angket penelitian ini, siswa/i tidak perlu merasa ragu-ragu
karena angket ini bukanlah semacam tes. Untuk itu kepada siswa/i diharapkan
dapat memberikan jawaban sebagaimana adanya sesuai dengan kondisi siswa/i.
B. Petunjuk Pengisian
Angket penelitian ini terdiri atas 60 item, yaitu a). Keterampilan bertanya
berisi 8 item, b) Keterampilan memberi penguatan berisi 8 item, c). Keterampilan
mengadakan variasi berisi 8 item, d). Keterampilan menjelaskan berisi 8 item, e).
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran berisi 10 item, f). Keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil berisi 5 item, g). Keterampilan mengelola
kelas berisi 8 item, h). Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
berisi 5 item.
Siswa/i dimohon membaca setiap item pertanyaan dengan seksama dan
memberikan respon/jawaban dengan membubuhkan tanda centang (checklist)
pada salah satu pilihan jawaban yang disediakan, yaitu SL= Selalu, SR= Sering,
KD= Kadang-kadang, JR= Jarang, dan TP= Tidak pernah. Sebagai pedoman
dapat dilihat contoh berikut:
Alternatif Jawaban
No
Pernyataan
. SL SR KD JR TP
1. Kejelasan guru memberikan pertanyaan sehingga √
peserta didik mengerti dengan pertanyaan yang
diberikan tanpa diulang beberapa kali
Demikianlah, atas bantuan dan kerjasama siswa/i, peneliti ucapkan terima
kasih.
Padang, Mei 2012

Hayatul Anas
94

Angket Penelitian
Nama/kelas :
Alternatif Jawaban
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
a. Keterampilan Bertanya
1 Pertanyaan yang disampaikan Mahasiswa calon
guru jelas dan singkat dengan kata-kata sederhana
2 Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan mahasiswa
calon guru umumnya dapat dijawab siswa
3 Mahasiswa calon guru melemparkan pertanyaan,
hampir semua siswa mengangkat tangan untuk
menjawab
4 Pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa calon
guru disampaikan secara baik dan menyenangkan,
serta timbul keberanian siswa untuk menjawab
5 Mahasiswa calon guru memberikan arahan ketika
siswa menjawab pertanyaan.
6 Mahasiswa calon guru memberikan pertanyaan
kepada siswa yang meminta siswa menjawab
dengan kata-kata sendiri.
b. Keterampilan Memberikan Penguatan
7 Mahasiswa calon guru selalu memberikan
semangat dan motivasi untuk meningkatkan minat
belajar siswa.
8 Mahasiswa calon guru membina perilaku siswa ke
arah yang lebih baik dan produktif

9 Mahasiswa calon guru memberikan senyuman dan


sorotan mata yang bersahabat setiap kali mengajar
95

Alternatif Jawaban
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
10 Mahasiswa calon guru mendekati tempat duduk
siswa untuk lebih menjelaskan seandainya ada
peserta didik yang belum mengerti tentang suatu
topik pelajaran
11 Mahasiswa calon guru memberikan pujian kepada
siswa yang bisa menjawab pertanyaan dengan
benar atau membuat tugas dengan baik
c. Keterampilan mengadakan variasi
12 Di dalam kelas mahasiswa calon guru tidak selalu
berdiri di depan kelas, kadang berjalan-jalan atau
bergerak bebas di dalam kelas
13 Mahasiswa calon guru tidak selalu menjelaskan
pelajaran sampai topik selesai tapi kadang-kadang
membuat diskusi kelompok antar siswa
14 Mahasiswa calon guru menggunakan contoh model
alat peraga dalam menerangkan pelajaran
15 Mahasiswa calon guru tiba-tiba diam sejenak
dalam mengajar kalau siswa meribut dalam kelas,
kemudian setelah siswa memusatkan perhatian
kembali, Mahasiswa calon guru mulai mengajar
lagi
16 Mahasiswa calon guru menggunakan variasi
gerakan badan dan mimik dalam menjelaskan
pelajaran
17 Mahasiswa calon guru menggunakan variasi tempat
kegiatan pembelajaran di kelas dan di luar kelas.
18 Mahasiswa calon guru menggunakan sumber
belajar yang ada di lingkungan sekitar.
96

d. Keterampilan Menjelaskan

19 Sewaktu mahasiswa calon guru menjelaskan materi


pelajaran, siswa dengan mudah mengerti.

Alternatif Jawaban
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
20 Dalam menjelaskan pelajaran, mahasiswa calon
guru menggunakan contoh-contoh yang ada
hubungannya dengan pelajaran yang dapat ditemui
siswa dalam kehidupan sehari-hari.
21 Mahasiswa calon guru menggunakan intonasi yang
sesuai dengan materi yang dijelaskan
22 Mahasiswa calon guru menggunakan bahasa yang
jelas dan enak didengar di dalam pembelajaran
23 Siswa berani bertanya kepada mahasiswa calon
guru atas ketidakmengertiannya terhadap pelajaran
yang dijelaskan
e. Keterampilan Membuka dan Menutup
Pelajaran
24 Mahasiswa calon guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan meteri pelajaran
25 Mahasiswa calon guru memberikan pretest yang
berhubungan dengan topik pembelajaran sewaktu
akan memulai pelajaran di dalam kelas
26 Mahasiswa calon guru memulai kelas dengan
kehangatan dan keantusiasan untuk mengajar dan
siswa termotivasi di awal belajar
27 Mahasiswa calon guru membuat rangkuman
tentang pelajaran yang baru dibahas diakhir
pelajaran
97

28 Mahasiswa calon guru mengadakan postest


evaluasi akhir sewaktu akan menutup pelajaran
f. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Kecil
29 Mahasiswa calon guru melaksanakan pembelajaran
diskusi antar siswa dalam kelompok-kelompok
kecil di bawah pembinaannya.
30 Mahasiswa calon guru memulai kegiatan diskusi
dengan memusatkan perhatian siswa pada tujuan
dan topik diskusi
31 Siswa dapat meraih berbagai informasi, pemecahan
masalah atau pengambilan keputusan dari kegiatan
diskusi
32 Mahasiswa calon guru meluruskan alur berpikir
siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan
yang menentang siswa untuk berpikir
33 Mahasiswa calon guru memancing semangat
berpikir peserta didik, serta memberikan
kesempatan kepada yang belum berbicara
f. Keterampilan Mengelola Kelas
34 Mahasiswa calon guru mengatur ruangan sesuai
dengan kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
35 Mahasiswa calon guru mengatur tempat duduk
peserta didik sesuai strategi yang digunakan
36 Mahasiswa calon guru mengorganisasi peserta
didik agar terlibat secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran
37 Mahasiswa calon guru memperhatikan seluruh
peserta didik selama proses belajar mengajar
98

berlangsung
38 Mahasiswa calon guru menegur dengan baik
peserta didik yang tidak serius dalam belajar
39 Mahasiswa calon guru dapat mengatasi keributan
yang terjadi di dalam kelas
40 Mahasiswa calon guru menjalankan setiap
peraturan tata tertib dan prosedur yang berlaku

Alternatif Jawaban
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
h. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perorangan
41 Mahasiswa calon guru sangat peduli dengan
tuntutan pembelajaran yang dibutuhkan siswa.
42 Terciptanya hubungan yang lebih akrab antara
Mahasiswa calon guru dengan siswa maupun
sesama siswa
43 Mahasiswa calon guru membimbing siswa untuk
mudah memahami pelajaran.
44 Mahasiswa calon guru memperhatikan kemampuan
dan kematangan berpikir peserta didik,
45 Adanya pemberian tugas yang jelas, menantang,
dan manarik perhatian siswa
99
100

Lampiran 9. Perhitungan Nilai Mean (M) dan Persentase (%)

Perhitungan Tabel 5:
Pernyataan 1.
Tabel 1
Frekuensi Jawaban Pernyataan 1
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 9 45
SR 4 19 76
KD 3 5 15
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 136

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


9
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 27,27%
19
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 57,57%
5
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 15,15%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 𝑥100% = 0%
33
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 136
𝑀= = = 4,12
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,12
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100 = 82,42%

Pernyataan 2.
Tabel 2
Frekuensi Jawaban Pernyataan 2
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 7 35
SR 4 12 48
KD 3 12 36
JR 2 2 4
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 123

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


7
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 21,21%
101

12
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 36,36%
12
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 36,36%
2
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 6,06%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 123
𝑀= = = 3,73
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 3,73
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 74,54%

Pernyataan 3.
Tabel 3
Frekuensi Jawaban Pernyataan 3
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 6 30
SR 4 14 56
KD 3 12 36
JR 2 1 2
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 124

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


6
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 18,18%
14
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 42,42%
12
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 36,36%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 124
𝑀= = = 3,75
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 3,75
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 75,15%
102

Pernyataan 4.
Tabel 4
Frekuensi Jawaban Pernyataan 4
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 14 70
SR 4 14 56
KD 3 5 15
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 141

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


14
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 42,42%
14
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 42,42%
5
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 15,15%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 141
𝑀= = = 4,27
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,27
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 85,45%

Pernyataan 5.
Tabel 5
Frekuensi Jawaban Pernyataan 5
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 13 65
SR 4 15 60
KD 3 5 15
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 140

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


13
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 39,39%
15
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 45,45%
5
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 15,15%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
103

0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 140
𝑀= = = 4,24
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,24
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 84,84%

Pernyataan 6.
Tabel 6
Frekuensi Jawaban Pernyataan 6
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 10 50
SR 4 18 72
KD 3 4 12
JR 2 1 2
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 136

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


10
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 30,30%
18
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 54,54%
4
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 12,12%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 136
𝑀= = = 4,12
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,12
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 82,42%
Selanjutnya hitung nilai persentase (%) rata-rata:
84,42 + 74,54 + 75,15 + 85,45 + 84,84 + 82,42
= 80,81
6
104

Perhitungan Tabel 6:
Pernyataan 7.
Tabel 7
Frekuensi Jawaban Pernyataan 7
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 20 100
SR 4 12 48
KD 3 1 3
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 151

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


20
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 60,60%
12
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 36,36%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 151
𝑀= = = 4,57
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,57
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 91,51%

Pernyataan 8.
Tabel 8
Frekuensi Jawaban Pernyataan 8
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 16 80
SR 4 16 64
KD 3 1 3
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 147

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


16
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 48,48%
16
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 48,48%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
105

0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 147
𝑀= = = 4,45
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,45
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 89,09%

Pernyataan 9.
Tabel 9
Frekuensi Jawaban Pernyataan 9
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 16 80
SR 4 12 48
KD 3 5 15
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 143

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


16
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 48,48%
12
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 36,36%
5
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 15,15%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 143
𝑀= = = 4,33
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,33
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 86,67%

Pernyataan 10.
Tabel 10
Frekuensi Jawaban Pernyataan 10
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 13 65
SR 4 13 52
KD 3 6 18
JR 2 1 2
106

TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 137

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


13
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 39,39%
13
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 43,39%
6
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 18,18%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 137
𝑀= = = 4,15
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,15
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 83,03%

Pernyataan 11.
Tabel 11
Frekuensi Jawaban Pernyataan 11
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 8 40
SR 4 22 88
KD 3 3 9
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 137

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


8
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 24,24%
22
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 66,67%
3
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 9,09%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%

Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:


𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 137
𝑀= = = 4,15
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,15
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 83,03%
107

Selanjutnya hitung nilai persentase (%) rata-rata:


91,51 + 89,09 + 86,67 + 83,03 + 83,03
= 86,67
5

Perhitungan Tabel 7:
Pernyataan 12.
Tabel 12
Frekuensi Jawaban Pernyataan 12
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 13 65
SR 4 11 44
KD 3 9 27
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 136

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


13
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 39,39%
11
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 33,33%
9
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 27,27%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 136
𝑀= = = 4,12
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,12
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 82,42%

Pernyataan 13.
Tabel 13
Frekuensi Jawaban Pernyataan 13
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 4 20
SR 4 14 56
KD 3 12 36
JR 2 3 6
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 118
Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:
4
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 12,12%
108

14
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 42,42%
12
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 36,36%
3
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 9,09%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 118
𝑀= = = 3,57
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 3,57
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 71,51%

Pernyataan 14.
Tabel 14
Frekuensi Jawaban Pernyataan 14
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 10 50
SR 4 16 64
KD 3 7 21
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 135

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


10
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 30,30%
16
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 48,48%
7
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 21,21%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 135
𝑀= = = 4,09
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,09
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 81,81%
109

Pernyataan 15.
Tabel 15
Frekuensi Jawaban Pernyataan 15
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 6 30
SR 4 14 56
KD 3 12 36
JR 2 0 0
TP 1 1 1
Jumlah (Σ) 33 123

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


6
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 18,18%
14
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 42,42%
12
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 36,36%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 123
𝑀= = = 3,72
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 3,72
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 74,54%

Pernyataan 16.
Tabel 16
Frekuensi Jawaban Pernyataan 16
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 8 40
SR 4 15 60
KD 3 7 21
JR 2 3 6
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 127

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


8
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 24,24%
15
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 45,45%
7
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 21,21%
3
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 9,09%
110

0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 127
𝑀= = = 3,84
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 3,84
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 76,96%

Pernyataan 17.
Tabel 17
Frekuensi Jawaban Pernyataan 17
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 3 15
SR 4 12 48
KD 3 10 30
JR 2 5 10
TP 1 3 3
Jumlah (Σ) 33 106

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


3
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 9,09%
12
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 36,36%
10
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 30,30%
5
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 15,15%
3
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 9,09%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 106
𝑀= = = 3,21
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 3,21
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 64,24%

Pernyataan 18.
Tabel 18
Frekuensi Jawaban Pernyataan 18
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 2 10
SR 4 16 64
KD 3 11 33
JR 2 4 8
TP 1 0 0
111

Jumlah (Σ) 33 115

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


2
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 6,06%
16
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 48,48%
11
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 33,33%
4
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 12,12%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 115
𝑀= = = 3,48
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 3,48
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 69,69%
Selanjutnya hitung nilai persentase (%) rata-rata:
84,42 + 71,51 + 81,81 + 74,54 + 76,96 + 64,24 + 69,69
= 74,46
7

Perhitungan Tabel 8:
Pernyataan 19.
Tabel 19
Frekuensi Jawaban Pernyataan 19
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 9 45
SR 4 15 60
KD 3 7 21
JR 2 2 4
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 130

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


9
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 27,27%
15
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 45,45%
7
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 21,21%
2
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 6,06%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 130
𝑀= = = 3,93
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
112

𝑓 3,93
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 𝑥100% = 78,78%
5

Pernyataan 20.
Tabel 20
Frekuensi Jawaban Pernyataan 20
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 8 40
SR 4 20 80
KD 3 4 12
JR 2 1 2
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 134

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


8
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 24,24%
20
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 60,60%
4
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 12,12%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 134
𝑀= = = 4,06
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,06
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 81,21%

Pernyataan 21.
Tabel 21
Frekuensi Jawaban Pernyataan 21
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 9 45
SR 4 22 88
KD 3 2 6
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 139

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


9
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 27,27%
22
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 66,67%
113

2
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 6,06%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 139
𝑀= = = 4,21
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,21
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 84,24%

Pernyataan 22.
Tabel 22
Frekuensi Jawaban Pernyataan 22

Alternatif Jawaban xi fi fi.xi


SL 5 17 85
SR 4 10 40
KD 3 5 15
JR 2 1 2
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 142

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


17
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 51,51%
10
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 30,30%
5
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 15,15%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 142
𝑀= = = 4,30
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,30
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 86,06%

Pernyataan 23.
Tabel 23
114

Frekuensi Jawaban Pernyataan 23

Alternatif Jawaban xi fi fi.xi


SL 5 12 60
SR 4 18 72
KD 3 3 9
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 141

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


12
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 36,36%
18
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 54,54%
3
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 9,09%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%

Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:


𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 141
𝑀= = = 4,27
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,27
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 85,45%
Selanjutnya hitung nilai persentase (%) rata-rata:
78,78 + 81,21 + 84,24 + 86,06 + 85,45
= 83,15
5

Perhitungan Tabel 9:
Pernyataan 24.
Tabel 24
Frekuensi Jawaban Pernyataan 24
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 17 85
SR 4 16 64
KD 3 0 0
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 149

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


17
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 51,51%
115

16
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 48,48%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 149
𝑀= = = 4,51
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,51
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 90,30%

Pernyataan 25.
Tabel 25
Frekuensi Jawaban Pernyataan 25
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 8 40
SR 4 16 64
KD 3 9 27
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 131

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


8
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 24,24%
16
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 48,48%
9
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 27,27%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 131
𝑀= = = 3,97
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 3,97
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 79,39%

Pernyataan 26.
Tabel 26
116

Frekuensi Jawaban Pernyataan 26


Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 9 45
SR 4 16 64
KD 3 8 24
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 133

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


9
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 27,27%
16
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 48,48%
8
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 24,24%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 133
𝑀= = = 4,03
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,03
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 80,60%

Pernyataan 27.
Tabel 27
Frekuensi Jawaban Pernyataan 27
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 5 25
SR 4 19 76
KD 3 8 24
JR 2 1 2
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 127

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


5
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 15,15%
19
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 57,57%
8
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 24,24%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
117

Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:


𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 127
𝑀= = = 3,85
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 3,85
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 76,97%

Pernyataan 28.
Tabel 28
Frekuensi Jawaban Pernyataan 28
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 10 50
SR 4 8 32
KD 3 8 24
JR 2 4 8
TP 1 3 3
Jumlah (Σ) 33 117

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


10
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 30,30%
8
Persentase jawaban (%) (SR) = 𝑥100% = 24,24%
33
8
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 24,24%
4
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 12,12%
3
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 9,09%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 117
𝑀= = = 3,54
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 3,54
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 70,91%
Selanjutnya hitung nilai persentase (%) rata-rata:
90,30 + 79,39 + 80,60 + 76,97 + 70,91
= 79,63
5

Perhitungan Tabel 10:


118

Pernyataan 29.
Tabel 29
Frekuensi Jawaban Pernyataan 29
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 5 25
SR 4 16 64
KD 3 10 30
JR 2 2 4
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 123
Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:
5
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 15,15%
16
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 48,48%
10
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 30,30%
2
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 6,06%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 123
𝑀= = = 3,73
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 3,73
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 74,54%

Pernyataan 30.
Tabel 30
Frekuensi Jawaban Pernyataan 30
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 10 50
SR 4 17 68
KD 3 5 15
JR 2 0 0
TP 1 1 1
Jumlah (Σ) 33 134

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


10
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 30,30%
17
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 51,51%
5
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 15,15%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
119

1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 134
𝑀= = = 4,06
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,06
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 81,21%

Pernyataan 31.
Tabel 31
Frekuensi Jawaban Pernyataan 31
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 12 60
SR 4 15 60
KD 3 5 15
JR 2 1 2
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 137

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


12
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 36,36%
15
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 45,45%
5
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 15,15%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%

Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:


𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 137
𝑀= = = 4,15
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,15
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 83,03%

Pernyataan 32.
Tabel 32
Frekuensi Jawaban Pernyataan 32
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 11 55
SR 4 18 72
KD 3 4 12
JR 2 0 0
TP 1 0 0
120

Jumlah (Σ) 33 139

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


11
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 33,33%
18
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 54,54%
4
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 12,12%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 139
𝑀= = = 4,21
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,21
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 84,24%

Pernyataan 33.
Tabel 33
Frekuensi Jawaban Pernyataan 33
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 13 65
SR 4 14 56
KD 3 6 18
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 139

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


13
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 39,39%
14
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 42,42%
6
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 18,18%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 139
𝑀= = = 4,21
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,21
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100% = 84,24%
Selanjutnya hitung nilai persentase (%) rata-rata:
74,54 + 81,21 + 83,03 + 84,24 + 84,24
= 81,45
5
121

Perhitungan Tabel 11:


Pernyataan 34.
Tabel 34
Frekuensi Jawaban Pernyataan 34
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 10 50
SR 4 13 52
KD 3 9 27
JR 2 1 2
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 131
Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:
10
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 30,30%
13
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 39,39%
9
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 27,27%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 131
𝑀= = = 3,97
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 3,97
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100 = 79,39%

Pernyataan 35.
Tabel 35
Frekuensi Jawaban Pernyataan 35
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 4 20
SR 4 16 64
KD 3 11 33
JR 2 2 4
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 121

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


4
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 12,12%
16
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 48,48%
122

11
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 33,33%
2
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 6,06%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 121
𝑀= = = 3,67
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 3,67
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100 = 73,33%

Pernyataan 36.
Tabel 36
Frekuensi Jawaban Pernyataan 36
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 8 40
SR 4 19 76
KD 3 5 15
JR 2 1 2
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 133

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


8
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 24,24%
19
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 57,57%
5
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 15,15%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%

Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:


𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 133
𝑀= = = 4,03
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,03
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100 = 80,60%

Pernyataan 37.
Tabel 37
Frekuensi Jawaban Pernyataan 37
123

Alternatif Jawaban xi fi fi.xi


SL 5 19 95
SR 4 12 48
KD 3 2 6
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 149

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


19
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 57,57%
12
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 36,36%
2
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 6,06%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 149
𝑀= = = 4,51
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,51
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100 = 90,30%

Pernyataan 38.
Tabel 38
Frekuensi Jawaban Pernyataan 38
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 12 60
SR 4 19 76
KD 3 2 6
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 142

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


12
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 36,36%
19
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 57,57%
2
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 6,06%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
124

𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 142


𝑀= = = 4,30
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,30
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100 = 86,06%

Pernyataan 39.
Tabel 39
Frekuensi Jawaban Pernyataan 39
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 12 60
SR 4 11 44
KD 3 9 27
JR 2 0 0
TP 1 1 1
Jumlah (Σ) 33 132

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


12
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 36,36%
11
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 33,33%
9
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 27,27%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 132
𝑀= = =4
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100 = 80,00%
Pernyataan 40.
Tabel 40
Frekuensi Jawaban Pernyataan 40
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 14 70
SR 4 13 52
KD 3 6 18
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 140

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


125

14
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 42,42%
13
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 39,39%
6
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 18,18%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%

Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:


𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 140
𝑀= = = 4,24
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,24
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100 = 84,84%
Selanjutnya hitung nilai persentase (%) rata-rata:

79,39 + 73,33 + 80,60 + 90,30 + 86,06 + 80,00 + 84,84


= 82,08
7

Perhitungan Tabel 12:


Pernyataan 41.
Tabel 41
Frekuensi Jawaban Pernyataan 41
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 16 80
SR 4 15 60
KD 3 2 6
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 146

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


16
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 48,48%
15
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 45,45%
2
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 6,06%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 146
𝑀= = = 4,42
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,42
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100 = 88,48%
126

Pernyataan 42.
Tabel 42
Frekuensi Jawaban Pernyataan 42
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 23 115
SR 4 5 20
KD 3 5 15
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 150
Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:
23
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 69,69%
5
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 15,15%
5
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 15,15%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 150
𝑀= = = 4,54
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,12
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100 = 90,90%

Pernyataan 43.
Tabel 43
Frekuensi Jawaban Pernyataan 43
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 16 80
SR 4 16 64
KD 3 1 3
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 147

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


16
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 48,48%
16
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 48,48%
1
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 3,03%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
127

0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 147
𝑀= = = 4,45
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,45
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100 = 89,09%

Pernyataan 44.
Tabel 44
Frekuensi Jawaban Pernyataan 44
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 13 65
SR 4 17 68
KD 3 3 9
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 142

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


13
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 39,39%
17
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 51,51%
3
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 9,09%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%

Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:


𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 142
𝑀= = = 4,30
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,30
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100 = 86,06%

Pernyataan 45.
128

Tabel 45
Frekuensi Jawaban Pernyataan 45
Alternatif Jawaban xi fi fi.xi
SL 5 13 65
SR 4 14 56
KD 3 6 18
JR 2 0 0
TP 1 0 0
Jumlah (Σ) 33 139

Perhitungan persentase untuk setiap alternatif jawaban:


13
Persentase jawaban (%) (SL) = 33 𝑥100% = 39,39%
14
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 42,42%
6
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 18,18%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
0
Persentase jawaban (%) (SR) = 33 𝑥100% = 0%
Perhitungan mean (M) pada tabel interpretasi:
𝛴(𝑓𝑖. 𝑥𝑖) 139
𝑀= = = 4,21
𝛴𝑓𝑖 33
Perhitungan persentase per butir pernyataan:
𝑓 4,21
Persentase jawaban (%) = 𝑁 𝑥100% = 5 𝑥100 = 84,24%
Selanjutnya hitung nilai persentase (%) rata-rata:
88,48 + 90,90 + 89,09 + 86,06 + 84,24
= 87,76
5
129

Lampiran 10
130

Lampiran 11
131

Lampiran 12
132

Lampiran 13
133

Lampiran 14
134

Lampiran 15

You might also like